Teori belajar memberikan kerangka untuk memahami proses belajar manusia dan membantu perancangan pembelajaran yang efektif. Ada empat teori utama yaitu behaviorisme, kognitif, konstruktivisme, dan humanistik, yang masing-masing memandang belajar dari sudut yang berbeda. Teori-teori ini memberikan pedoman bagi guru untuk merancang pembelajaran, mengelola kelas, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
Β
Kelas III siswa SDN 04 Jaten memiliki 30 siswa dengan 11 laki-laki dan 19 perempuan berumur 8-9 tahun. Wali kelas menyatakan siswa kelas III mengalami perkembangan pesat secara psikologi dan fisik.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Makalah ini membahas tentang motivasi dalam belajar. Terdiri dari bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah. Bab pembahasan menjelaskan pengertian motivasi dalam belajar, aspek-aspeknya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsinya, cirinya, dan cara mengembangkannya. Makalah ini bertujuan untuk memahami konsep motivasi dalam belajar
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Teori belajar memberikan kerangka untuk memahami proses belajar manusia dan membantu perancangan pembelajaran yang efektif. Ada empat teori utama yaitu behaviorisme, kognitif, konstruktivisme, dan humanistik, yang masing-masing memandang belajar dari sudut yang berbeda. Teori-teori ini memberikan pedoman bagi guru untuk merancang pembelajaran, mengelola kelas, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
Β
Kelas III siswa SDN 04 Jaten memiliki 30 siswa dengan 11 laki-laki dan 19 perempuan berumur 8-9 tahun. Wali kelas menyatakan siswa kelas III mengalami perkembangan pesat secara psikologi dan fisik.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Makalah ini membahas tentang motivasi dalam belajar. Terdiri dari bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah. Bab pembahasan menjelaskan pengertian motivasi dalam belajar, aspek-aspeknya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsinya, cirinya, dan cara mengembangkannya. Makalah ini bertujuan untuk memahami konsep motivasi dalam belajar
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan masa bayi, mulai dari periode neonatal hingga bayi usia 2 tahun. Termasuk didalamnya tugas perkembangan, ciri-ciri bayi neonatal, penyesuaian diri neonatal, kemampuan sensorik, refleks, dan perkembangan fisik, intelegensi, bicara, emosi, sosial, bermain, serta implikasinya dalam bidang pendidikan.
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan Islam, termasuk definisi pendidikan menurut etimologi, terminologi, dan Islam. Juga membahas sumber pendidikan Islam seperti Al-Quran dan Sunnah, serta dasar-dasar pendidikan Islam seperti historis, sosiologis, ekonomi, politik, psikologi, filosofis, dan religius.
Menurut teori belajar Gagne, belajar adalah proses kompleks dimana perilaku seseorang berubah akibat pengalaman dan stimulus lingkungan, yang menghasilkan kapabilitas baru. Belajar terdiri atas empat fase yaitu penerimaan, perolehan, penyimpanan, dan pengungkapan kembali informasi. Terdapat delapan jenis belajar menurut Gagne. Kelebihan teorinya mendorong perencanaan pembelajaran yang terstruktur,
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
Β
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan kognitif peserta didik, perkembangan sosial-emosional, perkembangan moral, kesulitan belajar siswa, teori belajar, dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai aspek perkembangan peserta didik dan prinsip-prinsip dasar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Model-model pengembangan kurikulum terdiri dari model administratif yang dimulai dari atasan, model grass roots yang melibatkan guru, model demonstrasi melalui uji coba, model Beauchamp tentang pengembangan kurikulum, model Taba yang menekankan proses kognitif siswa, dan model Tyler tentang tujuan kurikulum.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
Makalah teori belajar pemrosesan informasiGoest Gara
Β
Makalah ini membahas teori belajar pemrosesan informasi yang diajukan oleh Robert Gagne. Teori ini menjelaskan bahwa belajar adalah proses memperoleh, mengolah, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Teori ini memandang belajar sebagai proses pengolahan informasi yang terdiri dari delapan tahapan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan masa bayi, mulai dari periode neonatal hingga bayi usia 2 tahun. Termasuk didalamnya tugas perkembangan, ciri-ciri bayi neonatal, penyesuaian diri neonatal, kemampuan sensorik, refleks, dan perkembangan fisik, intelegensi, bicara, emosi, sosial, bermain, serta implikasinya dalam bidang pendidikan.
