Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
Powerpoint ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH).
Dan pada bagian ini dijelaskan mengenai Konsep Demografi menurut para ahli, Sejarah Perkembangan Demografi, Pembagian Ilmu Demografi, Dinamika Penduduk, Teori Penduduk, Teori Transisi Demografi, Persamaan dan Perbedaan Teori Penduduk, Kelebihan dan Kekurangan Teori, serta Penerapan Teori Penduduk di Beberapa Negara.
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
Powerpoint ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH).
Dan pada bagian ini dijelaskan mengenai Konsep Demografi menurut para ahli, Sejarah Perkembangan Demografi, Pembagian Ilmu Demografi, Dinamika Penduduk, Teori Penduduk, Teori Transisi Demografi, Persamaan dan Perbedaan Teori Penduduk, Kelebihan dan Kekurangan Teori, serta Penerapan Teori Penduduk di Beberapa Negara.
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde BaruFitkhy Aulia
Orde Baru adalah masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia yang menggantikan Orde Lama pemerintahan Soekarno. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Pendekatan keamanan yang diterapkan Orde Baru dalam menegakkan stabilisasi nasional secara umum memang berhasil menciptakan suasana aman bagi masyarakat Indonesia. Pembangunan ekonomi pun berjalan baik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik.
Pada masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya. Namun dampak negatif dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan bantuan pemerintah.
Selain keberhasilan yang dapat dicapai oleh Orde baru, di sisi lain kebijakan politik dan ekonomi pemerintah Orde Baru juga memberi beberapa dampak yang lain, baik di bidang ekonomi dan politik. Berikut ini dijelaskan tentang dampak positif dan negatif bidang ekonomi dan politik pada masa orde baru. Semoga bermanfaat :)
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
DI dalam slide ini dijelaskan mengenai pengertian migrasi penduduk, jenis-jenis migrasi, faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi, dan dampak positif dan negatif dari migrasi penduduk.
Perkembangan klaster industri digambarkan sebagai suatu siklus hidup klaster industri. Siklus hidup klaster merupakan sesuatu hal yang mulai menjadi prioritas untuk dipelajari saat ini (Bergman, 2008). Semenjak tahun 1998 hingga sekarang, telah banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari dinamika klaster dengan tujuan mencari bagaimana bentuk siklus hidup klaster (Maskell & Kebir, 2005). Penelitian tersebut dilakukan untuk melakukan identifikasi karakteristik serta kebijakan dan strategi yang diberikan dalam tiap tahapan perkembangan klaster. Selain itu, penelitian dilakukan dengan mempelajari kondisi nyata yang terjadi pada klaster yang telah dikembangkan. Hal itu dilakukan untuk menjawab mengapa klaster-klaster dengan kondisi awal yang sama ketika terbentuk, tetapi hasil perkembangannya dapat jauh berbeda (Bergman, 2008). Kemungkinan hasil perkembangan yang dapat terjadi yaitu terdapat klaster yang berkembang dengan pesat sedangkan lainnya justru mengalami penurunan kinerja bahkan dapat mengalami kegagalan.
Penelitian untuk mengidentifikasi siklus hidup klaster telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda ((Swann, 2002); (Brenner, 2004); (Maskell & Kebir, 2005); (Bergman, 2008); (Menzel & Fornahl, 2009)). Brenner (2004) mengemukakan teori klaster serta teori siklus hidup klaster secara lengkap setelah melakukan identifikasi menyeluruh pada keseluruhan tahapan siklus hidup mulai dari entry, exit dan growth. Penelitian tersebut disempurnakan oleh Menzel (2009). Dalam penelitiannya, Menzel (2009) menggunakan pendekatan knowledge-based dalam menganalisa siklus hidup klaster. Penelitian tersebut berhasil menemukan penjelasan mengapa siklus hidup klaster berbeda dengan siklus hidup industri serta menemukan kemungkinan adanya tahap renewal setelah klaster mengalami tahap decline atau lock-in.
Kebanyakan penelitian yang telah dilakukan tersebut menggunakan obyek yaitu spontaneus cluster yang berada pada negara maju. Sedangkan penelitian tentang siklus hidup pada government driven cluster (klaster inisiasi pemerintah) yang biasanya banyak terdapat pada negara berkembang, masih sedikit dilakukan.
