1. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 1
BAB I
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU
A. PENGERTIAN DAN DEFINISI SOSIOLOGI
Sosiologi → bahasa Latin :
- Socious : teman, kawan
- Logos : kata; berbicara
Makna harfiah sosiologi : membicarakan/memperbincangkan pergaulan hidup manusia
Makna istilah sosiologi : ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia
dalam masyarakat
Istilah sosiologi pertama kali digunakan pada tahun 1842 oleh Auguste Comte dalam bukunya “Cours
de Philosophie Positive”
Definisi Sosiologi menurut beberapa ahli :
1. Auguste Comte → Sosiologi :
studi positif tentang hukum-hukum dasar dari gejala sosial
studi sistematis mengenai masyarakat manusia
ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa
hidup bersama dengan sesamanya
Sosiologi dibedakan menjadi :
a. sosiologi statis : mempelajari hukum-hukum yang menjadi dasar keberadaan manusia
b. sosiologi dinamis : mempelajari perubahan masyarakat
2. Pitirim A. Sorokim (buku : Contemporary Sosiological Theories)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang :
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara beraneka macam gejala sosial
Contoh :
1) Gejala ekonomi dengan agama
2) Keluarga dengan moral
3) Hukum dengan ekonomi, dll
b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala-gejala non sosial
Contoh :
1) Pengaruh iklim terhadap watak manusia
2) Pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi penduduk
3) Pengaruh letak geografis terhadap sistem biologis
c. Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial
3. Selo Soemardjan dan Soelaeman (buku : Setangkai Bunga Sosiologi)
Sosiologi : ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial
4. S. Joseph Roucek dan Warren (buku : Sosiology an Introduction)
Sosiologi : ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok
5. William F. Oghburn dan Meyer F. Nimkoff (buku : American Society)
Sosiologi : penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yakni organisasi sosial
Interaksi sosial : hubungan timbal balik antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok
6. J. A. A. Van Doorn dan C. J. Lammers (buku : Modern Sosiologie Sistematic en Analyse)
Sosiologi : ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil
7. Max Weber (buku : Essays in Sosiology)
Sosiologi : ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan stabil
8. Paul B. Horton
Sosiologi : ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk dari
kehidupan kelompok tersebut
9. Soerjono Soekanto
Sosiologi : ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat
10. William Kornblum
Sosiologi : suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggota
masyarakatnya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan
kondisi
11. Allan Johnson
Sosiologi : ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku terutaman dalam kaitannya dalam suatu
sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang
yang terlibat di dalamnya mempengaruhi sistem tersebut
2. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 2
12. Emil Durkheim
Sosiologi : ilmu yang mempelajari fakta sosial
Fakta sosial : cara-cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan
mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya
13. John J. Macionis
Sosiologi : studi sistematis mengenai masyarakat manusia
14. L. Laeyendecker
Sosiologi : pemikiran sistematis tentang kehidupan bernama manusia sebagai gejala sosial
B. CIRI DAN HAKIKAT SOSIOLOGI
Ciri-ciri sosiologi :
1. Empiris : didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak
bersifat spekulatif (menduga-duga)
