SlideShare a Scribd company logo
MENGELOLASERIKAT PEKERJA DALAM PERUSAHAAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
TUGAS MANAJEMEN SDM
PENGERTIAN SERIKAT PEKERJA
Serikat Pekerja
 Organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja, baik di
perusahaan maupun diluar perusahaan,
 Bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung
jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
Kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja
dan keluarganya.
- Pasal 1 ayat 1 UU NO:21/2000 -
Dasar Hukum Serikat Pekerja /Serikat Buruh di Indonesia
 Undang-undang Dasar Negara RI Th. 1945
 Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat 1) dan pasal 23 (ayat 4)
 UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai Hak berorganisasi dan
Berunding bersama
 KePres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87 tentang kebabasan
berserikat dan perlindungan hak berorganisasi
 KeMenaker No. PER-201/MEN/1999 tentang Pendaftaran Serikat Pekerja
 KepMenaker No. PER-16/MEN/2000 tentang tata cara Pendaftaran Serikat Pekerja
 UU No. 21 th. 2000 tentang Serikat Pekerja (SP)
 UU No. 13 th. 2003 tentang Ketenagakerjaan
 UU No. 2 th. 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)
 Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Serikat Pekerja yg bersangkutan
ALASAN KARYAWAN MASUK SERIKAT PEKERJA
Dampak serikat pekerja terhadap manajemen
(Pengusaha)
Setiap keputusan yang diambil oleh manajemen (pengusaha)
akan selalu berdampak kepada pekerja.
Serikat pekerja mempunyai hak untuk mengetahui rancangan
keputusan yang akan di ambil dengan memberikan masukan
ataupun menekan dan mempengaruhi kebijakan yang akan di
ambil bila itu berdampak buruk bagi pekerja.
Prinsip Serikat Pekerja
 SUKA RELA DAN PERMANEN : serikat pekerja dalam proses perekrutan pekerja mempunyai
tuntutan dan kepentingan yang harus di lindungi dan diperjuangkan dan mereka
membutuhkan serta mengetahui bahwa hanya melalui serikat pekerja tuntutan dan
kepentingan dapat tercapai.sedangkan pengertian permanen berarti mempromosikan atau
menyampaikan tuntutan bersifat jangka panjang ( situasi dan orang mungkin berubah,tetapi
kebutuhan serikat pekerja adalah tetap sama.
 KEMANDIRIAN : Serikat pekerja harus mandiri dan terbebas dari pengaruh atau kontrol
pemerintah,manajemen/perusahaan atau partai politik karena serikat pekerja adalah
organisasi dimana di kontrol oleh anggota dan dilaksanakan dan atas nama anggota serta di
biayai oleh anggota.
 DEMOKRATIS : Serikat pekerja harus demokratis secara penuh.
 KESATUAN : Serikat pekerja dengan sendirinya memberikan kekuatan utama dalam kesatuan ,
solidaritas , dan komitmen dari anggotanya.
 SOLIDARITAS : Serikat pekerja tumbuh dan berkembang dengan subur karena prinsip
fundamental solidaritas “ ALL FOR ME “ and “ ONE FOR ALL.
PERAN DAN FUNGSI SERIKAT PEKERJA
 Perlindungan
 Peningkatan akan kondisi dan syarat kerja
 Perjanjian kerja sama
 Menangani keluh kesah anggota
 Menyelesaikan perselisihan
 Menyediakan manfaat lainnya ( untuk kesejahteraan anggota )
 Sebagai suara pekerja
 Menyediakan sarana komunikasi
 Melakukan kerjasama dan menjalin solidaritas dengan pekerja atau serikat pekerja lainnya
baik secara nasional maupun internasional
 Meningkatkan pelaksanaan hubungan industrial untuk menciptakan keharmonisan hubungan
antar pekerja, serikat pekerja dengan pengusaha / manajemen
Tipe Serikat Pekerja
Terdapat beberapa tipe dalam serikat karyawan, diantaranya yaitu:
1. Craft unions
2. Industrial Unions
3. Mixed Unions
1. Craft unions
Craft unions adalah Serikat karyawan yang anggotanya terdiri dari para karyawan atau pekerja
yang mempunyai keterampilan yang sama, seperti misal tukang-tukang kayu.
2. Industrial Unions
• Serikat karyawan yang dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama.
• Serikat ini terdiri dari pekerja yang tidak berketrampilan (unskilled) maupun yang
berketerampilan (skilled) dalam suatu perusahaan atau industri tertentu tanpa
memperhatikan sifat pekerjaan mereka.
3. Mixed Unions
• Serikat karyawan yang mencakup para pekerja trampil, tidak terampil dan setengah trampil
dari suatu local tertentu tidak memandang dari industri mana.
• Bentuk serikat karyawan ini mengkombinasikan craft unions dan industrial unions.
Langkah-langkah Pihak Manajemen
Langkah-langkah Pihak Manajemen, yaitu:
1) Merancang pekerjaan-pekerjaan yang secara pribadi memuaskan para karyawan
2) Mengembangkan rencana yang memaksimumkan berbagai kesempatan individual.
3) Memilih karyawan yang qualified.
4) Menetapkan standar prestasi kerja yang adil dan obyektif.
5) Melatih karyawan dan manajer untuk mencapai tingkat prestasi yang diharapkan.
6) Menilai dan menghargai perilaku atas dasar prestasi kerja nyata.
Perundingan Kolektif
• Perundingan kolektif adalah suatu proses dimana perwakilan manajemen dan serikat pekerja
yang bertemu untuk merundingkan suatu kesepakatan tenaga kerja.
