2. MANAJEMEN PERSEDIAAN
•
Manajemen persediaan berada di antara fungsi
manajemen operasi yang paling penting karena
persediaan membutuhkan modal yang besar dan
mempengaruhi pengiriman barang kepada pelanggan
•
Manajemen persediaan memiliki dampak pada semua
fungsi usaha, terutama operasi, pemasaran, dan
keuangan
•
Manajemen persediaan harus menyeimbangkan sasaran
yang bertentangan ini dan mengelola tingkat persediaan
dengan baik secara keseluruhan.
3. •
Persediaan (inventory)adalah stock bahan yang
digunakan untuk memudahkan atau untuk memuaskan
permintaan pelanggan, yang meliputi bahan baku, barang
dalam proses dan barang jadi
•
Persediaan sebagai suatu sumberdaya yang menganggur
dari berbagai jenis yang memiliki nilai ekonomis yang
potensial
•
Sangat penting untuk memisahkan antara persediaan
dan kapasitas, karena kapa sitas menggambarkan potensi
produksi sedangkan persediaan adalah produk da lam
proses konversi dan distribusi
5. Tujuan Persediaan
• Tujuan utama adalah untuk melepaskan
berbagai fase operasi, persediaan bahan
baku melepaskan seorang pengusaha dari
penjualnya, persediaan barang dalam pro
ses melepaskan berbagai tahap pabrikasi
satu sama lain, dan persediaan barang jadi
melepaskan seorang pengusaha manu
faktur dari pelanggannya.
6. Tujuan Persediaan
•
Tujuan utama tersebut, selanjutnya masih dapat
diperinci lagi menjadi beberapa maksud dan
tujuan, yaitu :
1. Untuk berlindung dari ketidak pastian
2. Untuk memungkinkan produksi dan pembelian
ekonomis
3. Untuk mengatasi perubahan yang diantisi pasi
dalam permintaan
4. Menyediakan untuk transit
7. Ada sejumlah persoalan keputusan dalam
manajemen persediaan:
1. Jenis barang yang mana yang sebaiknya
disimpan dalam stok
2. Berapa banyak
dipesan
dan
kapan
sebaiknya
3. Tipe sistem kendali apa yang digunakan
8. Struktur Biaya Persediaan
Banyak masalah keputusan persediaan yang dapat
dipecahkan dengan penggunaan kriteria ekonomi. Namun
satu dari prasyarat yang paling penting adalah suatu
pemahaman tentang struktur biaya, yaitu :
•
Biaya satuan produksi (item cost), yaitu biaya membeli
atau memproduksi satuan barang persediaan secara
individu
•
Biaya pemesanan atau biaya persiapan (ordering or
setup cost), biaya pemesanan tidak tergantung pada
jumlah satuan yang dipesan
9. •
Biaya pengadaan atau penyimpanan (carrying
or holding cost),
adalah biaya yang berhubungan dengan penyimpanan
satu satuan barang dalam persediaan untuk suatu periode
waktu tertentu, biaya penyimpanan secara khusus
dibebankan sebagai suatu prosentase dari nilai uang
perunit waktu. Biaya pengadaan terdiri atas:
a. Biaya modal
b.
Biaya
penyimpanan,
mencakup
biaya
assuransi, pajak, variabel
c. Biaya keusangan, kemerosotan dan kehilangan
10. ADA TIGA HAL YG MENYEBABKAN TERJADINYA PERSEDIAAN:
1) Tertundanya Penjualan
2) Kehilangan Penjualan
3) Kehilangan Pelanggan
MODEL PERSEDIAAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
ASUMSI:
1) Barang Yg Dipesan & Disimpan Hanya Satu Macam
2) Kebutuhan / Permintaan Barang Diketahui & Konstan
3) Biaya Pemesanan & Biaya Penyimpanan Diketahui & Konstan
4) Barang Yg Dipesan Diterima Dlm Satu Batch
5) Harga Barang Tetap & Tdk Tergantung Dr Jumlah Yg Dibeli (Tdk
Ada Potongan Kuantitas)
6) Waktu Tenggang (Lead Time) Diketahui & Konstan
11. Modal kerja adalah dana yang dipergunakan untuk
membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
· Manajemen modal kerja (working capital management)
merupakan manajemen dari elemen-elemen aktiva
lancar dan elemen-elemen hutang lancar.
·
Kebijakan modal kerja menunjukkan keputusankeputusan mendasar mengenai target masing-masing
elemen aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar
tersebut dibelanjai.
· Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola
aktiva lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh
modal kerja neto yang layak.
12. Konsep Modal Kerja
Konsep Kuantitatif Jumlah keseluruhan aktiva lancar
yang disebut juga modal kerja bruto (gross
working capital). Umumnya elemen-elemen dari
modal kerja kuantitatif meliputi kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan
Konsep kualitatif Kelebihan aktiva lancar diatas
hutang lancar (net working capital)
Konsep fungsional Modal yang digunakan untuk
menghasilkan current income
13. Jenis Modal Kerja :
Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital
), yaitu modal kerja yang tetap harus ada dalam
perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha.
Modal kerja permanent dikelompokkan menjadi 2
yaitu :
Modal kerja Primer yaitu modal kerja minimum yang
harus ada untuk menjamin kontiunitas kegiatan
usaha.
