SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
Mendigit teluk semarang. Menentukan garis pantai teluk semarang
Lalu hasil pendigitan akan tersimpan dalam format kmz. Untuk mengubah format kmz jadi xyz,
menggunakan global mapper. Berikut cara-caranya:
Pilih tool “configuration”
Proyeksi di ubah menjadi UTM, klik “apply” dan selanjutnya klik “OK”
File tersimpan dalam format xyz. Namun untuk menghilangkan header pada file tersebut, di gunakan
Ms. Excel. Yang akan dijelaskan di bawah ini:
Step 1: membuka dokumen yang barusan di simpen
Step 2
Step 3
Step 4
Step 5: menghapus header, yaitu yang di beri panah-panah dibawah ini
Step 6: hasil setelah di apus
Step 7: mengganti angka 50 menjadi 10
Step 8: save data
Setelah itu masuk ke software mike:
klik open
Pilih mesh generator
klik ok
pilih data lalu import boundary
buka file yang dari excel
Taraam jadi kaya gini
Gambar ditutup pake draw arc
Gambar di mesh
Klik triangulate
Ternyata mengalami eror pada titik koordinat yang disebutkan pada command
Setelah diselidiki ternyata kesalahan pada garis pantai yang terlalu lancip, maka garis di benarkan di
menggeser titik dengan menggunakan tool “move points” pada tool bar
Setelah itu klik mesh seperti yang di atas, lalu….
TARAAAMMM, jadi deh
Sekarang, tata cara
Bikin 2 boundary, biar mudah saat proses komputasi
Beri vertex pada garis boundary, ada di tool insert nodes
Garis ijo dibuat kaya di atas dengan cara menggeser vertex pake tool move points. Trus vertex diubah
menjadi node dengan tool selec points, klik -> klik kanan -> vertices-nodes.
Garis ijo atas di klik pake tool select arcs, klik kanan -> properties -> trus jadi kayak table di atas.Table di
isi angka 2 yang menandakan boundary ke-2. Trus klik okaayhh
Begitu pula garis ijo yang di sebelah barat, di kasih property seperti table yang ada diatas.3-3-2. 3 disini
maksudnya boundary ke-3.
Di dekat garis pantai, di bikin arc dengan menggunakan tool draw arc. Hal ini digunakan untuk membuat
daerah yang deket garis pantai lebih teliti.Meshnya jadi lebih kecil kecil.
Pada garis yang tadi baru dibuat di klik pake tool select arcs. Klik kanan -> redistribute vertices-> trus jadi
kaya table di bawah
Pilih set distance betweeb vertices at -> okeeh
Jadi kayak gini
Trus di mesh trus jadi deeeehhhh
INTERPOLASI
trus klik add, masukkan data batimetri
Klik interpolate, lalu tunggu prosesnya
Udah beres, klik close
Pilih lokasinya. Trus ok
Pilih mike 21 toolbox (paling bawah, gambar segitiga kuning)
Pilih tide prediction of heights
Kasih nama sesuai yg diinginkan
Opsi atas untuk kalo kita udh punya data
Opsi bawah untuk data dari mike sendiri
Kalo di next gabisa, coba langsung buka filenya di program files tempat dhi itu.
Opsi atas buat data versi point
Opsi bawah buat data versi line
Tanggalnya disesuaikan sama data survey langsung.
Interval itu buat jarak pengamatan
kolom misteri ini akan dijelaskan di beda bagian,
trus klik name, dan di save di suatu tempat
Execute
Hasil eksekusi, trus klik ok dan finish
Trus di buka file yang tadi di simpen di suatu tempat
Hasilnya gini.Data ini udah termasuk msl, jadi ngga usah di kurangin blab la bla. Tapi data ini waktunya
universal, sehingga waktunya gmt+0, sedangkan di semarang waktunya gmt+7. Jadi harus di sesuaikan
antara data model sama data asli.
Abis itu di cari standar eror dan standar deviasi. Caranya ada di pdf dari bppt, trus perhitungannya ada di
excel.
Rumusnya
Grafik model sama grafik data real
Hasil akhir
PEMBAHASAN KOLOM MISTERI
Berhubung kita pake system poin, jadi kita tinjau titik di ujung sebelah timur.Peninjauan titik ini di urutin
berdasarkan berlawanan arah jarum. Sekarang kita pengen tau lokasinya dengan cara liat di properties
poin.
Ternyata lokasi x-nya= 449095.049 y-nya=9254150.173
Trus di lanjutin ke titik berikutnya dengan berlawanan arah jarum jam.
Trus untuk mike ini, lokasinya pake geograpikal (longitude dan latitude) jadi posisi x, y di ganti ke
longitude dan latitude dengan caraa…. Online beroh
Di download ya linknyaa ;)
Ternyata sesuai horeeyy, trus ambil data latitude dan longitudenya. Rebes decchh :3
BIKIN MODEL PASUT
Buka flow model fm
Di domain, ambil folder mesh yang udah terinterpolasi.
Time-nya di sesuaikan kebutuhan, semakin banyak no of time steps, semakin detail juga pengerjaan, dan
semakin lama proses running. Jangan lupa waktunya disesuaikan sama data yang di inputkan di
boundary.
Source itu buat sungai.Kalo sungainya banyak, tinggal di tambah pake new source.Trus di isi tiap lokasi
koordinat per sungai, discharge itu buat debit.
Untuk pengisian boundary conditions
Masukin data time series sesuai dengan boundarynya.
Ambil data prediksi pasang surut yng dibuat pake excel. Code 2 buat boundary bagian utara, code 2
