SlideShare a Scribd company logo
PERENCANAAN
KONSTRUKSI GEDUNG
PUSKESMAS 2 LANTAI
AZIZ RACHMAN HAKIM
1901021016
2
BATASAN
MASALAH
โ€ข Spesifikasi Teknis
โ€ข Bentuk Bangunan
โ€ข Penganalisaan beban
โ€ข Perhitungan pada konstruksi
yang bersifat sruktural
โ€ข Penggunaan jenis atap
3
TIMELINE
1. Data Perencanaan
2. Preliminary Design
3. Analisa Pembebanan
4. Analisa Statika
5. Penulangan Struktur
6. Perencanaan Fondasi
DATA
PERENCANAAN
1
DATA PERENCANAAN
5
Fungsi Bangunan : Puskesmas
Panjang Total : 25 m
Lebar Total : 11 m
Tinggi Total : 7,5 m
Jenis Material Struktur : Struktur Beton Bertulang
Jenis Pondasi : Pondasi Telapak
Jenis Bangunan : Bangunan Bertingkat 2 Lantai
Jenis Atap : Dak Atap Beton
Mutu Bahan Konstruksi
Mutu Beton (fcโ€™) : 30 Mpa
Elastisitas Beton (Ecโ€™) : 4700 x ๐Ÿ‘๐ŸŽ = 25743 Mpa
Berat Jenis Beton (๏งbeton) : 2400 Kg/cm3
Mutu Tulangan ( fy) : 400 Mpa
Elastisitas Tulangan (Es) : 200000 Mpa
GAMBAR PORTAL
6
TAMPAK ATAS
GAMBAR PORTAL
7
DENAH POTONGAN
GAMBAR PORTAL
8
DENAH POTONGAN
PRELIMINARY
DESIGN
2
KOLOM
Perencanaan dimensi kolom berdasarkan SNI 2847-2019
Pasal 18.7.2 hal. 385 yaitu kolom harus memenuhi :
๏ฟฎ C1 โ‰ฅ 300 mm
๏ฟฎ
๐ถ1
๐ถ2
โ‰ฅ 0,4
Dimana :
C1 : Sisi Terpendek Penampang Kolom
C2 : Sisi Terpanjang Penampang Kolom
Dengan demikian diperoleh dimensi kolom
400 mm x 400 mm.
10
KOLOM
BALOK
Tinggi Balok (h)
Berdasarkan SNI 2847 โ€“ 2013 halaman 70 pada tabel 9.5 (a)
1. h โ‰ฅ
1
16
ร— ๐“, untuk fy = 420 Mpa
2. h โ‰ฅ
1
16
ร— ๐“ ร— 0,4 +
fy
700
, untuk fy < 420 Mpa
Lebar Balok (bw)
Berdasarkan SNI 2847-2013 halaman 186
1. Pasal 21.5.1.3 bw โ‰ฅ 0,3 h atau bw โ‰ฅ 250 mm
2. Pasal 21.5.1.4 bw โ‰ค 0,75 x C1
Maka, diasumsikan dimensi Balok Induk
250 mm x 350 mm. 11
BALOK
INDUK
PELAT LANTAI
12
Perencanaan dimensi pelat didasarkan pada SNI 2847-2019
pasal 8.3.1.2. Plat berdasarkan fungsinya di bagi atas 2 tipe,
yaitu:
1. Plat satu arah (one-way slab), Ly/Lx > 2
2. Plat dua arah, (two-way slab), Ly/Lx โ‰ค 2
Perencanaan jenis plat dengan rumus perbandingan Ly/Lx.
Dari hasil perhitungan di ketahui bahwa jenis plat yg di pakai
adalah Plat Dua Arah (Ly/Lx โ‰ค 2)
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat tebal pelat
sebesar 120 mm.
ANALISA
PEMBEBANAN
3
Pendistirbusian Beban Portal
14
Pendistirbusian Beban Portal
15
NO Portal Bentang
Jenis
Beban
qd1 qd2 Beban Terpusat ql
( Kg/m ) ( Kg/m ) ( Kg ) ( Kg/m )
1. B 1 โ€“ 2 S1 + S1 387,2 1546 1536 187,5
2. B 2 โ€“ 3 T2 + S2 899,72 1546 1536 449,22
3. B 3 โ€“ 4 S1 + S1 387,2 1546 1536 187,5
Distribusi Beban Pada Lantai 2 (Bentang B-B)
Distribusi Beban Pada Dak Atap (Bentang B-B)
NO Portal Bentang
Jenis
Beban
qd1 qd2 Beban Terpusat ql
( Kg/m ) ( Kg/m ) ( Kg ) ( Kg/m )
1. B 1 โ€“ 2 S1 + T1 308,66 120 - 75
2. B 2 โ€“ 3 S3 + T2 503,2 120 - 125
3. B 3 โ€“ 4 S1 + T1 308,66 120 - 75
ANALISA
STATIKA
4
METODE CROSS
17
A B C D
E F G H
I J K L
ANALISA STATIKA
18
1. METODE CROSS
๏ฑMomen Primer (MF)
- Beban terpusat : MF =
๐‘ƒ.๐‘Ž.๐‘2
๐ฟ2
- Beban merata : MF =
1
12
๐‘ž๐ฟ2
,
- Faktor Kekakuan (K)
K =
4 ๐ธ๐ผ
๐ฟ
๏ฑ Faktor Distribusi (ยต)
ฮผ =
๐พ๐‘‘๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘˜ ๐‘ก๐‘ ๐‘
๏“๐พ๐‘‘๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘˜ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž .
๏ฑ Distribusi
D = - ( ๏“MF titik yg sama x ฮผ )
๏ฑ Induksi
I = ยฝ x Distribusi
๏ฑReaksi perletakan dan gaya dalam
METODE CROSS
19
Balok 0 1 2 3 4 5
EF -1159,519 798,053 135,785 -3146,324 -9048,272 -17570,060
FG -7300,195 7,037 3660,653 3660,653
GH -3146,324 135,785 798,053 -1159,519 -5736,931 -12934,183
IJ -414,981 215,407 103,403 -750,993 -2347,781 -4686,961
JK -2150,350 -38,670 1017,170 1017,170
KL -750,993 103,403 215,407 -414,981 -1787,761 -3902,932
Nilai Momen Balok Pada Portal
Balok 0 1 2 3 4 5
EF 3267,492 647,652 -1972,188 -4592,028 -7211,868 -11367,708
FG 9134,040 5480,424 1826,808 -3362,808
GH 4592,028 1972,188 -647,652 -3267,492 -5887,332 -10043,172
IJ 1001,584 259,192 -483,200 -1225,592 -1967,984 -2710,376
JK 2639,600 1583,760 527,920 -527,920
KL 1225,592 483,200 -259,192 -1001,584 -1743,976 -2486,368
Nilai Gaya Lintang Balok Pada Portal
ANALISA APL SAP2000
20
Mendefinisikan
penampang
Mendefinisikan
material
Mendefinisikan
load pattern dan
load
commbination
Masukkan
beban mati
dan beban
hidup
Run
analyze
Pemodelan
1
2
3
4
5
6
PENULANGAN
STRUKTUR
5
PENULANGAN KOLOM
22
Langkah mendesain tulangan longitudinal kolom dengan
metode diagram interaksi :
๏ฑ Menentukan nilai Momen, Lintang dan Aksial dari data SAP2000.