Modal kerja Normal yaitu modal kerja yang
dibutuhkan untuk melakukan luas produksi yang
normal
14. Kebijakan Modal Kerja
Kebijakan Konservatif, Kebijakan modal kerja konservatif
merupakan manajemen modal kerja yang dilakukan secara
hati-hati. Pada kebijakn konservatif ini modal kerja permanent
dan sebagian modal kerja variable dibelanjai dengan sumber
dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja
variable lainnya dibelanjai dengan sumber dana jangka
pendek.
Kebijakan Agresif, pada kebijakan ini sebagian modal kerja
permanent dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang,
sedangkan sebagian modal kerja permanent dan modal kerja
variable dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
Kebijakan moderat, pada kebijakan ini aktiva yang bersifat
tetap yaitu aktiva tetap dan modal kerja permanen dibelanjai
dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan modal kerja
variable dibelanjai dengan sumber dana jengka pendek
16. Manfaat Manajemen Modal Kerja
Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja
karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
Memungkinkan untuk dapat membayar
kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
semua
Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan
semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan
untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau
kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
17. Manfaat Manajemen Modal Kerja
•
Memungkinkan
bagi
perusahaan
untuk
memberikan
syarat
kredit
yang
lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat
beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada
kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
• Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi
management untuk mengadakan pengawasan
terhadap modal kerja
18. Sebab Perubahan Modal Kerja
—>Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari
laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau
tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal
kerja akan bertambah
—> Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang
diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena
adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses
depresiasi,modal kerja kan bertambah
—> Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam
bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang
lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva
lancar, maka modal kerja akan bertambah
19. Sebab Perubahan Modal Kerja
—> Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan
akan mengurangi modal kerja.
—> Adanya pembentukan dana atau pemisahan
aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam
jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
—> Adanya penambahan atau pembelian aktiva
tetap maka akan mengurangi modal kerja
—> Pengambilan uang atau barang yang dilakukan
oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
20. Setiap pemimpin perusahaan selalu menginginkan
penjualan barang daganganya dibayar secara tunai.
Namun, di lain pihak, penjualn secara kredit justru
akan memberi peluang untuk peluasan pasar
sehingga dapat menambah laba usaha, meski hal
ini juga bukan tanpa resiko. Biasanya keberhasilan
suatu
perusahaan
dilihat
dari
segi
financialnya, yaitu seberapa besar laba yang di
peroleh dari hasil usahanya. Sehingga setiap
perusahaan berlomba-lomba menaikan besaran
profit yang didapatnya.
21. Piutang
Piutang merupakan kekayaan perusahaan yang timbul
sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan
kredit. Kebijakan Kredit dengan tujuan mendapatkan
laba yang optimal dg resiko minimal.
22. Tujuan Manajemen Piutang
Mengendalikan jumlah piutang, pemberian dan
pengumpulan piutang serta mengevaluasi terhadap
kebijaksanaan kredit yang dijalankan perusahaan
sehingga dana yang tertanam dalam piutang itu efisien
dan efektif.
Serta tujuan penjualan kredit:
1. Merangsang minat para langganan
2. Menaikkan volume penjualan
3. Meningkatkan laba bersih perusahaan
4. Strategi memenangkan persaingan, yaitu untuk
memperbesar market share
23. Penilaian Resiko Kredit
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit
yang telah diberikan kepada para langganan. Oleh
karena itu banyak perusahaan yang berusaha
mengurangi resiko kredit dengan memperhatikan
lima “K” sebelum memberikan persetujuan kredit :
Karakter
Kemampuan
Kapital
Kolateral
Kondisi
24. Apa itu 5 K ??
Karakater
Meneliti dan memperhatikan sifat pribadi, cara hidup dan status sosial. Hal ini
penting karena berkaitan dengan kemauan untuk membayar.
Kemampuan
Meneliti kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya dalam meraih
penjualan ataupun pendapatan yang dapat diukur dari penjualan yang dicapai
pada masa lalu. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk membayar.
Kapital
Mengukur posisi keuangan secara umum dengan memperhatikan
kapital/modal yang dimiliki perusahaan juga perbandingan hutang dan
capital.
Kolateral
Mengukur besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai kolateral atas kredit.
Kondisi
Memperhatikan kondisi perekonomian serta kecenderungan perekonomian
yang akan mempengaruhi terhadap jalannya usaha perusahaan.
25. KESIMPULAN
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa
yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa
lalu. Piutang, salah satu jenis transaksi akutansi
yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau
suatu organisasi untuk barang dan layanan yang
telah
diberikan
pada
konsumen
tersebut.
Kebijaksanaan kredit (standar kredit/kualitas
rekening yang diterima, jangka waktu/periode kredit
yang diberikan, discount/potongan tunai yang
diberikan untuk pembayaran yang lebih awal.
27. PERTANYAAN
Nama : Susi Susilowati ( Modal Kerja )
“Modal Kerja Primer” Apa arti dari kontiunitas dalam
kegiatan usaha dan berikan contohnya ?
Nama : Resmi yanah ( Piutang )
“Resiko
Kredit”
Apa
tujuan
utama
5K
(Karakter, Kemampuan, Kapital, Kolateral, Kondisi) dalam
usaha mengurangi resiko kredit ?
Nama : Sari Dwi Purwanti ( Modal Kerja )
“Manfaat Modal Kerja” Kenapa manajemen modal kerja
dapat melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja
karena turunnya nilai dari aktiva lancar ?