Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisiJeanne Isbeanny LFH
Tanah merupakan sistem kompleks yang terdiri atas komponen organik dan biotik yang memungkinkan tumbuhan hidup. Dekomposisi serasah oleh mikroorganisme tanah mengubah bahan organik menjadi senyawa sederhana. Praktikum ini bertujuan mengamati struktur tanah, fauna, proses dekomposisi, dan faktor yang mempengaruhinya. Hasilnya menunjukkan perbedaan faktor abiotik di bawah dan luar kanopi memp
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi pada umumnya dan uji toksisitas akut ekstrak tanaman sarang semut. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
1) Penelitian ini menguji toksisitas ekstrak tanaman sarang semut pada mencit.
2) Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tersebut aman hingga dosis 3750 mg/kg dan tidak menyebabkan kematian mencit.
3) Ekstrak tanaman sarang semut diindikas
Makalah ini membahas tentang bioindikator dan organisme yang dapat dijadikan bioindikator. Bioindikator adalah organisme yang dapat menunjukkan kondisi lingkungan, seperti bakteri dan tumbuhan. Beberapa organisme yang dapat dijadikan bioindikator antara lain mikroba untuk mengetahui kualitas air, dan bakteri koliform sebagai indikator pencemaran air."
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisiJeanne Isbeanny LFH
Tanah merupakan sistem kompleks yang terdiri atas komponen organik dan biotik yang memungkinkan tumbuhan hidup. Dekomposisi serasah oleh mikroorganisme tanah mengubah bahan organik menjadi senyawa sederhana. Praktikum ini bertujuan mengamati struktur tanah, fauna, proses dekomposisi, dan faktor yang mempengaruhinya. Hasilnya menunjukkan perbedaan faktor abiotik di bawah dan luar kanopi memp
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi pada umumnya dan uji toksisitas akut ekstrak tanaman sarang semut. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
1) Penelitian ini menguji toksisitas ekstrak tanaman sarang semut pada mencit.
2) Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tersebut aman hingga dosis 3750 mg/kg dan tidak menyebabkan kematian mencit.
3) Ekstrak tanaman sarang semut diindikas
Makalah ini membahas tentang bioindikator dan organisme yang dapat dijadikan bioindikator. Bioindikator adalah organisme yang dapat menunjukkan kondisi lingkungan, seperti bakteri dan tumbuhan. Beberapa organisme yang dapat dijadikan bioindikator antara lain mikroba untuk mengetahui kualitas air, dan bakteri koliform sebagai indikator pencemaran air."
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara biomonitoring dan ekotoksikologi. Biomonitoring adalah upaya melakukan pemantauan kualitas lingkungan dengan menggunakan organisme hidup sebagai indikator, sedangkan ekotoksikologi mempelajari efek racun kimia dan fisik terhadap populasi dan komunitas makhluk hidup. Dokumen juga menjelaskan tujuan, tahapan, dan jenis uji yang dilakukan dalam biomonitor
Dokumen tersebut meringkas hasil pengamatan ekosistem di sebuah tanah lapang di desa Bareng Lor, Klaten. Pengamatan menemukan berbagai komponen biotik seperti rumput, semut, belalang dan kupu-kupu. Komponen abiotiknya adalah tanah, suhu, cahaya matahari. Populasi dominan adalah rumput dan semut yang saling berhubungan dengan komponen abiotik seperti tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring polutan, termasuk tujuan, jenis kontaminan yang perlu diwasi, jenis badan air penerima, cara pencemaran, jenis monitoring lingkungan, serta beberapa metode monitoring biologis dan biomarker."
Laporan praktikum ini membahas pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Faktor iklim yang diukur meliputi suhu udara, suhu tanah, kelembaban, curah hujan, dan evaporasi. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau yang ditanam di bawah naungan tumbuh lebih tinggi dibandingkan di lapangan terbuka karena suhu dan kelembaban di bawah naungan lebih rendah dan lebih sesuai
Modul ini membahas gejala alam biotik dan abiotik serta komponen-komponen dan ciri-ciri makhluk hidup. Komponen biotik meliputi produsen, konsumen, dan pengurai, sedangkan komponen abiotik meliputi suhu, cahaya, air, tanah, dan udara. Ciri-ciri makhluk hidup antara lain bergerak, makan, bernapas, tumbuh, dan berkembang biak.
