Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Transformasi (Pencerminan)
1. 1
TRANSFORMASI
Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam (Bahasa
Arab:الهيثم بن حسن بن حسن ،علی )ابو atau Ibnu Haitsam (lahir di
Bashrah,tahun 965 - dan meninggal di Qahirah tahun 1039
pada umur 74 tahun), dibarat lebih dikenal dengan nama
Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Ia banyak pula melakukan penelitian mengenai
cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli
sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop.
Masa ilmuwan-ilmuwan Islam
Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak sarjana dan
ilmuwan yang sangat hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan,
agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat dilihat pada para tokoh ilmuwan
Islam ialah mereka tidak sekadar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi
dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
Walaupun Haitsam lebih dikenal dalam bidang sains dan pengobatan, tetapi dia juga ahli
dalam bidang agama, falsafah, dan astronomi. Salah seorang dari tokoh tersebut ialah Ibnu
Haitsam atau Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam.
Perjalanan hidup
Dikalangan cendikiawan Barat, Haitsam dikenal dengan nama Alhazen. Ibnu Haitsam
dilahirkan di Basrah pada tahun 354H atau 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di
Basrah sebelum diangkat menjadi pegawai pemerintah ditempat kelahirannya. Setelah beberapa
lama bekerja dipemerintahan, Haitsam pergi ke Ahwaz dan Mesir diperjalanan ke Ahwaz,
Haytham menghasilkan beberapa karya tulis yang luarbiasa.
Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama
di Mesir Haytham melakukan beberapa penyelidikan mengenai aliran Sungai Nil serta menyalin
buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang
cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.
Haitsam telah menjadi seorang yang mahir dalam bidang sains, falak, matematika, geometri,
pengobatan, dan falsafah. Tulisannya mengenai cara kerja mata manusia, telah menjadi salah
2. 2
satu Referensi yang penting dalam bidang kajian sains di Barat. Teorinya mengenai pengobatan
mata masih digunakan hingga saat ini diberbagai Universitas di seluruh dunia.
Karya dan penelitian Sains
Ibnu Haitsam merupakan ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan.
Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta teleskop. Ia merupakan orang pertama yang
menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai cahaya.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris, antara lain Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai
senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
Menurut Ibnu Haitsam, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat di ufuk
timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk
barat. Dalam kajiannya, dia juga telah berhasil menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias
cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu Haitsam juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar, dan dari situ
ditemukanlah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para ilmuwan di Itali untuk
menghasilkan kaca pembesar yang pertama di dunia.
Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitsam telah menemui prinsip isi padu udara sebelum
seorang ilmuwan yang bernama Trricella yang mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu
Haitsam juga telah menemukan kewujudan tarikan gravitasi sebelum Issaac Newton
mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Haitsam mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan
perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah memberikan ilham kepada ilmuwan
barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori dia telah membawa kepada penemuan film
yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton sebagaimana yang
dapat kita lihat pada masa kini. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Haitham).
Hikmah yang bisa diambil
1. Kita harus terus berusaha untukmencapai keberhasilan.
2. Kita harus mau dan mampu melakukan pembuktian-pembuktian tentang fenomena alam sekitar yang
merupakan bukti kekuasaan Tuhan melalui keilmuan yang diketahui manusia.
A. Pencerminan (Refleksi)
Pada umumnya kita mengenal kaca (cermin), cermin biasa dipergunakan sehari-hari,
misalnya untuk bersisir, merapikan pakaian yang sedang dipakai, ketika memotog rambut.
Jika kita bercermin di depan cermin akan terlihat bayangan sendiri.
3. 3
Pertanyaan apa yang terlihat bayangan itu ketika bercermin di depan cermin? Jelaskan!
Bagaimana bentuk dan ukuran bayangan itu? Jelaskan!
Liahat gambar berikut:
Dari gambar di atas maka sifat pencerminan:
Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh pencerminan di antaranya sebagai berikut.
Bayangan suatu bangun yang dicerminkan memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan
bangun aslinya.
Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda aslinya ke cermin.
Bayangan bangun pada cermin saling berhadapan dengan bangun aslinya.
Berikut ini adalah merupakan pencerminan (refleksi) dari segiempat PGRS terhadap garis α sehingga
menghasilkan bayangan segiempat P’Q’R’S’
Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk menggambar bayangan hasil refleksi segi empat
PQRS terhadap garis α.
Langkah 1 Gambar ruas garis yang tegak lurus terhadap garis α dari P, Q, R, dan S.
Langkah 2 Tentukan titik P’, Q’, R’, dan S’ sehingga garis α tegak lurus dan membagi PP’, QQ’,
RR’, dan SS’ sama panjang. Titik P’, Q’, R’, dan S’ merupakan bayangan titik P, Q, R,
dan S.
4. 4
Langkah 3 Hubungkan titik-titik P’, Q’, R’, dan S’. Oleh karena P’, Q’, R’, dan S’ merupakan
bayangan dari P, Q, R, dan S yang direfleksikan oleh garis α, maka segi empat P’Q’R’S’
merupakan bayangan segi empat PQRS.
Salinlah gambar berikut ini pada kertas berpetak yang telah kamu sediakan. Gambar bayangan dari
tiap-tiap bangun datar sesuai dengan garis refleksi tiap-tiap gambar. Ikuti langkah-langkah
menggambar bayangan hasil pencerminan suatu bangun datar pada Kegiatan 1.
Setelah kamu selesai menggambar bayangan hasil pencerminan dari tiap-tiap bangun datar,
selanjutnya diskusikan hasil yang telah kamu dapatkan dengan teman sebangkumu. Periksalah
apakah kalian memiliki jawaban yang sama. Majulah ke depan kelas, bagikan hasil diskusimu
kepada teman sekelasmu.
