SlideShare a Scribd company logo
4
 Suatu balok persegi panjang, ( L = 10.000 mm ), yang direncanakan untuk struktur
jembatan, balok tersebut ditumpu di atas dua perletakan, direncanakan
menggunakan sistem prategang pascatarik Perhitungan yang dilakukan antara lain ;
perencanaan “daerah aman”, total strand yang dibutuhkan serta “stress control”.
500
700
200
75
slab
Yt = 350
Yb = 350
cgc
700
L = 10.000 mm
L = 500 mm
5
I. Data beton :
 Kuat tekan karakteristik = K500
 fc’ = 0,83 bk = 415 kg/cm2
= 415 kg/cm2 = 41,5 Mpa
 fci’ (kuat tekan beton saat transfer) = 50%*fc’ = 20,75 Mpa
 fciall = 0,6*50%f’c = 12,45 Mpa
 fccall = 0,6*fc’ = 24,9 Mpa
 fcsall = 0,45*fc’ = 18.675 Mpa
 Ec (Modulus elastisitas beton) = 4700 '
fc = 30278 Mpa
 Eci = 4700 fci = 21409 Mpa
 ft (kuat tarik beton) = 0,7 '
fc = 4,51 Mpa
 fti = 0,7 fci = 3,19 Mpa
 ftall =
5
,
1
ft
= 3,0 Mpa
 ftiall =
5
,
1
fti
= 2,1 Mpa
II. Spesifikasi Beban :
 L (Panjang bentang) = 10 m
 s (lebar slab) = 2 m
 qsl (beban slab) = 9,6 kN/m
 qasp (beban aspal) = 3,3 kN/m
 qll (beban hidup) = 16 kN/m
 tslab (tebal slab) = 200 mm
 tasp (tebal aspal) = 75 mm
 UDL = 8 kPa
 Msl = 1/8 x q x L2
= 1/8 x 9,6 x 100 = 120 kN.m
 Masp = 1/8 x q x L2
= 1/8 x 3,3 x 100 = 41,25 kN.m
 Mll = 1/8 x 16 x L2
= 1/8 x 16 x 100 = 200 kN.m
 Mtot-sw = Msl + Masp + Mll = 361,25 kN.m
6
III. Estimasi penampang dan rencana prategang :
 h (tinggi penampang) = L/18 – L/14 (pakai yang maksimum),
L/14 x 10000 mm = 714 mm = 700 mm
 l (lebar penampang) = h/2 – 2/3 h (pakai 2/3 h),
2/3 x 700 mm = 466 mm = 500 mm
Jadi dimensi penampang yang dipakai : 500 x 700 mm
 A (luas) = b * h = (500)*(700) = 350000 mm
 I (Momen inersia) = 3
12
1 bh = 3
)
700
)(
500
(
12
1 = 1,429E+10 mm4
 R (radius girasi penampang) =
A
I
= 202 mm
 wt =
yt
I
= 40833333 mm3
 wb =
yb
I
= 40833333 mm3
 Momen akibat berat sendiri (Msw), c = 24 kN/m2
qsw = c x A beton = 24 x 0,15 x 0,7 = 8,4 kN/m
Msw = 1/8 x qsw x L2
= 1/8 x 8,4 x 102
= 105 kN.m
MT = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m
 Estimasi gaya prategang effektif (Teff)
kN
h
MT
Teff 725
,
1024
)
7
,
0
)(
65
,
0
(
25
,
466
65
,
0



Besarnya loss yang terjadi, diasumsikan sebesar : 20 %
kN
Teff
To 906
,
1280
8
,
0
725
,
1024
8
,
0



kN
To
Tult 866
,
1829
7
,
0
906
,
1280
7
,
0



 Perkiraan jumlah strand yang dipakai
(direncanakan pakai ½” UTS = 184 kN)
n strand 10
94
,
9
184
866
,
1829
184




Tult
strand
7
IV. Perencanaan “Daerah aman”
 L (Panjang bentang ) = 10,00 m
 Kern Top & Kern Bottom
Kt 6667
,
116
350
)
202
( 2
2



Ytop
r
Kb 6667
,
116
350
)
202
( 2
2



Y
r
 Location, x = 0,00 m
Msw = 0 a1 = 0, Ktop = 350 + 116,667 = 467 mm
MT = 0 a2 = 0, Kbot = 350 – 116,667 = 233 mm
Top margin = Kt – a2 = 467 – 0,00 = 467 mm
Bot margin = Kb – a1 = 233 – 0,00 = 233 mm
 Location, x = 1,00 m
Msw 2
)
1
)(
max(
4
L
L
x
M 


2
10
)
1
10
)(
1
(
105
4 


= 37,8 kN.m = 38 kN.m
MT 2
)
1
)(
max(
4
L
L
x
M 


2
10
)
1
10
)(
1
(
105
4 


= 167,85 kN.m = 168 kN.m
a1 mm
To
Msw
30
906
,
1280
38



a2 mm
Teff
MT
164
725
,
1024
85
,
167



Top Margin = Kt – a2 = 303 mm
Bot Margin = Kb – a1 = 203 mm
8
PENGECEKAN TEGANGAN DI TENGAH BENTANG
Type strand ½ “ ASTM A416 Grade 270 As = 98,71 mm2
fpu : 1860 Mpa UTS = 184 KN
fy : 1680 Mpa
Posisi n 70%UTS (Po) 4% Losses (Pi) 25% Losses (Peff) mcc
(mm) (kN) (kN) (kN) (kN)
175 12 1542 1481 1157 269892
 12 1542 1481 1157 269892
keterangan :
 Tahap Transfer : Pada tahap ini gaya prategang bekerja penuh beban yang
bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi kekuatan
beton belum termobilisasi penuh, pada tahap ini belum ada
loss (kehilangan gaya prategang).
- Po = 8 x 184 x 0,7 = 1542 kN
cara perhitungan : (1860 x 98,71 = 183600,6/1000 = 183,600 kN)
(183,600 x 12 = 2203,2 kN x 0,70 = 1542,24 kN)
 Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan
yang bersifat seketika, kurang lebih sebesar 4% beban yang
bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, kekuatan
beton telah termobilisasi penuh
- Pi = 0,96 x 1542 = 1481 kN
 Tahap Layan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami seluruh
komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah berat sendiri
dan beban hidup, kekuatan beton telah termobilisasi
penuh. Loss yang terjadi pada tahap ini sebesar 25 %
- Peff = 0,75 x 1542 = 1157 kN
- Mcc1 = 1542 x 175 = 269892 kN.mm
(Belum terjadi loss)
Telah terjadi loss sebesar 4%
Telah terjadi loss sebesar 25%
9
1. Tahap Transfer :
Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri,
dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh.
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 24 x 0,5 x 0,7
= 8,4 kN/m
- Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2
= 1/8 x 8,4 x 102
= 105 kN.m
Kontrol tegangan :
Pada tengah bentang.
I
y
M
I
y
e
P
A
P .
.
.




wt
Msw
wt
e
Po
A
Po
top 


.