2. Teoritis : selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dan hasil-hasil pengamatan.
Abstraksi : merupakan kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat
sehingga menjadi teori
3. Kumulatif : disusun atas teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki, memperluas, serta
memperkuat teori-teori lama
4. Non-etis : pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut,
tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara analitis dan mendalam
Hakikat sosiologi :
1. Termasuk rumpun ilmu sosial : bersangkutpaut dengan gejala-gejala kemasyarakatan
2. Merupakan ilmu pengetahuan kategoris :
a. membatasi diri pada peristiwa yang terjadi dewasa ini bukan mengenai apa yang terjadi atau
seharusnya terjadi
b. tidak memberikan petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan dari proses kehidupan bersama
3. Merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science) → ilmu pengetahuan yang bertujuan :
a. membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak serta hanya untuk
mempertinggi mutu
b. mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan tidak
mempergunakannya terhadap masyarakat
4. Merupakan ilmu pengetahuan abstrak → yang diperhatikan dalam sosiologi adalah bentuk dan
pola-pola peristiwa dalam masyarakat
5. Bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum → meneliti dan mencari
dasar yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia
6. Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat empiris dan rasional → dilihat dari metode yang
digunakan
7. Merupakan ilmu pengetahuan umum → mempelajari gejala umum dan selalu ada pada setiap
interaksi antarmanusia
C. OBYEK KAJIAN SOSIOLOGI
Obyek material : manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok sosial
Obyek formal : hubungan sosial antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan sosial dalam
masyarakat sehingga membentuk struktur sosial → fakta sosial atau tindakan sosial
Secara umum obyek kajian sosiologi adalah masyarakat
Unsur-unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat antara lain :
1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dan berinteraksi sosial secara berkesinambungan
mempunyai perasaan identitas bersama, tujuan bersama, dan sistem norma
2. Merupakan suatu kesatuan
3. Merupakan suatu sistem hidup bersama yang berkebudayaan dan ada ikatan kelompok dan
loyalitas tertentu
Masyarakat → bahasa Arab “syaraka” : ikut serta, berpartisipasi
→ bahasa Inggris “society”
→ bahasa Latin “socious” : kawan
3. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 3
Definisi masyarakat menurut beberapa ahli :
1. Koentjoroningrat
Masyarakat : kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama
2. Selo Soemardjan (buku : Perkembangan Ilmu Sosiologi Indonesia)
Masyarakat : orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
3. J. L. Gillin dan J. P. Gillin (buku : Cultural Sociology)
Masyarakat : kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang sama
4. Ralph Linton
Masyarakat : setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri sendiri dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas
5. Mac Iver dan Page
Masyarakat : suatu sistem dari kebiasaan dan cara, dari wewenang dan kerjasama, antara
berbagai kelompok dan golongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan
manusia → masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial yang selalu berubah
6. M. J. Herskovits
Masyarakat : kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti cara hidup tertentu
7. Emile Durkheim
Masyarakat : suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan
suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-ciri sendiri
8. Hassan Sadhily
Masyarakat : golongan besar atau kecil dari beberapa manusia dengan atau karena sendirinya
bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain
9. Auguste Comte (buku : The Positive Phylosophie)
Masyarakat : kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang bergerak menurut
hukum-hukumnya sendiri dan memiliki pola perkembangan sendiri
10. Soerjono Soekanto
Ciri-ciri masyarakat :
a. Kelompok manusia yang terdiri atas sekurang-kurangnya dua orang dan hidup bersama
b. Bercampur/berinteraksi untuk waktu yang relatif lama
c. Secara sadar mengetahui bahwa mereka satu kesatuan
d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama
D. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU
Pengetahuan :
kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indra atau segala sesuatu yang
kita ketahui dari berbagai sumber yaitu bernalar, pengalaman, wewenang, dan intuisi.
Memerlukan pembuktian kebenaran untuk menghilangkan prasangka, kira-kira, dan ketidakpastian
Pengetahuan dibedakan menjadi :
1. Pengetahuan ilmiah = Ilmu : kumpulan pengetahuan yang ilmiah yang didapat melalui langkah-
langkah sistematis, dapat diperiksa, serta ditelaah secara mendalam oleh orang lain (obyektif).
2. Pengetahuan non ilmiah : diperoleh melalui otoritas, tradisi, akal sehat, atau kesepakatan
masyarakat
Conclusion : sosiologi merupakan ilmu karena pengetahuannya diperoleh melalui metode ilmiah dan
tersusun secara sistematis, serta bersifat obyektif
E. SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
1. Perkembangan Awal
Waktu : abad ke-5 s.d abad ke-14
Yunani Kuno -> tokoh : Sokrates, Plato, dan Aristoteles
Pokok pikiran :
a. Masyarakat terbentuk begitu saja tanpa disengaja
b. Kemajuan/kemunduruan suatu masyarakat adalah hal yang tidak bisa dihindari
2. Abad Pencerahan : Rintisan Kelahiran Sosiologi
Waktu : abad ke-17
Tokoh : Francis Bacon (Inggris), Rene Descartes (Perancis), Wilhelm Leibnitz (Jerman)
Pokok pikiran : perubahan yang terjadi dalam masyarakat harus dapat dijelaskan secara masuk
akal (rasional) menggunakan metode ilmiah
4. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 4
3. Abad Revolusi : Pemicu Lahirnya Sosiologi
Waktu : abad ke-18
Pemicu : Revolusi Amerika, Revolusi Industri di Inggris, dan Revolusi Perancis -> muncul pemikiran
untuk menganalisis perubahan yang terjadi untuk mengetahui penyebab dan akibat-akibatnya.
