SlideShare a Scribd company logo
A. Statistika dalam Kehidupan Sehari-hari
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak dapat dipisahkan dari statistika
Jaeger (1990) menyimpulkan bahwa statistika
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan para
peneliti, pendidik, manajer, analis olahraga,
analis politik, pengusaha & hampir semua
orang yang terdidik.
Keperluan akan statistika berbeda-beda, baik
B. Pengertian dan Jenis Statistika
Statistika adalah bagian dari matematika yang secara
khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, analisis dan
penafsiran data.
 Jenis Statistika berdasarkan pembahasannya:
- Statistika matematika /statistika teoritis yang lebih
berorientasi pada pemahaman model & teknik-teknik
statistika secara matematis.
- Statistika Terapan, yang lebih berorientasi pada
pemahaman intuitif atas konsep & teknik-teknik statistika
serta penggunaannya di berbagai bidang.
 Jenis Statistika berdasarkan Tahapan Tujuan Analisisnya:
- Statistika Deskriptif
Bertugas hanya untuk memperoleh gambaran/ ukuran-ukuran
tentang data yang ada di tangan (ukuran sampel, ukuran
populasi)
- Statistika Inferensial (to infer = menyimpulkan)
Kita dapat menggunakan data & ukuran sampel untuk
melakukan inferensi tentang populasi (statistika inilah yang
disebut statistika inferensial)
 Berdasarkan asumsi mengenai distribusi populasi data yang
dianalisis, statistika dibedakan menjadi
1. Statistika Parametrik
Jenis ini didasarkan pada model distribusi normal
2. Statistika Nonparametrik
Statistik ini tidak didasarkan pada suatu model distribusi
tertentu
 Statistika juga dibedakan berdasarkan jumlah peubah
(variabel) terikat (dependent variabel) yang dianalisis, yakni
menjadi statistika unvariat & statistika multivariat
C. Pengukuran & Data Statistik
1. Pentingnya pengukuran dalam penelitian
Teknik statistik bukanlah prosedur yang dapat mengubah sampah
menjadi kertas atau pupuk yang berharga.
Pengukuran merupakan kegiatan untuk menyediakan data yang akan
dijadikan masukan dalam analisis statistika.
Validitas penelitian antara lain amat bergantung pada validitas data
yang diperoleh.
Jika data yang diperoleh tidak valid maka kegiatan analisis &
penafsiran data yang mengikutinya tidak valid.
2. Jenis data & skala pengukuran
Data dapat digolongkan menjadi data diskrit & data kontinu.
Banyaknya anak di suatu keluarga, jumlah rumah di suatu
desa, banyaknya penduduk disuatu daerah, dan jumlah mobil di
kantor tertentu merupakan contoh data diskrit (merupakan
bilangan bulat)
Sedangkan tingkat kecerdasan, prestasi belajar, berat badan,
dan daya tahan mobil merupakan contoh data kontinu
(termasuk bilangan desimal)
 Dilihat dari skala pengukuran yang digunakan, data dibagi menjadi menjadi 4 jenis
yang bersifat hirarkis, yaitu:
1. Data Nominal
Data ini memiliki skala yang bersifat kategorikal/
pengelompokan (jenis kelamin, warna kulit, agama), digunakan untuk
mengenali identitas subyek.
2. Data Ordinal
Data ini memiliki skala yang menunjukkan perbedaan
tingkatan subjek secara kuantitatif (data yang dinyatakan
dalam bentuk peringkat atau rangking)
Data ini selain memiliki sifat yang dimiliki data nominal juga
menunjukan kedudukan subjek dalam suatu kelompok pada
suatu variabel. Termasuk aplikasi skala likert
3. Data Interval
Selain memiliki kedua ciri diatas, data ini juga memiliki sifat kesamaan
jarak (equality of interval) antara nilai yang satu dengan nilai yang lain
4. Data Rasio
Data rasio hampir sama dengan data interval. Yakni keduannya memiliki
ketiga sifat diatas ( menunjukan klasifikasi & kedudukan subjek dalam
suatu kelompok) contoh: 20 kg adalah 2 x 10 kg dsb
D. Penelitian Kuantitatif
Menurut Sukaji, 1992: kemajuan pesat negara2 industri maju dan
negara2 industri baru ternyata lebih tergantung pada mutu SDM,
kegiatan penelitian serta inovasi teknologi daripada Sumberdaya alam.
1. Memahami makna penelitian
Gay (1982), merumuskan penelitian sebagai suatu proses sistematis
untuk menjawab suatu pertanyaan.
Nasution (1992), menggambarkan sifat-sifat penelitian, yaitu
penelitian adalah suatu upaya pengkajian yang cermat, teratur & tekun
mengenai suatu masalah.
2. Penggolongan penelitian
- Penelitian eksperimental: termasuk eksperimen semu
yang tidak melakukan random assigment. Penelitian
eksperimental dari penelitian lainnya adalah
adanya manipulasi peubah bebas.
- Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional sendiri merupakan Penelitian yang
peubah bebasnya tidak dimanipulasi
 Cara pandang lain yang melihat penelitian berada pada suatu
garis kontinum yang membentang diantara dua kutub,
penelitian murni di suatu pihak dan penelitian terapan
dipihak lain.
 Dalam arti yang sesungguhnya, penelitian murni bertujuan
untuk memperoleh temuan yang berguna bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, sedangkan penelitian terapan bertujuan
untuk memperoleh temuan bagi perbaikan keadaan yang
tengah berlangsung.
3. Penggolongan peubah penelitian
Beberapa jenis peubah yang sangat penting dipahami antara
lain (4):
a. Peubah terikat, yaitu peubah yang dipengaruhi oleh
peubah lain
b. Peubah bebas, yaitu peubah yang mempengaruhi peubah
lain
c. Peubah Kontrol, yaitu peubah yang pengaruhnya kepada
peubah terikat dikendalikan
d. Peubah Moderator, yaitu peubah yang mempengaruhi
hubungan antara peubah bebas dengan peubah terikat
4. Hubungan Antara Peubah Penelitian
1. Hubungan Kausal (pengaruh)
2. Hubungan Korelasional
3. Hubungan Perbandingan
5. Validitas Penelitian
Validitas penelitian diklasifikasikan menjadi:
1. Validitas Internal, berkaitan dengan keyakinan peneliti
tentang kesahihan hasil penelitian
2. Validitas Eksternal, berkaitan dengan tingkat generalisasi
penelitian yang diperoleh
 Validitas Internal dapat ditingkatkan dengan cara kumulatif
a. Melakukan pengukuran yang valid & reliabel atas seluruh
peubah yang dikaji
b. Mengontrol peubah yang diduga mempengaruhi peubah
terikat
 Penelitian eksperimen di laboratorium biasanya memiliki
validitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian
lapangan
 Salah satu yang mendukung validitas eksternal suatu
penelitian adalah pemilihan subjek secara acak, sehingga
sampel yang diteliti dapat mewakili populasi yang diharapkan.
 Perbedaan validitas internal & validitas eksternal biasanya
lebihmudah dikendalikan pada penelitian lapangan daripada
penelitian laboratoris
 Data statistik dan hasil penelitian sering disajikan dalam
bentuk tabel & grafik. Sebuah grafik atau tabel dapat
mewakili ratusan atau ribuan kata dalam suatu bentuk yang
kompak dan menarik.
A. Daftar Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah adalah:
1. Menentukan rentang
2. Menentukan panjang kelas
3. Menentukan banyak kelas
4. Menyusun interval kelas
5. Menghitung frekuensi untuk setiap kelas
1. Rentang:
Suatu perangkat data yang biasanya dilambangkan dengan
huruf R adalah skor terbesar dikurangi skor terkecil.
2. Banyak Kelas:
Banyak kelas menunjukkan jumlah interval kelas yang
diperlukan untuk mengelompokan suatu perangkat data.
3. Panjang Kelas:
Panjang kelas (p) atau interval (I) menunjukkan banyaknya
angka (nilai) yang tercakup oleh suatu interval kelas
R= Nilai terbesar – Nilai terkecil
bk=1+3,3 log n
bk
R
P =
4. Interval Kelas:
Untuk menyusun interval kelas, perlu ditentukan dahulu
bilangan awal untuk interval kelas pertama (paling bawah)
- merupakan kelipatan dari P
- < skor terkecil
5. Frekuensi:
Frekuensi setiap kelas dapat diperoleh dengan cara mentally
(turus) setiap nilai yang ada pada interval kelas masing-
masing dan kemudian menjumlahkan banyaknya tally (turus)
yang didapat
B. Grafik
Perangkat data statistik dapat ditampilkan secara visual
dalam bentuk grafik
1. Histogram
Merupakan suatu grafik yang menggambarkan sebaran
frekuensi suatu perangkat data dalam bentuk batang
2. Frekuensi Poligon
pada Histogram diasumsikan bahwa skor-skor pada interval
kelas meyebar secara merata.
Contoh dalam Excel 
A. Modus
Merupakan nilai yang paling sering muncul dalam suatu pengukuran
- kasus sederhana
- kasus interval klas
dimana:
b : batas bawah interval kelas dengan frekuensi terbanyak
p : panjang kelas
b1 : frekuensi terbanyak - frekuensi kelas sebelumnya
b2: frekuensi terbanyak - frekuensi interval kelas sesudahnya