!
!
!
45
,
12
372
,
0
57
,
2
608
,
6
41
,
4
40833333
105000000
40833333
175
.
1542000
350000
1542000
ok
Mpa
fciall
Mpa 











wb
Msw
wb
Po
A
Po
bot 



!
!
!
45
,
12
448
.
8
57
,
2
608
,
6
41
,
4
40833333
105000000
40833333
175
.
1542000
350000
1542000
ok
Mpa
fciall
Mpa 











10
diagram tegangan :
+ =
Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi
masih dibawah tegangan ijin.
2. Tahap Pemasangan :
Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban
yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah
termobilisasi penuh.
Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4%
Pi = 4% x Po = 0,96 x 1542,24 = 1481 kN
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 24 x 0,5 x 0,7
= 8,4 kN/m
- qsl (berat slab beton) = )
(
*
)
(
*
)
( s
ts
c
 = 24 x 2 x 0,2
= 9,6 kN/m
- qasph (berat aspal) = )
(
*
)
(
*
)
( s
tasp
asp
 = 22 x 2 x 0,075
= 3,3 kN/m
- qconst = 2 kN/m
Total beban pemasangan (q.erect) = 14,90 kN/m
- Mcons = 1/8 x q.erect x L2
= 1/8 x 14,90x 102
= 186,25 kN.m
= 18625000000 Nmm
8,44
+
0,37
2,57
2,57
6,60
+
6,60
8 -
+
4,41
4,41
+
+
11
Kontrol tegangan :
wt
Mcons
wt
Msw
wt
e
Pi
A
Pi
top 



.

!
!
675
,
18
01
,
5
56
,
4
57
,
2
34
,
6
23
,
4
40833333
186250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1481000
350000
1481000
ok
Mpa
fcsall
Mpa 














wb
Mcons
wb
Msw
wb
e
Pi
A
Pi
bot 



.

!
!
!
3
44
,
3
56
,
4
75
,
2
34
,
6
23
,
4
40833333
186250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1481000
350000
1481000
ok
Mpa
ftall
Mpa 













Diagram tegangan :
+
3. Tahap Layan
Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang
bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi
penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %.
Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1542,24 = 1157 kNm.
3,44
5,01
4,56
4,56
-
+
6,34
-
6,34
2,75
2,75
4,23
4,23
+
+
-
+ +
+ + =
12
- qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 9,6 + 3,3 = 12,9 kN/m’
Msdl = 2
8
1 qsdlxl = 161,25 kN.m
- qll (Life load ) = 16 kN/m,
Mll = 2
8
1 qllxl = 200 kN.m
Momen total = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m
Kontrol tegangan :
wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
e
Peff
A
Peff
top 




.

!
!
!
675
,
18
76
,
9
897
,
4
948
,
3
57
,
2
958
,
4
305
,
3
40833333
200000000
40833333
161250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1157000
350000
1157000
ok
Mpa
fcall
Mpa 















wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
y
e
Peff
A
Peff
bot 




.
.




Mpa
ftall
Mpa 0
,
3
)
15
,
3
(
897
,
4
948
,
3
57
,
2
838
,
2
305
,
3









Diagram tegangan :
2,57
2,57
3,15
9,76
+
-
=
-
+
3,94
3,94
+
+
-
3,305
3,305
+
+
+ +
-
+
4,89
4,89
-
+
4,95
4,95
13
PENGECEKAN TEGANGAN PADA QUARTER 1 (x = 1,00 m)
1. Tahap Transfer :
Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri,
dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh.
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 24 x 0,5 x 0,7
= 8,4 kN/m
- Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2
= 1/8 x 8,4 x 102
= 105 kN.m
Kontrol tegangan :
Pada tengah bentang.
I
y
M
I
y
e
P
A
P .
.
.




wt
Msw
wt
e
Po
A
Po
top 


.

!
!
!
45
,
12
372
,
0
57
,
2
608
,
6
41
,
4
40833333
105000000
40833333
175
.
1542000
350000
1542000
ok
Mpa
fciall
Mpa 











wb
Msw
wb
Po
A
Po
bot 



!
!
!
45
,
12
448
.
8
57
,
2
608
,
6
41
,
4
40833333
105000000
40833333
175
.
1542000
350000
1542000
ok
Mpa
fciall
Mpa 











14
diagram tegangan :
+ =
Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi
masih dibawah tegangan ijin.
2. Tahap Pemasangan :
Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban
yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah
termobilisasi penuh.
Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4%
Pi = 4% x Po = 0,96 x 1542,24 = 1481 kN
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 24 x 0,5 x 0,7
= 8,4 kN/m
- qsl (berat slab beton) = )
(
*
)
(
*
)
( s
ts
c
 = 24 x 2 x 0,2
= 9,6 kN/m
- qasph (berat aspal) = )
(
*
)
(
*
)
( s
tasp
asp
 = 22 x 2 x 0,075
= 3,3 kN/m
- qconst = 2 kN/m
Total beban pemasangan (q.erect) = 14,90 kN/m
- Mcons = 1/8 x q.erect x L2
= 1/8 x 14,90x 102
= 186,25 kN.m
= 18625000000 Nmm
8,44
+
0,37
2,57
2,57
6,60
+
6,60
8 -
+
4,41
4,41
+
+
15
Kontrol tegangan :
wt
Mcons
wt
Msw
wt
e
Pi
A
Pi
top 



.

!
!
675
,
18
01
,
5
56
,
4
57
,
2
34
,
6
23
,
4
40833333
186250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1481000
350000
1481000
ok
Mpa
fcsall
Mpa 














wb
Mcons
wb
Msw
wb
e
Pi
A
Pi
bot 



.

!
!
!
3
44
,
3
56
,
4
75
,
2
34
,
6
23
,
4
40833333
186250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1481000
350000
1481000
ok
Mpa
ftall
Mpa 













Diagram tegangan :
+
3. Tahap Layan
Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang
bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi
penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %.
Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1542,24 = 1157 kNm.
3,44
5,01
4,56
4,56
-
+
6,34
-
6,34
2,75
2,75
4,23
4,23
+
+
-
+ +
+ + =
16
- qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 9,6 + 3,3 = 12,9 kN/m’
Msdl = 2
8
1 qsdlxl = 161,25 kN.m
- qll (Life load ) = 16 kN/m,
Mll = 2
8
1 qllxl = 200 kN.m
Momen total = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m
Kontrol tegangan :
wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
e
Peff
A
Peff
top 




.

!
!
!
675
,
18
76
,
9
897
,
4
948
,
3
57
,
2
958
,
4
305
,
3
40833333
200000000
40833333
161250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1157000
350000
1157000
ok
Mpa
fcall
Mpa 















wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
y
e
Peff
A
Peff
bot 




.
.




Mpa
ftall
Mpa 0
,
3
)
15
,
3
(
897
,
4
948
,
3
57
,
2
838
,
2
305
,
3









Diagram tegangan :
2,57
2,57
3,15
9,76
+
-
=
-
+
3,94
3,94
+
+
-
3,305
3,305
+
+
+ +
-
+
4,89
4,89
-
+
4,95
4,95
17
PENGECEKAN TEGANGAN PADA QUARTER 2 (x = 4,00 m)
2. Tahap Transfer :
Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri,
dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh.
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 24 x 0,5 x 0,7
= 8,4 kN/m
- Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2
= 1/8 x 8,4 x 102
= 105 kN.m
- Quarter 2, x = 4,0 m
- M(x) = 2
)
(
max
.
4
L
x
L
x
M

- M(x) = 101
100
)
4
10
(
4
)
105
(
4 

kN.m
Kontrol tegangan :
Pada tengah bentang.
I
y
M
I
y
e
P
A
P .
.
.




wt
Msw
wt
e
Po
A
Po
top 


.