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan Islam, termasuk definisi pendidikan menurut etimologi, terminologi, dan Islam. Juga membahas sumber pendidikan Islam seperti Al-Quran dan Sunnah, serta dasar-dasar pendidikan Islam seperti historis, sosiologis, ekonomi, politik, psikologi, filosofis, dan religius.
Menurut teori belajar Gagne, belajar adalah proses kompleks dimana perilaku seseorang berubah akibat pengalaman dan stimulus lingkungan, yang menghasilkan kapabilitas baru. Belajar terdiri atas empat fase yaitu penerimaan, perolehan, penyimpanan, dan pengungkapan kembali informasi. Terdapat delapan jenis belajar menurut Gagne. Kelebihan teorinya mendorong perencanaan pembelajaran yang terstruktur,
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
Β
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan kognitif peserta didik, perkembangan sosial-emosional, perkembangan moral, kesulitan belajar siswa, teori belajar, dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai aspek perkembangan peserta didik dan prinsip-prinsip dasar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Model-model pengembangan kurikulum terdiri dari model administratif yang dimulai dari atasan, model grass roots yang melibatkan guru, model demonstrasi melalui uji coba, model Beauchamp tentang pengembangan kurikulum, model Taba yang menekankan proses kognitif siswa, dan model Tyler tentang tujuan kurikulum.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
Makalah teori belajar pemrosesan informasiGoest Gara
Β
Makalah ini membahas teori belajar pemrosesan informasi yang diajukan oleh Robert Gagne. Teori ini menjelaskan bahwa belajar adalah proses memperoleh, mengolah, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Teori ini memandang belajar sebagai proses pengolahan informasi yang terdiri dari delapan tahapan.
Teori Komunikasi Berlo & Pemrosesan Informasi GagneTeguh Arie Sandy
Β
Teori komunikasi Berlo menekankan empat komponen proses komunikasi yaitu sumber, pesan, saluran dan penerima. Teori pemrosesan informasi Gagne menjelaskan bagaimana informasi diproses oleh otak melalui delapan tipe belajar."
Teori belajar Robert Gagne pada 1960-an menyatakan bahwa pembelajaran harus dikondisikan untuk menghasilkan respons yang diharapkan. Gagne mengemukakan lima hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Ia juga menjelaskan delapan tipe belajar intelektual dan delapan kejadian instruksi dalam pembelajaran.
Teks tersebut membahas teori proses pengolahan informasi menurut beberapa tokoh seperti Robert Gagne, Slavin, Tulving, dan Ausubel. Teori ini melihat belajar sebagai proses memperoleh, mengolah, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Informasi diproses melalui memori inderawi, jangka pendek, dan jangka panjang. Teori ini memberikan perspektif baru tentang pembelajaran yang efektif.
Teori Pemprosesan Maklumat R. M. Gagne menjelaskan proses pembelajaran manusia melalui 8 fasa, iaitu motivasi, tanggapan, penyimpanan, penahanan, ingatan kembali, generalisasi, prestasi dan maklum balas. Teori Pengajaran Bruner pula menekankan pentingnya pengorganisasian bahan pembelajaran dan penggunaan ganjaran. Manakala Model Taba membincangkan 4 peringkat pembentukan konsep iaitu penyusunan data, p
Dokumen tersebut membahas beberapa teori psikologi yang berkaitan dengan pembelajaran matematika, yaitu teori psikologi tingkah laku seperti teori Thorndike dan Skinner, teori psikologi kognitif seperti teori Piaget dan Bruner, serta teori-teori lain seperti teori Van Hiele yang membahas tahapan perkembangan pemahaman geometri pada anak. Teori-teori tersebut bermanfaat untuk merancang pembelajaran matematika
Teori belajar dan metode pembelajaran.pptxCallmeyenn
Β
Hallo teman-teman semua saya harap saya bisa jadi orang yang sukses dan semoga teman-teman juga mengharapkan hal yang sama untuk diri saya. PPT ini saya buat untuk memenuhi tugas dari dosen, daripada disimpan di hp mendingan saya upload saja. Semoga PPT ini dapat membantu teman-teman semua yaa. God Bless ππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌππΌ
Teori belajar kognitif menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses internal yang melibatkan berpikir kompleks, mengingat, memahami, dan memproses informasi. Prinsip utamanya adalah bahwa pembelajaran merupakan perubahan sistem mental individu melalui aktivitas berpikir. Strategi pembelajaran kognitif meliputi pertanyaan, kesalahan, refleksi diri, dan berpikir tingkat tinggi untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas tujuh prinsip belajar menurut kelompok 2, yaitu perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Prinsip-prinsip tersebut dijelaskan maknanya dan implikasinya bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Makalah ini membahas teori belajar Robert M. Gagne yang mencakup sistematika delapan tipe belajar, lima jenis hasil belajar, empat fase belajar, serta implikasi dan aplikasi teori Gagne dalam pembelajaran."
