SlideShare a Scribd company logo
+62 858 – 4146 - 4337
Surat Terbuka Untuk Presiden RI
Nomor : 005/C/Pmb/BEMSI/IV/2020
Yth. Bapak Presiden RI Joko Widodo
di tempat
Kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo yang kami hormati. Izinkanlah kami Aliansi
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyampaikan masukan dan
pandangan tentang kebijakan dan langkah yang harus dilakukan dalam penanganan
Pandemic COVID-19 di negeri ini. Harapan kami, masukan dan pandangan ini menjadi
salah satu hal yang memberikan kebermanfaatan bagi bangsa dan rakyat Indonesia dalam
menghadapi kondisi yang sedang tidak stabil saat ini.
1. Pemerintah pusat harus menilik setiap kebijakan dengan sebaik-baiknya
tentang kesehatan dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali.
Terhitung sejak tanggal 13 April 2020 pukul 17.00 WIB terdapat 4.557 kasus COVID-
19 yang terkonfirmasi positif di negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan beberapa penelitian dan perhitungan yang dilakukan oleh berbagai pihak salah
satunya. Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung,
menyebutkan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia diperkirakan akan melampaui angka
8.000 hingga pertengahan April mendatang. Kondisi di lapangan saat ini dengan melihat
kebijakan pemerintah, fasilitas kesehatan, tenaga medis, serta kesadaran masyarakat yang
masih minim terhadap dampak dari COVID-19.
Kemudian, Pusat Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di
London, Britania Raya memperkirakan bahwa hanya ada 2% (dua persen) informasi yang
disebarkan dari kasus COVID-19 di Indonesia. Dalam hal ini kami meminta agar
pemerintah memberikan informasi yang sebenarnya dengan terbuka kepada masyarakat
agar memahami secara penuh bahwasannya kondisi bangsa kita sedang tidak baik-baik
+62 858 – 4146 - 4337
saja, sehingga akan muncul semangat dan kesadaran dari masyarakat untuk membantu
semua pihak melawan penjajah bangsa kita yang tak terlihat wujudnya ini.
Para pakar kesehatan dunia menyebutkan bahwa Indonesia sedang mengalami lonjakan
kasus COVID-19 yang sangat signifikan karena lambatnya respon dari pemerintah, bahkan
Indonesia menduduki posisi tertinggi di Asia Tenggara. Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia atau WHO, Indonesia hanya memiliki satu tempat tidur rumah sakit untuk setiap
1.000 orang yang dalam hal ini negara kita pada posisi terendah di Asia Tenggara. Padahal
bangsa kita bangsa yang besar, sangat tidak patut ketika dalam hal fasilitas kesehatan kita
jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga.
Kami meminta pemerintah pusat khususnya Bapak Presiden Joko Widodo yang
terhormat untuk bisa memprioritaskan dan mempersiapkan segala kebutuhan yang
diperlukan tenaga medis dengan sebaik-baiknya yang saat ini sedang berperang melawan
virus corona dan berjuang menyelamatkan hidup rakyat Indonesia. Fasilitas kesehatan itu
merupakan peralatan perang yang diperlukan garda terdepan bangsa kita saat ini yaitu
tenaga medis untuk masuk ke medan juang melawan pandemic COVID-19. Rumah sakit
yang memadai bagaikan markas besar bagi mereka, alat pelindung diri (APD) bagaikan
rompi anti peluru bagi mereka, dan persenjataan lain yang menjadi instrumen pendukung
bagi mereka dalam melawan penjajah bangsa kita saat ini yaitu COVID-19. Maka bekalilah
para pahlawan bangsa kita dengan sebaik-baiknya bekal.
Kemudian, kami meminta pemerintah untuk bisa memberikan kebijakan yang tegas
kepada seluruh masyarakat agar tidak menjadi mediator penyebaran COVID-19 ini ke
tempat-tempat atau daerah-daerah yang mereka tuju. Contoh dengan adanya proses mudik
dari wilayah yang terdampak ke tempat tujuannya masing-masing di seluruh penjuru
wilayah Indonesia dengan skala yang sangat besar tanpa ada kebijakan tegas dari
pemerintah pusat, menjadikan angka penyebaran serta perluasan dampak COVID-19 ini
akan terus bertambah dengan pesat. Sementara pemerintah pusat melalui Jubir
pemerintahan dirasa seperti tidak serius dalam memberikan informasi kepada masyarakat
luas, dengan beredarnya berita di media massa, saling bantah pejabat tinggi antara juru
+62 858 – 4146 - 4337
bicara dan sekretaris negara. Ini mengindikasikan ‘gagap’-nya pemerintah pusat dalam
menangani kasus Covid-19, khususnya dalam bidang komunikasi. Pada pernyataan
pemerintah pusat tersebut menyebutkan yang pada intinya, pemerintah menghimbau untuk
tidak mudik kepada masyarakat luas tetapi lain sisi, pemerintah juga tidak melarang mudik.
Pemerintah seperti hanya bermain himbauan disaat seharusnya pemerintah memahami
secara penuh, jika budaya masyarakat Indonesia saja masih banyak yang melanggar
peraturan ketika peraturan hukum telah ditetapkan. Tandanya, himbauan yang disampaikan
pemerintah kepada masyarakat tidak ada payung hukum yang jelas dan tidak bersifat
mengikat. Jadi, suatu hal yang wajar jika masyarakat Indonesia pada saat ini lebih memilih
hati nuraninya untuk menyambung silaturrahim di tanah kelahiran atau bertemu dengan
sanak keluarga di kampung halaman. Ditambah lagi situasi ekonomi di kota-kota besar
yang mengalami guncangan, seperti PHK massal serta tidak adanya jaminan sosial
menambah, ketidak pastian pekerja, buruh dan pelaku ekonomi dikalangan bawah untuk
bertahan hidup di kota-kota besar, dan ini sama saja memberikan satu-satunya pilihan
kepada masyarakat untuk melakukan mudik ke kampung halamannya masing-masing,
dimana hal tersebut merupakan salah satu cara terbaik bagi COVID-19 untuk
menyebarluaskan dampaknya di negara ini.
Dengan ini, kami meminta pemerintah pusat khususnya presiden segera mengeluarkan
kebijakan tentang larangan mudik bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena salah satu
angka arus mudik paling besar adalah dari DKI Jakarta ke seluruh penjuru wilayah di
Indonesia. Kita ketahui bersama bahwa DKI Jakarta saat ini menjadi episentrum kasus
COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia, itu artinya tidak ada jaminan kepada
