SlideShare a Scribd company logo
• Definisi Larutan
• Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
• Rumus Molaritas, Molalitas, Fraksi Mol, Kadar
Zat
• Larutan Asam dan Basa
• Indikator Asam dan Basa
HAL YANG DIBAHAS
• larutan adalah
campuran homogen
yang terdiri dari dua
atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit
di dalam larutan
disebut (zat) terlarut
atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada
zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut
atau solven
PENGERTIAN LARUTAN
PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN
LARUTAN NON ELEKTROLIT
• Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya
lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam
larutan.
• Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala
berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak
menyala pada alat uji
1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar
listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya
air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-
lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali
tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3
dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya
lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan
lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2
Molaritas larutan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Keterangan :
M = Molaritas larutan
g = massa zat terlarut (gram) Mr
= Massa relative zat terlarut mL
= Volume larutan (ml)
1. MOLARITAS (M)
molalitas larutan menentukan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 Kg (1000 gram) pelarut.
p = Massa pelarut MOLALITAS LARUTAN CAMPURAN
Untuk menghitung molalitas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
Keterangan :
m = molalitas larutan
g1 = massa zat terlarut 1 (gram) g2
= massa zat terlarut 2 (gram) Mr1 =
Massa relative zat terlarut 1 Mr2 =
Massa relative zat terlarut 2 P1 =
Massa pelarut 1 (gram)
P2 = Massa pelarut 2 (gram)
2. MOLALITAS (M)
Fraksi mol larutan adalah perbandingan mol suatu zat dengan mol total larutan (gabungan zat terlarut dan
Palarut
Keterangan =
X = Fraksi mol
A = Terlarut
B = Pelarut
3. FRAKSI MOL (X)
Kadar zat larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam 100 gram larutan. Untuk menghitung
kadar zat dalam larutan dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
4. KADAR ZAT (PERSEN)
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut
tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
-Larutan urea
-Larutan sukrosa
-Larutan glukosa
-Larutan alkohol dan lain-lain
B. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif
antara zat terlarut dan pelarut.
Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen
dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Keterangan :
xA = fraksi mol zat A
nA = mol zat A
xB = fraksi mol zat B
nB = mol zat B
xA = XB =
CONTOH SOAL
Hitunglah fraksi mol zat terlarut bila 117 gram NaCl
dilarutkan dalam 360 air! (Mr NaCl = 58,7)
Penyelesaian :
Mol NaCl = massaNaCl / MrNaCl = 117 / 58,7 = 2 mol
Mol H2O = massa H2O / Mr H2O = 360 / 18 = 20 mol
Fraksi Mol NaCl = = 0,091
Jadi, fraksi mol NaCl adalah 0,091.
2. PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100
gram larutan.
CONTOH SOAL :
Dosis suatu larutan desinpeksi adalah 15% volume larutan
yang akan didesinpeksi adalah 25 L, hitung larutan desinpeksi
yang dibutuhkan ?
Penyelesaian :
% = Dosis = 15%
Volume= 25 L
Gram =
15/100 ×
25.000
= 3,750 ml
= 3,75 L
,
,
,
3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
CONTOH SOAL :
Berapakah molalitas larutan yang mengandung 4 gr NaOH (Ar Na
= 23 gr/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1 gr/mol) terlarut
dalam 250 gr air?
Penyelesaian:
Diketahui:
massa NaOH = 4 gr Ar Na = 23
gr/mol Ar O = 16 g/mol
Ar H = 1 gr/mol
massa air = 250 gr = 0,25 kg
Ditanyakan: m = ? Jawab:
Mr.NaOH = 40 gr/mol
jumlah mol NaOH = massa/Mr
jumlah mol NaOH = 4 gr/(40 gr/mol)
jumlah mol NaOH = 0,1 mol
m = jumlah mol/p
m = 0,1 mol /0,25 kg m = 0,4 m
4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
CONTOH SOAL :
Ditimbang 4 gr NaOH dan dilarutkan dalam 500 ml, Berapa
molaritas?
M = mol
L
Mol = gr
BM/mr
gr
M =
BM/mr
× Vol
Penyelesaian :
BM NaOH = 40
mol = gr/BM = 4/40
= 0,1 mol
M = mol/vol = 0,1/ 0,5 = 0,2 M
5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1
liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan : N = M x
valensi
N = M × V˚ gr
N =
BE × Vol
BM
BE = Berat Ekuivalen = ( Hanya untuk asam)
Valensi
CONTOH SOAL
Tersedia cristal H2C2O4 10 H2O (ASAM OKSALAT) BM = 126,
hitung berapa gram yang dibutuhkan untuk membuat larutan As
Oksalat 0,2 N sebanyak 500 ml !