+
+=
21
1
bb
b
pbMo
B. Median
merupakan titik/ nilai yang membagi seperangkat data
menjadi dua bagian sama banyak
dimana:
Me : Median
X11 : batas nyata bawah kelas median
p : panjang kelas
n : banyak data
fk11: frekuensi kumulatif interval kelas di bawah kelas median
fi : frekuensi kelas median
Me= X11+
P(n/2-fk11)
fi
C. Rata-rata
Merupakan ukuran gejala pusat yang sering digunakan
Rumus lain yang dapat ditulis adalah:
D. Menentukan Rata-rata dari sejumlah sampel
X= ∑X
n
X= ∑fiXi
n
n
i-1
X= ∑fiXi
∑ni
k
i-1
i-1
k
E. Hubungan antara Modus, median & Rata-rata
gambar dibawah menunjukkan perbandingan letak modus,
median & rata-rata dalam tiga macam bentuk distribusi
a. Data yang distribusinya simetris
Mo= Me= X
b. data yang distribusinya juling ke negatif
X < Me < Mo
c. data yang distribusinya juling ke positif
Mo< Me < X
X
Mo
Me
X Me Mo Mo Me X
a = simetris b = juling - c=juling +
 Dalam kegiatan penelitian, rata-rata lebih sering digunakan
kepada ukuran lainnya karena peneliti tidak hanya hendak
menggambarkn keaadaan sampel, tapi juga ingin melakukan
referensi tentang keadaan populasinya
F. Kuartil, desil & Persentil
sejalan dengan konsep median kita juga memiliki ukuran
statistik yang dikenal dengan sebutan kuartil, desil &
persentil
Tiga nilai kuartil (K1, K2 dan K3), sembilan nilai desil (D1-D9)
dan 99 nilai persentil (Pi-P99)
K2 = D5 = P50 = Median, K1 = P25 dan D6 = P60
 Statistika sering disebut studi tentang variasi karena membahas
dan menyediakan cara-cara untuk menyelidiki variasi gejala alam
sosial serta membuat kesimpulan tentang hal-hal yang melatar
belakangi terjadinya variasi (Ferguson & Takane, 1989)
 Para ahli statistika telah mengusulkan sejumlah ukuran yang dapat
membantu memahami variasi suatu perangkat data. Rentang dapat
diartikan sebagai selisih antara skor terbesar dan skor terkecil
pada suatu perangkat data
A. Rentang (R)
Merupakan ukuran yang paling sederhana dan kasar tentang variasi
suatu perangkat data. Rentang dapat diartikan juga sebagai selisih
antara skor terbesar dan skor terkecil pada suatu perangkat data
 Rentang jarang digunakan utuk menggambarkan variasi perangkat
data, karena beberapa alasan berikut yang saling berkaitan
(Shavelson, 1988: Ferguson & Takane, 1989):
1. Rentang merupakan ukuran yang tidak stabil
2. Rentang tidak mencerminkan pola variasi suatu distribusi
data
3. Rentang bergantung pada besarnya sampel (n)
B. Rentang Antar Kuartil
RAK = K3-K1
= P75-P25
dimana:
RAK: Rentang Antar Kuartil
K1 : Nilai kuartil ke-1
K2 : Nilai kuartil ke-2
P75 : Nilai persentil ke-75
P25 : Nilai persentil ke-25
C. Rata-rata Simpangan
merupakan jumlah harga mutlak skor simpangan dibagi dengan
banyaknya data (n)
D. Variasi (s2
) dan Simpangan Buku (s)
Merupakan dua buah ukuran yang paling sering digunakan
tentang variasi suatu perangkat data
Variasi adalah kuadrat dari simpangan baku, & sebaliknya,
simpangan baku adalah akar.
x = ∑ [Xi-X]
n
n
n=1
 Contoh, mengambil sampel yang terdiri dari 40 subjek dari
suatu populasi. Secara teoritis, populasi itu terdiri dari N
subjek (N= jumlah anggota populasi) yang memiliki
parameter tertentu. Seperti rata-rata (µ) dan variasi (σ2
).
Sampel dilambangkan dengan huruf n (disini n= 40). Secara
teknis, variasi sampel tersebut kemudian dapat ditentukan
dengan rumus:
dimana:
S2
: variasi sampel
Xi : skor (nilai) ke-I pada suatu perangkat data
µ : rata-rata populasi
n : jumlah sampel (banyaknya data)
Merupakan cara menentukan sampel yang tidak bias
terhadap variasi populasinya.
S2
= ∑ (Xi -µ)2
n
n
i=1
 Cara menentukan sampel yang tidak bias terhadap variasi
populasinya.
Variasi sampel dapat ditulis kembali menjadi rumus:
Untuk jumlah data kecil dibagi n
Untuk jumlah data besar dibagi n-1
 Simpangan baku adalah akar dua dari variasi seperti
terlihat pada rumus diatas. Simpangan baku yang sering
dilambangkan dengan huruf s untuk simpangan baku sampel
dan σ untuk simpangan baku populasi
makin bervariasi suatu perangkat data makin besarlah
simpangan bakunya, dan sebaliknya
S2
= ∑ (Xi -X)2
n-1
n
i-1
2
SS =
 Besaran variasi dan simpangan baku sangat bergantung pada
skala data. Data yang dicatat dalam skala satuan cenderung
memiliki simpangan baku yang lebih kecil daripada data yang
dicatat dalam skala puluhan
 Perlu dicari suatu ukuran variasi yang tidak terlalu
tergantung kepada skala data. Masalah ini memunculkan
pemikiran untuk menggunakan rasio simpangan baku
terhadap rata-ratanya yang kemudian dikenal istilah
koefisien variasi (KV) yang dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus
KV= s
X
 Variasi antara suatu perangkat data dapat dibandingkan
dengan variasi perangkat data lain dengan cara
membandingkan kaefisien variasinya tanpa harus khawatir
terhadap skala datanya karena koefesien variasi telah
memperhitungkan perbedaan skala data.
E. Skor Baku (z)
merupakan skor mentah dikurangi rata-ratanya
skor baku (yang dikembangkan dengan z dan
dikenal dengan sebutan z-score) dapat diperoleh
dengan rumus
Statistika inferensial banyak menggunakan
distribusi normal baku (standart normal
distribution) sebagai model distribusi data yang
hendak dianalisis. Distribusi normal baku itu
tidak lain adalah distribusi seperangkat skor
baku (z) sehingga dikenal dengan istilah
distribusi z (z-distribution)
S
xx
z i
_
−
=
Tugas 1
 Buat/ Kumpulkan kira-kira 50 data sesuai
bidang tugas.
 Tentukan Rentang data, Jumlah Kelas dan
Panjang kelas
 Tentukan jumlah masing-masing kelas
 Tentukan ukuran tendensi sentral:
– Mean, Median dan Modus
 Tentukan jenis distribusi datanya
Parameter Sampel & Populasi
Jenis Ukuran Sampel Populasi
Rata-rata µ
Simpangan
Baku
s σ
Variansi s2
σ2
Koefisien
korelasi
r ρ
Koefisien
regresi
b β
−
X
Tugas 2
Dari data tugas 1, tentukan:
a. Variansi (s2
)
b. Simpangan baku (s)
c. Koefisien Variasi (KV)
 Istilah ini digunakan untuk analisis regresi yang melibatkan sebuah
peubah bebas (X) dan sebuah peubah terikat (Y) . Pemahaman atas
regresi linier sederhana ini merupakan dasar untuk memahami
regresi linier jamak (multiple linier regretion) dan model regresi
lainnya.
 Model Regresi sederhana mengatakan pada kita bahwa setiap nilai
pada peubah Y merupakan jumlah dari tiga komponen, yaitu
Intercept, koefesien regresi kali nilai pada peubah X, dan galat
prediksi ( R )
β = Intercept
β1 = koefisien regresi
11
ˆ Xy o ββ +=
Menemukan Harga dan
Kolom tabel yang diperlukan untuk menemukan koefesien
dengan menggunakan rumus
1β0β
XY 10 ββ −=
( )( )
( )∑ ∑
∑ ∑
−
∑−
= 221
)(
ˆ
xxn
yxxyn
β
1β
No X Y X2
XY
1
2
3
4
5
6
7
8
7
7
5
4
3
2
10
8
9
6
5
2
2
64
49
49
25
16
9
4
80
56
63
30
20
6
4
 Koefisien Korelasi ( r )
00,1r00,1 +≤≤−
11
1
22
−−
−=
∑∑
∑
n
y
n
x
n
xy
r
Interval (r) Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
6. Distribusi Normal
 Distribusi normal dapat dipandang sebagai model atau dasar teori statistika
moderen
 Distribusi normal adalah suatu model yang didefinisikan dengan rumus:
 Dimana
y = ordinat grafik
x = skor yang diperoleh
µ = rata2 populasi
σ = simpangan baku populasi = 3,1416
e = 2,7183
2
x
2
1
e
2
1
y






