Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
Presentasi mengenai materi larutan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar. Didalam presentasi ini dijabarkan mulai dari definisi larutan, sampai pada sifat koligatif larutan.
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
Presentasi mengenai materi larutan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar. Didalam presentasi ini dijabarkan mulai dari definisi larutan, sampai pada sifat koligatif larutan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. • Definisi Larutan
• Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
• Rumus Molaritas, Molalitas, Fraksi Mol, Kadar
Zat
• Larutan Asam dan Basa
• Indikator Asam dan Basa
HAL YANG DIBAHAS
3. • larutan adalah
campuran homogen
yang terdiri dari dua
atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit
di dalam larutan
disebut (zat) terlarut
atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada
zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut
atau solven
PENGERTIAN LARUTAN
4. PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN
LARUTAN NON ELEKTROLIT
• Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya
lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam
larutan.
• Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala
berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak
menyala pada alat uji
5. 1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar
listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya
air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-
lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali
tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3
dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya
lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan
lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2
6. Molaritas larutan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Keterangan :
M = Molaritas larutan
g = massa zat terlarut (gram) Mr
= Massa relative zat terlarut mL
= Volume larutan (ml)
1. MOLARITAS (M)
7. molalitas larutan menentukan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 Kg (1000 gram) pelarut.
p = Massa pelarut MOLALITAS LARUTAN CAMPURAN
Untuk menghitung molalitas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
Keterangan :
m = molalitas larutan
g1 = massa zat terlarut 1 (gram) g2
= massa zat terlarut 2 (gram) Mr1 =
Massa relative zat terlarut 1 Mr2 =
Massa relative zat terlarut 2 P1 =
Massa pelarut 1 (gram)
P2 = Massa pelarut 2 (gram)
2. MOLALITAS (M)
8. Fraksi mol larutan adalah perbandingan mol suatu zat dengan mol total larutan (gabungan zat terlarut dan
Palarut
Keterangan =
X = Fraksi mol
A = Terlarut
B = Pelarut
3. FRAKSI MOL (X)
9. Kadar zat larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam 100 gram larutan. Untuk menghitung
kadar zat dalam larutan dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
4. KADAR ZAT (PERSEN)
10. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut
tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
-Larutan urea
-Larutan sukrosa
-Larutan glukosa
-Larutan alkohol dan lain-lain
B. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif
antara zat terlarut dan pelarut.
Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
11. 1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen
dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Keterangan :
xA = fraksi mol zat A
nA = mol zat A
xB = fraksi mol zat B
nB = mol zat B
xA = XB =
13. 2. PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100
gram larutan.
CONTOH SOAL :
Dosis suatu larutan desinpeksi adalah 15% volume larutan
yang akan didesinpeksi adalah 25 L, hitung larutan desinpeksi
yang dibutuhkan ?
Penyelesaian :
% = Dosis = 15%
Volume= 25 L
Gram =
15/100 ×
25.000
= 3,750 ml
= 3,75 L
,
,
,
14. 3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
CONTOH SOAL :
Berapakah molalitas larutan yang mengandung 4 gr NaOH (Ar Na
= 23 gr/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1 gr/mol) terlarut
dalam 250 gr air?
15. Penyelesaian:
Diketahui:
massa NaOH = 4 gr Ar Na = 23
gr/mol Ar O = 16 g/mol
Ar H = 1 gr/mol
massa air = 250 gr = 0,25 kg
Ditanyakan: m = ? Jawab:
Mr.NaOH = 40 gr/mol
jumlah mol NaOH = massa/Mr
jumlah mol NaOH = 4 gr/(40 gr/mol)
jumlah mol NaOH = 0,1 mol
m = jumlah mol/p
m = 0,1 mol /0,25 kg m = 0,4 m
16. 4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
CONTOH SOAL :
Ditimbang 4 gr NaOH dan dilarutkan dalam 500 ml, Berapa
molaritas?
M = mol
L
Mol = gr
BM/mr
gr
M =
BM/mr
× Vol
18. 5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1
liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan : N = M x
valensi
N = M × V˚ gr
N =
BE × Vol
BM
BE = Berat Ekuivalen = ( Hanya untuk asam)
Valensi
19. CONTOH SOAL
Tersedia cristal H2C2O4 10 H2O (ASAM OKSALAT) BM = 126,
hitung berapa gram yang dibutuhkan untuk membuat larutan As
Oksalat 0,2 N sebanyak 500 ml !
Penyelesaian :
DIK : DIT:
BM = 126 Gram = . . . ?
N = 0,2 N
V = 500 ml = 0,5 L
Jawab :
BE Asam oksalat = BM/2 = 126/2 = 63
Gram = N × BE × V
= 0,2 × 63 × 0,5
= 6,3 gram
20. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
dalam air melepakan ion H+, sedangkan
basa adalah zat yang dalam air melepaskan
ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah
ion H+, sedangkan pembawa sifat basa
adalah ion OH–.