masyarakat yang melakukan mudik tidak membawa virus ke keluarga, rumah, lingkungan,
dan daerahnya masing-masing.
Mohon ini menjadi perhatian pemerintah pusat dengan baik dan bijak. Secara
perhitungan, negara kita bisa jadi memang lambat dalam menghadapi kondisi ini. Tapi
tidak ada kata terlambat demi menyelamatkan seluruh rakyat Indonesia.
+62 858 – 4146 - 4337
2. Pemerintah pusat harus menetapkan kebijakan yang tidak berkedok
kepentingan politik
Dengan banyaknya isu yang berkembang dan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami tekanan di berbagai aspek misalnya kesehatan, ekonomi, pendidikan,
pertahanan, dan bidang lain yang juga merasakan dampak dari COVID-19 ini akan banyak
pihak yang memanfaatkan kondisi ini untuk melancarkan kepentingannya diatas
kepentingan keselamatan rakyat Indonesia. Salah satu permasalahan, mengenai Peraturan
Menteri Hukum dan HAM RI No.10 tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan
Hak Integrasi bagi Narapidana dan Anak dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Penyebaran Covid-19. Serta keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-19
PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak
melalui Asimilasi dan Integrasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran
covid-19. Peraturan ini akan membebaskan napi dari penjara dengan alasan mencegah
penyebaran COVID-19 di dalam lembaga pemasyarakatan, yang kami rasa kurang tepat,
justru dengan tidak membebaskan napi dari dalam penjara, maka kesehatan serta
kebersihan di dalamnya tetap terjaga tidak akan ada penyebaran COVID-19 di dalamnya.
Jikalaupun ada napi baru dari luar yang masuk kedalamnya sudah pasti diharuskan
menjadi orang dalam pantauan (ODP) dengan memberikan ruangan khusus dan
mengisolasi dirinya selama waktu yang ditentukan untuk menghindari penyebaran ke
tahanan lain. Berbanding terbalik jika para napi dikeluarkan dengan interaksi dan
kehidupan sosial yang mereka lakukan akan menambah potensi penyebaran COVID-19 ini
di lingkungannya. Dirasa keputusan Kemenkumham mengenai pembebasan Napi ini juga
harusnya dipantau dengan penjagaan dan kontrol yang ketat dan tepat disaat efek jera Napi
selama masa tahanan belum menjadi jaminan mereka tidak akan berbuat ulah kembali
ketika bergabung di lingkungan masyarakat secara bebas. Terbukti, salah satu kasus di
Makassar dari eks Napi asimilasi ditangkap karena mencuri uang di warung warga,
selanjutnya dua Napi menjambret lagi di Surabaya. Ini baru beberapa kasus yang terungkap
akibat dari keputusan Kemenkumham untuk memberikan asimilasi kepada napi tanpa
+62 858 – 4146 - 4337
adanya pengawasan yang jelas. Kami meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo, untuk
bisa memperhatikan dan memberikan kebijakan serta proses pengawasan yang baik
terhadap kebijakan yang telah diputuskan agar tidak menambah permasalahan baru.
Selanjutnya kami mengkritisi mengenai peraturan yang telah diterbitkan oleh
Pemerintah Pusat terkait Perppu No.1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus. Dulu, rakyat ramai-ramai meminta Bapak selaku Policy Maker untuk
memberikan sebuah kebijakan yang mendukung diterbitkannya Perppu KPK yang dirasa
saat itu telah dilemahkan fungsinya. Serta Perppu yang tidak diharapkan rakyat banyak ini
pun, diduga lebih mementingkan oligarki politik karena terindikasi ada buah pikir dari isu
Omnibus Law itu sendiri. Sekarang, rakyat meminta kepada pemerintah pusat untuk cepat
menerapkan Karantina Wilayah yang dirasa menjadi solusi daerah yang sudah terinfeksi
virus corona.
Tetapi, pemerintah dengan segala pertimbangannya malah membuat kebijakan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
ke seluruh wilayah. Kami rasa, Pemerintah membuat kebijakan ini didasari pemerintah
tidak mempunyai biaya yang mencukupi untuk membiayai bahan pokok yang dibutuhkan
masyarakat secara luas. Tidak dipungkiri, narasi setelah dari pemberlakuan PSBB jika
dirasa tak efektif dan efisien, untuk opsi terakhir ialah menerapkan Sistem Darurat Sipil.
Pertanyaan yang mendasar, “Apa yang bapak pikirkan? Kita sedang melawan virus atau
melawan rakyat Indonesia itu sendiri, Pak?”
Kemudian, kami meminta pemerintah pusat terkhusus Presiden beserta para menteri
dan jajarannya, selanjutnya Ketua DPR RI berserta jajarannya untuk fokus pada
penanganan kasus COVID-19 di negara ini. Jangan memanfaatkan kondisi ini untuk
melancarkan kepentingan pribadi ataupun sebagian kelompok, mulai dari RUU yang
kontroversi di periode sebelumnya untuk cepat-cepat disahkan dalam masa pandemi,
khususnya RUU yang dirancang untuk memangkas regulasi pada periode ini, yaitu
Omnibus Law RUU Cipta Kerja, dalam perjalanan menuju pembahasan di badan
+62 858 – 4146 - 4337
legislatif DPR RI, dan hal atau kebijakan lainnya. Padahal di lain sisi banyak sekali
masyarakat yang mempertanyakan keberpihakan pemerintah untuk mensejahterahkan
rakyatnya atau tidak, bahkan ada yang menolak terhadap rencana kebijakan yang akan
dibuat pemerintah karena berlandaskan dengan berbagai macam kajian yang dibuat oleh
banyak elemen masyarakat dengan satu narasi dan tujuan, yaitu mensejahterahkan seluruh
rakyat Indonesia.
Baleg akan mempertanyakan sikap pemerintah untuk terus melanjutkan pembahasan
RUU Cipta kerja di masa pandemi seperti ini atau tidak. Dengan rasa hormat kami tuturkan
kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, mewakili pemerintah, mewakili
masyarakat Indonesia. Kami rasa bapak sudah cukup dewasa dalam menimbang kebijakan
dengan mempertimbangkan hati nurani yang bersih disaat masyarakat sedang berjibaku
melawan musuh yang tak terlihat, yaitu Virus Corona. Akan tetapi, dilain sisi, kita harus
mengorbankan perasaan yang menyakitkan karena tidak bisa memberikan aspirasi secara
luas untuk memberikan gagasan kepada RUU yang dirasa bermasalah tersebut. Kami kira,
bapak selaku Presiden tidak ada lagi kepentingan politik untuk masa periode selanjutnya.