Tugas kelompok.
Buatlah kelompok yang terdiri atas 5 anak.Sediakan kertas karton berukuran minimal 1 × 1 meter,
spidol, penggaris, dan 10 tutup botol minuman bekas. Pada bagian belakang tutup botol berikan
selotip sehingga tutup botol tersebut dapat ditempelkan pada kertas. Gambarlah koordinat kartesius
pada kertas karton dengan menggunakan spidol dan penggaris seperti gambar di samping ini. Setiap
anak, secara bergantian, diberikan tugas untuk melakukan Subkegiatan 3.1 sampai dengan
Subkegiatan 3.5
5. 5
Kegiatan 1
1. Letakkan tutup botol pada koordinat A (3, 4).
2. Gambar ruas garis yang tegak lurus terhadap sumbu-x dari titik A.
3. Hitung jarak titik A terhadap sumbu-x. Berapa satuan jarak titik A terhadap sumbu-x?
4. Tentukan titik A’ sehingga garis yang menghubungkan titik A dan A’ (disebut garis AA’) tegak lurus
terhadap sumbu-x dan sumbu-x membagi garis AA’ menjadi 2 bagian sama panjang. Letakkan tutup
botol berikutnya pada titik A’. Berapakah koordinat titik A’? (Keterangan: titik A’ merupakan hasil
pencerminan titik A terhadap sumbu-x)
5. Apakah koordinat-x dari titik A dan A’ sama? Apakah koordinat-y dari titik A dan A’ berlawanan?
Kegiatan 2
1. Letakkan tutup botol pada koordinat B (2, 3).
2. Gambar ruas garis yang tegak lurus terhadap sumbu-y dari titik B.
3. Hitung jarak titik B terhadap sumbu-y. Berapa satuan jarak titik B terhadap sumbu-y?
4. Tentukan titik B’ sehingga garis yang menghubungkan titik B dan B’ (disebut garis BB’) tegak lurus
terhadap sumbu-y dan sumbu-y membagi garis BB’ menjadi 2 bagian sama panjang. Letakkan tutup
botol berikutnya pada titik B’. Berapakah koordinat titik B’? (Keterangan: titik B’ merupakan hasil
pencerminan titik B terhadap sumbu-y).
5. Apakah koordinat-y dari titik B dan B’ sama? Apakah koordinat-x dari titik B dan B’ berlawanan?
Kegiatan 3
1. Letakkan tutup botol pada koordinat C (4, 4).
2. Gambar ruas garis yang tegak lurus terhadap titik asal dari titik C.
3. Hitung jarak titik C terhadap titik asal O (0, 0). Berapa satuan jarak titik C terhadap titik asal O (0, 0)?
4. Tentukan titik C’ sehingga garis yang menghubungkan titik C dan C’ (disebut garis CC’) tegak lurus
terhadap titik asal dan membagi garis CC’ menjadi 2 bagian sama panjang. Letakkan tutup botol
berikutnya pada titik C’. Berapakah koordinat titik C’? (Keterangan: titik C’ merupakan hasil
pencerminan titik C terhadap titik asal).
5. Apakah koordinat-x dan y dari titik C dan C’ berlawanan semua?
Kegiatan 4
1. Letakkan tutup botol pada koordinat D (4, 5).
2. Gambar garis y = x pada koordinat kartesius tersebut. Kemudian gambar ruas garis yang tegak lurus
terhadap titik asal dari titik D.
3. Gambar ruas garis yang tegak lurus terhadap garis y = x dari titik D.
4. Hitung jarak titik D terhadap garis y = x. Berapa satuan jarak titik D terhadap garis y = x?
5. Tentukan titik D’ sehingga garis yang menghubungkan titik D dan D’ (disebut garis DD’) tegak lurus
terhadap garis y = x dan membagi garis DD’ menjadi 2 bagian sama panjang. Letakkan tutup botol
berikutnya pada titik D’. Berapakah koordinat titik D’? (Keterangan: titik D’ merupakan hasil
pencerminan titik D terhadap garis y = x).
6. Apakah koordinat -x dan y dari titik D dan D’ saling berkebalikan?
6. 6
Kegiatan 5
1. Letakkan tutup botol pada koordinat E (5, 7).
2. Gambar garis y = –x pada koordinat kartesius tersebut. Kemudian gambar ruas garis yang tegak lurus
terhadap titik asal dari titik E.
3. Gambar ruas garis yang tegak lurus terhadap garis y = –x dari titik E.
4. Hitung jarak titik E terhadap garis y = –x. Berapa satuan jarak titik E terhadap garis y = –x?
5. Tentukan titik E’ sehingga garis yang menghubungkan titik E dan E’ (disebut garis EE’) tegak lurus
terhadap garis y = –x dan membagi garis EE’ menjadi 2 bagian sama panjang. Letakkan tutup botol
berikutnya pada titik E’. Berapakah koordinat titik EE’? (Keterangan: titik E’ merupakan hasil
pencerminan titik E terhadap garis y = –x)
6. Apakah koordinat -x dan y dari titik E dan E’ saling berkebalikan serta berlawanan?
Setelah kamu melakukan Kegiatan di atas, sekarang buatlah pertanyaan dengan menggunakan beberapa
kata berikut ini: koordinat, bayangan, refleksi, sumbu-x, sumbu-y, titik asal, garis y = x, garis y = –x.
Tuliskan pertanyaanmu tersebut dengan rapi pada buku tulismu.