Dokumen tersebut membahas pentingnya dokumentasi keperawatan dan kebidanan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan bertanggung jawab. Beberapa model dokumentasi dirangkum seperti POR, SOR, CBE, dan penggunaan komputerisasi untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan.
Dokumen tersebut membahas berbagai model dokumentasi keperawatan dan kebidanan, yaitu POR (Problem Oriented Record), SOR (Source Oriented Record), CBE (Charting By Exception), dan KARDEKS. Model-model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan pasien. Dokumen juga membahas tentang komputerisasi sistem dokumentasi yang memiliki keuntungan seperti memudahkan pembacaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Dokumen tersebut membahas berbagai model dokumentasi keperawatan dan kebidanan, yaitu POR (Problem Oriented Record), SOR (Source Oriented Record), CBE (Charting By Exception), dan KARDEKS. Model-model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kebidanan pasien. Dokumen juga membahas tentang komputerisasi sistem dokumentasi yang memiliki keuntungan seperti memudahkan pembacaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode focus merupakan metode dokumentasi keperawatan yang menggunakan format DAR (Data-Action-Response) untuk mencatat asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada masalah utama pasien. Metode ini memiliki keuntungan seperti istilah yang lebih positif dan fleksibel dalam pencatatan.
Dokumen tersebut membahas lima model pendokumentasian yaitu POR, SOR, CBE, kardeks, dan komputer. Ketiga model tersebut memiliki komponen-komponen tertentu yang berbeda-beda dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien.
Model POR (Problem-Oriented Record) adalah model dokumentasi kesehatan yang berfokus pada masalah pasien. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat pada tahun 1960. POR mengintegrasikan data yang dikumpulkan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk pasien. Dokumentasi disusun berdasarkan daftar masalah pasien dan meliputi rencana tindakan serta evaluasi. Model ini memiliki keuntungan seperti sist
Dokumen tersebut membahas model pendokumentasian Kardeks yang digunakan untuk mencatat informasi pasien secara sistematis dalam buku atau kartu. Kardeks mencakup data pasien, diagnosa masalah kesehatan, pengobatan yang diterima, hasil tes diagnostik, dan aktivitas yang diperbolehkan. Model ini memungkinkan berbagi informasi antar tenaga kesehatan tetapi juga memiliki kelemahan seperti data yang tidak lengkap atau sistem yang kurang
Proses keperawatan adalah serangkaian langkah sistematis untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, merencanakan intervensi, melaksanakan tindakan keperawatan, dan mengevaluasi hasilnya. Proses ini membantu perawat dalam memberikan perawatan bermutu dan bertanggung jawab secara ilmiah kepada pasien.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pendokumentasian dalam kebidanan, yaitu Problem Oriented Record (POR), Source Oriented Record (SOR), Charting by Exception (CBE), sistem tradisional kardeks, dan sistem komputerisasi. Setiap model memiliki cara pendokumentasian yang berbeda-beda untuk mencatat perkembangan pasien.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Model dokumentasi keperawatan terdiri dari beberapa model utama yaitu SOR, POR, dan PIE yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan."
This document provides a summary of the Malayalam document "ssee ̄p JZvÀ". It discusses how ssee ̄p JZvÀ is one of the earliest writings of the Bible and an important document that conveys essential information. The summary highlights that ssee ̄p JZvÀ preserved details about Jesus's life and teachings and how it established many foundations for Christianity. It also mentions the approximate date of when ssee ̄p JZvÀ was written.
El Centro Educativo "Divino Niño" nació en 1989 para brindar educación a los niños de la vereda, ya que era difícil llegar a la zona urbana. Actualmente cuenta con 10 sedes y ofrece educación desde preescolar hasta noveno grado. Su misión es formar personas de manera integral con valores éticos y su visión es consolidarse como eje del desarrollo regional aprovechando la tecnología para brindar educación de calidad.