Telah diketahui bahwa klaster Industri di Indonesia secara dominan merupakan hasil inisiasi pemerintah (Depperin, 2008). Klaster industri telah menjadi suatu kebijakan pemerintah Indonesia dengan tujuan memperkuat struktur industri Indonesia semenjak tahun 2005 (Depperin, 2007). Tetapi dalam perkembangannya masih belum menunjukkan hasil positif yang signifikan memperkuat struktur industri.Dalam makalah ini penulis membahas tentang Klaster Industri dan Aglomerasi serta study kasus terkait Klaster dan Aglomerasi serta keterkaitan antara Klaster dan Aglomerasi dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde BaruFitkhy Aulia
Orde Baru adalah masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia yang menggantikan Orde Lama pemerintahan Soekarno. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Pendekatan keamanan yang diterapkan Orde Baru dalam menegakkan stabilisasi nasional secara umum memang berhasil menciptakan suasana aman bagi masyarakat Indonesia. Pembangunan ekonomi pun berjalan baik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik.
Pada masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya. Namun dampak negatif dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan bantuan pemerintah.
Selain keberhasilan yang dapat dicapai oleh Orde baru, di sisi lain kebijakan politik dan ekonomi pemerintah Orde Baru juga memberi beberapa dampak yang lain, baik di bidang ekonomi dan politik. Berikut ini dijelaskan tentang dampak positif dan negatif bidang ekonomi dan politik pada masa orde baru. Semoga bermanfaat :)
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
DI dalam slide ini dijelaskan mengenai pengertian migrasi penduduk, jenis-jenis migrasi, faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi, dan dampak positif dan negatif dari migrasi penduduk.
Perkembangan klaster industri digambarkan sebagai suatu siklus hidup klaster industri. Siklus hidup klaster merupakan sesuatu hal yang mulai menjadi prioritas untuk dipelajari saat ini (Bergman, 2008). Semenjak tahun 1998 hingga sekarang, telah banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari dinamika klaster dengan tujuan mencari bagaimana bentuk siklus hidup klaster (Maskell & Kebir, 2005). Penelitian tersebut dilakukan untuk melakukan identifikasi karakteristik serta kebijakan dan strategi yang diberikan dalam tiap tahapan perkembangan klaster. Selain itu, penelitian dilakukan dengan mempelajari kondisi nyata yang terjadi pada klaster yang telah dikembangkan. Hal itu dilakukan untuk menjawab mengapa klaster-klaster dengan kondisi awal yang sama ketika terbentuk, tetapi hasil perkembangannya dapat jauh berbeda (Bergman, 2008). Kemungkinan hasil perkembangan yang dapat terjadi yaitu terdapat klaster yang berkembang dengan pesat sedangkan lainnya justru mengalami penurunan kinerja bahkan dapat mengalami kegagalan.
Penelitian untuk mengidentifikasi siklus hidup klaster telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda ((Swann, 2002); (Brenner, 2004); (Maskell & Kebir, 2005); (Bergman, 2008); (Menzel & Fornahl, 2009)). Brenner (2004) mengemukakan teori klaster serta teori siklus hidup klaster secara lengkap setelah melakukan identifikasi menyeluruh pada keseluruhan tahapan siklus hidup mulai dari entry, exit dan growth. Penelitian tersebut disempurnakan oleh Menzel (2009). Dalam penelitiannya, Menzel (2009) menggunakan pendekatan knowledge-based dalam menganalisa siklus hidup klaster. Penelitian tersebut berhasil menemukan penjelasan mengapa siklus hidup klaster berbeda dengan siklus hidup industri serta menemukan kemungkinan adanya tahap renewal setelah klaster mengalami tahap decline atau lock-in.
Kebanyakan penelitian yang telah dilakukan tersebut menggunakan obyek yaitu spontaneus cluster yang berada pada negara maju. Sedangkan penelitian tentang siklus hidup pada government driven cluster (klaster inisiasi pemerintah) yang biasanya banyak terdapat pada negara berkembang, masih sedikit dilakukan.
Telah diketahui bahwa klaster Industri di Indonesia secara dominan merupakan hasil inisiasi pemerintah (Depperin, 2008). Klaster industri telah menjadi suatu kebijakan pemerintah Indonesia dengan tujuan memperkuat struktur industri Indonesia semenjak tahun 2005 (Depperin, 2007). Tetapi dalam perkembangannya masih belum menunjukkan hasil positif yang signifikan memperkuat struktur industri.Dalam makalah ini penulis membahas tentang Klaster Industri dan Aglomerasi serta study kasus terkait Klaster dan Aglomerasi serta keterkaitan antara Klaster dan Aglomerasi dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
2. Globalisasi merupakan proses kompleks.
Pandangan
atau
respons
orang
terhadapnya beraneka ragam. Anthony
Giddens
(2001)
mengelompokkan
berbagai pandangan tentang proses
globalisasi ke dalam 3 (tiga) kelompok,
yaitu kaum skeptis, kaum hiperglobalis
(radikal), dan kaum transformatif. Dan
dari seluruh pengkajian yang ada,
globalisasi tidak dapat dipisahkan dengan
ekonomi, sistem pasar dan perdagangan.