Oleh karena itu, jika bapak tidak ingin disebut sebagai pemimpin “boneka” oleh rakyat
Indonesia, sampaikan sikap dan ketegasan yang nyata kepada kita semua untuk
membatalkan segala narasi pembahasan terhadap RUU yang bermasalah di kalangan
masyarakat dan fokus pada pembahasan dan penanggulangan Covid-19 itu sendiri.
3. Utamakan Keselamatan Rakyat dibanding kepentingan Koorporasi dan
Oligarki
Kita semua mengerti bahwa keselamatan warga adalah hal yang utama dan pertama di
atas segalanya termasuk di atas kepentingan ekonomi. Maka seharusnya pemerintah
merealokasikan sistem pendanaan seperti pembiayaan ibu kota baru ataupun proyek-
proyek lain yang dirasa tidak diperlukan untuk penanganan covid-19 bukan malah
melebarkan batas defisit anggaran 3% menjadi 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB),
karena akan menimbulkan permasalahan lain misalnya resiko dominasi kepemilikan asing
pada surat utang pemerintah, pelemahan nilai tukar rupiah, hingga yang paling berbahaya
+62 858 – 4146 - 4337
adalah meningkatnya utang luar negeri Indonesia. Pemerintah jangan sesekali
memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan oligarki. Pasal-pasal sakti menambah
keangkuhan Perppu No.1 Tahun 2020. Dalam Pasal 27 Ayat 1 disebutkan bahwa kebijakan
penyelamatan terkait krisis bukan merupakan kerugian Negara. Bagaimana mungkin
anggaran dari APBN dan SUN kemudian ketika terjadi permasalahan kemudian
pemerintah bilang bukan kerugian negara. BPK artinya tidak bisa melakukan audit?.
Oleh karena itu keberpihakan Pemerintah semakin jelas terhadap kepentingan oligarki
yang menggedor-gedor pintu kekuasaan agar kepentingannya cepat diakomodir. Perppu
lebih berbahaya bagi perekonomian, bagi demokrasi jika dibandingkan dengan isi Omnibus
Law Perpajakan dan Omnibus Law Cipta Kerja. Karena pada hakikatnya terikat dalam satu
paket antara Perppu dan Omnibus Law. Bangsa ini harus memiliki pandangan yang sama
bahwa ekonomi nasional dan global cepat atau lambat akan pulih kembali (rebound),
sedangkan korban warga dan tenaga medis yang meninggal tidak akan bisa kembali lagi.
Setiap warga yang meninggal dan diumumkan oleh pemerintah bukanlah angka statistik
saja. Mereka adalah saudara-saudara kita, sama seperti kita memiliki keluarga yang
sangat mencintai mereka. Bayangkan jika itu terjadi kepada diri kita, keluarga kita, kerabat
kita dan sahabat kita.
Jangan pernah beranggapan bahwa korban warga yang meninggal dan yang terinfeksi
sebagai biaya dari krisis (cost of crisis). Apalagi jika itu dianggap sebagai biaya dari
pemulihan ekonomi (cost of economic recovery). Pemulihan ekonomi memang penting
tetapi jauh lebih penting adalah keselamatan nyawa manusia.
4. Menjamin Mutu Pendidikan ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia
Hari ini mahasiswa seluruh kampus sedang melakukan upaya pencegahan virus corona
dengan heroik untuk tetap #DiRumahAja. Akan tetapi, banyak mahasiswa yang
menginginkan agar uang kuliah yang telah mereka atau orang tua mereka bayarkan dapat
kembali. Logikanya sangat sederhana, banyak diantara mereka mengatakan bahwa bayaran
+62 858 – 4146 - 4337
kuliah mereka itu tidak mereka rasakan secara langsung, sebab mahasiswa yang telah
membayar uang kuliah tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan dari
Perguruan Tinggi; kelas, kursi, bangku, papan tulis, alat lab, ruang lab, dsb. Mereka tidak
merasakan itu semua yang sudah tercantum dalam Biaya Langsung di biaya UKT yang
telah mereka bayarkan. Hal itu menjadi penting karena uang yang telah dikembalikan
tersebut berguna untuk bertahan hidup dari ancaman wabah virus corona yang sudah
meluluhlantahkan perekonomian yang menyebabkan harga bahan kebutuhan pokok
menjadi naik dan semakin sulit terjangkau bagi kelas masyarakat bawah.
Begitupun juga banyak dari mahasiswa maupun siswa mengeluhkan tentang sistem
pembelajaran daring, salah satu penyebabnya adalah kurangnya fasilitas elektronik,
jaringan yang bermasalah, banyaknya kuota yang dibutuhkan. Pemberlakuan sistem
pembelajaran daring banyak membuat mahasiswa atau siswa kesulitan dalam memahami
pelajaran, hal ini disebabkan karena beberapa dari dosen atau guru hanya sekedar
memberikan tugas saja tanpa adanya penjelasan terkait pembelajaran. Hal ini tentunya
menjadi suatu hal yang merugikan bagi mahasiswa atau siswa dalam memperoleh
pendidikan khususnya dalam menjamin mutu pendidikan itu sendiri. Terlebih lagi, dosen
atau guru yang memberikan berbagai macam tugas yang dirasa tidak seimbang dengan
input pembelajaran yang siswa atau mahasiswa dapatkan dari penjelasan yang disampaikan
dosen atau guru, hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan beban bagi mahasiswa atau
siswa sehingga akan mengganggu kesehatan mental dan fisik turun. Sedangkan apabila hal
tersebut terjadi, maka imun tubuh akan menjadi lemah dan dapat menyebabkan mudahnya
masuk virus corona.
Keresahan dirasakan oleh para tenaga pengajar yang berstatus non PNS atau honorer.
Berdasarkan instruksi yang telah diberikan oleh pemerintah terkait kebijakan Work From
Home di tengah pandemi corona, tidak dapat ditemukan instruksi yang mengatur mengenai
gaji tenaga pengajar non PNS. Terdapat kejanggalan terhadap kebijakan ini, pasalnya 50
persen pemanfaatan dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS) sendiri
merupakan untuk pemberian upah guru honorer. Sedangkan, tidak ada satu pun
+62 858 – 4146 - 4337
Jakarta, 13 April 2020
Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh
Indonesia,
Remy Hastian Putra Muhammad Puhi
pembahasan mengenai pemberian upah untuk guru honorer. Oleh karenanya, hal tersebut
menimbulkan keresahan bagi guru honorer akan kelanjutan keberjalanan kebijakan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim terkait kesejahteraan guru
honorer.
5. Jika keselamatan nyawa rakyat tidak diutamakan kami siap bergerak
bersama rakyat dan membersamai rakyat.