• Perundingan kolektif ini akan memuat persetujuan tentang ketentuan khusus menyangkut
upah, jam, dan kondisi kerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perundingan Kolektif
Faktor-faktor yang menjadi pengaruh dalam perundingan kolektif:
1. Cakupan Rundingan yaitu banyaknya buruh yang akan terkena hasil perundingan atau
perjanjian kerja, seperti dalam suatu departemen, devisi, perusahaan atau keseluruhan
karyawan dalam suatu industri.
2. Tekanan-tekanan perundingan serikat karyawan. Selain penggunaan taktik tawar-menawar,
ada tiga tipe tekanan yang lebih kuat yang kadang-kadang digunakan, yaitu pemogokan,
mencegah atua menghalangi karyawan-karyawan yang ingin masuk kerja sewaktu diadakan
pemogokan, dan boycotts.
3. Serikat karyawan dan buruh sering lebih mempersilahkan intervensi pemerintah untuk
menyelesaikan berbagai masalah hubungan kerja mereka.
4. Kesediaan perusahaan untuk berunding secara terbuka dengan serikat karyawan ditentukan
oleh kemampuan atau kekuatan perusahaan, filsafat kepemimpinan, gaya manajemen dan
kemungkinan menggunakan alat-alat pemaksaan (missal: pemecatan, skorsing, demosi dan
sebagainya).
Teknik Manajemen Mempersiapkan Perundingan
1. Manajemen menyediakan data yang merupakan dasar dalam membangun posisi
perundingannya, berupa data upah dan tunjangan, serta perbandingan tarif upah local dan tarif
yang dibayar untuk pekerja yang sama dalam industri.
2. Survey sikap untuk menguji reaksi dari karyawan terhadap berbagai seksi kontrak yang
mungkin dirasakan manajemen menuntut perubahan dan konferensi tidak resmi dengan
pemimpin serikat pekerja setempat guna membahas efektivitas operasional dari kontrak dan
mengusulkan pemeriksaan percobaan tentang gagasan manajemen bagi perubahan.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
• Sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik jika pengusaha dengan pegawainya memiliki
hubungan yang saling menghargai.
• Hubungan saling menghargai dapat tercipta melalui adanya Kesepakatan Kerja Bersama atau
Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
• PKB akan menjadi pedoman atau landasan dalam kerja sama bagi kedua belah pihak, dimana
PKB akan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah/perselisihan dalam aktivitas
kerjanya.
Hubungan Pekerja dan Manajemen
• Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh
berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
• Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku
dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945.
Perselisihan Hubungan Industrial
Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan
pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh
atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak,
perselisihan kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja serta
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.
Penyelesaian Hubungan Industrial
• Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan secara
musyawarah dan mufakat.
• Seandainya penyelesaian ini tidak tercapai, maka penyelesaian dilakukan
melalui prosedur penyelesaian hubungan industrial yang diatur dengan
Undang-Undang. Saat ini sudah terdapat undang-undang yang mengaturnya
yakni UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial.
Tindakan Disiplin dan Pengaduan
• Disiplin karyawan dan prosedur menangani keluhan karyawan
digunakan oleh organisasi untuk memecahkan masalah-masalah
yang berkaitan dengan pelang-garan peraturan kerja
organisasional atau masalah kerja yang buruk.
• Apabila seorang karyawan mempunyai keluhan terhadap
organisasi atau manajemen, sewajarnya karyawan tersebut
menggunakan prosedur untuk menyelesaikan masalahnya.
Tata cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial
1. Bipatrit
Jangka waktu penyelesaian 30 hari kerja sejak tanggal dimulainya perundingan
Jika salah satu pihak menolak untuk berunding atau tidak ada kesepakatan maka bipatrit dianggap
gagal
2. Gagalnya Bipatrit
Salah satu atau kedua pihak mencatatkan perselisihannya kepada instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan;
Instansi tersebut wajib menawarkan kepada para pihak untuk menyepakati memilih penyelesaian
melalui konsiliasi atau memilih arbitrase
3. Jika para pihak tidak menetapkan pilihan maka dalam waktu 7 hari kerja instansi tersebut akan
melimpahkan penyelesaian perselisihan kepada mediator (mediasi).
4. Dalam hal penyelesaian melalui konsiliasi atau mediasi tidak mencapai kesepakatan, maka salah satu
pihak dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Hubungan Industrial.
Hari Senin bersih-bersih,
Pasang bendera biar berkibar.
Cukup sekian dan terima kasih,
Maaf jika presentasinya panjang lebar.
DOA PENUTUP MAJELIS
‫إليك‬ ‫وأتوب‬ ‫أستغفرك‬ ، ‫أنت‬ ‫إال‬ ‫إله‬ ‫ال‬ ‫أن‬ ‫أشهد‬ ، ‫وبحمدك‬ ‫اللهم‬ ‫سبحانك‬
‘Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik.’
“Mahasuci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali
Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”

