it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Penyakit Blas dapat menyebabkan kerugian yang begitu besar pada pertanaman padi di Indonesia. Pada awalnya blas hanya menyerang padi gogo. Namun kini penyakit blas menjadi penyakit utama pada tanaman padi sawah.
Blas (pyricularia oryzae) merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman padi sehingga menyebabkan kerusakan dan menimbulkan kerugian yang parah. penyakit blas dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida nabati.
Budidaya tanaman jahe, cara Budidaya tanaman jahe, Teknik Budidaya tanaman jahe, Menghemat dalam Budidaya tanaman jahe, petani kota Budidaya tanaman jahe, urban farming Budidaya tanaman jahe
memenuhi kebutuhan sayuran dan buah segar sehari-hari bagi masyarakat
pemukiman/perumahan di perkotaan. Teknologi Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas pendukung produksi pertanian perkotaan, dapat dibangun serta dipindahkan ke
lokasi pemukiman/perumahan tertentu secara mudah, aman, cepat dan ringan (0,55mm
PVC Terpaulin) sehingga produk pertanian perkotaan semakin dekat dengan konsumen
pemukiman di perkotaan, dampaknya harga semakin murah namun berkualitas. Tujuan
jangka panjang adalah mengembangkan protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas Urban Farming yang memenuhi aspek kekuatan, kecepatan, efektifitas,
kenyamanan serta mendorong hasil panen tanaman buah/sayuran hidroponik yang
higienis, murah dan menguntungkan, sehingga produk Air Inflated Greenhouse otomatis
mendukung peningkatan produksi pangan Nasional. Target khusus adalah tersedianya
protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai fasilitas Urban Farming guna peningkatan
produktifitas tanaman buah/sayuran hidroponik higienis, murah dan menguntungkan,
sehingga berprospek tinggi untuk diproduksi massal oleh Mitra UMKM guna
memenuhi kebutuhan pangan Nasional. Metode Penelitian menggunakan Metode
Eksperimen dan Action Research, diawali dengan pengembangan rancang bangun,
pembuatan, pengujian dan perbaikan prototipe Air Inflated Greenhouse meliputi (1) uji
kekuatan dan ketahanan bahan Air Inflated Greenhouse terhadap cuaca, (2) uji bahan
Air Inflated Greenhouse yang paling efektif sebagai komponen struktur, (3) uji
kecepatan pembuatan, pengangkutan, perakitan, pemasangan, pembongkaran Air
Inflated Greenhouse, (4) uji temperatur, kelembaban dan tekanan udara didalam Air
Inflated Greenhouse, (5) uji tanaman buah/sayuran hidroponik yang cocok
dikembangkan dalam bangunan air inflated greenhouse sehingga diperoleh hasil panen
yang higienis, murah dan menguntungkan. Tahun pertama melakukan pengembangan
rancang bangun prototipe Air Inflated Greenhouse, dilanjutkan pembuatan prototipe dan
diakhiri dengan uji coba prototipe di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba
lapangan di workshop Mitra UMKM. Tahun kedua dilakukan perbaikan terhadap
prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil perbaikan di Lab
Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop Mitra UMKM. Hasil
perbaikan prototipe tersebut diproses registrasi PATEN KemenkumHAM. Tahun
ketiga melanjutkan proses pengajuan PATEN KemenkumHAM diserta perbaikan
terhadap prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil
perbaikan di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop
Mitra. Hasil penelitian berupa Teknologi Tepat Guna dipublikasikan pada
Seminar/Proceeding Nasional dan Jurnal Internasional terindex, diproses PATEN
KemenkumHAM, serta layak diproduksi massal oleh UMKM Mitra guna mendukung
percepatan produksi pangan Nasional yang higienis, murah dan menguntungkan.
Penyakit Blas dapat menyebabkan kerugian yang begitu besar pada pertanaman padi di Indonesia. Pada awalnya blas hanya menyerang padi gogo. Namun kini penyakit blas menjadi penyakit utama pada tanaman padi sawah.