boundary bagian barat.
Pada kolom output, klik go to, trus keluar kaya dibawah ini:
Di output specification. Output format: area series; treatment of flood and dry: wet area only;
frequency: 2 sisanya default.
Final step! Di running coy
NEXT JOB!!
Salah satu solusi lain dari teluk semarang adalah dam lepas pantai. Sekarang kita menginput data xyz
dam trus di satuin sama data xyz teluk semarang
Tapi ternyata struktur DAMnya tidak sesuai yang di rencanakan. Jadi dam-nya di edit lagi. Jadi kaya
gambar di bawah ini:
Zoom in bagian lingkaran
Tempat orang lalu lalang gicu deeh.Trus taro polygon di tempat yang tidak ingin di mesh. Tempat yang
tidak ingin di mesh itu adalah berupa daratan. Trus di polygon di beri property seperti di bawah ini:
Trus di mesh
Abis kayak gitu di plot batimetri trus di interpolasi. Dan di save jadi format .dfsu
Trus kita masuk lagi ke flow model FM. Dan di running kayak kemaren. Kita bandingkan bagaiman
alirannya kalo ada damnya sama yang ngga ada.
gambar diatas itu hasil runningan
PEKERJAAN SELANJUTNYA!! Meng-ekstrak hasil running Teluk Semarang kemarin
Caranyaaa…
As usual buka program mike
2. input data sesuai yang dibutuhkan, misalnya disini mau ngekstrak teluk semarang yang pake DAM
3. berhubung output yang di butuhkan itu 4 titik jadi bikin 4 new output. 4 ini di tujukan oleh titik yang
akan di uji. 4 titik koordinat yang diuji itu di sebelah barat (di luar dam jauh), di dalem dam, di sebelah
timur dam (deket tanjung mas), di timur ujung teluk (di luar dam)
Contoh output 1, titik koordinat di sebelah barat di luar dam.
4.di run deeeh
Hanya menunggu selama beberapa detik…
Kalo mau liat hasil bisa liat view
Dan hasilnya pun seperti yang diatas, jangan lupa di save as ya hasilnya.
LANGKAH SELANJUTNYA ITUUU bikin time series, caranya?
Pilih kolom time series
Pilih blank time series
Isi kayak table diatas yaah, trus klik OK
Isi kolom2 dan tabel2 dari yang di dapet di ekstrak, trus hasilnya berupa grafik kayak gini:
Trus di analisis dehh, kalo mau ngubah2 tinggal di klik kanan trus pilih properties.Atau kalo mau cuman
ngeliat beberapa poin, bisa di klik kanan -> select items -> trus pilih mana yg mau di liat. Trus di refresh
InsyaAllah hasilnya bisa di lihat. Langkah selanjutnya adalah analisis. Selamat menganalisis ;)
HASIL ANALISIS
Untuk surface elevation titik 1 (titik sebelah barat):
Elevasi muka air setelah ada dam mengalami kenaikan diawal, namun saat di tengah mengalami
penurunab.Hal ini diperkirakan akibat terdapatnya benturan gelombang pada struktur yang
menyebabkan elevasi muka air yang terdapat dam lebih tinggi.Atau mungkin bisa jadi hal tersebut
berada pada saat surut terendah.Namun setelah surut berakhir peraiaran di titik 1 mengalami kenaikan
kembali.
Untuk surface elevation titik 2 (di dalam dam):
Pada awalnya elevasi muka air setelah dan sebelum di beri struktur dam sejajar. Namun kemudian
elevasi muka air setelah diberi dam menaik secara signifikan, hal ini diperkirakan karena terdapat sungai
di daerah dam dan tidak adanya pintu keluar dari dam mengakibatkan elevasi muka air semakin
meningkat.hal ini diduga debit air yang masuk terus menerus dan juga tidak dibuatnya pintu air untuk
mengimbangi kenaikan permukaan air dalam dam. Dalam analisis program MIKE flow HD kami, kami
tidak memperhitungkan adanya pintu air pada dam. Kami mengasumsi struktur dam seluruhnya kedap
air.Maka dari hal itu, graik hasil HD ini terlihat seperti gambar di atas.
Surface elevation titik 3 (di dekat pelabuhan):
Pada titik 3 yang terdapat di dekat Pelabuhan Tanjung Mas, yang berada di sebelah timur DAM. Elevasi
muka air yang terdapat dam mengalami kemunduran.Menurut perkiraan, hal ini disebabkan oleh arah
refraksi yang datang dari sebelah barah.Sehingga daerah titik koordinat ini terlindungi oleh DAM.
Genangan air laut (banjir rob) yang setiap tahun menggenangi wilayah ini berangsur-angsur berkurang
akibat adanya struktur dam lepas pantai ini.
Surface elevation titik 4 (jauh di sebelah timur):
Muka air laut pada titik ini mengalami penurunan setelah diberi DAM.Hal ini diperkirakan karena DAM
dapat mereduksi energi gelombang.Dan hal ini yang terkena dampaknya adalah keadaan perairan yang
berada di sebelah timur DAM. Pada awalnya semarang dan jawa tengah bagian timur merupakan daerah
yang tergenangi banjir rob paling parah karena daratannya mengalami penurunan tanah. Dengan
dibangunnya struktur dam lepas pantai ini sangatlah membantu mengurangi adanya banjir rob yang
terjadi setiap tahunnya.
MEMBUAT ANIMASIII HIHIHIHi
Awalnya dari set up
Klik ok deh kalo memang itu sesuai format video yng diinginkan
Mau custom warna juga bisa
Di next teruuuss baru finish deh
