SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
PENDEKATAN
KONSTRUKTIVISME
DALAM PEMBELAJARAN
aseprohayat.biostkip@gmail.com
Dr. Drs. Asep Rohayat, M.Pd.
Pertemuan ke 9
Undang-undang tentang Sisdiknas
UU Nomor 20 tahun 2003
Pasal 1 ayat (1): bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan “suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya” untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak
mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara (Depdiknas, 2003)
Paradigma
Pandangan bahwa mengajar
bukanlah sekedar kegiatan dalam
menyampaikan informasi (konten-
konten materi)
Pembelajaran adalah Kegiatan yang dilakukan
dalam rangka mengembangkan kemampuan
berpikir peserta didiknya (HOTS & LOTS)
Konten hanyalah
sebagai sarana untuk
berpikir
Pembelajaran harus dikelola dan didisain sedemikian
rupa sehingga proses berpikir dapat berlangsung
PISA & TIMSS
Desain pembelajaran
TUJUAN APA YANG
HARUS DICAPAI?
BAGAIMANA CARA MEMBERIKAN
PENGALAMAN BELAJAR BAGI SISWA/
MAHASISWA?
BGMN CARA MENGETAHUI
PENCAPAIAN TUJUAN?
• TUJUAN PEMBELAJARAN
• INDIKATOR DAN
• MATERI PEMBELAJARAN
• TES
• PENGUKURAN DAN PENILAIAN
• EVALUASI
•ASSESMEN
• TEORI-TEORI BELAJAR
• PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN MEDIA PEMBEL
• BAHAN PEMBELAJARAN
• LINGKUNGAN BELAJAR
22 November, 2022
4
Merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
Dua pendekatan pembelajaran
Pendekatan berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach)
Pendekatan berorientasi atau berpusat pada guru
(teacher centered approach)
Pendekatan pembelajaran
Teori konstruktivis dilandaskan oleh filosofi
pendidikan John Dewey dan penelitian
Piaget, Vygotsky, psikilog Gestalt Bartlett
dan Brunner
Pengertian Kontruktivisme
Giambatista Vico tahun 1710
Filsafat konstruktivisme beranggapan bahwa
pengetahuan adalah hasil konstruksi manusia
melalui interaksi dengan objek, fenomena
pengalaman dan lingkungan mereka.
Kenyataannya
Dalam konstruktivisme, penekanan tentang belajar dan mengajar lebih terfokus pada suksesnya
siswa mengorganisasi pengalaman mereka, dan bukan pada kebenaran siswa dalam melakukan
replikasi atas apa yang dikerjakan guru.
Kecenderungan pembentukan pengetahuan
 Pengetahuan adalah fakta,
 Pengetahuan sudah ada sebagai satu fakta atau
kenyataan, tinggal menunggu untuk ditemukan.
 Kebenaran ilmiah sudah ada tinggal menunggu
untuk dibuka
Pengetahuan merupakan proses pembentukan kita
Pengetahuan bukan sekedar fakta yang tinggal ditemukan,
melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang telah
mempelajarinya. Pengetahuan mengandung suatu proses,
bukan fakta yang statis, yang berarti pengetahuan tidak lepas
dari orang yang mempelajarinya
 pengetahuan kita merupakan konstruksi (bentukan) kita sendiri,
bukan imitasi dari kenyataan, bukan gambaran dunia kenyataan
yang ada.
 pengetahuan selalu merupakan akibat dari konstruksi kognitif dari
kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang
(mahasiswa). Mahasiswa membentuk skema, kategori, konsep dan
struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan.
 Pengetahuan bukanlah tentang hal-hal yang terlepas dari
pengamat, tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan
dari pengalaman atau dunia yang dialaminya
 Proses pembentukan ini berjalan terus menerus, dan setiap kali
terjadi reorganisasi atau rekonstruksi karena adanya pengalaman
baru.
Mengapa harus kontrukstivisme
Pada akhir proses belajar pengetahuan akan dibangun sendiri oleh
anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan
lingkungannya
Konstruktivime adalah salah satu pandangan tentang proses
pembelajaran yang menyatakan bahwa proses belajar (perolehan
pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik.
Dalam pelaksanaan teori belajar konstruktivisme ada beberapa saran yang berkaitan dengan
rancangan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pendapatnya dengan bahasa sendiri.
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang
pengalamannya sehingga lebih kreatif dan imajinatif.
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru.
• Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah
dimiliki siswa.
• Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka.
• Menciptakan lingkungan yang kondusif.
Konstruktivisme
Behaviorieme &
maturasionisem
• Teori behaviorisme menjelaskan
belajar sebagai sistem respon
tingkah laku terhadap rangsangan
fisik. Dalam teori ini murid
dipandang sebagai peserta didik
yang pasif, butuh motivasi luar dan
dipengaruhi oleh reinforcement.
Kurikulum dikembangkan dengan
kurikulum yang terstruktur baik
dan menentukan bagaimana siswa