More Related Content

What's hot

Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
serpinalpini
 
Kebijakan penjaminan sosial (ii)
Kebijakan penjaminan sosial (ii)Kebijakan penjaminan sosial (ii)
Kebijakan penjaminan sosial (ii)
Nandya Guvita
 
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONALBPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
firii JB
 
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - PekerjaanHak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Bagus Utomo
 
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
musniumar
 
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNUndang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Nur Fadillah
 
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSUU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSM Ungang
 
Final press release media briefing aman
Final press release media briefing amanFinal press release media briefing aman
Final press release media briefing aman
Panji Kharisma Jaya
 

What's hot (9)

Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
Bab 1 revisi
 
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
 
Kebijakan penjaminan sosial (ii)
Kebijakan penjaminan sosial (ii)Kebijakan penjaminan sosial (ii)
Kebijakan penjaminan sosial (ii)
 
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONALBPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
BPJS KESEHATAN: JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NASIONAL
 
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - PekerjaanHak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
 
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
 
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNUndang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
 
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSUU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
 
Final press release media briefing aman
Final press release media briefing amanFinal press release media briefing aman
Final press release media briefing aman
 

Similar to Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI

Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19
Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19
Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19
Agaton Kenshanahan
 
FORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdf
FORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdfFORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdf
FORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdf
cipta73
 
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
SerpinAlpini1
 
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
MajalahBRAFOPMK
 
Pernyataan Pers PP Muhammadiyah
Pernyataan Pers PP MuhammadiyahPernyataan Pers PP Muhammadiyah
Pernyataan Pers PP Muhammadiyah
RepublikaDigital
 
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
MajalahBRAFOPMK
 
118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611
Yori Feriyandi
 
Warta Satu Tabloid
Warta Satu TabloidWarta Satu Tabloid
Warta Satu Tabloid
WartaSatu
 
Andi tenri lukman
Andi tenri lukmanAndi tenri lukman
Andi tenri lukman
AndiTenriLukman
 
Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1
Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1
Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1
AryaD Ningrat
 
Latah lockdown dan kajian hukum. fixdoc
Latah lockdown dan kajian hukum. fixdocLatah lockdown dan kajian hukum. fixdoc
Latah lockdown dan kajian hukum. fixdoc
kurniawan tri wibowo
 
Laporan KKN
Laporan KKN Laporan KKN
Laporan KKN
jazilarahmah
 
Sosialisasi Covid-19.pptx
Sosialisasi Covid-19.pptxSosialisasi Covid-19.pptx
Sosialisasi Covid-19.pptx
rustaneffendy1
 
Kurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowoKurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowo
kurniawan tri wibowo
 
Laporan tahunan final-fixed-rev2
Laporan tahunan final-fixed-rev2Laporan tahunan final-fixed-rev2
Laporan tahunan final-fixed-rev2
merdekacom
 
MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...
MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...
MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...
MVianAfriyanto
 
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
MajalahBRAFOPMK
 
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptxPPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
FauzanAkmal13
 

Similar to Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI (20)

Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19
Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19
Pernyataan terhadap Tuduhan Ambil Keuntungan di COVID-19
 
FORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdf
FORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdfFORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdf
FORMAT KEPOLISIAN DIMASA PANDEMI.pdf
 
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
77359 kelompok 5 makalah_lingkaran elit lokal nssional dan daerah dalam inter...
 
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
 
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
 
Pernyataan Pers PP Muhammadiyah
Pernyataan Pers PP MuhammadiyahPernyataan Pers PP Muhammadiyah
Pernyataan Pers PP Muhammadiyah
 
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
 
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
 
118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611
 
Warta Satu Tabloid
Warta Satu TabloidWarta Satu Tabloid
Warta Satu Tabloid
 
Andi tenri lukman
Andi tenri lukmanAndi tenri lukman
Andi tenri lukman
 
Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1
Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1
Jawaban soal uas mk pengantar sosiologi 1
 
Latah lockdown dan kajian hukum. fixdoc
Latah lockdown dan kajian hukum. fixdocLatah lockdown dan kajian hukum. fixdoc
Latah lockdown dan kajian hukum. fixdoc
 
Laporan KKN
Laporan KKN Laporan KKN
Laporan KKN
 
Sosialisasi Covid-19.pptx
Sosialisasi Covid-19.pptxSosialisasi Covid-19.pptx
Sosialisasi Covid-19.pptx
 
Kurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowoKurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowo
 
Laporan tahunan final-fixed-rev2
Laporan tahunan final-fixed-rev2Laporan tahunan final-fixed-rev2
Laporan tahunan final-fixed-rev2
 
MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...
MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...
MAKALAH PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM & KOPERASI DI IN...
 
