Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya diterima secara pasif.
2. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan baru melalui pengalaman belajar.
3. Desain pembelajaran konstruktivis memberi kebebasan kepada siswa untuk belaj
1. Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran dan teori belajar yang berkembang seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme, dan humanisme.
2. Beberapa strategi pembelajaran kelompok dibahas seperti kooperatif learning, jigsaw, STAD, TGT, investigasi kelompok, one stay-two stray, dan think-pair-share.
3. Perkembangan teknologi dan paradigma pembelajaran dari pengetahuan, kompetensi, h
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma konstruktivisme sebagai landasan konsep belajar mandiri. Paradigma ini mendasarkan pembelajaran pada penggunaan pengetahuan yang dimiliki siswa untuk mengolah informasi baru sehingga terbentuk pengetahuan baru. Guru berperan sebagai fasilitator yang merancang masalah/tema dan kegiatan belajar untuk siswa dalam proses konstruksi pengetahuan. Evaluasi pembelajaran konstruktivis tidak hanya men
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
Dokumen tersebut membahas teori belajar konstruktivisme dimana para siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Prinsip-prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa, guru membantu menyediakan situasi belajar, dan pembelajaran berfokus pada konsep utama.
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya diterima secara pasif.
2. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan baru melalui pengalaman belajar.
3. Desain pembelajaran konstruktivis memberi kebebasan kepada siswa untuk belaj
1. Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran dan teori belajar yang berkembang seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme, dan humanisme.
2. Beberapa strategi pembelajaran kelompok dibahas seperti kooperatif learning, jigsaw, STAD, TGT, investigasi kelompok, one stay-two stray, dan think-pair-share.
3. Perkembangan teknologi dan paradigma pembelajaran dari pengetahuan, kompetensi, h
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma konstruktivisme sebagai landasan konsep belajar mandiri. Paradigma ini mendasarkan pembelajaran pada penggunaan pengetahuan yang dimiliki siswa untuk mengolah informasi baru sehingga terbentuk pengetahuan baru. Guru berperan sebagai fasilitator yang merancang masalah/tema dan kegiatan belajar untuk siswa dalam proses konstruksi pengetahuan. Evaluasi pembelajaran konstruktivis tidak hanya men
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
Dokumen tersebut membahas teori belajar konstruktivisme dimana para siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Prinsip-prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa, guru membantu menyediakan situasi belajar, dan pembelajaran berfokus pada konsep utama.
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme) suatu Materi yang memuat cara belajar dan pembelajaran yang dikemukan oleh beberapa para ahli mengena cara belajar dan pembelajaran
Teori belajar terdiri dari tiga teori utama: (1) behaviorisme yang menekankan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, (2) kognitivisme yang melihat belajar sebagai perubahan skema mental, dan (3) konstruktivisme di mana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman.
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeRAFITA AL QORNY
Makalah ini membahas tentang pembelajaran berbasis teori konstruktivisme dimana belajar adalah proses konstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi sosial dan pengalaman.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara konstruktivisme psikologis personal menurut Piaget dan konstruktivisme psikologis sosiokultural menurut Vygotsky. Kedua teori tersebut sepakat bahwa pengetahuan dibangun secara individual maupun sosial, namun perbedaannya terletak pada peran personal dan sosiokultural dalam proses konstruksi pengetahuan.
Paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh siswa melalui pengalaman dan eksplorasi, bukan hanya penyerapan informasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar, bukan sebagai sumber pengetahuan tunggal. Penekanan pembelajaran adalah pada proses konstruksi pengetahuan oleh siswa, bukan pada hasil akhir belajar.
Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya ditransfer dari guru ke siswa. Guru perlu memfasilitasi proses konstruksi pengetahuan siswa dengan memberikan pengalaman belajar yang relevan dan mendorong berpikir kritis.
Bab ini membahas berbagai perspektif teori belajar seperti behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme serta dampaknya terhadap pemilihan metode pembelajaran dan teknologi pendidikan. Teori-teori ini melihat proses belajar dari sudut pandang yang berbeda namun dapat disatukan untuk memfasilitasi pembelajaran peserta didik secara optimal."