σ
µ−
−
πσ
=
 Distribusi normal berbentuk lonceng (bell-
shape) sehingga sering disebut bell shape
distribution. Model ini memiliki empat
karakteristik:
– Unimodal: satu modus
– Simetrik : distribusi sebelum dan sesudah
median sama
– Modus = Median = Mean
– Asimtotik : kurva distribusi tidak akan
menyentuh absisnya
Daerah dibawah kurva normal
 Luas daerah 0 ke z dapat diperoleh dengan:
 Luas daerah dibawah normal dari 0 ke z ditabelkan
∫
−
π
z
0
dx
2x
2
1
e
2
1
Pada pengukuran 200 subyek yang diambil secara
acak dari populasi N=1000 menghasilkan:
– Mean sampel = 40
– Simpangan baku = 10
1. Berapa persen subyek yang memperoleh skor
antara 40 dan 55?
2. Berapa persen subyek yang memperoleh skor
di atas 55?
3. Berapa persen subyek yang memperoleh skor
di bawah 35?
4. Berapa skor yang dicapai oleh mereka yang
tergolong 10% terbesar?
Pada pengukuran IQ terhadap sampel 100
siswa dari populasi 500 siswa
menghasilkan:
– Mean sampel = 120
– Simpangan baku = 10
1. Berapa siswa yang IQ antara 120 dan
130?
2. Berapa jumlah siswa yg IQ diatas 130?
3. Berapa IQ mereka yg merupakan 5%
siswa tertinggi?
 Mencari data sekitar 100 buah
 Menentukan jumlah kelas
 Menentukan interval kelas
 Menentukan Mean, Median dan Modus
 Menentukan varian dan Deviasi Standar
Tugas Matematika Terapan
 1. Kumpulkan data sebanyak 50 buah
kemudian tentukan:
– a. Rentang data
– b. Banyak kelas dan panjang kelas
– c. Daftar distribusi frekwensi
– d. Grafik histogram
– e. Grafik poligon
– f. Grafik distribusi dalam %
2. Tentukan Mean, Median dan Modus data
kelas di atas. Berdasar hasilnya bagaimana
tipe distribusinya
 3. Berdasar data sebelumnya tentukan ukuran
dispersinya dengan:
– Variasi (s2
)
– Simpangan Baku (s)
– Koefisien variasi (kv)
 4. Tentukan 8 data untuk x dan y yang memiliki
kecenderungan yang sama:
– Buat grafik titik2nya
– Buat tabel dengan kolom x, y, x2
, xy, y2
– Tentukan nilai intercept (β0) dan koefisien regresinya
(β1)
– Tentukan koefisien korelasinya (r)
– Bagaimana pendapat tentang hasil yang didapat
 Furqon, ph.D. , 2001, Statistika terapan
untuk penelitian, ISBN 979-8433-13-0, CV
Alfabeta, Bandung, 230p
 Sugiono, Dr. & Eri ibowo S.Pd., Statistika
penelitian dan Aplikasi dengan SPSS 10.0
for Window, ISBN 979-8433-50-3, CV
Alfabeta, Bandung, 238p