4. Kelahiran Sosiologi
Waktu : abad ke-19
Pencetus : Auguste Comte (Perancis) -> dijuluki sebagai Bapak Sosiologi
Tokoh-tokoh lain yang kemudian muncul :
a. Pitirim Sorokin
b. Herbert Spencer
c. Emile Durkheim
d. Karl Marx
e. Max Weber
Fokus pada sosiologi makro, perubahan masyarakat dapat diprediksi/diramalkan berdasarkan
karakteristik masyarakat secara keseluruhan.
5. Kelahiran Sosiologi Modern
Waktu : abad ke-20
Menggunakan pendekatan sosiologi mikro (disebut juga pendekatan empiris) -> perubahan
masyarakat dipelajari mulai dari fakta sosial-fakta sosial yang ada kemudian ditarik kesimpulan
secara menyeluruh
F. TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
1. Auguste Marie Francois Xavier Comte
Dianggap sebagai peletak dasar sosiologi
Pokok pikiran :
a. Membedakan sosiologi ke dalam statistika sosial dan dinamika sosial.
b. Pengembangan tiga tahap pemikiran manusia (tahap teologis, metafisis, dan positif) yang
menjadi ciri perkembangan pengetahuan manusia dan masyarakat.
c. Gejala sosial dapat dipelajari secara ilmiah melalui metode-metode pengamatan, percobaan,
perbandingan, dan sejarah.
d. Fakta kolektif historis dan masyarakat terikat pada hukum-hukum
tertentu dan tidak pada kehendak manusia
2. Herbert Spencer
Memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia,
sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
3. Karl Marx
Lebih dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi
Memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar kelas
sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
Menurutnya perkembangan pembagian kelas dalam ekonomi kapitalisme menumbuhkan dua
kelas yang berbeda, yaitu:
a. kaum borjuis (kaum kapitalis) yaitu kelas yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-
alat produksi dan modal;
b. kaum proletar adalah kelas yang terdiri atas orang-orang yang tidak mempunyai alat
produksi dan modal, sehingga dieksploitasi oleh kaum kapitalis.
4. Emile Durkheim
Termasuk salah satu peletak dasar-dasar sosiologi modern.
Memperkenalkan fakta sosial, yang berupa penelusuran fungsi berbagai elemen sosial sebagai
peningkatan sekaligus memelihara keteraturan sosial.
Yang dipelajari dalam sosiologi adalah fakta-fakta sosial mengenai cara bertindak, berpikir, dan
merasakan apa yang ada di luar individu dan memiliki daya paksa atas dirinya.
Karya utamanya antara lain Rules of The Sociological Method, The Division of Labour in
Society, Suicide, Moral Education, dan The Elementary Forms of The Religious Life.
5. Max Weber
Memperkenalkan pendekatan tindakan sosial, yang berupa menelusuri nilai, kepercayaan,
tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku masyarakat.
Tindakan manusia disebut tindakan sosial apabila mempunyai arti subjektif, tindakan itu
dihubungkan dengan tingkah laku orang lain dan diorientasikan kepada kesudahannya.
Konflik merupakan unsur dasar kehidupan manusia dan tidak dapat dilenyapkan dari kehidupan
manusia.