harus dimotivasi, dirangsang dan
dievaluasi.
• Maturasionisme adalah suatu teori
yang menjelaskan bahwa
pengetahuan konseptual tergantung
pada tingkat perkembangan
biologis seseorang. Oleh karena itu
umur menjadi norma yang penting
bagi perkembangan pengetahuan
seseorang.
Pengetahuan merupakan hasil
konstruksi (bentukan) kognitif oleh
seseorang terhadap obyek, pengalaman
dan lingkungannya.
Perbedaan teori belajar konstruktivisme,
behaviorisme, maturasionisme
konstruktivisme behaviorisme maturasionisme
perkembangan konsep
dan pengertian yang
mendalam
ketrampilan sebagai
suatu tujuan pengajaran
tergantung pada tingkat
perkembangan biologis
seseorang.
bila seseorang tidak
mengkonstruksi
pengetahuan secara aktif,
meski sudah berusia tua
akan tetap tidak
berkembang
pengetahuannya
sistem respon tingkah
laku terhadap
rangsangan fisik.
pengetahuan
berkembang sesuai
dengan langkah- langkah
kedewasaan
Piaget (1896-1980 Vygotsky (1896-1934)
KONSTRUKTIVISME
Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat
pengetahuan (epistemologi) yang mempertanyakan:
Apa itu pengetahuan
Bagaimana orang membangun pengetahuan.
Pengetahuan bukan sekedar kumpulan fakta, atau
“barang jadi” yang tinggal diambil, atau ditransfer
dari seorang kepada orang lain.
Pengetahuan merupakan hasil konstruksi
(bentukan) kognitif oleh seseorang terhadap
obyek, pengalaman dan lingkungannya.
Bagaimana orang membangun pengetahuan ?
Akan dibahas 2 macam konstruktivisme
psikologis yaitu :
1) Konstruktivisme psikologis personal
(Piaget)
2) Konstruktivisme psikologis
sosiokultural (Vygotsky)
Konstruktivisme Piaget
• Jean Piaget adalah psikolog pertama yang menggunakan
filsafat konstruktivisme
• Teori pengetahuannya dikenal dengan teori adaptasi
kognitif.
Setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan
lingkungan untuk dapat bertahan hidup, demikian juga
struktur pemikiran manusia.
• Manusia berhadapan dengan tantangan, pengalaman, gejala
baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secaca
kognitif (mental). Untuk itu, manusia harus
mengembangkan skema pikiran lebih umum atau rinci, atau
perlu perubahan, menjawab dan menginterpretasikan
pengalaman-pengalaman tersebut.
KONSEP KERJA TEORI PIAGET
• Environment (stimulus)
Filtered
• Fungsional invarian
Adaption: (Asimilasi dan/ atau Akomodasi)
Membentuk struktur kognitif baru atau mengubah struktur
kognitif yg sudah ada
• Skema
Kontruktivisme Psikologis Personal PIAGET
 Piaget menfokuskan pada proses intra personal (individual)
dalam mengkonstruksi pengetahuan
 Mengajukan fungsi intelektual anak dari 3 aspek
 Proses yang terjadi ketika interaksi dengan lingkungan
(adaptasi intelektual)
 Bagaimana pengetahuan itu disusun
 Perbedaan kualitatif dalam berpikir pada berbagai tahap
perkembangan
Setiap orang memiliki struktur kognitif yang disebut skema.
Dengan skema orang beradaptasi dan mengkoordinasi obyek,
pengalaman dan lingkungannya (Teori adaptasi Intelektual)
Proses pembentukan pengetahuan (skema)
Teori Adaptasi Intelektual
Asimilasi Akomodasi Equilibrasi
Proses dalam pembentukan pengetahuan seseorang
• Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya
seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan
mental dalam interaksinya dengan lingkungan.
• Asimilasi adalah proses kognitif perubahan skema yang
tetap mempertahankan konsep awalnya, hanya menambah
atau merinci.
• Akomodasi adalah proses pembentukan skema baru atau
karena konsep awal sudah tidak cocok lagi.
• Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi sehingga seseorang dapat menyatukan
pengalaman luar dengan struktur dalamya (skemata).
Proses perkembangan intelek seseorang berjalan dari disequilibrium
menuju equilibrium melalui asimilasi dan akomodasi.
PENGETAHUAN MENURUT PIAGET
PENG. FISIS
PENG.
MATEMATIKA-
LOGIS
PENG. SOSIAL
• Pengetahuan fisis, didapat dari abstraksi
seseorang terhadap obyek secara langsung.
• Pengetahuan matematis logis, didapat dari
abstraksi seseorang terhadap relasi dan fungsi
obyek secara tidak langsung.
• Pengetahuan sosial didapat dari interaksi
seseorang dengan masyarakat, lingkungan dan
budaya yang ada.
Bagi Piaget, pengetahuan selalu memerlukan
pengalaman, baik pengalaman fisis maupun pengalaman
mental.
Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget
• Sensorimotor (0 – 2 tahun):
anak mengatur alamnya dengan indera (sensori) dan tindakan
(motor)
• Praoperasi (2 – 7 tahun):
 anak belum mampu melakukan operasi-operasi mental
• Operasi Konkrit (8 – 11 tahun):
anak belum mampu berpikir abstrak
Berpikir secara kombinasi atau klasifikasi
Berpikir reversibel
• Operasi Formal (11 tahun ke atas) dengan ciri pokok :
 hipotetis
 abstrak
 deduktif dan induktif
 logis dan probabilitas
Konstruktivisme Psikologis Sosiokultural VYGOTSKY
Vygotsky meyakini bahwa semua fungsi mental yang
lebih tinggi berasal dari hubungan sosial antar personal
(interpersonal)
Piaget menfokuskan pada proses intra personal
(individual) dalam mengkonstruksi pengetahuan.
Teori Vygotsky
(Konstruktivisme Sosial)
• Potret perkembangan manusia sebagai suatu yang tidak
terpisahkan dari kegiatan-kegiatan social dan budaya.
• Proses mental: ingatan, perhatian (Pembelajaran),
penalaran.
• Menggunakan temuan-temuan di masyarakat seperti:
bahasa, matematika, alat-alat ingatan.
• Bahasa – pemikiran – social – kebudayaan - masyarakat.
• Bahasa dalam bentuknya yang paling awal berbasis
social.
Vygotsky mengemukakan hukum dan beberapa konsep sbb.
1. Konsep Spontan
Konsep spontan adalah hasil generalisasi dan internalisasi
pengalaman pribadi sehari-hari. Konsep spontan tidak diperoleh
melalui pembelajaran secara sistematis, sehingga bisa keliru
2. Konsep Ilmiah
Konsep ilmiah adalah generalisasi atas pengalaman manusia yang
dibakukan dalam ilmu pengetahuan dan diajarkan melalui
pembelajaran yang sistematis, sehingga lebih terjamin
kebenarannya
• TATARAN SOSIAL.
Tataran dimana pengetahuan dibangun melalui
interaksi sosial di antara orang-orang yang membentuk
lingkungan sosial pembelajar. Tumbuh kembangnya
kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut
sebagai kategori interpsikologis atau intermental.
• TATARAN PSIKOLOGIS.
Tataran dimana terjadi proses internalisasi, sehingga
terbangun konsep baru. Tumbuh kembangnya
kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut
sebagai kategori intrapsikologis atau intramental.
Menurut Vygotsky setiap kemampuan pembelajar tumbuh dan
berkembang melewati dua tataran.
4. Zone of Proximal Development (ZPD).
ZPD dapat dipandang sebagai sejenis wilayah penyangga di mana
dalam wilayah ini pembelajar dapat mencapai taraf perkembangan
yang lebih tinggi. Dalam wilayah ini, fungsi-fungsi atau
kemampuan-kemampuan yang belum matang namun sedang dalam
proses menjadi matang, dan akan menjadi matang lewat interaksi
dan bimbingan orang dewasa atau berkolaborasi dengan teman
sebaya yang lebih kompeten.
5. Scaffolding.
Pada ZPD seorang pembelajar membutuhkan bimbingan, bantuan
dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten agar
dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Proses
membimbing dan membantu ini disebut scaffolding atau topangan.
ZPD
(zone of Proximal Development
• Merupakan istilah dari Vygotsky untuk tugas-
tugas yang terlalu sulit dikuasai sendiri oleh
anak-anak, tetapi yang dikuasai dengan
bimbingan dan bantuan dari orang-orang dewasa
atau anak-anak yang lebih terampil.
• Batas Tertinggi: Level tanggung jawab tambahan
anak yang dapat diterima dengan bantuan
instruktur yang terampil.
• ZPD (tenaga pendidik tinggal di zona ini): Memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang menjadi target pada
setap tingkat yang dipersyaratkan oleh aktivitas itu.
• Batas terendah: Dikerjakan sendiri oleh anak, level
pemecahan masalah yang dicapai pada tugas-tugas yang
dikerjakan sendiri oleh anak.
6. Mediasi
Interaksi sosial dapat berlangsung jika dimediasikan
dengan alat-alat psikologis (psychological tools) berupa
bahasa, tanda dan lambang atau semiotika. Vygotsky sangat
menekankan fungsi mediasi dari bahasa.
Piaget atau Vygotsky ?
Cukup lama konstruktivisme personal Piaget dan
konstruktivisme sosiokultural Vygotsky
dipertentangkan.
Sekarang para ahli berpendapat kedua jenis
konstruktivisme itu saling melengkapi.
Persamaan yang ada dalam kedua jenis konstruktivisme itu
antara lain :
a) Keduanya mengakui adanya pengetahuan atau konsep
awal.
Piaget menyebutnya skema,
Vygotsky menyebutnya konsep spontan.
b) Keduanya sepakat bahwa
pengetahuan itu dibangun oleh pembelajar.
Dalam proses konstruksi pengetahuan,
Piaget lebih menekankan peran personal,
Vygotsky lebih menekankan peran sosiokultural.
Implikasi Konstruktivisme terhadap
Proses Belajar
1. Belajar adalah kegiatan aktif dari mahasiswa
mengkonstruksi (membangun) pengetahuan, tidak
sekedar mengumpulkan fakta.
2. Mahasiswa memasuki kelas tidak dengan kepala
kosong. Mahasiswa sudah membawa konsep awal
yang bermacam-macam. Juga membawa perbedaan,
bahkan kesalahan.
3. Mahasiswa memiliki cara sendiri (kekhasan) untuk
membangun pengetahuan. Mahasiswa perlu mengenali
kekhasan dirinya dan mencoba bermacam-macam cara
belajar.
4. Pengetahuan dibangun secara individual dan sosial.
Mahasiswa perlu belajar bersama.
5. Belajar memerlukan interaksi sosial dengan orang
yang lebih tahu. Belajar juga merupakan proses
dimana seseorang masuk dalam kultur orang terdidik.
Implikasi Pendekatan Konstruktivisme
terhadap Proses Mengajar
1. Mengajar berarti memberi peluang dan fasilitas agar
proses mengkonstruksi pengetahuan bisa terjadi.
Mengajar bukan proses memindahkan pengetahuan dari
dosen ke mahasiswa.
2. Dosen menjadi mediator dan fasilitator dengan
fungsi
a. menyediakan pengalaman belajar
b. menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang
c. Memonitor, mengevaluasi memberi topangan
selama poses mahasiswa belajar.
d. memberi umpan balik
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dosen.
a. Hendaknya tidak melihat mahasiswa sebagai tidak tahu apa-
apa.
b. Perlu mengerti cara berpikir mahasiswa.
c. Perlu mengerti sifat kesalahan mahasiswa.
d. Perlu membiarkan mahasiswa menemukan caranya sendiri
dalam menyelesaikan masalah.
e. Perlu mengerti konteks materi dan konteks pengalaman
mahasiswa
f. Tidak terpaku pada satu-satunya strategi pembelajaran.
Peran Peserta Didik
• Belajar konstruktivisme adalah kegiatan belajar yang aktif, dimana
pelajar membangun sendiri pengetahuannya, menyesuaikan konsep
dan ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran
mereka.
• Dalam proses belajar konstruktivisme pelajar harus mempunyai
pengalaman membuat hipotesis, menguji hipotesis, memanipulasi
objek, memecahkan masalah, mencari jawaban, menggambarkan,
meneliti, berdialog, mengadakan refleksi, mengungkapkan
pertanyaan, mengekspresikan gagasan untuk membentuk konstruksi
baru.
• Peserta didik harus membentuk pengetahuan mereka sendiri dan
guru membantu sebagai mediator dalam proses pembentukan itu.
Aspek/faktor yang berperan pada pembelajaran
konstruktivisme
• Peserta didik.
melalui proses asimilasi dan akomodasi siswa membangun pengetahuan,
aktif melakukan kegiatan, berpikir, menyusun konsep, memberi makna
• Pendidik
membantu kelancaran proses pengkonstuksian, guru dituntut memahami
jalan pikiran siswa dalam belajar
• Sarana belajar.
pembelajaran menekankan pada aktivitas siswa, maka bahan ajar, media,
lingkungan dan fasilitas lainnya harus disediakan
• Evaluasi.
sebagai sarana untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses
pembelajaran, bentuk evaluasi: tugas autentik, penilaian autentik yang
menggambarkan proses berpikir yang lebih tinggi
Belajar konstruktivisme dalam kelompok
• Belajar konstruktivisme dalam kelompok belajar,
peserta didik dapat mengungkapkan bagaimana ia dapat
melihat persoalan dan apa yang akan dibuatnya dengan
persoalan itu
• Belajar akan memberi kesempatan kepada seseorang
untuk secara aktif membuat abstraksi. Usaha untuk
menjelaskan sesuatu kepada temannya justru
membantunya untuk melihat sesuatu dengan lebih jelas
dan bahkan melihat inkonsistensi pandangan mereka
sendiri.
• Apabila temannya belum memiliki jawaban yang siap,
akan meningkatkan keberanian siswa untuk mencari
jawaban dan mendorong untuk menemukannya.
Kesalahan yang ditunjukkan oleh teman dianggap kurang
menyakinkan dibandingkan bila ditunjukkan oleh guru,
ini dapat meningkatkan rasa harga diri peserta didik
Dapat mengembangkan
keterampilan berpikir
siswa karena siswa selalu
dipancing dengan
pertanyaan
Dapat menguasai secara tuntas
topik-topik yang dibicarakan
karena adanya tukar pendapat
antara siswa sehingga
didapatkan suatu kesimpulan
akhir.
Mengajarkan siswa
berfikir kritis karena
selalu dipancing
untuk mengeluarkan
ide-ide
Melatih siswa belajar
bekerja sistematis
Membutuhkan banyak
waktu
Sukar menentukan pendapat
yang sama karena setiap
siswa mempunyai gagasan
yang berbeda-beda.
Beberapa Model Pembelajaran yang Konstruktivistik
Secara singkat strategi /model pembelajaran yang
konstruktivistik adalah strategi pembelajaran yang
mengaktifkan mahasiswa.
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
2. Model pembelajaran Berbasis Project (Project
Based Learning)
3. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching & Learning = CTL)
4. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning)
5. Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Inquiry Based Learning)
6. Model pembelajaran Induktif
7. Dan lain-lain
Teori Belajar Kontruktivisme Melandasi Model-Model
Pembelajaran
Tugas Individu
1. Bagaimana kaitan metode belajar scoffoding dengan
pembelajaran konstruktivisme….
2. Mengapa pembelajaran kooperatif baik dilakukan untuk
mencapai pembelajaran Konstruktivisme....
3. Dapatkah sekelompok siswa mengkondtruksi
pengetahuan baru mereka hanya dengan saling
berdiskusi dengan teman sebaya tanpa bantuan guru
atau orang yang lebih dewasa…..
4. Bagaimana cara mengajarkan berfikir kritis pada anak
sejak didin….

More Related Content

Similar to Konstruktivisme dalam pembelajaran

Teori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivismeTeori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivismesahronzulkepli
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeMuhammadLatif68
 
Konstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiahKonstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiahDiah Japri
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2一世 一生
 
PPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptxPPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptxumipratiwi4
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
 
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdfKelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdfdiandra63
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Teori Belajar Kelompok 2.pptx
Teori Belajar Kelompok 2.pptxTeori Belajar Kelompok 2.pptx
Teori Belajar Kelompok 2.pptxcyclonecc
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikPujiati Puu
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxnarul456
 

Similar to Konstruktivisme dalam pembelajaran (20)

Teori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivismeTeori pembelajaran konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivisme
 
Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Konstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiahKonstruktivistik mardiah
Konstruktivistik mardiah
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
 
PPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptxPPT teori kontruktivsm.pptx
PPT teori kontruktivsm.pptx
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdfKelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
Kelompok3_Konstruktivisme_2.pdf
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Teori konstruktivistik
Teori konstruktivistikTeori konstruktivistik
Teori konstruktivistik
 
Teori Belajar Kelompok 2.pptx
Teori Belajar Kelompok 2.pptxTeori Belajar Kelompok 2.pptx
Teori Belajar Kelompok 2.pptx
 
Learning 2
Learning 2Learning 2
Learning 2
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Kontruktivisme dan kekristenan
Kontruktivisme dan kekristenanKontruktivisme dan kekristenan
Kontruktivisme dan kekristenan
 
Kontruktivisme
KontruktivismeKontruktivisme
Kontruktivisme
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptx
 
Sbd1
Sbd1Sbd1
Sbd1
 

Recently uploaded

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Konstruktivisme dalam pembelajaran

  • 2. Undang-undang tentang Sisdiknas UU Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat (1): bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan “suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya” untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Depdiknas, 2003)
  • 3. Paradigma Pandangan bahwa mengajar bukanlah sekedar kegiatan dalam menyampaikan informasi (konten- konten materi) Pembelajaran adalah Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kemampuan berpikir peserta didiknya (HOTS & LOTS) Konten hanyalah sebagai sarana untuk berpikir Pembelajaran harus dikelola dan didisain sedemikian rupa sehingga proses berpikir dapat berlangsung PISA & TIMSS
  • 4. Desain pembelajaran TUJUAN APA YANG HARUS DICAPAI? BAGAIMANA CARA MEMBERIKAN PENGALAMAN BELAJAR BAGI SISWA/ MAHASISWA? BGMN CARA MENGETAHUI PENCAPAIAN TUJUAN? • TUJUAN PEMBELAJARAN • INDIKATOR DAN • MATERI PEMBELAJARAN • TES • PENGUKURAN DAN PENILAIAN • EVALUASI •ASSESMEN • TEORI-TEORI BELAJAR • PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN MEDIA PEMBEL • BAHAN PEMBELAJARAN • LINGKUNGAN BELAJAR 22 November, 2022 4
  • 5.
  • 6. Merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dua pendekatan pembelajaran Pendekatan berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) Pendekatan berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) Pendekatan pembelajaran
  • 7. Teori konstruktivis dilandaskan oleh filosofi pendidikan John Dewey dan penelitian Piaget, Vygotsky, psikilog Gestalt Bartlett dan Brunner Pengertian Kontruktivisme Giambatista Vico tahun 1710 Filsafat konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi manusia melalui interaksi dengan objek, fenomena pengalaman dan lingkungan mereka.
  • 8. Kenyataannya Dalam konstruktivisme, penekanan tentang belajar dan mengajar lebih terfokus pada suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka, dan bukan pada kebenaran siswa dalam melakukan replikasi atas apa yang dikerjakan guru.
  • 9. Kecenderungan pembentukan pengetahuan  Pengetahuan adalah fakta,  Pengetahuan sudah ada sebagai satu fakta atau kenyataan, tinggal menunggu untuk ditemukan.  Kebenaran ilmiah sudah ada tinggal menunggu untuk dibuka Pengetahuan merupakan proses pembentukan kita Pengetahuan bukan sekedar fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang telah mempelajarinya. Pengetahuan mengandung suatu proses, bukan fakta yang statis, yang berarti pengetahuan tidak lepas dari orang yang mempelajarinya
  • 10.  pengetahuan kita merupakan konstruksi (bentukan) kita sendiri, bukan imitasi dari kenyataan, bukan gambaran dunia kenyataan yang ada.  pengetahuan selalu merupakan akibat dari konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang (mahasiswa). Mahasiswa membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan.  Pengetahuan bukanlah tentang hal-hal yang terlepas dari pengamat, tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalaman atau dunia yang dialaminya  Proses pembentukan ini berjalan terus menerus, dan setiap kali terjadi reorganisasi atau rekonstruksi karena adanya pengalaman baru. Mengapa harus kontrukstivisme
  • 11. Pada akhir proses belajar pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya Konstruktivime adalah salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik. Dalam pelaksanaan teori belajar konstruktivisme ada beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran yaitu sebagai berikut : • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan bahasa sendiri. • Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga lebih kreatif dan imajinatif. • Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru. • Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa. • Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka. • Menciptakan lingkungan yang kondusif.
  • 12. Konstruktivisme Behaviorieme & maturasionisem • Teori behaviorisme menjelaskan belajar sebagai sistem respon tingkah laku terhadap rangsangan fisik. Dalam teori ini murid dipandang sebagai peserta didik yang pasif, butuh motivasi luar dan dipengaruhi oleh reinforcement. Kurikulum dikembangkan dengan kurikulum yang terstruktur baik dan menentukan bagaimana siswa harus dimotivasi, dirangsang dan dievaluasi. • Maturasionisme adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa pengetahuan konseptual tergantung pada tingkat perkembangan biologis seseorang. Oleh karena itu umur menjadi norma yang penting bagi perkembangan pengetahuan seseorang. Pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) kognitif oleh seseorang terhadap obyek, pengalaman dan lingkungannya.
  • 13. Perbedaan teori belajar konstruktivisme, behaviorisme, maturasionisme konstruktivisme behaviorisme maturasionisme perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam ketrampilan sebagai suatu tujuan pengajaran tergantung pada tingkat perkembangan biologis seseorang. bila seseorang tidak mengkonstruksi pengetahuan secara aktif, meski sudah berusia tua akan tetap tidak berkembang pengetahuannya sistem respon tingkah laku terhadap rangsangan fisik. pengetahuan berkembang sesuai dengan langkah- langkah kedewasaan
  • 14. Piaget (1896-1980 Vygotsky (1896-1934) KONSTRUKTIVISME
  • 15. Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan (epistemologi) yang mempertanyakan: Apa itu pengetahuan Bagaimana orang membangun pengetahuan.
  • 16. Pengetahuan bukan sekedar kumpulan fakta, atau “barang jadi” yang tinggal diambil, atau ditransfer dari seorang kepada orang lain. Pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) kognitif oleh seseorang terhadap obyek, pengalaman dan lingkungannya.
  • 17. Bagaimana orang membangun pengetahuan ? Akan dibahas 2 macam konstruktivisme psikologis yaitu : 1) Konstruktivisme psikologis personal (Piaget) 2) Konstruktivisme psikologis sosiokultural (Vygotsky)
  • 19. • Jean Piaget adalah psikolog pertama yang menggunakan filsafat konstruktivisme • Teori pengetahuannya dikenal dengan teori adaptasi kognitif. Setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan lingkungan untuk dapat bertahan hidup, demikian juga struktur pemikiran manusia. • Manusia berhadapan dengan tantangan, pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secaca kognitif (mental). Untuk itu, manusia harus mengembangkan skema pikiran lebih umum atau rinci, atau perlu perubahan, menjawab dan menginterpretasikan pengalaman-pengalaman tersebut.
  • 20. KONSEP KERJA TEORI PIAGET • Environment (stimulus) Filtered • Fungsional invarian Adaption: (Asimilasi dan/ atau Akomodasi) Membentuk struktur kognitif baru atau mengubah struktur kognitif yg sudah ada • Skema
  • 21. Kontruktivisme Psikologis Personal PIAGET  Piaget menfokuskan pada proses intra personal (individual) dalam mengkonstruksi pengetahuan  Mengajukan fungsi intelektual anak dari 3 aspek  Proses yang terjadi ketika interaksi dengan lingkungan (adaptasi intelektual)  Bagaimana pengetahuan itu disusun  Perbedaan kualitatif dalam berpikir pada berbagai tahap perkembangan Setiap orang memiliki struktur kognitif yang disebut skema. Dengan skema orang beradaptasi dan mengkoordinasi obyek, pengalaman dan lingkungannya (Teori adaptasi Intelektual)
  • 22. Proses pembentukan pengetahuan (skema) Teori Adaptasi Intelektual Asimilasi Akomodasi Equilibrasi
  • 23. Proses dalam pembentukan pengetahuan seseorang • Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan lingkungan. • Asimilasi adalah proses kognitif perubahan skema yang tetap mempertahankan konsep awalnya, hanya menambah atau merinci. • Akomodasi adalah proses pembentukan skema baru atau karena konsep awal sudah tidak cocok lagi. • Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sehingga seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamya (skemata). Proses perkembangan intelek seseorang berjalan dari disequilibrium menuju equilibrium melalui asimilasi dan akomodasi.
  • 24. PENGETAHUAN MENURUT PIAGET PENG. FISIS PENG. MATEMATIKA- LOGIS PENG. SOSIAL
  • 25. • Pengetahuan fisis, didapat dari abstraksi seseorang terhadap obyek secara langsung. • Pengetahuan matematis logis, didapat dari abstraksi seseorang terhadap relasi dan fungsi obyek secara tidak langsung. • Pengetahuan sosial didapat dari interaksi seseorang dengan masyarakat, lingkungan dan budaya yang ada. Bagi Piaget, pengetahuan selalu memerlukan pengalaman, baik pengalaman fisis maupun pengalaman mental.
  • 26. Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget • Sensorimotor (0 – 2 tahun): anak mengatur alamnya dengan indera (sensori) dan tindakan (motor) • Praoperasi (2 – 7 tahun):  anak belum mampu melakukan operasi-operasi mental • Operasi Konkrit (8 – 11 tahun): anak belum mampu berpikir abstrak Berpikir secara kombinasi atau klasifikasi Berpikir reversibel • Operasi Formal (11 tahun ke atas) dengan ciri pokok :  hipotetis  abstrak  deduktif dan induktif  logis dan probabilitas
  • 27. Konstruktivisme Psikologis Sosiokultural VYGOTSKY Vygotsky meyakini bahwa semua fungsi mental yang lebih tinggi berasal dari hubungan sosial antar personal (interpersonal) Piaget menfokuskan pada proses intra personal (individual) dalam mengkonstruksi pengetahuan.
  • 28. Teori Vygotsky (Konstruktivisme Sosial) • Potret perkembangan manusia sebagai suatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan social dan budaya. • Proses mental: ingatan, perhatian (Pembelajaran), penalaran. • Menggunakan temuan-temuan di masyarakat seperti: bahasa, matematika, alat-alat ingatan. • Bahasa – pemikiran – social – kebudayaan - masyarakat. • Bahasa dalam bentuknya yang paling awal berbasis social.
  • 29. Vygotsky mengemukakan hukum dan beberapa konsep sbb. 1. Konsep Spontan Konsep spontan adalah hasil generalisasi dan internalisasi pengalaman pribadi sehari-hari. Konsep spontan tidak diperoleh melalui pembelajaran secara sistematis, sehingga bisa keliru 2. Konsep Ilmiah Konsep ilmiah adalah generalisasi atas pengalaman manusia yang dibakukan dalam ilmu pengetahuan dan diajarkan melalui pembelajaran yang sistematis, sehingga lebih terjamin kebenarannya
  • 30. • TATARAN SOSIAL. Tataran dimana pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial di antara orang-orang yang membentuk lingkungan sosial pembelajar. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut sebagai kategori interpsikologis atau intermental. • TATARAN PSIKOLOGIS. Tataran dimana terjadi proses internalisasi, sehingga terbangun konsep baru. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut sebagai kategori intrapsikologis atau intramental. Menurut Vygotsky setiap kemampuan pembelajar tumbuh dan berkembang melewati dua tataran.
  • 31. 4. Zone of Proximal Development (ZPD). ZPD dapat dipandang sebagai sejenis wilayah penyangga di mana dalam wilayah ini pembelajar dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Dalam wilayah ini, fungsi-fungsi atau kemampuan-kemampuan yang belum matang namun sedang dalam proses menjadi matang, dan akan menjadi matang lewat interaksi dan bimbingan orang dewasa atau berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten. 5. Scaffolding. Pada ZPD seorang pembelajar membutuhkan bimbingan, bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten agar dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Proses membimbing dan membantu ini disebut scaffolding atau topangan.
  • 32. ZPD (zone of Proximal Development • Merupakan istilah dari Vygotsky untuk tugas- tugas yang terlalu sulit dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang-orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil. • Batas Tertinggi: Level tanggung jawab tambahan anak yang dapat diterima dengan bantuan instruktur yang terampil.
  • 33. • ZPD (tenaga pendidik tinggal di zona ini): Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang menjadi target pada setap tingkat yang dipersyaratkan oleh aktivitas itu. • Batas terendah: Dikerjakan sendiri oleh anak, level pemecahan masalah yang dicapai pada tugas-tugas yang dikerjakan sendiri oleh anak.
