SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ANALISIS DAMPAK
LINGKUNGAN PENGERUKAN
WADUK SUNTER
PENDAHULUAN
WADUK
(Waduk Sunter )
Waduk menurut pengertian
umum adalah tempat pada
permukaan tanah yang
dimaksudkan untuk
menyimpan/ menampung air
saat terjadi kelebihan
air/musim penghujan,
kemudian air yang melimpah
tersebut dimanfaatkan untuk
keperluan pertanian dan
berbagai keperluan lainnya
pada saat musim kemarau.
WADUK
FUNGSI
Fungsi dari sebuah
waduk adalah
menumpung air lipasan
hujan agar tidak
langsung mengallir ke
laut untuk
meningkatkan
ketersediaan air
permukaan
MANFA
AT
Terdapat berbagai
mancam manfaat dari
pembuatan waduk
diantaranya sebagai
penyedia air baku,
irigasi, PLTA,
Pengendali banjir, dll.
AMDAL PROYEK PENGERUKAN
WADUK SUNTER
PENGERUKAN WADUK
SUNTER
Banjir di DKI Jakarta terjadi akibat
dari kondisi alam maupun akibat
dari aktivitas manusia. Kondisi
wilayah jakarta yang berada pada
dataran renda sebesar 40% hal
tersebut bahkan terdapat dibawah
elevasi maksimum pasang air laut.
Banjir dijakarta diperburuk dengan
adanya aktivitas masyarakat oleh
karena itu dibutuhkan sarana dan
prasanan untuk mengendalikan
banjir tersebut.
LATAR BELAKANG
Tujuan dari proyek ini adalah
mengatasi banjir tahunan dki
jakarta melalui prioritas dan
pengerukan yang ada disaluran
pengendali banjir dan waduk
adapun manfaat dari proyek
ini adalah untuk mengatasi besaran
kerugian dari banjir tahunan di
beberapa wilayah di jakarta timur
TUJUAN DAN MANFAAT
ANALISI DAMPAK
LINGKUNGAN
1. Mobilisasi Kendaraan dan
Peralatan
2. Mobilisasi Tenaga Kerja
3. Pengaturan Lalu Lintas
4. Pengerukan
5. Penempatan Hasil Keruk
Sementara
6. Pemilhan Sampah
7. Pengangkutan Lumpur ke
dispossal site.
Tahap Konstruksi
1. Pembersihan lahan
2. Demobilisasi Tenaga Kerja
3. Demobilisasi Kendaraan dan
Peralatan
4. Pemeliharaan
Tahap Pasca
Konstruksi
PERKIRAAN KOMPONEN YANG AKAN DITELAAH:
LANJUTAN
Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak dan akan ditelaah sebagai
berikut:
1) Kualitas Udara
2) Tingkat Kebauan
3) Tingkat Kebisingan
4) Kualitas Air Permukaan
5) Kualitas Sedimen
6) Banjir
7) Sampah
8) Biologi Darat
Perkiraan Komponen Lingkungan yang terkena
dampak:
9) Biologi Air
10) Persepsi Masyarakat
11) Estetika Lingkungan
12) Kesempatan Kerja
13) Kesempatan Berusaha
14) Kesehatan Masyarakat
15) Lalu Lintas
16) Kondisi Jalan
ANALISIS DAMPAK
Berdasarkan dampak penting yang di telaah maka dilakuka
evaluasi untuk mendapatkan sumber dampak yang penting
menggunakan metode Lohani-thanh:
HASIL ANALISIS
1. Pengerukan
2. Pengangkutan Lumpur Ke Dispossal Site
3. Mobilisasi kendaraan dan Peralatan
4. Penempatan Hasil Keruk Sementara
5. Pemeliharaan
6. Pemilahan Sampah
7. Penertiban Fisik Bangunan
8. Sosialiasi
9. Mobilisasi Tenaga Kerja