Karya penting dari Weber berjudul The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism
5. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 5
6. Charles Horton Cooley
Mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbal balik dan hubungan yang tidak terpisahkan
antara individu dengan masyarakat
A. Auguste Comte B. Emile Durkheim
C. Karl Marx D. Max Weber
Gb. 1.1 Tokoh-tokoh Sosiologi
G. CABANG-CABANG SOSIOLOGI
1. Sosiologi Agama
Mempelajari : Hubungan gejala kemasyarakatan dengan agama, meliputi :
a. Perilaku manusia berkaitan dengan keyakinan yang dianutnya
b. Peranan lembaga agama
c. Hubungan antara agama dengan institusi lain
d. Hubungan antara agama dan perubahan masyarakat
2. Sosiologi Pendidikan
Mempelajari : Hubungan antara gejala kemasyarakatan dan pendidikan, meliputi :
a. Peranan lembaga pendidikan dalam proses sosialisasi
b. Peranan pendidikan dalam perubahan masyarakat
c. Lingkungan pendidikan
3. Sosiologi Politik
Mempelajari : hubungan gejala kemasyarakatan dengan politik, meliputi :
a. Perilaku-perilaku politik
b. Lembaga-lembaga politik dalam masyarakat
c. Peranan politik dalam perubahan masyarakat
4. Sosiologi Hukum
Mempelajari : hubungan gejala kemasyarakatan dengan hukum, meliputi :
a. Lembaga-lembaga hukum dalam masyarakat
b. Peran hukum dalam masyarakat
c. Perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan hukum yang berlaku
5. Sosiologi Keluarga
Mempelajari : hubungan gejala kemasyarakatan dengan keluarga, meliputi :
a. Bentuk-bentuk keluarga dalam masyarakat
b. Peranan keluarga dalam masyarakat
c. Keluarga dalam perubahan sosial
6. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 6
6. Sosiologi Ekonomi
Mempelajari : hubungan gejala kemasyarakatan dengan tata cara kegiatan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya
7. Sosiologi Industri
Mempelajari : hubungan gejala kemasyarakatan dengan industri, meliputi :
a. Hubungan antara industri dengan berbagai subsistem yang ada dalam masyarakat
b. Aktivitas yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi
c. Peranan industri dalam perubahan masyarakat
8. dll
Cabang-cabang sosiologi sebagai berikut:
a. Kriminologi, mengkaji tindak kriminal dan penyebabnya serta usaha-usaha pengembangan
berbagai metode pencegahan kejahatan;
b. Demografi, mempelajari bentuk, komposisi, dan persebaran populasi manusia;
c. Ekologi Manusia, mempelajari struktur lingkungan perkotaan dan pola-pola penempatan dan
pertumbuhan penduduknya;
d. Ekologi Politik, mempelajari cara-cara seseorang mendapatkan dan menggunakan kekuasaan
dalam suatu sistem politik, termasuk munculnya berbagai gerakan politik;
e. Psikologi Sosial, mempelajari tingkah laku sosial yang dilakukan oleh individu dan hubungannya
dengan individu lain dalam suatu masyarakat;
f. Sosiolinguistik, mempelajari cara manusia menggunakan bahasa dalam berbagai situasi
masyarakat;
g. Sosiologi Pendidikan, mempelajari dan memahami bagaimana lembaga pendidikan
mentransformasikan perilaku budaya, dan tradisi masyarakat;
h. Sosiologi Ilmu Pengetahuan, mempelajari mitos yang ada dalam masyarakat, pandangan hidup,
ilmu pengetahuan, dan pengaruhnya terhadap sikap dan tingkah laku;
i. Sosiologi Hukum, mempelajari hubungan antara hukum formal yang ada di masyarakat dan
berbagai pola sosial seperti ekonomi, tradisi, budaya, dan hubungan keluarga;
j. Sosiometri, berhubungan dengan pengukuran secara ilmiah mengenai hubungan antara anggota-
anggota kelompok. Alat ukurnya disebut sosiogram, yaitu sebuah diagram yang digunakan untuk
menunjukkan keluasan dan kedalaman hubungan masing-masing anggota kelompok;
k. Sosiologi Urban, mempelajari kondisi dan masalah sosial yang terjadi di kota-kota. Cabang ilmu ini
juga mempelajari hubungan ras dan perencanaan kota.