Penyelesaian :
DIK : DIT:
BM = 126 Gram = . . . ?
N = 0,2 N
V = 500 ml = 0,5 L
Jawab :
BE Asam oksalat = BM/2 = 126/2 = 63
Gram = N × BE × V
= 0,2 × 63 × 0,5
= 6,3 gram
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
dalam air melepakan ion H+, sedangkan
basa adalah zat yang dalam air melepaskan
ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah
ion H+, sedangkan pembawa sifat basa
adalah ion OH–.
PENGERTIAN LARUTAN ASAM
DAN BASA
Indikator asam-basa (disebut juga
Indikator pH) adalah senyawa halokromik
yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke
dalam sampel, umumnya adalah larutan yang
akan memberikan warna sesuai dengan
kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur
25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral
adalah 7,0
INDIKATOR ASAM DAN BASA
• Lakmus adalah
campuran zat pewarna
berbeda yang larut dalam
air yang diekstrak dari
lumut. Campuran ini
sering diserap ke dalam
kertas saring untuk
menghasilkan salah satu
bentuk tertua dari
indikator pH, yaitu kertas
lakmus, yang digunakan
untuk menguji kadar
keasaman bahan.
KERTAS LAKMUS
1. Indikator Alami
•Indikator alami yang dapat
digunakan untuk menentukan sifat
asam, basa, dan garam suatu zat
antara lain kulit manggis, bunga
sepatu, dan kubis ungu. Untuk
menjadikan indikator alami, maka
kulit manggis, bunga sepatu, dan
kubis ungu terlebih dahulu dibuat
ekstrak dengan cara
menghaluskannya dan menambahkan
air.
2. Indikator Buatan
•Indikator buatan untuk
mengidentifikasi asam, basa, dan
garam, antara lain kertas lakmus,
kertas indikator, bahan indikator, dan
pH meter.
INDIKATOR ALAMI DAN BUATAN
• Dari keseluruhan teori
asam basa, maka dapat
disimpulkan sebagai
berikut
1. Teori Asam Basa
Arrhenius
- Asam adalah spesies yang
menghasilkan ion H+ atau
H30+ dalam larutan
berarir.
- Basa adalah spesies yang
menghasilkan ion OH-
dalam larutan berair
TEORI ASAM BASA
2. Teori asam basa lewis
-asam adalah spesies penerima
(akseptor) pasangan elektron.
- Basa adalah spesies pemberi
(donor) pasangan elektron.
3. TEORI ASAM BASA
BRONSTED-LOWRY
-ASAM ADALAH
SPESIES PEMBERI
(DONOR) PROTON
-BASAADALAH
SPESIES PENERIMA
(AKSEPTOR) PROTON.
• Asam (yang sering diwakili
dengan rumus umum HA) secara
umum merupakan senyawa kimia
yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan
pH lebih kecil dari 7. Dalam
definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+) kepada zat lain
(yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa
LARUTAN ASAM
• Basa adalah senyawa kimia yang
menyerap ion hidronium ketika
dilarutkan dalam air. Basa adalah
lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan
untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik
merupakan istilah yang digunakan
untuk basa kuat.
• Basa dapat dibagi menjadi basa kuat
dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa
tersebut melepaskan ion OH dalam
larutan dan konsentrasi larutan basa
tersebut
LARUTAN BASA
Derajat Keasaman (pH) - Suatu larutan asam
atau larutan basa memiliki tingkat keasaman atau
tingkat kebasaan yang berbeda. Tingkat keasaman
atau kebasaan dari suatu larutan disebut derajat
keasaman yang dilambangkan dengan pH (dibaca
: pe - ha). Nilai derajat keasaman dari suatu
larutan berkisar antara 0 sampai 14.
DERAJAT KEASAMAN
Untuk larutan yang memiliki nilai pH kurang
dari 7 ( 0 < pH < 7), maka larutan tersebut
bersifat asam. Sedangkan, untuk larutan yang
memiliki nilai pH lebih dari 7 (7 < pH < 14),
maka larutan tersebut bersifat basa. Jika suatu
larutan mempunyai nilai pH = 7, maka larutan
tersebut bersifat garam (netral).
PH LARUTAN ASAM DAN BASA
• Titrasi adalah prosedur
yang bertujuan untuk
menentukan banyaknya
suatu larutan dengan
konsentrasi yang telah
diketahui agar tepat habis
bereaksi sejumlah larutan
yanng dianalisis (ingin
diketahui kadarnya).
TITRASI ASAM BASA
Larutan penyangga adalah suatu sistem
larutan yang dapat mempertahankan nilai pH
larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang
berarti oleh karena penambahan asam atau
basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut
juga dengan larutan buffer atau dapar.
LARUTAN PENYANGGA
Hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh
air atau reaksi ion-ion garam oleh air. Garam-
garam yang mengalami hidrolisis adalah garam
yang mengandung ion dari asam lemah atau
basa lemah. Sedangkan garam yang berasal dari
asam kuat atau basa kuat tidak bisa mengalami
reaksi hidrolisis.
HIDROLISIS GARAM
Hasil kali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil kali
konsentrasi ion- ion pada larutan jenuh
dipangkatkan dengan angka koefisien pada
persamaan reaksi ionisasinya pada suhu
tertentu
KSP
Temu 3. Larutan.ppt

