Makalah ini membahas tentang riset pemasaran, termasuk definisi riset pemasaran, tujuannya, jenis data yang dikumpulkan, dan langkah-langkah melakukan riset pemasaran. Riset pemasaran bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan peluang pasar guna pengambilan keputusan pemasaran dengan mengumpulkan data secara sistematis dan obyektif."
Teknik Riset Pemasaran I ( Desain Riset dan Metode Pengumpulan dataAgus__putu
Â
Teknik Riset Pemasaran I Materi :
- Desain Riset
- Metode Pengumpulan Data
Dosen Pengempu :
Desak Putu Eka Nilakusmawati
Program Studi Matematika
Universitas Udayana
Teknik Riset Pemasaran I ( Desain Riset dan Metode Pengumpulan dataAgus__putu
Â
Teknik Riset Pemasaran I Materi :
- Desain Riset
- Metode Pengumpulan Data
Dosen Pengempu :
Desak Putu Eka Nilakusmawati
Program Studi Matematika
Universitas Udayana
Riset pemasaran kegiatan penting dalam pengambilan keputusan dan memecahkan permasalahan dalam perusahaan sedangkan peramalan merupakan proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa yang akan datang baik meliputi kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan barang atau jasa.
> Marketing Information and Customer Insights
> Assessing Marketing Information Needs
> Developing Marketing Information
> Marketing Research
> Analyzing and Using Marketing Information
> Other Marketing Information Considerations
Riset pemasaran kegiatan penting dalam pengambilan keputusan dan memecahkan permasalahan dalam perusahaan sedangkan peramalan merupakan proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa yang akan datang baik meliputi kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan barang atau jasa.
> Marketing Information and Customer Insights
> Assessing Marketing Information Needs
> Developing Marketing Information
> Marketing Research
> Analyzing and Using Marketing Information
> Other Marketing Information Considerations
Tahap perencanaan meliputi perumusan masalah, pemilihan pendekatan, dan pembuatan desain riset (dimana ketiga hal tersebut akan diwujudkan dalam proposal riset). Tahap pelaksanaan meliputi pengumpulan data di lapangan, pengolahan hingga analisis data. Terakhir, membuat laporan riset dan mempresentasikannya sehingga hasil riset bisa memberi manfaat kepada orang lain.
Mengelola Informasi Pemasaran - Bab 4 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongMirza Syah
Â
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 4
Bacaan pembuka bisa anda download di http://www.slideshare.net/Mirzasyah/prinsipprinsip-pemasaran-bab-4-mengelola-informasi-pemasaran
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini đ Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve đ
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kanđ Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah đ Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuyđ
ASK FOR PERMISSION ⶠitsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke akuđđđđ
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannyađ
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLASđ
Instagram ⶠhttps://www.instagram.com/manabeve
Blog ⶠhttps://manabeve.blogspot.com
Email ⶠmanabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH MEđ
Instagram ⶠhttps://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ⶠhttps://www.twitter.com/amlediana3
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas UAS, makalah dengan judul â Riset Pemasaranâ, yang mana makalah ini
disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran dalam menempuh
pendidikan di Universitas Mulawarman
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbtasan dalam penyajian data dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.
3. DAFTAR PUSTAKA
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.3
Permasalahan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Arti Definisi/Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli â Ilmu Manajemen Pemasaran
/ Marketing Dasar
2.2
Riset Pemasaran
2.3
Tjuan Riset Pemasaran
2.4
Pembagian Jenis data
2.5
Tahap-Tahap melakukan Riset Pemasaran
2.6
Studi Kasus
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Daftar isi
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Konsep inti pemasaran sesungguhnya menekankan pada identifikasi kebutuhan konsumen, yang
selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian dipertemukan dengan
kebutuhan konsumen secara tepat. Proses identifikasi kebutuhan konsumen ini tentunya akan terus
berlangsung karena pasar dan konsumen itu terus berubah dan berkembang.
Bagaimana kebutuhan konsumen ini diperoleh secara tepat? Diperlukan perangkat alat analisa
yang ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan, metodologi, perolehan data, dan
hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran
dengan metodologi penelitian ini adalahriset pemasaran.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan.
