SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Download to read offline
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (MKK611)
Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam
Pertemuan 1 (a)
Sistem Irigasi dan Permasalahannya
Lily Endah Diansari, S.TP. M.Si.
LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara dengan mengkonsumsi beras cukup besar sampai dengan tahun 2015, telah membangun jaringan
irigasi seluas 7,145,168 Ha.
Dalam era reformasi dan otonomi daerah, pemerintah mengalami berbagai permasalahan dan tantangan dalam
pembangunan Sumber Daya Air, antara lain permasalahan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, yang pada
umumnya masih kurang, kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur mengalami penurunan kualitas dan kuantitas
sumber daya air yang sebagusnya mempengaruhi kemampuan dalam pengelolaan sumber daya air umumnya dan
pengelolaan irigasi khususnya.
53,89%
46,11%
KONDISI JARINGAN
IRIGASI
7,145,168 Ha
Baik
Rusak
1,14%
12%
0,95%
KONDISI KERUSAKAN
JARINGAN IRIGASI
3,294,637 Ha (46,11%)
Rusak Berat
Rusak
Sedang
Rusang
Ringan
IRIGASI
Secara konstituonal wewenang penguasaan air
diatur oleh Negara yang dinyatakan dalam
Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3.
Sebagai penjabaran dalam penguasaan terhadap
air tersebut, telah dijabarkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Di Indonesia pengembangan dan pengelolaan
irigasi dan drainasi pada umumnya ditujukan
untuk keperluan tanaman padi di daerah
persawahan, baik dimusim hujan maupun
kemarau. Maka irigasi dalam hal pemenuhan
kebutuhan air untuk tanaman padi merupakan
faktor yang sangat penting dalam rangka usaha
swasembada beras.
Sejarah Irigasi Di Indonesia
Perkembangan irigasi di Indonesia menuju sistem irigasi maju dan tangguh tak
lepas dari irigasi tradisional. Irigasi maju atau modern, pada umumnya sangat
dipengaruhi oleh ciri-ciri geografis setempat dan perkembangan budidaya
pertanian.
Perkembangan irigasi-irigasi diperkirakan baru berlangsung sejak lebih 1000
tahun yang lampau pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa.
Warisan kebudayaan irigasi yang sudah cukup tua adalah irigasi Subak di Bali dan
irigasi-irigasi kecil di Jawa.
Warisan irigasi dengan mazhab tersendiri dengan ciri-ciri kebudayaan adalah
irigasi Subak di Bali.
Sejarah Irigasi Di Indonesia
Sistem irigasi modern diperkirakan dimulai pada pertengahan abad XIX
Perkembangan irigasi secara pesat terjadi pada permulaan abad XX setelah
dikumandangankannya politik etik oleh pemerintah jajahan dan ditemukannya
teknologi irigasi di dataran rendah.
Pada 1889 mulai diresmikan berdirinya Afdeling Serayu Komisi de Bruyn juga
mengusulkan dibentuknya dinas ekploitisi untuk mengelola sungai dan sumber
daya air lainnya termasuk untuk irigasi dan drainase.
Pada tahun 1890 dibuat suatu rencana besar pembangunan irigasi .
Beberapa hal yang perlu dicatat dalam kerangka persiapan pembentukan organisasi
pengairan pada permulaan abad ke XX:
a. Wilayah kerja organisasi pengairan tidak disesuaikan dengan wilayah
administrasi pemerintahan, tetapi adalah suatu wilayah yang didasarkan
pada kesatuan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
b. Dipisahkannya unit organisasi yang menangani pekerjaan konstruksi dengan
unityang menangani eksploitasi dan pemeliharaan irigasi.
a. Dibedakannya sistem irigasi menurut berbagai kategori untuk dapat
memahami proses pembangunan yang terjadi
Empat kategori pengairan yang dipertimbangkan dalam menangani pembangunan irigasi:
a. Sistem irigasi yang secara menyeluruh dikerjakan pemerintah–termasuk
keperluan untuk membagi air secara teratur.
b. Sistem irigasi yang dianggap penting yang pembangunannya dirintis oleh
masyarakat setempat dengan bangunan-bangunan irigasi yang sifatnya
permanen.
