2. BIOGRAFI
Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1400-an dari
keluarga bangsawan Tuban, yakni dari seorang
bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dan
istrinya yang bernama Dewi Nawangrum. Kala itu,
nama kecil Beliau adalah Raden Sahid (dalam
beberapa literatur, dieja sebagai Raden Said).
Berhubung Beliau ini adalah keturunan bangsawan,
maka Beliau memiliki sejumlah nama yaitu Lokajaya,
Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida
Brangti, dan Raden Abdurrahman.
3. SILSILAH
- Van Den Berg menyatakan bahwa sunan kalijaga adalah
keturunan arab yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Tome Pires, penguasa tuban pada tahun 1500 M adalah
cucu dari penguasa islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga
atau Raden Mas adalah putra Aria Wilatikta
- De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja (Abdul Rahman)
memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, Paman Nabi
Muhammad.
- Badad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias Abdul
Rahman berhasil mengislamkan adipati Tuban, Aria
Dikarang, dan menikahi putri nya. Dari perkawinan ini ia
memiliki putra bernama Aria Wilatikta.
4. 1. Marsudi Ajining Sarira
Sunan Kalijaga memberikan ajaran jika kita sebagai
manusia haruslah mengahargai diri sendiri dan juga
terhadap sesama.
2. Manembah
Sunan Kalijaga juga memberikan ajaran jika kita hanya
berdoa kepada Allah SWT.
Selain itu kita juga harus mematuhi segala
perintahNya dan menjauhi laranganNya.
AJARAN
5. 3. Mengabdi
Sunan Kalijaga juga memberikan ajaran jika kita harus
berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan juga
Negara.
4. Maguru
Sunan Kalijaga juga memberikan ajaran agar kita selalu
belajar.
Dimana nantinya ilmu yang didapatkan dari proses
pembelajaran tersebut bisa berguna untuk memperbaiki
diri kita sekaligus bermanfaat bagi kehidupan orang
lain.
6. 5. Mertapa
Sunan Kalijaga memberikan ajaran jika kita harus peduli,
prihatin, hidup sederhana sekaligus tidak melakukan
sesuatu secara berlebihan.
7. 1. Seni Wayang
Proses penyebaran agama Islam di masyarakat Jawa yang dilakukan oleh
Sunan Kalijaga ini memanfaatkan kebudayaan setempat dalam bentuk wayang.
Sebelumnya, wayang kulit di Tanah Jawa ini selalu bersumberkan cerita
akan Ramayana dan Mahabarata. Nah, untuk kepentingan dakwah ini, Sunan
Kalijaga memberikan pertunjukan wayang dengan corak Islam sehingga
muncul lakon wayang seperti Jimat Kalimasada, Dewa Ruci, dan Punakawan.
Jimat Kalimasada adalah bentuk perlambangan dari kalimat syahadat, yang
mana terdapat nyanyian Kidung Rumekso Ing Wengi.
Sunan Kalijaga menjadikan lakon wayang tersebut sebagai media dakwah
penyebaran agama Islam. Dalam pewayangan ini, hampir seluruhnya
mementaskan kisah tentang tasawuf dan akhlakul karimah yang berkaitan
dengan kebatinan. Berhubung masyarakat pada kala itu adalah pemeluk
Budha atau Hindu, sehingga pengajaran tentang kebatinan adalah hal yang
cocok.
KARYA - KARYA SUNAN KALIJAGA
8. 2. Seni Ukir
Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Kalijaga juga
menghasilkan karya berupa seni ukir dengan bentuk dedaunan.
Sejak para Wali ini datang ke Nusantara dan mengembangkan
dakwah Islam, seni ukir yang berbentuk manusia dan hewan sudah
tidak dipergunakan lagi. Seni ukir dedaunan ini diciptakan oleh
Sunan Kalijaga yang hingga saat ini masih dapat ditemui dalam alat
musik gamelan dan rumah-rumah adat di sekitar Demak dan Kudus.
3. Seni Gamelan
Sunan Kalijaga juga menciptakan alat musik gamelan yang mana
berupa gong sekaten dan diberi nama Syahadatain, bermakna
sebagai pengucapan dua kalimat Syahadat. Pada zaman sekarang
ini, gong tersebut ditabuh pada perayaan Maulid Nabi di sekitaran
halaman Masjid Agung Demak. Tujuannya adalah untuk
mengundang masyarakat supaya berkumpul di masjid guna
mendengarkan ceramah keagamaan.
9. 4. Seni Suara
Sunan Kalijaga juga banyak lho menciptakan karya berupa seni
suara, bahkan lagu-lagunya telah dijadikan sebagai lagu tradisional
di daerah-daerah tertentu. Sebut saja adalah Ilir-Ilir, Gundul-Gundul
Pacul, Kidung Rumeksa ing Wengi, Lingsir Wengi, dan Suluk
Linglung. Bahkan, Sunan Kalijaga juga turut serta dalam penciptaan
tempat macapat Dhandhanggula yang mana memiliki kolaborasi
melodi Arab dan Jawa.
10. 5. Baju Takwa
Sunan Kalijaga menjadi salah satu anggota dari Wali
Songo yang memiliki ciri khas yakni cenderung
akomodatif terhadap tradisi Jawa. Bahkan dalam cara
berpakaiannya, Sunan Kalijaga selalu menggunakan
blangkon. Hal ini jelas berbeda sebab para wali lainnya
cenderung memakai jubah. Sunan Kalijaga juga diyakini
sebagai pencipta baju takwa yang kemudian
disempurnakan oleh Sultan Agung. Hingga saat ini, baju
takwa ini dijadikan sebagai pakaian adat dan digunakan
ketika melangsungkan pernikahan. Saat ini, baju takwa
lebih dikenal dengan Surjan.
11. NAMA KELOMPOK :
1. IVANDRA FARYL T.A.Z (12)
2. M. RIZKI ALJABBAR (22)
3. IVAN EDIANSAH (11)
4. M. NUR KHOLIS (19)
5. GALIH ADI PUTRA (8)
6. M. ARI RAHMADHANI (21)
7. M. ADI PUTRA PRATAMA (24)