SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
TUGAS 1
MATA KULIAH STRUKTUR BETON I
PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN
NAMA : MASDAYAROH
NIM : 1503617074
Suatu balok beton bertulang terletak diatas bentangan sederhana 7,4 m dengan b = 500 mm,
d= 1075 mm, h = 1150 mm. Balok mendukung beban kerja yang terdiri dari beban hidup merata
(LL) 52 kN/m dan beban mati merata (DL) 32 kN/m. Periksalah apakah balok mampu menahan
momen lentur yang terjadi jika,
Penulangan 6 D36, sedangkan fc’ = 20 Mpa, fy = 300 Mpa
jawab :
Beban Total = beban hidup + beban mati
= 53 kN/m + 32 kN/m
= 84 kN/m
Momen Max =
1
8
π‘žπ‘™2
=
1
8
Γ— 84 Γ— (7,4)2
= 574,98 kNm
Diketahui :
Fc’ = 20 MPa β†’ Fc’ ijin = 0,45 Γ— 20 = 9 MPa
Fy = 300 MPa β†’ Fs ijin = 140 MPa
As D36 = 6107,2 mm
7,4 m
574,98 kNm
Gaya Tekan Gaya Tarik
ND =
1
2
𝑓𝑓. 𝑏. π‘₯ NT = 𝑓𝑓. 𝐴𝐴
=
1
2
𝑓𝑓. 500. π‘₯ = 6107,2 As
= 250𝑓𝑓 . π‘₯
Dengan keseimbangan gaya-gaya
βˆ‘H = 0 β†’ ND – NT = 0
ND = NT
250 𝑓𝑓′. π‘₯ = 6107,2 𝑓𝑓
𝑓𝑓
𝑓𝑓′
=
250 π‘₯
6107,2
πœ€πœ€
πœ€πœ€
=
𝑑 βˆ’ π‘₯
π‘₯
πœ€πœ€
πœ€πœ€
=
1075 βˆ’ π‘₯
π‘₯
𝑓𝑓
𝑓𝑐′
=
𝐸𝐸. πœ€πœ€
𝐸𝐸. πœ€πœ€
=
πœ€πœ€
πœ€πœ€
. (𝑛) =
(1075 βˆ’ π‘₯)
π‘₯
. (9)
250π‘₯
6107,2
=
(1075 βˆ’ π‘₯). 9
π‘₯
250π‘₯2
= 54964,8 (1075 βˆ’ π‘₯)
250 π‘₯2
= 59087160 βˆ’ 54964,8π‘₯
250 π‘₯2
+ 54964,8π‘₯ βˆ’ 59087160 = 0
π‘₯2
+ 219,86π‘₯ βˆ’ 236348,64 = 0
π‘₯ =
βˆ’219,86 Β± οΏ½(219,86)2 βˆ’ 4.1. (βˆ’236348,64)
2 . 1
π‘₯ =
βˆ’219,86 Β± οΏ½48338,42 + 945394,56
2
π‘₯ =
βˆ’219,86 Β± 996,86
2
=
βˆ’219,86
2
Β±
996,86
2
π‘₯ = βˆ’109,93 Β± 498,43
π‘₯ β‰ˆ 388,5 mm atau π‘₯ β‰ˆ βˆ’608,36 mm
Mw = Mmax = 574,98 kNm = (ND atau NT) Γ— (Lengan)
Z (Lengan) = 𝑑 βˆ’
1
3
π‘₯
= 1075 βˆ’
1
3
. 388,5
= 945,5 mm
= 0,9455 m
ND = NT =
𝑀𝑀
𝑧
=
574,98
0,9455
= 608,123 π‘˜π‘˜
Tegangan – tegangan didapatkan melalui persamaan :
𝑓𝑓 =
𝑁𝑁
250π‘₯
=
608,123 . (10)3
250 . (388,5)
=
608123
97125
= 6,261240669 < 𝑓𝑐′
𝑖𝑖𝑖𝑖 (9 𝑀𝑀𝑀)
𝑓𝑓 =
𝑁𝑁
6107,2
=
608,123 . (10)3
6107,2
=
608123
6107,2
= 99,57476421 < 𝑓𝑓 𝑖𝑖𝑖𝑖 (140 𝑀𝑀𝑀)
Karena Fc kurang dari tegangan yang diijinkan, maka balok kuat menahan momen lentur.