Gb. 1.2 Cabang-cabang Sosiologi
7. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 7
H. METODE-METODE DALAM SOSIOLOGI
Berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos artinya cara atau jalan. Metode berarti cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu.
Metode-metode dalam sosiologi menurut Paul B. Horton yaitu :
1. Study Crossectional dan Longitudinal
Study Crossectional adalah suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan
dalam suatu jangka waktu tertentu.
Adapun studi longitudinal adalah suatu studi yang berlangsung sepanjang waktu yang
menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan
sesudahnya.
2. Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan
Dalam penelitian eksperimen laboratorium, subjek orang yang dikumpulkan di dalam suatu
tempat atau “laboratorium“ kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan sang
peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan-kesimpulan.
Penelitian eksperimen lapangan adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di
mana penelitian memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum
kemudian diamati hasilnya.
3. Penelitian Pengamatan
Penelitian pengamatan hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian pengamatan
peneliti tidak memengaruhi terjadinya suatu kejadian.
Menurut Soerjono Soekanto, metode-metode yang digunakan dalam sosiologi meliputi :
1. Metode kualitatif,
Yaitu metode yang menggunakan cara kerja dengan menjabarkan hasil penelitian berdasarkan
penelitian dan pemaknaan terhadap data yan g diperoleh. Metode ini digunakan apabila data hasil
penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak.
a. Metode historis
Metode historis adalah metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa
silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
b. Metode komparatif
Metode komparatif adalah metode pengamatan dengan membandingkan antara bermacam-
macam masyarakat serta bidang-bidang untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai
petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat Indonesia pada masa lalu dan masa akan datang.
c. Metode studi kasus
Metode studi kasus adalah suatu metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok,
masyarakat setempat, lembagalembaga maupun individuindividu.
Alat-alat yang dipergunakan dalam studi kasus adalah:
1) wawancara (interview),
2) daftar pertanyaan (questionaire),
3) participant observasi technique, di mana pengamat ikut serta dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat yang diamati.
2. Metode kuantitatif
Yaitu metode yang digunakan peneliti dengan mengutamakan bahan-bahan penelitian keterangan
dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan
skala, indeks, tabel, dan formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Salah satu
cara peneliti dalam metode kuantitatif adalah dengan polling (jajak pendapat).
Metode-Metode dalam sosiologi menurut Abu Ahmadi :
1) Historical Method
Yaitu suatu cara penelusuran terhadap kebudayaan serta struktur masyarakat yang telah lampau,
untuk dijadikan contoh pada masa yang akan datang.
2) Comparative Method,
Yaitu suatu metode dengan membandingkan satu masyarakat dengan masyarakat lain, serta
kelompok dengan kelompok lain, sehingga dapat ditarik garis- garis persamaan yang berlaku
umum. Dari hal tersebut terdapat gambaran terhadap perkembangan berikutnya dalam
masyarakat.
3) Statistical method,
Yaitu metode untuk mengukur gejala-gejala sosial yang tampak secara kuantitatif kemudian
diinterprestasikan ke dalam pemahaman umum.
4) Case study method (survei)
Yaitu metode dengan menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kelompok masyarakat,
maupun lembaga-lembaga tertentu untuk mendapatkan garis-garis pokok suatu peristiwa.
8. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 8
Metode-metode lain yang digunakan dalam sosiologi :
1. Metode deduktif
Yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang
bersifat khusus.
Contoh: Siswa SMA B pintar-pintar, maka Budi siswa kelas X SMA B juga pintar.
2. Metode induktif
Yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat
umum.
Contoh: Andi seorang siswa yang pintar dari kelas X1 SMA A, Dina seorang siswa yang pintar dari
kelas X1 SMA A, Markus seorang siswa yang pintar dari kelas XII SMA A, maka kesimpulannya
para siswa SMA A pintar-pintar.
3. Metode empiris
Yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat.
4. Metode rasional
Yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai
pengertian tentang masalah kemasyarakatan.
