SlideShare a Scribd company logo
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Theory is the poetry of science. The poet’s words are familiar each standing alone, but
brought together they sing, they astonish, they teach. The theorist offers a fresh vision, familiar
concepts brought together in bold, new designs the theorist and poet seek excitement in the
sudden insights that make ordinary experience extraordinary, but theory caught in the intellectual
exercises of the academy becomes alive only when it is made a true instrument of persuasion.
(Levine, 1995, p. 14)
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan. Sejak
Florence Nightingale meletakan pondasi keperawatan pada catatannya (Notes on Nursing), teori
dan model tentang profesi keperawatan terus berkembang selama dekade terakhir.
Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan
yang mengembangkan berbagai konsep model teori keperawatan untuk memberikan arah bagi
perawat dalam melaksanakan kegiatan praktek keperawatan.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan
konsep keperawatan. Teori keperawatan juga mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus
yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan
didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Selain itu teori keperawatan harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model
konsep keperawatan. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam penyelesaian
masalah keperawatan, pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi.
Salah satu grand theory keperawatan adalah model keperawatan konservasi yang
dikembangkan oleh Myra Estrin Levine yang diselesaikan pada 1973. Tiga konsep utama
konservasi model adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood, 2006). Tujuan dari
model ini adalah untuk meningkatkan adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan
prinsip-prinsip konservasi.
Berdasarkan uraian diatas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih jauh mengenai
model konservasi levine dalam penerapannya dalam pemberian asuhan keperawatan. Contoh
kasus dan proses asuhan keperawatannya akan dibahas secara khusus berdasar model konservasi
Levine.
1.2. Rumusan masalah
a. Bagaimanakah biografi Myra Estrin Levine?
b. Apa teori yang dikemukakan oleh Myra Estrin Levine?
c. Bagaimanakah konsep dasar dari teori Myra Estrin Levine tersebut?
d. Bagaimana mengaplikasikan teori Levine ke dalam ilmu keperawatan?
e. Apa keterbatasan dari teori Levine?
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 2
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk memenuhi tugas dalam mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar
b. Mengetahui riwayat hidup seorang Myra Estrin Levine
c. Untuk lebih memahami konsep model konservasi Levine.
d. Mengetahui teori yang dikemukakan oleh Myra Levine
e. Dapat menghubungkan dan menganalisa model konsep konservasi Levine dengan proses
keperawatan.
1.4. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini diperoleh dengan study kepustakaan yaitu dengan mempelajari
literatur yang ada, untuk mendapatkan bahan dalam pembuatan makalah.
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu:
Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,
Ruang Lingkup Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
Bab II : Pembahasan yang dari rumusan masalah yang ada yaitu Biografi Levine, Teori yang
dikemukakakan Levine, Konsep Dasar Model Konservasi Levine, dan Pengaplikasian
Teori Levine dalamIlmu Keperawatan.
Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Biografi Myra Estrin Levine
Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga
bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering sakit
(mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George, 2002).
Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori
keperawatan,” tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam
Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah
pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek
keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan
masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002).
Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor
Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja
sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi
keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State
University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga seperti University of
Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel pada tahun 1987.
Levine adalah seorang pemimpin aktif di dalam Asosiasi Perawat Amerika dan Asosiasi
Perawat Illinois. Seorang penyuara dinamik, dia menjadi pembawa acara pada program, tempat
kerja, seminar dan panel, dan seorang penulis berbakat mengenai ilmu perawatan dan pendidikan.
Levine memiliki berbagai macam karir sebagai perawat antara lain sebagai perawat pribadi (1944),
perawat di ketetaraan Amerika Serikat (1945), Instruktur praklinik dp physical sciences Cook
Country (1947-1950), Direktur Keperawatan di Drexel Home Chicago (1950 – 1951), surgical
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 4
supervisor pada 2 rumah sakit yaitu klinik Universitas Chicago (1951-1952) dan Rumah Sakit
Hendry Ford Detroit (1956 - 1962). Pengalamannya dalam ilmu keperawatan seperti menjadi staff
keperrawatan, administrasi dan tenaga pengajar, instruksi teknis dan pengarah dalam jasa
keperawatan.
Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to
Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989.Ia
juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992 (Tomey &
Alligood, 2006).
Levine pensiun pada tahun 1987. Setelah pensiun Levine kemudian aktif mengembangkan
teori dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan teorinya. Levine meninggal pada
tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun di Hospice of the North Shore at Evanston Hospital.
Penghargaan yang diperoleh Levine selama masa hidupnya antara lain:
 A charter fellow of the American Academy of Nursing(1973)
 An honorary membership in the American Mental Health Aid to Israel (1976)
 Honorary Recognition from the Illinois Nurses' Association
 Member of Sigma Theta Tau (Alpha Beta Chapter, Loyola University)
 Enlisted in Who's Who in Americal Women (1977-1988)
 Enlisted in Who's Who in American Nursing (1987)
 Elected fellow in the Institute of Medicine of Chicago (1987-1991)
 First recipient of the Elizabeth Russel Belford Award for excellence in teaching from Sigma
Theta Tau (1977)
 Both the first and second editions of her book, Introduction to Clinical Nursing, received
American Journal of Nursing (AJN) Book of the Year awards and her 1971 book, Renewal
for Nursing was translated to Hebrew
 Awarded Honorary Doctorate of Humane Letters from Loyola University of Chicago (1992)
2.2. Teori yang Dikemukakan Levine
“Nursing is human interaction.Nursing knowledge, thoroughly grounded in modern scientific
concepts, allows for a sensitive and productive relationship between the nurse and the individual
entrusted to her care. In the care of the sick, this has always been true, but never before has there
been available to the nurse so rich and demanding a body of knowledge to use in the patient’s
behalf” Myra Levine (1973, p. 1)
Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area utama yang
menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang (person’s wholeness). Model
konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi
dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Levine percaya bahwa intervensi keperawatan
merupakan aktivitas konservasi dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama
(Fawcett,1989). Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi,
sedangkan dalam keperawatan terdapat empat konservasi di antaranya energy klien, struktur
integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan keperawatan
ditunjukkan pada penggunaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.
2.3. Konsep Dasar Model Konservasi Levine
Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973. Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan
prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan. Adapun
prinsip konservasi tersebut adalah sbb:
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 5
a. Konservasi Energi
Merupakan keseimbangan dan perbaikan energi
yang dibutuhkan individu untuk melakukan aktivitas,
termasuk keseimbangan energi input dan output.
Tujuan dari konversi energi ini adalah untuk
menghindari penggunaan energy yang berlebihan atau
kelelahan. Karena individu memerlukan keseimbangan
energy dan memperbaharui energy secara konstan
untuk mempertahankan aktivitas hidup. Dalam praktek
keperawatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien
disamping tempat tidur pasien .
Contohnya proses penyembuhan dan proses
penuaan, maka intervensi keperawatan dilakukan
untuk mengurangi ketergantungan terhadap
pemenuhan kebutuhan dan mempertahankan Istirahat
dan aktivitas serta nutrisi yang dekat.
b. Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan adalah suatu proses perbaikan integritas struktur dan fungsi dalam
mempertahankan keutuhan diri. Seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yang
terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan.
Contohnya bila menghadapi individu pasca amputasi, maka intervensi keperawatannya
dilakukan untuk:
- Membantu individu tersebut menuju tingkat adaptasi baru
- Membantu pasien melakukan latihan ROM
- Mempertahankan personal hygiene pasien.
c. Konservasi integritas personal
Seorang perawat harus menyadari pentingnya harga diri dan identitas diri pasien serta
penghormatan terhadap privasi. Hal ini bisa terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya.
Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan
privasi selama prosedur.
Dalam hal ini, perawat dalam melakukan intervensi keperawatan harus menghargai
keberadaannya seperti :
- Menghargai nilai dan norma yang dianut serta keinginannya
- Menyapa dengan sopan
- Meminta izin sebelum melakukan tindakan
- Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan
pasien.
d. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas sosial dan kesehatan merupakan keadaan sosial yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga,
membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal. Perawat
membantu menghadirkan anggota keluarga dan menggunakan hubungan interpersonal untuk
menjaga integritas sosial.
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 6
2.3.1. Tiga Konsep Utama Dari Model Konservasi
A. Wholeness (Keutuhan)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem terbuka:
“Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality between diversified
functions and parts within an entirety, the boundaries of which are open and fluent.
(Keutuhan menekankan pada suara, organik, mutualitas progresif antara fungsi yang
beragam dan bagian-bagian dalam keseluruhan, batas-batas yang terbuka)”. Levine (1973,
hal 11) menyatakan bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme individu dengan
lingkungannya merupakan sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan,
terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan kemudahan
(jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka
antara lingkungan internal dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir
holistik, memandang individu secara keseluruhan.
B. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan
integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal. Konservasi
adalah hasil dari adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil.
Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity, dan redundancy.
Levine menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin
keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan adaptasi historis dan
spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat disembunyikan dalam kode genetik individu.
Redundancy menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu untuk
menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit,
atau kondisi lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.
a) Lingkungan
Levine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik lingkungan
internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal individu
dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan eksternal sebagai level
persepsi, opersional dan konseptual. Level perseptual melibatkan kemampuan
menangkap dan menginterpretasi dunia dengan organ indera. Level operasional terdiri
dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu secara fisiologis meskipun mereka tidak
dapat mempersepsikannya secara langsung, seperti mkroorganisme. Pada konseptual
level, lingkungan dibentuk dari pola budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan
spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran dan pengalaman.
b) Respon organisme
Respon organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya. Respon organisme bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi,
respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi.
1) Fight-flight merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang diterima
individu baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan melalui
menyerang atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon yang
disampaikan adalah kewaspadaan untuk mencari informasi untuk rasa aman dan
sejahtera.
2) Respon peradangan atau inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang
melindungi diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk
menyembuhkan diri, respon individu adalah menggunakan energi sistemik yang
ada dalam dirinya untuk membuang iritan atau patogen yang merugikan, untuk
hal ini sangat dibutuhkan kontrol lingkungan.
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 7
3) Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan
yang tidak spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi
untuk beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi,
dikarakteristikkan dengan pengaruh yang menyebabkan pasien atau individu
berespon terhadap pelayanan keperawatan.
4) Kewaspadaan perceptual, respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi,
informasi dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara
utuh oleh individu, semua pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan
dan sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah laku. Respon ini
sangat tergantung kepada kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat
individu menghadapi dunia (lingkungan) baru disekitarnya dengan cara mencari
dan mengumpulkan informasi dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan
keamanan dirinya.
c) Trophicognosis
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa
keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan
rencana keperawatan.
C. Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi
menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi
tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk
berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka.
2.4. Aplikasi Teori Levine Dalam Ilmu Keperawatan
Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan.
Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan
perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien.
Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama.
Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan
klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau
semua fase dari posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk
beradaptasi terhadap gangguan kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan
besarnya kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.
Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua metoda yaitu interview dan observasi.
Pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan
penjelasan dari mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga
mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika
anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka keluarga harus menjadi sasaran
pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat menggunakan empat prinsip teori Levine
yang disebut pedoman pengkajian. Perawat menitik beratkan pada keseimbangan energi klien dan
pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi klien yaitu
nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan anggota keluarga/orang lain,
pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi
dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh,
struktur fisik, integritas personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan
integritas sosial yakni: proses keputusan dari klien dan hubungan klien dengan orang lain serta
kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain atau masyarakat.
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 8
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa
ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area
pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak.
Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya. Dalam fase
perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien
dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan
kebutuhan sebagai tujuan akhir. Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk
beradaptasi dan mencapai kondisii sehat.
Dalamfase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan:
1) Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.
2) Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan
Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian tahapan
dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori, dan pengetahuan
tentang diri manusia. Dalam mengembangkan perencanaan, perawat harus meningkatkan
kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat
partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain.
Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien. Data
dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat bertanggung
jawab untuk memberikan perawatan kepada klien.
Teori Levine menyatakan bahwa :
1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.
2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.
3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.
4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan
yaitu tentang pengobatan atau support. Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per
orang, berorientasi pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang, dan klien
dengan gangguan kesehatan membutuhkan intervensi perawatan.
2.4.1. Contoh aplikasi dalam penerapan Teori Levine
1. Kasus
Tn. A, umur 45 tahun dirawat di ruang perawatan Bedah Saraf Rumah Sakit X dengan
kelemahan pada ekstremitas kanan pasca stroke NHS. Tn. A sudah seminggu di rawat
didampingi oleh istri dan seorang anak perempuannya. Selama di rawat pasien Tn. A tidak
pernah dimandikan karena kelemahan yang diderita oleh pasien dan adanya kepercayaan
keluarga bahwa pasien yang sakit tidak boleh dimandikan.
2. Analisa Kasus
1) Pengkajian
a. Konservasi energi
TN. A usia 45 tahun, mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan
b. Konservasi integritas struktural
Karena kelemahan yang dialami Tn. A sehingga hal inilah yang membuat pasien tidak
mampu untuk melakukan perawatan diri, badan pasien tampak kotor, kusam dan
berbau.
c. Konservasi Integritas Personal
Pasien dan keluarga menganut kepercayaan jika sakit tidak boleh mandi
d. Konservasi Integritas pasien
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 9
Perawat berbicara dengan anggota keluarga pasien dan mereka mengatakan Tn. A
tidak mau dimandikan karena takut penyakit Tn. A bertambah berat bila banyak
bergerak.
2) Diagnosa Keperawatan
Deficit Perawat diri b/d kelemahan fisik
3) Intervensi / Implementasi
a. Terapeutik
Bina hubungan saling percaya :
 Salam terapeutik
 Memperkenalkan diri perawat dan nama panggilan
 Menanyakan nama panggilan yang disukai
 Menanyakan keadaan pasien hari ini
b. Supportif
Memberikan motivasi, semangat dan support kepada pasien
c. Intervensi
Konservasi energy :
 Membantu pasien dalam pemenuhan nutrisi yang kuat
 Membantu mobilisasi pasien dengan posisi miring kiri dan kanan setiap 30 menit.
 Konservasi integritas structural
 Membantu pasien dalam latihan ROM
 Membantu pasien mempertahankan personal higience
 Konservasi integritas personal
 Menjaga privasi pasien
 Menyapa pasien dengan sopan
 Meminta izin sebelum melakukan tindakan
 Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan
pasien
 Melindungi kebutuhan akan jarak (space)
 Konservasi integritas social
 Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dalam perawatan pasien
termasuk menganjurkan memanggil rohaniawan untuk
 memberikan support spiritual kepada pasien.
4) Evaluasi
a. Pasien tampak bersih, segar dan rapi
b. Pasien dan keluarga mengerti dan mau berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan
pasien.
2.5. Keterbatasan Teori
Meskipun kelengkapan dan aplikasi teori Levine luas, model ini bukan tanpa batasan.
Sebagai contoh model konservasi Levine berfokus pada penyakit dibandingkan dengan kesehatan,
dengan demikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi penyajian
individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine memiliki fokus pada
saat ini dan jangka pendek dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat ini.
Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada
ketergantungan pasien.
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 10
Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk
berpartisipasi dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang kemampuan pasien
untuk berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok, maka ketidakcocokan ini akan menjadi daerah
konflik.
Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip Conservational Model
diterapkan, yaitu:
1) Pasa konservasi energi Levine tujuannya adalah untuk menghindari penggunaan energy
yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan sakit samping tempat tidur
klien. Dalam kasus di mana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada
pasien mania, ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau
mereka dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.
2) Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan struktur anatomi
tubuh serta untuk mencegah kerusakan struktur anatomi. Ini, sekali lagi, memiliki
keterbatasan. Dalam kasus-kasus dimana struktur anatomis tidak begitu sempurna tapi
tanpa diidentifikasi cacat atau masalah seperti dalam operasi plastik, prosedur seperti
perangkat tambahan payudara dan liposuctions; integritas struktural seseorang
dikompromikan tetapi pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan kepuasan psikologis yang
dibawa ke pertimbangan. Jika tidak demikian, prosedur tidak boleh dipromosikan.
3) Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan pengetahuan dan
kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan privasi, didorong dan psikologis
didukung. Keterbatasan di sini akan berpusat pada klien yang secara psikologis terganggu
dan lumpuh dan tidak bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu,
individu atau klien bunuh diri.
4) Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari interaksi
manusia, terutama dengan klien, orang lain yang signifikan yang terdiri dari sistem
dukungannya. Keterbatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain
yang signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris yang tidak mampu
berinteraksi, klien tidak responsif seperti orang tak sadar, fokus di sini adalah tidak lagi
pasien sendiri namun orang-orang yang terlibat dalam perawatan kesehatannya.
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973. Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan
prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan.
Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Model Konservasi Levine terdiri atas:
Konservasi Energi, Konservasi Integresitas struktur, Konservasi Integresitas personal, dan
Konservasi Integresitas sosial.
Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus mengembangkan
interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang
berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi
kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untuk
melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki
klien secara optimal.
3.2. Saran
1) Perawat harus mampu memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan agar
proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien dan
memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori Levine yaitu klien sebagai mahkluk
hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
2) Bagi calon perawat semoga bisa mencontoh tauladan dari ilmuwan yang disebutkan diatas.
3) Tingkatkan ilmu dari para ilmuwan yang telah diberikan dari kata-kata diatas.
4) Tingkatkan solidararitas antara tenaga kesehatan dengan lingkungan disekitarnya.
5) Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang agar pasien merasa
nyaman pada saat mereka sakit bukan menderita lagi.
6) Jangan pantang menyerah dan berputus asa dalammerawat pasien.
7) Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita
tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai
tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine
Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 12
DAFTAR PUSTAKA
http://aripristiana.blogspot.com/2011/02/model-konservasi-levine.html
http://firdautari.blogspot.com/2012/01/model-keperawatan-hubungan.html
http://rdwiguspi.blogspot.co.id/2014/03/konsep-dasar-keperawatan-myra-levine.html?m=1
https://sainskeperawatan.wordpress.com/2010/11/24/model-keperawatan-teori-konservasi-
levine/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8092526066
http://Teori Keperawatan Myra Levine« Elisasiregar's Blog.mht
http://wijj-lestari.blogspot.com/2013/10/teori-keperawatan-myra-levine.html
Hidayat,A.Aziz Alimut,2006,KEBUTUHAN DASAR MANUSIA,Jakarta:Salemba Medika
Hidayat, A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.
Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Buku
Kedokteran.

