SlideShare a Scribd company logo
TEKNIS BUDIDAYA PADI
Produksi gabah padi di Indonesia rata-rata 4 - 5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA
berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi
padi berdasarkan asas kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ).
SYARAT TUMBUH
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19-270C, memerlukan
penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan
pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH
tanah 4 - 7.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
A.Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg. Jumlah ideal
benih yang disebarkan sekitar 50-60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan
dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2 sawah : 3,5 m2 pembibitan
B.Perendaman Benih
Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2 cc/lt air selama 6-12 jam. tiriskan dan
masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam
menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1 - 2 malam hingga benih
berkecambah serentak.
C.Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 - 5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari
dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup/tangki.
D. Pemindahan benih
Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang
bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
F. Pemupukan
Pemupukan seperti pada tabel berikut, dosis pupuk sesuai dengan hasil panen yang
diinginkan. Semua pupuk makro dicampur dan disebarkan merata ke lahan sesuai dosis.
Khusus penggunaan Hormonik bisa dicampurkan dengan POC NASA kemudian
disemprotkan ( 3-4 tutup NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki ). Hasil akan bervariasi
tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit serta
TABEL PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPERNASA
Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk Olah Tanah (kg) 14 hari ( kg ) 30 hari ( kg ) 45 hari ( kg ) 60 hari ( kg )
Urea 36,5 9 9 9 9
ZA 3,5 1 1 1 1
SP-36 6,5 1,5 1,5 1,5 1,5
KCl 20 5 5 5 5
Dolomit 13 3 3 3 3
SPR NASA 2 botol ( siram) 2 botol ( siram) - - -
Catatan : Dosis produksi padi 1,2 – 1,7 ton / 1000 M2 Gabah Kering Panen
Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah
(kg)
10–14 hari ( kg ) 25–28 hari ( kg ) 42–45 hari ( kg )
Urea 12 6 6 6
SP-36 10 50 - -
KCl - - 7 8
SPR NASA 1 botol (siram) 5 5 5
POC
NASA
-
4-5 ttp/tgk
(semprot)
4-5 ttp/tgk
(semprot)
4-5 ttp/tgk
(semprot)
Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen
Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah
(kg)
10–14 hari ( kg ) 25–28 hari ( kg ) 25–28 hari ( kg )
Urea 10 4,5 4 4
SP-36 11,5 - - -
KCL - - 5 6,5
POC NASA
20-40 ttp
(siram)
4-8 ttp/tgk
(semprot)
4-8 ttp/tgk (semprot)
4-8 ttp/tgk
(semprot)
HORMONIK - -
1 ttp/tgk campur
NASA
Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/1000 M2 Gabah Kering Panen
Cara Penggunaan SUPER NASA & POC NASA
1. Pemberian SUPER NASA dengan cara dilarutkan dalam air secukupnya kemudian
disiramkan ( hanya disiramkan)
2. Jika dengan POC NASA dicampur air secukupnya bisa disiramkan atau disemprotkan.
3. Khusus SP-36 bisa dilarutkan SUPER NASA atau POC NASA, sedang pupuk makro
lainnya disebar secara merata.
G. PENGOLAHAN LAHAN RINGAN
Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang
gas beracun dan menyerap oksigen.
H.PENYIANGAN
Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok
dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.
I. PENGAIRAN
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan
dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting
bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk
menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.
J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang
daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan
bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR
atau Pestona
• Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit
terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau Pestona.
• Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi
berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan Wereng penyerang daun padi: wereng
padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).
Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala:
tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman
yang tidak mengering menjadi kerdil.Pengendalian: (1) bertanam padi serempak,
menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb,
membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang
lebah; (2) penyemprotan BVR
• Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti
berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir
padi berbintik-bintik hitam. Pengendalian:(1) bertanam serempak, peningkatankebersihan,
mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2)
penyemprotan BVR atau
PESTONA
• Kepik hijau (Nezara viridula)
Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah
padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau
PESTONA
• Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza
innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu
(Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu,
kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering.
Kerusakan pada tanaman muda disebut hama "sundep" dan pada tanaman bunting (pengisian
biji) disebut "beluk".Pengendalian:(1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan
lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati,
membakar jerami;(2) menggunakan BVR atau PESTONA
• Hama tikus (Rattus argentiventer)
Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada
petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian:
pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular
dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).
• Burung
Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir
dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
• Penyakit Bercak daun coklat
Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae.
Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah.
Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah
busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA,
pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
• Penyakit Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung
tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai
membusuk.
Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1)
membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-
48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir;
(2) pemberian GLIO di awal tanam
• Busuk pelepah daun
Penyebab: jamur Rhizoctonia sp. Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman
yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun.
Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit (2) pemberian GLIO pada saat
pembentukan anakan
• Penyakit Fusarium
Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi
kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam,
mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan
•Penyakit kresek/hawar daun
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik
tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-
hitaman, daun mengering dan mati. Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti
IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2)
pengendalian diawal dengan GLIO
• Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua
bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang
pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha
pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan
BVR atau PESTONA.
• Penyakit tungro
Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps. Gejala:
menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning
hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak
berisi. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54,
IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.
K. PANEN DAN PASCA PANEN
• Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk
• Alat yang digunakan ketam atau sabit
• Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
• Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin
Setelah dirontokkan diayaki (Jawa : ditapeni)
• Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari
• Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.
• Beras siap dikonsumsi
ANALISIS EKONOMIS PER 1000 M2
A. Produksi 1 Ton
Benih 3 kg x Rp. 3.000 = Rp. 9.000,-
Pupuk Makro ( Urea, TSP, ZA, KCl, Dolomit) Rp. 125.800,-
SUPER NASA 3 botol x Rp. 73.000,- = Rp. 219.000,-
PESTISIDA ALAMI ( Pestona + BVR ) Rp. 95.000,-
Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,-
Tanam 6 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 30.000,-
Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,-
Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,-
Lain-lain Rp. 50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 688.800,-
HASIL PRODUKSI 1.000 kg x Rp. 1.200 =Rp. 1.200.000,-
KEUNTUNGAN = Rp. 1.200.000 - Rp. 688.800 =Rp. 511.200,-
B. Produksi 0,8 Ton
Benih 3 kg x Rp. 3.000 = Rp. 9.000,-
Pupuk Makro ( Urea, TSP, KCl) Rp. 88.500,-
SUPER NASA 1 botol Rp. 73.000,-
POC NASA 2 botol Rp. 41.000,-
PESTISIDA ALAMI (PESTONA + BVR) Rp. 95.000,-
Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,-
Tanam 6 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 30.000,-
Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,-
Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,-
Lain-lain Rp. 50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 546.500,-
HASIL PRODUKSI 800 kg x Rp. 1.200 = Rp. 960.000,-
KEUNTUNGAN = Rp. 9620.000 - Rp. 546.500 = Rp. 413.500,-
C. Produksi 0,6 Ton
Benih 3 kg x Rp. 3.000 = Rp. 9.000,-
Pupuk Makro ( Urea, TSP, KCl) Rp. 67.250,-
POC NASA 2 botol Rp. 41.000,-
HORMONIK 1 botol Rp. 19.500,-
PESTISIDA ALAMI (PESTONA + BVR) Rp. 78.700,-
Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,-
Tanam 6 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 30.000,-
Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,-
Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,-
Lain-lain Rp. 50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 455.450,-
HASIL PRODUKSI 600 kg x Rp. 1.200 = Rp. 720.000,-
KEUNTUNGAN = Rp.720.000 - Rp. 455.450 = Rp. 264.550,-
Catatan :
Keuntungan bervariasi tergantung : harga pupuk makro dan tenaga kerja setempat, serangan
hama penyakit, teknis budidaya, dan harga jual gabah setempat.