Tugas TIK membahas konsep dasar sistem jaringan komputer. Terdapat penjelasan mengenai manfaat jaringan, prinsip kerjanya, jenisnya berdasarkan jangkauan (LAN, MAN, WAN), topologi (mesh, star, ring, bus, tree), dan tipe jaringan (berbasis server, peer to peer, hybrid).
This document discusses the aging population in the UK and the rising costs of elder care. It notes that the population aged 65+ has increased significantly since 1931 and will continue growing. Currently over 418,000 people live in residential care facilities in the UK. The average cost of a private nursing home is £563 per week but can be higher. Various legislative acts are also discussed regarding eligibility for state assistance and means testing. Options for funding long-term care include using savings, annuities, and state benefits. A case study of Harry explores solutions like an immediate needs annuity that could fund his home care costs while preserving assets to pass on.
Dokumen tersebut membahas lima model pendokumentasian yaitu POR, SOR, CBE, kardeks, dan komputer. Ketiga model tersebut memiliki komponen-komponen tertentu yang berbeda-beda dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien.
Model POR (Problem-Oriented Record) adalah model dokumentasi kesehatan yang berfokus pada masalah pasien. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat pada tahun 1960. POR mengintegrasikan data yang dikumpulkan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk pasien. Dokumentasi disusun berdasarkan daftar masalah pasien dan meliputi rencana tindakan serta evaluasi. Model ini memiliki keuntungan seperti sist
Dokumen tersebut membahas model pendokumentasian Kardeks yang digunakan untuk mencatat informasi pasien secara sistematis dalam buku atau kartu. Kardeks mencakup data pasien, diagnosa masalah kesehatan, pengobatan yang diterima, hasil tes diagnostik, dan aktivitas yang diperbolehkan. Model ini memungkinkan berbagi informasi antar tenaga kesehatan tetapi juga memiliki kelemahan seperti data yang tidak lengkap atau sistem yang kurang
Proses keperawatan adalah serangkaian langkah sistematis untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, merencanakan intervensi, melaksanakan tindakan keperawatan, dan mengevaluasi hasilnya. Proses ini membantu perawat dalam memberikan perawatan bermutu dan bertanggung jawab secara ilmiah kepada pasien.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pendokumentasian dalam kebidanan, yaitu Problem Oriented Record (POR), Source Oriented Record (SOR), Charting by Exception (CBE), sistem tradisional kardeks, dan sistem komputerisasi. Setiap model memiliki cara pendokumentasian yang berbeda-beda untuk mencatat perkembangan pasien.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Model dokumentasi keperawatan terdiri dari beberapa model utama yaitu SOR, POR, dan PIE yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan."
This document provides a summary of the Malayalam document "ssee ̄p JZvÀ". It discusses how ssee ̄p JZvÀ is one of the earliest writings of the Bible and an important document that conveys essential information. The summary highlights that ssee ̄p JZvÀ preserved details about Jesus's life and teachings and how it established many foundations for Christianity. It also mentions the approximate date of when ssee ̄p JZvÀ was written.
El Centro Educativo "Divino Niño" nació en 1989 para brindar educación a los niños de la vereda, ya que era difícil llegar a la zona urbana. Actualmente cuenta con 10 sedes y ofrece educación desde preescolar hasta noveno grado. Su misión es formar personas de manera integral con valores éticos y su visión es consolidarse como eje del desarrollo regional aprovechando la tecnología para brindar educación de calidad.
Tugas TIK membahas konsep dasar sistem jaringan komputer. Terdapat penjelasan mengenai manfaat jaringan, prinsip kerjanya, jenisnya berdasarkan jangkauan (LAN, MAN, WAN), topologi (mesh, star, ring, bus, tree), dan tipe jaringan (berbasis server, peer to peer, hybrid).