More Related Content

Similar to Temu 3. Larutan.ppt

larutan dan konsentrasi larutan.pptx
larutan dan konsentrasi larutan.pptxlarutan dan konsentrasi larutan.pptx
larutan dan konsentrasi larutan.pptx
tjoelannew
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifMuhammad Ghazali
 
9. Kimia Larutan.pptx
9. Kimia Larutan.pptx9. Kimia Larutan.pptx
9. Kimia Larutan.pptx
VikaAyuDewanti
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
HeraChem96
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
Ridha Faturachmi
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
qlp
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
riza sofia
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
Arif Hidayat
 
Kimia teknik
Kimia teknikKimia teknik
Kimia teknik
Juleha Usmad
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiIwan Setiawan
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
anggundiantriana
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
anggundiantriana
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
SMAN 4 MERLUNG
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Bima Bagaskara
 
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
imamwahyudi532638
 
BAB 2 LARUTAN.ppt
BAB 2 LARUTAN.pptBAB 2 LARUTAN.ppt
BAB 2 LARUTAN.ppt
ResaktiAlamsyahBerma
 
Makalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basaMakalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basa
Septian Muna Barakati
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
Faiprianda Assyari Rahmatullah
 
PPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptx
PPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptxPPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptx
PPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptx
aliandosaputra
 

Similar to Temu 3. Larutan.ppt (20)

larutan dan konsentrasi larutan.pptx
larutan dan konsentrasi larutan.pptxlarutan dan konsentrasi larutan.pptx
larutan dan konsentrasi larutan.pptx
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatif
 
9. Kimia Larutan.pptx
9. Kimia Larutan.pptx9. Kimia Larutan.pptx
9. Kimia Larutan.pptx
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Kimia teknik
Kimia teknikKimia teknik
Kimia teknik
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
 
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
 
BAB 2 LARUTAN.ppt
BAB 2 LARUTAN.pptBAB 2 LARUTAN.ppt
BAB 2 LARUTAN.ppt
 
Makalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basaMakalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basa
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
PPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptx
PPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptxPPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptx
PPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptx
 

More from diah739734

MIKROPIPET.pdf
MIKROPIPET.pdfMIKROPIPET.pdf
MIKROPIPET.pdf
diah739734
 
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxTEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
diah739734
 
Temu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptx
Temu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptxTemu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptx
Temu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptx
diah739734
 
Temu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptx
Temu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptxTemu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptx
Temu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptx
diah739734
 
Alat gelas (1).pptx
Alat gelas (1).pptxAlat gelas (1).pptx
Alat gelas (1).pptx
diah739734
 
neracaanalitik
neracaanalitikneracaanalitik
neracaanalitik
diah739734
 
INSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptx
INSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptxINSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptx
INSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptx
diah739734
 