More Related Content

What's hot

Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
MeidaElliaPuspita
 
Ppt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theoryPpt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theory
dara72
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
aris munandar
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
LSIM
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Sulistia Rini
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusRirinisahawaitun
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
adeputra93
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresf' yagami
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
Vicky Thio
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
Amalia Senja
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 

What's hot (20)

Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
 
Ppt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theoryPpt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theory
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Konsep caring
Konsep caringKonsep caring
Konsep caring
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 

Similar to teori levine

Konsep Model Teori Keperawatan mira lestin levine
Konsep Model Teori Keperawatan mira lestin levineKonsep Model Teori Keperawatan mira lestin levine
Konsep Model Teori Keperawatan mira lestin levine
riananderson2
 
Biografi-Myra-Estrin-Levine.docx
Biografi-Myra-Estrin-Levine.docxBiografi-Myra-Estrin-Levine.docx
Biografi-Myra-Estrin-Levine.docx
NersIGD
 
Filosofi calista roy
Filosofi calista royFilosofi calista roy
Filosofi calista roy
NoviTiara1
 
teori sistem keperawatan
teori sistem keperawatanteori sistem keperawatan
teori sistem keperawatan
150419977
 
model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"
Hendry Kiswanto Mend
 
PPT-8-Teori-Model-Keperawatan.ppt
PPT-8-Teori-Model-Keperawatan.pptPPT-8-Teori-Model-Keperawatan.ppt
PPT-8-Teori-Model-Keperawatan.ppt
NurtiGea1
 
Alifia tugas
Alifia tugasAlifia tugas
Alifia tugas
Nursestikes
 
Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep Keperawatan
Verar Oka
 
Paradigma, teori dan model keperawatan.pptx
Paradigma, teori dan model keperawatan.pptxParadigma, teori dan model keperawatan.pptx
Paradigma, teori dan model keperawatan.pptx
AnonymousfEqmGMp28
 
[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx
[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx
[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx
RayaPambudhi
 
pdf ppt kdk.pdf
pdf ppt kdk.pdfpdf ppt kdk.pdf
pdf ppt kdk.pdf
Viksianiphara
 
01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okew01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okew
Ade Rahman
 
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptxKel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
NurulIklima1
 
