Bab II membahas tentang termodinamika kimia. Termodinamika kimia mempelajari perubahan energi yang terjadi pada suatu sistem dan lingkungannya selama terjadinya reaksi kimia. Perubahan energi ini diukur menggunakan perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi. Reaksi dapat bersifat eksoterm, melepaskan energi ke lingkungan, atau endoterm, menyerap energi dari lingkungan.
Nernst Potensial adalah potensial yang terukur ketika ion-ion antara dua larutan elektrolit yang dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel telah simbang
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang dilengkapi dengan harga perubahan entalpi (ΔH).
Persamaan termokimia selain menyatakan jumlah mol reaktan dan jumlah mol produk juga menyatakan jumlah kalor yang dibebaskan atau yang diserap pada reaksi tersebut.
Untuk menyatakan besarnya perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi kimia, digunakan satuan kJ. Perubahan entalpi dalam molar digunakan satuan kJ/mol.
Entalpi pembentukan standar (ΔHf°) adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar.
Entalpi penguraian standar (ΔHd°) adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar
Entalpi pembakaran standar (ΔHc°) adalah perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar.
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan sistem.
Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan temperaturnya.
hukum hess
Perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, tidak tergantung pada jalannya reaksi.
Nernst Potensial adalah potensial yang terukur ketika ion-ion antara dua larutan elektrolit yang dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel telah simbang
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang dilengkapi dengan harga perubahan entalpi (ΔH).
Persamaan termokimia selain menyatakan jumlah mol reaktan dan jumlah mol produk juga menyatakan jumlah kalor yang dibebaskan atau yang diserap pada reaksi tersebut.
Untuk menyatakan besarnya perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi kimia, digunakan satuan kJ. Perubahan entalpi dalam molar digunakan satuan kJ/mol.
Entalpi pembentukan standar (ΔHf°) adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar.
Entalpi penguraian standar (ΔHd°) adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar
Entalpi pembakaran standar (ΔHc°) adalah perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar.
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan sistem.
Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan temperaturnya.
hukum hess
Perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, tidak tergantung pada jalannya reaksi.
2. TERMOKIMIA
Peta Konsep
Sistem dan Perubahan Entalpi
Lingkungan
ΔH pembentukan
Reaksi Reaksi
ΔH penguraian
Eksoterm Endoterm
ΔH pembakaran
ΔH netralisasi
Eksperimen Hukum Data ΔH Data Energi
(Kalorimeter) Hess
Pembentukan Ikatan
4. Sistem dan Lingkungan
Perpindahan energi dari lingkungan ke
Perpindahan energi dari
sistem
sistem ke lingkungan
5. Sistem dan Lingkungan
• Sistem adalah adalah segala sesuatu yang
menjadi objek yang diamati perubahan
energinya
• Lingkungan adalah segala yang berada di
sekeliling sistem
6. Perubahan Entalpi
• Entalpi merupakan sifat ekstensif dari materi
maka bergantung pada jumlah mol zat.
• Entalpi suatu sistem tidak dapat diukur, yang
dapat diukur adalah perubahan entalpi yang
menyertai perubahan zat, karena itu kita dapat
menentukan entalpi yang dilepaskan atau
diserap pada saat terjadi reaksi.
• Perubahan energi pada suatu reaksi yang
berlangsung pada tekanan tetap disebut
perubahan entalpi (ΔH)
7. Perubahan Entalpi
Contoh:
Entalpi air ditulis HH2O. Air dapat berwujud cair
dan padat. Entalpi yang dimilikinya
berbeda, HH2O(l) lebih besar daripada HH2O(s).
Oleh karena itu untuk mengubah es menjadi air
diperlukan energi dari lingkungan.
ΔH = HH2O(l) – HH2O(s)
H2O(s) H2O(l) Δ H = +6,02 kJ
8. Berdasarkan perubahan entalpi, dikenal dua macam reaksi yaitu
reaksi Eksoterm dan reaksi Endoterm.
reaksi Eksoterm reaksi Endoterm