10. Demobilisasi Kendaraan dan Alat Berat
11. Demobilisasi Tenaga Kerja
12. Perencanaan Teknis
Sedangkan komponen lingkungan yang
sering menerima dampak adalah
1. Persepsi Masyarakat
2. Kualitas Udara
3. Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan
4. Kebauan
5. Sampah
6. Mengurangi Banjir
7. Kualitas Air Permukaan
8. Tingkat Kebisingan
9. Kesempatan Kerja dan Berusaha
10. Kualitas Sedimen
Berdasarkan matriks evaluasi dampak penting dengan mengunakan
metoda Lohani-Thanh, maka komponen kegiatan yang menjadi sumber
dampak penting adalah:
PEMILIHAN ALTERNATIF
TERBAIK / SOLUSI UNTUK
DAMPAK YANG TERJADI
TAHAP PERSIAPAN
Pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan
adalah memberi kesempatan pada masyarakat yang
terkena dampak untuk dapat menyampaikan pendapat
dan aspirasinyamelalui pihak kelurahan.
Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah sosialisasi
kegiatan dilakukan secara transparan dengan
mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat, seperti
ulama, Dewan Kelurahan, dan sebagainya.
a. Presepsi Masyarakat
TAHAP PENGERUKAN
a. Kebauan
pengelolaan lingkungan hidup yang
akan dilakukan untuk menangulangi
pencemaran kebauan adalah
penempatan hasil keruk jauh dari
penduduk sehingga dampak dapat
terlokalisir.
b. Kebisingan
Upaya pengelolaan lingkungan hidup
yang akan dilakukan untuk
menangulangi
pencemaran kebisingan adalah:
• Pembatasan jam kerja dan pengaturan
lalu lintas.
* Membatasi kecepatan kendaraan
pengangkut tanah/material.
• Pemeliharaan rutin pada peralatan dan
kendaraan proyek
LANJUTAN c. Lalu Lintas Dan
Kerusakan Jalan
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang akan
dilakukan untuk menangulangi gangguan lalu
lintas dan kerusakan jalan antara lain adalah:
" Memasang rambu-rambu lalu lintas dan rambu
pekerjaan proyek pengerukan.
" Pengangkutan peralatan dan material keruk
(lumpur dan sampah) dilakukan tidak pada saat-
saat jam sibuk pagi, siang dan sore hari, yaitu
dilakukan antara pukul 22.00 05.00WIB.
• Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di
lokasi kegiatan pengerukan, rute pengangkutan
dan jalan akses disposal area.
• Menyediakan mobil tanki air yang beroperasi
sepanjang proses pengangkutan material
kerukan berlangsung. atau menyediakan
petugas kebersihan yang bekerjasama dengan
warga sekitar untuk memonitor dan
membersihkan ceceran sampah dan lumpur
pada badan jalan sekitar lokasi kegiatan,
sepanjang rute dan jalan akses disposal area.
• Seluruh truk pengangkut hasil kerukan harus
dilengakapi dengan penutup/seal plasik atau
sejenisnya sehingga material kerukan yang ada
tidak tercecer dijalan karena bocor dli, sehingga
• Pembatasan muatan truk dari hasil kerukan
tidak melebihi kapasitas dan beban jalan yang
akan dilalui untuk lokasi sepanjang rute