More Related Content

What's hot

Materi satatistik 2
Materi satatistik 2Materi satatistik 2
Materi satatistik 2
Ihrom Lestari
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran Letak
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran LetakESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran Letak
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran Letak
Ancilla Kustedjo
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Firman Marine
 
Jenis Data
Jenis DataJenis Data
Jenis Data
Jan Hutahaean
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
Grizia Zhulva
 
Ppt analisa data
Ppt analisa dataPpt analisa data
Ppt analisa data
syaiful17
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Deady Rizky Yunanto
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
Hafiza .h
 
Konsep dasar statistik
Konsep dasar statistikKonsep dasar statistik
Konsep dasar statistik
Robbie AkaChopa
 
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis datateknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
Cucu Sya'diah
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistika
formatik
 
Statistika pendidikan unit_6
Statistika pendidikan unit_6Statistika pendidikan unit_6
Statistika pendidikan unit_6kelasrs12a
 
1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistika1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistikaSalma Van Licht
 
1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu
Azlan Abdurrahman
 
Statistika
StatistikaStatistika
Analisis data
Analisis data Analisis data
Analisis data
Andy Syahrizal
 
PPT ANALISIS DATA
PPT ANALISIS DATAPPT ANALISIS DATA
PPT ANALISIS DATA
MarhamahFajriyahNasution
 
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
rizka_safa
 
Metode statistik 1 modul 2013
Metode statistik 1 modul 2013Metode statistik 1 modul 2013
Metode statistik 1 modul 2013
pramudhta
 

What's hot (20)

Materi satatistik 2
Materi satatistik 2Materi satatistik 2
Materi satatistik 2
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran Letak
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran LetakESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran Letak
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 2 : Ukuran Tendensi Pusat dan Ukuran Letak
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
Jenis Data
Jenis DataJenis Data
Jenis Data
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
 
Ppt analisa data
Ppt analisa dataPpt analisa data
Ppt analisa data
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Konsep dasar statistik
Konsep dasar statistikKonsep dasar statistik
Konsep dasar statistik
 
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis datateknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
 
R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistika
 
Statistika pendidikan unit_6
Statistika pendidikan unit_6Statistika pendidikan unit_6
Statistika pendidikan unit_6
 
1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistika1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistika
 
1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Analisis data
Analisis data Analisis data
Analisis data
 
PPT ANALISIS DATA
PPT ANALISIS DATAPPT ANALISIS DATA
PPT ANALISIS DATA
 
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
 
Metode statistik 1 modul 2013
Metode statistik 1 modul 2013Metode statistik 1 modul 2013
Metode statistik 1 modul 2013
 

Viewers also liked

Playstation 3
Playstation 3Playstation 3
Playstation 3
Urskilehto
 
Trance
TranceTrance
Trance
jewens
 
Laboratorios chinoin, la clave de la salud.
Laboratorios chinoin, la clave de la salud.Laboratorios chinoin, la clave de la salud.
Laboratorios chinoin, la clave de la salud.
Gabriel Puente
 
Ray powerpoint
Ray powerpointRay powerpoint
Ray powerpoint
Urskilehto
 
Slopestyle
SlopestyleSlopestyle
Slopestyle
Urskilehto
 
Magazine questionnaire analysis
Magazine questionnaire analysis Magazine questionnaire analysis
Magazine questionnaire analysis
BriahBounden
 