Mau ada vektornya? Bisa jugaaa
Klik apply dan ok deeeh
Video juga bisa di rubah dengan memilih yang dikotakin itu xixi
MERETIFIKASI
Ngeplot gambar google di video, supaya daratannya berupa google earth, bukan warna biasa.
1. Buka google earth bagian teluk semarang
2. Pin di bagian pojok kanan atas dan bagian pojok kiri bawah, untuk menandakan wilayah yang
akan ditinjau
3. Sebelumnya ganti latitude dan longitude jadi universal transverse Mercator (UTM) kayak di
bawah ini
Dan klik ok
4. Di pin dengan teliti di beberapa titik, trus lat/long di taro di excel biar mudah di copy ke mike,
di namain juga tempatnya di excel, kalo di google earthnya cukup pake 1,2,3.. biar ngga ribet.
5. Di save image as dalam bentuk .jpg
6. Di buka di paint di crop di save jadi bmp
7. Buka mike 21 image reticifer
8. Ambil data yang berupa .bmp tadi
9. Box atas di isi koordinat origin, yang bawah itu lebar sama tingginya. Cara ngisi lebar itu x –end
dikurangi x-origin, cara ngisi tinggi itu y-end dikurangi y-origin
klik ok
10. Masukin koordinat yang di pin ke image reticeifer pake new gcp, harus pas banget pokonya
pake di zoom
11. Di masukin koordinatnya
12. Di running
Trus di save as.
13. Kembali ke set up
Di pindahin ke atas gambarnya
Data, options
Klik apply trus oke deeyh, jadinya kaya gini:
Alhamdlillah lumajaangz walaupun rada mletot dikyit
DAY 18!! 2 hari lagi pulang :*
Sungai yang ngga ada datanya ditiadakan 
Setelah scatter lumayan full, di interpolasi deeh
Kembali lagi masuk ke kantor!!!
Tanggal 5 agustus 2014
Meninjau kembali hasil runningan sebelum liburan, yang ini nih:
Hasil running dam setelah di scatter, pada jam 2.00-2.30
Hasil running dam setelah di scatter, pada jam 13.30-14.00
Tanpa dam jam 13.30-14.00
Tanpa dam jam 2.00-2.30
Berhubung hasil setelah di running hasilnya kurang keliatan, atau kurang signifikan, jadinya di ekstrak
dua titik supaya lebih kelihatan. Jadi di ekstrak titik 1 ada jam 2.00 – 2.30 dan 1.30-200 dan titik 2 ada
jam 2.00-2.30 dan 1.30-2.00. semuanya ada di folder extraction, semuanya itu diadaptasi dari pasang
tertinggi, karena hasilnya kurang memuaskan, pada grafik TS yang existing menunjukkan elevasi yang
tinggi, trus di coba pake data surut. Caranya ya nge running lagi dam dan non dam pada surut
tersurutnya laut.Setelah di ekstrak dan dibikin time series, ternyata yang diharapkan benar. Permukaan
air yang didalam dam lebih tinggi dari permukaan air yang ada di luar dam, menurut logika, hal ini
disebabkan karena keadaan air yang ada di dalam dam terpengaruhi oleh debit aliran sungai secara
terus menerus. Analisi kemaren menunjukkan kalo kondisi permukaan laut yang berada di luar dam
lebih tinggi dari yang di dalam dam, namun itu pada saat kondisi pasang tertinggi, jadi kemungkinan itu
adalah gara gara kondisi pasang yang sangat mempengaruhi keadaan laut.
ECO LAB
Dari set up yang terakhir
Pilih yang eco lab di module selection
Yang di kotakin tulisannya mike 11 wq level 1, hal itu merupakan opsi. Dipilih tergantung kebutuhan,
semakin tinggi levelnya semakin bagus karena detail, tapi harus punya datanya, kalo ngga ada datanya,
nanti malah eror. Berhubung data yang dipunya sekarang ngga terlalu lengkap, jadi milih yang level satu
aja deech.
Setiap source di isi sesuai data. Kalo di Indonesia, rata rata DO=5 temperature=28-29 BOD=10
Initial condition juga diisi rata-rata yang ada di Indonesia.
Trus di running deh kalo semuanya udh fix.
JANGAN LUPA! Untuk mempersingkat waktu running, di set up yang lama klik decouple. Dengan syarat
set up hd harus fix, soalnya nanti ngga bisa di ubah lagi.
Setelah semuanya fix baru di run deeh
ECO LAB
Pake set up yang dulu, Cuma di centang eco lab di module selection
Di decoupling, tujuannya biar ngerunningnya lebih cepet, tapi HDnya harus udah fix, soalnya nanti ngga
bisa dirubah-rubah lagi
Trus isi kolom di bagian eco labnya
Pada module selection, terdapat template selection, trus pilih level-levelnya, semakin rendah levelnya
berarti semakin ngga detil, tapi data yg diminta dikit, kalo levelnya tinggi, datanya harus lengap dan valid
kalo ngga ya eror deh
Kolom lain sisanya default
Untuk source ada datanya, kalo yg ngga ada datanya pake kayak initial condition/ data rata-rata yang
ada di Indonesia
Temperature= 28-29
DO = 5
BOD = 10
Trus di running dweeh
SEDIMEN TRANPOR
Sebelumnya kan pas eco lab udh ngeklik decouple, jadi pas sedimen tranpor pake data yang decouple
aja. Supaya ngerunningnya ceoet, tapi HDnya harus udh fix tenan. Pada modul selection eco lab di ganti
dengan mud transport, mud transport itu buat sedimen transport yang ukura partikelnya kecil/lembut.
Trus initial contdition di fraction 1: 0.02 kg/m3
layer 1: 0. Ngga pake morphologi.