This document discusses the aging population in the UK and the rising costs of elder care. It notes that the population aged 65+ has increased significantly since 1931 and will continue growing. Currently over 418,000 people live in residential care facilities in the UK. The average cost of a private nursing home is £563 per week but can be higher. Various legislative acts are also discussed regarding eligibility for state assistance and means testing. Options for funding long-term care include using savings, annuities, and state benefits. A case study of Harry explores solutions like an immediate needs annuity that could fund his home care costs while preserving assets to pass on.
Neuroglia adalah sel perekat dalam sistem syaraf yang berfungsi untuk menyokong, melindungi, dan memberikan nutrisi untuk neuron. Perbedaan antara neuroglia dan neuron adalah neuroglia dapat melakukan regenerasi melalui mitosis sehingga dapat terbentuk kembali, sedangkan neuron tidak.
El grupo de teatro ATE presenta la obra "Romeo y Julieta" de Shakespeare. El director Francisca Cid dirige un elenco que incluye a Natalia Jara como Julieta y Sebastián Elgueta como Romeo. La obra cuenta la historia de amor y trágico final de los dos jóvenes enamorados cuyas familias son rivales.
presentacion de seguridad en VoIP, dictada en el seminario tendencias , estrategia y practicas para el 2010 de channel planet los dias 14 y 15 de diciembre del 2009
El documento habla sobre el Capítulo Panamá de Project Management Institute. Describe sus objetivos para 2010-2012, que incluyen desarrollar habilidades interpersonales a través de voluntariado y actividades de team building, así como habilidades de liderazgo mediante programas para líderes de proyectos. También busca promover el profesionalismo a través de oportunidades para obtener créditos de desarrollo profesional y establecer alianzas estratégicas.
This document contains a quiz about economic and foreign exchange concepts. The quiz has two rounds with multiple choice questions about how interest rates affect currency values, exchange rate theories, the relationship between inflation and real exchange rates, key aspects of foreign exchange markets, and the difference between nominal and real/effective exchange rates. In total there are 5 questions aimed at testing understanding of international economics and currency exchange.
Organisasi didefinisikan sebagai kelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat tiga dimensi penting organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Organisasi memiliki empat fungsi utama yaitu perencanaan, pengaturan, pelaporan, dan pengawasan. Motivasi bergabung dalam organisasi meliputi memecahkan masalah, mencegah kesepian, dan mendapatkan prestise.
TrumpetSheetMusic.org provides free trumpet sheet music for musicians to download, print, and learn from. The site offers a large library of songs across different genres and skill levels for trumpet players. Visitors can browse or search the collection and view previews of sheet music before downloading full PDF versions to use in practice or performance.
The document appears to be sheet music composed by Maurice Jarre for the film Lawrence of Arabia. The sheet music contains multiple sections labeled A through F, with musical notes and markings. It progresses from section to section using modulations and variations in tempo, rhythm, and instrumentation.
Model dokumentasi POR (problem-oriented-record) adalah model dokumentasi kesehatan yang berfokus pada masalah pasien. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat untuk memudahkan pendokumentasian dengan catatan perkembangan yang terintegrasi. Dokumen ini membahas penjelasan model POR, proses pendokumentasiannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
Model POR (Problem Oriented Record) adalah sistem dokumentasi pelayanan kesehatan yang berfokus pada masalah klien. Sistem ini mengintegrasikan data tentang masalah klien yang dikumpulkan oleh tenaga medis melalui empat komponen: data dasar, daftar masalah, rencana awal tindakan, dan catatan perkembangan. Sistem ini memiliki keuntungan seperti fokus pada masalah klien dan proses penyelesaiannya, tetapi jug
Model dokumentasi keperawatan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah SOR, POR, progress notes, CBE, PIE dan FOCUS. POR atau catatan berorientasi pada masalah memfokuskan pencatatan data klien berdasarkan masalahnya dan terdiri atas data dasar, daftar masalah, rencana awal tindakan dan catatan perkembangan.
