Teori belajar humanistik menekankan pada pembangunan potensi positif siswa untuk mengenal diri mereka sendiri dan lingkungan melalui proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan potensi diri secara mandiri. Tujuan akhir teori ini adalah membantu siswa mencapai aktualisasi diri secara optimal.
PPT FILSAFAT ILMU PASCASARJANA
teori pokok tentang humanisme, sejarah humanisme, dan peran humanisme terhadap pendidikan , serta kurikulum yang diterpanm
PPT FILSAFAT ILMU PASCASARJANA
teori pokok tentang humanisme, sejarah humanisme, dan peran humanisme terhadap pendidikan , serta kurikulum yang diterpanm
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeErik Kuswanto
artikel ini berisi tentang ulasan teori pembelajaran humannisme dan kontruktivisme serta gambaran kelas humanisme dan kontruktivisme, peran siswa dan guru dalam kelas, dan lain lain.
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeErik Kuswanto
artikel ini berisi tentang ulasan teori pembelajaran humannisme dan kontruktivisme serta gambaran kelas humanisme dan kontruktivisme, peran siswa dan guru dalam kelas, dan lain lain.
Created by Cakguru.com
Daftar isi.
- Pengertian teori belajar sosial
- Tokoh teori belajar sosial
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar sosial
- Penerapannya dalam pendidikan
- Pengertian teori belajar Humanistik
- Tokoh teori humanistik
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. 1
`
TEORI BELAJAR MENGAJAR |BAB 1
KEGIATAN | BELAJAR | 1 |
Teori Belajar Humanistik
PENDAHULUAN
Teori Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi
dan dibimbing untuk menghubungkan pengalaman-pengalaman mereka
sendiri. Teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati
bidang filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi daripada bidang kajian
psikologi belajar. Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dibanding
proses belajar itu sendiri. Para tokoh aliran humanistik berpendapat bahwa
tujuan utama pendidik adalah membantu siswa mengembangkan dirinya yaitu
membantu indivudu untuk mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik
dan membantu mewujudkan potensi mereka.
2. TEORI BELAJAR HUMANISME
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian
yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk
melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak
positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan
para pendidik yang beraliran humanism biasanya
memfokuskan pengajarannya pada pembangunan
kemampuan positif ini.Kemampuan positif disini erat
kaitannya dengan pengembangan emosi positifyang
terdapat dalam domain afektif. Emosi adalah
karakterisitik yang sangat kuatyang nampak dari para
pendidik beraliran humanisme.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para
pendidik adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya,
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-
potensi yang ada dalam diri mereka. Dalam teori belajar humanistik proses
belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori
ini sangat menekankan pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari konsep dasar belajar pembelajaran mahasiswa semester
6 dapat memilih konsep teori pembelajaran untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Konsep Kognitivsme,
Behaviorisme , Humanistik, Dan
Konstruktivisme
2. Menjelaskan Prinsip Kognitivsme,
Behaviorisme , Humanistik, Dan
Konstruktivisme Dalam Belajar Dan
Pembelajaran
3. Menentukan Penerapan Teori Kognitivsme,
Behaviorisme , Humanistik, Dan
Konstruktivisme.
Pokok Materi
1. Konsep Dasar Kognitivsme,
Behaviorisme , Humanistik,
dan Konstruktivisme
2. Prinsip Kognitivsme,
Behaviorisme , Humanistik,
dan Konstruktivisme dalam
belajar dan pembelajaran
3. Contoh penerapan teori
Kognitivsme, Behaviorisme
, Humanistik, dan
Konstruktivisme
3. 3
teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam
bentuknya yang paling ideal.
Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya
yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa
kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal
tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri dan
sebagainya) dapat tercapai. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap
berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta
didik dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu
mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya. Menurut aliran humanistik, para pendidik sebaiknya
melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan
kurikukum untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini.
Secara singkatnya, pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan
pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi
manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya
dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan
interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan
untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat.
Ketrampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi
sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik.
Ciri dari teori belajar humanisme :
a. Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada
perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi
manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka
punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini
mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk
pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri,
menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Keterampilan
atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat
penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik.
b. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
c. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
4. 4
pengamatnya.Tujuan utama para pendidik adalah membantu si
siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-
masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang
ada dalam diri mereka.
d. Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu
siswa harus mampu untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam
kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa mengetahui apa yang
dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapat
memahaminya. Dan juga siswa dapat mengetahui mana, kapan, dan
bagaimana mereka akan belajar. Dengan demikian maka siswa
diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan dari hasil belajar bagi
dirinya sendiri.
