Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi hewan yang meliputi:
1. Klasifikasi hewan berdasarkan tempat hidup, jenis makanan, penutup tubuh, cara gerak, cara berkembang biak, cara bernafas, dan keberadaan tulang belakang.
2. Mengelompokkan hewan menjadi vertebrata dan invertebrata, kemudian menjelaskan contoh-contoh hewan pada setiap kriteria klasifikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi hewan dengan menjelaskan beberapa cara klasifikasi hewan yaitu berdasarkan tempat hidup, jenis makanan, penutup tubuh, cara gerak, cara berkembang biak, cara bernafas, dan ada tidaknya tulang belakang. Klasifikasi hewan penting untuk mengelompokkan hewan berdasarkan ciri-ciri yang sama dan mengetahui hubungan antar spesies hewan.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi hewan yang meliputi tujuan dan manfaat klasifikasi serta cara-cara klasifikasi hewan berdasarkan tempat hidup, jenis makanan, penutup tubuh, cara gerak, cara berkembang biak, cara bernafas, dan keberadaan tulang belakang. Hewan dikelompokkan menjadi vertebrata dan invertebrata.
Modul ini membahas daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis, termasuk hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap, sedangkan tidak sempurna melibatkan tiga tahap. Modul ini menjelaskan ciri-ciri dan contoh hewan untuk masing-masing jenis metamorfosis.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelompok-kelompok hewan vertebrata beserta ciri-cirinya. Terdapat lima kelas utama yaitu ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Setiap kelas memiliki ciri khas seperti habitat, sistem pernapasan, dan cara berkembang biak.
Bahan ajar ini membahas tentang vertebrata dengan menjelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, dan contoh-contoh hewan vertebrata. Vertebrata dibagi menjadi dua superkelas yaitu agnatha dan gnathostomata. Gnathostomata selanjutnya dibagi menjadi lima kelas yaitu ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Kelas-kelas tersebut dijelaskan secara singkat ciri-cirinya.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran biologi tentang filum Chordata khususnya kelas-kelas vertebrata. Secara garis besar dibahas tentang ciri-ciri umum vertebrata meliputi struktur tubuh, sistem organ, dan habitat. Kemudian dibahas pula tentang klasifikasi vertebrata ke dalam lima kelas yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia beserta ciri khas masing
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi hewan dengan menjelaskan beberapa cara klasifikasi hewan yaitu berdasarkan tempat hidup, jenis makanan, penutup tubuh, cara gerak, cara berkembang biak, cara bernafas, dan ada tidaknya tulang belakang. Klasifikasi hewan penting untuk mengelompokkan hewan berdasarkan ciri-ciri yang sama dan mengetahui hubungan antar spesies hewan.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi hewan yang meliputi tujuan dan manfaat klasifikasi serta cara-cara klasifikasi hewan berdasarkan tempat hidup, jenis makanan, penutup tubuh, cara gerak, cara berkembang biak, cara bernafas, dan keberadaan tulang belakang. Hewan dikelompokkan menjadi vertebrata dan invertebrata.
Modul ini membahas daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis, termasuk hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap, sedangkan tidak sempurna melibatkan tiga tahap. Modul ini menjelaskan ciri-ciri dan contoh hewan untuk masing-masing jenis metamorfosis.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelompok-kelompok hewan vertebrata beserta ciri-cirinya. Terdapat lima kelas utama yaitu ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Setiap kelas memiliki ciri khas seperti habitat, sistem pernapasan, dan cara berkembang biak.