Dokumen tersebut membahas lima model pendokumentasian dalam kebidanan yaitu POR, SOR, CBE, kardeks, dan komputerisasi. Model POR fokus pada masalah pasien dan terdiri atas data dasar, daftar masalah, rencana awal, dan catatan perkembangan. Model SOR berorientasi pada sumber data dan memisahkan catatan per sumber. Model CBE hanya mencatat penyimpangan dari standar praktik untuk menghemat waktu.
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaWarnet Raha
Dokumen tersebut membahas tentang model-model dokumentasi keperawatan yang ada. Terdapat tujuh model dokumentasi keperawatan yaitu SOR, POR, CBE, PIE, POS, dan Core System. Masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam setiap model dokumentasi keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model dokumentasi keperawatan yang ada. Terdapat tujuh model dokumentasi keperawatan yaitu SOR, POR, CBE, PIE, POS, dan Core System. Masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam setiap model dokumentasi keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang model dokumentasi keperawatan. Terdapat beberapa model dokumentasi keperawatan yang dijelaskan yaitu model SOR, POR, dan PIE. Model-model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi dalam tindakan keperawatan, mulai dari pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi. Berisi penjelasan mengenai tujuan, jenis, dan metode dokumentasi pada setiap tahapan tersebut."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Problem Oriented Medical Record (POR) sebagai sistem dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah.
2. POR pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence L. Weed pada tahun 1950-1960.
3. Komponen utama POR antara lain data basis, daftar masalah, rencana awal, dan catatan perkembangan.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Sor
1. PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan/kebidanan merupakan pelayanan profesional dari pelayanan
kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan selama masa perawatan pasien.
Dengan demikian, pelayanan keperawatan dan kebidanan memegang peranan penting dalam
upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit dan puskesmas.
Dokumentasi keperawatan dan kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah tapi juga
instrumen untuk melindungi para pasien, perawat dan bidan secara sah; oleh karena itu,
perawat/bidan diharapkan dapat bekerja sesuai dengan standar profesional.
Ada berbagai macam model dalam pendokumentasian asuhan yang dapat dibuat oleh perawat
maupun bidan, baik itu dengan naratif secara tradisional sampai dengan menggunakan alat
modern yaitu komputer.
ISI
1. 1. POR (Problem Oriented Record)
Model pendokumentasian ini menitikberatkan pada pendekatan terhadap masalah pasien, jadi
dokumentasi yang disusun adalah berdasarkan data masalah dari pasien. Model ini berusaha
mengintegrasikan data yang dikumpulkan oleh semua tenaga kesehatan yang memberikan
asuhan atau terlibat dalam pelayanan kesehatan klien.
Pendekatan orientasi masalah pertama kali dikenalkan oleh Dr. Lawrence Weed tahun 1960
dari Amerika Serikat yang kemudian disesuaikan pemakaiannya oleh perawat/bidan. Dalam
format aslinya pendekatan orientasi masalah ini dibuat untuk memudahkan
pendokumentasian dengan catatan perkembangan yang terintegritas dengan sistem ini dan
semua tim petugas kesehatan mencatat observasinya dari suatu daftar masalah. Sisitem ini
dianggap paling ilmiah dan banyak digunakan diberbagai Negara.
Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu:
1. Data Dasar
Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali masuk
Rumah Sakit. Data dasar mencakup pengkajian kebidanan, riwayat penyakit/kesehatan,
pemeriksaan fisik, pengkajian ahli gizi dan hasil laboratorium. Data dasar yang telah
terkumpul selanjutnya digunakan sebagai sarana mengidentifikasi masalah klien
1. Daftar Masalah
Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar. Selanjutnya
masalah disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah. Daftar masalah ditulis
pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu dengan klien atau orang yang diberi tanggung
jawab. Daftar masalah ini dapat mencakup masalah fisiologis, psikologis, sosio kultural,
spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan. Daftar ini berada pada bagian depan
status klien dan tiap masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama
orang yang menemukan masalah tersebut.