More Related Content

What's hot

Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Tsuchey Oetami
 
Memahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMemahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMeida Midut
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Kartika Lukitasari
 
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Ninnasi Muttaqiin
 
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan NilaiPerilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Putrinurfitriana
 
Powerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisPowerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnis
Ika Dwi Damayanti
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
Ihrom Lestari
 
Fundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset PemasaranFundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset Pemasaran
Dede Firmansah
 
Fungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjaFungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjamuhammad hamdi
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2
Judianto Nugroho
 
Logistic And Distribution
Logistic And DistributionLogistic And Distribution
Logistic And Distribution
Zshamuel George
 
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawanmengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
Yesica Adicondro
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
9elevenStarUnila
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Ekky Noviar
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Eko Mardianto
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Fathi Arief
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Frans Dione
 

What's hot (20)

Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
 
Memahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMemahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama Tim
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
 
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan NilaiPerilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
 
Powerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisPowerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnis
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Fundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset PemasaranFundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset Pemasaran
 
Fungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjaFungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerja
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 2
 
Logistic And Distribution
Logistic And DistributionLogistic And Distribution
Logistic And Distribution
 
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawanmengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
 
Resume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDMResume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDM
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembangan
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Analisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaanAnalisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan
 

Similar to Tugas SDM Serikat Pekerja.ppt

349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
UmmuFaizah4
 
Union Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdfUnion Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdf
EngeChristina1
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmDadang Budiaji
 
465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx
465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx
465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx
manaf13
 
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan KolektifHubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptx
HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptxHUBUNGAN INDUSTRIAL.pptx
HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptx
ssuser5a3fb1
 
Makalah hukum dalam tenaga kerja
Makalah hukum dalam tenaga kerjaMakalah hukum dalam tenaga kerja
Makalah hukum dalam tenaga kerja
dede nurcholis
 
Perundingan Kerja Bersama dan Hubungan Karyawan
Perundingan Kerja Bersama dan Hubungan KaryawanPerundingan Kerja Bersama dan Hubungan Karyawan
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MarselaM2
 
Mengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docx
Mengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docxMengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docx
Mengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docx
iwanahwanah
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanAgeng Asmara
 
