5. IMUNISASI DASAR LENGKAP
KELURAHAN/DESA
JUMLAH BALITA
12-23 BULAN
SASARAN
TIDAK IDL
PROPORSI BALITA
TIDAK IDL
HARAPAN JAYA 29 4 28,95
TAPAU 18 0 28,57
AIR LENGIT 10 1 53,33
Grand Total 57 5 33,78
KELURAHAN/DESA SASARAN TIDAK IDL
HARAPAN JAYA 4
AIR LENGIT 1
Grand Total 5
Dari Indikator IDL diatas dapat dilihat bahwa Jumlah Balita di bawah 2
Tahun yang mendapat Imunisasi Dasar Lengkap yaitu berjumlah 57
Balita.
Dari sasaran 57 Balita terdapat 5 Balita yang tidak IDL.
Hal ini dikarenakan masih banyak orang tua yang tidak memahami
pentingnya IDL, Akses maupun Jarak terlalu jauh dari tempat domisili,
Banyak Ibu yang lupa jadwal kunjungan ke Posyandu.
6. INTERVENSI
1. Melakukan Sweeping kepada Bayi/Balita yang tidak hadir pada saat Posyandu Balita
(Jemput Bola)
2. koordinasi kepada kader untuk mengingatkan Pelaksanaan Posyandu Balita
3. Mengingatkan sasaran Pada saat kelas Balita
4. Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan persyaratan masuk
sekolah (pemanfaatan buku KIA)
7. PERSALINAN DI FASKES
KELURAHAN/DESA
IBU DENGAN ANAK
USIA 0-11 BULAN
PERSALINAN
TIDAK DI
PROPORSI IBU TIDAK
BERSALIN DI FASKES
HARAPAN JAYA
23 2 8,70
TAPAU 13 1 7,69
AIR LENGIT 18 2 11,11
Grand Total 54 5 9,26
Dari Indikator data Pesalinan di Faskes ditemukan Ibu yang tidak Melakukan Persalinan/ Melahirkan di Fasilitas
kesehatan berjumlah 5 orang, hal ini disebabkan karena :
1. Ada yang melahirkan di rumah, Akses/ jarak rumah bersalin terlalu jauh dari tempat domisili,
2. Banyak calon Ibu Bersalin dari pihak keluarga ( Orang tua, Suami) yang menginginkan bersalin dirumah karena
adat
kebiasaan mereka
3. Banyak ibu yang belum memahami pentingnya persalinan di Faskes
8. INOVASI
ANJELIN SAMAWA
ANTAR JEMPUT IBU BERSALIN SAMPAI RUMAH WARGA
INTERVENSI
1. Advokasi terhadap pemangku kebijakan PKK desa/ Kecamatan
2. Melakukan kemitraan dengan dukun desa
3. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di setiap Posyandu
4. Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes untuk keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan
rumah bumil dan melalui kelas ibu
9. HIPERTENSI
KELURAHAN
/DESA
PREVALENSI
PENDERITA HT
PADA PENDUDUK
BERUSIA >=15
TAHUN
JUMLAH
INDIVIDU
DIDIAGN
OSIS
HIPERTE
SI
JUMLAH INDIVIDU
DIDIAGNOSIS
HIPERTENSI TAPI
TIDAK MINUM
OBAT SECARA
TERATUR
PROPORSI
PENDERITA
HIPERTENSI YANG
TIDAK MINUM
OBAT SECARA
TERATUR
JUMLAH INDIVIDU
DIDIAGNOSIS
HIPERTENSI
MINUM OBAT
SECARA TERATUR
JUMLAH
SUSPEK
HIPERTE
NSI
HARAPAN
JAYA 8,32 73 35 47,95 38 42
TAPAU 13,27 78 42 53,85 36 26
AIR LENGIT 7,85 45 15 33,33 30 19
Grand Total 9,62 196 92 46,94 104 87
Dari Indikator data Hipertensi diatas ditemukan yang tidak berobat teratur berjumlah 92 orang dari 196 orang ,
hal ini disebabkan karena :
1. Rendahnya tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Hipertensi
2. Jarak Akses dari rumah ke faskes terlalu jauh
3. Pola Hidup sehat yang kurang terjaga
4. Tingkat stres meningkat
10. INTERVENSI
1. PTM Posbindu per RT
2. Edukasi dan Penyuluhan
2. PERKESMAS (Home Care) Hipertensi, Asam Urat, Kolesterol dan Gula Darah
3. Membuat Kartu Pink ( Pengambilan Obat Hipertensi )
4. melaksanakan Kelas PROLANIS untuk sasaran HT
INOVASI
1. GAPADRI (Gerakan Penanaman Daun Seledri
11. No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
1 Keluarga mengikuti program KB Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB,
dan lomba KB Lestari.
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
kesehatan
Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat
bayi; Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes
untuk keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan
melalui kelas ibu
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan
persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA)
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil
tentang perawatan payudara selama masa kehamilan.
5 Pertumbuhan Balita dipantau Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke
Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan
masyarakat.
6 Penderita TB Paru yang berobat
sesuai standar
Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama
penderita dan keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung
membawa pot sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek
Intervensi Lanjut
11
12. No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
7 Penderita hipertensi yang berobat
teratur
Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan
Posbindu untuk cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah
sholat Jumat dengan sasaran laki-laki.
8 Penderita gangguan jiwa berat,
diobati dan tidak ditelantarkan
Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di
masyarakat dan keterlibatan RSJ terutama terkait pasung.
9 Anggota keluarga tidak ada yang
merokok
Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah
bebas asap rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait
kepersertaan JKN PBI yang akan dikoordinasikan lebih lanjut
dengan Dinas Sosial.
11 Keluarga memiliki
akses/menggunakan sarana air
bersih
Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana
air bersih kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa.
12 Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban
keluarga
Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban
bekerja sama dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR.
Intervensi Lanjut
12
Bapak dan ibu sekalian,
Berikut merupakan contoh pelaksanaan intervensi lanjut yang dilaksanakan oleh beberapa Puskesmas terhadap hasil kunjungan keluarga untuk setiap indikator.