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
 
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptxPPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
 

More from shirizkiku

RUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARA
RUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARARUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARA
RUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARA
shirizkiku
 
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKNUndang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN
shirizkiku
 
Laporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdf
Laporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdfLaporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdf
Laporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdf
shirizkiku
 
SE pedoman Etika Kecerdasan Artifi sial
SE pedoman Etika Kecerdasan Artifi   sialSE pedoman Etika Kecerdasan Artifi   sial
SE pedoman Etika Kecerdasan Artifi sial
shirizkiku
 
SKB Netralitas ASN
SKB Netralitas ASNSKB Netralitas ASN
SKB Netralitas ASN
shirizkiku
 
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdfV.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
shirizkiku
 
HUT RI 78: Pedoman Identitas Visual Publik
HUT RI 78: Pedoman Identitas Visual PublikHUT RI 78: Pedoman Identitas Visual Publik
HUT RI 78: Pedoman Identitas Visual Publik
shirizkiku
 
SEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdf
SEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdfSEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdf
SEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdf
shirizkiku
 
Hasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar Golka
Hasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar GolkaHasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar Golka
Hasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar Golka
shirizkiku
 
BMN Ma'had Aly Andalusia.pdf
BMN Ma'had Aly Andalusia.pdfBMN Ma'had Aly Andalusia.pdf
BMN Ma'had Aly Andalusia.pdf
shirizkiku
 
Keppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdf
Keppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdfKeppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdf
Keppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdf
shirizkiku
 
SKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdf
SKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdfSKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdf
SKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdf
shirizkiku
 
Salinan TPPU
Salinan TPPUSalinan TPPU
Salinan TPPU
shirizkiku
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
shirizkiku
 
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
shirizkiku
 
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
shirizkiku
 
Putusan Bawaslu terkait Gugatan Partai Prima
Putusan Bawaslu terkait Gugatan Partai PrimaPutusan Bawaslu terkait Gugatan Partai Prima
Putusan Bawaslu terkait Gugatan Partai Prima
shirizkiku
 
Putusan 757 PRIMA PN.pdf
Putusan 757 PRIMA PN.pdfPutusan 757 PRIMA PN.pdf
Putusan 757 PRIMA PN.pdf
shirizkiku
 
Sikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdf
Sikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdfSikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdf
Sikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdf
shirizkiku
 
Keterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdf
Keterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdfKeterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdf
Keterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdf
shirizkiku
 

More from shirizkiku (20)

RUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARA
RUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARARUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARA
RUU PERUBAHAN ATAS UU KEMENTERIAN NEGARA
 
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKNUndang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN
 
Laporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdf
Laporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdfLaporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdf
Laporan Rilis Survei Nasional_28 Maret 2019.pdf
 
SE pedoman Etika Kecerdasan Artifi sial
SE pedoman Etika Kecerdasan Artifi   sialSE pedoman Etika Kecerdasan Artifi   sial
SE pedoman Etika Kecerdasan Artifi sial
 
SKB Netralitas ASN
SKB Netralitas ASNSKB Netralitas ASN
SKB Netralitas ASN
 
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdfV.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
 
HUT RI 78: Pedoman Identitas Visual Publik
HUT RI 78: Pedoman Identitas Visual PublikHUT RI 78: Pedoman Identitas Visual Publik
HUT RI 78: Pedoman Identitas Visual Publik
 
SEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdf
SEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdfSEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdf
SEMA NOMOR 2 TAHUN 2023.pdf
 
Hasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar Golka
Hasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar GolkaHasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar Golka
Hasil Pleno ke-VIII Dewan Pakar Golka
 
BMN Ma'had Aly Andalusia.pdf
BMN Ma'had Aly Andalusia.pdfBMN Ma'had Aly Andalusia.pdf
BMN Ma'had Aly Andalusia.pdf
 
Keppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdf
Keppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdfKeppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdf
Keppres_Nomor_16_Tahun_2023.pdf
 
SKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdf
SKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdfSKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdf
SKB 3 Menteri ttg Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama & Lamp ok.pdf
 
Salinan TPPU
Salinan TPPUSalinan TPPU
Salinan TPPU
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
 
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
 
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022
 
Putusan Bawaslu terkait Gugatan Partai Prima
Putusan Bawaslu terkait Gugatan Partai PrimaPutusan Bawaslu terkait Gugatan Partai Prima
Putusan Bawaslu terkait Gugatan Partai Prima
 
Putusan 757 PRIMA PN.pdf
Putusan 757 PRIMA PN.pdfPutusan 757 PRIMA PN.pdf
Putusan 757 PRIMA PN.pdf
 
Sikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdf
Sikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdfSikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdf
Sikap Dosen2 UGM tentang Prof Kehormatan_2_Jan_0951 (3).pdf
 
Keterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdf
Keterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdfKeterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdf
Keterangan Pers Komnas HAM 01 2023.pdf
 

Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI

  • 1. +62 858 – 4146 - 4337 Surat Terbuka Untuk Presiden RI Nomor : 005/C/Pmb/BEMSI/IV/2020 Yth. Bapak Presiden RI Joko Widodo di tempat Kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo yang kami hormati. Izinkanlah kami Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyampaikan masukan dan pandangan tentang kebijakan dan langkah yang harus dilakukan dalam penanganan Pandemic COVID-19 di negeri ini. Harapan kami, masukan dan pandangan ini menjadi salah satu hal yang memberikan kebermanfaatan bagi bangsa dan rakyat Indonesia dalam menghadapi kondisi yang sedang tidak stabil saat ini. 1. Pemerintah pusat harus menilik setiap kebijakan dengan sebaik-baiknya tentang kesehatan dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Terhitung sejak tanggal 13 April 2020 pukul 17.00 WIB terdapat 4.557 kasus COVID- 19 yang terkonfirmasi positif di negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan beberapa penelitian dan perhitungan yang dilakukan oleh berbagai pihak salah satunya. Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung, menyebutkan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia diperkirakan akan melampaui angka 8.000 hingga pertengahan April mendatang. Kondisi di lapangan saat ini dengan melihat kebijakan pemerintah, fasilitas kesehatan, tenaga medis, serta kesadaran masyarakat yang masih minim terhadap dampak dari COVID-19. Kemudian, Pusat Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London, Britania Raya memperkirakan bahwa hanya ada 2% (dua persen) informasi yang disebarkan dari kasus COVID-19 di Indonesia. Dalam hal ini kami meminta agar pemerintah memberikan informasi yang sebenarnya dengan terbuka kepada masyarakat agar memahami secara penuh bahwasannya kondisi bangsa kita sedang tidak baik-baik
  • 2. +62 858 – 4146 - 4337 saja, sehingga akan muncul semangat dan kesadaran dari masyarakat untuk membantu semua pihak melawan penjajah bangsa kita yang tak terlihat wujudnya ini. Para pakar kesehatan dunia menyebutkan bahwa Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang sangat signifikan karena lambatnya respon dari pemerintah, bahkan Indonesia menduduki posisi tertinggi di Asia Tenggara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Indonesia hanya memiliki satu tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 orang yang dalam hal ini negara kita pada posisi terendah di Asia Tenggara. Padahal bangsa kita bangsa yang besar, sangat tidak patut ketika dalam hal fasilitas kesehatan kita jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga. Kami meminta pemerintah pusat khususnya Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat untuk bisa memprioritaskan dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan tenaga medis dengan sebaik-baiknya yang saat ini sedang berperang melawan virus corona dan berjuang menyelamatkan hidup rakyat Indonesia. Fasilitas kesehatan itu merupakan peralatan perang yang diperlukan garda terdepan bangsa kita saat ini yaitu tenaga medis untuk masuk ke medan juang melawan pandemic COVID-19. Rumah sakit yang memadai bagaikan markas besar bagi mereka, alat pelindung diri (APD) bagaikan rompi anti peluru bagi mereka, dan persenjataan lain yang menjadi instrumen pendukung bagi mereka dalam melawan penjajah bangsa kita saat ini yaitu COVID-19. Maka bekalilah para pahlawan bangsa kita dengan sebaik-baiknya bekal. Kemudian, kami meminta pemerintah untuk bisa memberikan kebijakan yang tegas kepada seluruh masyarakat agar tidak menjadi mediator penyebaran COVID-19 ini ke tempat-tempat atau daerah-daerah yang mereka tuju. Contoh dengan adanya proses mudik dari wilayah yang terdampak ke tempat tujuannya masing-masing di seluruh penjuru wilayah Indonesia dengan skala yang sangat besar tanpa ada kebijakan tegas dari pemerintah pusat, menjadikan angka penyebaran serta perluasan dampak COVID-19 ini akan terus bertambah dengan pesat. Sementara pemerintah pusat melalui Jubir pemerintahan dirasa seperti tidak serius dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas, dengan beredarnya berita di media massa, saling bantah pejabat tinggi antara juru
  • 3. +62 858 – 4146 - 4337 bicara dan sekretaris negara. Ini mengindikasikan ‘gagap’-nya pemerintah pusat dalam menangani kasus Covid-19, khususnya dalam bidang komunikasi. Pada pernyataan pemerintah pusat tersebut menyebutkan yang pada intinya, pemerintah menghimbau untuk tidak mudik kepada masyarakat luas tetapi lain sisi, pemerintah juga tidak melarang mudik. Pemerintah seperti hanya bermain himbauan disaat seharusnya pemerintah memahami secara penuh, jika budaya masyarakat Indonesia saja masih banyak yang melanggar peraturan ketika peraturan hukum telah ditetapkan. Tandanya, himbauan yang disampaikan pemerintah kepada masyarakat tidak ada payung hukum yang jelas dan tidak bersifat mengikat. Jadi, suatu hal yang wajar jika masyarakat Indonesia pada saat ini lebih memilih hati nuraninya untuk menyambung silaturrahim di tanah kelahiran atau bertemu dengan sanak keluarga di kampung halaman. Ditambah lagi situasi ekonomi di kota-kota besar yang mengalami guncangan, seperti PHK massal serta tidak adanya jaminan sosial menambah, ketidak pastian pekerja, buruh dan pelaku ekonomi dikalangan bawah untuk bertahan hidup di kota-kota besar, dan ini sama saja memberikan satu-satunya pilihan kepada masyarakat untuk melakukan mudik ke kampung halamannya masing-masing, dimana hal tersebut merupakan salah satu cara terbaik bagi COVID-19 untuk menyebarluaskan dampaknya di negara ini. Dengan ini, kami meminta pemerintah pusat khususnya presiden segera mengeluarkan kebijakan tentang larangan mudik bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena salah satu angka arus mudik paling besar adalah dari DKI Jakarta ke seluruh penjuru wilayah di Indonesia. Kita ketahui bersama bahwa DKI Jakarta saat ini menjadi episentrum kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia, itu artinya tidak ada jaminan kepada masyarakat yang melakukan mudik tidak membawa virus ke keluarga, rumah, lingkungan, dan daerahnya masing-masing. Mohon ini menjadi perhatian pemerintah pusat dengan baik dan bijak. Secara perhitungan, negara kita bisa jadi memang lambat dalam menghadapi kondisi ini. Tapi tidak ada kata terlambat demi menyelamatkan seluruh rakyat Indonesia.