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)Dedi Yulianto
Konstruktivisme adalah teori pembelajaran dimana pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman pribadi dan interaksi sosial. Menurut teori ini, siswa harus aktif membangun pengetahuannya sendiri daripada sekadar menerima informasi dari guru. Dokumen ini membandingkan pendekatan konstruktivisme dengan objektivisme dalam pembelajaran dan menjelaskan implikasi konstruktivisme terhadap desain pembelajaran.
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme) suatu Materi yang memuat cara belajar dan pembelajaran yang dikemukan oleh beberapa para ahli mengena cara belajar dan pembelajaran
Teori belajar terdiri dari tiga teori utama: (1) behaviorisme yang menekankan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, (2) kognitivisme yang melihat belajar sebagai perubahan skema mental, dan (3) konstruktivisme di mana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman.
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeRAFITA AL QORNY
Makalah ini membahas tentang pembelajaran berbasis teori konstruktivisme dimana belajar adalah proses konstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi sosial dan pengalaman.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara konstruktivisme psikologis personal menurut Piaget dan konstruktivisme psikologis sosiokultural menurut Vygotsky. Kedua teori tersebut sepakat bahwa pengetahuan dibangun secara individual maupun sosial, namun perbedaannya terletak pada peran personal dan sosiokultural dalam proses konstruksi pengetahuan.
Paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh siswa melalui pengalaman dan eksplorasi, bukan hanya penyerapan informasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar, bukan sebagai sumber pengetahuan tunggal. Penekanan pembelajaran adalah pada proses konstruksi pengetahuan oleh siswa, bukan pada hasil akhir belajar.
Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya ditransfer dari guru ke siswa. Guru perlu memfasilitasi proses konstruksi pengetahuan siswa dengan memberikan pengalaman belajar yang relevan dan mendorong berpikir kritis.
Bab ini membahas berbagai perspektif teori belajar seperti behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme serta dampaknya terhadap pemilihan metode pembelajaran dan teknologi pendidikan. Teori-teori ini melihat proses belajar dari sudut pandang yang berbeda namun dapat disatukan untuk memfasilitasi pembelajaran peserta didik secara optimal."
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)Dedi Yulianto
Konstruktivisme adalah teori pembelajaran dimana pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman pribadi dan interaksi sosial. Menurut teori ini, siswa harus aktif membangun pengetahuannya sendiri daripada sekadar menerima informasi dari guru. Dokumen ini membandingkan pendekatan konstruktivisme dengan objektivisme dalam pembelajaran dan menjelaskan implikasi konstruktivisme terhadap desain pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas teori kognitif pembelajaran yang menekankan proses berfikir dan pengolahan informasi. Tokoh-tokohnya meliputi Piaget, Ausubel, Bruner, dan Lewin. Teori ini menyarankan pendekatan aktif siswa dalam belajar untuk membangun pengetahuan secara mandiri.
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxLeli85
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pembelajaran dan model-model pembelajaran inovatif seperti kognitivisme, behaviorisme, konstruktivisme, andragogi, problem based instruction, conceptual change instruction, dan investigation.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang teori-teori belajar yang mencakup behaviorisme, konstruktivisme, kognitif, dan humanisme. Teori-teori tersebut dijelaskan singkat beserta konsep-konsep kuncinya seperti stimulus, respon, konstruksi pengetahuan, tahap perkembangan kognitif, serta penekanan pada potensi individu. Dokumen ini juga membahas strategi pembelajaran, motivasi, dan model pembelajaran yang efekt
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdfAnisaNabilaNurSetya
Teori konstruktivisme merupakan teori yang sudah tidak asing lagi bagi dunia
pendidikan, sebelum mengetahui lebih jauh tentang teori konstruktivisme alangkah lebih baiknya
diketahui dulu konstruktivisme itu sendiri. Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam
konteks filsafat pendidikan, konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup
yang berbudaya modern. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, bahwa konstruktivisme
merupakan sebuah teori yang sifatnya membangun dari segi kemampuan, pemahaman, dalam
proses pembelajaran
Dokumen tersebut membahas empat teori pembelajaran yaitu behavioristik, kognitif, humanistik, dan konstruktivis. Teori-teori tersebut membahas pendekatan dan tokoh-tokohnya serta implikasinya terhadap pembelajaran siswa. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang perbandingan empat teori pembelajaran tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar konstruktivisme dimana pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman dan interaksi lingkungan, bukan hanya dipindahkan oleh guru. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman mereka."
