Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
5. DATA PERENCANAAN
5
Fungsi Bangunan : Puskesmas
Panjang Total : 25 m
Lebar Total : 11 m
Tinggi Total : 7,5 m
Jenis Material Struktur : Struktur Beton Bertulang
Jenis Pondasi : Pondasi Telapak
Jenis Bangunan : Bangunan Bertingkat 2 Lantai
Jenis Atap : Dak Atap Beton
Mutu Bahan Konstruksi
Mutu Beton (fcโ) : 30 Mpa
Elastisitas Beton (Ecโ) : 4700 x ๐๐ = 25743 Mpa
Berat Jenis Beton (๏งbeton) : 2400 Kg/cm3
Mutu Tulangan ( fy) : 400 Mpa
Elastisitas Tulangan (Es) : 200000 Mpa
10. KOLOM
Perencanaan dimensi kolom berdasarkan SNI 2847-2019
Pasal 18.7.2 hal. 385 yaitu kolom harus memenuhi :
๏ฟฎ C1 โฅ 300 mm
๏ฟฎ
๐ถ1
๐ถ2
โฅ 0,4
Dimana :
C1 : Sisi Terpendek Penampang Kolom
C2 : Sisi Terpanjang Penampang Kolom
Dengan demikian diperoleh dimensi kolom
400 mm x 400 mm.
10
KOLOM
11. BALOK
Tinggi Balok (h)
Berdasarkan SNI 2847 โ 2013 halaman 70 pada tabel 9.5 (a)
1. h โฅ
1
16
ร ๐, untuk fy = 420 Mpa
2. h โฅ
1
16
ร ๐ ร 0,4 +
fy
700
, untuk fy < 420 Mpa
Lebar Balok (bw)
Berdasarkan SNI 2847-2013 halaman 186
1. Pasal 21.5.1.3 bw โฅ 0,3 h atau bw โฅ 250 mm
2. Pasal 21.5.1.4 bw โค 0,75 x C1
Maka, diasumsikan dimensi Balok Induk
250 mm x 350 mm. 11
BALOK
INDUK
12. PELAT LANTAI
12
Perencanaan dimensi pelat didasarkan pada SNI 2847-2019
pasal 8.3.1.2. Plat berdasarkan fungsinya di bagi atas 2 tipe,
yaitu:
1. Plat satu arah (one-way slab), Ly/Lx > 2
2. Plat dua arah, (two-way slab), Ly/Lx โค 2
Perencanaan jenis plat dengan rumus perbandingan Ly/Lx.
Dari hasil perhitungan di ketahui bahwa jenis plat yg di pakai
adalah Plat Dua Arah (Ly/Lx โค 2)
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat tebal pelat
sebesar 120 mm.
22. PENULANGAN KOLOM
22
Langkah mendesain tulangan longitudinal kolom dengan
metode diagram interaksi :
๏ฑ Menentukan nilai Momen, Lintang dan Aksial dari data SAP2000.
๏ฑ Menentukan rasio tulangan
Ag = b x h Ast min= 0,01 x Ag
Ast max = 0,08 x Ag Ast perlu= Pu/(0,8 x ๏ฆ x fy)
๏ง Dengan syarat
Ast minimum โค Ast perlu โค Ast maksimum
๏ฑ Menentukan nilai kuat beban aksial maksimum (Pn)
Po = 0,85 fcโ (Ag โ Ast) + fy .Ast
Pn = 0,8Po , ๐๐๐ = 0,65๐๐ , ๐๐๐ = 0,65๐๐
๏ง Kontrol
๏ฆPn โฅ Pu
๏ฑ Menentukan nilai ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐ saat kondisi kegagalan seim
bang (๐บ๐๐ = โ๐บ๐).
๏ฑ Menghitung tinggi efektif (d) dan jarak tinggi efektif ke tulang
an (di).