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Brian801227
 
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptxhubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
UmmuFaizah4
 
Menangani Isu, Hubungan Karyawan dan Manajemen
Menangani Isu, Hubungan Karyawan dan ManajemenMenangani Isu, Hubungan Karyawan dan Manajemen
Menangani Isu, Hubungan Karyawan dan Manajemen
Ninnasi Muttaqiin
 
UU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 KetenagakerjaanUU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 Ketenagakerjaan
rudhysikumbang
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
Gindha Wayka
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan Industrial
Seta Wicaksana
 
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptxperspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
UmmuFaizah7
 

Similar to Tugas SDM Serikat Pekerja.ppt (20)

349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
 
Union Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdfUnion Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdf
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
 
465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx
465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx
465488079-HUKUM-ACARA-PERADILAN-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Teori-pptx.pptx
 
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan KolektifHubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
 
HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptx
HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptxHUBUNGAN INDUSTRIAL.pptx
HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptx
 
Makalah hukum dalam tenaga kerja
Makalah hukum dalam tenaga kerjaMakalah hukum dalam tenaga kerja
Makalah hukum dalam tenaga kerja
 
Perundingan Kerja Bersama dan Hubungan Karyawan
Perundingan Kerja Bersama dan Hubungan KaryawanPerundingan Kerja Bersama dan Hubungan Karyawan
Perundingan Kerja Bersama dan Hubungan Karyawan
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
 
Mengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docx
Mengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docxMengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docx
Mengapa dalam satu perusahaan penting adanya Serikat Pekerja.docx
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaan
 
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
 
Msdm hub.industrial
Msdm hub.industrialMsdm hub.industrial
Msdm hub.industrial
 
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptxhubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
 
Menangani Isu, Hubungan Karyawan dan Manajemen
Menangani Isu, Hubungan Karyawan dan ManajemenMenangani Isu, Hubungan Karyawan dan Manajemen
Menangani Isu, Hubungan Karyawan dan Manajemen
 
UU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 KetenagakerjaanUU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 Ketenagakerjaan
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
 
A
AA
A
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan Industrial
 
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptxperspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
 

Recently uploaded

Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 

Recently uploaded (17)

Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 

Tugas SDM Serikat Pekerja.ppt

  • 1. MENGELOLASERIKAT PEKERJA DALAM PERUSAHAAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN TUGAS MANAJEMEN SDM
  • 2. PENGERTIAN SERIKAT PEKERJA Serikat Pekerja  Organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja, baik di perusahaan maupun diluar perusahaan,  Bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan Kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. - Pasal 1 ayat 1 UU NO:21/2000 -
  • 3. Dasar Hukum Serikat Pekerja /Serikat Buruh di Indonesia  Undang-undang Dasar Negara RI Th. 1945  Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat 1) dan pasal 23 (ayat 4)  UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai Hak berorganisasi dan Berunding bersama  KePres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87 tentang kebabasan berserikat dan perlindungan hak berorganisasi  KeMenaker No. PER-201/MEN/1999 tentang Pendaftaran Serikat Pekerja  KepMenaker No. PER-16/MEN/2000 tentang tata cara Pendaftaran Serikat Pekerja  UU No. 21 th. 2000 tentang Serikat Pekerja (SP)  UU No. 13 th. 2003 tentang Ketenagakerjaan  UU No. 2 th. 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)  Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Serikat Pekerja yg bersangkutan
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. ALASAN KARYAWAN MASUK SERIKAT PEKERJA
  • 9. Dampak serikat pekerja terhadap manajemen (Pengusaha) Setiap keputusan yang diambil oleh manajemen (pengusaha) akan selalu berdampak kepada pekerja. Serikat pekerja mempunyai hak untuk mengetahui rancangan keputusan yang akan di ambil dengan memberikan masukan ataupun menekan dan mempengaruhi kebijakan yang akan di ambil bila itu berdampak buruk bagi pekerja.
  • 10. Prinsip Serikat Pekerja  SUKA RELA DAN PERMANEN : serikat pekerja dalam proses perekrutan pekerja mempunyai tuntutan dan kepentingan yang harus di lindungi dan diperjuangkan dan mereka membutuhkan serta mengetahui bahwa hanya melalui serikat pekerja tuntutan dan kepentingan dapat tercapai.sedangkan pengertian permanen berarti mempromosikan atau menyampaikan tuntutan bersifat jangka panjang ( situasi dan orang mungkin berubah,tetapi kebutuhan serikat pekerja adalah tetap sama.  KEMANDIRIAN : Serikat pekerja harus mandiri dan terbebas dari pengaruh atau kontrol pemerintah,manajemen/perusahaan atau partai politik karena serikat pekerja adalah organisasi dimana di kontrol oleh anggota dan dilaksanakan dan atas nama anggota serta di biayai oleh anggota.
  • 11.  DEMOKRATIS : Serikat pekerja harus demokratis secara penuh.  KESATUAN : Serikat pekerja dengan sendirinya memberikan kekuatan utama dalam kesatuan , solidaritas , dan komitmen dari anggotanya.  SOLIDARITAS : Serikat pekerja tumbuh dan berkembang dengan subur karena prinsip fundamental solidaritas “ ALL FOR ME “ and “ ONE FOR ALL.
  • 12. PERAN DAN FUNGSI SERIKAT PEKERJA  Perlindungan  Peningkatan akan kondisi dan syarat kerja  Perjanjian kerja sama  Menangani keluh kesah anggota  Menyelesaikan perselisihan  Menyediakan manfaat lainnya ( untuk kesejahteraan anggota )  Sebagai suara pekerja  Menyediakan sarana komunikasi  Melakukan kerjasama dan menjalin solidaritas dengan pekerja atau serikat pekerja lainnya baik secara nasional maupun internasional  Meningkatkan pelaksanaan hubungan industrial untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar pekerja, serikat pekerja dengan pengusaha / manajemen
  • 13.
  • 14.
  • 15. Tipe Serikat Pekerja Terdapat beberapa tipe dalam serikat karyawan, diantaranya yaitu: 1. Craft unions 2. Industrial Unions 3. Mixed Unions
  • 16. 1. Craft unions Craft unions adalah Serikat karyawan yang anggotanya terdiri dari para karyawan atau pekerja yang mempunyai keterampilan yang sama, seperti misal tukang-tukang kayu.
  • 17. 2. Industrial Unions • Serikat karyawan yang dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama. • Serikat ini terdiri dari pekerja yang tidak berketrampilan (unskilled) maupun yang berketerampilan (skilled) dalam suatu perusahaan atau industri tertentu tanpa memperhatikan sifat pekerjaan mereka.
  • 18. 3. Mixed Unions • Serikat karyawan yang mencakup para pekerja trampil, tidak terampil dan setengah trampil dari suatu local tertentu tidak memandang dari industri mana. • Bentuk serikat karyawan ini mengkombinasikan craft unions dan industrial unions.
  • 19. Langkah-langkah Pihak Manajemen Langkah-langkah Pihak Manajemen, yaitu: 1) Merancang pekerjaan-pekerjaan yang secara pribadi memuaskan para karyawan 2) Mengembangkan rencana yang memaksimumkan berbagai kesempatan individual. 3) Memilih karyawan yang qualified. 4) Menetapkan standar prestasi kerja yang adil dan obyektif. 5) Melatih karyawan dan manajer untuk mencapai tingkat prestasi yang diharapkan. 6) Menilai dan menghargai perilaku atas dasar prestasi kerja nyata.