!
!
!
45
,
12
53
,
0
47
,
2
34
,
6
41
,
4
40833333
101000000
40833333
168
.
1542000
350000
1542000
ok
Mpa
fciall
Mpa 











wb
Msw
wb
Po
A
Po
bot 



!
!
!
45
,
12
27
.
8
47
,
2
34
,
6
41
,
4
40833333
101000000
40833333
168
.
1542000
350000
1542000
ok
Mpa
fciall
Mpa 











18
diagram tegangan :
+ =
Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi
masih dibawah tegangan ijin.
4. Tahap Pemasangan :
Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban
yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah
termobilisasi penuh.
Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4%
Pi = 4% x Po = 0,96 x 1542,24 = 1481 kN
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 24 x 0,5 x 0,7
= 8,4 kN/m
- qsl (berat slab beton) = )
(
*
)
(
*
)
( s
ts
c
 = 24 x 2 x 0,2
= 9,6 kN/m
- qasph (berat aspal) = )
(
*
)
(
*
)
( s
tasp
asp
 = 22 x 2 x 0,075
= 3,3 kN/m
- qconst = 2 kN/m
Total beban pemasangan (q.erect) = 14,90 kN/m
- Mcons pada lokasi x = 4,00 m
- M(x) = 80
,
178
100
)
4
10
(
4
)
25
,
186
(
4 

kN.m
8,27
+
0,23
2,47
2,47
6,34
+
6,34
-
+
4,41
4,41
+
+
19
Kontrol tegangan :
wt
Mcons
wt
Msw
wt
e
Pi
A
Pi
top 



.

!
!
675
,
18
98
,
4
37
,
4
47
,
2
09
,
6
23
,
4
40833333
178800000
40833333
105000000
40833333
168
.
1481000
350000
1481000
ok
Mpa
fcsall
Mpa 














wb
Mcons
wb
Msw
wb
e
Pi
A
Pi
bot 



.



Mpa
ftall
Mpa 3
48
,
3
37
.
4
47
,
2
09
,
6
23
,
4
40833333
186250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1481000
350000
1481000











Diagram tegangan :
+
5. Tahap Layan
Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang
bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi
penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %.
Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1542,24 = 1157 kNm.
Not ok !!!
3,48
5,01
4,56
4,56
-
+
6,34
-
6,34
2,75
2,75
4,23
4,23
+
+
-
+ +
+ + =
20
- qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 9,6 + 3,3 = 12,9 kN/m’
Msdl = 2
8
1 qsdlxl = 161,25 kN.m
- qll (Life load ) = 16 kN/m,
Mll = 2
8
1 qllxl = 200 kN.m
Momen total = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m
Kontrol tegangan :
wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
e
Peff
A
Peff
top 




.

!
!
!
675
,
18
76
,
9
897
,
4
948
,
3
57
,
2
958
,
4
305
,
3
40833333
200000000
40833333
161250000
40833333
105000000
40833333
175
.
1157000
350000
1157000
ok
Mpa
fcall
Mpa 















wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
y
e
Peff
A
Peff
bot 




.
.




Mpa
ftall
Mpa 0
,
3
)
15
,
3
(
897
,
4
948
,
3
57
,
2
838
,
2
305
,
3









Diagram tegangan :
2,57
2,57
3,15
9,76
+
-
=
-
+
3,94
3,94
+
+
-
3,305
3,305
+
+
+ +
-
+
4,89
4,89
-
+
4,95
4,95
21
22
e = cgc – cgs
= 350 – 250
= 100 mm
Pengecekan tegangan :
Posisi n 70%UTS (Po) 4% Losses (Pi) 25% Losses (Peff) mcc
(mm) (kN) (kN) (kN) (kN)
50 8 1030 989 772 51500
650 4 515 494 386 334880
 12 1545 1483 1159 386380
keterangan :
Po1 & Po2 : 1 dan 2 menunjukkan posisi strand pada jarak 50 mm dan 650 mm
 Tahap Transfer : Pada tahap ini gaya prategang bekerja penuh beban yang
bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi kekuatan
beton belum termobilisasi penuh, pada tahap ini belum ada
d1 = 40
d2 = 650
Cgs = 250
cgs
cgc
e = 100
L = 500 mm
23
loss (kehilangan gaya prategang).
- Po1 = 8 x 184 x 0,7 = 1030 kN
- Po2 = 4 x 184 x 0,7 = 515 kN
 Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan
yang bersifat seketika, kurang lebih sebesar 4% beban yang
bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, kekuatan
beton telah termobilisasi penuh
- Pi1 = 0,96 x 1030 = 989 kN
- Pi2 = 0,96 x 515,2 = 494 kN
 Tahap Layan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami seluruh
komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah berat sendiri
dan beban hidup, kekuatan beton telah termobilisasi
penuh. Loss yang terjadi pada tahap ini sebesar 25 %
- Peff1 = 0,75 x 1030 = 772 kN
- Peff2 = 0,75 x 515 = 386 kN
- Mcc1 = 1030 x 50 = 51500 kN.mm
- Mcc2 = 515 x 650 = 334750 kN.mm
PENGECEKAN TEGANGAN DI TENGAH BENTANG
3. Tahap Transfer :
Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri,
dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh.
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 25 x 0,5 x 0,7
= 8,75 kN/m
- Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2
= 1/8 x 8,75 x 102
= 109,375 kN.m
Kontrol tegangan :
Pada tengah bentang.
Belum terjadi loss
Telah terjadi loss sebesar 4%
Telah terjadi loss sebesar 25%
24
I
y
M
I
y
e
P
A
P .
.
.




wt
Msw
wt
e
Po
A
Po
top 


.

!
!
!
45
,
12
309
,
3
678
,
2
785
,
3
416
,
4
40833333
109375000
40833333
154560000
350000
1545600
ok
Mpa
fciall
Mpa 











wb
Msw
wb
Po
A
Po
bot 



!
!
!
45
,
12
528
,
5
678
,
2
785
,
3
41
,
4
40833333
109375000
40833333
154560000
350000
1545600
ok
Mpa
fciall
Mpa 











diagram tegangan :
+ =
Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi
masih dibawah tegangan ijin.
6. Tahap Pemasangan :
Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban
yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah
termobilisasi penuh.
Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4%
Pi = 4% x Po = 0,96 x 1545,6 = 1483 kN
5,52
+
3,30
2,67
2,67
3,78
+
3,78
-
+
4,41
4,41
+
+
25
- qsw (berat sendiri balok) = )
(
*
)
( A
c
 = 25 x 0,5 x 0,7
= 8,75 kN/m
- qsl (berat slab beton) = )
(
*
)
(
*
)
( s
ts
c
 = 25 x 2 x 0,2
= 10 kN/m
- qasph (berat aspal) = )
(
*
)
(
*
)
( s
tasp
asp
 = 22 x 2 x 0,075
= 3,3 kN/m
- qconst = 2 kN/m
Total beban pemasangan (q.erect) = 24,05 kN/m
- Mcons = 1/8 x q.erect x L2
= 1/8 x 24,05 x 102
= 300,625 kN.m
= 300625000 Nmm
Kontrol tegangan :
wt
Mcons
wt
y
e
Pi
A
Pi
top 


.
.