Blas (pyricularia oryzae) merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman padi sehingga menyebabkan kerusakan dan menimbulkan kerugian yang parah. penyakit blas dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida nabati.
Budidaya tanaman jahe, cara Budidaya tanaman jahe, Teknik Budidaya tanaman jahe, Menghemat dalam Budidaya tanaman jahe, petani kota Budidaya tanaman jahe, urban farming Budidaya tanaman jahe
memenuhi kebutuhan sayuran dan buah segar sehari-hari bagi masyarakat
pemukiman/perumahan di perkotaan. Teknologi Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas pendukung produksi pertanian perkotaan, dapat dibangun serta dipindahkan ke
lokasi pemukiman/perumahan tertentu secara mudah, aman, cepat dan ringan (0,55mm
PVC Terpaulin) sehingga produk pertanian perkotaan semakin dekat dengan konsumen
pemukiman di perkotaan, dampaknya harga semakin murah namun berkualitas. Tujuan
jangka panjang adalah mengembangkan protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas Urban Farming yang memenuhi aspek kekuatan, kecepatan, efektifitas,
kenyamanan serta mendorong hasil panen tanaman buah/sayuran hidroponik yang
higienis, murah dan menguntungkan, sehingga produk Air Inflated Greenhouse otomatis
mendukung peningkatan produksi pangan Nasional. Target khusus adalah tersedianya
protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai fasilitas Urban Farming guna peningkatan
produktifitas tanaman buah/sayuran hidroponik higienis, murah dan menguntungkan,
sehingga berprospek tinggi untuk diproduksi massal oleh Mitra UMKM guna
memenuhi kebutuhan pangan Nasional. Metode Penelitian menggunakan Metode
Eksperimen dan Action Research, diawali dengan pengembangan rancang bangun,
pembuatan, pengujian dan perbaikan prototipe Air Inflated Greenhouse meliputi (1) uji
kekuatan dan ketahanan bahan Air Inflated Greenhouse terhadap cuaca, (2) uji bahan
Air Inflated Greenhouse yang paling efektif sebagai komponen struktur, (3) uji
kecepatan pembuatan, pengangkutan, perakitan, pemasangan, pembongkaran Air
Inflated Greenhouse, (4) uji temperatur, kelembaban dan tekanan udara didalam Air
Inflated Greenhouse, (5) uji tanaman buah/sayuran hidroponik yang cocok
dikembangkan dalam bangunan air inflated greenhouse sehingga diperoleh hasil panen
yang higienis, murah dan menguntungkan. Tahun pertama melakukan pengembangan
rancang bangun prototipe Air Inflated Greenhouse, dilanjutkan pembuatan prototipe dan
diakhiri dengan uji coba prototipe di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba
lapangan di workshop Mitra UMKM. Tahun kedua dilakukan perbaikan terhadap
prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil perbaikan di Lab
Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop Mitra UMKM. Hasil
perbaikan prototipe tersebut diproses registrasi PATEN KemenkumHAM. Tahun
ketiga melanjutkan proses pengajuan PATEN KemenkumHAM diserta perbaikan
terhadap prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil
perbaikan di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop
Mitra. Hasil penelitian berupa Teknologi Tepat Guna dipublikasikan pada
Seminar/Proceeding Nasional dan Jurnal Internasional terindex, diproses PATEN
KemenkumHAM, serta layak diproduksi massal oleh UMKM Mitra guna mendukung
percepatan produksi pangan Nasional yang higienis, murah dan menguntungkan.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
4. PENDAHULUAN
•Berasal dari Himalaya, Asia Utara, dan telah meluas
ke seluruh daratan baik tropis maupun subtropis
•Di Indonesia banyak dibudidayakan di dataran
rendah dengan berbagai nama, seperti timun (Jawa),
temon atau antemon (Madura), ktimun atau antimun
(Bali), hantimun (Lampung) dan Timon (Aceh)
5. • Budidaya mentimun di Indonesia
berkembang hampir di setiap propinsi.