Karena Fs kurang dari Fs yang diijinkan, maka balok kuat menahan momen lentur. Jadi,
kesimpulannya adalah balok kuat menahan beban-beban yang ada.
TUGAS 2
STRUKTUR BETON I
PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN
NAMA : MASDAYAROH
NIM : 1503617074
Rencanakan suatu balok beton bertulang penampang persegi pada dukungan sederhana 8,4 m,
mendukung beban kerja merata yang terdiri dari beban hidup merata 30 kN/m’ dan beban mati
merata (tidak termasuk berat sendiri balok) 15 kN/m’, fc’ = 20 MPa, fy = 400 MPa. Berikan sketsa
rencananya.
Diketahui :
β€’ LL (beban hidup merata) = 30 kN/m’
β€’ DL (beban mati merata) = 15 kN/m’
β€’ L (bentang balok) = 8,4 m
β€’ Fc’(mutu beton) = 20 MPa
β€’ Fy (tegangan luluh baja) = 400 Mpa
Jawab :
οƒΌ Menentukan fs
Tulangan mutu fy = 400 Mpa atau lebih jaring kawat las (polos atau ulir) 170 MPa (SNI
03-2847-2002)
Fs = 170 Mpa
οƒΌ Menentukan fc’ijin
Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh prategang, beban mati dan beban hidup
tetap fc ijin = 0,45.fc’
Fc ijin = 0,45 . 20
= 9 MPa
οƒΌ Menentukan nilai n
Dilihat dari tabel A-7 (Nilai rasio modulus elastisitas)
Jika fc’=20 MPa, maka n=9
οƒΌ Mencari 4 besaran perencanaan (m, j, k dan p)
1. π‘š =
𝑓𝑓
𝑓𝑓+
𝑓𝑓
𝑛
=
9
9+
170
9
= 0,3227
2. 𝑗 = 1 βˆ’
1
3
. π‘š = 1 βˆ’
1
3
. 0,3227 = 0,8924
3. π‘˜ =
1
2
. 𝑓𝑓 . π‘š . 𝑗 =
1
2
. (9). (0,3227). (0,8924) = 1,2959 𝑀𝑀𝑀
4. 𝜌 =
1
2
.
π‘š .𝑓𝑓
𝑓𝑓
=
1
2
.
0,3227 . 9
170
= 0,00854
οƒΌ Menentukan ukuran balok sementara dengan perkiraan berat balok 7 kN/m
1. Mw (beban hidup) =
1
8
. 𝐿𝐿. (𝐿)2
=
1
8
. 30 . (8,4)2
=264,6 π‘˜π‘˜π‘˜
2. Mw (beban mati) =
1
8
. (𝐷𝐷 + 7). (𝐿)2
=
1
8
. (15 + 7). (8,4)2
=194,04 kNm
3. Mw (beban total) = Mw (beban hidup) + Mw (beban mati)
= 264,6 + 194,04
= 458,64 kNm
οƒΌ Menentukan momen lentur ijin
𝑏𝑏2
𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 =
𝑀𝑀
π‘˜
=
458,64 . (10)6
1,2959
= 353916197,24 mm3
Selanjutnya dilakukan cara coba-coba nilai b dan d sebagai berikut.
Dicoba b Didapat d
300 1042,9
380 926,7
450 851,6
500 807,9
Dengan memperkirakan menggunakan dua lapis batang tulangan baja berdiameter
sama, tinggi total yang diperlukan = 807,9 + selimut beton + diameter sengkang +
diameter batang tulangan + setengah jarak bersih antar lapis tulangan. Dimana selimut
beton = 40 mm (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.16.7), diameter batang sengkang yang
umumnya dipakai D10 atau d12, batang tulangan pokok D25 (anggapan), setengah jarak
bersih lapis tulangan 125 mm (SK SNI T-15-1991- 03 pasal 3.16.6). Dengan demikian
untuk balok dengan dua lapis batang tulangan baja memerlukan tambahan tinggi 85-100
mm terhadap tinggi efektif d.