Bahan ajar ini membahas tentang vertebrata dengan menjelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, dan contoh-contoh hewan vertebrata. Vertebrata dibagi menjadi dua superkelas yaitu agnatha dan gnathostomata. Gnathostomata selanjutnya dibagi menjadi lima kelas yaitu ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Kelas-kelas tersebut dijelaskan secara singkat ciri-cirinya.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran biologi tentang filum Chordata khususnya kelas-kelas vertebrata. Secara garis besar dibahas tentang ciri-ciri umum vertebrata meliputi struktur tubuh, sistem organ, dan habitat. Kemudian dibahas pula tentang klasifikasi vertebrata ke dalam lima kelas yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia beserta ciri khas masing
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dimulai dari pengertian, sejarah, dasar klasifikasi, dan contoh klasifikasi hewan dan tumbuhan menggunakan sistem klasifikasi 5 kingdom yang terdiri dari kingdom monera, protista, fungi, plantae dan animalia.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup yang didasarkan pada persamaan ciri-ciri fisik untuk mengelompokkannya. Terdapat berbagai tingkatan klasifikasi mulai dari kingdom, filum/divisio, kelas, ordo, famili, genus hingga species. Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk mengelompokkan, mendeskripsikan, dan mempelajari hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
Modul ini membahas tentang morfologi kupu-kupu. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri fisik kupu-kupu seperti bagian tubuh, warna sayap, dan venasi. Juga dibahas tentang klasifikasi kupu-kupu berdasarkan famili dan perbedaan antara kupu-kupu dengan ngengat.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dan manfaatnya. Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama. Sistem klasifikasi Linnaeus masih digunakan karena sederhana dan fleksibel. Ada beberapa tingkatan takson dalam klasifikasi, seperti kingdom, divisi, kelas, hingga spesies. Klasifikasi memudahkan mempelajari dan berkomunikasi tentang makhluk hidup.
Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas VII/2 SMP Negeri 3 Pasarwajo ini membahas tentang organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel hingga sistem organ. Materi pembelajaran mencakup penjelasan tentang bagian-bagian sel, jenis jaringan pada tumbuhan dan hewan, organ-organ penting, dan sistem-sistem organ utama pada manusia seperti sistem pencernaan, peredaran darah, dan pernapasan. Metode pembelajaran yang digun
Rantai makanan adalah perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya melalui proses makan dan dimakan. Terdiri dari tingkat-tingkat trofik yang berhubungan membentuk jaringan makanan di suatu ekosistem. Rantai makanan dapat berupa perumput, pemangsa, atau detritivora, sementara jaringan makanan merupakan gabungan beberapa rantai makanan.
Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain klasifikasi makhluk
hidup adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan perbedaan ciri-ciri yang
dimiliki.
2. Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhuk hidup dari jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Klasifikasi memungkinkan kita untuk lebih memahami kehidupan di dunia dengan
membantu kita untuk: a) mengidentifikasi makhluk hidup, b) memahami sejarah makhluk
hidup di dunia, c) menunjukkan kemiripan dan perbedaan antara makhluk hidup, d)
mengomunikasikan secara tepat, akurat dan lebih mudah.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, dapat berdasarkan:
1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam
tubuh ( anatomi)
3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara
hidupnya. Untuk mengklasifikasikan makhluk hidup harus melalui serangkaian tahapan. Tahapan
tersebut antara lain sebagai berikut.
Bab II Klasifikasi Makhluk Hidup 3
Bab
1. Pengamatan sifat makhluk hidup
Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah
melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati
dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.
2. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati
Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup.
Dasar pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk
hidup yang diamati.
3. Pemberian nama makhluk hidup
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada
berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata
nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama makhluk hidup
maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.
C. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga, yaitu sistem buatan (artifisial), sistem alami (natural), dan sistem filogenik.
1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk
hidup. Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan
makhluk hidup (bentuk dan ukurannya). Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon,
semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang
hidup di air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk
hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Klasifikasi makhluk hidu
Makalah ini membahas tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Ia menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup seperti berkembang biak, bernapas, bergerak, dan merespon rangsangan. Makalah ini juga menjelaskan organisasi kehidupan mulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Terakhir, makalah ini membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup yang terdiri dari ekosistem, spesies
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dimulai dari pengertian, sejarah, dasar klasifikasi, dan contoh klasifikasi hewan dan tumbuhan menggunakan sistem klasifikasi 5 kingdom yang terdiri dari kingdom monera, protista, fungi, plantae dan animalia.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi makhluk hidup yang didasarkan pada persamaan ciri-ciri fisik untuk mengelompokkannya. Terdapat berbagai tingkatan klasifikasi mulai dari kingdom, filum/divisio, kelas, ordo, famili, genus hingga species. Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk mengelompokkan, mendeskripsikan, dan mempelajari hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
Modul ini membahas tentang morfologi kupu-kupu. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri fisik kupu-kupu seperti bagian tubuh, warna sayap, dan venasi. Juga dibahas tentang klasifikasi kupu-kupu berdasarkan famili dan perbedaan antara kupu-kupu dengan ngengat.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dan manfaatnya. Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama. Sistem klasifikasi Linnaeus masih digunakan karena sederhana dan fleksibel. Ada beberapa tingkatan takson dalam klasifikasi, seperti kingdom, divisi, kelas, hingga spesies. Klasifikasi memudahkan mempelajari dan berkomunikasi tentang makhluk hidup.