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniAwal Akbar Jamaluddin
Makalah ini membahas penerapan model pembelajaran berdasarkan teori kontruktivisme dalam pendidikan jasmani. Teori kontruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan hanya dipindahkan dari guru ke siswa. Makalah ini menjelaskan teori kontruktivisme, model-modelnya seperti pembelajaran sosial dan zona perkembangan proksimal, serta pener
Makalah ini membahas penggunaan model pembelajaran konstruktivisme dalam mengurangi miskonsepsi siswa pada pelajaran fisika. Model ini bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam berpikir dan mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Metode konstruktivisme menekankan pembelajaran bermakna melalui pengalaman nyata siswa.
Teori konstruktivisme menekankan bahawa pembelajaran adalah proses aktif di mana pelajar membina pengetahuan baru berdasarkan pengalaman mereka. Menurut teori ini, pengetahuan tidak boleh dipindahkan dari guru kepada pelajar tetapi dibina secara individu melalui interaksi dengan alam sekitar. Implikasinya dalam bilik darjah termasuk pelajar membina pengetahuan sendiri secara aktif, penggunaan bahan bantu
Teori pembelajaran konstruktivisme menekankan bahawa pembelajaran adalah proses aktif di mana pelajar membina pengetahuan baru berdasarkan pengalaman mereka. Teori ini menyokong pembelajaran yang melibatkan pelajar secara aktif dalam aktiviti pembelajaran dan menggunakan strategi seperti pembelajaran berkumpulan dan pembelajaran berasaskan projek. Teori ini juga menekankan bahawa guru perlu berperanan sebagai fasilitator yang
materi 9 teori prmbrlajaran Pendekatan_konstruktivisme_dalam_pembela - Copy.pptxchaidijuberti
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Ada dua pendekatan konstruktivisme yaitu personal dan sosial. Pendekatan personal menekankan proses intra-personal seperti yang dijelaskan Piaget melalui skema kognitif. Pendekatan sosial menekankan pengaruh lingkungan sosial seperti yang dijelaskan Vygotsky lewat zona perkembangan potensial. Kedua pendekatan
Similar to Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme (20)
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang terdiri dari prinsip-prinsip umum seperti relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas serta prinsip-prinsip khusus seperti prinsip terkait tujuan pendidikan, pemilihan isi, proses pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian. Prinsip-prinsip tersebut digunakan sebagai pedoman dalam peng
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan, termasuk epistemologi Islam yang terdiri dari pendekatan bayani, 'irfani, dan burhani dalam memperoleh pengetahuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah pendidikan Islam dan tantangan yang dihadapi dewasa ini.
2. Riwayat hidup dan konsep pendidikan Syed Muhammad Naquib al-Attas dijelaskan, termasuk gagasannya tentang dewesternisasi dan Islamisasi.
3. Al-Attas berupaya memperkenalkan kembali tasawuf falsafi dan menghidupkan kembali paradigma pemikiran Islam sebagai alternatif d
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME
Oleh
MOHAMMAD IMAM SYAMRONI LATIF
PASCASARJANA STAIN PAMEKASAN
2. Teori belajar konstruktivisme ini bertitik tolak dari teori
pembelajaran Behaviorisme yang didukung oleh B.F Skinner
yang mementingkan perubahan tingkah laku pada pebelajar.
kemudiannya beralih kepada teori pembelajaran kognitivisme
yang diperkenalkan oleh Jean Piaget di mana ide utama
pandangan ini adalah mental.
Seterusnya lahirlah teori pembelajaran konstruktivisme yang
merupakan pandangan terbaru di mana pengetahuan akan
dibangun sendiri oleh pembelajar berdasarkan pengetahuan
yang ada pada mereka.
diusung oleh JEAN PIAGET dan VIGOTSKY
3. Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya,
seperti sebuah kotak-kotak yang masing-masing mempunyai
makna yang berbeda-beda. Pengalaman yang sama bagi
seseorang akan dimaknai berbeda oleh masing-masing individu
dan disimpan dalam kotak yang berbeda.
Pada saat manusia belajar, sebenarnya telah terjadi dua proses
dalam dirinya, yaitu proses organisasi informasi dan proses
adaptasi
4. Vigotsky, bahwa proses belajar adalah sebuah proses yang
melibatkan dua elemen penting
Pertama, belajar merupakan proses secara biologi sebagai
proses dasar.