Teks tersebut membahas tentang tumbuhan dan lingkungan, mencakup ciri-ciri dan bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan fungsi dan struktur anatomi akar tumbuhan sebagai organ penyerap air dan nutrisi dari tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan dalam lingkungan, termasuk lingkungan makro dan mikro, lingkungan abiotik dan biotik, serta berbagai faktor yang mempengaruhi tumbuhan seperti tanah, air, matahari, dan interaksi antara organisme hidup.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Makalah ini membahas tentang peranan mikroorganisme dalam makanan. Mikroorganisme memainkan peranan penting dalam proses fermentasi yang menghasilkan berbagai makanan seperti roti, keju, yogurt, dan wine. Makalah ini juga menjelaskan bagaimana beberapa mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan khamir dapat digunakan untuk menghasilkan produk makanan melalui proses fermentasi, serta dampak mikroorganisme patogen
1. Fitoremediasi adalah sistem dimana tumbuhan dapat menyerap zat kontaminan dan mengurangi, bahkan menghilangkan kontaminan tersebut.
2. Fitoteknologi adalah ilmu dan teknologi yang memanfaatkan tumbuhan untuk mengatasi masalah lingkungan, seperti meremediasi lahan tercemar.
3. Fitoremediasi dapat mencakup proses penyerapan, degradasi, volatilisasi kontaminan oleh tumbuhan untuk members
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menilai kualitas lingkungan, termasuk hewan makrozoobentos, tumbuhan seperti lamun dan bunga sepatu, mikroorganisme air tawar, insekta seperti capung dan kupu-kupu, lumut kerak, ikan duyung, berang-berang, dan terumbu karang. Organisme-organisme ini dapat menunjukkan kondisi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi, mulai dari pengertian toksisitas dan istilah-istilah yang terkait, proses ADME suatu toksikan dalam tubuh, serta faktor-faktor yang mempengaruhi respon tubuh terhadap zat toksik seperti dosis dan jalur masuknya zat tersebut.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara biomonitoring dan ekotoksikologi. Biomonitoring adalah upaya melakukan pemantauan kualitas lingkungan dengan menggunakan organisme hidup sebagai indikator, sedangkan ekotoksikologi mempelajari efek racun kimia dan fisik terhadap populasi dan komunitas makhluk hidup. Dokumen juga menjelaskan tujuan, tahapan, dan jenis uji yang dilakukan dalam biomonitor
Dokumen tersebut meringkas hasil pengamatan ekosistem di sebuah tanah lapang di desa Bareng Lor, Klaten. Pengamatan menemukan berbagai komponen biotik seperti rumput, semut, belalang dan kupu-kupu. Komponen abiotiknya adalah tanah, suhu, cahaya matahari. Populasi dominan adalah rumput dan semut yang saling berhubungan dengan komponen abiotik seperti tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring polutan, termasuk tujuan, jenis kontaminan yang perlu diwasi, jenis badan air penerima, cara pencemaran, jenis monitoring lingkungan, serta beberapa metode monitoring biologis dan biomarker."
Laporan praktikum ini membahas pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Faktor iklim yang diukur meliputi suhu udara, suhu tanah, kelembaban, curah hujan, dan evaporasi. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau yang ditanam di bawah naungan tumbuh lebih tinggi dibandingkan di lapangan terbuka karena suhu dan kelembaban di bawah naungan lebih rendah dan lebih sesuai
Modul ini membahas gejala alam biotik dan abiotik serta komponen-komponen dan ciri-ciri makhluk hidup. Komponen biotik meliputi produsen, konsumen, dan pengurai, sedangkan komponen abiotik meliputi suhu, cahaya, air, tanah, dan udara. Ciri-ciri makhluk hidup antara lain bergerak, makan, bernapas, tumbuh, dan berkembang biak.
Teks tersebut membahas tentang tumbuhan dan lingkungan, mencakup ciri-ciri dan bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan fungsi dan struktur anatomi akar tumbuhan sebagai organ penyerap air dan nutrisi dari tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan dalam lingkungan, termasuk lingkungan makro dan mikro, lingkungan abiotik dan biotik, serta berbagai faktor yang mempengaruhi tumbuhan seperti tanah, air, matahari, dan interaksi antara organisme hidup.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Makalah ini membahas tentang peranan mikroorganisme dalam makanan. Mikroorganisme memainkan peranan penting dalam proses fermentasi yang menghasilkan berbagai makanan seperti roti, keju, yogurt, dan wine. Makalah ini juga menjelaskan bagaimana beberapa mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan khamir dapat digunakan untuk menghasilkan produk makanan melalui proses fermentasi, serta dampak mikroorganisme patogen
1. Fitoremediasi adalah sistem dimana tumbuhan dapat menyerap zat kontaminan dan mengurangi, bahkan menghilangkan kontaminan tersebut.