Rencana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas VII/2 SMP Negeri 3 Pasarwajo ini membahas tentang organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel hingga sistem organ. Materi pembelajaran mencakup penjelasan tentang bagian-bagian sel, jenis jaringan pada tumbuhan dan hewan, organ-organ penting, dan sistem-sistem organ utama pada manusia seperti sistem pencernaan, peredaran darah, dan pernapasan. Metode pembelajaran yang digun
Rantai makanan adalah perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya melalui proses makan dan dimakan. Terdiri dari tingkat-tingkat trofik yang berhubungan membentuk jaringan makanan di suatu ekosistem. Rantai makanan dapat berupa perumput, pemangsa, atau detritivora, sementara jaringan makanan merupakan gabungan beberapa rantai makanan.
Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain klasifikasi makhluk
hidup adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan perbedaan ciri-ciri yang
dimiliki.
2. Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhuk hidup dari jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Klasifikasi memungkinkan kita untuk lebih memahami kehidupan di dunia dengan
membantu kita untuk: a) mengidentifikasi makhluk hidup, b) memahami sejarah makhluk
hidup di dunia, c) menunjukkan kemiripan dan perbedaan antara makhluk hidup, d)
mengomunikasikan secara tepat, akurat dan lebih mudah.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, dapat berdasarkan:
1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam
tubuh ( anatomi)
3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara
hidupnya. Untuk mengklasifikasikan makhluk hidup harus melalui serangkaian tahapan. Tahapan
tersebut antara lain sebagai berikut.
Bab II Klasifikasi Makhluk Hidup 3
Bab
1. Pengamatan sifat makhluk hidup
Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah
melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati
dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.
2. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati
Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup.
Dasar pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk
hidup yang diamati.
3. Pemberian nama makhluk hidup
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada
berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata
nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama makhluk hidup
maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.
C. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga, yaitu sistem buatan (artifisial), sistem alami (natural), dan sistem filogenik.
1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk
hidup. Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan
makhluk hidup (bentuk dan ukurannya). Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon,
semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang
hidup di air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk
hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Klasifikasi makhluk hidu
Makalah ini membahas tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Ia menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup seperti berkembang biak, bernapas, bergerak, dan merespon rangsangan. Makalah ini juga menjelaskan organisasi kehidupan mulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Terakhir, makalah ini membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup yang terdiri dari ekosistem, spesies
Makalah ini membahas lima tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Individu merupakan organisme tunggal, populasi adalah kumpulan individu sejenis, komunitas adalah kumpulan berbagai populasi, ekosistem adalah hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, sedangkan biosfer adalah lapisan Bumi tempat kehidupan.
Makalah ini membahas lima tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Individu merupakan organisme tunggal, populasi adalah kumpulan individu sejenis, komunitas adalah kumpulan berbagai populasi, ekosistem adalah hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, sedangkan biosfer adalah lapisan di Bumi tempat kehidupan.
Laporan ini membahas ciri-ciri makhluk hidup dan keseragaman serta keberagaman pada tumbuhan. Ciri-ciri makhluk hidup meliputi iritabilitas, tumbuh dan berkembang, bernafas, dan memerlukan makanan. Perbedaan antara tumbuhan dalam satu jenis disebabkan faktor internal seperti pemerataan pigmen dan nutrisi, sedangkan perbedaan antar jenis disebabkan faktor eksternal dan keanekaragaman gen.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi mahkluk hidup, dimulai dari penjelasan tujuan klasifikasi, jenis-jenis kunci klasifikasi seperti kunci dikotomi, format tabel, dan percabangan, serta tingkatan takson yang meliputi kingdom, filum, kelas, ordo/bangsa, family, genus, dan spesies. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dari kingdom hewan dan tumbuhan."
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, atas anugerahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah Kajian Biologi yang berjudul “Klasifikasi Hewan
dan Manfaatnya” ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini, selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk membuat makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa sebagai manusia mempunyai kekurangan. Oleh karena itu
jika terdapat kesalahan-kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi, maka kami
memohon kritik dan saran dari dosen pengampu maupun para pembaca.