๐ = ๐ ๐๐๐๐๐ข๐ก ๐๐๐ก๐๐ + ๐ท๐ ๐๐๐๐๐๐๐ +
1
2
๐ท๐ข๐ก๐๐๐
๐๐ = โ โ ๐ dan ๐๐ = ๐๐ฅ โ ๐
๐ =
โ โ (2๐ ๐ + 2๐ท๐ ๐๐๐๐๐๐๐ + ๐ท๐ข๐ก๐๐๐)
๐๐ข๐๐๐โ ๐ก๐ข๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ โ โ 1
Dengan, s merupakan jarak antar tulangan.
๏ฑ Menghitung nilai ๐บ๐, c, dan ๐บ๐ (regangan dan tinggi regang
an pada daerah tertekan).
๐๐ฆ =
๐๐ฆ
๐ธ๐
, ๐ =
0,003
0,003 โ ๐๐๐ฆ
ร ๐1 , ๐๐ ๐ =
๐ โ ๐1
๐
ร 0,003
Dengan, ๐๐ฆ merupakan regangan baja tulangan leleh, c merupakan
titik tekan maksimum, dan ๐๐ ๐ merupakan regangan tulangan.
๏ฑ Menghitung tegangan pada lapisan tulangan (๐๐๐).
โ๐๐ฆโค ๐๐ ๐ โค ๐๐ฆ , ๐๐ ๐ = ๐๐ ๐ ร ๐ธ๐
23. PENULANGAN KOLOM
23
๏ฑ Menentukan ๐ท๐ dan nilai a (tinggi blok tegangan).
Berdasarkan pasal 10.2.7.3 SNI 2847-2013, nilai ๐ฝ1 :
Untuk 17 โค ๐
๐
โฒ
โค 28 ๐๐๐, nilai ๐ฝ1 = 0,85.
Untuk ๐
๐
โฒ
> 28 ๐๐๐, nilai ๐ฝ1 = 0,85 โ 0,05
๐๐
โฒโ28๐๐๐
7๐๐๐
dan nilai ๐ฝ1 < 0,65.
๐ = ๐ฝ1๐
๏ฑ Menghitung gaya tekan pada beton (๐ช๐) dan gaya
pada setiap lapisan tulangan (๐ญ๐๐).
๐ถ๐ = 0,85๐
๐
โฒ
ร ๐๐
Jika nilai ๐ < ๐๐, maka ๐น๐ ๐ = ๐๐ ๐๐ด๐ ๐
Jika nilai ๐ > ๐๐, maka ๐น๐ ๐ = ๐๐ ๐ โ 0,85๐
๐
โฒ
๐ด๐ ๐
๏ฑ Menghitung ๐ท๐ dan ๐ด๐
๐๐ = ๐ถ๐ + ๐น๐ ๐ , ๐๐ = ๐ถ๐
โ
2
โ
๐
2
+ ๐น๐ ๐
โ
2
โ ๐๐
๏ฑ Menghitung ๐, ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐.
๏ฑ Menentukan nilai ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐ saat kondisi ๐ = โ๐
(๐บ๐๐ = โ๐๐บ๐).
๏ฑ Menentukan nilai ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐ saat kondisi tegangan kontrol
(๐บ๐๐ = ๐บ๐ = โ๐,๐๐๐).
๏ฑ Menentukan nilai ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐ saat kondisi ๐ = โ๐ (๐บ๐๐ =
โ ๐๐บ๐).
๏ฑ Menghitung tegangan aksial, dimana ๐ด๐ = ๐ ๐๐ต.
๐๐๐ก =
๐=1
๐
โ๐๐ฆ๐ด๐ ๐ , ๐๐๐๐ก = 0,9 ร ๐๐๐ก
๏ฑ Membuat diagram interaksi dengan memasukkan nilai ๐๐ท๐
dan ๐๐ด๐, ๐ท๐ dan ๐ด๐, ๐ท๐ dan ๐ด๐.
Langkah mendesain tulangan transversal kolom
:
๏ฑ Menentukan nilai gaya geser ultimit (Vu) dengan
menggunakan SAP 2000
Nilai ๐
๐ dapat diperhitungkan, jika :
๐๐ข โฅ
๐ด๐๐๐
โฒ
10
Menentukan nilai ๐ฝ๐ (gaya geser yang dipikul oleh beton). ๐
๐ =
1
6
๐๐
โฒ
๐๐ค๐
Menentukan apakah dibutuhkan tulangan geser.