Tinggi total h = 807,9 + 100 =907,9 mm
Ukuran balok 500 mm Γ— 950 mm
Pemeriksaan berat balok sendiri dan revisi langkah apabila diperlukan
Berat balok = ukuran balok Γ— berat jenis beton
= (0,5 Γ— 0,95) . 15 = 7,125 kN/m
Mw = 𝑀𝑀 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 β„Žπ‘–π‘–π‘–π‘–) +
1
8
(𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 π‘šπ‘šπ‘šπ‘š + 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)(𝐿)2
= 264,6 +
1
8
(15 + 7,125)(8,4)2
= 459,743
Untuk b=500 mm, dengan mengulang cara coba-coba diapatkan d=807,9 mm, sehingga
h=807,9 +100 = 907,9 mm. maka ukuran balok 500 cm Γ— 950 cmm dapat dipakai.
οƒΌ Menentukan luas batang tulangan baja yang diperlukan
Apabila diperkirakan akan menggunakan baja tulangan D10, maka untuk mendapatkan d
dapat dikurang 90 mm terhadap h
d actual = 950 – 90 = 860 mm
As perlu =
𝑀𝑀
𝑓𝑓.(𝑗.𝑑)
=
459,743
170 (0,8924.860)
= 3523,775 π‘šπ‘š2
As>3523,775 mm2
pada tabel A-4 ialah 3694,6 mm2
maka menggunakan 6 batang
tulangan D28 dalam 2 lapis, As = 3694,6 mm2
οƒΌ Pemeriksaan rencana penampang
nilai d
𝑑 = 950 βˆ’ (π‘ π‘ π‘ π‘ π‘šπ‘šπ‘š 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 + βˆ…π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘  + βˆ…π‘π‘π‘π‘π‘π‘ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
+ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ β„Ž 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 π‘Žπ‘Žπ‘Žπ‘Žπ‘Ž 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑)
𝑑 = 950 βˆ’ (40 + 10 + 28 + 12,5) = 859,5 π‘šπ‘š
Nilai x
𝑏𝑏 οΏ½
1
2
π‘₯οΏ½ = 𝐴𝐴. 𝑛(𝑑 βˆ’ π‘₯)
500π‘₯ οΏ½
1
2
π‘₯οΏ½ = 3694,6(9)(859,5 βˆ’ π‘₯)
250π‘₯2
+ 33251,4π‘₯ βˆ’ 28579578,3 = 0
π‘₯2
+ 133,0056π‘₯ βˆ’ 114318,3132 = 0
π‘₯ =
βˆ’133,0056 Β± οΏ½(133,0056)2 βˆ’ 4.1. (βˆ’114318,3132)
2.1
π‘₯ =
βˆ’133,0056 Β± οΏ½17690,49 + 457273,25
2
π‘₯ = 556,1705 π‘šπ‘š
Lengan kopel momen = 859,5 – 1/3(556,1705) = 674,11 mm
ND= NT =
𝑀𝑀
𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙
=
459,743(10)3
674,11
= 682π‘˜π‘˜
Fs =
𝑁𝑁
𝐴𝐴
=
682(10)3
3694,6
= 184,594 𝑀𝑀𝑀
Fc’=
𝑁𝑁
1
2
(𝑏𝑏)
=
682(10)3
1
2
(500)(556,1705)
= 4,905 𝑀𝑀𝑀
Tegangan-tegangan yang lebih tinggi dari tegangan ijin hingga 3%-4% umumnya masih
dipakai.
Penetapan ukuran balok dan pemilihan batang tulangan telah dilakukan sesuai dengan
langkah yang seharusnya (ideal). Dalam penetapan tersebut, batang tulangan harus
dapat dipasang di dalam balok termasuk memperhatikan persyaratan jarak bersih,
selimut beton baik disisi bawah, samping, maupun atas balok. Apabila pada contoh
diatas terdapat pembatasan tinggi balok sedemikian sehingga tidak boleh lebih dari 850
mm, maka digunakan balok ukuran 500 mm x 850 mm (dβ‰ˆ750 mm) dan bertugas
menahan momen lentur yang sama dibutuhkan As yang lebih besar dari 3694,6 mm2
.