๏ฑ Menentukan rasio tulangan
Ag = b x h Ast min= 0,01 x Ag
Ast max = 0,08 x Ag Ast perlu= Pu/(0,8 x ๏ฆ x fy)
๏‚ง Dengan syarat
Ast minimum โ‰ค Ast perlu โ‰ค Ast maksimum
๏ฑ Menentukan nilai kuat beban aksial maksimum (Pn)
Po = 0,85 fcโ€™ (Ag โ€“ Ast) + fy .Ast
Pn = 0,8Po , ๐œ™๐‘ƒ๐‘œ = 0,65๐‘ƒ๐‘œ , ๐œ™๐‘ƒ๐‘› = 0,65๐‘ƒ๐‘›
๏‚ง Kontrol
๏ฆPn โ‰ฅ Pu
๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi kegagalan seim
bang (๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’๐œบ๐’š).
๏ฑ Menghitung tinggi efektif (d) dan jarak tinggi efektif ke tulang
an (di).
๐‘‘ = ๐‘ ๐‘’๐‘™๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘ก ๐‘๐‘’๐‘ก๐‘œ๐‘› + ๐ท๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘›๐‘” +
1
2
๐ท๐‘ข๐‘ก๐‘Ž๐‘š๐‘Ž
๐‘‘๐‘– = โ„Ž โˆ’ ๐‘‘ dan ๐‘‘๐‘– = ๐‘‘๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ 
๐‘  =
โ„Ž โˆ’ (2๐‘ ๐‘ + 2๐ท๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘›๐‘” + ๐ท๐‘ข๐‘ก๐‘Ž๐‘š๐‘Ž)
๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ก๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž โ„Ž โˆ’ 1
Dengan, s merupakan jarak antar tulangan.
๏ฑ Menghitung nilai ๐œบ๐’š, c, dan ๐œบ๐’” (regangan dan tinggi regang
an pada daerah tertekan).
๐œ€๐‘ฆ =
๐‘“๐‘ฆ
๐ธ๐‘ 
, ๐‘ =
0,003
0,003 โˆ’ ๐‘๐œ€๐‘ฆ
ร— ๐‘‘1 , ๐œ€๐‘ ๐‘– =
๐‘ โˆ’ ๐‘‘1
๐‘
ร— 0,003
Dengan, ๐œ€๐‘ฆ merupakan regangan baja tulangan leleh, c merupakan
titik tekan maksimum, dan ๐œ€๐‘ ๐‘– merupakan regangan tulangan.
๏ฑ Menghitung tegangan pada lapisan tulangan (๐’‡๐’”๐’Š).
โˆ’๐‘“๐‘ฆโ‰ค ๐‘“๐‘ ๐‘– โ‰ค ๐‘“๐‘ฆ , ๐‘“๐‘ ๐‘– = ๐œ€๐‘ ๐‘– ร— ๐ธ๐‘ 
PENULANGAN KOLOM
23
๏ฑ Menentukan ๐œท๐Ÿ dan nilai a (tinggi blok tegangan).
Berdasarkan pasal 10.2.7.3 SNI 2847-2013, nilai ๐›ฝ1 :
Untuk 17 โ‰ค ๐‘“
๐‘
โ€ฒ
โ‰ค 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85.
Untuk ๐‘“
๐‘
โ€ฒ
> 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85 โˆ’ 0,05
๐‘“๐‘
โ€ฒโˆ’28๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž
7๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž
dan nilai ๐›ฝ1 < 0,65.
๐‘Ž = ๐›ฝ1๐‘
๏ฑ Menghitung gaya tekan pada beton (๐‘ช๐’„) dan gaya
pada setiap lapisan tulangan (๐‘ญ๐’”๐’Š).
๐ถ๐‘ = 0,85๐‘“
๐‘
โ€ฒ
ร— ๐‘Ž๐‘
Jika nilai ๐‘Ž < ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘–๐ด๐‘ ๐‘–
Jika nilai ๐‘Ž > ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘– โˆ’ 0,85๐‘“
๐‘
โ€ฒ
๐ด๐‘ ๐‘–
๏ฑ Menghitung ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’
๐‘ƒ๐‘› = ๐ถ๐‘ + ๐น๐‘ ๐‘– , ๐‘€๐‘› = ๐ถ๐‘
โ„Ž
2
โˆ’
๐‘Ž
2
+ ๐น๐‘ ๐‘–
โ„Ž
2
โˆ’ ๐‘‘๐‘–
๏ฑ Menghitung ๐œ™, ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’.
๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ
(๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’๐Ÿ๐œบ๐’š).
๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi tegangan kontrol
(๐œบ๐’”๐Ÿ = ๐œบ๐’• = โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ“).
๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ’ (๐œบ๐’”๐Ÿ =
โˆ’ ๐Ÿ’๐œบ๐’š).
๏ฑ Menghitung tegangan aksial, dimana ๐‘ด๐’ = ๐ŸŽ ๐’Œ๐‘ต.
๐‘ƒ๐‘›๐‘ก =
๐‘–=1
๐‘›
โˆ’๐‘“๐‘ฆ๐ด๐‘ ๐‘– , ๐œ™๐‘ƒ๐‘›๐‘ก = 0,9 ร— ๐‘ƒ๐‘›๐‘ก
๏ฑ Membuat diagram interaksi dengan memasukkan nilai ๐“๐‘ท๐’
dan ๐“๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’– dan ๐‘ด๐’–.
Langkah mendesain tulangan transversal kolom
:
๏ฑ Menentukan nilai gaya geser ultimit (Vu) dengan
menggunakan SAP 2000
Nilai ๐‘‰
๐‘ dapat diperhitungkan, jika :
๐‘ƒ๐‘ข โ‰ฅ
๐ด๐‘”๐‘“๐‘
โ€ฒ
10
Menentukan nilai ๐‘ฝ๐’„ (gaya geser yang dipikul oleh beton). ๐‘‰
๐‘ =
1
6
๐‘“๐‘
โ€ฒ
๐‘๐‘ค๐‘‘
Menentukan apakah dibutuhkan tulangan geser.
๐‘‰๐‘ข
๐œ™
>
1
2
๐‘‰
๐‘
PENULANGAN KOLOM
24
๏ฑ Menentukan ๐œท๐Ÿ dan nilai a (tinggi blok tegangan).
Berdasarkan pasal 10.2.7.3 SNI 2847-2013, nilai ๐›ฝ1 :
Untuk 17 โ‰ค ๐‘“
๐‘
โ€ฒ
โ‰ค 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85.
Untuk ๐‘“
๐‘
โ€ฒ
> 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85 โˆ’ 0,05
๐‘“๐‘
โ€ฒโˆ’28๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž
7๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž
dan nilai ๐›ฝ1 < 0,65.
๐‘Ž = ๐›ฝ1๐‘
๏ฑ Menghitung gaya tekan pada beton (๐‘ช๐’„) dan gaya
pada setiap lapisan tulangan (๐‘ญ๐’”๐’Š).