๐๐ข
๐
>
1
2
๐
๐
24. PENULANGAN KOLOM
24
๏ฑ Menentukan ๐ท๐ dan nilai a (tinggi blok tegangan).
Berdasarkan pasal 10.2.7.3 SNI 2847-2013, nilai ๐ฝ1 :
Untuk 17 โค ๐
๐
โฒ
โค 28 ๐๐๐, nilai ๐ฝ1 = 0,85.
Untuk ๐
๐
โฒ
> 28 ๐๐๐, nilai ๐ฝ1 = 0,85 โ 0,05
๐๐
โฒโ28๐๐๐
7๐๐๐
dan nilai ๐ฝ1 < 0,65.
๐ = ๐ฝ1๐
๏ฑ Menghitung gaya tekan pada beton (๐ช๐) dan gaya
pada setiap lapisan tulangan (๐ญ๐๐).
๐ถ๐ = 0,85๐
๐
โฒ
ร ๐๐
Jika nilai ๐ < ๐๐, maka ๐น๐ ๐ = ๐๐ ๐๐ด๐ ๐
Jika nilai ๐ > ๐๐, maka ๐น๐ ๐ = ๐๐ ๐ โ 0,85๐
๐
โฒ
๐ด๐ ๐
๏ฑ Menghitung ๐ท๐ dan ๐ด๐
๐๐ = ๐ถ๐ + ๐น๐ ๐ , ๐๐ = ๐ถ๐
โ
2
โ
๐
2
+ ๐น๐ ๐
โ
2
โ ๐๐
๏ฑ Menghitung ๐, ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐.
๏ฑ Menentukan nilai ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐ saat kondisi ๐ = โ๐
(๐บ๐๐ = โ๐๐บ๐).
๏ฑ Menentukan nilai ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐ saat kondisi tegangan kontrol
(๐บ๐๐ = ๐บ๐ = โ๐,๐๐๐).
๏ฑ Menentukan nilai ๐๐ท๐ dan ๐๐ด๐ saat kondisi ๐ = โ๐ (๐บ๐๐ =
โ ๐๐บ๐).
๏ฑ Menghitung tegangan aksial, dimana ๐ด๐ = ๐ ๐๐ต.
๐๐๐ก =
๐=1
๐
โ๐๐ฆ๐ด๐ ๐ , ๐๐๐๐ก = 0,9 ร ๐๐๐ก
๏ฑ Membuat diagram interaksi dengan memasukkan nilai ๐๐ท๐
dan ๐๐ด๐, ๐ท๐ dan ๐ด๐, ๐ท๐ dan ๐ด๐.
Langkah mendesain tulangan transversal kolom
:
๏ฑ Menentukan nilai gaya geser ultimit (Vu) dengan
menggunakan SAP 2000
Nilai ๐
๐ dapat diperhitungkan, jika :
๐๐ข โฅ
๐ด๐๐๐
โฒ
10
Menentukan nilai ๐ฝ๐ (gaya geser yang dipikul oleh beton). ๐
๐ =
1
6
๐๐
โฒ
๐๐ค๐
Menentukan apakah dibutuhkan tulangan geser.
๐๐ข
๐
>
1
2
๐
๐
26. PENULANGAN BALOK
26
TYPE TUMPUAN
SECTION
B X D
TEKAN / ATAS
TARIK /BAWAH
350 X 250
3D19
LAPANGAN
2D19
SENGKANG R 10 - 70 R 10 - 140
3D19
2D19
10. Analisa Tulangan Geser (Sengkang)
- Penentuan nilai gaya geser tahanan (Vc)
Vc =
1
6
. ๐โฒ๐ . ๐ . ๐
- Penentuan nilai gaya geser (Vn)
Vn =
๐๐ข
0,75
- Dari nilai Vn dan Vc yang diperoleh dilakukan
perbandingan dengan persyaratan sebagai berikut :
Apabila Vn > Vc Maka Balok Perlu Tulangan Geser
Apabila Vn < Vc Maka Balok Tidak Perlu Tulangan
Geser
- Penentuan jarak sengkang yaitu 1/4d untuk
tumpuan dan 1/2d untuk lapangan.
