Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi antara lingkungan, karakteristik individu, dan perilaku, serta melibatkan proses kognitif seperti perhatian dan peniruan. Eksperimen Bobo Doll menunjukkan anak-anak belajar perilaku agresif dari orang dewasa sekitar melalui pengamatan. Teori ini memberikan penekanan pada pentingnya model dan penguatan dalam pembelajaran.
Teori pembelajaran behaviorisme menekankan bahawa pembelajaran adalah perubahan tingkah laku melalui rangsangan dan penguatan, manakala teori kognitif menyatakan pembelajaran adalah proses kognitif dalaman, dan teori sosial menyatukan unsur kognitif dan lingkungan sosial dalam pembelajaran. Teori humanis pula menekankan pembelajaran bergantung kepada emosi pelajar dan memenuhi potensi setiap individu.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menjelaskan bahwa individu dapat belajar melalui observasi dan modelling tanpa harus mengalami konsekuensi secara langsung. Eksperimen Bandura menunjukkan anak-anak yang mengamati model berperilaku agresif akan meniru perilaku tersebut tergantung penguatan atau hukuman yang diterima model. Teori ini menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui proses kognitif dan motivasi internal
Teori Pembelajaran Sosial dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1977. Teori ini menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Terdapat empat tahapan dalam pembelajaran sosial yaitu atensi, retensi, reproduksi, dan motivasi. Teori ini sering diterapkan dalam kasus anak yang meniru perilaku yang dilihat di televisi.
Teori pembelajaran sosial menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengamatan terhadap orang lain. Ada empat elemen penting pembelajaran ini yaitu atensi, retensi, produksi, dan motivasi. Pembelajaran dapat berupa mengajarkan perilaku baru, memperkuat yang lama, mengubah yang merugikan, atau menimbulkan emosi. Pengaturan diri dan modifikasi kognitif penting agar siswa belajar secara mandiri.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi antara lingkungan, karakteristik individu, dan perilaku, serta melibatkan proses kognitif seperti perhatian dan peniruan. Eksperimen Bobo Doll menunjukkan anak-anak belajar perilaku agresif dari orang dewasa sekitar melalui pengamatan. Teori ini memberikan penekanan pada pentingnya model dan penguatan dalam pembelajaran.
Teori pembelajaran behaviorisme menekankan bahawa pembelajaran adalah perubahan tingkah laku melalui rangsangan dan penguatan, manakala teori kognitif menyatakan pembelajaran adalah proses kognitif dalaman, dan teori sosial menyatukan unsur kognitif dan lingkungan sosial dalam pembelajaran. Teori humanis pula menekankan pembelajaran bergantung kepada emosi pelajar dan memenuhi potensi setiap individu.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menjelaskan bahwa individu dapat belajar melalui observasi dan modelling tanpa harus mengalami konsekuensi secara langsung. Eksperimen Bandura menunjukkan anak-anak yang mengamati model berperilaku agresif akan meniru perilaku tersebut tergantung penguatan atau hukuman yang diterima model. Teori ini menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui proses kognitif dan motivasi internal
Teori Pembelajaran Sosial dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1977. Teori ini menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Terdapat empat tahapan dalam pembelajaran sosial yaitu atensi, retensi, reproduksi, dan motivasi. Teori ini sering diterapkan dalam kasus anak yang meniru perilaku yang dilihat di televisi.
Teori pembelajaran sosial menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengamatan terhadap orang lain. Ada empat elemen penting pembelajaran ini yaitu atensi, retensi, produksi, dan motivasi. Pembelajaran dapat berupa mengajarkan perilaku baru, memperkuat yang lama, mengubah yang merugikan, atau menimbulkan emosi. Pengaturan diri dan modifikasi kognitif penting agar siswa belajar secara mandiri.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan pada empat konsep utama: (1) pembelajaran observasional, (2) regulasi diri, (3) efikasi diri, dan (4) pengaruh timbal balik antara individu, perilaku, dan lingkungan. Teori ini menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelan tanpa harus melakukan pengujian langsung.
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Makalah ini membahas tentang teori belajar sosial dan implikasinya dalam pendidikan. Teori belajar sosial menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Konsep utama teori ini adalah bahwa lingkungan, perilaku, dan faktor kognitif saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Teori ini berimplikasi penting dalam pendidikan karena menekankan peran model dan lingkungan dalam
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Eksperimen Bobo Doll-nya menunjukkan anak-anak dapat meniru perilaku agresif orang dewasa. Bandura adalah psikolog terkenal dengan kontribusinya dalam teori pembelajaran sosial dan efikasi diri.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menyatakan bahwa individu belajar melalui peniruan tingkah laku orang lain. Ia menekankan pentingnya proses pembelajaran norma-norma sosial, terutamanya dalam kalangan kanak-kanak. Menurut teorinya, terdapat beberapa tahap pembelajaran melalui peniruan: tahap perhatian, penyimpanan dalam ingatan, reproduksi, dan motivasi.
Teori pembelajaran sosial Bandura menyatakan bahwa individu belajar melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Ia terdiri dari empat tahap proses pembelajaran: perhatian, penyimpanan ingatan, reproduksi, dan motivasi. Teori ini menekankan peranan keluarga dan masyarakat dalam memastikan anak-anak hanya meniru tingkah laku yang positif.
Ringkasan singkat teori pembelajaran sosial menurut dokumen tersebut adalah: (1) teori ini menekankan pembelajaran melalui peniruan tingkah laku orang lain sebagai model, (2) proses pembelajaran meliputi perhatian terhadap model, penyimpanan informasi, pengeluaran tingkah laku, dan peneguhan, (3) teori ini memberi penekanan kepada interaksi sosial dalam pembelajaran.
Created by Cakguru.com
Daftar isi.
- Pengertian teori belajar sosial
- Tokoh teori belajar sosial
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar sosial
- Penerapannya dalam pendidikan
- Pengertian teori belajar Humanistik
- Tokoh teori humanistik
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik
Dokumen tersebut merangkum beberapa teori pembelajaran utama seperti teori humanis, behavioristik, sosial, dan kognitif. Teori-teori tersebut mencakup prinsip-prinsip dasar pembelajaran manusia melalui pengalaman, peniruan, kognisi, dan pengembangan potensi diri. Dokumen tersebut juga menjelaskan tokoh-tokoh kunci dan proses-proses yang terkait dengan masing-masing teori pembelajaran.
Teori belajar sosial menjelaskan bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses observasi dan modelling, dengan mempertimbangkan interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan (reciprocal determinism). Teori ini menyatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan tanpa penguatan langsung (beyond reinforcement), dan bahwa kemampuan berpikir simbolik memungkinkan regulasi diri untuk mengatur lingkun
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar sosial yang menekankan pengaruh lingkungan sekitar terhadap perilaku manusia melalui penguatan dan pembelajaran peniruan. Teori ini menjelaskan konsep observasi belajar dan self efficacy serta kelemahan dan kelebihan dari teori belajar sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori belajar dan motivasi. Teori-teori tersebut meliputi teori tingkah laku, kognitif, humanistik, siberetik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar seperti internal dan eksternal. Juga dibahas berbagai teori motivasi seperti hierarki kebutuhan Maslow, dua faktor Herzberg, kebutuhan McClelland, proses harapan Vroom, dan keadilan.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan pada empat konsep utama: (1) pembelajaran observasional, (2) regulasi diri, (3) efikasi diri, dan (4) pengaruh timbal balik antara individu, perilaku, dan lingkungan. Teori ini menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelan tanpa harus melakukan pengujian langsung.
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Makalah ini membahas tentang teori belajar sosial dan implikasinya dalam pendidikan. Teori belajar sosial menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Konsep utama teori ini adalah bahwa lingkungan, perilaku, dan faktor kognitif saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Teori ini berimplikasi penting dalam pendidikan karena menekankan peran model dan lingkungan dalam
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Eksperimen Bobo Doll-nya menunjukkan anak-anak dapat meniru perilaku agresif orang dewasa. Bandura adalah psikolog terkenal dengan kontribusinya dalam teori pembelajaran sosial dan efikasi diri.
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menyatakan bahwa individu belajar melalui peniruan tingkah laku orang lain. Ia menekankan pentingnya proses pembelajaran norma-norma sosial, terutamanya dalam kalangan kanak-kanak. Menurut teorinya, terdapat beberapa tahap pembelajaran melalui peniruan: tahap perhatian, penyimpanan dalam ingatan, reproduksi, dan motivasi.
Teori pembelajaran sosial Bandura menyatakan bahwa individu belajar melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Ia terdiri dari empat tahap proses pembelajaran: perhatian, penyimpanan ingatan, reproduksi, dan motivasi. Teori ini menekankan peranan keluarga dan masyarakat dalam memastikan anak-anak hanya meniru tingkah laku yang positif.
Ringkasan singkat teori pembelajaran sosial menurut dokumen tersebut adalah: (1) teori ini menekankan pembelajaran melalui peniruan tingkah laku orang lain sebagai model, (2) proses pembelajaran meliputi perhatian terhadap model, penyimpanan informasi, pengeluaran tingkah laku, dan peneguhan, (3) teori ini memberi penekanan kepada interaksi sosial dalam pembelajaran.
Created by Cakguru.com
Daftar isi.
- Pengertian teori belajar sosial
- Tokoh teori belajar sosial
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar sosial
- Penerapannya dalam pendidikan
- Pengertian teori belajar Humanistik
- Tokoh teori humanistik
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik
Dokumen tersebut merangkum beberapa teori pembelajaran utama seperti teori humanis, behavioristik, sosial, dan kognitif. Teori-teori tersebut mencakup prinsip-prinsip dasar pembelajaran manusia melalui pengalaman, peniruan, kognisi, dan pengembangan potensi diri. Dokumen tersebut juga menjelaskan tokoh-tokoh kunci dan proses-proses yang terkait dengan masing-masing teori pembelajaran.
Teori belajar sosial menjelaskan bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses observasi dan modelling, dengan mempertimbangkan interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan (reciprocal determinism). Teori ini menyatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan tanpa penguatan langsung (beyond reinforcement), dan bahwa kemampuan berpikir simbolik memungkinkan regulasi diri untuk mengatur lingkun
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar sosial yang menekankan pengaruh lingkungan sekitar terhadap perilaku manusia melalui penguatan dan pembelajaran peniruan. Teori ini menjelaskan konsep observasi belajar dan self efficacy serta kelemahan dan kelebihan dari teori belajar sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori belajar dan motivasi. Teori-teori tersebut meliputi teori tingkah laku, kognitif, humanistik, siberetik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar seperti internal dan eksternal. Juga dibahas berbagai teori motivasi seperti hierarki kebutuhan Maslow, dua faktor Herzberg, kebutuhan McClelland, proses harapan Vroom, dan keadilan.
Similar to 220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_TEORI SOSIAL.pptx (20)
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. TEORI BELAJAR MENURUT PANDANGAN SOSIAL
DAN LANDASAN FILOSOFISNYA
NAMA : AZIZAH AULIA AMMAR
NIM : 220120002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA
DOSEN PEMBIMBING :
Nurhasanah, S.Pd, M.Pd.
2. PENGERTIAN TEORI BELAJAR SOSIAL
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning
adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-
teori belajar lainnya. Teori belajar sosial merupakan perluasan teori belajar
perilaku yang tradisional (behaviorisme). Teori ini dikembangkan oleh Albert
Bandura (1969). Prinsip belajar menurut Bandura adalah usaha menjelaskan
belajar dalam situasi alami. Adapun pengertian dari teori pembelajaran sosial
(social learning theory) atau pembelajaran observasional (observational learning)
yaitu:
a. Pembelajaran observasional merupakan pembelajaran yang dilakukan ketika
seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain (John W.
Santrock:2008).
b. Pembelajaran observasional merupakan proses di mana informasi diperoleh
dengan memerhatikan kejadian-kejadian dalam lingkungan (B.R. Hergenhahn
dan Matthew Holson:2008).
3. Dalam percobaan boneka Bobo, Bandura
mengilustrasikan bagaimana pembelajaran sosial dapat
terjadi bahkan dengan menyaksikan seorang model yang
tidak diperkuat atau dihukum. Dalam eksperimen tersebut,
anak-anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa
disekitarnya. Eksperimen tersebut juga menunjukkan
perbedaan pembelajaran dan kinerja.
4. Adapun konsep utama dari teori belajar Albert Bandura, yaitu:
a. Pemodelan
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial Albert
Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui
pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. (Arends,
1997:67).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati
tingkah laku orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian
dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru dengan
pengalaman sebelumnya atau mengulang-mengulang kembali. Dengan jalan
ini memberi kesempatan kepada orang tersebut untuk mengekspresikan
tingkah laku yang dipelajari.
Berdasarkan pola perilaku tersebut, selanjutnya Bandura
mengklasifikasi empat fase belajar dari pemodelan, yaitu:
1. Fase Atensi (Perhatian)
2. Fase Retensional (Mengingat)
3. Fase Reproduksi
4. Fase Motivasional
5. b. Belajar Vicarious
Sebagian besar belajar observasional termotivasi oleh harapan
bahwa meniru model dengan baik akan menuju pada pada
reinforcement. Akan tetapi, akan ada orang yang belajar dengan
melihat orang diberi reinforcement atau dihukum waktu terlibat
dalam perilaku-perilaku tertentu. Inilah yang disebut belajar
“vicarious”.
c. Perilaku Diatur-Sendiri (Self-Regulated Behavior)
Bandura mengatakan bahwa perilaku manusia sebagian besar
merupakan perilaku yang diatur oleh dirinya sendiri (self-regulated
behavior). Manusia belajar suatu standar performa (performance
standards), yang menjadi dasar evaluasi diri. Apabila tindakan
seseorang bisa sesuai atau bahkan melebihi standar performa, maka ia
akan dinilai positif, tetapi sebaliknya, bila dia tidak mampu
berperilaku sesuai standar, dengan kata lain performanya di bawah
standar, maka ia akan dinilai negatif.
6. JENIS – JENIS PEMODELAN
a. Peniruan Langsung
b. Peniruan Tak Langsung
c. Peniruan Gabungan
d. Peniruan Sesaat/Seketika
e. Peniruan Berkelanjutan
7. CIRI – CIRI TEORI PEMODELAN BANDURA
1. Unsur pembelajaran utama ialah perhatian dan peniruan.
2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan,
nilai dan lain-lain.
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang
didemonstrasikan guru sebagai model.
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan
dan penguatan yang positif.
5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan,
dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri
dengan penguatan yang positif.
8. APLIKASI TEORI BELAJAR SOSIAL
TERHADAP PEMBELAJARAN
Pembelajaran Matematika
Dalam mengajarkan tentang penjumlahan dan pengurangan
garis bilangan bulat, guru bisa memberikan materi dengan
menggunakan media pola lantai yang diperagakan oleh gurunya. Di
sini guru memperagakan cara untuk menjumlahkan atau
mengurangi bilangan dengan jelas kepada siswa. Selain itu, guru
juga dapat mengajak siswa untuk melakukan hal yang sama yang di
contohkan oleh gurunya. Dalam hal ini guru dapat mengajak siswa
belajar sambil bermain.
9. IMPLEMENTASI TEORI ALBERT BANDURA
DALAM PEMBELAJARAN
Penerapan dalam proses pembelajaran di dalam kelas,
antara lain:
1. Penyampaian guru hendaklah cakap dan menarik agar dapat
menjadi model bagi siswa.
2. Demonstrasi yang dilakukan oleh guru hendaknya jelas serta
menarik agar siswa dapat meniru dengan cepat.
3. Hasil pekerjaan guru, lukisan, hendaknya bermutu.
4. Guru boleh menggunakan teman sejawat yang terbaik sebagai
model.
10. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TEORI
BELAJAR SOSIAL
a. Kelemahan
Teori pembelajaran sosial Bandura sangat sesuai jika
diklasifikasikan dalam teori behaviorisme. Ini karena, teknik
pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah
laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan
pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.
Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk
tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling),
sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan
teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negatif,
termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
11. b. Kelebihan
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori
belajar sebelumnya, karena itu menekankan bahwa lingkungan
dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif
orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia
bukan semata-mata refleks atas stimulus (S-R bond), melainkan
juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara
lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.
Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada
perlunya conditioning (pembiasan merespon) dan imitation
(peniruan). Selain itu pendekatan belajar sosial menekankan
pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari
perkembangan anak-anak. Penelitian ini berfokus pada proses
yang menjelaskan perkembangan anak-anak, faktor sosial dan
kognitif.