PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Tugas kelompok membahas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Pramuka, mencakup pengertian, tujuan, prinsip, prioritas, dan contoh kasus P3K.
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Terdapat beberapa poin penting yaitu undang-undang terkait keselamatan kerja untuk mencegah kebakaran, pengertian kebakaran beserta penyebabnya, klasifikasi kebakaran menurut Indonesia dan Amerika, cara penanggulangan kebakaran, alat pemadam kebakaran, detektor kebakaran, serta peralatan pelindung diri bagi petugas pemadam kebakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR). IBPR merupakan alat penting dalam membangun program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di suatu organisasi. Dokumen ini menjelaskan konsep, tujuan, dan proses pelaksanaan IBPR perusahaan, IBPR untuk manajemen perubahan, serta IBPR harian.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Tugas kelompok membahas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Pramuka, mencakup pengertian, tujuan, prinsip, prioritas, dan contoh kasus P3K.
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Terdapat beberapa poin penting yaitu undang-undang terkait keselamatan kerja untuk mencegah kebakaran, pengertian kebakaran beserta penyebabnya, klasifikasi kebakaran menurut Indonesia dan Amerika, cara penanggulangan kebakaran, alat pemadam kebakaran, detektor kebakaran, serta peralatan pelindung diri bagi petugas pemadam kebakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR). IBPR merupakan alat penting dalam membangun program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di suatu organisasi. Dokumen ini menjelaskan konsep, tujuan, dan proses pelaksanaan IBPR perusahaan, IBPR untuk manajemen perubahan, serta IBPR harian.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
This document is a daily pre-start briefing form for drilling and blasting activities at a quarry. It documents the project name and location, permits required, tools and equipment used, safety discussions held, required personal protective equipment, and lists the names and roles of 12 workers and 4 supervisors participating in the activities. Safety topics discussed included working at heights, confined spaces, excavation, working near water, hot work, and the use of heavy equipment.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
1. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan mengatur pedoman dan pembinaan teknis petugas keselamatan dan kesehatan kerja ruang terbatas untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat bahaya di ruang terbatas.
2. Petugas keselamatan dan kesehatan kerja ruang terbatas harus memiliki sertifikat yang diberikan setelah mengikuti proses seleksi, pelatihan, dan ujian.
3.
Dokumen tersebut berisi laporan bulanan kesehatan pekerja dari Puskesmas Pembuang Hulu untuk bulan Februari 2016 hingga Juni 2015. Laporan tersebut mencakup jumlah pekerja sakit yang dirawat, kasus penyakit umum dan kecelakaan kerja pada pekerja yang dilaporkan setiap bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Analisis kecelakaan kerja dengan diagram pohon penyebab menunjukkan bahwa pengemudi traktor mengalami kecelakaan karena ketidakcocokan tinggi traktor pengganti dan trailer, yang disebabkan traktor biasa rusak sehingga digunakan traktor lain tanpa persiapan yang memadai. Analisis ini berguna untuk menentukan sebab utama kecelakaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan hari lahir ergonomi pada tanggal 12 Juli 1949. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaan meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar, tujuan, aspek-aspek, dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakergonomisan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi kerja tubuh manusia, termasuk struktur tulang dan otot, proses metabolisme yang menghasilkan energi, dan pengukuran beban kerja seperti konsumsi oksigen dan denyut jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
This document is a daily pre-start briefing form for drilling and blasting activities at a quarry. It documents the project name and location, permits required, tools and equipment used, safety discussions held, required personal protective equipment, and lists the names and roles of 12 workers and 4 supervisors participating in the activities. Safety topics discussed included working at heights, confined spaces, excavation, working near water, hot work, and the use of heavy equipment.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
1. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan mengatur pedoman dan pembinaan teknis petugas keselamatan dan kesehatan kerja ruang terbatas untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat bahaya di ruang terbatas.
2. Petugas keselamatan dan kesehatan kerja ruang terbatas harus memiliki sertifikat yang diberikan setelah mengikuti proses seleksi, pelatihan, dan ujian.
3.
Dokumen tersebut berisi laporan bulanan kesehatan pekerja dari Puskesmas Pembuang Hulu untuk bulan Februari 2016 hingga Juni 2015. Laporan tersebut mencakup jumlah pekerja sakit yang dirawat, kasus penyakit umum dan kecelakaan kerja pada pekerja yang dilaporkan setiap bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Analisis kecelakaan kerja dengan diagram pohon penyebab menunjukkan bahwa pengemudi traktor mengalami kecelakaan karena ketidakcocokan tinggi traktor pengganti dan trailer, yang disebabkan traktor biasa rusak sehingga digunakan traktor lain tanpa persiapan yang memadai. Analisis ini berguna untuk menentukan sebab utama kecelakaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan hari lahir ergonomi pada tanggal 12 Juli 1949. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaan meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar, tujuan, aspek-aspek, dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakergonomisan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi kerja tubuh manusia, termasuk struktur tulang dan otot, proses metabolisme yang menghasilkan energi, dan pengukuran beban kerja seperti konsumsi oksigen dan denyut jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Laporan tersebut memberikan informasi statistik dan data mengenai kecelakaan kerja di suatu perusahaan, termasuk jenis kecelakaan, korban, penyebab, dan tindak lanjut yang dilakukan."
Laporan P2K3 PT MAJU TERUS Brebes Triwulan I tahun 2020 berisi ringkasan kegiatan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan sesuai peraturan, mencakup data umum, personil, sarana prasarana K3, kecelakaan kerja, program kerja P2K3, evaluasi lingkungan kerja, dan saranan perbaikan.
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang kecelakaan kerja, termasuk definisi kecelakaan kerja, data kecelakaan kerja di Indonesia dan dunia, jenis kecelakaan berdasarkan luka dan penyebabnya, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja, kerugian akibat kecelakaan kerja, pencegahan kecelakaan kerja, dan alat pelindung diri. Dokumen selanjutnya membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran, term
Dokumen tersebut merupakan informasi proyek pembangunan pabrik biodiesel yang mencakup:
1. Informasi teknologi proses yang digunakan yaitu LURGI dari Jerman.
2. Spesifikasi peralatan utama seperti reaktor, menara, kolom, dan kondisi operasi.
3. Hasil simulasi peralatan utama, komposisi, suhu, tekanan, dan rasio alir.
4. Peralatan pendukung seperti penukar panas, pendingin,
Dokumen tersebut membahas analisis kecelakaan kerja, termasuk pengumpulan data kecelakaan, bentuk risiko, penyebab, biaya, penyelidikan, laporan, klasifikasi akibat, analisis frekuensi dan keparahan, serta alat analisis seperti diagram Pareto dan Ishikawa.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pembinaan K3.
2. Termasuk didalamnya juga pembahasan mengenai kebakaran, keadaan darurat, dan sistem isolasi bahaya (lock out tag out/LOTO).
3. K3 merupakan hak pegawai dan tanggung jawab perusahaan secara hukum
Analisis kecelakaan dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan sehingga dapat mencegah kecelakaan serupa di masa depan. Laporan kecelakaan disusun untuk dinas tenaga kerja setempat dalam waktu 2x24 jam sejak kecelakaan. Dinas akan menyelidiki dan menganalisis kecelakaan untuk menentukan tindakan perbaikan.
Dasar keselamatan kerja & pencegahan kecelakaan kerjaYoga Firmansyah
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar manajemen keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan kerja, mencakup urgensi penerapannya, konsep bahaya dan risiko, serta bentuk dan prinsip penerapan keselamatan kerja di tempat kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk sistem penilaian, silabus, sejarah upaya pencegahan kecelakaan kerja, organisasi dan perundang-undangan terkait, penyebab kecelakaan, dan berbagai cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja."
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. 2
KK/Agust.Doc
PENGERTIAN :
Permen 3/98 : suatu kejadian (event) yg tdk
dikehendaki dan tdk diduga semula yg
dpt menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda.
UU 3 th 1992 : Kecelakaan yg terjadi berhubung
dengan hubungan kerja, termasuk
penyakit yg timbul karena hubungan
kerja, demikian pula kecelakaan yg
terjadi dlm perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja, dan pulang
ke rumah melalui jalan yang biasa atau
wajar dilalui.
3. KK/Agust.Doc 3
Data dilaporkan
dan tercatat
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti
Nyaris Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
4. KK/Agust.Doc 4
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors
Environmental Factors
Unsafe Act
Unsafe
Condition
Unplanned release of
Energy and/or
Hazardous material
Basic Causes
Indirect Causes
ACCIDENT
Personal Injury
Property Damage
5. 9/17/2022 5
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
UNSAFE CONDITION
6. 9/17/2022 6
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
5. Melakukan proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono /
berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
UNSAFE ACTION
7. KK/Agust.Doc 7
KLASIFIKASI KECELAKAAN
1.Menurut Jenis Kecelakaan :
Jatuh, tertimpa benda jatuh, menginjak
dan terantuk atau terkena benda
kecuali benda jatuh, terjepit atau
terhimpit, gerakan berlebihan atau
terus-menerus, terpapar atau kontak
suhu tinggi, terpapar atau kontak aliran
listrik, kontak dengan bahan berbahaya
atau radiasi dan jenis kecelakaan lain.
8. KK/Agust.Doc 8
2. Menurut Media Penyebab :
a. Mesin :
Mesin pembangkit tenaga
kecualimotor listrik, mesintransmisi,
mesin untuk mengerjakan logam,
mesin pengolah kayu, mesin
pertanian, mesin pertambangan dan
mesin lainnya.
b. Alat Angkat dan Angkut :
Mesin angkat dan peralatannya, alat
angkutan di atas rel, alat angkutan lain
yang beroda kecuali kereta api, alat
angkutan udara, alat angkutan air dan
alat angkutan lain.
9. KK/Agust.Doc 9
c.Peralatan lain :
Bejana bertekanan, dapur
pembakar, dan pemanas,
instalasi pendingin,
instalasi listrik termasuk
motor listrik kecuali alat
listrik lain, alat-alat listrik,
alat kerja dan
perlengkapannya kecuali
alat listrik tangan, tangga,
perancah, dan peralatan
lainnya.
10. KK/Agust.Doc 10
d. Bahan , Substansi dan Radiasi :
Bahan peledak, debu, gas, cairan dan
zat kimia lain, partikel beterbangan,
radiasi, dan bahan substansi lain.
e. Lingkungan Kerja:
Di dalam ruangan, di dalam ruangan, di
bawah tanah.
f. Penyebab Lain :
Hewan dan penyebab lain yang belum
masuk klasifikasi di atas.
11. KK/Agust.Doc 11
3.Menurut Cedera :
Antara lain patah tulang,
dislokasi/keseleo, regang otot,
memar dan luka dalam lain,
amputasi, luka-luka lain, luka
permukaan, luka bakar, keracunan
akut/mendadak, pengaruh cuaca,
mati lemas, pengaruh aliran listrik,
pengaruh radiasi, cedera
ganda/banyak, dan cedera lainnya.
12. KK/Agust.Doc 12
4.Menurut Bagian Tubuh Yang Cedera :
Antara lain kepala, leher, badan,
anggota atas, anggota bawah,
beberapa bagian tubuh, cedera umum,
dan cedera lainnya.
Hari ke-21
13. KK/Agust.Doc 13
TATA CARA PELAPORAN &
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
Dasar Hukum :
1. Pasal 11 UU No. 1 Tahun 1970
2. UU No. 3 Tahun 1992 ttg Jamsostek
3. Standar Nasional Indonesia 1716-1989-E
4. American National Standar Institute (ANSI)
Z.16.1 atau Z.16.4
5. Permen No. 03/Men/1998 ttg Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
6. SK Dirjen Binawas No. Kep 84/BW/1998 ttg
Cara Pengisian Formulir Laporan & Analisis
Statistik Kecelakaan
14. KK/Agust.Doc 14
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yg
terjadi di tempat kerja yg dipimpinnya baik yg telah
mengikutsertakan pekerjanya kedlm program jamsostek
maupun yg belum
2. Melaporkan secara tertulis kepada Kantor Depnaker
setempat dlm waktu tdk lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi
kec dgn menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A
15. 15
KK/Agust.Doc
Wajib dilaporkan dlm 2 x
24 jam setelah terjadinya
kecelakaan
BENTUK
KK2 A
Nomor KLUI :
No. Kecelakaan :
Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor Depnaker)
Nomor Agenda Jamsostek :
1. Nama Perusahaan NPP
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha
No. Tenaga Kerja L P
No. Pendaftaran
(Bentuk KKI)
No. Akta Pengawasan
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN KECELAKAAN
FORMULIR BENTUK 3
KK2 A
16. 16
KK/Agust.Doc
2. Nama Tenaga Kerja No. KPA
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab
Unit/Bag Perusahaan
3. a. Tempat Kecelakaan
b. Tanggal Kecelakaan Jam :
4. Uraian Kejadian Kec.
1. Bagaimana terjadinya
kecelakaan
F*)
G*)
2. Jenis Pekerjaan dan waktu
kecelakaan
3. Saksi yg melihat Kec
4. a. Sebutkan : mesin, pesawat,
instalasi, alat proses, cara
kerja, bahan atau lingkung-
an yg menyebabkan
kecelakaan
H*)
b. Sebutkan : bahan, proses,
lingkungan cara kerja, atau
sifat pekerjaan yg
menyebabkan PAK
E*)
17. 17
KK/Agust.Doc
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg
sakit
c. Sebutkan jenis PAK
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah
pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik
6. Nama dan alamat dokter/ tenaga
medik yg memberikan
pertolongan pertama (dlm hal
penyakit yg timbul karena
hubungan kerja, nama dokter yg
pertama kali mendiagnosa)
7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal:
kebakaran, peledakan, rubuhnya
bagian konstruksi bangunan, dll)
18. 18
KK/Agust.Doc
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material
9. Upah Tenaga Kerja
a. Upah (upah pokok dan
tunjangan)
Rp.
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm Buku
Kecelakaan pada No. Unit
11. Kecelakaan lain-lain yg perlu
*) Jika perlu dapat ditambah
Nama dan tanda tangan
pimpinan perusahaan
Dibuat dengan
sesungguhnya
Jabatan Tanggal
Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke
Kandep Tenaga Kerja Setempat
Warna kuning untuk arsip perusahaan
Warna Hijau dan Biru untuk Badan
Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero)
19. KK/Agust.Doc 19
Pemeriksaan Kecelakaan
Kantor Depnaker akan memerintahkan Peg. Pengawas
utk melakukan pemeriksaan & pengkajian kec sesuai
per-uu-an ketenagakerjaan
Menggunakan formulir lap pemeriksaan & pengkajian yi
lamp II utk Kec Kerja, lamp III utk PAK, lamp IV utk
peledakan, kebakaran & bahaya pemb limbah serta
lamp V utk bahaya lainnya
Kepala Kandepnaker pada setiap bulannya menyusun
analisis lap kecelakaan dgn menggunakan formulir
sesuai lamp VI dan meneruskan ke kantor wilayah
Tujuan pengkajian serta analisis statistik kec adalah
utk mengetahui angka FR & SR guna penetapan
kebijakan lbh lanjut
Kantor wilayah akan membuat analisis dgn
menggunakan lamp VII dan mengirimkan ke pusat
Pusat akan menyusun analisis lap FR & SR kec tkt
nasional
20. LAPORAN KECELAKAAN
Alasan keengganan melaporkan kecelakaan
1. Menjaga image perusahaan.
2.Takut tindakan disiplin
3. Khawatir catatan penilaian negatif
4. Khawatir akan reputasi
5. Takut diobati
6. Tidak menyukai petugas medik
7. Menghindari terhentinya pekerjaan
8. Ingin menjaga catatan pribadi yang bersih
9. Menghindari pertanyaan
10. Melindungi tingkah laku orang lain
11. Tidak memahami pentingnya laporan
kecelakaan.
22. KK/Agust.Doc 22
1.Angka Banyaknya Kecelakaan/Frekuensi
Kecelakaan (Frequency Rate) :
yaitu jumlah kecelakaan untuk setiap juta jam
manusia sbb :
FR = Banyaknya Kecelakaan x 1.000.000
Jumlah Jam Manusia
23. KK/Agust.Doc 23
2.Tingkat Keparahan/Beratnya Kecelakaan
(Seferity Rate) :
yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang
hilang untuk sejuta jam manusia sbb :
SR = Jumlah Hari Yang Hilang x 1.000.000
Jumlah Jam Manusia
24. A. Untuk Kerugian Dari Anggota Badan Karena Cacat Tetap atau
Menurut Ilmu Bedah
1. Tangan dan Jari-jari
Amputasi seluruh
atau sebagian dari
tulang
Jari-jari (hari)
Ibu Jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas pangkal 600 400 300 240 200
Telapak (antara jari-
jari dan
pergelangan)
900 600 500 450 -
Tangan sampai pergelangan 3000
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau
Cacat Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja
25. 2. Kaki dan Jari-jari
Amputasi seluruh atau sebagian dari tulang
Ibu Jari
(hari)
Jari-jari lainnya
(hari)
Ruas ujung 150 35
Ruas tengah - 75
Ruas pangkal 300 150
Telapak (antara jari-jari dan pergelangan) 600 350
Kaki sampai pergelangan 3000
3. Lengan
Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari
Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4. Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
Tiap bagian di atas lutut sampai pangkal paha 4500 hari
26. B. Kehilangan Fungsi
Satu mata 1800 hari
Kedua mata dalam satu kasus kecelakaan 6000 hari
Satu telinga 600 hari
Kedua telinga dalam satu kasus kecelakaan 3000 hari
C. Lumpuh Total dan Mati
Lumpuh total yang menetap 6000 hari
Mati 6000 hari
Catatan : Untuk setiap luka ringan dengan tidak ada amputasi tulang
kerugian hari kerja adalah sebesar jumlah hari sesungguhnya
selama si korban tidak mampu bekerja.
27. KK/Agust.Doc 27
• Hasil penelitian :
• 85 – 88 % kecelakaan
disebabkan oleh Unsafe act
• 10 % oleh sebab
mekanik/lingkungan
• Sisanya merupakan kombinasi
faktor penyebab tersebut
• 98 % kasus kecelakaan dapat
sepenuhnya dicegah.
28. KK/Agust.Doc 28
PENCEGAHAN KECELAKAAN
1) Mentaati peraturan perundangan, yaitu
ketentuan yang diwajibkan mengenai
kondisi kerja umumnya, perencanaan,
konstruksi, perawatan dan pemeliharaan,
pengawasan dsb.
2) Standarisasi, yaitu penetapan standart
yang memenuhi syarat keselamatan pada
berbagai jenis industri atau alat
pelindung diri.
29. KK/Agust.Doc 29
3) Pengawasan, tentang
ditaatinya peraturan
perundang-undangan.
4) Penelitian bersifat
teknik, meliputi sifat
dan ciri bahan
berbahaya, pengujian
alat pelindung,
penelitian tentang
peledakan, desain
peralatan dsb.
30. KK/Agust.Doc 30
5) Riset medis, tentang
pengaruh fisiologis dan
patologis lingkungan, dan
keadaan fisik lain yang
mengakibatkan
kecelakaan.
6) Penelitian psikologis,
penyelidikan tentang pola
kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya
kecelakaan.
31. KK/Agust.Doc 31
7) Penelitian secara statistik,
untuk menetapkan jenis,
frekuensi, sebab kecelakaan
dan mengenai siapa saja dsb.
8) Pendidikan, khususnya
bidang keselamatan kerja.
9) Pelatihan, untuk
meningkatkan ketrampilan
keselamatan dalam bekerja
terutama pekerja baru.