Dengan menggunakan balok ukuran 500 x 850 mm berarti kandungan batang baja akan
lebih besar dari penampang batang ideal dan disebut sebagai penampang bertulangan
lebih.

More Related Content

What's hot

contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
Β 
Konstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaKonstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaekobudi27
Β 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudatovan juniantara
Β 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategangPoten Novo
Β 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
Β 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
Β 
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok bajaPerhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok bajaAfret Nobel
Β 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atappratamadika3
Β 
Handout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiHandout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiJunaida Wally
Β 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2Fuad CR
Β 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Bajabumi lohita
Β 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
Β 
Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelBalok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelAfret Nobel
Β 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokLeticia Freidac
Β 
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendiIgorTherik
Β 

What's hot (20)

contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
Β 
Konstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-bajaKonstruksi gudang-baja
Konstruksi gudang-baja
Β 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
Β 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Β 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
Β 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
Β 
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok bajaPerhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Perhitungan sambungan lentur dan geser balok baja
Β 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
Β 
Contoh baja
Contoh bajaContoh baja
Contoh baja
Β 
Handout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiHandout mer iv d iii
Handout mer iv d iii
Β 
Tugas 4 Struktur beton 1
Tugas 4 Struktur  beton 1Tugas 4 Struktur  beton 1
Tugas 4 Struktur beton 1
Β 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
Β 
2. pci girder
2. pci girder2. pci girder
2. pci girder
Β 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
Β 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Baja
Β 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Β 
Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelBalok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
Β 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
Β 
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
Β 
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
Β 

Similar to STRUKTUR BETON I

Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi ujang asf
Β 
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak okBab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak okkhairatulfitri
Β 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IIRendi Fahreza
Β 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balokIqbal Pratama
Β 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal kompositkahar pasca
Β 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwalltanchul
Β 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1deka rolan
Β 
Teori pascatarik
Teori pascatarikTeori pascatarik
Teori pascatarikssuser3ce389
Β 
Baja presentation
Baja presentationBaja presentation
Baja presentationDadi Wahyudi
Β 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxGentaPermata2
Β 
1.3,4.7 modulus elastisitas
1.3,4.7 modulus elastisitas1.3,4.7 modulus elastisitas
1.3,4.7 modulus elastisitasFrederikus Konrad
Β 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasiJoko Tole
Β 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxGentaPermata2
Β 

Similar to STRUKTUR BETON I (20)

Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi
Β 
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak okBab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Bab iii 2.2.3 penulangan balok anak ok
Β 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi II
Β 
Tugas 6 Struktur beton 1
Tugas 6 Struktur beton 1Tugas 6 Struktur beton 1
Tugas 6 Struktur beton 1
Β 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
Β 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
Β 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
Β 
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton BertulangPerencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Β 
Tugas 7 Struktur beton 1
Tugas 7 Struktur beton 1Tugas 7 Struktur beton 1
Tugas 7 Struktur beton 1
Β 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
Β 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
Β 
Teori pascatarik
Teori pascatarikTeori pascatarik
Teori pascatarik
Β 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
Β 
3
33
3
Β 
Baja presentation
Baja presentationBaja presentation
Baja presentation
Β 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
Β 
1.3,4.7 modulus elastisitas
1.3,4.7 modulus elastisitas1.3,4.7 modulus elastisitas
1.3,4.7 modulus elastisitas
Β 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
Β 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
Β 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
Β 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
Β 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
Β 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
Β 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
Β 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
Β 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
Β 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Β 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Β 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Β 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
Β 

STRUKTUR BETON I

  • 1. TUGAS 1 MATA KULIAH STRUKTUR BETON I PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN NAMA : MASDAYAROH NIM : 1503617074 Suatu balok beton bertulang terletak diatas bentangan sederhana 7,4 m dengan b = 500 mm, d= 1075 mm, h = 1150 mm. Balok mendukung beban kerja yang terdiri dari beban hidup merata (LL) 52 kN/m dan beban mati merata (DL) 32 kN/m. Periksalah apakah balok mampu menahan momen lentur yang terjadi jika, Penulangan 6 D36, sedangkan fc’ = 20 Mpa, fy = 300 Mpa jawab : Beban Total = beban hidup + beban mati = 53 kN/m + 32 kN/m = 84 kN/m Momen Max = 1 8 π‘žπ‘™2 = 1 8 Γ— 84 Γ— (7,4)2 = 574,98 kNm Diketahui : Fc’ = 20 MPa β†’ Fc’ ijin = 0,45 Γ— 20 = 9 MPa Fy = 300 MPa β†’ Fs ijin = 140 MPa As D36 = 6107,2 mm 7,4 m 574,98 kNm
  • 2. Gaya Tekan Gaya Tarik ND = 1 2 𝑓𝑓. 𝑏. π‘₯ NT = 𝑓𝑓. 𝐴𝐴 = 1 2 𝑓𝑓. 500. π‘₯ = 6107,2 As = 250𝑓𝑓 . π‘₯ Dengan keseimbangan gaya-gaya βˆ‘H = 0 β†’ ND – NT = 0 ND = NT 250 𝑓𝑓′. π‘₯ = 6107,2 𝑓𝑓 𝑓𝑓 𝑓𝑓′ = 250 π‘₯ 6107,2 πœ€πœ€ πœ€πœ€ = 𝑑 βˆ’ π‘₯ π‘₯ πœ€πœ€ πœ€πœ€ = 1075 βˆ’ π‘₯ π‘₯ 𝑓𝑓 𝑓𝑐′ = 𝐸𝐸. πœ€πœ€ 𝐸𝐸. πœ€πœ€ = πœ€πœ€ πœ€πœ€ . (𝑛) = (1075 βˆ’ π‘₯) π‘₯ . (9) 250π‘₯ 6107,2 = (1075 βˆ’ π‘₯). 9 π‘₯ 250π‘₯2 = 54964,8 (1075 βˆ’ π‘₯) 250 π‘₯2 = 59087160 βˆ’ 54964,8π‘₯ 250 π‘₯2 + 54964,8π‘₯ βˆ’ 59087160 = 0 π‘₯2 + 219,86π‘₯ βˆ’ 236348,64 = 0 π‘₯ = βˆ’219,86 Β± οΏ½(219,86)2 βˆ’ 4.1. (βˆ’236348,64) 2 . 1 π‘₯ = βˆ’219,86 Β± οΏ½48338,42 + 945394,56 2
  • 3. π‘₯ = βˆ’219,86 Β± 996,86 2 = βˆ’219,86 2 Β± 996,86 2 π‘₯ = βˆ’109,93 Β± 498,43 π‘₯ β‰ˆ 388,5 mm atau π‘₯ β‰ˆ βˆ’608,36 mm Mw = Mmax = 574,98 kNm = (ND atau NT) Γ— (Lengan) Z (Lengan) = 𝑑 βˆ’ 1 3 π‘₯ = 1075 βˆ’ 1 3 . 388,5 = 945,5 mm = 0,9455 m ND = NT = 𝑀𝑀 𝑧 = 574,98 0,9455 = 608,123 π‘˜π‘˜ Tegangan – tegangan didapatkan melalui persamaan : 𝑓𝑓 = 𝑁𝑁 250π‘₯ = 608,123 . (10)3 250 . (388,5) = 608123 97125 = 6,261240669 < 𝑓𝑐′ 𝑖𝑖𝑖𝑖 (9 𝑀𝑀𝑀) 𝑓𝑓 = 𝑁𝑁 6107,2 = 608,123 . (10)3 6107,2 = 608123 6107,2 = 99,57476421 < 𝑓𝑓 𝑖𝑖𝑖𝑖 (140 𝑀𝑀𝑀) Karena Fc kurang dari tegangan yang diijinkan, maka balok kuat menahan momen lentur. Karena Fs kurang dari Fs yang diijinkan, maka balok kuat menahan momen lentur. Jadi, kesimpulannya adalah balok kuat menahan beban-beban yang ada.