•Pada tahun 2004 luas panen mentimun
secara nasional mencapai 50.352
dengan produksi 447.716 ton
6. BOTANI DAN SYARAT TUMBUH
Klasifikasi Botani :
• Divisi
: Spermatophyta
• Sub Divisi
: Angiospermae
• Kelas
: Dicotyledonae
• Keluarga
: Cucurbitaceae
• Genus
: Cucumis
• Spesies
: Cucumis sativus L.
7. Syarat Tumbuh :
• Iklim kering
• pH tanah : 6-7
•Kelembaban udara (RH) : 50-85%
• Sinar matahari cukup (tidak ternaungi) dengan temperatur
210 C – 270 C
• Penyinaran > 12 jam/hari dengan intensitas penyinaran dan
suhu udara yang tinggi, tanaman mentimun lebih banyak
membentuk bunga jantan (gynoceous)
• Penyinaran < 12 jam/hari dengan intensitas penyinaran dan
suhu udara yang rendah, tanaman mentimun lebih banyak
membentuk bunga betina
8. TEKNOLOGI BUDIDAYA
Benih
a. Persyaratan Benih
Benih yang baik memiliki daya kecambah > 80 %
b. Penyiapan benih
Pilih buah yang matang pohon, sehat, dan bentuk
sempurna kemudian keluarkan bijinya
Keringkan biji sampai kadar airnya 12 %
Pilih biji yang tidak keriput, simpan dalam wadah
tertutup
9. c. Teknik penyemaian benih
Benih direndam dalam air hangat 55 - 600 C
selama 30 menit atau dibungkus handuk
basah selama 12 jam
Media tanam menggunakan campuran tanah
dan pupuk kandang matang dengan
perbandingan 7 : 3
Benih yang berkecambah dipindahkan ke
polybag sedalam 0,5 – 1cm
d. Pemeliharaan bibit
Penyiraman dilakukan dua kali sehari
Pemindahan ke kebun dilakukan 12 – 20 HST
(Hari Setelah Tanam)
10. Pengolahan Media Tanam
a. Persiapan
• Pembersihan lahan dari gulma
• Pengolahan lahan dengan bajak/cangkul
• Pembuatan bedengan
Lebar : 120 cm
Tinggi : 30-40 cm
Jarak antar bedeng : 30 cm
• Pembuatan guludan
Lebar bawah : 60-80 cm
Lebar atas : 40-60 cm
Jarak antar guludan : 30 cm
11. • Penambahan pupuk kandang
Mentimun lokal : 10-20 ton/ha
Mentimun hibrida : 20-30 ton/ha
Menambahkan 0,5 kg pupuk kandang ke
dalam lubang tanam berukuran 40 x 40 x 40
cm
b. Pengapuran
Jika pH <6, dilakukan pengapuran dengan kalsit
atau dolomit
12. TEKNIK PENANAMAN
Waktu terbaik Akhir
musim hujan atau pada
musim kemarau
a. Penanaman dengan benih : Tanam 2-3 benih per lubang
tanam
Jarak tanam : 100 cm antar barisan dan 50 cm dalam barisan
a. Penanaman dengan bibit :
• Penambahan pupuk dasar urea, SP-36 dan KCl masingmasing 150 kg/Ha
Mentimun Hibrida Taiwan : 150-225 kg/ha urea, 160240 kg/ha SP-36 dan 150-200 kg/ha KCl
• Jarak tanam 100x50 cm dengan lubang tanam sedalam 20
cm
14. PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU
TANAMAN
Hama
a. Oteng-oteng (Aulacophora similis Oliver)
b. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
c. Kutu daun (Aphis gossypii Clover)
Penyakit
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Busuk daun
Penyakit tepung
Antraknose
Bercak daun bersudut
Layu bakteri
Virus
Busuk buah
17. Pengendalian Hama dan Penyakit
• Pengendalian penyakit downy mildew dilakukan
dengan memberikan fungisida berbahan aktif
mancozeb atau chlorothalanil pada tanaman yang
terkena penyakit serta memperhatikan kondisi
pertanaman ketika musim hujan.