More Related Content

What's hot

Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaras Kun Rahmanti Putri
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0oriza steva andra
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airIren Doke
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiNur Andini
 

What's hot (20)

Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Laporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan JauhLaporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan Jauh
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
 
current meter
current meter current meter
current meter
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantai
 

More from bahar fahmi

Pelatihan software sms 8.1
Pelatihan software sms 8.1Pelatihan software sms 8.1
Pelatihan software sms 8.1bahar fahmi
 
Tutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan Sedimentasi
Tutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan SedimentasiTutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan Sedimentasi
Tutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan Sedimentasibahar fahmi
 
Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS
Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS
Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS bahar fahmi
 
CMS Wave Model Project
CMS Wave Model ProjectCMS Wave Model Project
CMS Wave Model Projectbahar fahmi
 
Tutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCO
Tutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCOTutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCO
Tutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCObahar fahmi
 
CMS Flow Model SMS 13.0
CMS Flow Model SMS 13.0CMS Flow Model SMS 13.0
CMS Flow Model SMS 13.0bahar fahmi
 
4310100061-presentation
4310100061-presentation4310100061-presentation
4310100061-presentationbahar fahmi
 

More from bahar fahmi (8)

Pelatihan software sms 8.1
Pelatihan software sms 8.1Pelatihan software sms 8.1
Pelatihan software sms 8.1
 
Tutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan Sedimentasi
Tutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan SedimentasiTutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan Sedimentasi
Tutorial SMS 8.1 : Pemodelan Arus dan Sedimentasi
 
Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS
Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS
Introduction CMS (Coastal Modeling System) SMS
 
CMS Wave Model Project
CMS Wave Model ProjectCMS Wave Model Project
CMS Wave Model Project
 
CMS Wave Model
CMS Wave ModelCMS Wave Model
CMS Wave Model
 
Tutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCO
Tutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCOTutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCO
Tutorial Download Dan Pengolahan Bathimetri GEBCO
 
CMS Flow Model SMS 13.0
CMS Flow Model SMS 13.0CMS Flow Model SMS 13.0
CMS Flow Model SMS 13.0
 
4310100061-presentation
4310100061-presentation4310100061-presentation
4310100061-presentation
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

PETA TELUK SEMARANG

  • 1. Mendigit teluk semarang. Menentukan garis pantai teluk semarang
  • 2.
  • 3.
  • 4. Lalu hasil pendigitan akan tersimpan dalam format kmz. Untuk mengubah format kmz jadi xyz, menggunakan global mapper. Berikut cara-caranya:
  • 5. Pilih tool “configuration” Proyeksi di ubah menjadi UTM, klik “apply” dan selanjutnya klik “OK”
  • 6.
  • 7. File tersimpan dalam format xyz. Namun untuk menghilangkan header pada file tersebut, di gunakan Ms. Excel. Yang akan dijelaskan di bawah ini:
  • 8. Step 1: membuka dokumen yang barusan di simpen Step 2
  • 10. Step 5: menghapus header, yaitu yang di beri panah-panah dibawah ini Step 6: hasil setelah di apus
  • 11. Step 7: mengganti angka 50 menjadi 10 Step 8: save data Setelah itu masuk ke software mike: klik open
  • 13. pilih data lalu import boundary buka file yang dari excel
  • 15. Gambar ditutup pake draw arc Gambar di mesh
  • 16. Klik triangulate Ternyata mengalami eror pada titik koordinat yang disebutkan pada command
  • 17. Setelah diselidiki ternyata kesalahan pada garis pantai yang terlalu lancip, maka garis di benarkan di menggeser titik dengan menggunakan tool “move points” pada tool bar Setelah itu klik mesh seperti yang di atas, lalu….
  • 19. Sekarang, tata cara Bikin 2 boundary, biar mudah saat proses komputasi Beri vertex pada garis boundary, ada di tool insert nodes Garis ijo dibuat kaya di atas dengan cara menggeser vertex pake tool move points. Trus vertex diubah menjadi node dengan tool selec points, klik -> klik kanan -> vertices-nodes.
  • 20. Garis ijo atas di klik pake tool select arcs, klik kanan -> properties -> trus jadi kayak table di atas.Table di isi angka 2 yang menandakan boundary ke-2. Trus klik okaayhh Begitu pula garis ijo yang di sebelah barat, di kasih property seperti table yang ada diatas.3-3-2. 3 disini maksudnya boundary ke-3.
  • 21. Di dekat garis pantai, di bikin arc dengan menggunakan tool draw arc. Hal ini digunakan untuk membuat daerah yang deket garis pantai lebih teliti.Meshnya jadi lebih kecil kecil. Pada garis yang tadi baru dibuat di klik pake tool select arcs. Klik kanan -> redistribute vertices-> trus jadi kaya table di bawah
  • 22. Pilih set distance betweeb vertices at -> okeeh Jadi kayak gini
  • 23. Trus di mesh trus jadi deeeehhhh INTERPOLASI trus klik add, masukkan data batimetri
  • 24.
  • 25.
  • 26. Klik interpolate, lalu tunggu prosesnya Udah beres, klik close
  • 28. Pilih mike 21 toolbox (paling bawah, gambar segitiga kuning) Pilih tide prediction of heights
  • 29. Kasih nama sesuai yg diinginkan Opsi atas untuk kalo kita udh punya data Opsi bawah untuk data dari mike sendiri
  • 30. Kalo di next gabisa, coba langsung buka filenya di program files tempat dhi itu.
  • 31. Opsi atas buat data versi point Opsi bawah buat data versi line Tanggalnya disesuaikan sama data survey langsung. Interval itu buat jarak pengamatan