CADD CENTRE NAGPUR
CADD CENTRE NAGPUR CADD CENTRE NAGPUR
CADD CENTRE NAGPUR
Cadd centrengp
 
Media survey analysis
Media survey analysisMedia survey analysis
Media survey analysis
Chloe Wenn
 
Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación
Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación
Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación
Gabriel Puente
 
Skeittaus
SkeittausSkeittaus
Skeittaus
Urskilehto
 
El mejor mobiliario comercio y oficina
El mejor mobiliario comercio y oficinaEl mejor mobiliario comercio y oficina
El mejor mobiliario comercio y oficina
Gabriel Puente
 
AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016
AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016
AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016
Ben Browning
 
La netiqueta
La netiquetaLa netiqueta
La netiqueta
nelotomas02
 
Fazer
FazerFazer
Fazer
Urskilehto
 
Presentation стандарт
Presentation стандартPresentation стандарт
Presentation стандартEster Yuna
 

Viewers also liked (15)

Playstation 3
Playstation 3Playstation 3
Playstation 3
 
Trance
TranceTrance
Trance
 
Laboratorios chinoin, la clave de la salud.
Laboratorios chinoin, la clave de la salud.Laboratorios chinoin, la clave de la salud.
Laboratorios chinoin, la clave de la salud.
 
Ray powerpoint
Ray powerpointRay powerpoint
Ray powerpoint
 
Slopestyle
SlopestyleSlopestyle
Slopestyle
 
Magazine questionnaire analysis
Magazine questionnaire analysis Magazine questionnaire analysis
Magazine questionnaire analysis
 
CADD CENTRE NAGPUR
CADD CENTRE NAGPUR CADD CENTRE NAGPUR
CADD CENTRE NAGPUR
 
Media survey analysis
Media survey analysisMedia survey analysis
Media survey analysis
 
Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación
Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación
Los sistemas neumáticos de envío y su aplicación
 
Skeittaus
SkeittausSkeittaus
Skeittaus
 
El mejor mobiliario comercio y oficina
El mejor mobiliario comercio y oficinaEl mejor mobiliario comercio y oficina
El mejor mobiliario comercio y oficina
 
AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016
AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016
AP_Cybersecurity_and_Risk_Management_Lead_from_the_C-suite_Mar_2016
 
La netiqueta
La netiquetaLa netiqueta
La netiqueta
 
Fazer
FazerFazer
Fazer
 
Presentation стандарт
Presentation стандартPresentation стандарт
Presentation стандарт
 

Similar to Statistik ts

biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
ElsaHabi1
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
muhamadiskhak
 
Modul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifModul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptif
Danu Kusumo Kusumo
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
Nurdiana Diana
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
Nurdiana Diana
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
rkhmtk11
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
Nurdiana Diana
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxRanum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
munaazkia
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahNurdiana Diana
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
Nurdiana Diana
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahNurdiana Diana
 
3 biostatistik
3 biostatistik3 biostatistik
3 biostatistik
rsd kol abundjani
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahNurdiana Diana
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
Nurdiana Diana
 
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
reno sutriono
 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
Siti Sahati
 
1 s.d 4
1 s.d 41 s.d 4

Similar to Statistik ts (20)

biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
 
Modul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifModul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptif
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Ukuran Pemusatan
Ukuran PemusatanUkuran Pemusatan
Ukuran Pemusatan
 
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxRanum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
3 biostatistik
3 biostatistik3 biostatistik
3 biostatistik
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
 
Tugas statistika dasar
Tugas statistika dasarTugas statistika dasar
Tugas statistika dasar
 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
 