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Β
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan dimana saja ia berada.
Similar to Teori Pemrosesan Informasi Robert M. Gagne (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Β
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. SIAPA GAGNE?
β’ Salah satu tokoh dari teori
kognitivistik di bidang
Pendidikan adalah Robert
Gagne yang memiliki nama
lengkap
Robert Milis Gagne
β’ Beliau dilahirkan pada
tanggal 21 Agustus 1916 di
di North Andover,
Massachusetts dan
meninggal pada tanggal 28
April tahun 2002.
4. Teori pemrosesan informasi
β’ Teori pemrosesan informasi adalah teori belajar
yang menjelaskan langkah-langkah pemrosesan,
penyimpanan dan pemanggilan kembali
pengetahuan dari otak.
β’ Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang
memperoleh informasi dan dapat diingat kembali
dalam waktu lama.
β’ Teori ini menekankan bagaimana mengoptimalkan
beberapa indra agar memudahkan informasi
diproses oleh otak.
(Slavin, 2000)
5. Bagaimana Model-nya?
β’ Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah
model pembelajaran yang menitikberatkan pada
aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau
pengolahan informasi menggunakan beberaoaindra
untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui
proses pembelajaran.
β’ Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.
(Gagne, 1970)
7. Konsep
β’ Rangsangan indra akan diteruskan ke pusat saraf
dan diproses sebagai informasi
β’ Informasi dipilih secara kolektif, ada yang dibuang,
ada yang disimpan dalam memori jangka pendek
dan ada yang disimpan dalam memori jangka
panjang.
β’ Memori-memori ini tercampur dengan memori
yang telah ada sebelumnya dan dapat diungkap
Kembali setelah dilakukan pengolahan/recalling.
(Gagne, 1970)
8. Tipe belajar
Ada 8 tipe belajar merupakan suatu strategi agar
mendapatkan informasi dengan benar.
1. Signal (belajar isyarat)
2. Stimulus-Response learning (stimulus respons)
3. Chaining (Rantai / Rangkaian)
4. Verbal Association (Asosiasi Verbal)
5. Discrimination Learning (Belajar Diskriminasi)
6. Concept Learning (Belajar Konsep)
7. Rule Learning (Belajar Aturan)
8. Problem Solving (Memecahkan Masalah)
(Gagne, 1970)
9. Tipe 1 : Signal LEARNING
β’ Signal Learning merupakan stimulus (signal) secara
bersamaan serta menerangkan suatu respons
berulang-ulang. Dimana sifat dari respons ini
bersifat umum dan segala emosional timbul tidak
disengaja atau tidak dapat dikuasai pula.
Contoh:
Signal ketika Melihat ular, tertusuk duri
(Gagne, 1970)
10. Tipe 2 : Stimulus-Response learning
β’ SR Learning merupakan Teknik yang memberikan
respon yang tepat terhadap suatu stimulus
diberikan. Sehingga pembelajaran tingkat inipun
seorang dapat merespons suatu stimulus dengan
tepat. Reaksi yang tepat diberikan penguatan
(reinforcement) sehingga terbentuk perilaku
tertentu (shaping).
Contoh:
Anjing menekan bel 1, maka makanan akan datang.
Anjing menekan bel 2, maka akan dipukul.
(Gagne, 1970)
11. Tipe 3 : Chaining
β’ Chaining merupakan salah satu teknik dimana
menghubungkan satu ikatan S-R ke ikatan yang lain,
Kondisis ini berlangsung saat belajar dengan lain.
Sehingga dalam satu ikatan berlangsung hubungan
Stimulus-Respons.
Contoh:
Ketika mendengar bel 1, artinya waktunya makan.