Kedua, proses secara psikososial sebagai proses yang lebih
tinggi dan essensinya berkaitan dengan lingkungan sosial
budaya.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 124.
6. Perspektif konstruktivisme mempunyai pemahaman
tentang belajar yang lebih menekankan proses daripada
hasil.
Proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi
belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan
skema berpikir seseorang, sebagai upaya memperoleh
pemahaman yang bersifat subjektiv
Jadi, konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran
yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu
makna dari apa yang dipelajari.
7. Untuk membangun suatu pengetahuan baru, peserta didik
akan menyesuaikan informasi baru atau pengalaman yang
disampaikan guru dengan pengetahuan atau pengalaman
yang telah dimilikinya melalui berintekrasi sosial dengan
peserta didik lain atau dengan gurunya
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran; Filosofi Teori dan Aplikasi, (Bandung: Pakar Raya,
2004), 53.
8. Konsep teori belajar konstruktivisme
mempunyai interpretasi perwujudan yang
beragam. Belajar merupakan proses aktif untuk
mengkonstruksi pengetahuan dan bukan proses
menerima pengetahuan. Proses pembelajaran
yang terjadi lebih dimaksudkan untuk
membantu atau mendukung proses belajar,
bukan sekedar untuk menyampaikan
pengetahuan.
9. Yang terpenting dalam teori konstruktivisme
adalah bahwa dalam proses pembelajaran,
siswa-lah yang harus mendapatkan
penekanan. Merekalah yang harus aktif
mengembangkan pengetahuan mereka, bukan
pembelajar atau orang lain
10. Belajar lebih diarahkan pada experimental
learning yaitu merupakan adaptasi
kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit
di laboratorium, diskusi dengan teman sekelas,
yang kemudian diaplikasikan dan dijadikan ide
dan pengembangan konsep baru. Karenanya
tujuan dari mendidik dan mengajar tidak
terfokus pada si pendidik melainkan pada
peserta didik.
11. Beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran
konstruktivistik
Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata
dalam kontek yang relevan.
Mengutamakan proses
Menanamkan pembelajran dalam konteks
pengalaman social
Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi
pengalaman
12. Fornot mengemukakan aspek-aspek
konstruktivitik sebagai berikut:
adaptasi (adaptation),
konsep pada lingkungan (the concept of
envieronment), dan
pembentukan makna (the construction of
meaning)
Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011),
117.
13. J. Piaget, adaptasi terhadap lingkungan dilakukan
melalui empat proses yaitu
Skemata,
Asimilasi
Akomodasi ,dan
Equilibrium.
14. Skemata,
manusia selalu berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Manusia cendrung mengorganisasikan
tingkah laku dan pikirannya. Hal itu mengakibatkan
adanya sejumlah struktur spikologis yang berbeda
bentuknya pada setiap fase atau tingkatan
perkembangan tingkah laku dan kegiatan berfikir
manusia. Struktur ini disebut dengan struktur pikiran
(intelektual scheme). Dengan demikian, pikiran harus
memiliki suatu struktur yaitu skema yang berfungsi
melakukan adaptasi dengan lingkungan dan menata
lingkungan itu secara intelektual.
back
15. Asimilasi
adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema
atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang
menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau
rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses
asimilasi ini terus berjalan.
Asimilasi tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian
skemata melainkan perkembangan skemata.
Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam
mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan
lingkungan baru. back
16. Akomodasi
dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman
baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan
pengalaman yang baru dengan skemata yang
telah dipunyai. Dalam keadaan demikian orang
akan mengadakan akomodasi.
Akomodasi terjadi untuk membentuk skema baru
yang cocok dengan rangsangan yang baru atau
memodifikasi skema yang telah ada sehingga
cocok dengan rangsangan itu.
back
17. Equilibrium (keseimbangan)
individu berusaha untuk mencapai struktur mental atau
skemata yang stabil, dalam artian adanya keseimbangan
antara proses asimilasi dan proses akomodasi.
Seandainya hanya terjadi asimilasi secara kontinue, maka
yang bersangkutan hanya akan memiliki beberapa skemata
global dan tidak mampu melihat perbedaan antara berbagai
hal.