1 s.d 4
1 s.d 41 s.d 4
1 s.d 4
 

Recently uploaded

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

Statistik ts

  • 1.
  • 2. A. Statistika dalam Kehidupan Sehari-hari Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari statistika Jaeger (1990) menyimpulkan bahwa statistika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan para peneliti, pendidik, manajer, analis olahraga, analis politik, pengusaha & hampir semua orang yang terdidik. Keperluan akan statistika berbeda-beda, baik
  • 3. B. Pengertian dan Jenis Statistika Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, analisis dan penafsiran data.  Jenis Statistika berdasarkan pembahasannya: - Statistika matematika /statistika teoritis yang lebih berorientasi pada pemahaman model & teknik-teknik statistika secara matematis. - Statistika Terapan, yang lebih berorientasi pada pemahaman intuitif atas konsep & teknik-teknik statistika serta penggunaannya di berbagai bidang.
  • 4.  Jenis Statistika berdasarkan Tahapan Tujuan Analisisnya: - Statistika Deskriptif Bertugas hanya untuk memperoleh gambaran/ ukuran-ukuran tentang data yang ada di tangan (ukuran sampel, ukuran populasi) - Statistika Inferensial (to infer = menyimpulkan) Kita dapat menggunakan data & ukuran sampel untuk melakukan inferensi tentang populasi (statistika inilah yang disebut statistika inferensial)
  • 5.  Berdasarkan asumsi mengenai distribusi populasi data yang dianalisis, statistika dibedakan menjadi 1. Statistika Parametrik Jenis ini didasarkan pada model distribusi normal 2. Statistika Nonparametrik Statistik ini tidak didasarkan pada suatu model distribusi tertentu  Statistika juga dibedakan berdasarkan jumlah peubah (variabel) terikat (dependent variabel) yang dianalisis, yakni menjadi statistika unvariat & statistika multivariat
  • 6. C. Pengukuran & Data Statistik 1. Pentingnya pengukuran dalam penelitian Teknik statistik bukanlah prosedur yang dapat mengubah sampah menjadi kertas atau pupuk yang berharga. Pengukuran merupakan kegiatan untuk menyediakan data yang akan dijadikan masukan dalam analisis statistika. Validitas penelitian antara lain amat bergantung pada validitas data yang diperoleh. Jika data yang diperoleh tidak valid maka kegiatan analisis & penafsiran data yang mengikutinya tidak valid.
  • 7. 2. Jenis data & skala pengukuran Data dapat digolongkan menjadi data diskrit & data kontinu. Banyaknya anak di suatu keluarga, jumlah rumah di suatu desa, banyaknya penduduk disuatu daerah, dan jumlah mobil di kantor tertentu merupakan contoh data diskrit (merupakan bilangan bulat) Sedangkan tingkat kecerdasan, prestasi belajar, berat badan, dan daya tahan mobil merupakan contoh data kontinu (termasuk bilangan desimal)
  • 8.  Dilihat dari skala pengukuran yang digunakan, data dibagi menjadi menjadi 4 jenis yang bersifat hirarkis, yaitu: 1. Data Nominal Data ini memiliki skala yang bersifat kategorikal/ pengelompokan (jenis kelamin, warna kulit, agama), digunakan untuk mengenali identitas subyek. 2. Data Ordinal Data ini memiliki skala yang menunjukkan perbedaan tingkatan subjek secara kuantitatif (data yang dinyatakan dalam bentuk peringkat atau rangking) Data ini selain memiliki sifat yang dimiliki data nominal juga menunjukan kedudukan subjek dalam suatu kelompok pada suatu variabel. Termasuk aplikasi skala likert 3. Data Interval Selain memiliki kedua ciri diatas, data ini juga memiliki sifat kesamaan jarak (equality of interval) antara nilai yang satu dengan nilai yang lain 4. Data Rasio Data rasio hampir sama dengan data interval. Yakni keduannya memiliki ketiga sifat diatas ( menunjukan klasifikasi & kedudukan subjek dalam suatu kelompok) contoh: 20 kg adalah 2 x 10 kg dsb
  • 9. D. Penelitian Kuantitatif Menurut Sukaji, 1992: kemajuan pesat negara2 industri maju dan negara2 industri baru ternyata lebih tergantung pada mutu SDM, kegiatan penelitian serta inovasi teknologi daripada Sumberdaya alam. 1. Memahami makna penelitian Gay (1982), merumuskan penelitian sebagai suatu proses sistematis untuk menjawab suatu pertanyaan. Nasution (1992), menggambarkan sifat-sifat penelitian, yaitu penelitian adalah suatu upaya pengkajian yang cermat, teratur & tekun mengenai suatu masalah. 2. Penggolongan penelitian - Penelitian eksperimental: termasuk eksperimen semu yang tidak melakukan random assigment. Penelitian eksperimental dari penelitian lainnya adalah adanya manipulasi peubah bebas. - Penelitian Korelasional Penelitian korelasional sendiri merupakan Penelitian yang peubah bebasnya tidak dimanipulasi
  • 10.  Cara pandang lain yang melihat penelitian berada pada suatu garis kontinum yang membentang diantara dua kutub, penelitian murni di suatu pihak dan penelitian terapan dipihak lain.  Dalam arti yang sesungguhnya, penelitian murni bertujuan untuk memperoleh temuan yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan penelitian terapan bertujuan untuk memperoleh temuan bagi perbaikan keadaan yang tengah berlangsung.
  • 11. 3. Penggolongan peubah penelitian Beberapa jenis peubah yang sangat penting dipahami antara lain (4): a. Peubah terikat, yaitu peubah yang dipengaruhi oleh peubah lain b. Peubah bebas, yaitu peubah yang mempengaruhi peubah lain c. Peubah Kontrol, yaitu peubah yang pengaruhnya kepada peubah terikat dikendalikan d. Peubah Moderator, yaitu peubah yang mempengaruhi hubungan antara peubah bebas dengan peubah terikat
  • 12. 4. Hubungan Antara Peubah Penelitian 1. Hubungan Kausal (pengaruh) 2. Hubungan Korelasional 3. Hubungan Perbandingan 5. Validitas Penelitian Validitas penelitian diklasifikasikan menjadi: 1. Validitas Internal, berkaitan dengan keyakinan peneliti tentang kesahihan hasil penelitian 2. Validitas Eksternal, berkaitan dengan tingkat generalisasi penelitian yang diperoleh  Validitas Internal dapat ditingkatkan dengan cara kumulatif a. Melakukan pengukuran yang valid & reliabel atas seluruh peubah yang dikaji b. Mengontrol peubah yang diduga mempengaruhi peubah terikat