More Related Content

What's hot

155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
HeruSigitSetiawan
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melonsujononasa
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
University of Lampung
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangsujononasa
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
sujononasa
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Adham Maulana Ibrahim
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebusujononasa
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
Ekal Kurniawan
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
 
Budidaya kedelai
Budidaya kedelaiBudidaya kedelai
Budidaya kedelaiBP4K
 
Teknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengTeknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengsujononasa
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
 
Teknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungTeknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagung
sujononasa
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Ida Haerani
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
Dadan Kartiwa
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
litbangpra
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melon
sucielshi
 

What's hot (20)

155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melon
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjang
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebu
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
Kedelai
KedelaiKedelai
Kedelai
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
 
Budidaya kedelai
Budidaya kedelaiBudidaya kedelai
Budidaya kedelai
 
Teknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengTeknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginseng
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Teknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungTeknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagung
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melon
 

Similar to Teknis budidaya padi

Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
sujononasa
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
Sukarman Ars
 
Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBP4K
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
afifauliya
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Tanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaTanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diploma
Andary Aindåapryl
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruksujononasa
 
Teknis budidaya mangga
Teknis budidaya manggaTeknis budidaya mangga
Teknis budidaya mangga
sujononasa
 
Teknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaoTeknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaosujononasa
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
Andrew Hutabarat
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
Marta Adinata
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
Andrew Hutabarat
 
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Guntur Raharjo
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya lada
sujononasa
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
sujononasa
 
Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)
Andrew Hutabarat
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Tita16039
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Muasyaroh
 
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdfInformasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Danar72
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terong
Muto Sn
 

Similar to Teknis budidaya padi (20)

Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjang
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Tanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaTanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diploma
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruk
 
Teknis budidaya mangga
Teknis budidaya manggaTeknis budidaya mangga
Teknis budidaya mangga
 
Teknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaoTeknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakao
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya lada
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
 
Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdfInformasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terong
 

More from sujononasa

Teknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrryTeknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrrysujononasa
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
sujononasa
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangsujononasa
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
sujononasa
 
Teknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamTeknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamsujononasa
 
Teknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kolTeknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kol
sujononasa
 
Teknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopiTeknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopi
sujononasa
 
Teknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkehTeknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkeh
sujononasa
 
Teknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomatTeknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomat
sujononasa
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karetsujononasa
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggursujononasa
 
Teknis budidaya jarak
Teknis budidaya jarakTeknis budidaya jarak
Teknis budidaya jarak
sujononasa
 
Teknis budidaya durian
Teknis budidaya durianTeknis budidaya durian
Teknis budidaya duriansujononasa
 

More from sujononasa (13)

Teknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrryTeknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrry
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 
Teknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamTeknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilam
 
Teknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kolTeknis budidaya kubis dan kol
Teknis budidaya kubis dan kol
 
Teknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopiTeknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopi
 
Teknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkehTeknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkeh
 
Teknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomatTeknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomat
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karet
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 
Teknis budidaya jarak
Teknis budidaya jarakTeknis budidaya jarak
Teknis budidaya jarak
 
Teknis budidaya durian
Teknis budidaya durianTeknis budidaya durian
Teknis budidaya durian
 

Recently uploaded

SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
yuanitaclara1
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docxMODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
AtikIstikhomatin
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
HUMAH KUMARASAMY
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docxMODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 