  • 34. 6. Mediasi Interaksi sosial dapat berlangsung jika dimediasikan dengan alat-alat psikologis (psychological tools) berupa bahasa, tanda dan lambang atau semiotika. Vygotsky sangat menekankan fungsi mediasi dari bahasa.
  • 35. Piaget atau Vygotsky ? Cukup lama konstruktivisme personal Piaget dan konstruktivisme sosiokultural Vygotsky dipertentangkan. Sekarang para ahli berpendapat kedua jenis konstruktivisme itu saling melengkapi.
  • 36. Persamaan yang ada dalam kedua jenis konstruktivisme itu antara lain : a) Keduanya mengakui adanya pengetahuan atau konsep awal. Piaget menyebutnya skema, Vygotsky menyebutnya konsep spontan. b) Keduanya sepakat bahwa pengetahuan itu dibangun oleh pembelajar. Dalam proses konstruksi pengetahuan, Piaget lebih menekankan peran personal, Vygotsky lebih menekankan peran sosiokultural.
  • 37. Implikasi Konstruktivisme terhadap Proses Belajar 1. Belajar adalah kegiatan aktif dari mahasiswa mengkonstruksi (membangun) pengetahuan, tidak sekedar mengumpulkan fakta. 2. Mahasiswa memasuki kelas tidak dengan kepala kosong. Mahasiswa sudah membawa konsep awal yang bermacam-macam. Juga membawa perbedaan, bahkan kesalahan.
  • 38. 3. Mahasiswa memiliki cara sendiri (kekhasan) untuk membangun pengetahuan. Mahasiswa perlu mengenali kekhasan dirinya dan mencoba bermacam-macam cara belajar. 4. Pengetahuan dibangun secara individual dan sosial. Mahasiswa perlu belajar bersama. 5. Belajar memerlukan interaksi sosial dengan orang yang lebih tahu. Belajar juga merupakan proses dimana seseorang masuk dalam kultur orang terdidik.
  • 40. 1. Mengajar berarti memberi peluang dan fasilitas agar proses mengkonstruksi pengetahuan bisa terjadi. Mengajar bukan proses memindahkan pengetahuan dari dosen ke mahasiswa. 2. Dosen menjadi mediator dan fasilitator dengan fungsi a. menyediakan pengalaman belajar b. menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang c. Memonitor, mengevaluasi memberi topangan selama poses mahasiswa belajar. d. memberi umpan balik
  • 41. 3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dosen. a. Hendaknya tidak melihat mahasiswa sebagai tidak tahu apa- apa. b. Perlu mengerti cara berpikir mahasiswa. c. Perlu mengerti sifat kesalahan mahasiswa. d. Perlu membiarkan mahasiswa menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah. e. Perlu mengerti konteks materi dan konteks pengalaman mahasiswa f. Tidak terpaku pada satu-satunya strategi pembelajaran.
  • 42. Peran Peserta Didik • Belajar konstruktivisme adalah kegiatan belajar yang aktif, dimana pelajar membangun sendiri pengetahuannya, menyesuaikan konsep dan ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran mereka. • Dalam proses belajar konstruktivisme pelajar harus mempunyai pengalaman membuat hipotesis, menguji hipotesis, memanipulasi objek, memecahkan masalah, mencari jawaban, menggambarkan, meneliti, berdialog, mengadakan refleksi, mengungkapkan pertanyaan, mengekspresikan gagasan untuk membentuk konstruksi baru. • Peserta didik harus membentuk pengetahuan mereka sendiri dan guru membantu sebagai mediator dalam proses pembentukan itu.
  • 43. Aspek/faktor yang berperan pada pembelajaran konstruktivisme • Peserta didik. melalui proses asimilasi dan akomodasi siswa membangun pengetahuan, aktif melakukan kegiatan, berpikir, menyusun konsep, memberi makna • Pendidik membantu kelancaran proses pengkonstuksian, guru dituntut memahami jalan pikiran siswa dalam belajar • Sarana belajar. pembelajaran menekankan pada aktivitas siswa, maka bahan ajar, media, lingkungan dan fasilitas lainnya harus disediakan • Evaluasi. sebagai sarana untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran, bentuk evaluasi: tugas autentik, penilaian autentik yang menggambarkan proses berpikir yang lebih tinggi
  • 44. Belajar konstruktivisme dalam kelompok • Belajar konstruktivisme dalam kelompok belajar, peserta didik dapat mengungkapkan bagaimana ia dapat melihat persoalan dan apa yang akan dibuatnya dengan persoalan itu • Belajar akan memberi kesempatan kepada seseorang untuk secara aktif membuat abstraksi. Usaha untuk menjelaskan sesuatu kepada temannya justru membantunya untuk melihat sesuatu dengan lebih jelas dan bahkan melihat inkonsistensi pandangan mereka sendiri. • Apabila temannya belum memiliki jawaban yang siap, akan meningkatkan keberanian siswa untuk mencari jawaban dan mendorong untuk menemukannya. Kesalahan yang ditunjukkan oleh teman dianggap kurang menyakinkan dibandingkan bila ditunjukkan oleh guru, ini dapat meningkatkan rasa harga diri peserta didik
  • 45. Dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa karena siswa selalu dipancing dengan pertanyaan Dapat menguasai secara tuntas topik-topik yang dibicarakan karena adanya tukar pendapat antara siswa sehingga didapatkan suatu kesimpulan akhir. Mengajarkan siswa berfikir kritis karena selalu dipancing untuk mengeluarkan ide-ide Melatih siswa belajar bekerja sistematis Membutuhkan banyak waktu Sukar menentukan pendapat yang sama karena setiap siswa mempunyai gagasan yang berbeda-beda.
  • 46. Beberapa Model Pembelajaran yang Konstruktivistik Secara singkat strategi /model pembelajaran yang konstruktivistik adalah strategi pembelajaran yang mengaktifkan mahasiswa.
  • 47. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 2. Model pembelajaran Berbasis Project (Project Based Learning) 3. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching & Learning = CTL) 4. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 5. Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning) 6. Model pembelajaran Induktif 7. Dan lain-lain Teori Belajar Kontruktivisme Melandasi Model-Model Pembelajaran
  • 48. Tugas Individu 1. Bagaimana kaitan metode belajar scoffoding dengan pembelajaran konstruktivisme…. 2. Mengapa pembelajaran kooperatif baik dilakukan untuk mencapai pembelajaran Konstruktivisme.... 3. Dapatkah sekelompok siswa mengkondtruksi pengetahuan baru mereka hanya dengan saling berdiskusi dengan teman sebaya tanpa bantuan guru atau orang yang lebih dewasa….. 4. Bagaimana cara mengajarkan berfikir kritis pada anak sejak didin….