  • 4. +62 858 – 4146 - 4337 2. Pemerintah pusat harus menetapkan kebijakan yang tidak berkedok kepentingan politik Dengan banyaknya isu yang berkembang dan kondisi bangsa kita yang sedang mengalami tekanan di berbagai aspek misalnya kesehatan, ekonomi, pendidikan, pertahanan, dan bidang lain yang juga merasakan dampak dari COVID-19 ini akan banyak pihak yang memanfaatkan kondisi ini untuk melancarkan kepentingannya diatas kepentingan keselamatan rakyat Indonesia. Salah satu permasalahan, mengenai Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No.10 tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi bagi Narapidana dan Anak dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19. Serta keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-19 PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid-19. Peraturan ini akan membebaskan napi dari penjara dengan alasan mencegah penyebaran COVID-19 di dalam lembaga pemasyarakatan, yang kami rasa kurang tepat, justru dengan tidak membebaskan napi dari dalam penjara, maka kesehatan serta kebersihan di dalamnya tetap terjaga tidak akan ada penyebaran COVID-19 di dalamnya. Jikalaupun ada napi baru dari luar yang masuk kedalamnya sudah pasti diharuskan menjadi orang dalam pantauan (ODP) dengan memberikan ruangan khusus dan mengisolasi dirinya selama waktu yang ditentukan untuk menghindari penyebaran ke tahanan lain. Berbanding terbalik jika para napi dikeluarkan dengan interaksi dan kehidupan sosial yang mereka lakukan akan menambah potensi penyebaran COVID-19 ini di lingkungannya. Dirasa keputusan Kemenkumham mengenai pembebasan Napi ini juga harusnya dipantau dengan penjagaan dan kontrol yang ketat dan tepat disaat efek jera Napi selama masa tahanan belum menjadi jaminan mereka tidak akan berbuat ulah kembali ketika bergabung di lingkungan masyarakat secara bebas. Terbukti, salah satu kasus di Makassar dari eks Napi asimilasi ditangkap karena mencuri uang di warung warga, selanjutnya dua Napi menjambret lagi di Surabaya. Ini baru beberapa kasus yang terungkap akibat dari keputusan Kemenkumham untuk memberikan asimilasi kepada napi tanpa
  • 5. +62 858 – 4146 - 4337 adanya pengawasan yang jelas. Kami meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo, untuk bisa memperhatikan dan memberikan kebijakan serta proses pengawasan yang baik terhadap kebijakan yang telah diputuskan agar tidak menambah permasalahan baru. Selanjutnya kami mengkritisi mengenai peraturan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Pusat terkait Perppu No.1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Dulu, rakyat ramai-ramai meminta Bapak selaku Policy Maker untuk memberikan sebuah kebijakan yang mendukung diterbitkannya Perppu KPK yang dirasa saat itu telah dilemahkan fungsinya. Serta Perppu yang tidak diharapkan rakyat banyak ini pun, diduga lebih mementingkan oligarki politik karena terindikasi ada buah pikir dari isu Omnibus Law itu sendiri. Sekarang, rakyat meminta kepada pemerintah pusat untuk cepat menerapkan Karantina Wilayah yang dirasa menjadi solusi daerah yang sudah terinfeksi virus corona. Tetapi, pemerintah dengan segala pertimbangannya malah membuat kebijakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ke seluruh wilayah. Kami rasa, Pemerintah membuat kebijakan ini didasari pemerintah tidak mempunyai biaya yang mencukupi untuk membiayai bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat secara luas. Tidak dipungkiri, narasi setelah dari pemberlakuan PSBB jika dirasa tak efektif dan efisien, untuk opsi terakhir ialah menerapkan Sistem Darurat Sipil. Pertanyaan yang mendasar, “Apa yang bapak pikirkan? Kita sedang melawan virus atau melawan rakyat Indonesia itu sendiri, Pak?” Kemudian, kami meminta pemerintah pusat terkhusus Presiden beserta para menteri dan jajarannya, selanjutnya Ketua DPR RI berserta jajarannya untuk fokus pada penanganan kasus COVID-19 di negara ini. Jangan memanfaatkan kondisi ini untuk melancarkan kepentingan pribadi ataupun sebagian kelompok, mulai dari RUU yang kontroversi di periode sebelumnya untuk cepat-cepat disahkan dalam masa pandemi, khususnya RUU yang dirancang untuk memangkas regulasi pada periode ini, yaitu Omnibus Law RUU Cipta Kerja, dalam perjalanan menuju pembahasan di badan
  • 6. +62 858 – 4146 - 4337 legislatif DPR RI, dan hal atau kebijakan lainnya. Padahal di lain sisi banyak sekali masyarakat yang mempertanyakan keberpihakan pemerintah untuk mensejahterahkan rakyatnya atau tidak, bahkan ada yang menolak terhadap rencana kebijakan yang akan dibuat pemerintah karena berlandaskan dengan berbagai macam kajian yang dibuat oleh banyak elemen masyarakat dengan satu narasi dan tujuan, yaitu mensejahterahkan seluruh rakyat Indonesia. Baleg akan mempertanyakan sikap pemerintah untuk terus melanjutkan pembahasan RUU Cipta kerja di masa pandemi seperti ini atau tidak. Dengan rasa hormat kami tuturkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, mewakili pemerintah, mewakili masyarakat Indonesia. Kami rasa bapak sudah cukup dewasa dalam menimbang kebijakan dengan mempertimbangkan hati nurani yang bersih disaat masyarakat sedang berjibaku melawan musuh yang tak terlihat, yaitu Virus Corona. Akan tetapi, dilain sisi, kita harus mengorbankan perasaan yang menyakitkan karena tidak bisa memberikan aspirasi secara luas untuk memberikan gagasan kepada RUU yang dirasa bermasalah tersebut. Kami kira, bapak selaku Presiden tidak ada lagi kepentingan politik untuk masa periode selanjutnya. Oleh karena itu, jika bapak tidak ingin disebut sebagai pemimpin “boneka” oleh rakyat Indonesia, sampaikan sikap dan ketegasan yang nyata kepada kita semua untuk membatalkan segala narasi pembahasan terhadap RUU yang bermasalah di kalangan masyarakat dan fokus pada pembahasan dan penanggulangan Covid-19 itu sendiri. 