2. 1. Daftar Awal Rencana Asuhan
Rencana asuhan ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah. Dokter menulis
instruksinya, sedang bidan menulis instruksi kebidanan atau rencana asuhan kebidanan
1. Catatan Perkembangan (Progress Notes)
Progress Notes berisikan perkembangan/kemajuan dari tiap – tiap masalah yang telah
dilakukan tindakan dan disusun oleh semua anggota yang terlibat dengan menambahkan
catatan perkembangan pada lembar yang sama.
Beberapa acuan progress note dapat digunakan antara lain:
SOAP (Subyektif data, Obyektif data, Analisis/Assesment dan Plan)
SOAPIER (SOAP ditambah Intervensi, Evaluasi dan Revisi)
PIE (Problem – Intervensi – Evaluasi)
Setelah 20 tahun sistem ini dikembangkan langsung menjadi sistem SOAP Nakes
S Subjektif : data dari pasien (riwayat, biodata)
O Objektif : hasil pemeriksaan fisik
A Analisis/Assesment/Diagnosa
P Planning : pelaksanaan intervensi, evaluasi, implementasi
Adapun yang menggunakan sistem SOAP PIE
S : Subjetif
O : Objektif R : Reassasment/Reevaluasi
A : Analisa D : Dokumentasi ¦ kesimpulan
P : Perencanaan
I : Implementasi
E : Evaluasi
Keuntungan:
1. Terstruktur karena informasi konsisten
2. Mencakup semua proses perawatan
3. Merupakan catatan terintegrasi dengan medik
4. Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu
3. Kekurangan:
1. Menekankan pada masalah dan ketidakstabian dapat menghasilkan suatu pendekatan
secara negatif terhadap pengobatan/tindakan.
2. Sistem ini setelah digunakan apabila dapftar tidak dimulai/tidak
berkesinambungan/diperbarui terus menerus belum disetujui/tidak ada batas waktu
untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati.
3. Perawatan mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet.
4. Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain apabila perkembangan
itu lambat dan sering ada evaluasi
1. 2. SOR (Source Oriented Record)
Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola
pencatatan. Bagian penerimaan klien mempunyai lembar isian tersendiri, dokter
menggunakan lembar untuk mencatat instruksi, lembaran riwayat penyakit dan
perkembangan penyakit, perawat/bidan menggunakan catatan keperawatan.kebidanan, begitu
pula disiplin lain mempunyai catatan masing-masing.
Adalah suatu cara mendokumentasikan dalam bentuk narasi mengenai keadaan pasien secara
singkat dan jelas
Keuntungan:
1. Lebih mudah dilakukan
2. Waktu yang digunakan lebih singkat
Kekurangan:
1. Sulit menemukan spesifikasi masalah
2. Tidak tampak respon pasien/klien
3. Kadang-kadang tidak relevan/tepat
4. Kadang-kadangpun tidak si dengan kerangka
Komponen-komponen dalam SOR:
1. Adminission sheet/kartu masuk
1) nama no cm, jenis kelamin
2) umur, status, pekerjaan
1. Lembar instruksi dokter
Catat tentang perintah-perintah dokter, tanggal, waktu, terapi-terapi khusus dan tanda tangan
1. Kartu grafik/pencatatan
Pengamatan yang berulang dan pengukuran
4. 1. Lembar riwayat medik
Semua pengamatan, observasi tentang kondisi pasien yang dibuat oleh dokter
1. Catatan perawatan
Narasi tentang perawatan
1. Catatan pengobatan
Semua pengobatan, tanggal, jam dan tanda tangan
1. Lembar khusus/lap lainnya
Catatan dari semua disiplin kesehatan, radiologi, konsultasi, lab, inform consent
1. 3. CBE (Charting By Exeption)
CBE adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif hasil atau penemuan
yang menyimpang dari keadaan normal atau standar. Keuntungan CBE yaitu mengurangi
penggunaan waktu untuk mencatat sehingga lebih banyak waktu untuk asuhan langsung pada
klien, lebih menekankan pada data yang penting saja, mudah untuk mencari data yang
penting, pencatatan langsung ketika memberikan asuhan, pengkajian yang terstandar,
meningkatkan komunikasi antara tenaga kesehatan, lebih mudah melacak respons klien dan
lebih murah.
Dimulai sejak tahun 1983 di St. Luke Medikal Center in Milkwankee
CBE mengintegrasikan 3 komponen penting, yaitu:
1. Lembar alur (flowsheet)
2. Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik
3. Formulir diletakkan di tempat tidur klien sehingga dapat segera digunakan untuk
pencatatan dan tidak perlu memindahlan data
Format CBE
1. Data dasar (riwayat dan px fisik)
2. Intervensi flow sheet
3. Grafik record
4. Catatan bimbingan pasien
5. Catatan pasien plg
6. Format catatan perawatan (menggunakan format SOAPIER)
7. Daftar diagnosa
8. Diagnosa dengan standar rencana tindakan perawatan dasar
9. Profil perawatan dasar dengan sistem kardeks
Pedoman Penulisan CBE
1. Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan yang permanen
5. 2. Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis pada waktu masuk rumah sakit dan
menyediakan daftar isi untuk semua diagnosa keperawatan
3. Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa keperawatan pada saat klien pulang
4. SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien terhadap intervensi melalui tempat
tinggal klien
5. Data diagnosa keperawatan dan perencanaan dapat dikembangkan
6. Kartu KARDEKS dan rencana tindakan dikembangkan setiap klien
Keuntungan:
1. Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi
2. Data yang tidak normal nampak jelas
3. Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami
4. Data normal atau respon yang diharapkan tidak menganggu informasi lain
5. Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan
6. Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi
7. Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya
8. Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien
9. Jumlah halaman lebuh sedikit digunakan dalam dokumentasi
10. Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan yang permanen
Kerugian:
1. Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada “checklist”
2. Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada
3. Pencatatan rutin sering diabaikan
4. Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan
5. Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain
6. Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan adanya suatu
kejadian
1. KARDEKS
Merupakan pendokumentasian tradisional dipergunakan diberbagai sumber mengenai
informasi pasien yang disusun dalam suatu buku. Sistem ini terdiri dari serangkaian kartu
yang disimpan pada indeks file yang dapat dengan mudah dipindahkan yang berisikan
informasi yang diperlukan untuk asuhan setiap hari.
Informasi yang terdapat dalam kardeks meliputi:
Data demografi dasar, diagnosis medik utama, instruksi dokter terakhir yang harus
dilaksanakan perawat, rencana asuhan kebidanan tertulis (digunakan jika rencana formal
tidak ditemukan dalam catatan klien), instruksi kebidanan, jadwal pemeriksaan dan prosedur
tindakan, tindak pencegahan yang dilakukan dalam asuhan kebidanan serta faktor yang
berhubungan dengan kegiatan hidup sehari-hari.
Karena sering ditulis dengan pensil kecuali jika kardeks digunakan sebagai bagian permanen
dari catatan klien. Potter dan Perry (1989) menekankan beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penulisan rencana asuhan pada kardeks, yaitu:
6. Rencana asuhan ditulis ketika bidan:
1. Membahas tentang masalah kebutuhan klien
b.Melakukan rode setelah identifikasi atau peninjauan masalah klien
1. Setelah diskusi dengan anggota tim kesehatan lain yang bertanggung jawab terhadap
klien
2. Setelah berinteraksi dengan klien dan keluarganya
Dalam kardeks harus ditulis tentang data pengkajian kebidanan yang berhubungan
diagnostik, instruksi (observasi yang harus dilakukan, prosedur terkait dengan pemulihan,
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, cara khusus yang digunakan untuk
mengimplementasikan tindakan kebidanan, melibatkan keluarga dan perencanaan pulang
serta hasil yang diharapkan.