pengangkutan.
• Rute yang dilalui material hasil kerukan harus
disesuaikan dengan klass jalan yang ada sehingga
tidak menimbulkan kerusakan jalan akibat
verloading.
• Kontraktor wajib menyediakan uang jaminan
perbaikan/pemeliharaan jalan ke Pemda Jakarta
Utara dalam mematuhi ketentuan dari Pemda
masing-masing sebagai contoh yang dikeluarkan
pemda Jakarta Utara SK Walikota No 13 TH 2000
tentang pembentukan tim engendalian pemberian
dispensasi penggunan kendaraan angkutan
beratlangkutan tanah diwilayah kota Jakarta utara.
* Menjaga kebersihan ban-ban kendaraan
pengangkut bahan dan peralatan pengerukan dan
kendaraan pengangkut material keruk (lumpur
dan sampah) agar tidak mengotori badan jalan di
sekitar proyek, sepanjang rute pengangukutan.
* Menyediakan tempat cuci kendaraan proyek (Car
Wash) di disposal area.
* Koordinasi dengan Sudin Perhubungan Utara.
LANJUTAN
Arahan Pengelolaan Lingkungan antara lain
meliputi:
" Menyediakan wadah dan lokasi
penampungan sampah hasil pemisahan
sampah
dengan material keruk yang dilengkapi
sarana penampung air lindi dan
berpenutup,
• Pemasangan jaring pada Inlet waduk
untuk mencegah masuknya sampah pada
waku
pengerjaan pengerukan.
" Mengumpulkan sampah hasil pemisahan
material keruk dan aktivitas buruh
pengerukan agar tidak tercecer;
" Melengkapi peralatan pelindung diri yang
memadai bagi masyarakat yang terlibat
dalam kegiatan pemisahan sampah dari
material keruk,
" Mempercepat pengangkutan sampah ke
lokasi TPA bekerjasama dengan swasta
dan/atau Sudin Kebersihan Wilayah Jakarta
Utara
• Melakukan pengawasan dan penempatan
petugas kebersihan lingkungan di lokasi
kegiatan pengerukan secara menerus
setiap hari selama kegiatan pengerukan
Waduk Sunter berlangsung dengan
menempatkan petugas pemantau khusus.
d. Kualitas Sedimen
LANJUTAN
Arahan rencana pengelolaan
lingkungan adalah mengunakan silt
protector
e. Kualita Air
Arahan rencana pengelolaan
lingkungan adalah memberi
kesempatan masyarakat sekitar
untuk dapat bekerja dan berusaha
di lingkungan tapak kegiatan
g. Kesempatan Kerja
Dan Berusaha
Arahan rencana pengelolaan
lingkungan hidup yang akan dilakukan
untuk menangulangi pencemaran
kualitas udara adalah:
* Mengelola limbah padat baik yang
berasal dari pengerukan maupun yang
berasal dari pengerukan waduk.
* Pembatasan jam kerja dan
pengaturan lalu lintas.
* Membatasi kecepatan kendaraan
pengangkut material hasil keruk.
f. Kualitas udara
Arahan rencana pengelolaan
lingkungan adalah sosialisasi
kegiatan dilakukan secara
transparan dengan
mengikutsertakan tokoh masyarakat
setempat, seperti ulama, Dewan
Kelurahan, dan sebagainya.
Pengelolaan lingkungan hidup yang
telah dilakukan adalah memberi
kesempatan pada masyarakat yang
terkena dampak untuk dapat
h. Presepsi Masyarakat
Questions
& Comments