Sebaliknya jika hanya ada akomodasi saja yang terjadi
secara kontinue, maka individu akan hanya memiliki skemata
yang kecil-kecil saja, dan mereka tidak memiliki skemata
yang umum. Itulah sebabmya, ada keserasian diantara
asimilasi dan akomodasi yang oleh J. Piaget disebut dengan
keseimbangan. next
18. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
mengacu kepada teori belajar konstruktivisme
lebih memfokoskan pada kesuksesan siswa
dalam mengorganisasikan pengalaman mereka,
bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa
yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru
Dengan kata lain siswa lebih diutamakan untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuan meraka
melalui asimilasi dan akomodasi.
20. Konstruktivisme Tradisional
Kegiatan belajar bersandar pada materi
hands-on
Kegiatan belajar bersandar pada tex-books
Presentasi materi dimulai dengan keseluruhan
kemudian pindah ke bagian-bagian
Presentasi dimulai dari bagian-bagian,
kemudian pindah ke keseluruhan
Menekankan pada ide-ide besar Menekankan pada keterampilan-
keterampilan dasar
Guru mengikuti pertanyaan siswa Guru mengikuti kurikulum yang pasti
Guru menyiapkan lingkungan belajar dimana
siswa dapat menemukan pengetahuan
Guru mempresentasikan informasi kepada
peserta didik
Guru berusaha membuat peserta didik
mengungkapkan sudut pandang dan
pemahaman mereka sehingga mereka dapat
memahami pembelajaran mereka
Guru berusaha membuat peserta didik
memberikan jawaban yang benar
Assesmen diintegrasikan dengan belajar
mengajar melalui portopolio dan observasi
Assesmen adalah kegiatan tersendiri dan
terjadi melalui testing
Kelas Konstruktivisme Dan Tradisional
Agus Suprijono, Cooperative Learnig Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), 36-38.
21. Aspek Behavioristik Konstruktivistik
Sifat
pengetahuan
Pengetahuan bersifat objektif,pasti, tetap,
terstruktur, rapi
Non-objektif, temporer selalu
berubah
Belajar Belajar adalah perolehan pengetahuan Pemaknaan pengetahuan
Mengajar Memindahkan pengetahuan kepada orang
yang belajar
Menggali makna
Fungsi mind Penjiplak struktur pengetahuan Menginterpretasi sehingga
muncul makna yang unik
Pembelajaran Pembelajar diharapkan memiliki
pemahaman yang sama dengan pengajar
terhadap pengetahuan yang dipelajari
Pembelajar bisa memiliki
pemahaman berbeda terhadap
pengetahuan yang dipelajari
Pengelolaan
Pembelajaran
Pembelajar dihadapkan pada aturan yang
jelasyang ditetapkan lebih dahulu secara
ketat
Pembiasaan (disiplin) sangat esensial
Pembelajar dihadapkan pada
lingkungan belajar yang bebas
Kebebasan merupakan sistem
yang sangat esensial
Komparasi Teori Behavioristik dan Konstruktivistik
22. Lanjutan…..
Aspek Behaviorisme Konstruktivistik
Kegagalan dan
keberhasilan
pembelajaran
• Kegagalan atau ketidakmampuan dalam
menambah pengetahuan dikategorikan
sebagai KESALAHAN, HARUS DIHUKUM.
• Keberhasilan atau kemampuan
dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang
pantas dipuji atau diberi hadiah
Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan
atau ketidakmampuan dilihat sebagai
interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai
• Ketaatan kepada aturan dipandang sebagai
penentu keberhasilan
• Kontrol belajar dipegang oleh sistem diluar
diri pembelajar
Kebebasan dipandang sebagai penentu
keberhasilan
• Kontrol belajar dipegang oleh pembelajar
Tujuan
pembelajaran
• Tujuan pembelajaran menekankan pada
penambahan pengetahuan.
• Seseorang dikatakan telah belajar apabila
mampu mengungkapkan kembali apa yang
dipelajari
Tujuan pembelajaran menekankan pada
penciptaan pemahaman, yang menuntut
aktifitas kreatif-produktif dalam konteks nyata
Strategi
pembelajaran
Keterampilan terisolasi mengikuti urutan
kurikulum ketat.
Aktivitas mengikuti buku teks.
Menekankan pada hasil
Penggunaan pengetahuan secara bermakna.
Mengikuti pandangan pembelajar.
Aktivitas belajar dalam konteks nyata.
Menekankan pada proses
Evaluasi Respons pasif.
Menuntut satu jawaban benar.