Keuntungan:
Keuntungan menggunakan sistem kardeks karena memungkinkan mengkomunikasikan
informasi yang berguna kepada sesama anggota tim kebidanan tentang kebutuhan unik klien
terkait, diit, cara melakukan tindakan penanggulangan, cara meningkatkan peran serta klien
atau waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan keperwatan tertentu.
Kekurangan:
Kelemahan dari sistem kardeks, yaitu informasi dalam kardeks hanya terbatas untuk tim
kebidanan saja(diisi tidak lengkap), tidak cukup tempat untuk menulis rencana kebidanan
bagi klien dengan banyak masalah dan tidak up to date.
Informasi yang terdapat dalam kardeks:
1. Data pasien
2. Diagnosa kebidanan
3. Pengobatan sekarang/yang sedang dilakukan
1. 5. KOMPUTERISASI
Sistem dokumentasi dengan menggunakan komputer sudah makin luas digunakan di Rumah
sakit dan instruksi pelayanan kesehatan terutama di negara yang telah berkembang.
Perawat/bidan adalah pemakai utama sistem yang mengintegrasikan semua sumber informasi
ini, serta memungkinkan semua tenaga kesehatan untuk dapat menggunakan informasi
tersebut.
Keuntungan:
1. Lebih mudah dibaca
2. Kemungkinan salah/kelupaan lebih sedikit dengan kata lain ketepatan pencatatan
lebih tinggi karena secara otomatis komputer memanggil semua data yang ada bila
ada hal yang tidak sesuai dengan yang terprogram
3. Hemat waktu dan biaya (bila sistem itu sudah berjalan)
7. 4. Pelayanan pasien bisa lebih cepat karena banyak pesanan dapat disampaikan lewat
komputer dan komunikasi antar unit bisa dipantau lewat sarana komputer
5. Meningkatkan komunikasi antar tim petugas kesehatan
6. Lebih memudahkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan peningkatan mutu
Kekurangan:
1. Kurang terjaminnya kerahasian pasien
2. Tidak semua institusi dan petugas siap untuk komputerisasi dan perlu latihan khusus
untuk sistem komputerisasi
3. Modal awal sangat tinggi dan menuntut keahlian khusus untuk menciptakan
programnya dan perangkat komputer yang dibutuhkan
4. Ketergantungan kepada alat/teknolohi tinggi
5. Ada perbandingan khusus untuk keperluan alat/unit komputer dan jumlah pasien (10-
15 bed/terminal komputer)
PENUTUP
1. 1. Kesimpulan
Keperawatan dan Kebidanan di Indonesia sebagai suatu profesi yang sedang dalam proses
memperjuangkan penerimaan profesi yang mandiri oleh masyarakat membutuhkan upaya
aktualisasi diri dalam memberikan pelayanan profesional. Semua ini dapat dicapai apabila
perawat/bidan mampu menunjukan kemampuannya baik dalam bidang pengetahuan, sikap,
dan ketrampilan yang didasari oleh ilmu yang jelas, serta mendokumentasikan semua hasil
kerja yang telah dilaksanakan secara baik dan benar. Akhirnya dokumentasi dapat
meningkatkan kesinambungan perawatan pasen, dan menguatkan akuntabilitas, dan
tanggungjawab perawat/bidan dalam mengimpelemen-tasikan, dan mengevaluasi
pelayanan yang diberikan serta membantu institusi untuk memenuhi syarat akreditasi dan
hukum.
1. 2. Evaluasi
2. Yang dimaksud dengan POR (Problem Oriented Record) ?
3. Yang dimaksud dengan SOR (Source Oriented Record) ?
4. Yang dimaksud dengan CBE (Charting By Exeption) ?
5. Yang dimaksud dengan KARDEKS ?
6. Yang dimaksud dengan KOMPUTERISASI ?