Bogor, 22 September 2017
Penulis
2. ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar ………………………………………………. i
Daftar Isi ………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan
1.1 LatarBelakang ………………………………………………. 1
1.2 RumusanMasalah ………………………………………. 1
1.3 Tujuan ………………………………………………………. 1
Bab II Pembahasan
2.1 PengertianKlasifikasi …………………………………………. 2
2.2 TujuandanManfaatKlasifikasi …………………………………. 2
2.3 Faktor-faktor yang MempengaruhiKlasifikasi …………………. 3
2.4 KlasifikasiHewan ………………………………………………. 3
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan …………………………………………………. 21
3.2 Saran …………………………………………………………. 21
DaftarPustaka ……………………………………………………… 22
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian klasifikasi adalah suatu cara mengelompokan yang didasarkan
pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem
klasifikasi untuk mengelompokan tumbuhan atau hewan yang memiliki
persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan
tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya
yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulka
oleh John Ray yang berasal dari ingris. Namun ide itu disempurnakan oleh
Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang
dikenal pada masa sekarang Corolus Linnaeus.
Berdasarkan klasifikasinya hewan atau binatang ini terbagi menjadi 2
kelompok besar, diantaranya adalah Vertebrata dan Invertebrata.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksuddenganklasifikasihewan?
2. Apakahtujuandanmanfaatklasifikasihewan?
3. Apasaja factor-faktor yang mempengaruhiklasifikasihewan?
4. Bagaimanacarapengklasifikasianhewan?
1.3 Tujuan
1. Untukmengetahuiapa yang dimaksuddenganklasifikasihewan
2. Untukmengetahuitujuandanmanfaatdariklasifikasihewan
3. Untukmengetahui factor-faktor yang mempengaruhiklasifikasihewan
4. Untukmengetahuibagaimanacarapengklasifikasianhewan.
6. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianKlasifikasi
Klasifikasimerupakan kata serapandaribahasaBelanda, classificatie, yang
sendirinyaberasaldaribahasaPrancisclassification.Istilahinimenunjukkepadasebuah
metodeuntukmenyusun data
secarasistematisataumenurutbeberapaaturanataukaidah yang telahditetapkan.
Klasifikasiadalahpengkelompokanataupenggolonganmakhlukhidupberdasa
rkanjumlahpersamaandanperbedaanciriantonomis,
fisiologissertakebiasaanmakhluktersebut.
Hewanadalahorganismeeukariotik (memilikimembranintisel), multiseluler
(berselbanyak), tidakmemilikidindingsel,
tidakberklorofil1sehinggahidupsebagaiorganismejenisheterotrof,
dandapatmenggerakkantubuhuntukmencarimakanataumempertahankandaridarimu
suh.Terdapatsekitarsatujutaspesieshewandenganstrukturdanbentuktubuh yang
beranekaragam.Hewanmenempatihampirsemuaekosistem di bumi,
namunkebanyakanspesieshewanhidup di air.Hewan-
hewantersebutselanjutnyadiklasifikasikanberdasarkankriteriatertentu.Namalatinhe
wanadalahAnimalia (Latin, anima = jiwa).
2.2 TujuandanManfaatKlasifikasi
2.2.1 TujuanKlasifikasi
1. Mengkelompokanhewanberdasarkanpersamaan cirri-ciri yang dimiliki.
2. Mendeskripsikanciri-
cirisuatujenishewanuntukmembedakannyadenganhewandarijenis yang
lainnya.
3. Mengetahuihubungankekerabatannyaantarhewan.
1Klorofilatauzatdaunadalahpigmen yang
dimilikiolehberbagaiorganismedanmenjadisalahsatumolekulberperanutamadalamfotosintesis.
7. 3
4. Memberinamahewan yang belumdiketahuinamanya.
2.2.2 ManfaatKlasifikasi
1. Memudahkankitadalammencarihewan yang sangatberanekaragam.
2. Mengetahuihubunganantarahewansatudengan yang lainnya.
2.3 Faktor-Faktor yang MempengaruhiKlasifikasi
1. Subjektivitas2
2. Dasarataukriteriaklasifikasi yang digunakan.
3. Perkembanganiptek.
4. Tingkat pengetahuanilmuan yang melakukanklasifikasi.
5. Perbedaantujuanklasifikasi.
2.4 KlasifikasiHewan
A. Berdasarkantempathidupnya
1. Hewan yang hidup di darat
Contoh :kambing, kucing, sapi, dankerbau.