Teknis budidaya padi

  • 1. TEKNIS BUDIDAYA PADI Produksi gabah padi di Indonesia rata-rata 4 - 5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi padi berdasarkan asas kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ). SYARAT TUMBUH Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19-270C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 - 7. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA A.Benih Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2 sawah : 3,5 m2 pembibitan B.Perendaman Benih Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2 cc/lt air selama 6-12 jam. tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1 - 2 malam hingga benih berkecambah serentak. C.Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 - 5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup/tangki. D. Pemindahan benih Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit. F. Pemupukan Pemupukan seperti pada tabel berikut, dosis pupuk sesuai dengan hasil panen yang diinginkan. Semua pupuk makro dicampur dan disebarkan merata ke lahan sesuai dosis. Khusus penggunaan Hormonik bisa dicampurkan dengan POC NASA kemudian disemprotkan ( 3-4 tutup NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki ). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit serta
  • 2. TABEL PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPERNASA Waktu Aplikasi Jenis Pupuk Olah Tanah (kg) 14 hari ( kg ) 30 hari ( kg ) 45 hari ( kg ) 60 hari ( kg ) Urea 36,5 9 9 9 9 ZA 3,5 1 1 1 1 SP-36 6,5 1,5 1,5 1,5 1,5 KCl 20 5 5 5 5 Dolomit 13 3 3 3 3 SPR NASA 2 botol ( siram) 2 botol ( siram) - - - Catatan : Dosis produksi padi 1,2 – 1,7 ton / 1000 M2 Gabah Kering Panen Waktu Aplikasi Jenis Pupuk Olah Tanah (kg) 10–14 hari ( kg ) 25–28 hari ( kg ) 42–45 hari ( kg ) Urea 12 6 6 6 SP-36 10 50 - - KCl - - 7 8 SPR NASA 1 botol (siram) 5 5 5 POC NASA - 4-5 ttp/tgk (semprot) 4-5 ttp/tgk (semprot) 4-5 ttp/tgk (semprot) Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen Waktu Aplikasi Jenis Pupuk Olah Tanah (kg) 10–14 hari ( kg ) 25–28 hari ( kg ) 25–28 hari ( kg ) Urea 10 4,5 4 4 SP-36 11,5 - - - KCL - - 5 6,5 POC NASA 20-40 ttp (siram) 4-8 ttp/tgk (semprot) 4-8 ttp/tgk (semprot) 4-8 ttp/tgk (semprot) HORMONIK - - 1 ttp/tgk campur NASA Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/1000 M2 Gabah Kering Panen Cara Penggunaan SUPER NASA & POC NASA 1. Pemberian SUPER NASA dengan cara dilarutkan dalam air secukupnya kemudian disiramkan ( hanya disiramkan) 2. Jika dengan POC NASA dicampur air secukupnya bisa disiramkan atau disemprotkan. 3. Khusus SP-36 bisa dilarutkan SUPER NASA atau POC NASA, sedang pupuk makro lainnya disebar secara merata.
  • 3. G. PENGOLAHAN LAHAN RINGAN Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen. H.PENYIANGAN Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55. I. PENGAIRAN Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji. J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT • Hama putih (Nymphula depunctalis) Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR atau Pestona • Padi Thrips (Thrips oryzae) Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau Pestona.
  • 4. • Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep). Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) penyemprotan BVR • Walang sangit (Leptocoriza acuta) Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam. Pengendalian:(1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA • Kepik hijau (Nezara viridula) Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA • Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama "sundep" dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut "beluk".Pengendalian:(1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami;(2) menggunakan BVR atau PESTONA • Hama tikus (Rattus argentiventer) Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).
  • 5. • Burung Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan. • Penyakit Bercak daun coklat Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae. Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini. • Penyakit Blast Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR- 48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam • Busuk pelepah daun Penyebab: jamur Rhizoctonia sp. Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun. Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit (2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan • Penyakit Fusarium Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan •Penyakit kresek/hawar daun Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam- hitaman, daun mengering dan mati. Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO • Penyakit kerdil Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA. • Penyakit tungro Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.
  • 6. K. PANEN DAN PASCA PANEN • Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk • Alat yang digunakan ketam atau sabit • Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia • Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin Setelah dirontokkan diayaki (Jawa : ditapeni) • Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari • Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya. • Beras siap dikonsumsi ANALISIS EKONOMIS PER 1000 M2 A. Produksi 1 Ton Benih 3 kg x Rp. 3.000 = Rp. 9.000,- Pupuk Makro ( Urea, TSP, ZA, KCl, Dolomit) Rp. 125.800,- SUPER NASA 3 botol x Rp. 73.000,- = Rp. 219.000,- PESTISIDA ALAMI ( Pestona + BVR ) Rp. 95.000,- Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,- Tanam 6 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 30.000,- Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,- Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,- Lain-lain Rp. 50.000,- TOTAL BIAYA = Rp. 688.800,- HASIL PRODUKSI 1.000 kg x Rp. 1.200 =Rp. 1.200.000,- KEUNTUNGAN = Rp. 1.200.000 - Rp. 688.800 =Rp. 511.200,- B. Produksi 0,8 Ton Benih 3 kg x Rp. 3.000 = Rp. 9.000,- Pupuk Makro ( Urea, TSP, KCl) Rp. 88.500,- SUPER NASA 1 botol Rp. 73.000,- POC NASA 2 botol Rp. 41.000,- PESTISIDA ALAMI (PESTONA + BVR) Rp. 95.000,- Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,- Tanam 6 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 30.000,- Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,- Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,- Lain-lain Rp. 50.000,- TOTAL BIAYA = Rp. 546.500,- HASIL PRODUKSI 800 kg x Rp. 1.200 = Rp. 960.000,- KEUNTUNGAN = Rp. 9620.000 - Rp. 546.500 = Rp. 413.500,- C. Produksi 0,6 Ton Benih 3 kg x Rp. 3.000 = Rp. 9.000,- Pupuk Makro ( Urea, TSP, KCl) Rp. 67.250,- POC NASA 2 botol Rp. 41.000,- HORMONIK 1 botol Rp. 19.500,- PESTISIDA ALAMI (PESTONA + BVR) Rp. 78.700,- Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp. 15.000,- = Rp. 60.000,- Tanam 6 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 30.000,- Gulma (Matun) 5 HOK x Rp. 5.000,- = Rp. 25.000,- Panen 10 HOK x Rp. 7.500,- = Rp. 75.000,- Lain-lain Rp. 50.000,-
  • 7. TOTAL BIAYA = Rp. 455.450,- HASIL PRODUKSI 600 kg x Rp. 1.200 = Rp. 720.000,- KEUNTUNGAN = Rp.720.000 - Rp. 455.450 = Rp. 264.550,- Catatan : Keuntungan bervariasi tergantung : harga pupuk makro dan tenaga kerja setempat, serangan hama penyakit, teknis budidaya, dan harga jual gabah setempat.