c. Sistem irigasi yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan ciri-ciri
setempat dengan bangunan-bangunan yang kurang permanen.
d. Saluran-saluran pembuangan dan sungai-sungai yang oleh masyarakat
dimanfaatkan dengan cara yang sangat sederhana.
Latar Belakang
• Air : semua air yang terdapat pada,
di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air
tanah, air hujan, dan air laut yang
berada di darat.
• Air permukaan : semua air yang
terdapat pada permukaan tanah.
• Air tanah : air yang terdapat dalam
lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
AIR
Awan
Evaporasi
Presipitasi
Laut
Air Tanah
Transpirasi
Hujan
Run Off
Permukaan
Presipitasi
Salju & Es
G
a
c
i
e
r
Perkolasi
Evaporasi
Atmosfer
• Sumber air : tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang
terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
• Daya air : potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada
sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi
kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya.
Sumber Air & Daya Air
Sumberdaya Air
• Pemanfataan sumberdaya air
• Irigasi
• Non-Irigasi (Industri)
• Pemanfataan sumberdaya air untuk
irigasi
• Bendung
• Pengambilan Bebas
• Pompa Air
• Bendungan
• Pompa Air Tanah
Pemanfaatan Sumberdaya Air
!"#$%#&'#
("#&')*+,'#
!"*'-
("#&')*+,'#
(.)/' 0+1
(.)/'20+123'#'4
!"#$%#&
5#$%-61+
air, sumber air, dan daya air yang
terkandung di dalamnya.
• Permasalahan
• Ketinggian muka air sumber
air tidak dapat mencapai
lahan diairi à Irigasi
• Irigasi : usaha penyediaan,
pengaturan, dan pembuangan
air untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi
permukaan, irigasi bawah
permukaan, irigasi rawa, irigasi
air tanah, irigasi pompa, dan
irigasi tambak
Hujan
Irigasi
pompa
Irigasi permukaan
Irigasi
Irigasi permukaan
Irigasi bawah permukaan
Irigasi pompa
Intake
Pelimpah
Samping
Bangunan Ukur
(flume)
Bangunan Terjun
Boks
Intake Chek
Structure
u
w
x
y
v
IRIGASI
1. mengambil air dari sumber,
2. mengalirkannya ke dalam
saluran,
3. membagikan ke petak sawah,
4. memberikan air pada
tanaman, dan
5. membuang kelebihan air ke
jaringan pembuang.
Pengertian
Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
• kegiatan pengaturan air dan jaringan irigasi yang meliputi penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangannya, termasuk usaha
mempertahankan kondisi jaringan irigasi agar tetap berfungsi dengan baik
Penyediaan air irigasi
penentuan volume air per satuan waktu, yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah
irigasi didasarkan waktu dan mutu sesuai kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan
lainnya.
Pembagian air irigasi
kegiatan membagi air di bangunan pembagi dalam jaringan utama.
Pemberian air irigasi
kegiatan menyalurkan volume air per satuan waktu dengan jumlah tertentu dari jaringan utama ke
petak tersier.
Penggunaan air irigasi
kegiatan memanfaatkan volume air per satuan waktu per luasan lahan pertanian pada periode
tertentu.
Pembuangan/drainase
pengaliran kelebihan air irigasi yang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu.
Prinsip Dasar Pemberian Irigasi
akibat negatif yang
mungkin ditimbulkan
oleh air berlebihan
dapat dihindari.
air yang tersedia
dibagi
secara adil dan merata,
air yang tersedia dapat
dipergunakan atau dimanfaatkan
secara efektif dan efisien,
IRIGASI
air yang diberikan ke petak-petak tersier
secara tepat cara, waktu dan jumlah, sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (MKK618)
Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam
Pertemuan 1 (ii)
Tata Letak Bangunan dan Saluran di Jaringan
Irigasi Teknis, Semi Teknis dan Sederhana
Lily Endah Diansari, S.TP. M.Si.
Jaringan Irigasi dan Daerah Irigasi
•Jaringan Irigasi
• saluran dan bangunan yang merupakan
satu kesatuan dan diperlukan untuk