Dalam riset pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data yang terdiri dari
observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi (gabungan).
Oleh karena itu untuk lebih memahami metode pengumpulan data yang digunakan dalam riset
pemasaran, dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam metode pengumpulan data.
1.2
Tujuan
1.
Untuk mengetahui metode pengumpulan data yang digunakan dalam riset pemasaran.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis data dalam melakukan riset pemasaran.
1.3
Latar Belakang Masalah
1.
Apa yang di maksud dengan riset Pemasaran?
2.
Apa tujuan dari riset pemasaran tersebut?
3.
Bagaimana Langkah-langkah melakukan riset pemasaran?
4.
Apa jenis-jenis data?
5.
Pemecahan Kasus.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Arti Definisi / Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli â Ilmu Manajemen Pemasaran /
Marketing Dasar
A. Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
B. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke
tangan konsumen.
C. Pengertian Pemasaran Menurut Philip danDuncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk
menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
D. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing
Association.
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang
dan jasa dari produsen ke konsumen.
2.2. RISET PEMASARAN
Riset pemasaran bukan monopoli para pelaku pasar saja, saat ini kebutuhan riset pemasaran
pun merambah hingga organisasi non profit seperti partai politik. Seperti dalam Pilkada, beberapa calon
pemimpin daerah dan partai politik merengkuh kemenangan melalui informasi karakteristik âpasarâ
calon pemilih saat menentukan tema dan pendekatan kampanye. Dalam membahas riset pemasaran
dibedakan dalam dua tujuan, yakni penelitian teoritis atau akademis (theoritical research) dan penelitian
terapan (applied research). Penelitian teoritis umumnya dilakukan oleh akademisi dan lebih berfokus
pada pembuktian, evaluasi, atau pengembangan dari teori-teori pemasaran. Sedangkan penelitian
terapan berfokus pada proses pengambilan keputusan dalam pemasaran.
Penelitian teoritis cenderung lebih ketat dalam sistematika pelaporan risetnya. Sedangkan
penelitian terapan, baik dilakukan oleh praktisi maupun akademisi, cenderung lebih praktis. Namun
keduanya dapat memiliki kompleksitas masalah dari yang paling sederhana hingga yang cukup rumit.
Tentunya tulisan-tulisan dalam blog ini dibahas berdasar pendekatan penelitian terapan, yang lebih
bertujuan pada pengambilan keputusan pemasaran secara praktis. Istilah riset pemasaran (marketing
research) seringkali dirancukan dengan riset pasar (market research). Sesungguhnya ada perbedaan
tersendiri di antara kedua istilah ini. Riset pasar berfokus pada pasaryang telah ditentukan dengan
produk barang atau jasa yang spesifik. Sedangkan riset pemasaran diartikan secara meluas, tidak
6. terpaku pada penelitian aspek dari pasar atau produk saja. Dengan kata lain riset pasar merupakan
bagian dari riset pemasaran.
American Marketing Association (AMA), mendefinisikan riset pemasaran sebagai fungsi yang
menghubungkan pemasar melalui informasi dengan konsumen dan masyarakat umum. Informasi ini
digunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; lalu
merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran;
dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas
cara-cara yang dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif. Secara sederhana para praktisi riset,
mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang obyektif dan sistematis, dilanjutkan
dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki
pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses
pemasaran. Pada perusahaan modern saat ini, sumber informasi pasar dari data internal, riset pasar
reguler, hingga hasil intelejensi pasar, telah terintegrasikan dalam MMIS (Marketing Management
Information System). Sementara riset pemasaran âyang dibicarakan saat ini- umumnya dilakukan
temporer dan bersifat ad hoc (sementara), namun berkemampuan mengeksplorasi masalah dan
identifikasi peluang pasar secara lebih aktual. Baik berbasis MMIS maupun berdasar riset pemasaran,
para pengambil keputusan pemasaran akan dilengkapi âpeta dan amunisiâ yang lengkap saat memasuki
pasar dan menghadapi para kompetitor.
Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang
dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data,
pengolahan data dan interprestasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak
manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan p[engambilan keputusan untuk pemecahan masalah.
Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang
pasar.