2. Fitoteknologi adalah ilmu dan teknologi yang memanfaatkan tumbuhan untuk mengatasi masalah lingkungan, seperti meremediasi lahan tercemar.
3. Fitoremediasi dapat mencakup proses penyerapan, degradasi, volatilisasi kontaminan oleh tumbuhan untuk members
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menilai kualitas lingkungan, termasuk hewan makrozoobentos, tumbuhan seperti lamun dan bunga sepatu, mikroorganisme air tawar, insekta seperti capung dan kupu-kupu, lumut kerak, ikan duyung, berang-berang, dan terumbu karang. Organisme-organisme ini dapat menunjukkan kondisi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi, mulai dari pengertian toksisitas dan istilah-istilah yang terkait, proses ADME suatu toksikan dalam tubuh, serta faktor-faktor yang mempengaruhi respon tubuh terhadap zat toksik seperti dosis dan jalur masuknya zat tersebut.
Dokumen ini membahas tentang persistensi zat kimia dan bioakumulasi di lingkungan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang waktu paruh degradasi beberapa zat kimia seperti DDT, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan organofosfat di lingkungan melalui proses abiotik dan biotik. Selanjutnya, dokumen mendefinisikan bioakumulasi dan biomagnifikasi serta dampaknya terhadap kesehatan makhluk hidup dan gang
Dokumen ini membahas tentang ilmu lingkungan yang mempelajari interaksi antara lingkungan fisik, mahluk hidup, dan manusia. Lingkungan terdiri atas unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya. Ekosistem adalah sistem yang saling berhubungan antara organisme dan lingkungan fisik, dengan matahari sebagai sumber energi. Polusi terjadi ketika zat atau aktivitas manusia merusak lingkungan.
Makalah ini membahas tiga topik utama yaitu pembagian toksikologi, pengertian toksisitas, dan faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas. Toksikologi dibagi menjadi toksikologi lingkungan, ekonomi, dan kehakiman. Toksisitas adalah kemampuan suatu zat asing menimbulkan kerusakan pada organisme. Faktor yang mempengaruhi toksisitas terdiri dari faktor intrinsik racun dan faktor intrinsik makhluk hid
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptAgusSudrajat19
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara zat kimia dan sistem biologi, serta pengaruh berbahaya zat tersebut. Toksikologi mencakup berbagai bidang seperti biologi, farmakologi, biokimia, fisiologi, dan patologi. Toksikologi penting untuk mengevaluasi keamanan zat kimia seperti obat, pestisida, dan zat tambahan pangan. Efek toksik dapat terjadi melalui mekan
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama: 1) tingkat bahaya limbah B3 yang memberikan efek toksik pada manusia, 2) jenis dan cara masuknya zat kimia berbahaya ke tubuh, dan 3) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya suatu zat kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama: 1) jenis dan efek toksik dari limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), 2) faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya suatu zat kimia, dan 3) jalur masuk dan target organ keracunan zat kimia. Limbah B3 dapat memberikan efek toksik secara kronis pada manusia dan lingkungan. Toksisitas suatu zat ditentukan oleh sifat zat, dosis, dan
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungansunarto bin sudi
Dokumen tersebut membahas pendekatan epidemiologi dalam kesehatan lingkungan yang mencakup tujuh pokok bahasan yaitu paradigma kesehatan lingkungan, dinamika bahan toksik, parameter kesehatan lingkungan, kemampuan mengidentifikasi populasi berisiko, standar normalitas, desain studi, dan analisis pemajanan.