pengaturan air irigasi yang mencakup
penyediaan, pengambilan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan
pembuangannya.
•Daerah Irigasi
• kesatuan wilayah yang mendapat air dari
satu jaringan irigasi.
§ Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang
pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak;
§ Daerah Irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi;
§ Jaringan Irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk
pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian,
pemberian, penggunaan dan pembuangannya;
Pengertian Pengolaan Irigasi
§ Jaringan utama adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu system
irigasi, mulai dari bangunan utama, saluran induk/primer, saluran
sekunder, dan bangunan sadap serta bangunan pelengkapnya;
§ Jaringan tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air didalam petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa
yang disebut saluran tersier, saluran pembagi, yang disebut saluran
kuarter dan saluran pembuang berikut saluran bangunan turutan serta
pelengkapnya, termasuk jaringan irigasi pompa yang luas areal
pelayanannya disamakan dengan areal tersier;
Sal.Primer
Sal.Sekunder
S
a
l.
S
e
k
u
n
d
e
r
Bangunan Sadap
S
a
l
.
T
e
r
s
i
e
r
Bangunan Bagi Sadap
Bang. Bagi
Sal.Tersier
S
a
l
.
T
e
r
s
i
e
r
Bangunan Sadap
Bangunan Sadap
Bangunan Sadap
Contoh Peta Jaringan Irigasi
& Daerah Irigasi
Sal. Pembuang
Sal.Sekunder
Intake
Jaringan Irigasi dan
Daerah Irigasi
Daerah Irigasi I
LEGENDA
Sungai
Saluran Primer
Saluran Sekunder
Saluran Tersier
Bangunan Bagi
Bangunan Sadap
Daerah Irigasi
Petak Tersier
Daerah Irigasi II
Daerah Irigasi III
Klasifikasi Jaringan Irigasi
• Jaringan Irigasi Utama
• Jaringan irigasi utama meliputi bangunan utama, saluran sekunder dan primer serta bangunan air yang
ada di saluran primer dan saluran sekunder.
• Jaringan irigasi utama ini tanggung jawab oleh pemerintah/pemda dengan batas pengelolaan saluran
tersier berjarak batas 50 m dari bangunan sadap tersier.
• Jaringan Irigasi Tersier
• Jaringan irigasi tersier merupakan jaringan irigasi di petak tersier, mulai saluran tersier saluran kuarter
dan bangunan yang ada di kedua saluran tersebut (boks bagi tersier, boks bagi kuarter dan bangunan air
lainnya).
• Jaringan irigasi ini tanggung jawab oleh petani dibawah koordinasi HIPPA (bimbingan aspek teknis
diperoleh dari Dinas Pengairan dan bimbingan aspek pertanian di bawah Dinas Pertanian).
Batas Daerah Layanan
Klasifikasi Jaringan Irigasi
LEGENDA
Sungai
Saluran Primer
Saluran Sekunder
Saluran Tersier
Bangunan Bagi
Bangunan Sadap
Boks Tersier
Boks Kuater
Daerah Irigasi
Petak Tersier
Blok Tersier
Petak Tersier
JARINGAN TERSIER
Tanggung Jawab
Petani
JARINGAN UTAMA
Tanggung Jawab
Pemerintah & Pemda
Petak Tersier max 150 Ha
Petak Kuarter 10 – 15 Ha
Klasifikasi Jaringan Irigasi
• Jaringan Irigasi Sederhana
• Sistem pelaksanaan operasional pembagian air pada jaringan irigasi sederhana pada
umumnya air tidak diukur dan diatur.
• Jaringan Irigasi Semi-Teknis
• Pengambilan jaringan irigasi ini telah mampu berfungsi dengan baik dan sebagian telah
dilengkapi dengan bangunan ukur.
• Pemisahan saluran pembawa dan pembuang belum dipisahkan secara baik dan pembagian
petak tersier belum dilakukan secara detail, sehingga sulit dilakukan pembagian air.
• Jaringan Irigasi Teknis
• Jaringan irigasi ini telah dibangun sistem pengambilan yang permanen, sistem pembagian air
dapat diukur dan diatur, serta pembagian jaringan pembawa dan pembuang telah
terpisahkan secara jelas.
Klasifikasi Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi Pengatur Pengukuran Saluran Pembawa
dan Pembuang
Sederhana Tidak dapat Tidak dapat Tidak Dipisah
Semi Teknis Dapat Dapat Tidak Dipisah
Teknis Dapat dapat Dipisah
Pengatur
Pengukur

More Related Content

Similar to 1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf

Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIin Rohliani
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"E Sanjani
 
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptAnakAgungGrammyKusum1
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPIPITSPP1
 
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdfKevinKharisma
 
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiPp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiMessi Sori
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxbagus223923
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxmariapaskalista
 
Istilah bidang pengairan
Istilah bidang pengairanIstilah bidang pengairan
Istilah bidang pengairanAde Rohima
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxErniMulyandari1
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPenataan Ruang
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanLusnia S Multianti
 

Similar to 1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf (20)

Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqq
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
Irigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptxIrigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptx
 
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf
 
Bab i coba
Bab i cobaBab i coba
Bab i coba
 
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
 
Makalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdfMakalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdf
 
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasiPp 20 tahun 2006 tentang irigasi
Pp 20 tahun 2006 tentang irigasi
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
 
Istilah bidang pengairan
Istilah bidang pengairanIstilah bidang pengairan
Istilah bidang pengairan
 
Sda
SdaSda
Sda
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
 
SEJARAH_IRIGASI.pptx
SEJARAH_IRIGASI.pptxSEJARAH_IRIGASI.pptx
SEJARAH_IRIGASI.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf

  • 1. IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (MKK611) Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam Pertemuan 1 (a) Sistem Irigasi dan Permasalahannya Lily Endah Diansari, S.TP. M.Si.
  • 2. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara dengan mengkonsumsi beras cukup besar sampai dengan tahun 2015, telah membangun jaringan irigasi seluas 7,145,168 Ha.
  • 3. Dalam era reformasi dan otonomi daerah, pemerintah mengalami berbagai permasalahan dan tantangan dalam pembangunan Sumber Daya Air, antara lain permasalahan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, yang pada umumnya masih kurang, kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya air yang sebagusnya mempengaruhi kemampuan dalam pengelolaan sumber daya air umumnya dan pengelolaan irigasi khususnya. 53,89% 46,11% KONDISI JARINGAN IRIGASI 7,145,168 Ha Baik Rusak 1,14% 12% 0,95% KONDISI KERUSAKAN JARINGAN IRIGASI 3,294,637 Ha (46,11%) Rusak Berat Rusak Sedang Rusang Ringan
  • 4. IRIGASI Secara konstituonal wewenang penguasaan air diatur oleh Negara yang dinyatakan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3. Sebagai penjabaran dalam penguasaan terhadap air tersebut, telah dijabarkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di Indonesia pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainasi pada umumnya ditujukan untuk keperluan tanaman padi di daerah persawahan, baik dimusim hujan maupun kemarau. Maka irigasi dalam hal pemenuhan kebutuhan air untuk tanaman padi merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha swasembada beras.
  • 5. Sejarah Irigasi Di Indonesia Perkembangan irigasi di Indonesia menuju sistem irigasi maju dan tangguh tak lepas dari irigasi tradisional. Irigasi maju atau modern, pada umumnya sangat dipengaruhi oleh ciri-ciri geografis setempat dan perkembangan budidaya pertanian. Perkembangan irigasi-irigasi diperkirakan baru berlangsung sejak lebih 1000 tahun yang lampau pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa. Warisan kebudayaan irigasi yang sudah cukup tua adalah irigasi Subak di Bali dan irigasi-irigasi kecil di Jawa. Warisan irigasi dengan mazhab tersendiri dengan ciri-ciri kebudayaan adalah irigasi Subak di Bali.
  • 6. Sejarah Irigasi Di Indonesia Sistem irigasi modern diperkirakan dimulai pada pertengahan abad XIX Perkembangan irigasi secara pesat terjadi pada permulaan abad XX setelah dikumandangankannya politik etik oleh pemerintah jajahan dan ditemukannya teknologi irigasi di dataran rendah. Pada 1889 mulai diresmikan berdirinya Afdeling Serayu Komisi de Bruyn juga mengusulkan dibentuknya dinas ekploitisi untuk mengelola sungai dan sumber daya air lainnya termasuk untuk irigasi dan drainase. Pada tahun 1890 dibuat suatu rencana besar pembangunan irigasi .
  • 7. Beberapa hal yang perlu dicatat dalam kerangka persiapan pembentukan organisasi pengairan pada permulaan abad ke XX: a. Wilayah kerja organisasi pengairan tidak disesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintahan, tetapi adalah suatu wilayah yang didasarkan pada kesatuan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. b. Dipisahkannya unit organisasi yang menangani pekerjaan konstruksi dengan unityang menangani eksploitasi dan pemeliharaan irigasi. a. Dibedakannya sistem irigasi menurut berbagai kategori untuk dapat memahami proses pembangunan yang terjadi
  • 8. Empat kategori pengairan yang dipertimbangkan dalam menangani pembangunan irigasi: a. Sistem irigasi yang secara menyeluruh dikerjakan pemerintah–termasuk keperluan untuk membagi air secara teratur. b. Sistem irigasi yang dianggap penting yang pembangunannya dirintis oleh masyarakat setempat dengan bangunan-bangunan irigasi yang sifatnya permanen. c. Sistem irigasi yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan ciri-ciri setempat dengan bangunan-bangunan yang kurang permanen. d. Saluran-saluran pembuangan dan sungai-sungai yang oleh masyarakat dimanfaatkan dengan cara yang sangat sederhana.
  • 9. Latar Belakang • Air : semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. • Air permukaan : semua air yang terdapat pada permukaan tanah. • Air tanah : air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. AIR
  • 10. Awan Evaporasi Presipitasi Laut Air Tanah Transpirasi Hujan Run Off Permukaan Presipitasi Salju & Es G a c i e r Perkolasi Evaporasi Atmosfer • Sumber air : tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah. • Daya air : potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya. Sumber Air & Daya Air
  • 11. Sumberdaya Air • Pemanfataan sumberdaya air • Irigasi • Non-Irigasi (Industri) • Pemanfataan sumberdaya air untuk irigasi • Bendung • Pengambilan Bebas • Pompa Air • Bendungan • Pompa Air Tanah Pemanfaatan Sumberdaya Air !"#$%#&'# ("#&')*+,'# !"*'- ("#&')*+,'# (.)/' 0+1 (.)/'20+123'#'4 !"#$%#& 5#$%-61+ air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya.
  • 12. • Permasalahan • Ketinggian muka air sumber air tidak dapat mencapai lahan diairi à Irigasi • Irigasi : usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi bawah permukaan, irigasi rawa, irigasi air tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak Hujan Irigasi pompa Irigasi permukaan Irigasi
  • 13. Irigasi permukaan Irigasi bawah permukaan Irigasi pompa
  • 14. Intake Pelimpah Samping Bangunan Ukur (flume) Bangunan Terjun Boks Intake Chek Structure u w x y v IRIGASI 1. mengambil air dari sumber, 2. mengalirkannya ke dalam saluran, 3. membagikan ke petak sawah, 4. memberikan air pada tanaman, dan 5. membuang kelebihan air ke jaringan pembuang.
  • 15. Pengertian Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi • kegiatan pengaturan air dan jaringan irigasi yang meliputi penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangannya, termasuk usaha mempertahankan kondisi jaringan irigasi agar tetap berfungsi dengan baik Penyediaan air irigasi penentuan volume air per satuan waktu, yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah irigasi didasarkan waktu dan mutu sesuai kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya. Pembagian air irigasi kegiatan membagi air di bangunan pembagi dalam jaringan utama. Pemberian air irigasi kegiatan menyalurkan volume air per satuan waktu dengan jumlah tertentu dari jaringan utama ke petak tersier. Penggunaan air irigasi kegiatan memanfaatkan volume air per satuan waktu per luasan lahan pertanian pada periode tertentu. Pembuangan/drainase pengaliran kelebihan air irigasi yang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu.
  • 16. Prinsip Dasar Pemberian Irigasi akibat negatif yang mungkin ditimbulkan oleh air berlebihan dapat dihindari. air yang tersedia dibagi secara adil dan merata, air yang tersedia dapat dipergunakan atau dimanfaatkan secara efektif dan efisien, IRIGASI air yang diberikan ke petak-petak tersier secara tepat cara, waktu dan jumlah, sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman
  • 17. IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (MKK618) Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam Pertemuan 1 (ii) Tata Letak Bangunan dan Saluran di Jaringan Irigasi Teknis, Semi Teknis dan Sederhana Lily Endah Diansari, S.TP. M.Si.
  • 18. Jaringan Irigasi dan Daerah Irigasi •Jaringan Irigasi • saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang mencakup penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangannya. •Daerah Irigasi • kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
  • 19. § Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak; § Daerah Irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi; § Jaringan Irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya; Pengertian Pengolaan Irigasi
  • 20. § Jaringan utama adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu system irigasi, mulai dari bangunan utama, saluran induk/primer, saluran sekunder, dan bangunan sadap serta bangunan pelengkapnya; § Jaringan tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air didalam petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa yang disebut saluran tersier, saluran pembagi, yang disebut saluran kuarter dan saluran pembuang berikut saluran bangunan turutan serta pelengkapnya, termasuk jaringan irigasi pompa yang luas areal pelayanannya disamakan dengan areal tersier;
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58. Sal.Primer Sal.Sekunder S a l. S e k u n d e r Bangunan Sadap S a l . T e r s i e r Bangunan Bagi Sadap Bang. Bagi Sal.Tersier S a l . T e r s i e r Bangunan Sadap Bangunan Sadap Bangunan Sadap Contoh Peta Jaringan Irigasi & Daerah Irigasi Sal. Pembuang Sal.Sekunder Intake
  • 59. Jaringan Irigasi dan Daerah Irigasi Daerah Irigasi I LEGENDA Sungai Saluran Primer Saluran Sekunder Saluran Tersier Bangunan Bagi Bangunan Sadap Daerah Irigasi Petak Tersier Daerah Irigasi II Daerah Irigasi III
  • 60. Klasifikasi Jaringan Irigasi • Jaringan Irigasi Utama • Jaringan irigasi utama meliputi bangunan utama, saluran sekunder dan primer serta bangunan air yang ada di saluran primer dan saluran sekunder. • Jaringan irigasi utama ini tanggung jawab oleh pemerintah/pemda dengan batas pengelolaan saluran tersier berjarak batas 50 m dari bangunan sadap tersier. • Jaringan Irigasi Tersier • Jaringan irigasi tersier merupakan jaringan irigasi di petak tersier, mulai saluran tersier saluran kuarter dan bangunan yang ada di kedua saluran tersebut (boks bagi tersier, boks bagi kuarter dan bangunan air lainnya). • Jaringan irigasi ini tanggung jawab oleh petani dibawah koordinasi HIPPA (bimbingan aspek teknis diperoleh dari Dinas Pengairan dan bimbingan aspek pertanian di bawah Dinas Pertanian).
  • 61. Batas Daerah Layanan Klasifikasi Jaringan Irigasi LEGENDA Sungai Saluran Primer Saluran Sekunder Saluran Tersier Bangunan Bagi Bangunan Sadap Boks Tersier Boks Kuater Daerah Irigasi Petak Tersier Blok Tersier Petak Tersier JARINGAN TERSIER Tanggung Jawab Petani JARINGAN UTAMA Tanggung Jawab Pemerintah & Pemda Petak Tersier max 150 Ha Petak Kuarter 10 – 15 Ha
  • 62. Klasifikasi Jaringan Irigasi • Jaringan Irigasi Sederhana • Sistem pelaksanaan operasional pembagian air pada jaringan irigasi sederhana pada umumnya air tidak diukur dan diatur. • Jaringan Irigasi Semi-Teknis • Pengambilan jaringan irigasi ini telah mampu berfungsi dengan baik dan sebagian telah dilengkapi dengan bangunan ukur. • Pemisahan saluran pembawa dan pembuang belum dipisahkan secara baik dan pembagian petak tersier belum dilakukan secara detail, sehingga sulit dilakukan pembagian air. • Jaringan Irigasi Teknis • Jaringan irigasi ini telah dibangun sistem pengambilan yang permanen, sistem pembagian air dapat diukur dan diatur, serta pembagian jaringan pembawa dan pembuang telah terpisahkan secara jelas.
  • 63. Klasifikasi Jaringan Irigasi Jaringan Irigasi Pengatur Pengukuran Saluran Pembawa dan Pembuang Sederhana Tidak dapat Tidak dapat Tidak Dipisah Semi Teknis Dapat Dapat Tidak Dipisah Teknis Dapat dapat Dipisah Pengatur Pengukur