Prevalensi stunting pada anak balita di Indonesia masih tinggi dan cenderung stabil sejak tahun 2007 hingga 2013, yaitu berkisar antara 35-37%. Investasi jangka panjang untuk meningkatkan ASI eksklusif, menurunkan stunting dan anemia diharapkan dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi kasus stunting dan anemia secara signifikan.