PERUMUSAN MASALAH
PERUMUSAN MASALAHPERUMUSAN MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
diah739734
 

More from diah739734 (8)

MIKROPIPET.pdf
MIKROPIPET.pdfMIKROPIPET.pdf
MIKROPIPET.pdf
 
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxTEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
 
Temu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptx
Temu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptxTemu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptx
Temu 5&6. Populasi, Sampel, dan Sampling.pptx
 
Temu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptx
Temu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptxTemu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptx
Temu 1. Konsep Dasar Penelitian.pptx
 
Alat gelas (1).pptx
Alat gelas (1).pptxAlat gelas (1).pptx
Alat gelas (1).pptx
 
neracaanalitik
neracaanalitikneracaanalitik
neracaanalitik
 
INSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptx
INSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptxINSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptx
INSTRUMENTASI LABORATORIUM.pptx
 
PERUMUSAN MASALAH
PERUMUSAN MASALAHPERUMUSAN MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

Temu 3. Larutan.ppt

  • 1.
  • 2. • Definisi Larutan • Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit • Rumus Molaritas, Molalitas, Fraksi Mol, Kadar Zat • Larutan Asam dan Basa • Indikator Asam dan Basa HAL YANG DIBAHAS
  • 3. • larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven PENGERTIAN LARUTAN
  • 4. PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT • Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan. • Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji
  • 5. 1. ELEKTROLIT KUAT Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah: a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain- lain. b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain 2. ELEKTROLIT LEMAH Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1. Yang tergolong elektrolit lemah: a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2
  • 6. Molaritas larutan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Keterangan : M = Molaritas larutan g = massa zat terlarut (gram) Mr = Massa relative zat terlarut mL = Volume larutan (ml) 1. MOLARITAS (M)
  • 7. molalitas larutan menentukan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 Kg (1000 gram) pelarut. p = Massa pelarut MOLALITAS LARUTAN CAMPURAN Untuk menghitung molalitas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut: Keterangan : m = molalitas larutan g1 = massa zat terlarut 1 (gram) g2 = massa zat terlarut 2 (gram) Mr1 = Massa relative zat terlarut 1 Mr2 = Massa relative zat terlarut 2 P1 = Massa pelarut 1 (gram) P2 = Massa pelarut 2 (gram) 2. MOLALITAS (M)
  • 8. Fraksi mol larutan adalah perbandingan mol suatu zat dengan mol total larutan (gabungan zat terlarut dan Palarut Keterangan = X = Fraksi mol A = Terlarut B = Pelarut 3. FRAKSI MOL (X)
  • 9. Kadar zat larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam 100 gram larutan. Untuk menghitung kadar zat dalam larutan dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut: 4. KADAR ZAT (PERSEN)
  • 10. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Tergolong ke dalam jenis ini misalnya: -Larutan urea -Larutan sukrosa -Larutan glukosa -Larutan alkohol dan lain-lain B. Konsentrasi Larutan Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
  • 11. 1. FRAKSI MOL Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Fraksi mol dilambangkan dengan X. Keterangan : xA = fraksi mol zat A nA = mol zat A xB = fraksi mol zat B nB = mol zat B xA = XB =
  • 12. CONTOH SOAL Hitunglah fraksi mol zat terlarut bila 117 gram NaCl dilarutkan dalam 360 air! (Mr NaCl = 58,7) Penyelesaian : Mol NaCl = massaNaCl / MrNaCl = 117 / 58,7 = 2 mol Mol H2O = massa H2O / Mr H2O = 360 / 18 = 20 mol Fraksi Mol NaCl = = 0,091 Jadi, fraksi mol NaCl adalah 0,091.
  • 13. 2. PERSEN BERAT Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan. CONTOH SOAL : Dosis suatu larutan desinpeksi adalah 15% volume larutan yang akan didesinpeksi adalah 25 L, hitung larutan desinpeksi yang dibutuhkan ? Penyelesaian : % = Dosis = 15% Volume= 25 L Gram = 15/100 × 25.000 = 3,750 ml = 3,75 L , , ,