Aliran humanisme memandang belajar sebagai sebuah proses yang terjadi
dalam individu yang meliputi bagian/domain yang ada yaitu dapat meliputi
domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan
humanisme menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi
terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap siswa. Untuk itu, metode
pembelajaran humanistik mengarah pada upaya untuk mengasah nilai-nilai
kemanusiaan siswa. Sehingga para pendidik/guru diharapkan dalam
pembelajaran lebih menekankan nilai-nilai kerjasama, saling membantu, dan
menguntungkan, kejujuran dan kreativitas untuk diaplikasikan dalam proses
pembelajaran sehingga menghasilkan suatu proses pembelajaran yang
diharapkan sesuai dengan tujuan dan hasil belajar yang dicapai siswa.
5. 5
PRINSIP DASAR
TEORI HUMANISME
Teori belajar Humanisme didasarkan pada beberapa prinsip dasar:
1. Manusia mempunyai belajar alami
2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid
mempuyai relevansi dengan maksud tertentu.
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai
dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila
ancaman itu kecil.
5. Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam
memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperoleh jika peserta didik melakukannya.
7. Belajar lancar jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar.
8. Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil
yang mendalam.
9. Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan
membiasakan untuk mawas diri.
10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.
6. 6
TOKOH DALAM TEORI PEMBELAJARAN
HUMANISME
Arthur Combs (1912-1999): Bersama dengan Donald Snygg (1904-
1967)
Mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning
(makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar
terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan
materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.
Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi
karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada
alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu
sebenarnya tak lain hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba
memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah
perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan
siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain.
Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan
berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun
dan disajikan sebagaimana mestinya.
Maslow : Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri
individu ada dua hal : 1) suatu usaha yang positif untuk berkembang. 2)
kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing
orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk
berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut
membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain
seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan,
keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah
kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat
menerima diri sendiri(self). Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan
(needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat
memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia
dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan
mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia
menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus
7. 7
diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak- anak. Ia
mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin
berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi
Carl Ransom Rogers :
Tahun 1927, Rogers bekerja di Institute for Child Guindance dan
mengunakan psikoanalisa Freud dalam terapinya meskipun ia sendiri tidak
menyetujui teori Freud. Pada masa ini, Rogers juga banyak dipengaruhi
oleh Otto Rank dan John Dewey yang memperkenalkan terapi klinis.
Perbedaan teori yang didapatkannya justru membuatnya menemukang
benang merah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan teorinya
kelak
PENERAPAN TEORI PEMBELAJARAN
HUMANISME
Ada sejumlah cara untuk menggunakan model belajar humanistik dalam
kelas.
1. Penerapan teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit
selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang
diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah
menjadi fasilitator bagi para peserta didik sedangkan guru
memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam
kehidupan peserta didik.
2. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan
mendampingi peserta didik untuk memperoleh tujuan
pembelajaran Peserta didik berperan sebagai pelaku utama
(student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya
sendiri. Diharapkan peserta didik memahami potensi diri,
mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan
potensi diri yang bersifat negatif.
3. Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini tepat untuk
diterapkan. Keberhasilan aplikasi ini adalah peserta didik merasa
senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan
pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Peserta didik
diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh
pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara
bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
8. 8
RANGKUMAN: Dalam teori belajar humanistik proses
belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu
sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya
isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih
banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar
dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain,
teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya
yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya,
seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia
keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal
tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai
aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai. Dalam
teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si
pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Scan Disini
LATIHAN: Untuk memperdalam pemahaman anda
mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1. Jelaskan perbedaan teori belajar pembelajaran,
kognitiveisme, behaviorisme, humanisme dan
konstruktivisme.
2. Jelaskan prinsip teori belajar pembelajaran,
kognitiveisme, behaviorisme, humanisme dan
konstruktivisme.
3. Kemungkakan bentuk implementasi teori belajar
pembelajaran, kognitiveisme, behaviorisme,
humanisme dan konstruktivisme pada pelaksanaan
pembelajaran.
9. 9
DAFTAR PUSTAKA:
Sugandi, Ahmad. 2007.Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
Mukinan.1997.Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: P3G IKIP
Zulhammi. 2015. Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik dalam Perspektif
Pendidikan Islam.(Jurnal Darul Ilmi) Vol. 3 No. 1 Hal.105-127.
http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/teori-belajar-
humanistik.html
Hall, Calvin S., & Lindzey, Gardner (2000), Teori-Teori Holistik (Organismik-
Fenomenologis), Dr. A. Supratiknya (ed.), Jogjakarta :Kanisius .