1. PEMINTALAN SERAT SUTERA
I.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
:
Untuk mengetahui dan memahami proses pemintalan pada serat
sutera
Tujuan
:
- Memahami & mengetahui bentuk mesin dari pemintalan serat
sutera
- Mengetahui proses pemintalan dari pemasakan cocon sampai
menjadi benang dalam bentuk strange.
II.
TEORI DASAR
Serat sutra berasal dari bahan alam yaitu dari cocon ulat sutra. Ulat sutra setelah
berumur tertentu akan mengeluarkan cairan yaitu serisin dan fibroin untuk menutupi
badannya selama proses menjadi kupu-kupu. Fibroin adalah serat yang berbentuk filamen
yang dipakai untuk serat sutra, sedangkan serisin adalah cairan perekat yang berfungsi
untuk merekatkan fibroin sehingga bisa menyatu menjadi cocon. Gambar cocon :
1
2. Pada dasarnya pemintalan pada sutra disebut reeling bukan lagi pemintalan, hal
tersebut dikarenakan pada sutra seratnya sudah berbentuk filament dan proses
pemintalannya hanya terjadi pengelosan dan penggulungan serat sutra. Fibroin yang
direkatkan oleh serisin dikelos dengan cara sebagai berikut :
1. Cocon sutra direbus terlebih dahulu dalam suhu
dan dalam waktu untuk
menlunturkan kandungan serisin dari cocon sehingga memudahkan dalam
pemintalannya.
2. setelah itu dinasukan dalam air hangat (
) untuk dicari ujung fibroinnya
3. setelah ujung seratnya didapat, ujung serat dari beberapa cocon disatukan sesuai
dengan nomer benang yang telah ditentukan, lalu dikaitkan pada mesin.
4. mesin dijalankan untuk me-reeling serat sutra.
Gambar mesin pemintalan sutra
2
3. DISKUSI
•
Pada saat pemasakan kokon harus pada suhu tinggi,agar kokon dapat lunak.
•
Ketika mencari ujung kokon,bisa menggunakan alat yang di sebut floishine
atau jika dengan cara sederhana bisa menggunakan sikat.
•
Jumlah kokon waktu reeling harus selalu konstan,sehingga harus selalu
dilihat.Apabila jumlah kokon kurang maka akan mempengaruhi kerataan benang.
3
4. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemintalan benang yang dapat dilakukan
dengan beberapa cara baik itu tradisional maupun dengan menggunakan mesin pada
dasarnya memenuhi prinsip yang sama yaitu pembukaan serat, pembersihan,
pengecilan, pemberian antihan/twist dan penggulungan benang.
DAFTAR PUSTAKA
Pawitro, S.Teks. ; Soemarno, M.Sc. ; Hartono, Dipl.Ing. ; Suparmas, Gakushi ;
TEKNOLOGI PEMINTALAN (BAGIAN KEDUA) ; INSTITUT TEKNOLOGI TEKSTIL ;
Bandung 1975
Samidjo, S.Teks, Rangkuman Teori Ring Spinnig System ; STTT ; Bandung 2003
4