Dokumen tersebut membahas tentang biotransformasi toksikan dalam tubuh, dimana toksikan akan mengalami perubahan kimiawi melalui dua tahapan reaksi yaitu fase I dan fase II. Pada fase I terjadi reaksi penguraian seperti oksidasi, reduksi, dan hidrolisis untuk mengubah toksikan menjadi lebih polar. Kemudian pada fase II terjadi reaksi konjugasi dimana hasil fase I akan diikatan dengan senyawa endogen
Dokumen tersebut membahas tentang biomolekul yang terdiri dari empat jenis utama yaitu karbohidrat, lipid, protein, dan asam nukleat. Karbohidrat berfungsi sebagai penyimpanan energi dan penyusun sel, terdiri dari monomer glukosa yang membentuk polimer monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid bersifat hidrofobik dan berfungsi sebagai penyimpanan energi, terdiri dari trigliserida, lilin,
Komponen lingkungan hidup seperti abiotik, biotik, dan kultural saling berinteraksi dan saling ketergantungan. Hubungan antarorganisme meliputi simbiosis, antibiosis, predator-mangsa, dan kompetisi untuk sumber daya. Makhluk hidup saling ketergantungan dengan lingkungan abiotik maupun biotik lainnya, baik sesama spesies maupun antarspesies. Kepadatan penduduk berdampak pada berkurangnya sumber
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologi, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan bagi keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem. Keanekaragaman hayati menghasilkan sumber daya alam yang bermanfaat untuk kebutuhan pokok, rekreasi, obat-obatan, pangan, bahan baku industri, serta penelitian ilmu pengetahuan.
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologi, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan bagi keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem. Keanekaragaman hayati menghasilkan sumber daya alam yang bermanfaat untuk kebutuhan pokok, rekreasi, obat-obatan, pangan, bahan baku industri, serta penelitian ilmu pengetahuan.
Biodiversitas adalah keanekaragaman hayati baik mikroorganisme, makroorganisme, maupun faktor abiotik yang mendukung keberadaan mereka di darat, laut, dan udara. Manfaat keanekaragaman hayati antara lain memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, dan udara bersih serta memberikan nilai ekonomi, sosial, dan pendidikan bagi masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang daya dukung lingkungan hidup, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Daya dukung dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti penggunaan lahan, jumlah penduduk, dan teknologi. Analisis daya dukung digunakan untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Biodiversitas adalah keanekaragaman hayati baik mikroorganisme, makroorganisme, maupun faktor abiotik yang mendukung keberadaan mereka di darat, laut, dan udara. Manfaat keanekaragaman hayati antara lain memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, udara bersih, obat-obatan, rekreasi, nilai ekonomi melalui perdagangan hasil alam, dan nilai budaya bagi suatu negara.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. Pengertian :
Masuknya →→
Mahluk hidup
Zat
Energi
Komponen lain
Dalam lingkungan hidup→ manusia atau
proses alam sehingga kualitasnya turun yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya
2. Lanjutan
Zat, energi dan mahluk hidup atau
komponen lain yang dapat menyebaban
pencemaran di sebut dengan polutan;
sedangkan peristiwa pencemarannya
sendiri disebut dengan polusi. Polutan
dapat dibedakan antara lain menjadi
polutan fisik, biologis maupun kimia.
Sedangkan pencemaran dapat
dibedakan menjadi pencemaran udara,
air dan tanah.
3. Terminologi dalam bidang
pencemaran
Biokonsentrasi : masuknya substansi kimia dalam kadar
tertentu ke dalam organisme.
Bioakumulasi : tertimbunnya substansi kimia tertentu di
dalam tubuh organisme.
Biomagnifikasi : pembesaran kadar (konsentrasi) substansi
kimia di dalam ujung akhir rantai makanan.
Biodegradasi : pemecahan komponen kompleks substansi
kimia oleh mikrobia.
Bioindikator : organisme penunjuk adanya kondisi lingkungan
tertentu.
Bioassay : percobaan untuk mengetahui berapa toksisitas
susbtansi kimia dengan menggunakan organisme.
Bioevaluasi : menguji pengaruh suatu substansi kimia yang
sudah diketahui tingkat toksisitasnya terhadap organisme.
4. Konsentrasi/dosis
Dosis/konsentrasi mematikan : lebih dari 50%
organisme uji mati.
Dosis/konsentrasi aman: semua organisme hidup.
Dosis/konsentrasi efektif (ED/EC) : semua hidup,
namun perilaku/penampilan organisme uji abnormal.
Konsentrasi : sejumlah zat/substansi kimia tertentu
didalam media uji.
Dosis : sejumlah zat/ substansi tertentu yang
langsung masuk ke tubuh organisme.
Kadar/dosis dihitung dalamppb,ppm,ppt, dan pph.
5. Jalur masuk polutan
Secara alami
Mengikuti daur biogeokimia
Pelapukan batuan
Aktivitas/letusan gunung berapi
Disebabkan aktivitas manusia
Pelepasan unintended (kecelakaan nuklir,
penambangan, kecelakaan kapal)
Pembuangan berbagai jenis limbah ke lingkungan
secara sengaja maupun tidak sengaja
Aplikasi biocide dalam penanganan hama dan
vektor