5. Metode fungsional
Yaitu metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat
dan struktur sosial masyarakat.
6. Metode Analisis Isi (Content Analysis)
Yaitu suatu metode menganalisis suatu masalah yang sedang diteliti yang dapat diperoleh
jawabannya dengan menganalisis isi berbagai dokumen. Misalnya, berita surat kabar, majalah,
arsip-arsip resmi pemerintah atau lembaga lain, karya-karya sastra, jurnal, memoar, laporan,
monumen, artefak, foto, pita rekaman, compact disk, dll.
7. Metode Evaluasi
Ini biasa dilakukan untuk mengukur keefektifan suatu program kegiatan dengan tujuan untuk
melihat keberhasilan program melalui pengetahuan yang ilmiah. Misalnya, tentang evaluasi
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam pendidikan nasional kita.
Biasanya dalam penelitian evaluasi ini banyak menggunakan variabel yang harus dikendalikan dan
tidak mudah karena seringkali hasil kesimpulan yang ada dengan kenyataannya berbeda.
I. MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI
1. Dapat melihat dengan jelas siapa diri kita baik sebagai pribadi maupun anggota
kelompok/masyarakat
2. Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat
3. Dapat melihat dunia/budaya lain yang belum diketahui sebelumnya
4. Memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain
5. Memahami adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat dan tidak menjadikannya sebagai
sumber konflik
6. Lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang
semakin kompleks
7. Mampu bersikap dan bertindak cepat, tepat, dan akurat terhadap situasi sosial yang dihadapi
J. KONSEP REALITAS SOSIAL
1. Masyarakat sebagai system social
Masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syaraka yang berarti ikut serta atau berpartisipasi.
Sedangkan dalam bahasa Inggris masyarakat adalah societi yang pengertiannya mencakup
interaksi social, perubahan social dan rasa kebersamaan.
2. Sistem social
Adalah suatu system yang terdiri dari elemen-elemen social yang terdiri dari ; tindakan social yang
dilakukan individu yang berinteraksi satu dengan lainnya dan bersosialisasi sehingga tercipta
hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial
dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.
3. Struktur sosial
Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial,
ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial.
Didalam struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-lapisan
sosial. Unsur-unsur sosial terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat
melalui proses sosial. Proses sosial adalah hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan
dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku.
9. Sosiologi Sebagai Ilmu Hal... 9
4. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisir secara sosial. Dengan
kata lain, organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga masyarakat yang
bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi
sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga sosal, peranan dan
kelas-kelas sosial.
Kelompok sosial adalah kumplan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan
dan saling berinteraksi.
5. Lembaga / Pranata Sosial.
Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang
dianggap penting.
Peranan : Peranan adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan
kedudukannya.
6. Dinamika Sosial
Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi didalam fakta-
fakta sosial yang saling berhubungan satu dengan lainnya, meliputi pengendalian sosial,
penyimpangan sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial.
Pengendalian sosial disebut juga pengawasan sosial yaitu segenap cara dab proses yang
ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak
sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat itu.
Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai
hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
Mobilitas sosial meliputi peristiwa sosial di mana individu atau kelompok bergerak atau
berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya, baik gerak ke lapisan yang lebih
tinggi maupun ke lapisan yang lebih rendah dalam suatu hirarki sosial.
Perubahan sosial menyangkut nlai-nlai, norma-norma sosial, pola perlaku organsasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan sebagainya.
7. Masalah Sosial
Masalah sosial adalah gejala atau fenomena sosial yang tidak sesuai antara apa yang dikehendaki
masyarakat dengan apa yang terjadi. Beberapa masalah sosial penting yang sering muncul dalam
kehidupan di masyarakat diantaranya; kemiskinan, kejahatan, disorganisas keluarga, masalah
remaja, peperangan, pelanggaran norma, masalah kelainan seksual dan masalah kependudukan.
“Hambatan hanyalah sebuah batu untuk melejitkan potensi kita untuk
meng-upgrade kemampuan kita di atas rata-rata orang kebanyakan”