- Pencemaran laut terjadi akibat masuknya bahan-bahan atau energi ke laut secara langsung atau tidak langsung dari aktivitas manusia yang mengakibatkan penurunan kualitas laut dan kerusakan lingkungan.
- Contoh pencemaran laut meliputi tumpahan minyak dari kapal, pembuangan limbah industri ke laut, dan tumpahan merkuri dari tambang emas ke teluk di Sulawesi Utara.
- Kasus lain adalah
2. Pengertian
Pencemaran
istilah pencemaran pertama kali digunakan
dalam studi literatur Indonesia pada
seminar Biologi II di Ciawi Bogor pada
tahun 1970, terjemahan dari “pollution”
Secara garis besar pencemaran dalam
konteks hukum lingkungan dapat
dibedakan atas pencemaran lingkungan;
pencemaran daratan, pencemaran air;
pencemaran laut; pencemaran udara; dan
pencemaran angkasa.
3. Pengertian Pencemaran Laut
PP No.19/1999 tentang Pencemaran Laut
masuknya/dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi dan atau komponen lain kedalam
lingkungan laut oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan laut
tidak sesuai lagi dengan baku mutu
dan/atau fungsinya (Pasal 1).
Komar Kantaatmadja, pencemaran laut
adalah masuknya ke laut zat zat pencemaran
dari lautan sendiri dan yang dibawa dan
berasal dari darat. Dalam hal ini,
pencemaran laut yang bersumber dari
pencemaran laut sendiri dapat berasal dari
Kapal berupa pembuangan minyak yang
merupakan pembuangan rutin; berasal dari
pembersihan tangki kapal; kebocoran kapal;
kecelakaan kapal yang berakibat kapal
menjadi pecah, kapal menjadi kandas, dan
atau tabarakan kapal.
4. Pencemaran
Laut
• Pencemaran laut yang dimaksudkan disini yaitu
terjadinya perubahan pada lingkungan laut yang terjadi
sebagai akibat dimasukkannya oleh manusia secara
langsung atau tidak langsung bahan-bahan atau energi ke
dalam lingkungan laut (termasuk muara sungai) yang
menghasilkan akibat yang demikian buruknya sehingga
merupakan kerugian bagi kekayaan hayati, bahaya
terhadap kesehatan manusia, gangguan terhadap
kegiatan di laut termasuk perikanan dan lain-lain,
penggunaan laut yang wajar, pemburukan daripada
kualitas air laut dan menurunnya kualitas tempat
pemukiman dan rekreasi.
• Adapun pencemaran laut yang berasal dari darat dapat
berupa:(1) Pencemaran melalui udara; (2) Pembuangan
sampah ke laut (dumping); (3) Pembuangan air buangan
sungai; (4) Pembuangan air buangan industri
5. Kasus
pencemaran
laut oleh New
Mont
perusahaan tambang emas PT. NMR telah mencemari
lingkungan di Teluk Buyat, Minahasa, Sulawesi Utara. Laporan
audit internal Newmont yang dibeberkan dalam harian New
York Times (22/12), juga ditemukan oleh Tim Terpadu
Penanganan kasus Buyat. Pembuangan sebanyak 33 ton
merkuri langsung, sudah dicurigai oleh tim terpadu dalam
laporannya tertanggal November 2004.4 Kecurigaan tim
terpadu terbukti pada laporan audit internal Newmont yang
dipaparkan dalam artikel New York Times berjudul "Mining
Giant told It Put Toxic Vapors Into Indonesia's Air". Dalam
laporan tersebut ditunjukkan pada 1998 mercury scrubber
tidak berfungsi dengan baik, dan baru diperbaiki pertengahan
tahun 2001, sehingga merkuri menguap ke udara dan tidak
ditangkap sebagai kalomel. Dalam laporan audit internal yang
dibeberkan oleh harian New York Times itu juga disebutkan
33 ton merkuri yang seharusnya dikumpulkan dan dikirim ke
PPLI selama 4 tahun ternyata, 17 ton di antaranya terlepas di
udara dan 16 ton dilepaskan ke Teluk Buyat
6. Kasus
kebakaran
ladang minyak
di Laut Timor
• bermula dari ledakan yang terjadi di rig West Atlas pada tanggal 21
Agustus 2009, yaitu ketika sebuah platform sumur minyak Montara di
Laut Timor yang terletak sekitar 690 km arah barat Darwin mengalami
kegagalan dalam pengeboran minyak sehingga mengakibatkan ledakan
yang terjadi pada salah satu pipa penyalur minyak dari dasar laut ke
permukaan. Lokasi kilang minyak tersebut memang berada dalam
yurisdiksi Australia, namun yang menjadi masalah adalah ketika
tumpahan minyak tersebut memasuki yurisdiksi negara lain yang dalam
hal ini adalah Indonesia. Ledakan kilang minyak tersebut tersebut
mengakibatkan perairan Australia Barat, Timor Leste dan Indonesia
tercemar oleh minyak mentah, dimana tumpahan minyak tersebut
berlangsung selama 74 hari, hingga 3 November 2009. Tumpahan
minyak tersebut menggenangi areal seluas 2500 mil persegi pada 30
Agustus 2009; kemudian pada 3 September 2009 mulai memasuki
wilayah Indonesia dengan posisi pada tanggal 29 September 2009
berada sejauh sekitar 50 mil dari batas wilayah perairan laut antara
Indonesia-Australia. Sejak itulah hasil tangkapan laut nelayan serta
aktivitas ekonomi masyarakat pesisir Provinsi NTT merosot tajam,
hingga tinggal delapan persen dari hasil normal sebelum pencemaran
terjadi.