๐ถ๐‘ = 0,85๐‘“
๐‘
โ€ฒ
ร— ๐‘Ž๐‘
Jika nilai ๐‘Ž < ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘–๐ด๐‘ ๐‘–
Jika nilai ๐‘Ž > ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘– โˆ’ 0,85๐‘“
๐‘
โ€ฒ
๐ด๐‘ ๐‘–
๏ฑ Menghitung ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’
๐‘ƒ๐‘› = ๐ถ๐‘ + ๐น๐‘ ๐‘– , ๐‘€๐‘› = ๐ถ๐‘
โ„Ž
2
โˆ’
๐‘Ž
2
+ ๐น๐‘ ๐‘–
โ„Ž
2
โˆ’ ๐‘‘๐‘–
๏ฑ Menghitung ๐œ™, ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’.
๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ
(๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’๐Ÿ๐œบ๐’š).
๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi tegangan kontrol
(๐œบ๐’”๐Ÿ = ๐œบ๐’• = โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ“).
๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ’ (๐œบ๐’”๐Ÿ =
โˆ’ ๐Ÿ’๐œบ๐’š).
๏ฑ Menghitung tegangan aksial, dimana ๐‘ด๐’ = ๐ŸŽ ๐’Œ๐‘ต.
๐‘ƒ๐‘›๐‘ก =
๐‘–=1
๐‘›
โˆ’๐‘“๐‘ฆ๐ด๐‘ ๐‘– , ๐œ™๐‘ƒ๐‘›๐‘ก = 0,9 ร— ๐‘ƒ๐‘›๐‘ก
๏ฑ Membuat diagram interaksi dengan memasukkan nilai ๐“๐‘ท๐’
dan ๐“๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’– dan ๐‘ด๐’–.
Langkah mendesain tulangan transversal kolom
:
๏ฑ Menentukan nilai gaya geser ultimit (Vu) dengan
menggunakan SAP 2000
Nilai ๐‘‰
๐‘ dapat diperhitungkan, jika :
๐‘ƒ๐‘ข โ‰ฅ
๐ด๐‘”๐‘“๐‘
โ€ฒ
10
Menentukan nilai ๐‘ฝ๐’„ (gaya geser yang dipikul oleh beton). ๐‘‰
๐‘ =
1
6
๐‘“๐‘
โ€ฒ
๐‘๐‘ค๐‘‘
Menentukan apakah dibutuhkan tulangan geser.
๐‘‰๐‘ข
๐œ™
>
1
2
๐‘‰
๐‘
PENULANGAN KOLOM
25
PENULANGAN BALOK
26
TYPE TUMPUAN
SECTION
B X D
TEKAN / ATAS
TARIK /BAWAH
350 X 250
3D19
LAPANGAN
2D19
SENGKANG R 10 - 70 R 10 - 140
3D19
2D19
10. Analisa Tulangan Geser (Sengkang)
- Penentuan nilai gaya geser tahanan (Vc)
Vc =
1
6
. ๐‘“โ€ฒ๐‘ . ๐‘ . ๐‘‘
- Penentuan nilai gaya geser (Vn)
Vn =
๐‘‰๐‘ข
0,75
- Dari nilai Vn dan Vc yang diperoleh dilakukan
perbandingan dengan persyaratan sebagai berikut :
Apabila Vn > Vc Maka Balok Perlu Tulangan Geser
Apabila Vn < Vc Maka Balok Tidak Perlu Tulangan
Geser
- Penentuan jarak sengkang yaitu 1/4d untuk
tumpuan dan 1/2d untuk lapangan.
PENULANGAN BALOK
27
1. Menentukan momen dan lintang menggunakan
SAP2000.
2. Menentukan nilai rasio tulangan.
ฯb =
0,85 . ๐‘“๐‘โ€ฒ
. ๐›ฝ1
๐‘“๐‘ฆ
ร—
600
600 + ๐‘“๐‘ฆ
ฯmax = 0,75
0,85 . ๐‘“๐‘โ€ฒ
. ๐›ฝ1
๐‘“๐‘ฆ
ร—
600
600 + ๐‘“๐‘ฆ
๐œŒ๐‘š๐‘–๐‘› =
1,4
fy
Syarat : ฯ min โ‰ค ฯbโ‰ค ฯ max
Apabila ฯb > ฯmin dan ฯb < ฯmax maka digunakan ฯb
Apabila ฯb < ฯmin dan ฯb < ฯmax maka digunakan ฯmin
Apabila ฯb >ฯmin dan ฯb > ฯmax maka digunakan ฯmax
3. Menentukan koefisien tahahan maksimum
k = w . fcโ€™ (1 โ€“ 0,59 w)
w =
๐œŒ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘ฅ ๐‘“๐‘ฆ
๐‘“๐‘โ€ฒ
4. Menentukan kekuatan yang tersedia dan yang
dibutuhkan (Mr)
Mr = ๏ฆ x b x d2 x k
Syarat : Mr โ‰ฅ Mu
5. Menentukan rasio tulangan yang akan digunakan
๐‘€๐‘ข
๐‘๐‘‘2 = ฯ ร— รธ ร— ๐‘“
๐‘ฆ ร— 1 โˆ’ 0,588 ร— ฯ ร—
๐‘“๐‘ฆ
๐‘“๐‘
โ€ฒ
syarat : ฯ min โ‰ค ฯ โ‰ค ฯ max
6. Menentukan luas penampang tarik (atas)
As = ฯ x b x d
7. Menentukan jumlah tulangan (n)
n =
๐ด๐‘  ๐‘ฅ 4
๐œ‹ ๐‘ฅ ๐ท2
8. Menentukan luas penampang tekan (bawah)
ฯ tulangan tekan = 0,5 ฯ tulangan tarik
As = ฯ x b x d
9. Menentukan jarak tulangan yang digunakan
m =
๐‘โˆ’( ๐‘› .๐ท๐‘  + 2.โˆ…๐‘‘ + 2.๐‘  )
๐‘›โˆ’1
Syarat tulangan balok :
โ— m โ‰ฅ ร˜ tul pokok
โ— m โ‰ฅ 4/3 agregat max (30 mm)
โ— m โ‰ฅ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang
PENULANGAN PLAT LANTAI DAN DAK
28
PENULANGAN PLAT LANTAI DAN DAK
29
D 10 - 250
D 10 - 110 D 10 - 250
D 10 - 300 D 10 - 300
D 10 - 300 D 10 - 300
TYPE PELAT LANTAI 2
POSITION TUMPUAN LAPANGAN
TEBAL PELAT 120 mm 120 mm
ARAH X
ARAH Y
TULANGAN D 10 - 110
TULANGAN
TYPE DAK ATAP
POSITION TUMPUAN LAPANGAN
TEBAL PELAT 110 mm 110 mm
ARAH X
ARAH Y
TULANGAN
TULANGAN
PERENCANAAN
PONDASI
6
PONDASI
31
Data-data perencanaan yang diketahui :
Dimensi kolom (b x h) : 400 x 400 mm
Mutu beton (f โ€˜c) : 30 MPa
Mutu baja (fy) : 400 MPa
Berat jenis beton (ฮณ beton) : 2400 Kg/m3 = 24 kN/m3
Selimut beton (Sb) : 75 mm
Momen ultimit (Mu) : 403,035 Kg.m = 3,9537 kN.m
Gaya tekan aksial (Pu) : 42431,700 Kg = 416,256 kN
Gaya horizontal (H) : 311,528 Kg = 3,056 kN
(Data Mu, Pu, dan H Didapat dari perhitungan SAP 2000)
Data yang diasumsikan :
ร˜ tulangan utama : 19 mm
Berat jenis tanah (ฮณtanah) : 1800 kg/m3 = 18 kN/m3
Kohesi tanah (c) : 3000 kg/m2 = 30 kN/m2