Ketika mendengar bel 2, artinya akan dipukul.
(Gagne, 1970)
12. Tipe 4 : Verbal Association
β’ Verbal Association merupakan teknik
menghubungkan suatu kata dengan suatu obyek
yang ada disekitar. Berupa benda, orang, maupun
kejadian dengan sejumlah kata dalam urutan yang
tepat.
Contoh:
Guru mengucapkan βKotakβ, anak merespon dengan
menunjukkan benda berbentuk kotak.
(Gagne, 1970)
13. Tipe 5 : Discrimination Learning
β’ Discrimination Learning merupakan teknik untuk
membedakan antara satu obyek dengan lainnya.
Sehingga setiap siswa akan menyeleksi dan menguji
sejumlah stimulus yang diterimanya, sehingga
dirinya akan memilih respons yang tepat.
Contoh:
Membedakan laki-laki dengan perempuan, jenis
kendaraan, nama bunga.
(Gagne, 1970)
14. Tipe 6 : Concept Learning
β’ Concept learning merupakan Teknik dimana
peserta didik telah menempatkan beberapa obyek-
obyek stimulus dan membuat suatu konsep belajar
tertentu.
Contoh:
(Gagne, 1970)
3 kotak 6 kursi, 1 meja
15. Tipe 7 : RULe LEANING
β’ Rule Learning adalah teknik membuat generalisasi,
dalil, hukum, maupun kaidah-kadiah. Siswa mampu
menggabungkan beberapa konsep yang sama
maupun saling berkatian dalam bentuk suatu
hukum, dalil, maupun kaidah yang tepat dan
diperlukan logika formal (deduktif, induktif, sintesis,
asosiasi, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas).
Contoh:
Membuat berbagai jenis segitiga, baik itu sembarang,
lancip, tumpul, dan siku-siku.
(Gagne, 1970)
16. Tipe 8 : Problem Solving
β’ Problem Solving merupakan teknik merumuskan
dan mengatasi suatu masalah, memberikan
respons pada suatu rangsangan, mengilustrasikan
dan menganalisa dengan menggunakan berbagai
kaidah yang dikuasainya untuk memecahkan
masalah.
Contoh:
Menggunakan rumus x untuk menghitung y.
(Gagne, 1970)
17. FASe BeLAJAR ------ (1/2)
Menurut Gagne, tahapan proses pembelajaran meliputi
delapan fase yaitu:
1. Fase motivasi : siswa yang belajar harus diberi motivasi
untuk memanggil informasi yang telah dipelajari
sebelumnya.
2. Fase pengenalan : siswa harus memberikan perhatian
pada bagian-bagian yang esensial dari suatu kejadian
instruksional, jika belajar akan terjadi.
3. Fase perolehan : apabila siswa memperhatikan informasi
yang relevan, maka ia telah siap untuk menerima
pelajaran.
4. Fase retensi : informasi baru yang diperoleh harus
dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori
jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui penggulangan
kembali
(Gagne, 1970)
18. FASe BeLAJAR ----- (2/2)
1. Fase pemanggilan : pemanggilan dapat ditolong dengan
memperhatikan kaitan-kaitan antara konsep khususnya
antara pengetahuan baru dengan pengetahuan
sebelumnya.
2. Fase generalisasi : biasanya informasi itu kurang nilainya,
jika tidak dapat diterapkan diluar konteks di mana
informasi itu dipelajari.
3. Fase penampilan : tingkah laku yang dapat diamati.
Belajar terjadi apabila stimulus mempengaruhi individu
sedemikan rupa sehingga performancenya berubah dari
situasi sebelum belajar kepada situasi sesudah belajar.
4. Fase umpan balik : para siswa harus memperoleh umpan
balik tentang penampilan mereka yang menunjukkan
apakah mereka telah atau belum mengerti tentang apa
yang diajarkan.
(Gagne, 1970)
19. TIPS DAN TRIK
β’ Jangan terlalu cepat menyampaikan informasi yang
berbeda, berikan waktu siswa untuk mencerna
materi.
β’ Jangan terlalu banyak ide yang diberikan dalam 1x
penyampaian, kecuali informasi terkait sudah
masuk dalam memori jangka Panjang.
β’ Berikan siswa waktu/kesempatan berpikir ketika
harus menjawab pertanyaan.
(Gagne, 1970)