  • 20. Perundingan Kolektif • Perundingan kolektif adalah suatu proses dimana perwakilan manajemen dan serikat pekerja yang bertemu untuk merundingkan suatu kesepakatan tenaga kerja. • Perundingan kolektif ini akan memuat persetujuan tentang ketentuan khusus menyangkut upah, jam, dan kondisi kerja.
  • 21. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perundingan Kolektif Faktor-faktor yang menjadi pengaruh dalam perundingan kolektif: 1. Cakupan Rundingan yaitu banyaknya buruh yang akan terkena hasil perundingan atau perjanjian kerja, seperti dalam suatu departemen, devisi, perusahaan atau keseluruhan karyawan dalam suatu industri. 2. Tekanan-tekanan perundingan serikat karyawan. Selain penggunaan taktik tawar-menawar, ada tiga tipe tekanan yang lebih kuat yang kadang-kadang digunakan, yaitu pemogokan, mencegah atua menghalangi karyawan-karyawan yang ingin masuk kerja sewaktu diadakan pemogokan, dan boycotts.
  • 22. 3. Serikat karyawan dan buruh sering lebih mempersilahkan intervensi pemerintah untuk menyelesaikan berbagai masalah hubungan kerja mereka. 4. Kesediaan perusahaan untuk berunding secara terbuka dengan serikat karyawan ditentukan oleh kemampuan atau kekuatan perusahaan, filsafat kepemimpinan, gaya manajemen dan kemungkinan menggunakan alat-alat pemaksaan (missal: pemecatan, skorsing, demosi dan sebagainya).
  • 23. Teknik Manajemen Mempersiapkan Perundingan 1. Manajemen menyediakan data yang merupakan dasar dalam membangun posisi perundingannya, berupa data upah dan tunjangan, serta perbandingan tarif upah local dan tarif yang dibayar untuk pekerja yang sama dalam industri. 2. Survey sikap untuk menguji reaksi dari karyawan terhadap berbagai seksi kontrak yang mungkin dirasakan manajemen menuntut perubahan dan konferensi tidak resmi dengan pemimpin serikat pekerja setempat guna membahas efektivitas operasional dari kontrak dan mengusulkan pemeriksaan percobaan tentang gagasan manajemen bagi perubahan.
  • 24. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) • Sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik jika pengusaha dengan pegawainya memiliki hubungan yang saling menghargai. • Hubungan saling menghargai dapat tercipta melalui adanya Kesepakatan Kerja Bersama atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB). • PKB akan menjadi pedoman atau landasan dalam kerja sama bagi kedua belah pihak, dimana PKB akan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah/perselisihan dalam aktivitas kerjanya.
  • 25. Hubungan Pekerja dan Manajemen • Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah. • Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945.
  • 26. Perselisihan Hubungan Industrial Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja serta perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.
  • 27. Penyelesaian Hubungan Industrial • Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat. • Seandainya penyelesaian ini tidak tercapai, maka penyelesaian dilakukan melalui prosedur penyelesaian hubungan industrial yang diatur dengan Undang-Undang. Saat ini sudah terdapat undang-undang yang mengaturnya yakni UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
  • 28. Tindakan Disiplin dan Pengaduan • Disiplin karyawan dan prosedur menangani keluhan karyawan digunakan oleh organisasi untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelang-garan peraturan kerja organisasional atau masalah kerja yang buruk. • Apabila seorang karyawan mempunyai keluhan terhadap organisasi atau manajemen, sewajarnya karyawan tersebut menggunakan prosedur untuk menyelesaikan masalahnya.
  • 29. Tata cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial 1. Bipatrit Jangka waktu penyelesaian 30 hari kerja sejak tanggal dimulainya perundingan Jika salah satu pihak menolak untuk berunding atau tidak ada kesepakatan maka bipatrit dianggap gagal 2. Gagalnya Bipatrit Salah satu atau kedua pihak mencatatkan perselisihannya kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; Instansi tersebut wajib menawarkan kepada para pihak untuk menyepakati memilih penyelesaian melalui konsiliasi atau memilih arbitrase
  • 30. 3. Jika para pihak tidak menetapkan pilihan maka dalam waktu 7 hari kerja instansi tersebut akan melimpahkan penyelesaian perselisihan kepada mediator (mediasi). 4. Dalam hal penyelesaian melalui konsiliasi atau mediasi tidak mencapai kesepakatan, maka salah satu pihak dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Hubungan Industrial.
  • 31. Hari Senin bersih-bersih, Pasang bendera biar berkibar. Cukup sekian dan terima kasih, Maaf jika presentasinya panjang lebar.
  • 32.
  • 33. DOA PENUTUP MAJELIS ‫إليك‬ ‫وأتوب‬ ‫أستغفرك‬ ، ‫أنت‬ ‫إال‬ ‫إله‬ ‫ال‬ ‫أن‬ ‫أشهد‬ ، ‫وبحمدك‬ ‫اللهم‬ ‫سبحانك‬ ‘Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik.’ “Mahasuci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”