Evaluasi merupakan bagian terpisah dari
belajar.
Penyusunan makna secara aktif.
Menuntut pemecahan ganda.
Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar
23. Pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan
belajar artikulasi, yaitu proses mengartikulasi ide,
pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya
mengontruksikan makna dan mengembangkan
pikiran, namun juga memperdalam proses-proses
pemaknaan tersebut melalui peng-akspresian ide-ide.
24. Orientasi, merupakan fase untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik.
Memperhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi
pembelajaran.
Elicitasi, merupakan fase untuk membantu peserta didik menggali ide-ide yang
dimilikinya dengan memberi kesemptan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka
melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh peserta didik.
Restrukturisasi ide, dalam hal ini peserta didik melakukan klarifikasi ide dengan
cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman lalui diskusi
Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk
peserta didik perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi
Reviu, dalam fase ini memungkinkan peserta didik mengaplikasikan
pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya
dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi
lebih lengkap
Implikasi konstruktivisme dalam pembelajaran
25. Menurut prinsip konstruktivis, seorang guru
berperan sebagai mediator dan fasilitator
yang membantu agar proses belajar siswa
berjalan dengan baik. Tekanan ada pada
siswa yang belajar dan bukan pada disiplin
atau pun guru yang mengajar.
Fungsi mediator dan fasilitator dapat
dijabarkan dalam beberapa tugas
26. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung
jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian. Karena itu,
memberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.
Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan
gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka.
Menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif.
Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses
belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan
pengalaman konflik.
Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si siswa jalan
atau tidak. Guru menunjukkan dan mcmpertanyakan apakah pengetahuan
siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru
membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
Paulina Pannen, Konstruktivisme dalam Pembelajaran, (Jakarta: Proyek Pengambangan Universitas Terbuka Dirjen
Dikti Depdiknas, 2001), 24
27. Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam
belajar dapat digunakan model pembelajaran
yang melibatkan beberapa langkah
Pengenalan
Pembelajaran kompetensi
Pemulihan
Pendalaman
Pengayaan
28. Tahap pengenalan merupakan pemberian hal-
hal yang konkrit dan mudah dengan contoh-
contoh sederhana yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini, guru
perlu mencermati melalui penilaian prakonsep
atau kompetensi awal yang dimiliki peserta
didik untuk maju ke tahap berikutnya
back
29. Tahap pembelajaran kompetensi merupakan
tahap di mana peserta didik mulai beranjak
dari mengenali kompetensi baru ke menguasai
kompetensi dasar.
back
30. Hasil penilaian akan menunjukkan apakah
peserta didik perlu diberi tahapan pemulihan,
yaitu tahap di mana peserta didik memulihkan
prakonsep menjadi suatu konsep/kompetensi
secara benar.
Bila peserta didik telah menguasai kompetensi
secara benar, guru dapat menilai sejauh mana
minat, potensi, dan kebutuhan dalam
penguasaan kompetensi dasar. Apabila
peserta didik cukup berminat dan kompetensi
dasar telah dikuasai secara tuntas, tahap
pemulihan dapat dilewati dan maju ke tahap
berikutnya back
31. Dalam tahap pendalaman terjadi otomatisasi
berpikir dan bertindak sebagai perwujudan
kompetensi.
back
32. Tahap pengayaan agar peserta didik
memperoleh variasi pengalaman belajar.
Berbagai latihan dapat digunakan untuk
mendalami atau memperkaya kompetensi.
next
33. Penilaian yang dilakukan menunjukkan
apakah suatu kompetensi telah tuntas
dikuasai atau belum. Dari hasil penilaian
dapat diketahui jenis-jenis latihan yang
perlu diberikan kepada peserta didik
sebagai pemulihan, pendalaman, dan
pengayaan.
34. Strategi pembelajaran perlu mengikuti kaedah
pedagogik, yaitu pembelajaran diawali dari konkret
ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks,
dan dari yang mudah ke sulit. Peserta didik perlu
belajar secara aktif dengan berbagai cara untuk
mengkontruksi atau membangun pengetahuannya.
Suatu rumus, konsep, atau prinsip dalam mata
pelajaran sebaiknya dibangun siswa dalam
bimbingan guru. Strategi pembelajaran perlu
mengkondisikan peserta didik untuk menemukan
pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan
penyelidikan dan menemukan sesuatu.
Akhiran.……