2Subjektivitasyaitupenafsiranseorangilmuandapatsangatberbedapadaobjek yangsama
No KlasifikasiHewan
1 Berdasarkantempathidupnya
2 Berdasarkanjenismakanannya
3 Berdasarkanpenutuptubuhnya
4 Berdasarkancarageraknya
5 Berdasarkancaraberkembangbiak
6 Berdasarkancarabernafasnya
7 Berdasarkanadatidaknyatulangbelakang
8. 4
2. Hewan yang hidup di air
a) Hewan air tawar (Hewan yang hidup di air tawar)
Contoh : Pesut, Lele, Arwana, Koi,Mujair, danSepat.
b) Hewan air laut (Hewan yang hidup di air laut)
Contoh : Kakap, Tongkol, Lumba-lumba, Paus, danSingalaut.
c) Hewan air payau (Hewan yang hiduppadacampuran air lautdan air
tawar)
Contoh : Bandengdanudangwindu
3. Hewanamfibi (hewan yang hidupdidaratdan di air)
Contoh : Katakdan Salamander
B. Berdasarkanjenismakanannya
1. Herbivora (Hewanpamakantumbuhan)
Contoh :Kambing, Sapi, Kerbau, danKuda
2. Karnivora (Hewanpemakandaging)
Contoh :Kucing, Harimau, Anjing, danSinga
3. Omnivora (Hewanpemakantumbuhandanbinatang lain)
Contoh :Ayam, BebekdanMusang
4. Insectivora (Hewanpemakanserangga)
Contoh :Cicak, Kadal, Bunglon, Kelelawar, dll
C. Berdasarkanpenutuptubuhnya
1. Hewan yang tubuhnyaditutupisisik
Contoh :Ikan
2. Hewan yang tubuhnyaditutupibulu
Contoh :Ayam, Bebek, danBurung
3. Hewan yang tubuhnyaditutupirambut
Contoh :Kucing, Anjing, Sapi, danKerbau
4. Hewan yang tubuhnyadilindungicangkang
Contoh :Siput, Bekicot, dan Kura-kura
9. 5
D. Berdasarkancarageraknya
1. Hewan yang bergerakdengan kaki
Contoh :Bebek, Sapi, Kerbau, dankambing
2. Hewan yang bergerakdengansayap
Contoh :BurungdanKupu-kupu
3. Hewan yang bergerakdenganperut
Contoh :UlardanCacing
4. Hewan yang bergerakdengansirip
Contoh :Ikan
E. Berdasarkancaraberkembangbiaknya
1. Ovipar (Hewan yang berkembangbiakdengancarabertelur)
Contoh :Ayam, Bebek, danAngsa
2. Vivipar (Hewan yang berkembangbiakdengancaraberanak)
Contoh :Kambing, Sapi, danKuda
3. Ovovivipar (Hewan yang
berkembangbiakdengancarabertelurdanberanak)
Contoh : BuayadanUlar
F. Berdasarkancarabernafasnya
1. Hewan yang bernafasdenganinsang
Contoh :Ikan
2. Hewan yang bernafasdengantrakea
Contoh : Kupu –kupu, Lebah, belalang, dansemut
3. Hewan yang bernafasdenganparu-paru
Contoh :Tikus, Kelelawar, Ular, Lumba-lumba, danPaus
4. Hewan yang bernafasdengankulit
Contoh :cacingtanah
10. 6
5. Hewan yang bernafasdenganparu-parudankulit
Contoh :Katak
G. Berdasarkanadatidaknyatulangbelakang
Pada penggolongan ini hewan dibagi menjadi :
1. Invertebrata
Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang,
serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana
dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang,
juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih
sederhana dibandingkan hewan vertebrata.
a. Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu
sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis
hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air
atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai
parasit. Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau
koloni. protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa
berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif
dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif
konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
- Kelas hewan berambut getar (cikata)
- Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
- Kelas hewan berspora (sporozoa)
- Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)Contohnya : amuba /
amoeba.
b. Porifera/hewan berpori
Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya
berpori-pori, hidup di air dengan memakan makanan dari air yang
disaring oleh organ tubuhnya. Forifera terdiri dari tiga kelas:
- Kelas corcorea, Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut
11. 7
yang dangkal contoh : seghpha SP, charsarina SP
- Kelas hexactinelida, Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang
dalam. Contohnya : pnerorepa SP
- Kelas demospangia, Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai
rangka, contoh : spongia SP
c. Coelenterata/hewan berongga
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus)
coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang
menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas, yaitu :
- anthozoa
- hydrozoa
- scyphozoan3
d. Platyhelminthes/cacing pipih
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays
(pipih) dan hemlines (cacing), Platyhelminthes adalah binatang
sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa
peredaran darah dengan pusat syaraf yang berpasangan. Cacing
pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup
sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia.
Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu :
- Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
- Kelas trematoda (cacing isap)
- Kelas cestroda (cacing pita)
Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati,
polikladida.
e. Nemathelminthes/cacing gilig
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang
memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang
baik namun tiak ada sistem peredaran darah. Contoh cacing gilik :
cacing askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria.
3Scyphozoan adalahhewan yangmemilikibentuktubuhsepertimangkuk.
12. 8
f. Annelida/cacing gelang
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas
segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik
dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar
memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah /
leeches.
g. Moluska/hewan bertubuh lunak
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan
tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang
berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur
untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan
lainnya.
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas :
- Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
- Kelas gastropoda (golongan siput)
- Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
- Kelas amphineura
Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong,
siput darat, siput laut, chiton.
h. Echinodermata/hewan berkulit duri
Berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit)
semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup
di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar
sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka
dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya
generasinya amat besar. Beberapa organ tubuh echinodermata
sudah berkembang dengan baik.
Echinodermata dapat dibagi manjadi 5 kelas, yaitu :
- Asteriodea/bintang laut, contohnya : Dermaterias imbricate dan
Asterias vulgaris/ bintang laut
- Ophiuroidea/bintang ular laut, contohnya : Ophioderma
13. 9
brevispinum/bintang ular laut.
- Echinoidea/landak laut, contohnya : Diadema antillarum/landak
laut, Echinos esculentus/bulu babi berbulu pendek
- Holothuroidea/teripang, contohnya : Holothuria scabra/teripang,
Curcuma planci/mentimun laut.
- Crinoidea/lili laut, contohnya : Lamprometra palmata/lili laut.
i. Arthropoda/herwan berbuku-buku
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan
sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik.
Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan
sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
- Insect/serangga, contohnya : Hetaerina america/capung,
- Crustacea/udang-udangan, contohnya : Ceonobita
clypeatus/umang (kelomang)
- Arachnida/laba-laba, contohnya : Eurypelma californica/laba-laba
- Myriapoda/lipan, contohnya : Scolopendra subspinipes/kelabang
(lipan) laler, kecoa.
j. Chordata
Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde
yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka. Ukuran
chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak
yang terlindung tengkorak untuk berfikir. Contoh chordata adalah
manusia, cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak,
burung puyuh, kalkun, lemur, beruk, macan, kucing, dan lain
sebagainya.
2. Vertebrata
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau
punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna
dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki
tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan
14. 10
memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di
memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna
peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh
menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang :
- Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai
bagian ekor
- Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak
- Tubuh berbentuk simetris bilateral
- mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher
tidak mutlak ada contohnya pada katak.