  • 32. kolom misteri ini akan dijelaskan di beda bagian, trus klik name, dan di save di suatu tempat Execute
  • 33. Hasil eksekusi, trus klik ok dan finish Trus di buka file yang tadi di simpen di suatu tempat
  • 34. Hasilnya gini.Data ini udah termasuk msl, jadi ngga usah di kurangin blab la bla. Tapi data ini waktunya universal, sehingga waktunya gmt+0, sedangkan di semarang waktunya gmt+7. Jadi harus di sesuaikan antara data model sama data asli. Abis itu di cari standar eror dan standar deviasi. Caranya ada di pdf dari bppt, trus perhitungannya ada di excel. Rumusnya
  • 35. Grafik model sama grafik data real Hasil akhir PEMBAHASAN KOLOM MISTERI Berhubung kita pake system poin, jadi kita tinjau titik di ujung sebelah timur.Peninjauan titik ini di urutin berdasarkan berlawanan arah jarum. Sekarang kita pengen tau lokasinya dengan cara liat di properties poin.
  • 36. Ternyata lokasi x-nya= 449095.049 y-nya=9254150.173 Trus di lanjutin ke titik berikutnya dengan berlawanan arah jarum jam. Trus untuk mike ini, lokasinya pake geograpikal (longitude dan latitude) jadi posisi x, y di ganti ke longitude dan latitude dengan caraa…. Online beroh
  • 37.
  • 38. Di download ya linknyaa ;)
  • 39. Ternyata sesuai horeeyy, trus ambil data latitude dan longitudenya. Rebes decchh :3
  • 40. BIKIN MODEL PASUT Buka flow model fm Di domain, ambil folder mesh yang udah terinterpolasi.
  • 41. Time-nya di sesuaikan kebutuhan, semakin banyak no of time steps, semakin detail juga pengerjaan, dan semakin lama proses running. Jangan lupa waktunya disesuaikan sama data yang di inputkan di boundary.
  • 42. Source itu buat sungai.Kalo sungainya banyak, tinggal di tambah pake new source.Trus di isi tiap lokasi koordinat per sungai, discharge itu buat debit.
  • 43. Untuk pengisian boundary conditions Masukin data time series sesuai dengan boundarynya.
  • 44. Ambil data prediksi pasang surut yng dibuat pake excel. Code 2 buat boundary bagian utara, code 2 boundary bagian barat. Pada kolom output, klik go to, trus keluar kaya dibawah ini:
  • 45. Di output specification. Output format: area series; treatment of flood and dry: wet area only; frequency: 2 sisanya default. Final step! Di running coy
  • 46. NEXT JOB!! Salah satu solusi lain dari teluk semarang adalah dam lepas pantai. Sekarang kita menginput data xyz dam trus di satuin sama data xyz teluk semarang Tapi ternyata struktur DAMnya tidak sesuai yang di rencanakan. Jadi dam-nya di edit lagi. Jadi kaya gambar di bawah ini:
  • 47. Zoom in bagian lingkaran Tempat orang lalu lalang gicu deeh.Trus taro polygon di tempat yang tidak ingin di mesh. Tempat yang tidak ingin di mesh itu adalah berupa daratan. Trus di polygon di beri property seperti di bawah ini: Trus di mesh
  • 48. Abis kayak gitu di plot batimetri trus di interpolasi. Dan di save jadi format .dfsu Trus kita masuk lagi ke flow model FM. Dan di running kayak kemaren. Kita bandingkan bagaiman alirannya kalo ada damnya sama yang ngga ada. gambar diatas itu hasil runningan
  • 49. PEKERJAAN SELANJUTNYA!! Meng-ekstrak hasil running Teluk Semarang kemarin Caranyaaa… As usual buka program mike 2. input data sesuai yang dibutuhkan, misalnya disini mau ngekstrak teluk semarang yang pake DAM 3. berhubung output yang di butuhkan itu 4 titik jadi bikin 4 new output. 4 ini di tujukan oleh titik yang akan di uji. 4 titik koordinat yang diuji itu di sebelah barat (di luar dam jauh), di dalem dam, di sebelah timur dam (deket tanjung mas), di timur ujung teluk (di luar dam)
  • 50. Contoh output 1, titik koordinat di sebelah barat di luar dam. 4.di run deeeh Hanya menunggu selama beberapa detik…
  • 51. Kalo mau liat hasil bisa liat view Dan hasilnya pun seperti yang diatas, jangan lupa di save as ya hasilnya.
  • 52. LANGKAH SELANJUTNYA ITUUU bikin time series, caranya? Pilih kolom time series Pilih blank time series