• Rotasi tanaman untuk memutus daur hidup hama yang
menyerang tanaman timun
• Menggunakan mulsa berwarna gelap untuk
mengurangi perkembangbiakan larva
• Menggenangi bedeng untuk mencegah serangan hama,
tetapi hal ini tidak disarankan pada saat pembungaan
• Menggunakan tanaman perangkap untuk mengalihkan
hama dari tanaman yang sedang dibudidaya.
18. PANEN DAN PASCA PANEN
Panen Umur 30 – 50 hari
setelah tanam
Interval panen : 1 – 2 hari
sekali
Pasca panen
1.
2.
3.
4.
5.
Sortasi
Pembersihan
Penyimpanan
Pengemasan
Pengangkutan
21. Musim hujan Musim kemarau
Rp
Rp
Pendapatan
21.785.943
19.655.200
total pengeluaran
13.902.676
14.138.695
keuntungan
7.883.267
5.516.505
22. Budidaya Kacang Panjang
Dr. Ir.Ni Made Armini Wiendi, M.Si
Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
2012
23. PENDAHULUAN
Sayuran
polong berbentuk perdu dan merambat
Tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi
Morfologi
Batang
: panjang, liat, sedikit berbulu
Daun
: bersusun tiga, warna hijau muda sampai
hijau tua
Bunga
: berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna
putih, kuning atau biru
Buah
: berbentuk polong dengan ukuran panjang
dan ramping berwarna hijau keputihan
Biji
: bulat agak memanjang, pipih, bagian
tengah terdapat bintik merah tua/hitam
24. BOTANI DAN SYARAT TUMBUH
Taksonomi
Kingdom
Phyllum
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantarum
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Leguminales
: Papilionaceae (Leguminoceae)
: Vigna
: Vigna sinensis L.
25. Jenis Varietas
a. Kacang panjang tipe merambat (kacang lanjaran)
1. Kacang lanjaran biasa (Vigna sinensis L.)
2. Kacang panjang usus
b. Kacang panjang tipe tegak (tidak merambat)
1. Kacang tunggak atau kacang tolo (Vigna
unguiculata)
2. Kacang uci atau kacang ondel (Vigna umbellate L)
3. Kacang hibrida (Vigna sinensis ssp hybridus L)
26. Syarat Tumbuh
a. Iklim
• Dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai
dataran tinggi + 1.500 m dpl, paling baik di
dataran rendah
• Suhu ideal 20-300 C
• Iklim kering
• Curah hujan 600 – 1.200 mm
b. Faktor tanah
• Tanah latosol atau lempung berpasir, subur,
gembur, banyak mengandung bahan organik,
aerasi dan drainase baik.
• pH 5,5 – 6,5
27. TEKNOLOGI DAN BUDIDAYA
Benih
a. Persyaratan benih
Penampilan bernas/kusam, daya kecambah
tinggi > 85 %, tidak rusak/cacat, tidak
mengandung hama dan penyakit.
b. Penyiapan benih
Benih langsung ditanam pada lubang tanam yang
sudah disiapkan
29. Pengolahan Media Tanam
a. Pembentukan bedengan
• Tanah dicangkul, buat parit di sekelilingnya
b. Pembentukan bedengan
• Ukuran bedeng : lebar 60-80 cm, jarak antar bedeng 30 cm, tinggi
30 cm
• Ukuran guludan : lebar dasar 30-50 cm, lebar atas 30-40 cm, tinggi
30 cm dan jarak antar guludan 30-40 cm
c. Pengapuran
• Dilakukan jika pH < 5,5, pH optimum 6.5
• Pengapuran menggunakan kalsit, dolomit atau zeagro sebanyak 1-2
ton/ha
d. Pemupukan
• Pupuk dasar saat tanam : Campuran urea, 112 kg/ha, SP 36 : 250
kg/ha dan KCl : 90 kg/ha
• Pupuk susulan 3 MST : Urea 112 kg/ha, KCl 90 kg/ha
30. Teknik Penanaman
a. Penentuan pola tanam
• Jarak tanam tipe merambat : 20 x 50 cm, 40 x 60 cm,
30 x 60 cm
• Jarak tanam tipe tegak : 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm
• Waktu tanam terbaik : Awal musim kemarau/awal
musim penghujan
b. Pembuatan lubang tanam
• Dibuat pada jarak 20 x 50 cm atau 40 x 60 cm
• Pada jarak 5 cm dri lubang tanam dibuat lubang untuk
pupuk
a. Cara Penanaman
• Benih ditanam sebanyak 2-3 butir/lubang tanam
32. Pemeliharaan Tanaman
a. Penjarangan dan Penyulaman
• Penyulaman dilakukan paling lambat 2 minggu setelah
tanam (MST)
b. Penyiangan
• Dilakukan saat tanaman berumur 2-3 MST
c. Perempalan
• Tanaman yang terlalu rimbun perlu diadakan
pemangkasan daun maupun ujung batang
d. Pemupukan
• Pupuk dasar
• Pupuk susulan
e. Pengairan dan Penyiraman
• Fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda
dilakukan secara teratur 2-3 kali
34. Cowpea Aphid Borne Virus (CABMV)
Kerugian => pertumbuhan dan hasil polong yang tidak normal.