3. Utamakan Keselamatan Rakyat dibanding kepentingan Koorporasi dan Oligarki Kita semua mengerti bahwa keselamatan warga adalah hal yang utama dan pertama di atas segalanya termasuk di atas kepentingan ekonomi. Maka seharusnya pemerintah merealokasikan sistem pendanaan seperti pembiayaan ibu kota baru ataupun proyek- proyek lain yang dirasa tidak diperlukan untuk penanganan covid-19 bukan malah melebarkan batas defisit anggaran 3% menjadi 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), karena akan menimbulkan permasalahan lain misalnya resiko dominasi kepemilikan asing pada surat utang pemerintah, pelemahan nilai tukar rupiah, hingga yang paling berbahaya
  • 7. +62 858 – 4146 - 4337 adalah meningkatnya utang luar negeri Indonesia. Pemerintah jangan sesekali memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan oligarki. Pasal-pasal sakti menambah keangkuhan Perppu No.1 Tahun 2020. Dalam Pasal 27 Ayat 1 disebutkan bahwa kebijakan penyelamatan terkait krisis bukan merupakan kerugian Negara. Bagaimana mungkin anggaran dari APBN dan SUN kemudian ketika terjadi permasalahan kemudian pemerintah bilang bukan kerugian negara. BPK artinya tidak bisa melakukan audit?. Oleh karena itu keberpihakan Pemerintah semakin jelas terhadap kepentingan oligarki yang menggedor-gedor pintu kekuasaan agar kepentingannya cepat diakomodir. Perppu lebih berbahaya bagi perekonomian, bagi demokrasi jika dibandingkan dengan isi Omnibus Law Perpajakan dan Omnibus Law Cipta Kerja. Karena pada hakikatnya terikat dalam satu paket antara Perppu dan Omnibus Law. Bangsa ini harus memiliki pandangan yang sama bahwa ekonomi nasional dan global cepat atau lambat akan pulih kembali (rebound), sedangkan korban warga dan tenaga medis yang meninggal tidak akan bisa kembali lagi. Setiap warga yang meninggal dan diumumkan oleh pemerintah bukanlah angka statistik saja. Mereka adalah saudara-saudara kita, sama seperti kita memiliki keluarga yang sangat mencintai mereka. Bayangkan jika itu terjadi kepada diri kita, keluarga kita, kerabat kita dan sahabat kita. Jangan pernah beranggapan bahwa korban warga yang meninggal dan yang terinfeksi sebagai biaya dari krisis (cost of crisis). Apalagi jika itu dianggap sebagai biaya dari pemulihan ekonomi (cost of economic recovery). Pemulihan ekonomi memang penting tetapi jauh lebih penting adalah keselamatan nyawa manusia. 4. Menjamin Mutu Pendidikan ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia Hari ini mahasiswa seluruh kampus sedang melakukan upaya pencegahan virus corona dengan heroik untuk tetap #DiRumahAja. Akan tetapi, banyak mahasiswa yang menginginkan agar uang kuliah yang telah mereka atau orang tua mereka bayarkan dapat kembali. Logikanya sangat sederhana, banyak diantara mereka mengatakan bahwa bayaran
  • 8. +62 858 – 4146 - 4337 kuliah mereka itu tidak mereka rasakan secara langsung, sebab mahasiswa yang telah membayar uang kuliah tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan dari Perguruan Tinggi; kelas, kursi, bangku, papan tulis, alat lab, ruang lab, dsb. Mereka tidak merasakan itu semua yang sudah tercantum dalam Biaya Langsung di biaya UKT yang telah mereka bayarkan. Hal itu menjadi penting karena uang yang telah dikembalikan tersebut berguna untuk bertahan hidup dari ancaman wabah virus corona yang sudah meluluhlantahkan perekonomian yang menyebabkan harga bahan kebutuhan pokok menjadi naik dan semakin sulit terjangkau bagi kelas masyarakat bawah. Begitupun juga banyak dari mahasiswa maupun siswa mengeluhkan tentang sistem pembelajaran daring, salah satu penyebabnya adalah kurangnya fasilitas elektronik, jaringan yang bermasalah, banyaknya kuota yang dibutuhkan. Pemberlakuan sistem pembelajaran daring banyak membuat mahasiswa atau siswa kesulitan dalam memahami pelajaran, hal ini disebabkan karena beberapa dari dosen atau guru hanya sekedar memberikan tugas saja tanpa adanya penjelasan terkait pembelajaran. Hal ini tentunya menjadi suatu hal yang merugikan bagi mahasiswa atau siswa dalam memperoleh pendidikan khususnya dalam menjamin mutu pendidikan itu sendiri. Terlebih lagi, dosen atau guru yang memberikan berbagai macam tugas yang dirasa tidak seimbang dengan input pembelajaran yang siswa atau mahasiswa dapatkan dari penjelasan yang disampaikan dosen atau guru, hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan beban bagi mahasiswa atau siswa sehingga akan mengganggu kesehatan mental dan fisik turun. Sedangkan apabila hal tersebut terjadi, maka imun tubuh akan menjadi lemah dan dapat menyebabkan mudahnya masuk virus corona. Keresahan dirasakan oleh para tenaga pengajar yang berstatus non PNS atau honorer. Berdasarkan instruksi yang telah diberikan oleh pemerintah terkait kebijakan Work From Home di tengah pandemi corona, tidak dapat ditemukan instruksi yang mengatur mengenai gaji tenaga pengajar non PNS. Terdapat kejanggalan terhadap kebijakan ini, pasalnya 50 persen pemanfaatan dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS) sendiri merupakan untuk pemberian upah guru honorer. Sedangkan, tidak ada satu pun
  • 9. +62 858 – 4146 - 4337 Jakarta, 13 April 2020 Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Remy Hastian Putra Muhammad Puhi pembahasan mengenai pemberian upah untuk guru honorer. Oleh karenanya, hal tersebut menimbulkan keresahan bagi guru honorer akan kelanjutan keberjalanan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim terkait kesejahteraan guru honorer. 5. Jika keselamatan nyawa rakyat tidak diutamakan kami siap bergerak bersama rakyat dan membersamai rakyat.