  • 13.  Penelitian eksperimen di laboratorium biasanya memiliki validitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian lapangan  Salah satu yang mendukung validitas eksternal suatu penelitian adalah pemilihan subjek secara acak, sehingga sampel yang diteliti dapat mewakili populasi yang diharapkan.  Perbedaan validitas internal & validitas eksternal biasanya lebihmudah dikendalikan pada penelitian lapangan daripada penelitian laboratoris
  • 14.  Data statistik dan hasil penelitian sering disajikan dalam bentuk tabel & grafik. Sebuah grafik atau tabel dapat mewakili ratusan atau ribuan kata dalam suatu bentuk yang kompak dan menarik. A. Daftar Distribusi Frekuensi Langkah-langkah adalah: 1. Menentukan rentang 2. Menentukan panjang kelas 3. Menentukan banyak kelas 4. Menyusun interval kelas 5. Menghitung frekuensi untuk setiap kelas
  • 15. 1. Rentang: Suatu perangkat data yang biasanya dilambangkan dengan huruf R adalah skor terbesar dikurangi skor terkecil. 2. Banyak Kelas: Banyak kelas menunjukkan jumlah interval kelas yang diperlukan untuk mengelompokan suatu perangkat data. 3. Panjang Kelas: Panjang kelas (p) atau interval (I) menunjukkan banyaknya angka (nilai) yang tercakup oleh suatu interval kelas R= Nilai terbesar – Nilai terkecil bk=1+3,3 log n bk R P =
  • 16. 4. Interval Kelas: Untuk menyusun interval kelas, perlu ditentukan dahulu bilangan awal untuk interval kelas pertama (paling bawah) - merupakan kelipatan dari P - < skor terkecil 5. Frekuensi: Frekuensi setiap kelas dapat diperoleh dengan cara mentally (turus) setiap nilai yang ada pada interval kelas masing- masing dan kemudian menjumlahkan banyaknya tally (turus) yang didapat
  • 17. B. Grafik Perangkat data statistik dapat ditampilkan secara visual dalam bentuk grafik 1. Histogram Merupakan suatu grafik yang menggambarkan sebaran frekuensi suatu perangkat data dalam bentuk batang 2. Frekuensi Poligon pada Histogram diasumsikan bahwa skor-skor pada interval kelas meyebar secara merata. Contoh dalam Excel 
  • 18. A. Modus Merupakan nilai yang paling sering muncul dalam suatu pengukuran - kasus sederhana - kasus interval klas dimana: b : batas bawah interval kelas dengan frekuensi terbanyak p : panjang kelas b1 : frekuensi terbanyak - frekuensi kelas sebelumnya b2: frekuensi terbanyak - frekuensi interval kelas sesudahnya       + += 21 1 bb b pbMo
  • 19. B. Median merupakan titik/ nilai yang membagi seperangkat data menjadi dua bagian sama banyak dimana: Me : Median X11 : batas nyata bawah kelas median p : panjang kelas n : banyak data fk11: frekuensi kumulatif interval kelas di bawah kelas median fi : frekuensi kelas median Me= X11+ P(n/2-fk11) fi
  • 20. C. Rata-rata Merupakan ukuran gejala pusat yang sering digunakan Rumus lain yang dapat ditulis adalah: D. Menentukan Rata-rata dari sejumlah sampel X= ∑X n X= ∑fiXi n n i-1 X= ∑fiXi ∑ni k i-1 i-1 k
  • 21. E. Hubungan antara Modus, median & Rata-rata gambar dibawah menunjukkan perbandingan letak modus, median & rata-rata dalam tiga macam bentuk distribusi a. Data yang distribusinya simetris Mo= Me= X b. data yang distribusinya juling ke negatif X < Me < Mo c. data yang distribusinya juling ke positif Mo< Me < X X Mo Me X Me Mo Mo Me X a = simetris b = juling - c=juling +
  • 22.  Dalam kegiatan penelitian, rata-rata lebih sering digunakan kepada ukuran lainnya karena peneliti tidak hanya hendak menggambarkn keaadaan sampel, tapi juga ingin melakukan referensi tentang keadaan populasinya F. Kuartil, desil & Persentil sejalan dengan konsep median kita juga memiliki ukuran statistik yang dikenal dengan sebutan kuartil, desil & persentil Tiga nilai kuartil (K1, K2 dan K3), sembilan nilai desil (D1-D9) dan 99 nilai persentil (Pi-P99) K2 = D5 = P50 = Median, K1 = P25 dan D6 = P60
  • 23.  Statistika sering disebut studi tentang variasi karena membahas dan menyediakan cara-cara untuk menyelidiki variasi gejala alam sosial serta membuat kesimpulan tentang hal-hal yang melatar belakangi terjadinya variasi (Ferguson & Takane, 1989)  Para ahli statistika telah mengusulkan sejumlah ukuran yang dapat membantu memahami variasi suatu perangkat data. Rentang dapat diartikan sebagai selisih antara skor terbesar dan skor terkecil pada suatu perangkat data A. Rentang (R) Merupakan ukuran yang paling sederhana dan kasar tentang variasi suatu perangkat data. Rentang dapat diartikan juga sebagai selisih antara skor terbesar dan skor terkecil pada suatu perangkat data
  • 24.  Rentang jarang digunakan utuk menggambarkan variasi perangkat data, karena beberapa alasan berikut yang saling berkaitan (Shavelson, 1988: Ferguson & Takane, 1989): 1. Rentang merupakan ukuran yang tidak stabil 2. Rentang tidak mencerminkan pola variasi suatu distribusi data 3. Rentang bergantung pada besarnya sampel (n) B. Rentang Antar Kuartil RAK = K3-K1 = P75-P25 dimana: RAK: Rentang Antar Kuartil K1 : Nilai kuartil ke-1 K2 : Nilai kuartil ke-2 P75 : Nilai persentil ke-75 P25 : Nilai persentil ke-25
  • 25. C. Rata-rata Simpangan merupakan jumlah harga mutlak skor simpangan dibagi dengan banyaknya data (n) D. Variasi (s2 ) dan Simpangan Buku (s) Merupakan dua buah ukuran yang paling sering digunakan tentang variasi suatu perangkat data Variasi adalah kuadrat dari simpangan baku, & sebaliknya, simpangan baku adalah akar. x = ∑ [Xi-X] n n n=1
  • 26.  Contoh, mengambil sampel yang terdiri dari 40 subjek dari suatu populasi. Secara teoritis, populasi itu terdiri dari N subjek (N= jumlah anggota populasi) yang memiliki parameter tertentu. Seperti rata-rata (µ) dan variasi (σ2 ). Sampel dilambangkan dengan huruf n (disini n= 40). Secara teknis, variasi sampel tersebut kemudian dapat ditentukan dengan rumus: dimana: S2 : variasi sampel Xi : skor (nilai) ke-I pada suatu perangkat data µ : rata-rata populasi n : jumlah sampel (banyaknya data) Merupakan cara menentukan sampel yang tidak bias terhadap variasi populasinya. S2 = ∑ (Xi -µ)2 n n i=1