  • 4. TUGAS 2 STRUKTUR BETON I PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN NAMA : MASDAYAROH NIM : 1503617074 Rencanakan suatu balok beton bertulang penampang persegi pada dukungan sederhana 8,4 m, mendukung beban kerja merata yang terdiri dari beban hidup merata 30 kN/m’ dan beban mati merata (tidak termasuk berat sendiri balok) 15 kN/m’, fc’ = 20 MPa, fy = 400 MPa. Berikan sketsa rencananya. Diketahui : β€’ LL (beban hidup merata) = 30 kN/m’ β€’ DL (beban mati merata) = 15 kN/m’ β€’ L (bentang balok) = 8,4 m β€’ Fc’(mutu beton) = 20 MPa β€’ Fy (tegangan luluh baja) = 400 Mpa Jawab : οƒΌ Menentukan fs Tulangan mutu fy = 400 Mpa atau lebih jaring kawat las (polos atau ulir) 170 MPa (SNI 03-2847-2002) Fs = 170 Mpa οƒΌ Menentukan fc’ijin Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh prategang, beban mati dan beban hidup tetap fc ijin = 0,45.fc’ Fc ijin = 0,45 . 20 = 9 MPa οƒΌ Menentukan nilai n Dilihat dari tabel A-7 (Nilai rasio modulus elastisitas) Jika fc’=20 MPa, maka n=9 οƒΌ Mencari 4 besaran perencanaan (m, j, k dan p) 1. π‘š = 𝑓𝑓 𝑓𝑓+ 𝑓𝑓 𝑛 = 9 9+ 170 9 = 0,3227 2. 𝑗 = 1 βˆ’ 1 3 . π‘š = 1 βˆ’ 1 3 . 0,3227 = 0,8924
  • 5. 3. π‘˜ = 1 2 . 𝑓𝑓 . π‘š . 𝑗 = 1 2 . (9). (0,3227). (0,8924) = 1,2959 𝑀𝑀𝑀 4. 𝜌 = 1 2 . π‘š .𝑓𝑓 𝑓𝑓 = 1 2 . 0,3227 . 9 170 = 0,00854 οƒΌ Menentukan ukuran balok sementara dengan perkiraan berat balok 7 kN/m 1. Mw (beban hidup) = 1 8 . 𝐿𝐿. (𝐿)2 = 1 8 . 30 . (8,4)2 =264,6 π‘˜π‘˜π‘˜ 2. Mw (beban mati) = 1 8 . (𝐷𝐷 + 7). (𝐿)2 = 1 8 . (15 + 7). (8,4)2 =194,04 kNm 3. Mw (beban total) = Mw (beban hidup) + Mw (beban mati) = 264,6 + 194,04 = 458,64 kNm οƒΌ Menentukan momen lentur ijin 𝑏𝑏2 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 = 𝑀𝑀 π‘˜ = 458,64 . (10)6 1,2959 = 353916197,24 mm3 Selanjutnya dilakukan cara coba-coba nilai b dan d sebagai berikut. Dicoba b Didapat d 300 1042,9 380 926,7 450 851,6 500 807,9 Dengan memperkirakan menggunakan dua lapis batang tulangan baja berdiameter sama, tinggi total yang diperlukan = 807,9 + selimut beton + diameter sengkang + diameter batang tulangan + setengah jarak bersih antar lapis tulangan. Dimana selimut beton = 40 mm (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.16.7), diameter batang sengkang yang umumnya dipakai D10 atau d12, batang tulangan pokok D25 (anggapan), setengah jarak bersih lapis tulangan 125 mm (SK SNI T-15-1991- 03 pasal 3.16.6). Dengan demikian untuk balok dengan dua lapis batang tulangan baja memerlukan tambahan tinggi 85-100 mm terhadap tinggi efektif d. Tinggi total h = 807,9 + 100 =907,9 mm Ukuran balok 500 mm Γ— 950 mm Pemeriksaan berat balok sendiri dan revisi langkah apabila diperlukan Berat balok = ukuran balok Γ— berat jenis beton = (0,5 Γ— 0,95) . 15 = 7,125 kN/m Mw = 𝑀𝑀 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 β„Žπ‘–π‘–π‘–π‘–) + 1 8 (𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 π‘šπ‘šπ‘šπ‘š + 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏)(𝐿)2