Model konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baruModel konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baruIndra Hizkia
 
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
SITIURIFAHFIK1
 
Betty neumann
Betty neumannBetty neumann
Betty neumann
Hardin Hardin
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
Zharfa Setiawan
 
Sain keperawatan Model Callista Roy
Sain keperawatan Model  Callista RoySain keperawatan Model  Callista Roy
Sain keperawatan Model Callista Roy
Elvia Malbeni HarLen
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
NatasyaAlBaihaqi1
 
Makalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMakalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. orem
Muhammad Iqbal
 

Similar to teori levine (20)

Konsep Model Teori Keperawatan mira lestin levine
Konsep Model Teori Keperawatan mira lestin levineKonsep Model Teori Keperawatan mira lestin levine
Konsep Model Teori Keperawatan mira lestin levine
 
Biografi-Myra-Estrin-Levine.docx
Biografi-Myra-Estrin-Levine.docxBiografi-Myra-Estrin-Levine.docx
Biografi-Myra-Estrin-Levine.docx
 
Filosofi calista roy
Filosofi calista royFilosofi calista roy
Filosofi calista roy
 
teori sistem keperawatan
teori sistem keperawatanteori sistem keperawatan
teori sistem keperawatan
 
model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"
 
PPT-8-Teori-Model-Keperawatan.ppt
PPT-8-Teori-Model-Keperawatan.pptPPT-8-Teori-Model-Keperawatan.ppt
PPT-8-Teori-Model-Keperawatan.ppt
 
Alifia tugas
Alifia tugasAlifia tugas
Alifia tugas
 
Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep Keperawatan
 
Paradigma, teori dan model keperawatan.pptx
Paradigma, teori dan model keperawatan.pptxParadigma, teori dan model keperawatan.pptx
Paradigma, teori dan model keperawatan.pptx
 
[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx
[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx
[SLIDE] - Teori Orem (Kelompok 8) - Muhtadi Surya Hanif (2)a.pptx
 
pdf ppt kdk.pdf
pdf ppt kdk.pdfpdf ppt kdk.pdf
pdf ppt kdk.pdf
 
01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okew01 model-konsep-teori-keperawatan okew
01 model-konsep-teori-keperawatan okew
 
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptxKel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
Kel.4 Psiko Sosial Budaya-1.pptx
 
Model konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baruModel konseptual dalam keperawatan baru
Model konseptual dalam keperawatan baru
 
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
 
Betty neumann
Betty neumannBetty neumann
Betty neumann
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Sain keperawatan Model Callista Roy
Sain keperawatan Model  Callista RoySain keperawatan Model  Callista Roy
Sain keperawatan Model Callista Roy
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
 
Makalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMakalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. orem
 

More from Rumandani Choirunisa

askep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarumaskep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
Rumandani Choirunisa
 
Anfis & askep maternitas
Anfis & askep maternitasAnfis & askep maternitas
Anfis & askep maternitas
Rumandani Choirunisa
 
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf KejepitHNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
Rumandani Choirunisa
 
Askep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan GastritisAskep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan Gastritis
Rumandani Choirunisa
 
Penggunaan Water Seal Drainase
Penggunaan Water Seal DrainasePenggunaan Water Seal Drainase
Penggunaan Water Seal Drainase
Rumandani Choirunisa
 
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerPengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
Rumandani Choirunisa
 
Anatomi pernafasan
Anatomi pernafasanAnatomi pernafasan
Anatomi pernafasan
Rumandani Choirunisa
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Rumandani Choirunisa
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
Rumandani Choirunisa
 
sejarah palang merah internasional dan indonesia
sejarah palang merah internasional dan indonesiasejarah palang merah internasional dan indonesia
sejarah palang merah internasional dan indonesia
Rumandani Choirunisa
 
sejarah palang merah internasional & indonesia
sejarah palang merah internasional & indonesiasejarah palang merah internasional & indonesia
sejarah palang merah internasional & indonesia
Rumandani Choirunisa
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Rumandani Choirunisa
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode MadinahDakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Rumandani Choirunisa
 

More from Rumandani Choirunisa (15)

askep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarumaskep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
 
Anfis & askep maternitas
Anfis & askep maternitasAnfis & askep maternitas
Anfis & askep maternitas
 
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf KejepitHNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
 
Askep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan GastritisAskep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan Gastritis
 
Penggunaan Water Seal Drainase
Penggunaan Water Seal DrainasePenggunaan Water Seal Drainase
Penggunaan Water Seal Drainase
 
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerPengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
 
Anatomi pernafasan
Anatomi pernafasanAnatomi pernafasan
Anatomi pernafasan
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
sejarah palang merah internasional dan indonesia
sejarah palang merah internasional dan indonesiasejarah palang merah internasional dan indonesia
sejarah palang merah internasional dan indonesia
 
sejarah palang merah internasional & indonesia
sejarah palang merah internasional & indonesiasejarah palang merah internasional & indonesia
sejarah palang merah internasional & indonesia
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Kehidupan awal masyarakat
Kehidupan awal masyarakatKehidupan awal masyarakat
Kehidupan awal masyarakat
 