Sudut geser (๏ฑ) : 30หš
Dimensi fondasi (B x L) : 1 x 1 m
Kedalaman pondasi (Df) : 1,5 m
Tebal pelat pondasi (h) : 500 mm
Berdasarkan SNI beton 2847-2019
pasal 13.3.1.2 โ€œKetebalan fondasi total
harus dipilih sedemikian rupa sehingga
ketebalan efektif tulangan bawah
sekurang-kurangnya adalah 150 mmโ€
PONDASI
32
Berdasarkan SNI beton 2847-2019 pasal 13.3.1.2 โ€œKetebalan fondasi total harus dipilih sedemikian
rupa sehingga ketebalan efektif tulangan bawah sekurang-kurangnya adalah 150 mmโ€
1. Perhitungan beban total
arah vertical
๐‘ = ๐‘ƒ + ๐‘Š๐‘˜ + ๐‘Š๐‘ก + ๐‘Š
๐‘ 
๐‘Š๐‘˜ = ๐‘ฃ๐‘˜ ร— ๐›พ๐‘
๐‘Š๐‘ฃ๐‘ก ร— ๐›พ๐‘
๐‘Š
๐‘  = ๐‘ฃ๐‘  ร— ๐›พ๐‘ก
2. Nilai Eksentrisitas
๐‘€๐‘ฅ = ๐‘€๐‘ข + ๐ป ร— ๐ท๐‘“
Akibat adanya M dan N
maka timbul eksentrisitas, ๐‘’ =
๐‘€๐‘ฅ
๐‘
Syarat :
Jika qmin = positif (+) ๏‚ฎ maka ๐‘’ <
๐ต
6
Jika qmin = nol (0) ๏‚ฎ maka ๐‘’ =
๐ต
6
Jika qmin = negative (-) ๏‚ฎ maka ๐‘’ >
๐ต
6
PONDASI
33
3. Analisis daya dukung (Mayerhof)
- Menentukan lebar dan panjang efektif
Bโ€™ = B โ€“ 2e Lโ€™ = L
- Menentukan faktor kapasitas daya dukung
Nc, Nq, Nฮณ (Dari tabel, berdasarkan sudut geser)
- Menentukan faktor bentuk fondasi
Sc = 1 + 0,2 ๐ตโ€ฒ
๐ฟโ€ฒ
๐‘ก๐‘”2
(45 + ๐œ‘ 2)
Sq = Sฮณ = 1 + 0,1 ๐ตโ€ฒ
๐ฟโ€ฒ
๐‘ก๐‘”2
(45 + ๐œ‘ 2)
- Menentukan faktor kedalaman fondasi
dc = 1 + 0,2 ๐ท๐‘“ ๐ต ๐‘ก๐‘”(45 + ๐œ‘ 2)
dq = dฮณ = 1 + 0,1 ๐ท๐‘“ ๐ต ๐‘ก๐‘”(45 + ๐œ‘ 2)
- Menentukan faktor kemiringan beban
ic = iq = 1 โˆ’
๐›ฟยฐ
90ยฐ
2
iฮณ = 1 โˆ’
๐›ฟยฐ
๐œ‘
2
- Menghitung daya dukung tanah
๐‘ž = ๐›พ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘Žโ„Ž ร— ๐ท๐‘“
qult = ๐‘†๐‘. ๐‘‘๐‘. ๐‘–๐‘. ๐‘. ๐‘๐‘ + ๐‘†๐‘ž. ๐‘‘๐‘ž. ๐‘–๐‘ž. ๐‘ž. ๐‘๐‘ž + ๐‘†๐›พ. ๐‘‘๐›พ. ๐‘–๐›พ. 0,5. ๐›พ. ๐ตโ€ฒ
. ๐‘๐›พ.
- Menghitung daya dukung ijin tanah
๐‘ž๐‘Ž =
๐‘ž๐‘ข๐‘™๐‘ก
๐น๐พ
, ๐‘ƒ
๐‘Ž = ๐‘ž๐‘Ž ร— ๐ดโ€ฒ , ๐‘ƒ
๐‘Ž > ๐‘ƒ
๐‘ข
- Menghitung q maksimum dan q minimum
๐ดโ€ฒ
= ๐ตโ€ฒ
ร— ๐ฟโ€ฒ
๐‘ž๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ =
๐‘
๐ด
+
6ร—๐‘€๐‘ฅ
๐ตร—๐ฟ2 ๐‘ž๐‘š๐‘–๐‘› =
๐‘
๐ด
โˆ’
6ร—๐‘€๐‘ฅ
๐ตร—๐ฟ2
4. Melakukan pengecekan stabilitas fondasi
Kestabilan terhadap Guling
๐‘€๐‘ก = ๐‘ ร—
๐ตโ€ฒ
2
๐‘€๐‘” = ๐‘€๐‘ข + ๐ป ร— ๐ท๐‘“
๐น๐พ =
๐‘€๐‘ก
๐‘€๐‘”
โ‰ฅ 1,5
Kestabilan terhadap Geser
W = Ws + Wk + Wt , ฮฃFh = H , ฮฃFR = W tan(ฮดb) + A ร— ฮฑd ร— Cu
๐น๐พ =
ฮฃFR
ฮฃFh
> 1,5
Kestabilan terhadap Daya Dukung
๐น๐พ =
๐‘ž๐‘ข๐‘™๐‘ก
๐‘ž๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ
โ‰ฅ 3
PONDASI
34
PENULANGAN PONDASI
35
โ€ข Mu
โ€ข As =
๐‘€๐‘ข
ษธ๐‘™๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘Ÿ .๐‘“๐‘ฆ.๐‘—.๐‘‘
โ€ข ๐ด๐‘  ๐‘š๐‘–๐‘› = 0,002 ร— ๐ต ๐‘ฅ โ„Ž. ๐‘๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘ก
โ€ข ๐‘› =
๐ด๐‘  ๐‘š๐‘–๐‘›
๐ด๐‘‘
โ€ข ๐‘  =
๐ตโˆ’ 2.๐‘ ๐‘’๐‘™๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘ก ๐‘๐‘’๐‘ก๐‘œ๐‘›+๐ท19
๐‘›โˆ’1
โ€ข ๐‘™๐‘‘ =
๐‘“๐‘ฆ ๐›น๐‘ก ๐›น๐‘’
2,1๐œ† ๐‘“๐‘
๐‘‘๐‘
36
TERIMA KASIH
BY AZIZ RACHMAN HAKIM
NIM 190102106

More Related Content

Similar to PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx

Bab 4 plat
Bab 4 platBab 4 plat
Bab 4 plat
shofimahmudah1
ย 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
ย 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
noussevarenna
ย 
Teori pascatarik
Teori pascatarikTeori pascatarik
Teori pascatarik
ssuser3ce389
ย 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
ย 
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak okBab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
khairatulfitri
ย 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
Iqbal Pratama
ย 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
Joko Tole
ย 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
dodi rahmawan
ย 
Baja presentation
Baja presentationBaja presentation
Baja presentation
Dadi Wahyudi
ย 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
tanchul
ย 
54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge
raka suryawardana
ย 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Poten Novo
ย 
25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass
Rasinanda
ย 
kuliah kolom panjang
kuliah kolom panjangkuliah kolom panjang
kuliah kolom panjang
Abtas Lamakarate
ย 
Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2
radar radius
ย 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
tovan juniantara
ย 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Charis Muhammad