27. PENULANGAN BALOK
27
1. Menentukan momen dan lintang menggunakan
SAP2000.
2. Menentukan nilai rasio tulangan.
ฯb =
0,85 . ๐๐โฒ
. ๐ฝ1
๐๐ฆ
ร
600
600 + ๐๐ฆ
ฯmax = 0,75
0,85 . ๐๐โฒ
. ๐ฝ1
๐๐ฆ
ร
600
600 + ๐๐ฆ
๐๐๐๐ =
1,4
fy
Syarat : ฯ min โค ฯbโค ฯ max
Apabila ฯb > ฯmin dan ฯb < ฯmax maka digunakan ฯb
Apabila ฯb < ฯmin dan ฯb < ฯmax maka digunakan ฯmin
Apabila ฯb >ฯmin dan ฯb > ฯmax maka digunakan ฯmax
3. Menentukan koefisien tahahan maksimum
k = w . fcโ (1 โ 0,59 w)
w =
๐๐๐๐ฅ ๐ฅ ๐๐ฆ
๐๐โฒ
4. Menentukan kekuatan yang tersedia dan yang
dibutuhkan (Mr)
Mr = ๏ฆ x b x d2 x k
Syarat : Mr โฅ Mu
5. Menentukan rasio tulangan yang akan digunakan
๐๐ข
๐๐2 = ฯ ร รธ ร ๐
๐ฆ ร 1 โ 0,588 ร ฯ ร
๐๐ฆ
๐๐
โฒ
syarat : ฯ min โค ฯ โค ฯ max
6. Menentukan luas penampang tarik (atas)
As = ฯ x b x d
7. Menentukan jumlah tulangan (n)
n =
๐ด๐ ๐ฅ 4
๐ ๐ฅ ๐ท2
8. Menentukan luas penampang tekan (bawah)
ฯ tulangan tekan = 0,5 ฯ tulangan tarik
As = ฯ x b x d
9. Menentukan jarak tulangan yang digunakan
m =
๐โ( ๐ .๐ท๐ + 2.โ ๐ + 2.๐ )
๐โ1
Syarat tulangan balok :
โ m โฅ ร tul pokok
โ m โฅ 4/3 agregat max (30 mm)
โ m โฅ 30 mm untuk balok dan kolom bersengkang
29. PENULANGAN PLAT LANTAI DAN DAK
29
D 10 - 250
D 10 - 110 D 10 - 250
D 10 - 300 D 10 - 300
D 10 - 300 D 10 - 300
TYPE PELAT LANTAI 2
POSITION TUMPUAN LAPANGAN
TEBAL PELAT 120 mm 120 mm
ARAH X
ARAH Y
TULANGAN D 10 - 110
TULANGAN
TYPE DAK ATAP
POSITION TUMPUAN LAPANGAN
TEBAL PELAT 110 mm 110 mm
ARAH X
ARAH Y
TULANGAN
TULANGAN
31. PONDASI
31
Data-data perencanaan yang diketahui :
Dimensi kolom (b x h) : 400 x 400 mm
Mutu beton (f โc) : 30 MPa
Mutu baja (fy) : 400 MPa
Berat jenis beton (ฮณ beton) : 2400 Kg/m3 = 24 kN/m3
Selimut beton (Sb) : 75 mm
Momen ultimit (Mu) : 403,035 Kg.m = 3,9537 kN.m
Gaya tekan aksial (Pu) : 42431,700 Kg = 416,256 kN
Gaya horizontal (H) : 311,528 Kg = 3,056 kN
(Data Mu, Pu, dan H Didapat dari perhitungan SAP 2000)
Data yang diasumsikan :
ร tulangan utama : 19 mm
Berat jenis tanah (ฮณtanah) : 1800 kg/m3 = 18 kN/m3