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode MadinahDakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

teori levine

  • 1. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Theory is the poetry of science. The poet’s words are familiar each standing alone, but brought together they sing, they astonish, they teach. The theorist offers a fresh vision, familiar concepts brought together in bold, new designs the theorist and poet seek excitement in the sudden insights that make ordinary experience extraordinary, but theory caught in the intellectual exercises of the academy becomes alive only when it is made a true instrument of persuasion. (Levine, 1995, p. 14) Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan. Sejak Florence Nightingale meletakan pondasi keperawatan pada catatannya (Notes on Nursing), teori dan model tentang profesi keperawatan terus berkembang selama dekade terakhir. Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan yang mengembangkan berbagai konsep model teori keperawatan untuk memberikan arah bagi perawat dalam melaksanakan kegiatan praktek keperawatan. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan. Teori keperawatan juga mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu teori keperawatan harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam penyelesaian masalah keperawatan, pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi. Salah satu grand theory keperawatan adalah model keperawatan konservasi yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine yang diselesaikan pada 1973. Tiga konsep utama konservasi model adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood, 2006). Tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi. Berdasarkan uraian diatas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih jauh mengenai model konservasi levine dalam penerapannya dalam pemberian asuhan keperawatan. Contoh kasus dan proses asuhan keperawatannya akan dibahas secara khusus berdasar model konservasi Levine. 1.2. Rumusan masalah a. Bagaimanakah biografi Myra Estrin Levine? b. Apa teori yang dikemukakan oleh Myra Estrin Levine? c. Bagaimanakah konsep dasar dari teori Myra Estrin Levine tersebut? d. Bagaimana mengaplikasikan teori Levine ke dalam ilmu keperawatan? e. Apa keterbatasan dari teori Levine?
  • 2. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 2 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : a. Untuk memenuhi tugas dalam mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar b. Mengetahui riwayat hidup seorang Myra Estrin Levine c. Untuk lebih memahami konsep model konservasi Levine. d. Mengetahui teori yang dikemukakan oleh Myra Levine e. Dapat menghubungkan dan menganalisa model konsep konservasi Levine dengan proses keperawatan. 1.4. Metode Penulisan Penulisan makalah ini diperoleh dengan study kepustakaan yaitu dengan mempelajari literatur yang ada, untuk mendapatkan bahan dalam pembuatan makalah. 1.5. Sistematika Penulisan Adapun sistematika dari penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu: Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Ruang Lingkup Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II : Pembahasan yang dari rumusan masalah yang ada yaitu Biografi Levine, Teori yang dikemukakakan Levine, Konsep Dasar Model Konservasi Levine, dan Pengaplikasian Teori Levine dalamIlmu Keperawatan. Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
  • 3. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Biografi Myra Estrin Levine Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George, 2002). Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori keperawatan,” tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002). Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga seperti University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel pada tahun 1987. Levine adalah seorang pemimpin aktif di dalam Asosiasi Perawat Amerika dan Asosiasi Perawat Illinois. Seorang penyuara dinamik, dia menjadi pembawa acara pada program, tempat kerja, seminar dan panel, dan seorang penulis berbakat mengenai ilmu perawatan dan pendidikan. Levine memiliki berbagai macam karir sebagai perawat antara lain sebagai perawat pribadi (1944), perawat di ketetaraan Amerika Serikat (1945), Instruktur praklinik dp physical sciences Cook Country (1947-1950), Direktur Keperawatan di Drexel Home Chicago (1950 – 1951), surgical
  • 4. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 4 supervisor pada 2 rumah sakit yaitu klinik Universitas Chicago (1951-1952) dan Rumah Sakit Hendry Ford Detroit (1956 - 1962). Pengalamannya dalam ilmu keperawatan seperti menjadi staff keperrawatan, administrasi dan tenaga pengajar, instruksi teknis dan pengarah dalam jasa keperawatan. Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989.Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992 (Tomey & Alligood, 2006). Levine pensiun pada tahun 1987. Setelah pensiun Levine kemudian aktif mengembangkan teori dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan teorinya. Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun di Hospice of the North Shore at Evanston Hospital. Penghargaan yang diperoleh Levine selama masa hidupnya antara lain:  A charter fellow of the American Academy of Nursing(1973)  An honorary membership in the American Mental Health Aid to Israel (1976)  Honorary Recognition from the Illinois Nurses' Association  Member of Sigma Theta Tau (Alpha Beta Chapter, Loyola University)  Enlisted in Who's Who in Americal Women (1977-1988)  Enlisted in Who's Who in American Nursing (1987)  Elected fellow in the Institute of Medicine of Chicago (1987-1991)  First recipient of the Elizabeth Russel Belford Award for excellence in teaching from Sigma Theta Tau (1977)  Both the first and second editions of her book, Introduction to Clinical Nursing, received American Journal of Nursing (AJN) Book of the Year awards and her 1971 book, Renewal for Nursing was translated to Hebrew  Awarded Honorary Doctorate of Humane Letters from Loyola University of Chicago (1992) 2.2. Teori yang Dikemukakan Levine “Nursing is human interaction.Nursing knowledge, thoroughly grounded in modern scientific concepts, allows for a sensitive and productive relationship between the nurse and the individual entrusted to her care. In the care of the sick, this has always been true, but never before has there been available to the nurse so rich and demanding a body of knowledge to use in the patient’s behalf” Myra Levine (1973, p. 1) Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area utama yang menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang (person’s wholeness). Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Levine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989). Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi, sedangkan dalam keperawatan terdapat empat konservasi di antaranya energy klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan keperawatan ditunjukkan pada penggunaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal. 2.3. Konsep Dasar Model Konservasi Levine Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun 1973. Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan. Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sbb:
  • 5. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 5 a. Konservasi Energi Merupakan keseimbangan dan perbaikan energi yang dibutuhkan individu untuk melakukan aktivitas, termasuk keseimbangan energi input dan output. Tujuan dari konversi energi ini adalah untuk menghindari penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan. Karena individu memerlukan keseimbangan energy dan memperbaharui energy secara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup. Dalam praktek keperawatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien disamping tempat tidur pasien . Contohnya proses penyembuhan dan proses penuaan, maka intervensi keperawatan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemenuhan kebutuhan dan mempertahankan Istirahat dan aktivitas serta nutrisi yang dekat. b. Konservasi Struktur Integritas Penyembuhan adalah suatu proses perbaikan integritas struktur dan fungsi dalam mempertahankan keutuhan diri. Seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan. Contohnya bila menghadapi individu pasca amputasi, maka intervensi keperawatannya dilakukan untuk: - Membantu individu tersebut menuju tingkat adaptasi baru - Membantu pasien melakukan latihan ROM - Mempertahankan personal hygiene pasien. c. Konservasi integritas personal Seorang perawat harus menyadari pentingnya harga diri dan identitas diri pasien serta penghormatan terhadap privasi. Hal ini bisa terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya. Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi selama prosedur. Dalam hal ini, perawat dalam melakukan intervensi keperawatan harus menghargai keberadaannya seperti : - Menghargai nilai dan norma yang dianut serta keinginannya - Menyapa dengan sopan - Meminta izin sebelum melakukan tindakan - Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan pasien. d. Konservasi Integritas Sosial Kehidupan berarti komunitas sosial dan kesehatan merupakan keadaan sosial yang telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga, membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal. Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dan menggunakan hubungan interpersonal untuk menjaga integritas sosial.
  • 6. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 6 2.3.1. Tiga Konsep Utama Dari Model Konservasi A. Wholeness (Keutuhan) Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem terbuka: “Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality between diversified functions and parts within an entirety, the boundaries of which are open and fluent. (Keutuhan menekankan pada suara, organik, mutualitas progresif antara fungsi yang beragam dan bagian-bagian dalam keseluruhan, batas-batas yang terbuka)”. Levine (1973, hal 11) menyatakan bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir holistik, memandang individu secara keseluruhan. B. Adaptasi Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil. Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity, dan redundancy. Levine menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat disembunyikan dalam kode genetik individu. Redundancy menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu untuk menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau kondisi lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup. a) Lingkungan Levine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik lingkungan internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual. Level perseptual melibatkan kemampuan menangkap dan menginterpretasi dunia dengan organ indera. Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu secara fisiologis meskipun mereka tidak dapat mempersepsikannya secara langsung, seperti mkroorganisme. Pada konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran dan pengalaman. b) Respon organisme Respon organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Respon organisme bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi, respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi. 1) Fight-flight merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang diterima individu baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan melalui menyerang atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon yang disampaikan adalah kewaspadaan untuk mencari informasi untuk rasa aman dan sejahtera. 2) Respon peradangan atau inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang melindungi diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk menyembuhkan diri, respon individu adalah menggunakan energi sistemik yang ada dalam dirinya untuk membuang iritan atau patogen yang merugikan, untuk hal ini sangat dibutuhkan kontrol lingkungan.
  • 7. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 7 3) Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan yang tidak spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi untuk beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi, dikarakteristikkan dengan pengaruh yang menyebabkan pasien atau individu berespon terhadap pelayanan keperawatan. 4) Kewaspadaan perceptual, respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi, informasi dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara utuh oleh individu, semua pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan dan sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah laku. Respon ini sangat tergantung kepada kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat individu menghadapi dunia (lingkungan) baru disekitarnya dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan keamanan dirinya. c) Trophicognosis Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan rencana keperawatan. C. Konservasi Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka. 2.4. Aplikasi Teori Levine Dalam Ilmu Keperawatan Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama. Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan partisipasi klien dalam perawatan. Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua metoda yaitu interview dan observasi. Pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman pengkajian. Perawat menitik beratkan pada keseimbangan energi klien dan pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik, integritas personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan integritas sosial yakni: proses keputusan dari klien dan hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain atau masyarakat.