!
!
675
,
18
96
,
7
36
,
7
63
,
3
23
,
4
40833333
300625000
40833333
148377600
350000
1483776
ok
Mpa
fcsall
Mpa 












wb
Mcons
wb
e
Pi
A
Pi
bot 


.

!
!
!
3
5
,
0
36
,
7
63
,
3
23
,
4
40833333
300625000
40833333
148377600
350000
1483776
ok
Mpa
ftall
Mpa 











Diagram tegangan :
26
+
7. Tahap Layan
Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang
bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi
penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %.
Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1545,6 = 1159,2 kNm.
- qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 10 + 3,3 = 13,3 kN/m’
Msdl = 2
8
1 qsdlxl = 165 kN.m
- qll (Life load ) = 16 kN/m,
Mll = 2
8
1 qllxl = 200 kN.m
Momen total = 365 kN.m
Kontrol tegangan :
wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
e
Peff
A
Peff
top 




.

!
!
!
675
,
18
089
,
12
897
,
4
040
,
4
678
,
2
838
,
2
312
,
3
40833333
200000000
40833333
165000000
40833333
109375000
40833333
115920000
350000
1159200
ok
Mpa
fcall
Mpa 















wt
Mll
wt
Msdl
wt
Msw
wt
y
e
Peff
A
Peff
bot 




.
.

0,5
+
7,36
-
7,36
3,63
3,63
4,23
4,23
+
+
-
+ +
+ =
7,36
27



Mpa
ftall
Mpa 0
,
3
)
458
,
5
(
897
,
4
040
,
4
678
,
2
838
,
2
312
,
3









Diagram tegangan :
PERKUATAN DITAMBAH KARENA TIDAK MENCUKUPI
PENGECEKAN DI TENGAH BENTANG
1. Perencanaan gaya prategang :
 Jenis strand ½ “ ASTM A416 Grade 270
 As (luas strand) = 98,71 mm2
 fpu (kuat tarik) = 1860 Mpa
 fy (kuat leleh) = 1680 Mpa
 UTS = 184 Kn
Pengecekan tegangan :
Posisi n 70%UTS (Po) 4% Losses (Pi) 25% Losses (Peff) mcc
2,67
2,67
80
40
5,45
12,08
+
-
=
-
+
4,04
4,04
+
+
-
+
-
2,83
3,312
Not ok !!!
3,312
+
2,83
+
+ +
-
+
4,89
4,89
Yt = 350
Yb = 350
cgc
650
L = 500 mm
Posisi (di) ni di*ni
(mm)
40 7 280
80 7 560
650 4 2600
ni = 18 di*ni = 3440
28
(mm) (kN) (kN) (kN) (kN)
40 7 901 865 676 36064
80 7 901 865 676 72080
650 4 515 494 386 334750
 12 2317 2224 1738 442894
191
2317
442894





Po
mcc
cgs mm
e = cgc – cgs = 350 – 191 = 159 mm
keterangan :
Po1, Po2 dan Po3 : menunjukkan posisi strand pada jarak 40, 80 dan 650 mm
 Tahap Transfer : Pada tahap ini gaya prategang bekerja penuh beban yang
bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi kekuatan
beton belum termobilisasi penuh, pada tahap ini belum ada
loss (kehilangan gaya prategang).
- Po1 = 7 x 184 x 0,7 = 901 kN
- Po2 = 7 x 184 x 0,7 = 901 kN
- Po3 = 4 x 184 x 0,7 = 515 kN
 Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan
yang bersifat seketika, kurang lebih sebesar 4% beban yang
bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, kekuatan
beton telah termobilisasi penuh
- Pi1 = 0,96 x 901 = 865 kN
- Pi2 = 0,96 x 901 = 865 kN
- Pi3 = 0,96 x 515 = 494 kN
Telah terjadi loss sebesar 4%
Belum terjadi loss
29
 Tahap Layan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami seluruh
komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah berat
sendiri dan beban hidup, kekuatan beton telah termobilisasi
penuh. Loss yang terjadi pada tahap ini sebesar 25 %
- Peff1 = 0,75 x 901 = 676 kN
- Peff2 = 0,75 x 901 = 676 kN
- Peff3 = 0,75 x 515 = 386 kN
- Mcc1 = 901 x 40 = 36064 kN
- Mcc2 = 901 x 80 = 72128 kN
- Mcc3 = 515 x 650 = 334880 kN
4. Tahap Transfer :
Kontrol tegangan :
Pada tengah bentang.
I
y
M
I
y
e
P
A
P .
.
.




wt
Msw
wt
e
Po
A
Po
top 


.

!
!
92
,
19
267
,
0
67
,
2
02
,
9
62
,
6
40833333
109375000
40833333
368403000
350000
2317000
ok
Mpa
fciall
Mpa 











wb
Msw
wb
Po
A
Po
bot 



fciall
Mpa 




97
,
12
67
,
2
02
,
9
624
,
6
diagram tegangan :
0,28
2,67
12,45 ………. Not ok !!!
Telah terjadi loss sebesar 25%
30
Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi
masih diatas tegangan ijin tekan, maka untuk mengatasi hal ini kuat tekan awal harus
ditingkatkan misalnya 80% fci’sehingga tegangan ijjn fciall = (0,6)(0,8)(41,5) = 19,92
Mpa > 12,96 Mpa ………ok !!!
2. Tahap Pemasangan
Kontrol tegangan :
wt
Mcons
wt
Msw
wt
y
e
Pi
A
Pi
top 



.
.

!
!
675
,
18
73
,
7
36
,
7
67
,
2
65
,
8
35
,
6
40833333
300625000
40833333
109375000
40833333
353616000
350000
2224000
ok
Mpa
fccall
Mpa 














wb
Mcons
wb
Msw
wb
e
Pi
A
Pi
bot 



.

!
!
!
675
,
18
97
,
4
36
,
7
67
,
2
65
,
8
35
,
6
ok
Mpa
fccall
Mpa 










12,96
2,67
-
+
-
+
9,02
9,02
6,62
6,62
+ + + = +

More Related Content

What's hot

25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass
Rasinanda
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
kahar pasca
 
Konstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaKonstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-baja
ekobudi27
 
kuliah kolom panjang
kuliah kolom panjangkuliah kolom panjang
kuliah kolom panjang
Abtas Lamakarate
 
Desain balok kantilever
Desain balok kantileverDesain balok kantilever
Desain balok kantilever
Cow Sepur
 
Voided slab
Voided slabVoided slab
Voided slab
Sulli Hwang
 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja komposit
Shaleh Afif Hasibuan
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
 
Contoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-bautContoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-baut
Edhot Badhot
 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi II
Rendi Fahreza
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Baja
bumi lohita
 
Desain balok castellated
Desain balok castellatedDesain balok castellated
Desain balok castellated
Afret Nobel
 
Perencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantungPerencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantung
Redi Pasca Prihatditya
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
alpian nur
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
Mughny Halim
 
01.desain stvg
01.desain stvg01.desain stvg
01.desain stvg
Firmansyah Kusasi
 
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton BertulangPerencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Universitas Suryakancana Cianjur
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Afret Nobel
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 

What's hot (20)

25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
 
Konstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaKonstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-baja
 
kuliah kolom panjang
kuliah kolom panjangkuliah kolom panjang
kuliah kolom panjang
 