  • 53. Isi kayak table diatas yaah, trus klik OK Isi kolom2 dan tabel2 dari yang di dapet di ekstrak, trus hasilnya berupa grafik kayak gini:
  • 54. Trus di analisis dehh, kalo mau ngubah2 tinggal di klik kanan trus pilih properties.Atau kalo mau cuman ngeliat beberapa poin, bisa di klik kanan -> select items -> trus pilih mana yg mau di liat. Trus di refresh InsyaAllah hasilnya bisa di lihat. Langkah selanjutnya adalah analisis. Selamat menganalisis ;) HASIL ANALISIS Untuk surface elevation titik 1 (titik sebelah barat): Elevasi muka air setelah ada dam mengalami kenaikan diawal, namun saat di tengah mengalami penurunab.Hal ini diperkirakan akibat terdapatnya benturan gelombang pada struktur yang
  • 55. menyebabkan elevasi muka air yang terdapat dam lebih tinggi.Atau mungkin bisa jadi hal tersebut berada pada saat surut terendah.Namun setelah surut berakhir peraiaran di titik 1 mengalami kenaikan kembali. Untuk surface elevation titik 2 (di dalam dam): Pada awalnya elevasi muka air setelah dan sebelum di beri struktur dam sejajar. Namun kemudian elevasi muka air setelah diberi dam menaik secara signifikan, hal ini diperkirakan karena terdapat sungai di daerah dam dan tidak adanya pintu keluar dari dam mengakibatkan elevasi muka air semakin meningkat.hal ini diduga debit air yang masuk terus menerus dan juga tidak dibuatnya pintu air untuk mengimbangi kenaikan permukaan air dalam dam. Dalam analisis program MIKE flow HD kami, kami tidak memperhitungkan adanya pintu air pada dam. Kami mengasumsi struktur dam seluruhnya kedap air.Maka dari hal itu, graik hasil HD ini terlihat seperti gambar di atas. Surface elevation titik 3 (di dekat pelabuhan):
  • 56. Pada titik 3 yang terdapat di dekat Pelabuhan Tanjung Mas, yang berada di sebelah timur DAM. Elevasi muka air yang terdapat dam mengalami kemunduran.Menurut perkiraan, hal ini disebabkan oleh arah refraksi yang datang dari sebelah barah.Sehingga daerah titik koordinat ini terlindungi oleh DAM. Genangan air laut (banjir rob) yang setiap tahun menggenangi wilayah ini berangsur-angsur berkurang akibat adanya struktur dam lepas pantai ini. Surface elevation titik 4 (jauh di sebelah timur): Muka air laut pada titik ini mengalami penurunan setelah diberi DAM.Hal ini diperkirakan karena DAM dapat mereduksi energi gelombang.Dan hal ini yang terkena dampaknya adalah keadaan perairan yang berada di sebelah timur DAM. Pada awalnya semarang dan jawa tengah bagian timur merupakan daerah yang tergenangi banjir rob paling parah karena daratannya mengalami penurunan tanah. Dengan dibangunnya struktur dam lepas pantai ini sangatlah membantu mengurangi adanya banjir rob yang terjadi setiap tahunnya.
  • 57. MEMBUAT ANIMASIII HIHIHIHi Awalnya dari set up Klik ok deh kalo memang itu sesuai format video yng diinginkan
  • 58. Mau custom warna juga bisa Di next teruuuss baru finish deh
  • 59. Mau ada vektornya? Bisa jugaaa
  • 60. Klik apply dan ok deeeh Video juga bisa di rubah dengan memilih yang dikotakin itu xixi
  • 61. MERETIFIKASI Ngeplot gambar google di video, supaya daratannya berupa google earth, bukan warna biasa. 1. Buka google earth bagian teluk semarang 2. Pin di bagian pojok kanan atas dan bagian pojok kiri bawah, untuk menandakan wilayah yang akan ditinjau 3. Sebelumnya ganti latitude dan longitude jadi universal transverse Mercator (UTM) kayak di bawah ini
  • 62. Dan klik ok 4. Di pin dengan teliti di beberapa titik, trus lat/long di taro di excel biar mudah di copy ke mike, di namain juga tempatnya di excel, kalo di google earthnya cukup pake 1,2,3.. biar ngga ribet. 5. Di save image as dalam bentuk .jpg 6. Di buka di paint di crop di save jadi bmp
  • 63.
  • 64. 7. Buka mike 21 image reticifer 8. Ambil data yang berupa .bmp tadi 9. Box atas di isi koordinat origin, yang bawah itu lebar sama tingginya. Cara ngisi lebar itu x –end dikurangi x-origin, cara ngisi tinggi itu y-end dikurangi y-origin klik ok