Kohesi tanah (c) : 3000 kg/m2 = 30 kN/m2
Sudut geser (๏ฑ) : 30ห
Dimensi fondasi (B x L) : 1 x 1 m
Kedalaman pondasi (Df) : 1,5 m
Tebal pelat pondasi (h) : 500 mm
Berdasarkan SNI beton 2847-2019
pasal 13.3.1.2 โKetebalan fondasi total
harus dipilih sedemikian rupa sehingga
ketebalan efektif tulangan bawah
sekurang-kurangnya adalah 150 mmโ
32. PONDASI
32
Berdasarkan SNI beton 2847-2019 pasal 13.3.1.2 โKetebalan fondasi total harus dipilih sedemikian
rupa sehingga ketebalan efektif tulangan bawah sekurang-kurangnya adalah 150 mmโ
1. Perhitungan beban total
arah vertical
๐ = ๐ + ๐๐ + ๐๐ก + ๐
๐
๐๐ = ๐ฃ๐ ร ๐พ๐
๐๐ฃ๐ก ร ๐พ๐
๐
๐ = ๐ฃ๐ ร ๐พ๐ก
2. Nilai Eksentrisitas
๐๐ฅ = ๐๐ข + ๐ป ร ๐ท๐
Akibat adanya M dan N
maka timbul eksentrisitas, ๐ =
๐๐ฅ
๐
Syarat :
Jika qmin = positif (+) ๏ฎ maka ๐ <
๐ต
6
Jika qmin = nol (0) ๏ฎ maka ๐ =
๐ต
6
Jika qmin = negative (-) ๏ฎ maka ๐ >
๐ต
6
33. PONDASI
33
3. Analisis daya dukung (Mayerhof)
- Menentukan lebar dan panjang efektif
Bโ = B โ 2e Lโ = L
- Menentukan faktor kapasitas daya dukung
Nc, Nq, Nฮณ (Dari tabel, berdasarkan sudut geser)
- Menentukan faktor bentuk fondasi
Sc = 1 + 0,2 ๐ตโฒ
๐ฟโฒ
๐ก๐2
(45 + ๐ 2)
Sq = Sฮณ = 1 + 0,1 ๐ตโฒ
๐ฟโฒ
๐ก๐2
(45 + ๐ 2)
- Menentukan faktor kedalaman fondasi
dc = 1 + 0,2 ๐ท๐ ๐ต ๐ก๐(45 + ๐ 2)
dq = dฮณ = 1 + 0,1 ๐ท๐ ๐ต ๐ก๐(45 + ๐ 2)
- Menentukan faktor kemiringan beban
ic = iq = 1 โ
๐ฟยฐ
90ยฐ
2
iฮณ = 1 โ
๐ฟยฐ
๐
2
- Menghitung daya dukung tanah
๐ = ๐พ๐ก๐๐๐โ ร ๐ท๐
qult = ๐๐. ๐๐. ๐๐. ๐. ๐๐ + ๐๐. ๐๐. ๐๐. ๐. ๐๐ + ๐๐พ. ๐๐พ. ๐๐พ. 0,5. ๐พ. ๐ตโฒ
. ๐๐พ.
- Menghitung daya dukung ijin tanah
๐๐ =
๐๐ข๐๐ก
๐น๐พ
, ๐
๐ = ๐๐ ร ๐ดโฒ , ๐
๐ > ๐
๐ข
- Menghitung q maksimum dan q minimum
๐ดโฒ
= ๐ตโฒ
ร ๐ฟโฒ
๐๐๐๐ฅ =
๐
๐ด
+
6ร๐๐ฅ
๐ตร๐ฟ2 ๐๐๐๐ =
๐
๐ด
โ
6ร๐๐ฅ
๐ตร๐ฟ2
4. Melakukan pengecekan stabilitas fondasi
Kestabilan terhadap Guling
๐๐ก = ๐ ร
๐ตโฒ
2
๐๐ = ๐๐ข + ๐ป ร ๐ท๐
๐น๐พ =
๐๐ก
๐๐
โฅ 1,5
Kestabilan terhadap Geser
W = Ws + Wk + Wt , ฮฃFh = H , ฮฃFR = W tan(ฮดb) + A ร ฮฑd ร Cu
๐น๐พ =
ฮฃFR
ฮฃFh
> 1,5
Kestabilan terhadap Daya Dukung
๐น๐พ =
๐๐ข๐๐ก
๐๐๐๐ฅ
โฅ 3