Desain balok kantilever
Desain balok kantileverDesain balok kantilever
Desain balok kantilever
 
Voided slab
Voided slabVoided slab
Voided slab
 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja komposit
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
Contoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-bautContoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-baut
 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi II
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Baja
 
Desain balok castellated
Desain balok castellatedDesain balok castellated
Desain balok castellated
 
Perencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantungPerencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantung
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
 
01.desain stvg
01.desain stvg01.desain stvg
01.desain stvg
 
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton BertulangPerencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 

Similar to Teori pascatarik

PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
GentaPermata2
 
Desain awal lentur7
Desain awal lentur7Desain awal lentur7
Desain awal lentur7
dinardinarr
 
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girderPerhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
janahsiti
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
tanchul
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
Joko Tole
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
dodi rahmawan
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
eidhy setiawan eidhy Edy
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
Cut Nawalul Azka
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
GentaPermata2
 
3
33
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
afat civik
 
Struktur Tahan Gempa
Struktur Tahan GempaStruktur Tahan Gempa
Struktur Tahan Gempa
Dili Institute of Technology
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
NitaMewaKameliaSiman
 
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
University of Jakarta
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniiky
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
deka rolan
 
Dinding geser yusak
Dinding geser yusakDinding geser yusak
Dinding geser yusak
Ronald P. Massora
 
Purlin bracing11
Purlin bracing11Purlin bracing11
Purlin bracing11
wawanathar
 

Similar to Teori pascatarik (20)

PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
 
Desain awal lentur7
Desain awal lentur7Desain awal lentur7
Desain awal lentur7
 
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girderPerhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
 
3
33
3
 
Pkki Pertemuan 3
Pkki Pertemuan 3Pkki Pertemuan 3
Pkki Pertemuan 3
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
 
Struktur Tahan Gempa
Struktur Tahan GempaStruktur Tahan Gempa
Struktur Tahan Gempa
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
Tugas 1 & 2 Struktur Beton 1
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
 
Dinding geser yusak
Dinding geser yusakDinding geser yusak
Dinding geser yusak
 
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang TunggalBab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
 
Purlin bracing11
Purlin bracing11Purlin bracing11
Purlin bracing11
 

Recently uploaded

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 

Recently uploaded (10)