4. Kaum Skeptis
Kaum skeptis dalam globalisasi memberikan
pandangan yang negatif terhadap perkembangan
global saat ini. Memandang pada kegiatan ekonomi
di abad ke 19 dimana ekonomi terbuka lebar
sehingga perdagangan dapat berjalan dengan
leluasa, membuat kaum skeptis mempertanyakan
mengapa arus perdagangan di era seperti sekarang
mengalami penurunan, sedangkan jika menengok
dari sisi lain yakni teknologi, semakin mengalami
perkembangan pesat.
5. Kaum skeptis beranggapan bahwa pada era saat ini
globalisasi ekonomi sudah tidak lagi mengacu pada
globalisasi ekonomi dunia. Namun berbalik arah
menjadi mengarah pada globalisasi ekonomi yang
bersifat regionalisasi. Mereka juga menganalisa
mengenai pemetakan – pemetakan organisasi
dalam aktivitas dunia, yakni Eropa, Asia Pasifik dan
Amerika. Proses ini juga diperkuat dengan
tumbuhnya regionalisasi dari struktur formal dari
kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara
(NAFTA), APEC, MERCOSUR, ASEAN dan Uni Eropa
untuk produksi regional dan strategi pemasaran
perusahaan multinasional dan perusahaan nasional
(Held dan McGrew 2003).
6. Ahli yang tergolong kaum skeptis adalah Paul
Hirst dan Graham Thompson. Keduanya menyoroti
globaliasasi dari segi ekonomi. Dalam buku
mereka berjudul “Globalization in Question”,
mereka berpendapat bahwa konsep globalisasi
adalah mitos belaka, dan bahwa tingkat integrasi
ekonomi dalam pasar dunia seringkali terlalu
dilebih-lebihkan. Alasan mereka adalah, sebagai
berikut :
1. Tatanan ekonomi yang sangat mendunia sekarang
ini hanyalah bagian dari gelombang turun naik
pertumbuhan ekonomi internasional yang mulai
ada sejak ekonomi yang berlandaskan pada
teknologi industri mulai menyebar ke seluruh
dunia sejak tahun 1860-an.
7. 2. Perusahaan transnasional yang murni jarang
ditemukan karena perusahaan transnasional pada
umumnya berbasis negara nasional dan aktivitas
perdagangan dunia bertumpu pada kekuatan produksi
nasional.
3. Lalulintas modal tidak mengakibatkan berpindahnya
penanaman modal dan kesempatan kerja secara besarbesaran dari negara maju ke negara berkembang.
Penanaman modal asing justru banyak terpusat di
negara-negara industri maju seperti Eropa, Jepang, dan
Amerika.
4. Kekuatan ekonomi negara-negara industri maju ini
mampu mengatur pasar modal dan aspek ekonomi
lainnya. Oleh karena itu, tidak benar bila pasar modal
dunia tidak dapat diatur dan dikendalikan.
8. Kaum Hiperglobalis
Kaum globalis menyuguhkan pandangan yang
bersebrangan arah dengan kaum skeptis. Kaum
globalis memandang positif dari perkembangan
ekonomi global pada era saat ini. Perbedaan terbuka
atau tidaknya perdagangan dan ekonomi global pada
abad ke 19 tidak menjadi tolak ukur yang terlalu
berarti bagi kaum globalis. Lebih mengacu pada
regulasi ekonomi. Kaum globalis tampil dengan
menempatkan asumsinya bahwa multilateral
institutions amat sangat mempengaruhi proses
penyesuaian kebijakan pemerintah nasional dalam
pembuatan kebijakan – kebijakan.
9. Contoh multilateral institutions adalah : World
Bank, WTO dan IMF. Organisation for Economic
Co-operation and Development (OECD)
merupakan organisasi yang bergerak dalam
pengembangan ekonomi telah menjadi salah
satu faktor pengadaan industrialisasi dan
transisi Amerika Latin, Asia dan Eropa Timur
sebagai wujud dari adanya pertumbuhan
pengalihan bisnis (Held dan McGrew 2003).
10. Menurut Kenichi Ohmae, salah seorang
hiperglobalis, globalisasi mengarah ke sebuah
“dunia tanpa batas”, sebuah dunia di mana
kekuatan pasar lebih berkuasa daripada
pemerintah. Ia menyatakan, bahwa globalisasi
telah berkembang sedemikian pesat sehingga
negara-bangsa
kehilangan
sebagian
kekuasannya
untuk
mengontrol
perekonomiannya sendiri. Pandangan itu
bertolak belakang dengan Paul Hirst dan
Graham Thompson.
11. Kaum Transformatif
Kaum ini mengambil posisi tengah tatanan
global
mengalami
transformasi
atau
perubahan tetapi masih banyak pola-pola
lama yang bertahan seperti pemerintah masih
tetap memiliki kekuasaan. Menurut kaum
transformatif pemerintah dipaksa mengambil
sikap yang lebih aktif dan terbuka terhadap
model pemerintahan yang bisa menyesuaikan
diri dengan globalisasi.
13. No.
Kriteria Pembeda
Kelompok dan Pandangannya tentang Globalisasi
Kaum Skeptis
Kaum
Hiperglobalis
Kaum
Transformatif
1.
Apa yang baru?
Blok-blok
perdagangan,
pemerintah
regional lebih
lemah daripada
sebelumnya.
Suatu abad global.
Tingkat
kesalingterkaitan
masyarakat
global seperti
sekarang ini
belum pernah
terjadi
sebelumnya.
2.
Ciri dominan
Dunia kurang
begitu saling
bergantung
dibandingkan
tahun 1890an.
Kapitalisme global,
pemerintahan
global, masyarakat
madani global.
Globalisasi yang
intensif dan
ekstensif.
14. No. Kriteria Pembeda
Kelompok dan Pandangannya tentang Globalisasi
Kaum Skeptis
Kaum
Hiperglobalis
Kaum
Transformatif
3.
Kekuasaan
Pemerintahan
Nasional
Diperkuat atau
meningkat.
Berkurang atau
terkikis.
Dibentuk
kembali
(restructured).
4.
Kekuatan
Pendorong
Globalisasi
Pemerintah dan
Pasar.
Kapitalisme dan
teknologi.
Gabungan
kekuatan
modernitas.
5.
Pola stratifikasi
Meningkatnya
marjinalisasi di
belahan dunia
bagian selatan.
Terkikisnya bentuk Arsitektur
hirarki lama.
tatanan dunia
yang baru.
6.
Tema dominan
Kepentingan
nasional.
McDonald’s,
Madonna, Marlirn
Manroe, dan lainlain.
Transformasi
masyarakat
politik.
15. No.
Kriteria Pembeda
Kelompok dan Pandangannya tentang Globalisasi
Kaum Skeptis
Kaum Hiperglobalis
Kaum
Transformatif
7.
Konseptualisasi
globalisasi
Sebagai
internasionalisasi
dan regionalisasi.
Sebagai penataan
kembali kerangka
tindakan manusia.
Sebagai penataan
kembali hubungan
antarkawasan
(region) dan
tindakan dari
kejauhan.
8.
Arah yang mau
dituju
Blok-blok
regional/benturan
peradaban.
Peradaban global.
Tidak menentukan
integrasi dan
fragmentasi global.
9.
Ringkasan Argumen Internasionalisasi
tergantung pada
persetujuan dan
dukungan
pemerintah
nasional.
Berakhirnya negara
bangsa.
Globalisasi yang
mengubah
(mentransformasi)
kekuasaan
pemerintah dan
politik dunia.
16. Jika dunia kini telah mengalami
ekonomi global, lalu bagaimana
dengan Indonesia?
17. Di Indonesia sebagai negara berkembang telah
mengalami pertumbuhan ekonomi global. Hal
tersebut dapat dihat dari beberapa hasil survei
produk minuman yang telah dilakukan di
beberapa tempat perbelanjaan, mulai dari toko
kelontong, Alfamart, Indomart, toserba dan
swalayan seperti Carefour dan Giant, terdapat
variasi barang yang sangat beragam. Variasi
tersebut hampir terjadi di seluruh tempat. Produk
yang diperjual belikan tidak hanya berasal dari
dalam negeri namun sudah merambah pada
produk luar negeri. Hal ini membuktikan bahwa
telah terjadi globalisasi yang signifikan. Jika
dibandingkan dengan beberapa dekade lalu, maka
perbandingannya akan sangat kentara.