  • 27.  Cara menentukan sampel yang tidak bias terhadap variasi populasinya. Variasi sampel dapat ditulis kembali menjadi rumus: Untuk jumlah data kecil dibagi n Untuk jumlah data besar dibagi n-1  Simpangan baku adalah akar dua dari variasi seperti terlihat pada rumus diatas. Simpangan baku yang sering dilambangkan dengan huruf s untuk simpangan baku sampel dan σ untuk simpangan baku populasi makin bervariasi suatu perangkat data makin besarlah simpangan bakunya, dan sebaliknya S2 = ∑ (Xi -X)2 n-1 n i-1 2 SS =
  • 28.  Besaran variasi dan simpangan baku sangat bergantung pada skala data. Data yang dicatat dalam skala satuan cenderung memiliki simpangan baku yang lebih kecil daripada data yang dicatat dalam skala puluhan  Perlu dicari suatu ukuran variasi yang tidak terlalu tergantung kepada skala data. Masalah ini memunculkan pemikiran untuk menggunakan rasio simpangan baku terhadap rata-ratanya yang kemudian dikenal istilah koefisien variasi (KV) yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus KV= s X  Variasi antara suatu perangkat data dapat dibandingkan dengan variasi perangkat data lain dengan cara membandingkan kaefisien variasinya tanpa harus khawatir terhadap skala datanya karena koefesien variasi telah memperhitungkan perbedaan skala data.
  • 29. E. Skor Baku (z) merupakan skor mentah dikurangi rata-ratanya skor baku (yang dikembangkan dengan z dan dikenal dengan sebutan z-score) dapat diperoleh dengan rumus Statistika inferensial banyak menggunakan distribusi normal baku (standart normal distribution) sebagai model distribusi data yang hendak dianalisis. Distribusi normal baku itu tidak lain adalah distribusi seperangkat skor baku (z) sehingga dikenal dengan istilah distribusi z (z-distribution) S xx z i _ − =
  • 30. Tugas 1  Buat/ Kumpulkan kira-kira 50 data sesuai bidang tugas.  Tentukan Rentang data, Jumlah Kelas dan Panjang kelas  Tentukan jumlah masing-masing kelas  Tentukan ukuran tendensi sentral: – Mean, Median dan Modus  Tentukan jenis distribusi datanya
  • 31. Parameter Sampel & Populasi Jenis Ukuran Sampel Populasi Rata-rata µ Simpangan Baku s σ Variansi s2 σ2 Koefisien korelasi r ρ Koefisien regresi b β − X
  • 32. Tugas 2 Dari data tugas 1, tentukan: a. Variansi (s2 ) b. Simpangan baku (s) c. Koefisien Variasi (KV)
  • 33.  Istilah ini digunakan untuk analisis regresi yang melibatkan sebuah peubah bebas (X) dan sebuah peubah terikat (Y) . Pemahaman atas regresi linier sederhana ini merupakan dasar untuk memahami regresi linier jamak (multiple linier regretion) dan model regresi lainnya.  Model Regresi sederhana mengatakan pada kita bahwa setiap nilai pada peubah Y merupakan jumlah dari tiga komponen, yaitu Intercept, koefesien regresi kali nilai pada peubah X, dan galat prediksi ( R ) β = Intercept β1 = koefisien regresi 11 ˆ Xy o ββ +=
  • 34. Menemukan Harga dan Kolom tabel yang diperlukan untuk menemukan koefesien dengan menggunakan rumus 1β0β XY 10 ββ −= ( )( ) ( )∑ ∑ ∑ ∑ − ∑− = 221 )( ˆ xxn yxxyn β 1β No X Y X2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 7 7 5 4 3 2 10 8 9 6 5 2 2 64 49 49 25 16 9 4 80 56 63 30 20 6 4
  • 35.  Koefisien Korelasi ( r ) 00,1r00,1 +≤≤− 11 1 22 −− −= ∑∑ ∑ n y n x n xy r Interval (r) Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat kuat
  • 36. 6. Distribusi Normal  Distribusi normal dapat dipandang sebagai model atau dasar teori statistika moderen  Distribusi normal adalah suatu model yang didefinisikan dengan rumus:  Dimana y = ordinat grafik x = skor yang diperoleh µ = rata2 populasi σ = simpangan baku populasi = 3,1416 e = 2,7183 2 x 2 1 e 2 1 y       σ µ− − πσ =
  • 37.  Distribusi normal berbentuk lonceng (bell- shape) sehingga sering disebut bell shape distribution. Model ini memiliki empat karakteristik: – Unimodal: satu modus – Simetrik : distribusi sebelum dan sesudah median sama – Modus = Median = Mean – Asimtotik : kurva distribusi tidak akan menyentuh absisnya
  • 38. Daerah dibawah kurva normal  Luas daerah 0 ke z dapat diperoleh dengan:  Luas daerah dibawah normal dari 0 ke z ditabelkan ∫ − π z 0 dx 2x 2 1 e 2 1
  • 39. Pada pengukuran 200 subyek yang diambil secara acak dari populasi N=1000 menghasilkan: – Mean sampel = 40 – Simpangan baku = 10 1. Berapa persen subyek yang memperoleh skor antara 40 dan 55? 2. Berapa persen subyek yang memperoleh skor di atas 55? 3. Berapa persen subyek yang memperoleh skor di bawah 35? 4. Berapa skor yang dicapai oleh mereka yang tergolong 10% terbesar?
  • 40. Pada pengukuran IQ terhadap sampel 100 siswa dari populasi 500 siswa menghasilkan: – Mean sampel = 120 – Simpangan baku = 10 1. Berapa siswa yang IQ antara 120 dan 130? 2. Berapa jumlah siswa yg IQ diatas 130? 3. Berapa IQ mereka yg merupakan 5% siswa tertinggi?
  • 41.  Mencari data sekitar 100 buah  Menentukan jumlah kelas  Menentukan interval kelas  Menentukan Mean, Median dan Modus  Menentukan varian dan Deviasi Standar
  • 42. Tugas Matematika Terapan  1. Kumpulkan data sebanyak 50 buah kemudian tentukan: – a. Rentang data – b. Banyak kelas dan panjang kelas – c. Daftar distribusi frekwensi – d. Grafik histogram – e. Grafik poligon – f. Grafik distribusi dalam % 2. Tentukan Mean, Median dan Modus data kelas di atas. Berdasar hasilnya bagaimana tipe distribusinya
  • 43.  3. Berdasar data sebelumnya tentukan ukuran dispersinya dengan: – Variasi (s2 ) – Simpangan Baku (s) – Koefisien variasi (kv)  4. Tentukan 8 data untuk x dan y yang memiliki kecenderungan yang sama: – Buat grafik titik2nya – Buat tabel dengan kolom x, y, x2 , xy, y2 – Tentukan nilai intercept (β0) dan koefisien regresinya (β1) – Tentukan koefisien korelasinya (r) – Bagaimana pendapat tentang hasil yang didapat
  • 44.  Furqon, ph.D. , 2001, Statistika terapan untuk penelitian, ISBN 979-8433-13-0, CV Alfabeta, Bandung, 230p  Sugiono, Dr. & Eri ibowo S.Pd., Statistika penelitian dan Aplikasi dengan SPSS 10.0 for Window, ISBN 979-8433-50-3, CV Alfabeta, Bandung, 238p