  • 14. 3. MOLALITAS (m) Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. CONTOH SOAL : Berapakah molalitas larutan yang mengandung 4 gr NaOH (Ar Na = 23 gr/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1 gr/mol) terlarut dalam 250 gr air?
  • 15. Penyelesaian: Diketahui: massa NaOH = 4 gr Ar Na = 23 gr/mol Ar O = 16 g/mol Ar H = 1 gr/mol massa air = 250 gr = 0,25 kg Ditanyakan: m = ? Jawab: Mr.NaOH = 40 gr/mol jumlah mol NaOH = massa/Mr jumlah mol NaOH = 4 gr/(40 gr/mol) jumlah mol NaOH = 0,1 mol m = jumlah mol/p m = 0,1 mol /0,25 kg m = 0,4 m
  • 16. 4. MOLARITAS (M) Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. CONTOH SOAL : Ditimbang 4 gr NaOH dan dilarutkan dalam 500 ml, Berapa molaritas? M = mol L Mol = gr BM/mr gr M = BM/mr × Vol
  • 17. Penyelesaian : BM NaOH = 40 mol = gr/BM = 4/40 = 0,1 mol M = mol/vol = 0,1/ 0,5 = 0,2 M
  • 18. 5. NORMALITAS (N) Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan. Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+. Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-. Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan : N = M x valensi N = M × VËš gr N = BE × Vol BM BE = Berat Ekuivalen = ( Hanya untuk asam) Valensi
  • 19. CONTOH SOAL Tersedia cristal H2C2O4 10 H2O (ASAM OKSALAT) BM = 126, hitung berapa gram yang dibutuhkan untuk membuat larutan As Oksalat 0,2 N sebanyak 500 ml ! Penyelesaian : DIK : DIT: BM = 126 Gram = . . . ? N = 0,2 N V = 500 ml = 0,5 L Jawab : BE Asam oksalat = BM/2 = 126/2 = 63 Gram = N × BE × V = 0,2 × 63 × 0,5 = 6,3 gram
  • 20. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–. PENGERTIAN LARUTAN ASAM DAN BASA
  • 21. Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0 INDIKATOR ASAM DAN BASA
  • 22. • Lakmus adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH, yaitu kertas lakmus, yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan. KERTAS LAKMUS
  • 23. 1. Indikator Alami •Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. 2. Indikator Buatan •Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter. INDIKATOR ALAMI DAN BUATAN
  • 24. • Dari keseluruhan teori asam basa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Teori Asam Basa Arrhenius - Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H30+ dalam larutan berarir. - Basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair TEORI ASAM BASA
  • 25. 2. Teori asam basa lewis -asam adalah spesies penerima (akseptor) pasangan elektron. - Basa adalah spesies pemberi (donor) pasangan elektron.
  • 26. 3. TEORI ASAM BASA BRONSTED-LOWRY -ASAM ADALAH SPESIES PEMBERI (DONOR) PROTON -BASAADALAH SPESIES PENERIMA (AKSEPTOR) PROTON.
  • 27. • Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa LARUTAN ASAM
  • 28. • Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. • Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut LARUTAN BASA
  • 29. Derajat Keasaman (pH) - Suatu larutan asam atau larutan basa memiliki tingkat keasaman atau tingkat kebasaan yang berbeda. Tingkat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan disebut derajat keasaman yang dilambangkan dengan pH (dibaca : pe - ha). Nilai derajat keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0 sampai 14. DERAJAT KEASAMAN
  • 30. Untuk larutan yang memiliki nilai pH kurang dari 7 ( 0 < pH < 7), maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan, untuk larutan yang memiliki nilai pH lebih dari 7 (7 < pH < 14), maka larutan tersebut bersifat basa. Jika suatu larutan mempunyai nilai pH = 7, maka larutan tersebut bersifat garam (netral). PH LARUTAN ASAM DAN BASA
  • 31. • Titrasi adalah prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi sejumlah larutan yanng dianalisis (ingin diketahui kadarnya). TITRASI ASAM BASA
  • 32. Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar. LARUTAN PENYANGGA
  • 33. Hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam oleh air. Garam- garam yang mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion dari asam lemah atau basa lemah. Sedangkan garam yang berasal dari asam kuat atau basa kuat tidak bisa mengalami reaksi hidrolisis. HIDROLISIS GARAM
  • 34. Hasil kali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil kali konsentrasi ion- ion pada larutan jenuh dipangkatkan dengan angka koefisien pada persamaan reaksi ionisasinya pada suhu tertentu KSP