PENGERTIAN LARUTAN ASAM
DAN BASA
21. Indikator asam-basa (disebut juga
Indikator pH) adalah senyawa halokromik
yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke
dalam sampel, umumnya adalah larutan yang
akan memberikan warna sesuai dengan
kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur
25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral
adalah 7,0
INDIKATOR ASAM DAN BASA
22. • Lakmus adalah
campuran zat pewarna
berbeda yang larut dalam
air yang diekstrak dari
lumut. Campuran ini
sering diserap ke dalam
kertas saring untuk
menghasilkan salah satu
bentuk tertua dari
indikator pH, yaitu kertas
lakmus, yang digunakan
untuk menguji kadar
keasaman bahan.
KERTAS LAKMUS
23. 1. Indikator Alami
•Indikator alami yang dapat
digunakan untuk menentukan sifat
asam, basa, dan garam suatu zat
antara lain kulit manggis, bunga
sepatu, dan kubis ungu. Untuk
menjadikan indikator alami, maka
kulit manggis, bunga sepatu, dan
kubis ungu terlebih dahulu dibuat
ekstrak dengan cara
menghaluskannya dan menambahkan
air.
2. Indikator Buatan
•Indikator buatan untuk
mengidentifikasi asam, basa, dan
garam, antara lain kertas lakmus,
kertas indikator, bahan indikator, dan
pH meter.
INDIKATOR ALAMI DAN BUATAN
24. • Dari keseluruhan teori
asam basa, maka dapat
disimpulkan sebagai
berikut
1. Teori Asam Basa
Arrhenius
- Asam adalah spesies yang
menghasilkan ion H+ atau
H30+ dalam larutan
berarir.
- Basa adalah spesies yang
menghasilkan ion OH-
dalam larutan berair
TEORI ASAM BASA
25. 2. Teori asam basa lewis
-asam adalah spesies penerima
(akseptor) pasangan elektron.
- Basa adalah spesies pemberi
(donor) pasangan elektron.
26. 3. TEORI ASAM BASA
BRONSTED-LOWRY
-ASAM ADALAH
SPESIES PEMBERI
(DONOR) PROTON
-BASAADALAH
SPESIES PENERIMA
(AKSEPTOR) PROTON.
27. • Asam (yang sering diwakili
dengan rumus umum HA) secara
umum merupakan senyawa kimia
yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan
pH lebih kecil dari 7. Dalam
definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+) kepada zat lain
(yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa
LARUTAN ASAM
28. • Basa adalah senyawa kimia yang
menyerap ion hidronium ketika
dilarutkan dalam air. Basa adalah
lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan
untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik
merupakan istilah yang digunakan
untuk basa kuat.
• Basa dapat dibagi menjadi basa kuat
dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa
tersebut melepaskan ion OH dalam
larutan dan konsentrasi larutan basa
tersebut
LARUTAN BASA
29. Derajat Keasaman (pH) - Suatu larutan asam
atau larutan basa memiliki tingkat keasaman atau
tingkat kebasaan yang berbeda. Tingkat keasaman
atau kebasaan dari suatu larutan disebut derajat
keasaman yang dilambangkan dengan pH (dibaca
: pe - ha). Nilai derajat keasaman dari suatu
larutan berkisar antara 0 sampai 14.
DERAJAT KEASAMAN
30. Untuk larutan yang memiliki nilai pH kurang
dari 7 ( 0 < pH < 7), maka larutan tersebut
bersifat asam. Sedangkan, untuk larutan yang
memiliki nilai pH lebih dari 7 (7 < pH < 14),
maka larutan tersebut bersifat basa. Jika suatu
larutan mempunyai nilai pH = 7, maka larutan
tersebut bersifat garam (netral).
PH LARUTAN ASAM DAN BASA
31. • Titrasi adalah prosedur
yang bertujuan untuk
menentukan banyaknya
suatu larutan dengan
konsentrasi yang telah
diketahui agar tepat habis
bereaksi sejumlah larutan
yanng dianalisis (ingin
diketahui kadarnya).
TITRASI ASAM BASA
32. Larutan penyangga adalah suatu sistem
larutan yang dapat mempertahankan nilai pH
larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang
berarti oleh karena penambahan asam atau
basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut
juga dengan larutan buffer atau dapar.
LARUTAN PENYANGGA
33. Hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh
air atau reaksi ion-ion garam oleh air. Garam-
garam yang mengalami hidrolisis adalah garam
yang mengandung ion dari asam lemah atau
basa lemah. Sedangkan garam yang berasal dari
asam kuat atau basa kuat tidak bisa mengalami
reaksi hidrolisis.
HIDROLISIS GARAM
34. Hasil kali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil kali
konsentrasi ion- ion pada larutan jenuh
dipangkatkan dengan angka koefisien pada
persamaan reaksi ionisasinya pada suhu
tertentu
KSP