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 

Teori pascatarik

  • 1. 4  Suatu balok persegi panjang, ( L = 10.000 mm ), yang direncanakan untuk struktur jembatan, balok tersebut ditumpu di atas dua perletakan, direncanakan menggunakan sistem prategang pascatarik Perhitungan yang dilakukan antara lain ; perencanaan “daerah aman”, total strand yang dibutuhkan serta “stress control”. 500 700 200 75 slab Yt = 350 Yb = 350 cgc 700 L = 10.000 mm L = 500 mm
  • 2. 5 I. Data beton :  Kuat tekan karakteristik = K500  fc’ = 0,83 bk = 415 kg/cm2 = 415 kg/cm2 = 41,5 Mpa  fci’ (kuat tekan beton saat transfer) = 50%*fc’ = 20,75 Mpa  fciall = 0,6*50%f’c = 12,45 Mpa  fccall = 0,6*fc’ = 24,9 Mpa  fcsall = 0,45*fc’ = 18.675 Mpa  Ec (Modulus elastisitas beton) = 4700 ' fc = 30278 Mpa  Eci = 4700 fci = 21409 Mpa  ft (kuat tarik beton) = 0,7 ' fc = 4,51 Mpa  fti = 0,7 fci = 3,19 Mpa  ftall = 5 , 1 ft = 3,0 Mpa  ftiall = 5 , 1 fti = 2,1 Mpa II. Spesifikasi Beban :  L (Panjang bentang) = 10 m  s (lebar slab) = 2 m  qsl (beban slab) = 9,6 kN/m  qasp (beban aspal) = 3,3 kN/m  qll (beban hidup) = 16 kN/m  tslab (tebal slab) = 200 mm  tasp (tebal aspal) = 75 mm  UDL = 8 kPa  Msl = 1/8 x q x L2 = 1/8 x 9,6 x 100 = 120 kN.m  Masp = 1/8 x q x L2 = 1/8 x 3,3 x 100 = 41,25 kN.m  Mll = 1/8 x 16 x L2 = 1/8 x 16 x 100 = 200 kN.m  Mtot-sw = Msl + Masp + Mll = 361,25 kN.m
  • 3. 6 III. Estimasi penampang dan rencana prategang :  h (tinggi penampang) = L/18 – L/14 (pakai yang maksimum), L/14 x 10000 mm = 714 mm = 700 mm  l (lebar penampang) = h/2 – 2/3 h (pakai 2/3 h), 2/3 x 700 mm = 466 mm = 500 mm Jadi dimensi penampang yang dipakai : 500 x 700 mm  A (luas) = b * h = (500)*(700) = 350000 mm  I (Momen inersia) = 3 12 1 bh = 3 ) 700 )( 500 ( 12 1 = 1,429E+10 mm4  R (radius girasi penampang) = A I = 202 mm  wt = yt I = 40833333 mm3  wb = yb I = 40833333 mm3  Momen akibat berat sendiri (Msw), c = 24 kN/m2 qsw = c x A beton = 24 x 0,15 x 0,7 = 8,4 kN/m Msw = 1/8 x qsw x L2 = 1/8 x 8,4 x 102 = 105 kN.m MT = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m  Estimasi gaya prategang effektif (Teff) kN h MT Teff 725 , 1024 ) 7 , 0 )( 65 , 0 ( 25 , 466 65 , 0    Besarnya loss yang terjadi, diasumsikan sebesar : 20 % kN Teff To 906 , 1280 8 , 0 725 , 1024 8 , 0    kN To Tult 866 , 1829 7 , 0 906 , 1280 7 , 0     Perkiraan jumlah strand yang dipakai (direncanakan pakai ½” UTS = 184 kN) n strand 10 94 , 9 184 866 , 1829 184     Tult strand
  • 4. 7 IV. Perencanaan “Daerah aman”  L (Panjang bentang ) = 10,00 m  Kern Top & Kern Bottom Kt 6667 , 116 350 ) 202 ( 2 2    Ytop r Kb 6667 , 116 350 ) 202 ( 2 2    Y r  Location, x = 0,00 m Msw = 0 a1 = 0, Ktop = 350 + 116,667 = 467 mm MT = 0 a2 = 0, Kbot = 350 – 116,667 = 233 mm Top margin = Kt – a2 = 467 – 0,00 = 467 mm Bot margin = Kb – a1 = 233 – 0,00 = 233 mm  Location, x = 1,00 m Msw 2 ) 1 )( max( 4 L L x M    2 10 ) 1 10 )( 1 ( 105 4    = 37,8 kN.m = 38 kN.m MT 2 ) 1 )( max( 4 L L x M    2 10 ) 1 10 )( 1 ( 105 4    = 167,85 kN.m = 168 kN.m a1 mm To Msw 30 906 , 1280 38    a2 mm Teff MT 164 725 , 1024 85 , 167    Top Margin = Kt – a2 = 303 mm Bot Margin = Kb – a1 = 203 mm
  • 5. 8 PENGECEKAN TEGANGAN DI TENGAH BENTANG Type strand ½ “ ASTM A416 Grade 270 As = 98,71 mm2 fpu : 1860 Mpa UTS = 184 KN fy : 1680 Mpa Posisi n 70%UTS (Po) 4% Losses (Pi) 25% Losses (Peff) mcc (mm) (kN) (kN) (kN) (kN) 175 12 1542 1481 1157 269892  12 1542 1481 1157 269892 keterangan :  Tahap Transfer : Pada tahap ini gaya prategang bekerja penuh beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi kekuatan beton belum termobilisasi penuh, pada tahap ini belum ada loss (kehilangan gaya prategang). - Po = 8 x 184 x 0,7 = 1542 kN cara perhitungan : (1860 x 98,71 = 183600,6/1000 = 183,600 kN) (183,600 x 12 = 2203,2 kN x 0,70 = 1542,24 kN)  Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, kurang lebih sebesar 4% beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, kekuatan beton telah termobilisasi penuh - Pi = 0,96 x 1542 = 1481 kN  Tahap Layan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban hidup, kekuatan beton telah termobilisasi penuh. Loss yang terjadi pada tahap ini sebesar 25 % - Peff = 0,75 x 1542 = 1157 kN - Mcc1 = 1542 x 175 = 269892 kN.mm (Belum terjadi loss) Telah terjadi loss sebesar 4% Telah terjadi loss sebesar 25%
  • 6. 9 1. Tahap Transfer : Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri, dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh. - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 24 x 0,5 x 0,7 = 8,4 kN/m - Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2 = 1/8 x 8,4 x 102 = 105 kN.m Kontrol tegangan : Pada tengah bentang. I y M I y e P A P . . .     wt Msw wt e Po A Po top    .  ! ! ! 45 , 12 372 , 0 57 , 2 608 , 6 41 , 4 40833333 105000000 40833333 175 . 1542000 350000 1542000 ok Mpa fciall Mpa             wb Msw wb Po A Po bot     ! ! ! 45 , 12 448 . 8 57 , 2 608 , 6 41 , 4 40833333 105000000 40833333 175 . 1542000 350000 1542000 ok Mpa fciall Mpa            
  • 7. 10 diagram tegangan : + = Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi masih dibawah tegangan ijin. 2. Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah termobilisasi penuh. Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4% Pi = 4% x Po = 0,96 x 1542,24 = 1481 kN - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 24 x 0,5 x 0,7 = 8,4 kN/m - qsl (berat slab beton) = ) ( * ) ( * ) ( s ts c  = 24 x 2 x 0,2 = 9,6 kN/m - qasph (berat aspal) = ) ( * ) ( * ) ( s tasp asp  = 22 x 2 x 0,075 = 3,3 kN/m - qconst = 2 kN/m Total beban pemasangan (q.erect) = 14,90 kN/m - Mcons = 1/8 x q.erect x L2 = 1/8 x 14,90x 102 = 186,25 kN.m = 18625000000 Nmm 8,44 + 0,37 2,57 2,57 6,60 + 6,60 8 - + 4,41 4,41 + +
  • 8. 11 Kontrol tegangan : wt Mcons wt Msw wt e Pi A Pi top     .  ! ! 675 , 18 01 , 5 56 , 4 57 , 2 34 , 6 23 , 4 40833333 186250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1481000 350000 1481000 ok Mpa fcsall Mpa                wb Mcons wb Msw wb e Pi A Pi bot     .  ! ! ! 3 44 , 3 56 , 4 75 , 2 34 , 6 23 , 4 40833333 186250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1481000 350000 1481000 ok Mpa ftall Mpa               Diagram tegangan : + 3. Tahap Layan Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %. Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1542,24 = 1157 kNm. 3,44 5,01 4,56 4,56 - + 6,34 - 6,34 2,75 2,75 4,23 4,23 + + - + + + + =
  • 9. 12 - qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 9,6 + 3,3 = 12,9 kN/m’ Msdl = 2 8 1 qsdlxl = 161,25 kN.m - qll (Life load ) = 16 kN/m, Mll = 2 8 1 qllxl = 200 kN.m Momen total = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m Kontrol tegangan : wt Mll wt Msdl wt Msw wt e Peff A Peff top      .  ! ! ! 675 , 18 76 , 9 897 , 4 948 , 3 57 , 2 958 , 4 305 , 3 40833333 200000000 40833333 161250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1157000 350000 1157000 ok Mpa fcall Mpa                 wt Mll wt Msdl wt Msw wt y e Peff A Peff bot      . .     Mpa ftall Mpa 0 , 3 ) 15 , 3 ( 897 , 4 948 , 3 57 , 2 838 , 2 305 , 3          Diagram tegangan : 2,57 2,57 3,15 9,76 + - = - + 3,94 3,94 + + - 3,305 3,305 + + + + - + 4,89 4,89 - + 4,95 4,95
  • 10. 13 PENGECEKAN TEGANGAN PADA QUARTER 1 (x = 1,00 m) 1. Tahap Transfer : Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri, dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh. - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 24 x 0,5 x 0,7 = 8,4 kN/m - Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2 = 1/8 x 8,4 x 102 = 105 kN.m Kontrol tegangan : Pada tengah bentang. I y M I y e P A P . . .     wt Msw wt e Po A Po top    .  ! ! ! 45 , 12 372 , 0 57 , 2 608 , 6 41 , 4 40833333 105000000 40833333 175 . 1542000 350000 1542000 ok Mpa fciall Mpa             wb Msw wb Po A Po bot     ! ! ! 45 , 12 448 . 8 57 , 2 608 , 6 41 , 4 40833333 105000000 40833333 175 . 1542000 350000 1542000 ok Mpa fciall Mpa            
  • 11. 14 diagram tegangan : + = Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi masih dibawah tegangan ijin. 2. Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah termobilisasi penuh. Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4% Pi = 4% x Po = 0,96 x 1542,24 = 1481 kN - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 24 x 0,5 x 0,7 = 8,4 kN/m - qsl (berat slab beton) = ) ( * ) ( * ) ( s ts c  = 24 x 2 x 0,2 = 9,6 kN/m - qasph (berat aspal) = ) ( * ) ( * ) ( s tasp asp  = 22 x 2 x 0,075 = 3,3 kN/m - qconst = 2 kN/m Total beban pemasangan (q.erect) = 14,90 kN/m - Mcons = 1/8 x q.erect x L2 = 1/8 x 14,90x 102 = 186,25 kN.m = 18625000000 Nmm 8,44 + 0,37 2,57 2,57 6,60 + 6,60 8 - + 4,41 4,41 + +
  • 12. 15 Kontrol tegangan : wt Mcons wt Msw wt e Pi A Pi top     .  ! ! 675 , 18 01 , 5 56 , 4 57 , 2 34 , 6 23 , 4 40833333 186250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1481000 350000 1481000 ok Mpa fcsall Mpa                wb Mcons wb Msw wb e Pi A Pi bot     .  ! ! ! 3 44 , 3 56 , 4 75 , 2 34 , 6 23 , 4 40833333 186250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1481000 350000 1481000 ok Mpa ftall Mpa               Diagram tegangan : + 3. Tahap Layan Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %. Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1542,24 = 1157 kNm. 3,44 5,01 4,56 4,56 - + 6,34 - 6,34 2,75 2,75 4,23 4,23 + + - + + + + =
  • 13. 16 - qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 9,6 + 3,3 = 12,9 kN/m’ Msdl = 2 8 1 qsdlxl = 161,25 kN.m - qll (Life load ) = 16 kN/m, Mll = 2 8 1 qllxl = 200 kN.m Momen total = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m Kontrol tegangan : wt Mll wt Msdl wt Msw wt e Peff A Peff top      .  ! ! ! 675 , 18 76 , 9 897 , 4 948 , 3 57 , 2 958 , 4 305 , 3 40833333 200000000 40833333 161250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1157000 350000 1157000 ok Mpa fcall Mpa                 wt Mll wt Msdl wt Msw wt y e Peff A Peff bot      . .     Mpa ftall Mpa 0 , 3 ) 15 , 3 ( 897 , 4 948 , 3 57 , 2 838 , 2 305 , 3          Diagram tegangan : 2,57 2,57 3,15 9,76 + - = - + 3,94 3,94 + + - 3,305 3,305 + + + + - + 4,89 4,89 - + 4,95 4,95
  • 14. 17 PENGECEKAN TEGANGAN PADA QUARTER 2 (x = 4,00 m) 2. Tahap Transfer : Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri, dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh. - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 24 x 0,5 x 0,7 = 8,4 kN/m - Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2 = 1/8 x 8,4 x 102 = 105 kN.m - Quarter 2, x = 4,0 m - M(x) = 2 ) ( max . 4 L x L x M  - M(x) = 101 100 ) 4 10 ( 4 ) 105 ( 4   kN.m Kontrol tegangan : Pada tengah bentang. I y M I y e P A P . . .     wt Msw wt e Po A Po top    .  ! ! ! 45 , 12 53 , 0 47 , 2 34 , 6 41 , 4 40833333 101000000 40833333 168 . 1542000 350000 1542000 ok Mpa fciall Mpa             wb Msw wb Po A Po bot     ! ! ! 45 , 12 27 . 8 47 , 2 34 , 6 41 , 4 40833333 101000000 40833333 168 . 1542000 350000 1542000 ok Mpa fciall Mpa            
  • 15. 18 diagram tegangan : + = Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi masih dibawah tegangan ijin. 4. Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah termobilisasi penuh. Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4% Pi = 4% x Po = 0,96 x 1542,24 = 1481 kN - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 24 x 0,5 x 0,7 = 8,4 kN/m - qsl (berat slab beton) = ) ( * ) ( * ) ( s ts c  = 24 x 2 x 0,2 = 9,6 kN/m - qasph (berat aspal) = ) ( * ) ( * ) ( s tasp asp  = 22 x 2 x 0,075 = 3,3 kN/m - qconst = 2 kN/m Total beban pemasangan (q.erect) = 14,90 kN/m - Mcons pada lokasi x = 4,00 m - M(x) = 80 , 178 100 ) 4 10 ( 4 ) 25 , 186 ( 4   kN.m 8,27 + 0,23 2,47 2,47 6,34 + 6,34 - + 4,41 4,41 + +
  • 16. 19 Kontrol tegangan : wt Mcons wt Msw wt e Pi A Pi top     .  ! ! 675 , 18 98 , 4 37 , 4 47 , 2 09 , 6 23 , 4 40833333 178800000 40833333 105000000 40833333 168 . 1481000 350000 1481000 ok Mpa fcsall Mpa                wb Mcons wb Msw wb e Pi A Pi bot     .    Mpa ftall Mpa 3 48 , 3 37 . 4 47 , 2 09 , 6 23 , 4 40833333 186250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1481000 350000 1481000            Diagram tegangan : + 5. Tahap Layan Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %. Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1542,24 = 1157 kNm. Not ok !!! 3,48 5,01 4,56 4,56 - + 6,34 - 6,34 2,75 2,75 4,23 4,23 + + - + + + + =
  • 17. 20 - qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 9,6 + 3,3 = 12,9 kN/m’ Msdl = 2 8 1 qsdlxl = 161,25 kN.m - qll (Life load ) = 16 kN/m, Mll = 2 8 1 qllxl = 200 kN.m Momen total = 361,25 + 105 = 466,25 kN.m Kontrol tegangan : wt Mll wt Msdl wt Msw wt e Peff A Peff top      .  ! ! ! 675 , 18 76 , 9 897 , 4 948 , 3 57 , 2 958 , 4 305 , 3 40833333 200000000 40833333 161250000 40833333 105000000 40833333 175 . 1157000 350000 1157000 ok Mpa fcall Mpa                 wt Mll wt Msdl wt Msw wt y e Peff A Peff bot      . .     Mpa ftall Mpa 0 , 3 ) 15 , 3 ( 897 , 4 948 , 3 57 , 2 838 , 2 305 , 3          Diagram tegangan : 2,57 2,57 3,15 9,76 + - = - + 3,94 3,94 + + - 3,305 3,305 + + + + - + 4,89 4,89 - + 4,95 4,95
  • 18. 21
  • 19. 22 e = cgc – cgs = 350 – 250 = 100 mm Pengecekan tegangan : Posisi n 70%UTS (Po) 4% Losses (Pi) 25% Losses (Peff) mcc (mm) (kN) (kN) (kN) (kN) 50 8 1030 989 772 51500 650 4 515 494 386 334880  12 1545 1483 1159 386380 keterangan : Po1 & Po2 : 1 dan 2 menunjukkan posisi strand pada jarak 50 mm dan 650 mm  Tahap Transfer : Pada tahap ini gaya prategang bekerja penuh beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi kekuatan beton belum termobilisasi penuh, pada tahap ini belum ada d1 = 40 d2 = 650 Cgs = 250 cgs cgc e = 100 L = 500 mm
  • 20. 23 loss (kehilangan gaya prategang). - Po1 = 8 x 184 x 0,7 = 1030 kN - Po2 = 4 x 184 x 0,7 = 515 kN  Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, kurang lebih sebesar 4% beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, kekuatan beton telah termobilisasi penuh - Pi1 = 0,96 x 1030 = 989 kN - Pi2 = 0,96 x 515,2 = 494 kN  Tahap Layan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban hidup, kekuatan beton telah termobilisasi penuh. Loss yang terjadi pada tahap ini sebesar 25 % - Peff1 = 0,75 x 1030 = 772 kN - Peff2 = 0,75 x 515 = 386 kN - Mcc1 = 1030 x 50 = 51500 kN.mm - Mcc2 = 515 x 650 = 334750 kN.mm PENGECEKAN TEGANGAN DI TENGAH BENTANG 3. Tahap Transfer : Pada tahap ini, gaya prategang bekerja penuh, beban yang bekerja adalah berat sendiri, dan kekuatan beton belum termobilisasi penuh. - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 25 x 0,5 x 0,7 = 8,75 kN/m - Msw (Momen berat sendiri ) = 1/8 . qsw . L2 = 1/8 x 8,75 x 102 = 109,375 kN.m Kontrol tegangan : Pada tengah bentang. Belum terjadi loss Telah terjadi loss sebesar 4% Telah terjadi loss sebesar 25%
  • 21. 24 I y M I y e P A P . . .     wt Msw wt e Po A Po top    .  ! ! ! 45 , 12 309 , 3 678 , 2 785 , 3 416 , 4 40833333 109375000 40833333 154560000 350000 1545600 ok Mpa fciall Mpa             wb Msw wb Po A Po bot     ! ! ! 45 , 12 528 , 5 678 , 2 785 , 3 41 , 4 40833333 109375000 40833333 154560000 350000 1545600 ok Mpa fciall Mpa             diagram tegangan : + = Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi masih dibawah tegangan ijin. 6. Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, dan kekuatan beton telah termobilisasi penuh. Gaya prategang telah mengalami loss sebesar 4% Pi = 4% x Po = 0,96 x 1545,6 = 1483 kN 5,52 + 3,30 2,67 2,67 3,78 + 3,78 - + 4,41 4,41 + +
  • 22. 25 - qsw (berat sendiri balok) = ) ( * ) ( A c  = 25 x 0,5 x 0,7 = 8,75 kN/m - qsl (berat slab beton) = ) ( * ) ( * ) ( s ts c  = 25 x 2 x 0,2 = 10 kN/m - qasph (berat aspal) = ) ( * ) ( * ) ( s tasp asp  = 22 x 2 x 0,075 = 3,3 kN/m - qconst = 2 kN/m Total beban pemasangan (q.erect) = 24,05 kN/m - Mcons = 1/8 x q.erect x L2 = 1/8 x 24,05 x 102 = 300,625 kN.m = 300625000 Nmm Kontrol tegangan : wt Mcons wt y e Pi A Pi top    . .  ! ! 675 , 18 96 , 7 36 , 7 63 , 3 23 , 4 40833333 300625000 40833333 148377600 350000 1483776 ok Mpa fcsall Mpa              wb Mcons wb e Pi A Pi bot    .  ! ! ! 3 5 , 0 36 , 7 63 , 3 23 , 4 40833333 300625000 40833333 148377600 350000 1483776 ok Mpa ftall Mpa             Diagram tegangan :
  • 23. 26 + 7. Tahap Layan Pada tahap ini beton telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah beban hidup dan berat sendiri, kekuatan beton juga telah termobilisasi penuh. Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami loss sebesar 25 %. Peff = 0,75 x Po = 0,75 x 1545,6 = 1159,2 kNm. - qsdl (Super- dead load) = qsl + qAsp = 10 + 3,3 = 13,3 kN/m’ Msdl = 2 8 1 qsdlxl = 165 kN.m - qll (Life load ) = 16 kN/m, Mll = 2 8 1 qllxl = 200 kN.m Momen total = 365 kN.m Kontrol tegangan : wt Mll wt Msdl wt Msw wt e Peff A Peff top      .  ! ! ! 675 , 18 089 , 12 897 , 4 040 , 4 678 , 2 838 , 2 312 , 3 40833333 200000000 40833333 165000000 40833333 109375000 40833333 115920000 350000 1159200 ok Mpa fcall Mpa                 wt Mll wt Msdl wt Msw wt y e Peff A Peff bot      . .  0,5 + 7,36 - 7,36 3,63 3,63 4,23 4,23 + + - + + + = 7,36
  • 24. 27    Mpa ftall Mpa 0 , 3 ) 458 , 5 ( 897 , 4 040 , 4 678 , 2 838 , 2 312 , 3          Diagram tegangan : PERKUATAN DITAMBAH KARENA TIDAK MENCUKUPI PENGECEKAN DI TENGAH BENTANG 1. Perencanaan gaya prategang :  Jenis strand ½ “ ASTM A416 Grade 270  As (luas strand) = 98,71 mm2  fpu (kuat tarik) = 1860 Mpa  fy (kuat leleh) = 1680 Mpa  UTS = 184 Kn Pengecekan tegangan : Posisi n 70%UTS (Po) 4% Losses (Pi) 25% Losses (Peff) mcc 2,67 2,67 80 40 5,45 12,08 + - = - + 4,04 4,04 + + - + - 2,83 3,312 Not ok !!! 3,312 + 2,83 + + + - + 4,89 4,89 Yt = 350 Yb = 350 cgc 650 L = 500 mm Posisi (di) ni di*ni (mm) 40 7 280 80 7 560 650 4 2600 ni = 18 di*ni = 3440
  • 25. 28 (mm) (kN) (kN) (kN) (kN) 40 7 901 865 676 36064 80 7 901 865 676 72080 650 4 515 494 386 334750  12 2317 2224 1738 442894 191 2317 442894      Po mcc cgs mm e = cgc – cgs = 350 – 191 = 159 mm keterangan : Po1, Po2 dan Po3 : menunjukkan posisi strand pada jarak 40, 80 dan 650 mm  Tahap Transfer : Pada tahap ini gaya prategang bekerja penuh beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi kekuatan beton belum termobilisasi penuh, pada tahap ini belum ada loss (kehilangan gaya prategang). - Po1 = 7 x 184 x 0,7 = 901 kN - Po2 = 7 x 184 x 0,7 = 901 kN - Po3 = 4 x 184 x 0,7 = 515 kN  Tahap Pemasangan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami kehilangan yang bersifat seketika, kurang lebih sebesar 4% beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban konstruksi, kekuatan beton telah termobilisasi penuh - Pi1 = 0,96 x 901 = 865 kN - Pi2 = 0,96 x 901 = 865 kN - Pi3 = 0,96 x 515 = 494 kN Telah terjadi loss sebesar 4% Belum terjadi loss
  • 26. 29  Tahap Layan : Pada tahap ini gaya prategang telah mengalami seluruh komponen kehilangannya, beban yang bekerja adalah berat sendiri dan beban hidup, kekuatan beton telah termobilisasi penuh. Loss yang terjadi pada tahap ini sebesar 25 % - Peff1 = 0,75 x 901 = 676 kN - Peff2 = 0,75 x 901 = 676 kN - Peff3 = 0,75 x 515 = 386 kN - Mcc1 = 901 x 40 = 36064 kN - Mcc2 = 901 x 80 = 72128 kN - Mcc3 = 515 x 650 = 334880 kN 4. Tahap Transfer : Kontrol tegangan : Pada tengah bentang. I y M I y e P A P . . .     wt Msw wt e Po A Po top    .  ! ! 92 , 19 267 , 0 67 , 2 02 , 9 62 , 6 40833333 109375000 40833333 368403000 350000 2317000 ok Mpa fciall Mpa             wb Msw wb Po A Po bot     fciall Mpa      97 , 12 67 , 2 02 , 9 624 , 6 diagram tegangan : 0,28 2,67 12,45 ………. Not ok !!! Telah terjadi loss sebesar 25%
  • 27. 30 Dari kontrol tegangan yang dilaksanakan, dapat kita lihat bahwa tegangan yang terjadi masih diatas tegangan ijin tekan, maka untuk mengatasi hal ini kuat tekan awal harus ditingkatkan misalnya 80% fci’sehingga tegangan ijjn fciall = (0,6)(0,8)(41,5) = 19,92 Mpa > 12,96 Mpa ………ok !!! 2. Tahap Pemasangan Kontrol tegangan : wt Mcons wt Msw wt y e Pi A Pi top     . .  ! ! 675 , 18 73 , 7 36 , 7 67 , 2 65 , 8 35 , 6 40833333 300625000 40833333 109375000 40833333 353616000 350000 2224000 ok Mpa fccall Mpa                wb Mcons wb Msw wb e Pi A Pi bot     .  ! ! ! 675 , 18 97 , 4 36 , 7 67 , 2 65 , 8 35 , 6 ok Mpa fccall Mpa            12,96 2,67 - + - + 9,02 9,02 6,62 6,62 + + + = +