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu :
15. 11
a) Pisces
Ciri utama Pisces sebagai berikut :
- Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
- Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
- Tubuh terdiri atas Kepala
- Rangka tersusun atas tulang sejati
- Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
- Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang
Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
a. Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae
Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (2) : Muruenidae
b. Ordo Acthopterygi
Familia (1) : Parsidae
16. 12
Species : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2) : Muruenidae
c. Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
d. Ordo Labysinthici
Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (Lates carca lifer)
Familia : scombridae
Species : tongkol (Enthymus palamys)
e. Ordo Masacop Terygii
Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng (Chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam (Salmosalor)
f. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (Lates carca lifer)
Famili : scmbridae
17. 13
b) Amphibia
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut :
- Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
- Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
- Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat,
berudu berbentuk seperti ikan yangbernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan
akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak
menjadi dewasa
- Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik
- Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal)
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
- Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor) Species : ular, cacing (Ichtyo phisgentmosus)
- Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)
Familia : Ranidae
18. 14
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (Hyla SP)
- Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru (Necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (Ripto bronchus akeganiesis)
c) Reptilia/hewan melata/merayap
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut :
- Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
- Bernafas dengan paru-paru
- Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
19. 15
- Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar (beranak), contohnya ular
- Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain :
- Ordo crocodilian
Familia : crocodylidae
Species : buaya sedang (Crocodyeus bifocatus), buaya besar (Crocodyes porosus)
- Ordo chelonian
Familia (1) : crocodylidae
Familia (2) : tryony chidae
Species : kuya (Try ony x cartilaginews)
Familia (3) : testudinidae
Species : kura-kura (Euora ambirinesis)
- Ordo cacerilia
Familia (1) : cacertidae
Species : cicak (Hemidacty frenatus)
Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (Gecko monarchis)
Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (Heloderma SP)
Familia : varanidae
Species : komodo (Voronus komodensis)
20. 16
biawak (Voronus salvator)
- Ordo Aphidia
Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya
d) Aves/unggas
Ciri utama aves sebagai berikut :
- Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
- Berdarah panas (homoioteral)
- Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik
- Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)
- Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain :
- Ordo colombiforines
Familia : columbidal
Species : perkutut (Geopilia striata)
21. 17
- Ordo coraciiformes
Familia : arcedinadae
Species : telengket (Harcy concholm)
- Ordo grana cares
Familia (1) : ardidae
Species : bangau (Reptotilas javanicus)
Familia (2) : rassidal
Species : mordar (Parphyrio albus)
- Ordo nato tores
Familia (1) : laridae
Species : dara laut
Familia (2) : pamilirostros
Species : bebek / itik (Anus koshos)
Familia (3) : sphe niscidae
Species : pinguin (Aptenodytes SP)
- Ordo rapaces
Familia (1) : fontanida
Species : alap-alap (Falco papuanus)
Familia (2) : strigi dae
Species : burung hantu (Suba kukua)
22. 18
e) Mammalia/hewan menyusui
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut
- Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma
- Berdarah panas
- Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
- Otak berkembang dengan baik
- Fertilisasi internal
- Bernafas dengan paru-paru
- Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain :
- Ordo dactyla
Species : Topis (Clocidura marina)
Badak Jawa (Rhino cerassoondaicus)
- Ordo insectivore
Species : cecurut (Cocidura mosina)
Tupai (Tupaja javarita)
23. 19
- Ordo phalidata
Species : trenggiling (Tubuh bersisik)
Ordo chiroptera
Species : kelelawar (Micro chiroptera SP)
Kalong (Megachiroptera SP)
- Ordo marsupiala
Species : kucing (Felixdomestica)
Singa (Pantheraleo)
Harimau (Pantheratigris)
Serigala (Canislupus)
- Ordo marsopialia
Species : kanguru (Macropus)
Kuskus (Plalanger)
- Ordo prosboscidae
Species : gajah (Elephan indicus)
Gajah Africa (Loxoder africanus)
- Ordo artidactyea
Species : kerbau (Bubalus-bubalus)
Banteng (Basssonduicus)
Kambing (Capra faleoheri)
24. 20
Disekitarkitaadahewan liar danhewanpeliharaana, yaitu:
a. Hewan liar artinyahewan yang tidakdipelihara orang danhidupbebas.
Contoh :katak, Nyamuk, Cicak, danUlar.
b. Hewanpeliharaanartinyahewan yang dipeliharamanusia.
Contoh :Ayam, Itik, Kambing, danSapi
Hewan Liar ada yang menguntungkandanada yang merugikan.
c. Hewan liar yang menguntungkan,
Contohnya :Cacingtanah, Katak, danCicak.
d. Hewan liar yang merugikan,
Contohnya :Lalat, Nyamuk, danKecoak.
25. 21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keanekaragamanspesieshewanbervariasiuntukmempelajaribegitubanyakdanbegituber
agamnyahewanbukanhal yang mudah.Klasifikasimembantusetiap orang
dalammengenaldanmempelajariorganismemelaluidasarataukriteriadanhubungankeker
abatanantarhewan.Setiap orang
dapatmelakukanklasifikasipadahewantetapiuntukmelakukanklasifikasi yang
benarharusmemenuhidasar-dasarklasifikasi yang sudahada.
3.2 SARAN
Menyadaribahwapenulismasihjauhdari kata sempurna,
kedepannyapenulisakanlebihfokusdan details dalammenjelaskantentangmakalah di
atasdengansumber-sumber yang lebihbanyak yang
tentunyadapatdipertanggugjawabkan.
Untuk saran bisaberisikritikatau saran
terhadappenulisanjugabisauntukmenanggapiterhadapkesimpulandaribahasanmakalah
yang telah di jelaskan.