ย 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Charis Muhammad
ย 

Similar to PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx (20)

Bab 4 plat
Bab 4 platBab 4 plat
Bab 4 plat
ย 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
ย 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
ย 
Teori pascatarik
Teori pascatarikTeori pascatarik
Teori pascatarik
ย 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
ย 
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak okBab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
ย 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
ย 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
ย 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
ย 
Baja presentation
Baja presentationBaja presentation
Baja presentation
ย 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
ย 
54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge
ย 
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang TunggalBab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
ย 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
ย 
25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass
ย 
kuliah kolom panjang
kuliah kolom panjangkuliah kolom panjang
kuliah kolom panjang
ย 
Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2
ย 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
ย 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
ย 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
ย 

PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx

  • 1. PERENCANAAN KONSTRUKSI GEDUNG PUSKESMAS 2 LANTAI AZIZ RACHMAN HAKIM 1901021016
  • 2. 2 BATASAN MASALAH โ€ข Spesifikasi Teknis โ€ข Bentuk Bangunan โ€ข Penganalisaan beban โ€ข Perhitungan pada konstruksi yang bersifat sruktural โ€ข Penggunaan jenis atap
  • 3. 3 TIMELINE 1. Data Perencanaan 2. Preliminary Design 3. Analisa Pembebanan 4. Analisa Statika 5. Penulangan Struktur 6. Perencanaan Fondasi
  • 5. DATA PERENCANAAN 5 Fungsi Bangunan : Puskesmas Panjang Total : 25 m Lebar Total : 11 m Tinggi Total : 7,5 m Jenis Material Struktur : Struktur Beton Bertulang Jenis Pondasi : Pondasi Telapak Jenis Bangunan : Bangunan Bertingkat 2 Lantai Jenis Atap : Dak Atap Beton Mutu Bahan Konstruksi Mutu Beton (fcโ€™) : 30 Mpa Elastisitas Beton (Ecโ€™) : 4700 x ๐Ÿ‘๐ŸŽ = 25743 Mpa Berat Jenis Beton (๏งbeton) : 2400 Kg/cm3 Mutu Tulangan ( fy) : 400 Mpa Elastisitas Tulangan (Es) : 200000 Mpa
  • 10. KOLOM Perencanaan dimensi kolom berdasarkan SNI 2847-2019 Pasal 18.7.2 hal. 385 yaitu kolom harus memenuhi : ๏ฟฎ C1 โ‰ฅ 300 mm ๏ฟฎ ๐ถ1 ๐ถ2 โ‰ฅ 0,4 Dimana : C1 : Sisi Terpendek Penampang Kolom C2 : Sisi Terpanjang Penampang Kolom Dengan demikian diperoleh dimensi kolom 400 mm x 400 mm. 10 KOLOM
  • 11. BALOK Tinggi Balok (h) Berdasarkan SNI 2847 โ€“ 2013 halaman 70 pada tabel 9.5 (a) 1. h โ‰ฅ 1 16 ร— ๐“, untuk fy = 420 Mpa 2. h โ‰ฅ 1 16 ร— ๐“ ร— 0,4 + fy 700 , untuk fy < 420 Mpa Lebar Balok (bw) Berdasarkan SNI 2847-2013 halaman 186 1. Pasal 21.5.1.3 bw โ‰ฅ 0,3 h atau bw โ‰ฅ 250 mm 2. Pasal 21.5.1.4 bw โ‰ค 0,75 x C1 Maka, diasumsikan dimensi Balok Induk 250 mm x 350 mm. 11 BALOK INDUK
  • 12. PELAT LANTAI 12 Perencanaan dimensi pelat didasarkan pada SNI 2847-2019 pasal 8.3.1.2. Plat berdasarkan fungsinya di bagi atas 2 tipe, yaitu: 1. Plat satu arah (one-way slab), Ly/Lx > 2 2. Plat dua arah, (two-way slab), Ly/Lx โ‰ค 2 Perencanaan jenis plat dengan rumus perbandingan Ly/Lx. Dari hasil perhitungan di ketahui bahwa jenis plat yg di pakai adalah Plat Dua Arah (Ly/Lx โ‰ค 2) Berdasarkan hasil perhitungan, didapat tebal pelat sebesar 120 mm.
  • 15. Pendistirbusian Beban Portal 15 NO Portal Bentang Jenis Beban qd1 qd2 Beban Terpusat ql ( Kg/m ) ( Kg/m ) ( Kg ) ( Kg/m ) 1. B 1 โ€“ 2 S1 + S1 387,2 1546 1536 187,5 2. B 2 โ€“ 3 T2 + S2 899,72 1546 1536 449,22 3. B 3 โ€“ 4 S1 + S1 387,2 1546 1536 187,5 Distribusi Beban Pada Lantai 2 (Bentang B-B) Distribusi Beban Pada Dak Atap (Bentang B-B) NO Portal Bentang Jenis Beban qd1 qd2 Beban Terpusat ql ( Kg/m ) ( Kg/m ) ( Kg ) ( Kg/m ) 1. B 1 โ€“ 2 S1 + T1 308,66 120 - 75 2. B 2 โ€“ 3 S3 + T2 503,2 120 - 125 3. B 3 โ€“ 4 S1 + T1 308,66 120 - 75
  • 17. METODE CROSS 17 A B C D E F G H I J K L
  • 18. ANALISA STATIKA 18 1. METODE CROSS ๏ฑMomen Primer (MF) - Beban terpusat : MF = ๐‘ƒ.๐‘Ž.๐‘2 ๐ฟ2 - Beban merata : MF = 1 12 ๐‘ž๐ฟ2 , - Faktor Kekakuan (K) K = 4 ๐ธ๐ผ ๐ฟ ๏ฑ Faktor Distribusi (ยต) ฮผ = ๐พ๐‘‘๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘˜ ๐‘ก๐‘ ๐‘ ๏“๐พ๐‘‘๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘˜ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž . ๏ฑ Distribusi D = - ( ๏“MF titik yg sama x ฮผ ) ๏ฑ Induksi I = ยฝ x Distribusi ๏ฑReaksi perletakan dan gaya dalam
  • 19. METODE CROSS 19 Balok 0 1 2 3 4 5 EF -1159,519 798,053 135,785 -3146,324 -9048,272 -17570,060 FG -7300,195 7,037 3660,653 3660,653 GH -3146,324 135,785 798,053 -1159,519 -5736,931 -12934,183 IJ -414,981 215,407 103,403 -750,993 -2347,781 -4686,961 JK -2150,350 -38,670 1017,170 1017,170 KL -750,993 103,403 215,407 -414,981 -1787,761 -3902,932 Nilai Momen Balok Pada Portal Balok 0 1 2 3 4 5 EF 3267,492 647,652 -1972,188 -4592,028 -7211,868 -11367,708 FG 9134,040 5480,424 1826,808 -3362,808 GH 4592,028 1972,188 -647,652 -3267,492 -5887,332 -10043,172 IJ 1001,584 259,192 -483,200 -1225,592 -1967,984 -2710,376 JK 2639,600 1583,760 527,920 -527,920 KL 1225,592 483,200 -259,192 -1001,584 -1743,976 -2486,368 Nilai Gaya Lintang Balok Pada Portal
  • 20. ANALISA APL SAP2000 20 Mendefinisikan penampang Mendefinisikan material Mendefinisikan load pattern dan load commbination Masukkan beban mati dan beban hidup Run analyze Pemodelan 1 2 3 4 5 6
  • 22. PENULANGAN KOLOM 22 Langkah mendesain tulangan longitudinal kolom dengan metode diagram interaksi : ๏ฑ Menentukan nilai Momen, Lintang dan Aksial dari data SAP2000. ๏ฑ Menentukan rasio tulangan Ag = b x h Ast min= 0,01 x Ag Ast max = 0,08 x Ag Ast perlu= Pu/(0,8 x ๏ฆ x fy) ๏‚ง Dengan syarat Ast minimum โ‰ค Ast perlu โ‰ค Ast maksimum ๏ฑ Menentukan nilai kuat beban aksial maksimum (Pn) Po = 0,85 fcโ€™ (Ag โ€“ Ast) + fy .Ast Pn = 0,8Po , ๐œ™๐‘ƒ๐‘œ = 0,65๐‘ƒ๐‘œ , ๐œ™๐‘ƒ๐‘› = 0,65๐‘ƒ๐‘› ๏‚ง Kontrol ๏ฆPn โ‰ฅ Pu ๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi kegagalan seim bang (๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’๐œบ๐’š). ๏ฑ Menghitung tinggi efektif (d) dan jarak tinggi efektif ke tulang an (di). ๐‘‘ = ๐‘ ๐‘’๐‘™๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘ก ๐‘๐‘’๐‘ก๐‘œ๐‘› + ๐ท๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘›๐‘” + 1 2 ๐ท๐‘ข๐‘ก๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐‘‘๐‘– = โ„Ž โˆ’ ๐‘‘ dan ๐‘‘๐‘– = ๐‘‘๐‘ฅ โˆ’ ๐‘  ๐‘  = โ„Ž โˆ’ (2๐‘ ๐‘ + 2๐ท๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘›๐‘” + ๐ท๐‘ข๐‘ก๐‘Ž๐‘š๐‘Ž) ๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ก๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž โ„Ž โˆ’ 1 Dengan, s merupakan jarak antar tulangan. ๏ฑ Menghitung nilai ๐œบ๐’š, c, dan ๐œบ๐’” (regangan dan tinggi regang an pada daerah tertekan). ๐œ€๐‘ฆ = ๐‘“๐‘ฆ ๐ธ๐‘  , ๐‘ = 0,003 0,003 โˆ’ ๐‘๐œ€๐‘ฆ ร— ๐‘‘1 , ๐œ€๐‘ ๐‘– = ๐‘ โˆ’ ๐‘‘1 ๐‘ ร— 0,003 Dengan, ๐œ€๐‘ฆ merupakan regangan baja tulangan leleh, c merupakan titik tekan maksimum, dan ๐œ€๐‘ ๐‘– merupakan regangan tulangan. ๏ฑ Menghitung tegangan pada lapisan tulangan (๐’‡๐’”๐’Š). โˆ’๐‘“๐‘ฆโ‰ค ๐‘“๐‘ ๐‘– โ‰ค ๐‘“๐‘ฆ , ๐‘“๐‘ ๐‘– = ๐œ€๐‘ ๐‘– ร— ๐ธ๐‘ 
  • 23. PENULANGAN KOLOM 23 ๏ฑ Menentukan ๐œท๐Ÿ dan nilai a (tinggi blok tegangan). Berdasarkan pasal 10.2.7.3 SNI 2847-2013, nilai ๐›ฝ1 : Untuk 17 โ‰ค ๐‘“ ๐‘ โ€ฒ โ‰ค 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85. Untuk ๐‘“ ๐‘ โ€ฒ > 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85 โˆ’ 0,05 ๐‘“๐‘ โ€ฒโˆ’28๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž 7๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž dan nilai ๐›ฝ1 < 0,65. ๐‘Ž = ๐›ฝ1๐‘ ๏ฑ Menghitung gaya tekan pada beton (๐‘ช๐’„) dan gaya pada setiap lapisan tulangan (๐‘ญ๐’”๐’Š). ๐ถ๐‘ = 0,85๐‘“ ๐‘ โ€ฒ ร— ๐‘Ž๐‘ Jika nilai ๐‘Ž < ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘–๐ด๐‘ ๐‘– Jika nilai ๐‘Ž > ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘– โˆ’ 0,85๐‘“ ๐‘ โ€ฒ ๐ด๐‘ ๐‘– ๏ฑ Menghitung ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’ ๐‘ƒ๐‘› = ๐ถ๐‘ + ๐น๐‘ ๐‘– , ๐‘€๐‘› = ๐ถ๐‘ โ„Ž 2 โˆ’ ๐‘Ž 2 + ๐น๐‘ ๐‘– โ„Ž 2 โˆ’ ๐‘‘๐‘– ๏ฑ Menghitung ๐œ™, ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’. ๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ (๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’๐Ÿ๐œบ๐’š). ๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi tegangan kontrol (๐œบ๐’”๐Ÿ = ๐œบ๐’• = โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ“). ๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ’ (๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’ ๐Ÿ’๐œบ๐’š). ๏ฑ Menghitung tegangan aksial, dimana ๐‘ด๐’ = ๐ŸŽ ๐’Œ๐‘ต. ๐‘ƒ๐‘›๐‘ก = ๐‘–=1 ๐‘› โˆ’๐‘“๐‘ฆ๐ด๐‘ ๐‘– , ๐œ™๐‘ƒ๐‘›๐‘ก = 0,9 ร— ๐‘ƒ๐‘›๐‘ก ๏ฑ Membuat diagram interaksi dengan memasukkan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’– dan ๐‘ด๐’–. Langkah mendesain tulangan transversal kolom : ๏ฑ Menentukan nilai gaya geser ultimit (Vu) dengan menggunakan SAP 2000 Nilai ๐‘‰ ๐‘ dapat diperhitungkan, jika : ๐‘ƒ๐‘ข โ‰ฅ ๐ด๐‘”๐‘“๐‘ โ€ฒ 10 Menentukan nilai ๐‘ฝ๐’„ (gaya geser yang dipikul oleh beton). ๐‘‰ ๐‘ = 1 6 ๐‘“๐‘ โ€ฒ ๐‘๐‘ค๐‘‘ Menentukan apakah dibutuhkan tulangan geser. ๐‘‰๐‘ข ๐œ™ > 1 2 ๐‘‰ ๐‘
  • 24. PENULANGAN KOLOM 24 ๏ฑ Menentukan ๐œท๐Ÿ dan nilai a (tinggi blok tegangan). Berdasarkan pasal 10.2.7.3 SNI 2847-2013, nilai ๐›ฝ1 : Untuk 17 โ‰ค ๐‘“ ๐‘ โ€ฒ โ‰ค 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85. Untuk ๐‘“ ๐‘ โ€ฒ > 28 ๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž, nilai ๐›ฝ1 = 0,85 โˆ’ 0,05 ๐‘“๐‘ โ€ฒโˆ’28๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž 7๐‘€๐‘ƒ๐‘Ž dan nilai ๐›ฝ1 < 0,65. ๐‘Ž = ๐›ฝ1๐‘ ๏ฑ Menghitung gaya tekan pada beton (๐‘ช๐’„) dan gaya pada setiap lapisan tulangan (๐‘ญ๐’”๐’Š). ๐ถ๐‘ = 0,85๐‘“ ๐‘ โ€ฒ ร— ๐‘Ž๐‘ Jika nilai ๐‘Ž < ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘–๐ด๐‘ ๐‘– Jika nilai ๐‘Ž > ๐‘‘๐‘–, maka ๐น๐‘ ๐‘– = ๐‘“๐‘ ๐‘– โˆ’ 0,85๐‘“ ๐‘ โ€ฒ ๐ด๐‘ ๐‘– ๏ฑ Menghitung ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’ ๐‘ƒ๐‘› = ๐ถ๐‘ + ๐น๐‘ ๐‘– , ๐‘€๐‘› = ๐ถ๐‘ โ„Ž 2 โˆ’ ๐‘Ž 2 + ๐น๐‘ ๐‘– โ„Ž 2 โˆ’ ๐‘‘๐‘– ๏ฑ Menghitung ๐œ™, ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’. ๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ (๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’๐Ÿ๐œบ๐’š). ๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi tegangan kontrol (๐œบ๐’”๐Ÿ = ๐œบ๐’• = โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ“). ๏ฑ Menentukan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’ saat kondisi ๐’ = โˆ’๐Ÿ’ (๐œบ๐’”๐Ÿ = โˆ’ ๐Ÿ’๐œบ๐’š). ๏ฑ Menghitung tegangan aksial, dimana ๐‘ด๐’ = ๐ŸŽ ๐’Œ๐‘ต. ๐‘ƒ๐‘›๐‘ก = ๐‘–=1 ๐‘› โˆ’๐‘“๐‘ฆ๐ด๐‘ ๐‘– , ๐œ™๐‘ƒ๐‘›๐‘ก = 0,9 ร— ๐‘ƒ๐‘›๐‘ก ๏ฑ Membuat diagram interaksi dengan memasukkan nilai ๐“๐‘ท๐’ dan ๐“๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’ dan ๐‘ด๐’, ๐‘ท๐’– dan ๐‘ด๐’–. Langkah mendesain tulangan transversal kolom : ๏ฑ Menentukan nilai gaya geser ultimit (Vu) dengan menggunakan SAP 2000 Nilai ๐‘‰ ๐‘ dapat diperhitungkan, jika : ๐‘ƒ๐‘ข โ‰ฅ ๐ด๐‘”๐‘“๐‘ โ€ฒ 10 Menentukan nilai ๐‘ฝ๐’„ (gaya geser yang dipikul oleh beton). ๐‘‰ ๐‘ = 1 6 ๐‘“๐‘ โ€ฒ ๐‘๐‘ค๐‘‘ Menentukan apakah dibutuhkan tulangan geser. ๐‘‰๐‘ข ๐œ™ > 1 2 ๐‘‰ ๐‘
  • 26. PENULANGAN BALOK 26 TYPE TUMPUAN SECTION B X D TEKAN / ATAS TARIK /BAWAH 350 X 250 3D19 LAPANGAN 2D19 SENGKANG R 10 - 70 R 10 - 140 3D19 2D19 10. Analisa Tulangan Geser (Sengkang) - Penentuan nilai gaya geser tahanan (Vc) Vc = 1 6 . ๐‘“โ€ฒ๐‘ . ๐‘ . ๐‘‘ - Penentuan nilai gaya geser (Vn) Vn = ๐‘‰๐‘ข 0,75 - Dari nilai Vn dan Vc yang diperoleh dilakukan perbandingan dengan persyaratan sebagai berikut : Apabila Vn > Vc Maka Balok Perlu Tulangan Geser Apabila Vn < Vc Maka Balok Tidak Perlu Tulangan Geser - Penentuan jarak sengkang yaitu 1/4d untuk tumpuan dan 1/2d untuk lapangan.
  • 27. PENULANGAN BALOK 27 1. Menentukan momen dan lintang menggunakan SAP2000. 2. Menentukan nilai rasio tulangan. ฯb = 0,85 . ๐‘“๐‘โ€ฒ . ๐›ฝ1 ๐‘“๐‘ฆ ร— 600 600 + ๐‘“๐‘ฆ ฯmax = 0,75 0,85 . ๐‘“๐‘โ€ฒ . ๐›ฝ1 ๐‘“๐‘ฆ ร— 600 600 + ๐‘“๐‘ฆ ๐œŒ๐‘š๐‘–๐‘› = 1,4 fy Syarat : ฯ min โ‰ค ฯbโ‰ค ฯ max Apabila ฯb > ฯmin dan ฯb < ฯmax maka digunakan ฯb Apabila ฯb < ฯmin dan ฯb < ฯmax maka digunakan ฯmin Apabila ฯb >ฯmin dan ฯb > ฯmax maka digunakan ฯmax 3. Menentukan koefisien tahahan maksimum k = w . fcโ€™ (1 โ€“ 0,59 w) w = ๐œŒ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘ฅ ๐‘“๐‘ฆ ๐‘“๐‘โ€ฒ 4. Menentukan kekuatan yang tersedia dan yang dibutuhkan (Mr) Mr = ๏ฆ x b x d2 x k Syarat : Mr โ‰ฅ Mu 5. Menentukan rasio tulangan yang akan digunakan ๐‘€๐‘ข ๐‘๐‘‘2 = ฯ ร— รธ ร— ๐‘“ ๐‘ฆ ร— 1 โˆ’ 0,588 ร— ฯ ร— ๐‘“๐‘ฆ ๐‘“๐‘ โ€ฒ syarat : ฯ min โ‰ค ฯ โ‰ค ฯ max 6. Menentukan luas penampang tarik (atas) As = ฯ x b x d 7. Menentukan jumlah tulangan (n) n = ๐ด๐‘  ๐‘ฅ 4 ๐œ‹ ๐‘ฅ ๐ท2 8. Menentukan luas penampang tekan (bawah) ฯ tulangan tekan = 0,5 ฯ tulangan tarik As = ฯ x b x d 9. Menentukan jarak tulangan yang digunakan m = ๐‘โˆ’( ๐‘› .๐ท๐‘  + 2.โˆ…๐‘‘ + 2.๐‘  ) ๐‘›โˆ’1 Syarat tulangan balok : โ— m โ‰ฅ ร˜ tul pokok โ— m โ‰ฅ 4/3 agregat max (30 mm) โ— m โ‰ฅ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang
  • 29. PENULANGAN PLAT LANTAI DAN DAK 29 D 10 - 250 D 10 - 110 D 10 - 250 D 10 - 300 D 10 - 300 D 10 - 300 D 10 - 300 TYPE PELAT LANTAI 2 POSITION TUMPUAN LAPANGAN TEBAL PELAT 120 mm 120 mm ARAH X ARAH Y TULANGAN D 10 - 110 TULANGAN TYPE DAK ATAP POSITION TUMPUAN LAPANGAN TEBAL PELAT 110 mm 110 mm ARAH X ARAH Y TULANGAN TULANGAN
  • 31. PONDASI 31 Data-data perencanaan yang diketahui : Dimensi kolom (b x h) : 400 x 400 mm Mutu beton (f โ€˜c) : 30 MPa Mutu baja (fy) : 400 MPa Berat jenis beton (ฮณ beton) : 2400 Kg/m3 = 24 kN/m3 Selimut beton (Sb) : 75 mm Momen ultimit (Mu) : 403,035 Kg.m = 3,9537 kN.m Gaya tekan aksial (Pu) : 42431,700 Kg = 416,256 kN Gaya horizontal (H) : 311,528 Kg = 3,056 kN (Data Mu, Pu, dan H Didapat dari perhitungan SAP 2000) Data yang diasumsikan : ร˜ tulangan utama : 19 mm Berat jenis tanah (ฮณtanah) : 1800 kg/m3 = 18 kN/m3 Kohesi tanah (c) : 3000 kg/m2 = 30 kN/m2 Sudut geser (๏ฑ) : 30หš Dimensi fondasi (B x L) : 1 x 1 m Kedalaman pondasi (Df) : 1,5 m Tebal pelat pondasi (h) : 500 mm Berdasarkan SNI beton 2847-2019 pasal 13.3.1.2 โ€œKetebalan fondasi total harus dipilih sedemikian rupa sehingga ketebalan efektif tulangan bawah sekurang-kurangnya adalah 150 mmโ€
  • 32. PONDASI 32 Berdasarkan SNI beton 2847-2019 pasal 13.3.1.2 โ€œKetebalan fondasi total harus dipilih sedemikian rupa sehingga ketebalan efektif tulangan bawah sekurang-kurangnya adalah 150 mmโ€ 1. Perhitungan beban total arah vertical ๐‘ = ๐‘ƒ + ๐‘Š๐‘˜ + ๐‘Š๐‘ก + ๐‘Š ๐‘  ๐‘Š๐‘˜ = ๐‘ฃ๐‘˜ ร— ๐›พ๐‘ ๐‘Š๐‘ฃ๐‘ก ร— ๐›พ๐‘ ๐‘Š ๐‘  = ๐‘ฃ๐‘  ร— ๐›พ๐‘ก 2. Nilai Eksentrisitas ๐‘€๐‘ฅ = ๐‘€๐‘ข + ๐ป ร— ๐ท๐‘“ Akibat adanya M dan N maka timbul eksentrisitas, ๐‘’ = ๐‘€๐‘ฅ ๐‘ Syarat : Jika qmin = positif (+) ๏‚ฎ maka ๐‘’ < ๐ต 6 Jika qmin = nol (0) ๏‚ฎ maka ๐‘’ = ๐ต 6 Jika qmin = negative (-) ๏‚ฎ maka ๐‘’ > ๐ต 6
  • 33. PONDASI 33 3. Analisis daya dukung (Mayerhof) - Menentukan lebar dan panjang efektif Bโ€™ = B โ€“ 2e Lโ€™ = L - Menentukan faktor kapasitas daya dukung Nc, Nq, Nฮณ (Dari tabel, berdasarkan sudut geser) - Menentukan faktor bentuk fondasi Sc = 1 + 0,2 ๐ตโ€ฒ ๐ฟโ€ฒ ๐‘ก๐‘”2 (45 + ๐œ‘ 2) Sq = Sฮณ = 1 + 0,1 ๐ตโ€ฒ ๐ฟโ€ฒ ๐‘ก๐‘”2 (45 + ๐œ‘ 2) - Menentukan faktor kedalaman fondasi dc = 1 + 0,2 ๐ท๐‘“ ๐ต ๐‘ก๐‘”(45 + ๐œ‘ 2) dq = dฮณ = 1 + 0,1 ๐ท๐‘“ ๐ต ๐‘ก๐‘”(45 + ๐œ‘ 2) - Menentukan faktor kemiringan beban ic = iq = 1 โˆ’ ๐›ฟยฐ 90ยฐ 2 iฮณ = 1 โˆ’ ๐›ฟยฐ ๐œ‘ 2 - Menghitung daya dukung tanah ๐‘ž = ๐›พ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘Žโ„Ž ร— ๐ท๐‘“ qult = ๐‘†๐‘. ๐‘‘๐‘. ๐‘–๐‘. ๐‘. ๐‘๐‘ + ๐‘†๐‘ž. ๐‘‘๐‘ž. ๐‘–๐‘ž. ๐‘ž. ๐‘๐‘ž + ๐‘†๐›พ. ๐‘‘๐›พ. ๐‘–๐›พ. 0,5. ๐›พ. ๐ตโ€ฒ . ๐‘๐›พ. - Menghitung daya dukung ijin tanah ๐‘ž๐‘Ž = ๐‘ž๐‘ข๐‘™๐‘ก ๐น๐พ , ๐‘ƒ ๐‘Ž = ๐‘ž๐‘Ž ร— ๐ดโ€ฒ , ๐‘ƒ ๐‘Ž > ๐‘ƒ ๐‘ข - Menghitung q maksimum dan q minimum ๐ดโ€ฒ = ๐ตโ€ฒ ร— ๐ฟโ€ฒ ๐‘ž๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ = ๐‘ ๐ด + 6ร—๐‘€๐‘ฅ ๐ตร—๐ฟ2 ๐‘ž๐‘š๐‘–๐‘› = ๐‘ ๐ด โˆ’ 6ร—๐‘€๐‘ฅ ๐ตร—๐ฟ2 4. Melakukan pengecekan stabilitas fondasi Kestabilan terhadap Guling ๐‘€๐‘ก = ๐‘ ร— ๐ตโ€ฒ 2 ๐‘€๐‘” = ๐‘€๐‘ข + ๐ป ร— ๐ท๐‘“ ๐น๐พ = ๐‘€๐‘ก ๐‘€๐‘” โ‰ฅ 1,5 Kestabilan terhadap Geser W = Ws + Wk + Wt , ฮฃFh = H , ฮฃFR = W tan(ฮดb) + A ร— ฮฑd ร— Cu ๐น๐พ = ฮฃFR ฮฃFh > 1,5 Kestabilan terhadap Daya Dukung ๐น๐พ = ๐‘ž๐‘ข๐‘™๐‘ก ๐‘ž๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ โ‰ฅ 3
  • 35. PENULANGAN PONDASI 35 โ€ข Mu โ€ข As = ๐‘€๐‘ข ษธ๐‘™๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘Ÿ .๐‘“๐‘ฆ.๐‘—.๐‘‘ โ€ข ๐ด๐‘  ๐‘š๐‘–๐‘› = 0,002 ร— ๐ต ๐‘ฅ โ„Ž. ๐‘๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘ก โ€ข ๐‘› = ๐ด๐‘  ๐‘š๐‘–๐‘› ๐ด๐‘‘ โ€ข ๐‘  = ๐ตโˆ’ 2.๐‘ ๐‘’๐‘™๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘ก ๐‘๐‘’๐‘ก๐‘œ๐‘›+๐ท19 ๐‘›โˆ’1 โ€ข ๐‘™๐‘‘ = ๐‘“๐‘ฆ ๐›น๐‘ก ๐›น๐‘’ 2,1๐œ† ๐‘“๐‘ ๐‘‘๐‘
  • 36. 36 TERIMA KASIH BY AZIZ RACHMAN HAKIM NIM 190102106