  • 65. 10. Masukin koordinat yang di pin ke image reticeifer pake new gcp, harus pas banget pokonya pake di zoom 11. Di masukin koordinatnya 12. Di running
  • 66. Trus di save as. 13. Kembali ke set up
  • 67.
  • 68. Di pindahin ke atas gambarnya Data, options
  • 69. Klik apply trus oke deeyh, jadinya kaya gini: Alhamdlillah lumajaangz walaupun rada mletot dikyit
  • 70. DAY 18!! 2 hari lagi pulang :*
  • 71. Sungai yang ngga ada datanya ditiadakan 
  • 72. Setelah scatter lumayan full, di interpolasi deeh
  • 73. Kembali lagi masuk ke kantor!!! Tanggal 5 agustus 2014 Meninjau kembali hasil runningan sebelum liburan, yang ini nih: Hasil running dam setelah di scatter, pada jam 2.00-2.30 Hasil running dam setelah di scatter, pada jam 13.30-14.00 Tanpa dam jam 13.30-14.00
  • 74. Tanpa dam jam 2.00-2.30 Berhubung hasil setelah di running hasilnya kurang keliatan, atau kurang signifikan, jadinya di ekstrak dua titik supaya lebih kelihatan. Jadi di ekstrak titik 1 ada jam 2.00 – 2.30 dan 1.30-200 dan titik 2 ada jam 2.00-2.30 dan 1.30-2.00. semuanya ada di folder extraction, semuanya itu diadaptasi dari pasang tertinggi, karena hasilnya kurang memuaskan, pada grafik TS yang existing menunjukkan elevasi yang tinggi, trus di coba pake data surut. Caranya ya nge running lagi dam dan non dam pada surut tersurutnya laut.Setelah di ekstrak dan dibikin time series, ternyata yang diharapkan benar. Permukaan air yang didalam dam lebih tinggi dari permukaan air yang ada di luar dam, menurut logika, hal ini disebabkan karena keadaan air yang ada di dalam dam terpengaruhi oleh debit aliran sungai secara terus menerus. Analisi kemaren menunjukkan kalo kondisi permukaan laut yang berada di luar dam lebih tinggi dari yang di dalam dam, namun itu pada saat kondisi pasang tertinggi, jadi kemungkinan itu adalah gara gara kondisi pasang yang sangat mempengaruhi keadaan laut.
  • 75. ECO LAB Dari set up yang terakhir Pilih yang eco lab di module selection
  • 76. Yang di kotakin tulisannya mike 11 wq level 1, hal itu merupakan opsi. Dipilih tergantung kebutuhan, semakin tinggi levelnya semakin bagus karena detail, tapi harus punya datanya, kalo ngga ada datanya, nanti malah eror. Berhubung data yang dipunya sekarang ngga terlalu lengkap, jadi milih yang level satu aja deech. Setiap source di isi sesuai data. Kalo di Indonesia, rata rata DO=5 temperature=28-29 BOD=10 Initial condition juga diisi rata-rata yang ada di Indonesia. Trus di running deh kalo semuanya udh fix. JANGAN LUPA! Untuk mempersingkat waktu running, di set up yang lama klik decouple. Dengan syarat set up hd harus fix, soalnya nanti ngga bisa di ubah lagi.
  • 77. Setelah semuanya fix baru di run deeh
  • 78. ECO LAB Pake set up yang dulu, Cuma di centang eco lab di module selection Di decoupling, tujuannya biar ngerunningnya lebih cepet, tapi HDnya harus udah fix, soalnya nanti ngga bisa dirubah-rubah lagi
  • 79. Trus isi kolom di bagian eco labnya Pada module selection, terdapat template selection, trus pilih level-levelnya, semakin rendah levelnya berarti semakin ngga detil, tapi data yg diminta dikit, kalo levelnya tinggi, datanya harus lengap dan valid kalo ngga ya eror deh Kolom lain sisanya default Untuk source ada datanya, kalo yg ngga ada datanya pake kayak initial condition/ data rata-rata yang ada di Indonesia Temperature= 28-29 DO = 5 BOD = 10 Trus di running dweeh
  • 80. SEDIMEN TRANPOR Sebelumnya kan pas eco lab udh ngeklik decouple, jadi pas sedimen tranpor pake data yang decouple aja. Supaya ngerunningnya ceoet, tapi HDnya harus udh fix tenan. Pada modul selection eco lab di ganti dengan mud transport, mud transport itu buat sedimen transport yang ukura partikelnya kecil/lembut. Trus initial contdition di fraction 1: 0.02 kg/m3 layer 1: 0. Ngga pake morphologi.