  • 6. = 264,6 + 1 8 (15 + 7,125)(8,4)2 = 459,743 Untuk b=500 mm, dengan mengulang cara coba-coba diapatkan d=807,9 mm, sehingga h=807,9 +100 = 907,9 mm. maka ukuran balok 500 cm Γ— 950 cmm dapat dipakai. οƒΌ Menentukan luas batang tulangan baja yang diperlukan Apabila diperkirakan akan menggunakan baja tulangan D10, maka untuk mendapatkan d dapat dikurang 90 mm terhadap h d actual = 950 – 90 = 860 mm As perlu = 𝑀𝑀 𝑓𝑓.(𝑗.𝑑) = 459,743 170 (0,8924.860) = 3523,775 π‘šπ‘š2 As>3523,775 mm2 pada tabel A-4 ialah 3694,6 mm2 maka menggunakan 6 batang tulangan D28 dalam 2 lapis, As = 3694,6 mm2 οƒΌ Pemeriksaan rencana penampang nilai d 𝑑 = 950 βˆ’ (π‘ π‘ π‘ π‘ π‘šπ‘šπ‘š 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 + βˆ…π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘  + βˆ…π‘π‘π‘π‘π‘π‘ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 + π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ π‘ β„Ž 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 π‘Žπ‘Žπ‘Žπ‘Žπ‘Ž 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑) 𝑑 = 950 βˆ’ (40 + 10 + 28 + 12,5) = 859,5 π‘šπ‘š Nilai x 𝑏𝑏 οΏ½ 1 2 π‘₯οΏ½ = 𝐴𝐴. 𝑛(𝑑 βˆ’ π‘₯) 500π‘₯ οΏ½ 1 2 π‘₯οΏ½ = 3694,6(9)(859,5 βˆ’ π‘₯) 250π‘₯2 + 33251,4π‘₯ βˆ’ 28579578,3 = 0 π‘₯2 + 133,0056π‘₯ βˆ’ 114318,3132 = 0 π‘₯ = βˆ’133,0056 Β± οΏ½(133,0056)2 βˆ’ 4.1. (βˆ’114318,3132) 2.1 π‘₯ = βˆ’133,0056 Β± οΏ½17690,49 + 457273,25 2 π‘₯ = 556,1705 π‘šπ‘š Lengan kopel momen = 859,5 – 1/3(556,1705) = 674,11 mm ND= NT = 𝑀𝑀 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 = 459,743(10)3 674,11 = 682π‘˜π‘˜ Fs = 𝑁𝑁 𝐴𝐴 = 682(10)3 3694,6 = 184,594 𝑀𝑀𝑀 Fc’= 𝑁𝑁 1 2 (𝑏𝑏) = 682(10)3 1 2 (500)(556,1705) = 4,905 𝑀𝑀𝑀
  • 7. Tegangan-tegangan yang lebih tinggi dari tegangan ijin hingga 3%-4% umumnya masih dipakai. Penetapan ukuran balok dan pemilihan batang tulangan telah dilakukan sesuai dengan langkah yang seharusnya (ideal). Dalam penetapan tersebut, batang tulangan harus dapat dipasang di dalam balok termasuk memperhatikan persyaratan jarak bersih, selimut beton baik disisi bawah, samping, maupun atas balok. Apabila pada contoh diatas terdapat pembatasan tinggi balok sedemikian sehingga tidak boleh lebih dari 850 mm, maka digunakan balok ukuran 500 mm x 850 mm (dβ‰ˆ750 mm) dan bertugas menahan momen lentur yang sama dibutuhkan As yang lebih besar dari 3694,6 mm2 . Dengan menggunakan balok ukuran 500 x 850 mm berarti kandungan batang baja akan lebih besar dari penampang batang ideal dan disebut sebagai penampang bertulangan lebih.