  • 8. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 8 Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya. Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir. Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisii sehat. Dalamfase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan: 1) Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan. 2) Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia. Dalam mengembangkan perencanaan, perawat harus meningkatkan kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien. Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien. Teori Levine menyatakan bahwa : 1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan. 2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien. 3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan perawatan. 4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan yaitu tentang pengobatan atau support. Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan intervensi perawatan. 2.4.1. Contoh aplikasi dalam penerapan Teori Levine 1. Kasus Tn. A, umur 45 tahun dirawat di ruang perawatan Bedah Saraf Rumah Sakit X dengan kelemahan pada ekstremitas kanan pasca stroke NHS. Tn. A sudah seminggu di rawat didampingi oleh istri dan seorang anak perempuannya. Selama di rawat pasien Tn. A tidak pernah dimandikan karena kelemahan yang diderita oleh pasien dan adanya kepercayaan keluarga bahwa pasien yang sakit tidak boleh dimandikan. 2. Analisa Kasus 1) Pengkajian a. Konservasi energi TN. A usia 45 tahun, mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan b. Konservasi integritas struktural Karena kelemahan yang dialami Tn. A sehingga hal inilah yang membuat pasien tidak mampu untuk melakukan perawatan diri, badan pasien tampak kotor, kusam dan berbau. c. Konservasi Integritas Personal Pasien dan keluarga menganut kepercayaan jika sakit tidak boleh mandi d. Konservasi Integritas pasien
  • 9. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 9 Perawat berbicara dengan anggota keluarga pasien dan mereka mengatakan Tn. A tidak mau dimandikan karena takut penyakit Tn. A bertambah berat bila banyak bergerak. 2) Diagnosa Keperawatan Deficit Perawat diri b/d kelemahan fisik 3) Intervensi / Implementasi a. Terapeutik Bina hubungan saling percaya :  Salam terapeutik  Memperkenalkan diri perawat dan nama panggilan  Menanyakan nama panggilan yang disukai  Menanyakan keadaan pasien hari ini b. Supportif Memberikan motivasi, semangat dan support kepada pasien c. Intervensi Konservasi energy :  Membantu pasien dalam pemenuhan nutrisi yang kuat  Membantu mobilisasi pasien dengan posisi miring kiri dan kanan setiap 30 menit.  Konservasi integritas structural  Membantu pasien dalam latihan ROM  Membantu pasien mempertahankan personal higience  Konservasi integritas personal  Menjaga privasi pasien  Menyapa pasien dengan sopan  Meminta izin sebelum melakukan tindakan  Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan pasien  Melindungi kebutuhan akan jarak (space)  Konservasi integritas social  Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dalam perawatan pasien termasuk menganjurkan memanggil rohaniawan untuk  memberikan support spiritual kepada pasien. 4) Evaluasi a. Pasien tampak bersih, segar dan rapi b. Pasien dan keluarga mengerti dan mau berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan pasien. 2.5. Keterbatasan Teori Meskipun kelengkapan dan aplikasi teori Levine luas, model ini bukan tanpa batasan. Sebagai contoh model konservasi Levine berfokus pada penyakit dibandingkan dengan kesehatan, dengan demikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine memiliki fokus pada saat ini dan jangka pendek dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat ini. Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada ketergantungan pasien.
  • 10. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 10 Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok, maka ketidakcocokan ini akan menjadi daerah konflik. Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip Conservational Model diterapkan, yaitu: 1) Pasa konservasi energi Levine tujuannya adalah untuk menghindari penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan sakit samping tempat tidur klien. Dalam kasus di mana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada pasien mania, ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku. 2) Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah kerusakan struktur anatomi. Ini, sekali lagi, memiliki keterbatasan. Dalam kasus-kasus dimana struktur anatomis tidak begitu sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau masalah seperti dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat tambahan payudara dan liposuctions; integritas struktural seseorang dikompromikan tetapi pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan kepuasan psikologis yang dibawa ke pertimbangan. Jika tidak demikian, prosedur tidak boleh dipromosikan. 3) Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan privasi, didorong dan psikologis didukung. Keterbatasan di sini akan berpusat pada klien yang secara psikologis terganggu dan lumpuh dan tidak bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu, individu atau klien bunuh diri. 4) Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya. Keterbatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris yang tidak mampu berinteraksi, klien tidak responsif seperti orang tak sadar, fokus di sini adalah tidak lagi pasien sendiri namun orang-orang yang terlibat dalam perawatan kesehatannya.
  • 11. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 11 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun 1973. Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan. Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Model Konservasi Levine terdiri atas: Konservasi Energi, Konservasi Integresitas struktur, Konservasi Integresitas personal, dan Konservasi Integresitas sosial. Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal. 3.2. Saran 1) Perawat harus mampu memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan agar proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien dan memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori Levine yaitu klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. 2) Bagi calon perawat semoga bisa mencontoh tauladan dari ilmuwan yang disebutkan diatas. 3) Tingkatkan ilmu dari para ilmuwan yang telah diberikan dari kata-kata diatas. 4) Tingkatkan solidararitas antara tenaga kesehatan dengan lingkungan disekitarnya. 5) Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang agar pasien merasa nyaman pada saat mereka sakit bukan menderita lagi. 6) Jangan pantang menyerah dan berputus asa dalammerawat pasien. 7) Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.
  • 12. Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 12 DAFTAR PUSTAKA http://aripristiana.blogspot.com/2011/02/model-konservasi-levine.html http://firdautari.blogspot.com/2012/01/model-keperawatan-hubungan.html http://rdwiguspi.blogspot.co.id/2014/03/konsep-dasar-keperawatan-myra-levine.html?m=1 https://sainskeperawatan.wordpress.com/2010/11/24/model-keperawatan-teori-konservasi- levine/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8092526066 http://Teori Keperawatan Myra Levine« Elisasiregar's Blog.mht http://wijj-lestari.blogspot.com/2013/10/teori-keperawatan-myra-levine.html Hidayat,A.Aziz Alimut,2006,KEBUTUHAN DASAR MANUSIA,Jakarta:Salemba Medika Hidayat, A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba Medika. Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran.