SlideShare a Scribd company logo
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME
Oleh
MOHAMMAD IMAM SYAMRONI LATIF
PASCASARJANA STAIN PAMEKASAN
Teori belajar konstruktivisme ini bertitik tolak dari teori
pembelajaran Behaviorisme yang didukung oleh B.F Skinner
yang mementingkan perubahan tingkah laku pada pebelajar.
kemudiannya beralih kepada teori pembelajaran kognitivisme
yang diperkenalkan oleh Jean Piaget di mana ide utama
pandangan ini adalah mental.
Seterusnya lahirlah teori pembelajaran konstruktivisme yang
merupakan pandangan terbaru di mana pengetahuan akan
dibangun sendiri oleh pembelajar berdasarkan pengetahuan
yang ada pada mereka.
diusung oleh JEAN PIAGET dan VIGOTSKY
 Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya,
seperti sebuah kotak-kotak yang masing-masing mempunyai
makna yang berbeda-beda. Pengalaman yang sama bagi
seseorang akan dimaknai berbeda oleh masing-masing individu
dan disimpan dalam kotak yang berbeda.
 Pada saat manusia belajar, sebenarnya telah terjadi dua proses
dalam dirinya, yaitu proses organisasi informasi dan proses
adaptasi
Vigotsky, bahwa proses belajar adalah sebuah proses yang
melibatkan dua elemen penting
Pertama, belajar merupakan proses secara biologi sebagai
proses dasar.
Kedua, proses secara psikososial sebagai proses yang lebih
tinggi dan essensinya berkaitan dengan lingkungan sosial
budaya.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 124.
“PENGETAHUAN DIBENTUK MENJADI
PEMAHAMAN INDIVIDUAL MELALUI INTERAKSI
DENGAN LINGKUNGAN DAN ORANG LAIN”
Perspektif konstruktivisme mempunyai pemahaman
tentang belajar yang lebih menekankan proses daripada
hasil.
Proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi
belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan
skema berpikir seseorang, sebagai upaya memperoleh
pemahaman yang bersifat subjektiv
Jadi, konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran
yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu
makna dari apa yang dipelajari.
Untuk membangun suatu pengetahuan baru, peserta didik
akan menyesuaikan informasi baru atau pengalaman yang
disampaikan guru dengan pengetahuan atau pengalaman
yang telah dimilikinya melalui berintekrasi sosial dengan
peserta didik lain atau dengan gurunya
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran; Filosofi Teori dan Aplikasi, (Bandung: Pakar Raya,
2004), 53.
Konsep teori belajar konstruktivisme
mempunyai interpretasi perwujudan yang
beragam. Belajar merupakan proses aktif untuk
mengkonstruksi pengetahuan dan bukan proses
menerima pengetahuan. Proses pembelajaran
yang terjadi lebih dimaksudkan untuk
membantu atau mendukung proses belajar,
bukan sekedar untuk menyampaikan
pengetahuan.
Yang terpenting dalam teori konstruktivisme
adalah bahwa dalam proses pembelajaran,
siswa-lah yang harus mendapatkan
penekanan. Merekalah yang harus aktif
mengembangkan pengetahuan mereka, bukan
pembelajar atau orang lain
Belajar lebih diarahkan pada experimental
learning yaitu merupakan adaptasi
kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit
di laboratorium, diskusi dengan teman sekelas,
yang kemudian diaplikasikan dan dijadikan ide
dan pengembangan konsep baru. Karenanya
tujuan dari mendidik dan mengajar tidak
terfokus pada si pendidik melainkan pada
peserta didik.
Beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran
konstruktivistik
 Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata
dalam kontek yang relevan.
 Mengutamakan proses
 Menanamkan pembelajran dalam konteks
pengalaman social
 Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi
pengalaman
Fornot mengemukakan aspek-aspek
konstruktivitik sebagai berikut:
adaptasi (adaptation),
konsep pada lingkungan (the concept of
envieronment), dan
 pembentukan makna (the construction of
meaning)
Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011),
117.
J. Piaget, adaptasi terhadap lingkungan dilakukan
melalui empat proses yaitu
Skemata,
Asimilasi
Akomodasi ,dan
Equilibrium.
Skemata,
manusia selalu berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Manusia cendrung mengorganisasikan
tingkah laku dan pikirannya. Hal itu mengakibatkan
adanya sejumlah struktur spikologis yang berbeda
bentuknya pada setiap fase atau tingkatan
perkembangan tingkah laku dan kegiatan berfikir
manusia. Struktur ini disebut dengan struktur pikiran
(intelektual scheme). Dengan demikian, pikiran harus
memiliki suatu struktur yaitu skema yang berfungsi
melakukan adaptasi dengan lingkungan dan menata
lingkungan itu secara intelektual.
back
Asimilasi
adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema
atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang
menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau
rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses
asimilasi ini terus berjalan.
 Asimilasi tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian
skemata melainkan perkembangan skemata.
Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam
mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan
lingkungan baru. back
Akomodasi
dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman
baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan
pengalaman yang baru dengan skemata yang
telah dipunyai. Dalam keadaan demikian orang
akan mengadakan akomodasi.
Akomodasi terjadi untuk membentuk skema baru
yang cocok dengan rangsangan yang baru atau
memodifikasi skema yang telah ada sehingga
cocok dengan rangsangan itu.
back
Equilibrium (keseimbangan)
individu berusaha untuk mencapai struktur mental atau
skemata yang stabil, dalam artian adanya keseimbangan
antara proses asimilasi dan proses akomodasi.
Seandainya hanya terjadi asimilasi secara kontinue, maka
yang bersangkutan hanya akan memiliki beberapa skemata
global dan tidak mampu melihat perbedaan antara berbagai
hal.
Sebaliknya jika hanya ada akomodasi saja yang terjadi
secara kontinue, maka individu akan hanya memiliki skemata
yang kecil-kecil saja, dan mereka tidak memiliki skemata
yang umum. Itulah sebabmya, ada keserasian diantara
asimilasi dan akomodasi yang oleh J. Piaget disebut dengan
keseimbangan. next
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
mengacu kepada teori belajar konstruktivisme
lebih memfokoskan pada kesuksesan siswa
dalam mengorganisasikan pengalaman mereka,
bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa
yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru
Dengan kata lain siswa lebih diutamakan untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuan meraka
melalui asimilasi dan akomodasi.
LANGKAH-LANGKAH BELAJAR KONSTRUKTIVISME
Brooks dan brooks memberikan perbandingan
menarik antara kelas konstruktivisme dan
tradisional
Konstruktivisme Tradisional
Kegiatan belajar bersandar pada materi
hands-on
Kegiatan belajar bersandar pada tex-books
Presentasi materi dimulai dengan keseluruhan
kemudian pindah ke bagian-bagian
Presentasi dimulai dari bagian-bagian,
kemudian pindah ke keseluruhan
Menekankan pada ide-ide besar Menekankan pada keterampilan-
keterampilan dasar
Guru mengikuti pertanyaan siswa Guru mengikuti kurikulum yang pasti
Guru menyiapkan lingkungan belajar dimana
siswa dapat menemukan pengetahuan
Guru mempresentasikan informasi kepada
peserta didik
Guru berusaha membuat peserta didik
mengungkapkan sudut pandang dan
pemahaman mereka sehingga mereka dapat
memahami pembelajaran mereka
Guru berusaha membuat peserta didik
memberikan jawaban yang benar
Assesmen diintegrasikan dengan belajar
mengajar melalui portopolio dan observasi
Assesmen adalah kegiatan tersendiri dan
terjadi melalui testing
Kelas Konstruktivisme Dan Tradisional
Agus Suprijono, Cooperative Learnig Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), 36-38.
Aspek Behavioristik Konstruktivistik
Sifat
pengetahuan
Pengetahuan bersifat objektif,pasti, tetap,
terstruktur, rapi
Non-objektif, temporer selalu
berubah
Belajar Belajar adalah perolehan pengetahuan Pemaknaan pengetahuan
Mengajar Memindahkan pengetahuan kepada orang
yang belajar
Menggali makna
Fungsi mind Penjiplak struktur pengetahuan Menginterpretasi sehingga
muncul makna yang unik
Pembelajaran Pembelajar diharapkan memiliki
pemahaman yang sama dengan pengajar
terhadap pengetahuan yang dipelajari
Pembelajar bisa memiliki
pemahaman berbeda terhadap
pengetahuan yang dipelajari
Pengelolaan
Pembelajaran
Pembelajar dihadapkan pada aturan yang
jelasyang ditetapkan lebih dahulu secara
ketat
Pembiasaan (disiplin) sangat esensial
Pembelajar dihadapkan pada
lingkungan belajar yang bebas
Kebebasan merupakan sistem
yang sangat esensial
Komparasi Teori Behavioristik dan Konstruktivistik
Lanjutan…..
Aspek Behaviorisme Konstruktivistik
Kegagalan dan
keberhasilan
pembelajaran
• Kegagalan atau ketidakmampuan dalam
menambah pengetahuan dikategorikan
sebagai KESALAHAN, HARUS DIHUKUM.
• Keberhasilan atau kemampuan
dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang
pantas dipuji atau diberi hadiah
Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan
atau ketidakmampuan dilihat sebagai
interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai
• Ketaatan kepada aturan dipandang sebagai
penentu keberhasilan
• Kontrol belajar dipegang oleh sistem diluar
diri pembelajar
 Kebebasan dipandang sebagai penentu
keberhasilan
• Kontrol belajar dipegang oleh pembelajar
Tujuan
pembelajaran
• Tujuan pembelajaran menekankan pada
penambahan pengetahuan.
• Seseorang dikatakan telah belajar apabila
mampu mengungkapkan kembali apa yang
dipelajari
Tujuan pembelajaran menekankan pada
penciptaan pemahaman, yang menuntut
aktifitas kreatif-produktif dalam konteks nyata
Strategi
pembelajaran
Keterampilan terisolasi mengikuti urutan
kurikulum ketat.
Aktivitas mengikuti buku teks.
Menekankan pada hasil
Penggunaan pengetahuan secara bermakna.
Mengikuti pandangan pembelajar.
Aktivitas belajar dalam konteks nyata.
Menekankan pada proses
Evaluasi Respons pasif.
Menuntut satu jawaban benar.
Evaluasi merupakan bagian terpisah dari
belajar.
Penyusunan makna secara aktif.
Menuntut pemecahan ganda.
Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar
Pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan
belajar artikulasi, yaitu proses mengartikulasi ide,
pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya
mengontruksikan makna dan mengembangkan
pikiran, namun juga memperdalam proses-proses
pemaknaan tersebut melalui peng-akspresian ide-ide.
 Orientasi, merupakan fase untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik.
Memperhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi
pembelajaran.
 Elicitasi, merupakan fase untuk membantu peserta didik menggali ide-ide yang
dimilikinya dengan memberi kesemptan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka
melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh peserta didik.
 Restrukturisasi ide, dalam hal ini peserta didik melakukan klarifikasi ide dengan
cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman lalui diskusi
 Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk
peserta didik perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi
 Reviu, dalam fase ini memungkinkan peserta didik mengaplikasikan
pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya
dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi
lebih lengkap
Implikasi konstruktivisme dalam pembelajaran
Menurut prinsip konstruktivis, seorang guru
berperan sebagai mediator dan fasilitator
yang membantu agar proses belajar siswa
berjalan dengan baik. Tekanan ada pada
siswa yang belajar dan bukan pada disiplin
atau pun guru yang mengajar.
Fungsi mediator dan fasilitator dapat
dijabarkan dalam beberapa tugas
 Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung
jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian. Karena itu,
memberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.
 Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan
gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka.
Menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif.
Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses
belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan
pengalaman konflik.
 Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si siswa jalan
atau tidak. Guru menunjukkan dan mcmpertanyakan apakah pengetahuan
siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru
membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
Paulina Pannen, Konstruktivisme dalam Pembelajaran, (Jakarta: Proyek Pengambangan Universitas Terbuka Dirjen
Dikti Depdiknas, 2001), 24
Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam
belajar dapat digunakan model pembelajaran
yang melibatkan beberapa langkah
Pengenalan
Pembelajaran kompetensi
Pemulihan
Pendalaman
Pengayaan
Tahap pengenalan merupakan pemberian hal-
hal yang konkrit dan mudah dengan contoh-
contoh sederhana yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini, guru
perlu mencermati melalui penilaian prakonsep
atau kompetensi awal yang dimiliki peserta
didik untuk maju ke tahap berikutnya
back
Tahap pembelajaran kompetensi merupakan
tahap di mana peserta didik mulai beranjak
dari mengenali kompetensi baru ke menguasai
kompetensi dasar.
back
Hasil penilaian akan menunjukkan apakah
peserta didik perlu diberi tahapan pemulihan,
yaitu tahap di mana peserta didik memulihkan
prakonsep menjadi suatu konsep/kompetensi
secara benar.
Bila peserta didik telah menguasai kompetensi
secara benar, guru dapat menilai sejauh mana
minat, potensi, dan kebutuhan dalam
penguasaan kompetensi dasar. Apabila
peserta didik cukup berminat dan kompetensi
dasar telah dikuasai secara tuntas, tahap
pemulihan dapat dilewati dan maju ke tahap
berikutnya back
Dalam tahap pendalaman terjadi otomatisasi
berpikir dan bertindak sebagai perwujudan
kompetensi.
back
Tahap pengayaan agar peserta didik
memperoleh variasi pengalaman belajar.
Berbagai latihan dapat digunakan untuk
mendalami atau memperkaya kompetensi.
next
Penilaian yang dilakukan menunjukkan
apakah suatu kompetensi telah tuntas
dikuasai atau belum. Dari hasil penilaian
dapat diketahui jenis-jenis latihan yang
perlu diberikan kepada peserta didik
sebagai pemulihan, pendalaman, dan
pengayaan.
Strategi pembelajaran perlu mengikuti kaedah
pedagogik, yaitu pembelajaran diawali dari konkret
ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks,
dan dari yang mudah ke sulit. Peserta didik perlu
belajar secara aktif dengan berbagai cara untuk
mengkontruksi atau membangun pengetahuannya.
Suatu rumus, konsep, atau prinsip dalam mata
pelajaran sebaiknya dibangun siswa dalam
bimbingan guru. Strategi pembelajaran perlu
mengkondisikan peserta didik untuk menemukan
pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan
penyelidikan dan menemukan sesuatu.
Akhiran.……
SEKIAN DULU

More Related Content

What's hot

Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, danPerbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, danIka Pratiwi
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Sriwijaya University
 
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarmanPpt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
PoySaefullahZevender1
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
Pujiati Puu
 
4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar
Muhammad Munandar
 
Konstruktivisme
KonstruktivismeKonstruktivisme
Konstruktivisme
Muhammad Fajrin
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
RAFITA AL QORNY
 
PPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIK
PPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIKPPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIK
PPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIK
Norma Eka Apriliana
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
Nikmah Nurvicalesti
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Fitri Yusmaniah
 
Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran KonstruktivismePembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran Konstruktivisme
Anas Nataris
 
Sbd1
Sbd1Sbd1
Teori konstruktive
Teori konstruktiveTeori konstruktive
Teori konstruktive
Dewi Atin Surya
 
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam PembelajaranPendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
yus01
 
Teori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismeTeori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismesahronzulkepli
 
Pembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistikPembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistik
Ainun Nuril Haq
 
Capter 2 tugs pak mustaji
Capter 2 tugs pak mustajiCapter 2 tugs pak mustaji
Capter 2 tugs pak mustaji
Fakhruddin Hanif Nashrullah
 
Hubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babii
Hubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babiiHubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babii
Hubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babiiAyu Rinjani
 

What's hot (20)

Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, danPerbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarmanPpt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar4.2 macam macam teori belajar
4.2 macam macam teori belajar
 
Konstruktivisme
KonstruktivismeKonstruktivisme
Konstruktivisme
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
 
PPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIK
PPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIKPPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIK
PPT BELAJAR PEMBELAJARAN TEORI KONSTRUKTIFISTIK
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran KonstruktivismePembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran Konstruktivisme
 
Sbd1
Sbd1Sbd1
Sbd1
 
Kb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitifKb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitif
 
Teori konstruktive
Teori konstruktiveTeori konstruktive
Teori konstruktive
 
Bnp
BnpBnp
Bnp
 
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam PembelajaranPendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
 
Teori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismeTeori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivisme
 
Pembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistikPembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistik
 
Capter 2 tugs pak mustaji
Capter 2 tugs pak mustajiCapter 2 tugs pak mustaji
Capter 2 tugs pak mustaji
 
Hubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babii
Hubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babiiHubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babii
Hubptain gdl-innanyfitr-7535-3-babii
 

Similar to Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme

Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
Dedi Yulianto
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2一世 一生
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
Jeny Hardiah
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Leli85
 
Konstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiahKonstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiah
Diah Japri
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
SulyatiSulyati
 
PPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptxPPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptx
umipratiwi4
 
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdfAniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
AnisaNabilaNurSetya
 
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
azrirans
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
PratiwiKartikaSari
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Awal Akbar Jamaluddin
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
khairunnisa mulyana
 
Makalah yulia
Makalah yuliaMakalah yulia
Makalah yulia
yuliantifisika
 
45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oum45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oumSashi Kumar
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Mohd Kasman
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
Teori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismeTeori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivisme
sahronzulkepli
 
Teori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivismeTeori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivisme
sahronzulkepli
 
materi 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptx
materi 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptxmateri 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptx
materi 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptx
chaidijuberti
 

Similar to Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme (20)

Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
 
Konstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiahKonstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiah
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
PPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptxPPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptx
 
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdfAniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
 
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Makalah yulia
Makalah yuliaMakalah yulia
Makalah yulia
 
Pendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiriPendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiri
 
45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oum45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oum
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Teori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivismeTeori pembelajaran konsruktivisme
Teori pembelajaran konsruktivisme
 
Teori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivismeTeori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivisme
 
materi 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptx
materi 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptxmateri 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptx
materi 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptx
 

More from Bun Faris

Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Bun Faris
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tesBun Faris
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanBun Faris
 
Validitas tes saya
Validitas tes sayaValiditas tes saya
Validitas tes sayaBun Faris
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Bun Faris
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
Bun Faris
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Bun Faris
 

More from Bun Faris (8)

Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Validitas tes saya
Validitas tes sayaValiditas tes saya
Validitas tes saya
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
 

Recently uploaded

Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 

Recently uploaded (20)

Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 

Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme

  • 1. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME Oleh MOHAMMAD IMAM SYAMRONI LATIF PASCASARJANA STAIN PAMEKASAN
  • 2. Teori belajar konstruktivisme ini bertitik tolak dari teori pembelajaran Behaviorisme yang didukung oleh B.F Skinner yang mementingkan perubahan tingkah laku pada pebelajar. kemudiannya beralih kepada teori pembelajaran kognitivisme yang diperkenalkan oleh Jean Piaget di mana ide utama pandangan ini adalah mental. Seterusnya lahirlah teori pembelajaran konstruktivisme yang merupakan pandangan terbaru di mana pengetahuan akan dibangun sendiri oleh pembelajar berdasarkan pengetahuan yang ada pada mereka. diusung oleh JEAN PIAGET dan VIGOTSKY
  • 3.  Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya, seperti sebuah kotak-kotak yang masing-masing mempunyai makna yang berbeda-beda. Pengalaman yang sama bagi seseorang akan dimaknai berbeda oleh masing-masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda.  Pada saat manusia belajar, sebenarnya telah terjadi dua proses dalam dirinya, yaitu proses organisasi informasi dan proses adaptasi
  • 4. Vigotsky, bahwa proses belajar adalah sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting Pertama, belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar. Kedua, proses secara psikososial sebagai proses yang lebih tinggi dan essensinya berkaitan dengan lingkungan sosial budaya. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 124.
  • 5. “PENGETAHUAN DIBENTUK MENJADI PEMAHAMAN INDIVIDUAL MELALUI INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN DAN ORANG LAIN”
  • 6. Perspektif konstruktivisme mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih menekankan proses daripada hasil. Proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang, sebagai upaya memperoleh pemahaman yang bersifat subjektiv Jadi, konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
  • 7. Untuk membangun suatu pengetahuan baru, peserta didik akan menyesuaikan informasi baru atau pengalaman yang disampaikan guru dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimilikinya melalui berintekrasi sosial dengan peserta didik lain atau dengan gurunya Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran; Filosofi Teori dan Aplikasi, (Bandung: Pakar Raya, 2004), 53.
  • 8. Konsep teori belajar konstruktivisme mempunyai interpretasi perwujudan yang beragam. Belajar merupakan proses aktif untuk mengkonstruksi pengetahuan dan bukan proses menerima pengetahuan. Proses pembelajaran yang terjadi lebih dimaksudkan untuk membantu atau mendukung proses belajar, bukan sekedar untuk menyampaikan pengetahuan.
  • 9. Yang terpenting dalam teori konstruktivisme adalah bahwa dalam proses pembelajaran, siswa-lah yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pembelajar atau orang lain
  • 10. Belajar lebih diarahkan pada experimental learning yaitu merupakan adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit di laboratorium, diskusi dengan teman sekelas, yang kemudian diaplikasikan dan dijadikan ide dan pengembangan konsep baru. Karenanya tujuan dari mendidik dan mengajar tidak terfokus pada si pendidik melainkan pada peserta didik.
  • 11. Beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran konstruktivistik  Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam kontek yang relevan.  Mengutamakan proses  Menanamkan pembelajran dalam konteks pengalaman social  Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman
  • 12. Fornot mengemukakan aspek-aspek konstruktivitik sebagai berikut: adaptasi (adaptation), konsep pada lingkungan (the concept of envieronment), dan  pembentukan makna (the construction of meaning) Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011), 117.
  • 13. J. Piaget, adaptasi terhadap lingkungan dilakukan melalui empat proses yaitu Skemata, Asimilasi Akomodasi ,dan Equilibrium.
  • 14. Skemata, manusia selalu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Manusia cendrung mengorganisasikan tingkah laku dan pikirannya. Hal itu mengakibatkan adanya sejumlah struktur spikologis yang berbeda bentuknya pada setiap fase atau tingkatan perkembangan tingkah laku dan kegiatan berfikir manusia. Struktur ini disebut dengan struktur pikiran (intelektual scheme). Dengan demikian, pikiran harus memiliki suatu struktur yaitu skema yang berfungsi melakukan adaptasi dengan lingkungan dan menata lingkungan itu secara intelektual. back
  • 15. Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses asimilasi ini terus berjalan.  Asimilasi tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian skemata melainkan perkembangan skemata. Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru. back
  • 16. Akomodasi dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skemata yang telah dipunyai. Dalam keadaan demikian orang akan mengadakan akomodasi. Akomodasi terjadi untuk membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu. back
  • 17. Equilibrium (keseimbangan) individu berusaha untuk mencapai struktur mental atau skemata yang stabil, dalam artian adanya keseimbangan antara proses asimilasi dan proses akomodasi. Seandainya hanya terjadi asimilasi secara kontinue, maka yang bersangkutan hanya akan memiliki beberapa skemata global dan tidak mampu melihat perbedaan antara berbagai hal. Sebaliknya jika hanya ada akomodasi saja yang terjadi secara kontinue, maka individu akan hanya memiliki skemata yang kecil-kecil saja, dan mereka tidak memiliki skemata yang umum. Itulah sebabmya, ada keserasian diantara asimilasi dan akomodasi yang oleh J. Piaget disebut dengan keseimbangan. next
  • 18. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih memfokoskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka, bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru Dengan kata lain siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan meraka melalui asimilasi dan akomodasi.
  • 19. LANGKAH-LANGKAH BELAJAR KONSTRUKTIVISME Brooks dan brooks memberikan perbandingan menarik antara kelas konstruktivisme dan tradisional
  • 20. Konstruktivisme Tradisional Kegiatan belajar bersandar pada materi hands-on Kegiatan belajar bersandar pada tex-books Presentasi materi dimulai dengan keseluruhan kemudian pindah ke bagian-bagian Presentasi dimulai dari bagian-bagian, kemudian pindah ke keseluruhan Menekankan pada ide-ide besar Menekankan pada keterampilan- keterampilan dasar Guru mengikuti pertanyaan siswa Guru mengikuti kurikulum yang pasti Guru menyiapkan lingkungan belajar dimana siswa dapat menemukan pengetahuan Guru mempresentasikan informasi kepada peserta didik Guru berusaha membuat peserta didik mengungkapkan sudut pandang dan pemahaman mereka sehingga mereka dapat memahami pembelajaran mereka Guru berusaha membuat peserta didik memberikan jawaban yang benar Assesmen diintegrasikan dengan belajar mengajar melalui portopolio dan observasi Assesmen adalah kegiatan tersendiri dan terjadi melalui testing Kelas Konstruktivisme Dan Tradisional Agus Suprijono, Cooperative Learnig Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), 36-38.
  • 21. Aspek Behavioristik Konstruktivistik Sifat pengetahuan Pengetahuan bersifat objektif,pasti, tetap, terstruktur, rapi Non-objektif, temporer selalu berubah Belajar Belajar adalah perolehan pengetahuan Pemaknaan pengetahuan Mengajar Memindahkan pengetahuan kepada orang yang belajar Menggali makna Fungsi mind Penjiplak struktur pengetahuan Menginterpretasi sehingga muncul makna yang unik Pembelajaran Pembelajar diharapkan memiliki pemahaman yang sama dengan pengajar terhadap pengetahuan yang dipelajari Pembelajar bisa memiliki pemahaman berbeda terhadap pengetahuan yang dipelajari Pengelolaan Pembelajaran Pembelajar dihadapkan pada aturan yang jelasyang ditetapkan lebih dahulu secara ketat Pembiasaan (disiplin) sangat esensial Pembelajar dihadapkan pada lingkungan belajar yang bebas Kebebasan merupakan sistem yang sangat esensial Komparasi Teori Behavioristik dan Konstruktivistik
  • 22. Lanjutan….. Aspek Behaviorisme Konstruktivistik Kegagalan dan keberhasilan pembelajaran • Kegagalan atau ketidakmampuan dalam menambah pengetahuan dikategorikan sebagai KESALAHAN, HARUS DIHUKUM. • Keberhasilan atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas dipuji atau diberi hadiah Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai • Ketaatan kepada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan • Kontrol belajar dipegang oleh sistem diluar diri pembelajar  Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan • Kontrol belajar dipegang oleh pembelajar Tujuan pembelajaran • Tujuan pembelajaran menekankan pada penambahan pengetahuan. • Seseorang dikatakan telah belajar apabila mampu mengungkapkan kembali apa yang dipelajari Tujuan pembelajaran menekankan pada penciptaan pemahaman, yang menuntut aktifitas kreatif-produktif dalam konteks nyata Strategi pembelajaran Keterampilan terisolasi mengikuti urutan kurikulum ketat. Aktivitas mengikuti buku teks. Menekankan pada hasil Penggunaan pengetahuan secara bermakna. Mengikuti pandangan pembelajar. Aktivitas belajar dalam konteks nyata. Menekankan pada proses Evaluasi Respons pasif. Menuntut satu jawaban benar. Evaluasi merupakan bagian terpisah dari belajar. Penyusunan makna secara aktif. Menuntut pemecahan ganda. Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar
  • 23. Pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan belajar artikulasi, yaitu proses mengartikulasi ide, pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya mengontruksikan makna dan mengembangkan pikiran, namun juga memperdalam proses-proses pemaknaan tersebut melalui peng-akspresian ide-ide.
  • 24.  Orientasi, merupakan fase untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik. Memperhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran.  Elicitasi, merupakan fase untuk membantu peserta didik menggali ide-ide yang dimilikinya dengan memberi kesemptan kepada peserta didik untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh peserta didik.  Restrukturisasi ide, dalam hal ini peserta didik melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman lalui diskusi  Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk peserta didik perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi  Reviu, dalam fase ini memungkinkan peserta didik mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi lebih lengkap Implikasi konstruktivisme dalam pembelajaran
  • 25. Menurut prinsip konstruktivis, seorang guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Tekanan ada pada siswa yang belajar dan bukan pada disiplin atau pun guru yang mengajar. Fungsi mediator dan fasilitator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas
  • 26.  Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian. Karena itu, memberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.  Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka. Menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konflik.  Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si siswa jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan mcmpertanyakan apakah pengetahuan siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa. Paulina Pannen, Konstruktivisme dalam Pembelajaran, (Jakarta: Proyek Pengambangan Universitas Terbuka Dirjen Dikti Depdiknas, 2001), 24
  • 27. Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam belajar dapat digunakan model pembelajaran yang melibatkan beberapa langkah Pengenalan Pembelajaran kompetensi Pemulihan Pendalaman Pengayaan
  • 28. Tahap pengenalan merupakan pemberian hal- hal yang konkrit dan mudah dengan contoh- contoh sederhana yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini, guru perlu mencermati melalui penilaian prakonsep atau kompetensi awal yang dimiliki peserta didik untuk maju ke tahap berikutnya back
  • 29. Tahap pembelajaran kompetensi merupakan tahap di mana peserta didik mulai beranjak dari mengenali kompetensi baru ke menguasai kompetensi dasar. back
  • 30. Hasil penilaian akan menunjukkan apakah peserta didik perlu diberi tahapan pemulihan, yaitu tahap di mana peserta didik memulihkan prakonsep menjadi suatu konsep/kompetensi secara benar. Bila peserta didik telah menguasai kompetensi secara benar, guru dapat menilai sejauh mana minat, potensi, dan kebutuhan dalam penguasaan kompetensi dasar. Apabila peserta didik cukup berminat dan kompetensi dasar telah dikuasai secara tuntas, tahap pemulihan dapat dilewati dan maju ke tahap berikutnya back
  • 31. Dalam tahap pendalaman terjadi otomatisasi berpikir dan bertindak sebagai perwujudan kompetensi. back
  • 32. Tahap pengayaan agar peserta didik memperoleh variasi pengalaman belajar. Berbagai latihan dapat digunakan untuk mendalami atau memperkaya kompetensi. next
  • 33. Penilaian yang dilakukan menunjukkan apakah suatu kompetensi telah tuntas dikuasai atau belum. Dari hasil penilaian dapat diketahui jenis-jenis latihan yang perlu diberikan kepada peserta didik sebagai pemulihan, pendalaman, dan pengayaan.
  • 34. Strategi pembelajaran perlu mengikuti kaedah pedagogik, yaitu pembelajaran diawali dari konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks, dan dari yang mudah ke sulit. Peserta didik perlu belajar secara aktif dengan berbagai cara untuk mengkontruksi atau membangun pengetahuannya. Suatu rumus, konsep, atau prinsip dalam mata pelajaran sebaiknya dibangun siswa dalam bimbingan guru. Strategi pembelajaran perlu mengkondisikan peserta didik untuk menemukan pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu. Akhiran.……