2.3
Tujuan Riset Pemasaran:
a) Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada.
b) Bebas dari pengaruh keinginan pribadi ( political biases).âFind it and tell if like it isâ.
Studi tentang riset pemasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Riset dasar dikenal juga sebagai riset murni atau riset fundamental yang bertujuan memperluas
batas-batas pengetahuan yang mempunyai kaitan dengan aspek-aspek system pemasaran. Selama ini
hanya sedikit perhatian yang dicurahkan terhadap bagaimana pengetahuan tersebut digunakan dalam
proses manajemen pemasaran.
Riset terapan bertujuan membantu para manajer mengambil keputusan yang lebih baik. riset
terapan ini diarahkan kesituasi organisasi yang spesifik dan pelaksanaannya dibimbing oleh ketentuanketentuan yang berlaku dalam proses pengambilan keputusan.
Proyek riset pemasaran formal dapat dipandang sebagai seperangkat langkah yang disebut proses riset.
7. Untuk melaksanakan proyek riset secara efektif diperlukan antisipasi terhadap seluruh langkah
proses riset dan memahami saling ketergantungannya. sembilan langkah-langkah dalam proses riset
yaitu :
1) Menetapkan kebutuhan akan informasi.
2) Menentukan sasaran riset dan kebutuhan akan informasi.
3) Menentukan sumber data.
4) Mengembangkan bentuk pengumpulan data.
5) Merancang sample.
6) Mengumpulkan data.
7) Mengolah data.
8) Menganalisis data.
9) Menyajikan hasil riset.
Ada empat sumber utama dari data pemasaran :
a) Responden.
b) situasi analogis.
c) Eksperimentasi.
d) data sekunder.
Setelah sasaran penelitian ditetapkan dan kebutuhan informasi didaftar dengan terinci langkah
selanjutnya adalah menentukan dari mana sumber data diperoleh.
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bias berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang,
puas, berhasil, gagal, dsb, atau bias berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau
lengkapnya data statistik.
2.4)
PEMBAGIAN JENIS DATA
Data menurut bentuknya dapat dikatergorikan sebagai berikut:
1) Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah-ubah atau bersifat
variable. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif ialah:
a.
Data diskrit yaitu data dengan variable diskrit.
b. Data kontinu yaitu data dengan variable kontinu.
2) Data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari adalah data kualitatif.
sehingga golongan ini dikenal pula dengan nama atribut. Misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dsb.
Menurut sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu:
b. Data intern adalah data data yang bersumber dari dalam perusahaan. Pengusaha mencatat segala
aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang,
hasil jualan, keadaan produksi pabriknya dan lain-lain aktivitasyang terjadi di dalam perusahaan itu.
c. Data ekstern adalah data yang bersumber dari luar perusahaan. sumber data ekstern mencakup
laporan riset komersial, majalah bisnis, laporan industri, laporan pemerintah, dsb.
Data ekstern dapat digolongkan atas dua bagian:
i.
Data ekstern primer atau data primer
data primer merupakan data yang dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama untuk
kebutuhan riset yang sedang berjalan.
ii.
Data ekstern sekunder atau data sekunder
data sekunder merupakan data yang sudah dipublikasikan untuk konsumsi umum
8. 2.5) Tahap-tahap melakukan riset pemasaran
Untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan, riset pemasaran menggunakan metode
yang sistematik dan obyektif. Sistematik dan obyektif mengandung arti bahwa riset pemasaran
menggunakan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis sehingga hasilnya dapat diterima atau
dipahami semua pihak. Penggunaan beberapa tahap dalam riset pemasaran ini diperlukan untuk
menjamin agar informasi yang dihasilkan benar-benar valid. Namun demikian perlu dipahami bahwa
tahap-tahap dalam riset pemasaran tidak bersifatbaku sehingga tahapan di sini dimaksudkan sebagai
kerangka yang memudahkan dan menjamin hasil riset sesuai dengan yang diharapkan.
Riset pemasaran terdiri dari 10 tahap yaitu:
1) Menetapkan masalah riset
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset dalam menetapkan masalah riset adalah:
a.
Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi.
b. Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien.
c.
Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset.
2) Penentuan desain riset
Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan mengacu pada
masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap inilah periset perlu merinci dengan detil
prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah riset
dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan
Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:
a.
Eksploratori tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan
menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari
sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.
b.
Deskriptif tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu
c.
Kausal tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan
mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti.
3) Metode pengumpulan data (primer atau sekunder).
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untuk menjawab masalah risetnya
secara khusus
Cara mengumpulkan data primer adalah dengan:
I.Wawancara.
II.Focus group discussion.
III. Teknik proyeksi.
IV.Survei
V. Observasi.
VI.Eksperimen
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri. Artinya,
periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi)
ke pihak lain yang telah mengumpulkannnya di lapangan.
9. 4)
Penentuan desain pertanyaan, skala dan alat analisis
Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:
I.Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang disurvey Pertanyaan
dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup.
II. Merancang skala penilaian hasil kuesioner.
III. Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner.
5)
Menentukan metode pengambilan sampel dari populasi yang diteliti.
6)
Penulisan dan penyampaian proposal riset.
Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yang berisi:
I.Ringkasan eksekutif yang menyampaikan poin utama yang akan dijalankan dalam riset.
II.Latar belakang masalah.
III.Penentuan masalah dan tujuan riset.
IV.Pendekatan terhadap permasalahan dengan menampilkan literatur, teori atau pendekatan yang akan
digunakan sebagai rujukan riset.
V.Desain riset yang mencakup jenis data yang akan dikumpulkan dan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
VI.Analisis data dengan menguraikan cara menginterpretasikan data yang akan dianalisa.
VII.Pelaporan yang akan dihasilkan dari riset tersebut.
VIII.Waktu dan biaya riset.
IX.Lampiran-lampiran yang diperlukan dalam riset, misalnya: format kuesioner.
7)
Pengumpulan data.
8)
Pengeditan, pengkodean, dan penginputan data.
9)
Analisis dan penginterpretasian hasil riset.
10)
Penulisan dan penyampaian laporan akhir
KASUS
Merangkum pasar anak dan remaja pada Mc Donald
Pemain di pasar restoran cepat saji kini semakin marak mulai dari restoran makanan khas
Amerika, burger dan ayam goreng (fried chicken) hingga jenis makanan dari Negara Perancis, Jepang,
Korea dan sebagainya. Namun, restoran cepat saji ala negeri Paman Sam seperti McDonaldâs, Kentucky
Fried Chicken, Texas Fried Chicken dan California Fried Chicken cukup diminati oleh keluarga. Meskipun
wabah flu burung sempat mengejutkan berbagai kalangan usaha yang berhubungan dengan unggas,
tidak menyurutkan masyarakat berkunjung ke restoran jenis ini.
Bagi kalangan anak-anak di wilayah perkotaan, McDonaldâs tampak begitu lekat. Boneka
ataupun ikon Ronald McDonaldâs-nya sangat dikenal oleh kalangan anak-anak. Dari beberapa restoran
cepat saji khas Amerika tersebut, McDonaldâs bisa dibilang cukup agresif dalam komunikasinya. Setiap
10. kali ada varian dan paket terbaru, McDonaldâs lantas mengkomunikasikannya lewat iklan. Tak lupa,
setiap paket baru, seperti paket Happy Meal juga kerap menyediakan hadiah gimmick boneka dari
tokoh-tokoh kartun yang cukup dikenal oleh anak-anak. Strategi ini yang membuat McDonaldâs begitu
lekat di hati anak-anak. Bahkan, banyak anak-anak menjadikan gimmick dari McDonaldâs sebagai koleksi
yang sangat berharga dan tidak boleh ketinggalan. Tak heran ketika paket Happy Meal menghadirkan
boneka terbaru, restoran cepat saji ini diserbu oleh anak dan para orangtua yang ditodong anaknya.
Kekuatannya McDonaldâs di kalangan anak-anak didukung oleh paket lain yang menjadi andalan.
Paket ulang tahun telah menjadi salah satu paket yang cukup menjadi andalan bagi McDonaldâs
Indonesia. Di acara seperti ini, anak yang merayakan biasanya berbagi bahagia dengan mengundang
teman-temannya untuk memeriahkan acara. Situasi seperti ini tentu menjadi sebuah pengalaman
makan yang cukup berkesan bagi anak-anak serta mendoronya untuk turut merayakan ulang tahun di
tempat yang sama. Dalam sebuah seminar di Lembaga Manajemen PPM, Koko Hadiaono, General
Manager McDonaldâs Indonesia mengakui paket ini sebagai salah satu profit driver di McDonaldâs
Indonesia.
Selain memberikan pengalaman berbagi kebahagiaan di hari ulang tahun, pengalaman tour
proses di belakang counter serta melakukan transaksi sendiri menjadi kesan yang cukup melekat di
kalangan anak-anak. McDonald sering mengundang murid taman kanak-kanak di sekitarnya untuk
memberikan pengalaman tersebut. Sesampai di rumah, anak dengan bangga bakal bercerita tentang
pengalaman tersebut serta ingin mengulang pengalaman tersebut. McDonaldâs Indonesiajuga
mempunyai menu yang tidak ditemukan di McDonaldâs lain di luar negeri, McRice (burger yang rotinya
diganti nasi) dan McSatay (burger rasa sate).
Bidik Remaja
Berhasil menancapkan merek dan menunya ke kalangan anak-anak dan orangtua McDonald
tampaknya tidak mau meninggalkan bidikan lainnya, kalangan remaja. Kalangan yang lebih mandiri
dalam mengambil keputusan serta memiliki uang saku yang lebih dibanding anak-anak. Untuk kalangan
umur ini, beragam restoran dan kafe memoles diri dalam meramaikan persaingan meraih perhatian
remaja. Menu makanan pun cukup beragam, dari steak, pizza, mie, bakso, kopi, es hingga makanan khas
negara atau kawasan tertentu seperti Jepang, Korea, Turki, Timur Tengah, serta makanan khas dari
daerah negeri sendiri.
Dalam aktivitas sehari-hari, remaja lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman
sepermainan atau teman sebayanya. Dari sini muncul kelompok-kelompok yang biasa main, bareng
ataupun berkumpul bersama. Sifat ini menjadi keuntungan bahkan kelemahan bagi siapapun yang
berusaha meraih perhatian kalangan remaja. Ketika satu orang kena, dia bisa mengajak temantemannya untuk datang berombongan. Namun jika satu atau beberapa orang tidak berkenan, maka
potensi untuk kabur secara berombongan cukup besar pula.
Melihat lahan remaja yang cukup menjanjikan ini, diakui Dian H Supolo, Director of Marketing &
Communication McDonaldâs Indonesia, sejak awal tahun 2000, McDonaldâs sudah beberapa kali
melakukan kampanye yang ditujukan untuk remaja. âSampai sekarang kami tetap melakukan kampanye
yang kami tujukan ke remaja,â ungkap Dian.
Masih menurut Dian, gencarnya kampanye yang dilakukan terhadap kalangan remaja bukan
berarti McDonaldâs meninggalkan kalangan anak-anak. Kedua target ini tidak berbeda jauh, sama-sama
kritis dan memiliki rasa keingintahuan yang besar. Yang membedakan hanyalah kepemilikan uang.
Remaja memiliki kemandirian dalam mengatur uang sakunya sedangkan anak-anak masih dalam
pengawasan orang tua.
Kampanye terhadap kalangan remaja gencar dilakukan melalui berbagai media. Televisi, radio,
media cetak serta papan reklame menjadi media kampanye untuk kalangan ini. Pada bulan puasa lalu,
McDonaldâs menjadi sponsor utama program waktu sahur di acara televisi. Di program ini McDonaldâs
11. gencar mengkampanyekan beberapa paket menu yang cukup mengeyangkan serta pas untuk menu
sahur disamping kampanye layanan antarnya. Dibawakan oleh Vincent dan Desta, pesan-pesan
kampanye dilontarkan dengan lucu. Dari program ini, keduanya membintangi beberapa versi iklan untuk
paket Rp 5.000.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Jadi Riset Pemasaran itu sendiri mendefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar
melalui informasi dengan konsumen dan masyarakat umum. Informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; lalu merumuskan,
menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan
menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas
cara-cara yang dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif.
Secara sederhana para praktisi riset, mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi
yang obyektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang
bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan
peluang dalam proses pemasaran.