More Related Content

Similar to ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx

CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdfCONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
borneoyovinianus
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
mektanugj
 

Similar to ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx (20)

fdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.ppt
fdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.pptfdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.ppt
fdokumen.com_rapat-pra-konstruksi-pcm-lbi.ppt
 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
 
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
 
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptxTUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
 
Tugas Amdal - Kelompok 1.pptx
Tugas Amdal - Kelompok 1.pptxTugas Amdal - Kelompok 1.pptx
Tugas Amdal - Kelompok 1.pptx
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanPedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
 
Adiwiyata Drainase.doc
Adiwiyata Drainase.docAdiwiyata Drainase.doc
Adiwiyata Drainase.doc
 
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdfCONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
 
Metoda pelaksanaan
Metoda pelaksanaanMetoda pelaksanaan
Metoda pelaksanaan
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Teknik irigasi
Teknik irigasiTeknik irigasi
Teknik irigasi
 
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukTahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
 
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptxAriska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
 

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PENGERUKAN WADUK SUNTER - Copy.pptx

  • 2. PENDAHULUAN WADUK (Waduk Sunter ) Waduk menurut pengertian umum adalah tempat pada permukaan tanah yang dimaksudkan untuk menyimpan/ menampung air saat terjadi kelebihan air/musim penghujan, kemudian air yang melimpah tersebut dimanfaatkan untuk keperluan pertanian dan berbagai keperluan lainnya pada saat musim kemarau.
  • 3. WADUK FUNGSI Fungsi dari sebuah waduk adalah menumpung air lipasan hujan agar tidak langsung mengallir ke laut untuk meningkatkan ketersediaan air permukaan MANFA AT Terdapat berbagai mancam manfaat dari pembuatan waduk diantaranya sebagai penyedia air baku, irigasi, PLTA, Pengendali banjir, dll.
  • 5. PENGERUKAN WADUK SUNTER Banjir di DKI Jakarta terjadi akibat dari kondisi alam maupun akibat dari aktivitas manusia. Kondisi wilayah jakarta yang berada pada dataran renda sebesar 40% hal tersebut bahkan terdapat dibawah elevasi maksimum pasang air laut. Banjir dijakarta diperburuk dengan adanya aktivitas masyarakat oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasanan untuk mengendalikan banjir tersebut. LATAR BELAKANG Tujuan dari proyek ini adalah mengatasi banjir tahunan dki jakarta melalui prioritas dan pengerukan yang ada disaluran pengendali banjir dan waduk adapun manfaat dari proyek ini adalah untuk mengatasi besaran kerugian dari banjir tahunan di beberapa wilayah di jakarta timur TUJUAN DAN MANFAAT
  • 6. ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN 1. Mobilisasi Kendaraan dan Peralatan 2. Mobilisasi Tenaga Kerja 3. Pengaturan Lalu Lintas 4. Pengerukan 5. Penempatan Hasil Keruk Sementara 6. Pemilhan Sampah 7. Pengangkutan Lumpur ke dispossal site. Tahap Konstruksi 1. Pembersihan lahan 2. Demobilisasi Tenaga Kerja 3. Demobilisasi Kendaraan dan Peralatan 4. Pemeliharaan Tahap Pasca Konstruksi PERKIRAAN KOMPONEN YANG AKAN DITELAAH:
  • 7. LANJUTAN Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak dan akan ditelaah sebagai berikut: 1) Kualitas Udara 2) Tingkat Kebauan 3) Tingkat Kebisingan 4) Kualitas Air Permukaan 5) Kualitas Sedimen 6) Banjir 7) Sampah 8) Biologi Darat Perkiraan Komponen Lingkungan yang terkena dampak: 9) Biologi Air 10) Persepsi Masyarakat 11) Estetika Lingkungan 12) Kesempatan Kerja 13) Kesempatan Berusaha 14) Kesehatan Masyarakat 15) Lalu Lintas 16) Kondisi Jalan
  • 8. ANALISIS DAMPAK Berdasarkan dampak penting yang di telaah maka dilakuka evaluasi untuk mendapatkan sumber dampak yang penting menggunakan metode Lohani-thanh:
  • 9. HASIL ANALISIS 1. Pengerukan 2. Pengangkutan Lumpur Ke Dispossal Site 3. Mobilisasi kendaraan dan Peralatan 4. Penempatan Hasil Keruk Sementara 5. Pemeliharaan 6. Pemilahan Sampah 7. Penertiban Fisik Bangunan 8. Sosialiasi 9. Mobilisasi Tenaga Kerja 10. Demobilisasi Kendaraan dan Alat Berat 11. Demobilisasi Tenaga Kerja 12. Perencanaan Teknis Sedangkan komponen lingkungan yang sering menerima dampak adalah 1. Persepsi Masyarakat 2. Kualitas Udara 3. Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan 4. Kebauan 5. Sampah 6. Mengurangi Banjir 7. Kualitas Air Permukaan 8. Tingkat Kebisingan 9. Kesempatan Kerja dan Berusaha 10. Kualitas Sedimen Berdasarkan matriks evaluasi dampak penting dengan mengunakan metoda Lohani-Thanh, maka komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penting adalah:
  • 10. PEMILIHAN ALTERNATIF TERBAIK / SOLUSI UNTUK DAMPAK YANG TERJADI
  • 11. TAHAP PERSIAPAN Pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan adalah memberi kesempatan pada masyarakat yang terkena dampak untuk dapat menyampaikan pendapat dan aspirasinyamelalui pihak kelurahan. Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah sosialisasi kegiatan dilakukan secara transparan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat, seperti ulama, Dewan Kelurahan, dan sebagainya. a. Presepsi Masyarakat
  • 12. TAHAP PENGERUKAN a. Kebauan pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi pencemaran kebauan adalah penempatan hasil keruk jauh dari penduduk sehingga dampak dapat terlokalisir. b. Kebisingan Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi pencemaran kebisingan adalah: • Pembatasan jam kerja dan pengaturan lalu lintas. * Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut tanah/material. • Pemeliharaan rutin pada peralatan dan kendaraan proyek
  • 13. LANJUTAN c. Lalu Lintas Dan Kerusakan Jalan Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi gangguan lalu lintas dan kerusakan jalan antara lain adalah: " Memasang rambu-rambu lalu lintas dan rambu pekerjaan proyek pengerukan. " Pengangkutan peralatan dan material keruk (lumpur dan sampah) dilakukan tidak pada saat- saat jam sibuk pagi, siang dan sore hari, yaitu dilakukan antara pukul 22.00 05.00WIB. • Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di lokasi kegiatan pengerukan, rute pengangkutan dan jalan akses disposal area. • Menyediakan mobil tanki air yang beroperasi sepanjang proses pengangkutan material kerukan berlangsung. atau menyediakan petugas kebersihan yang bekerjasama dengan warga sekitar untuk memonitor dan membersihkan ceceran sampah dan lumpur pada badan jalan sekitar lokasi kegiatan, sepanjang rute dan jalan akses disposal area. • Seluruh truk pengangkut hasil kerukan harus dilengakapi dengan penutup/seal plasik atau sejenisnya sehingga material kerukan yang ada tidak tercecer dijalan karena bocor dli, sehingga • Pembatasan muatan truk dari hasil kerukan tidak melebihi kapasitas dan beban jalan yang akan dilalui untuk lokasi sepanjang rute pengangkutan. • Rute yang dilalui material hasil kerukan harus disesuaikan dengan klass jalan yang ada sehingga tidak menimbulkan kerusakan jalan akibat verloading. • Kontraktor wajib menyediakan uang jaminan perbaikan/pemeliharaan jalan ke Pemda Jakarta Utara dalam mematuhi ketentuan dari Pemda masing-masing sebagai contoh yang dikeluarkan pemda Jakarta Utara SK Walikota No 13 TH 2000 tentang pembentukan tim engendalian pemberian dispensasi penggunan kendaraan angkutan beratlangkutan tanah diwilayah kota Jakarta utara. * Menjaga kebersihan ban-ban kendaraan pengangkut bahan dan peralatan pengerukan dan kendaraan pengangkut material keruk (lumpur dan sampah) agar tidak mengotori badan jalan di sekitar proyek, sepanjang rute pengangukutan. * Menyediakan tempat cuci kendaraan proyek (Car Wash) di disposal area. * Koordinasi dengan Sudin Perhubungan Utara.
  • 14. LANJUTAN Arahan Pengelolaan Lingkungan antara lain meliputi: " Menyediakan wadah dan lokasi penampungan sampah hasil pemisahan sampah dengan material keruk yang dilengkapi sarana penampung air lindi dan berpenutup, • Pemasangan jaring pada Inlet waduk untuk mencegah masuknya sampah pada waku pengerjaan pengerukan. " Mengumpulkan sampah hasil pemisahan material keruk dan aktivitas buruh pengerukan agar tidak tercecer; " Melengkapi peralatan pelindung diri yang memadai bagi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pemisahan sampah dari material keruk, " Mempercepat pengangkutan sampah ke lokasi TPA bekerjasama dengan swasta dan/atau Sudin Kebersihan Wilayah Jakarta Utara • Melakukan pengawasan dan penempatan petugas kebersihan lingkungan di lokasi kegiatan pengerukan secara menerus setiap hari selama kegiatan pengerukan Waduk Sunter berlangsung dengan menempatkan petugas pemantau khusus. d. Kualitas Sedimen
  • 15. LANJUTAN Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah mengunakan silt protector e. Kualita Air Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah memberi kesempatan masyarakat sekitar untuk dapat bekerja dan berusaha di lingkungan tapak kegiatan g. Kesempatan Kerja Dan Berusaha Arahan rencana pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi pencemaran kualitas udara adalah: * Mengelola limbah padat baik yang berasal dari pengerukan maupun yang berasal dari pengerukan waduk. * Pembatasan jam kerja dan pengaturan lalu lintas. * Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut material hasil keruk. f. Kualitas udara Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah sosialisasi kegiatan dilakukan secara transparan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat, seperti ulama, Dewan Kelurahan, dan sebagainya. Pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan adalah memberi kesempatan pada masyarakat yang terkena dampak untuk dapat h. Presepsi Masyarakat
  • 16.