Penampakan visual tanaman kacang panjang yang tertular CABMV ialah tulang daun
berwarna kuning, sehingga daun terlihat menguning atau berwarna belang hijau pucat dan
keriput atau terjadi perubahan bentuk daun.
35. Serangan ulat (maruca sp.) merupakan hama yang sangat
meresahkan para petani kacang panjang. Gejala awalnya dapat
ditandai dengan gugurnya bunga kacang satu per satu sampai
dengan rontoknya bunga pada kacang panjang yang bisa
menyebabkan petani kacang panjang bisa gagal panen.
36. PANEN DAN PASCA PANEN
Panen
a. Ciri dan umur panen
1) Panen polong muda
• Dilakukan pada kacang panjang lanjaran dan kacang busitao
• Ciri panen : Ukuran polong maksimal, mudah dipatahkan dan bijibijinya dalam polong tidak menonjol, warna hijau merata
• Waktu panen : pagi atau sore hari
• Umur siap panen : dapat dipanen setelah 45 hari.
2) Panen polong tua
• Dilakukan pada kacang tunggak, kacang uci dan busitao (tipe tegak)
• Ciri panen : Polong telah cukup tua, biji-biji menonjol dan kulit luar
berwarna hijau kekuningan
• Waktu panen : pagi atau sore hari
• Umur siap panen : 3-3.5 bulan
37. b. Cara panen
• Tipe merambat : Memotong tangkai buah dengan pisau
tajam
• Tipe tegak : Mencabut/memotong pangkal batang
tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah
c. Perkiraan produksi
• Polong muda : minimal 2 ton/ha
• Varietas KP-I : 6.2 ton/ha
• Varietas KP-2 : 2.1 ton/ha
• Kacang panjang tipe tegak : 2-5 ton biji kering
Pascapanen
a.
b.
c.
d.
Pengumpulan
Penyortiran dan penggolongan
Penyimpanan
Pengemasan dan Pengangkutan
38. Analisis Usaha Tani
a. Biaya produksi
Sewa lahan 1 hektar (4 bulan)
Benih: 10 kg
Pupuk
- Pupuk kandang: 10 ton @ Rp. 150.000,- Urea: 300 kg @ Rp. 1.100,- SP-36: 100 kg @ Rp. 1.900,- KCl: 100 kg @ Rp. 1.650,Pestisida
Penanaman dan pemeliharaan
- Pemupukan dan penanaman: 5 HKP + 10
HKW
- Turus: 10.000 batang @ Rp. 50
- Pemnyiangan, turus dan semprot 5 HKP+35
HKW
Panen dan pasca panen 5 HKP + 25 HKW
Biaya tidak terduga
Jumlah biaya produksi
750.000,250.000,1.500.000,330.000,190.000,165.000,400.000,125.000,500.000,262.500,237.500,450.000,5.294.000,-
39. Analisa Usaha Tani Lanjutan...
b. Pendapatan : 6.000 kg @ Rp. 2.000,c. Keuntungan
d. Parameter kelayakan usaha
1. Rasio output/input
12.000.000,6.706.000,= 2,267