SlideShare a Scribd company logo
1 of 121
SOSIOLOGI
Tri Suminar; ImamShofwan
JURUSAN PNF S1 FIP- UNNES
11
Daftar BacaanDaftar Bacaan..
1.Paul B Horton & Chester L Hunt, 1986,1.Paul B Horton & Chester L Hunt, 1986,Sosiologi,Sosiologi, PenerbitPenerbit
Erlangga, JakartaErlangga, Jakarta
2. Soerjono Soekanto, 20102. Soerjono Soekanto, 2010.. Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi. Jakarta:. Jakarta:
RajawaliRajawali
33. Agus Salim, 2007. Agus Salim, 2007.. Teori Sosiologi Klasik dan Modern (sketsaTeori Sosiologi Klasik dan Modern (sketsa
pemikiran awal),pemikiran awal), Penerbit Unnes Press.Penerbit Unnes Press.
4. Basrowi. 20054. Basrowi. 2005.. Pengantar Sosiologi.Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia. Bogor.Ghalia Indonesia. Bogor.
))
Sosiologi ?Sosiologi ?
 Sosiologi mempelajari masyarakat danSosiologi mempelajari masyarakat dan
perilaku sosial manusia dengan menelitiperilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang dibangunnya. Kelompokkelompok yang dibangunnya. Kelompok
tersebut mencakup keluarga, suku bangsa,tersebut mencakup keluarga, suku bangsa,
komunitas, pemerintahan dan berbagaikomunitas, pemerintahan dan berbagai
organisasi sosial, agama, politik, bisnis danorganisasi sosial, agama, politik, bisnis dan
organisasi lainnya.organisasi lainnya. (Paul B. Horton).(Paul B. Horton).
 Dengan demikian sosiologi adalah ilmu yangDengan demikian sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari proses interaksi hubunganmempelajari proses interaksi hubungan
antara (a) individu dengan individu (b)antara (a) individu dengan individu (b)
individu dengan kelompok /budaya ©individu dengan kelompok /budaya ©
kelompok/budaya dengan kelompok/budayakelompok/budaya dengan kelompok/budaya..
SosiolSosioloogi=Disiplin Ilmgi=Disiplin Ilmuu??
 Ilmu :Ilmu : pengetahuan yang bersifatpengetahuan yang bersifat
khusus, telah disusun secarakhusus, telah disusun secara
sistematis dengan metode ilmiah,sistematis dengan metode ilmiah,
sehingga kebenarannya bisasehingga kebenarannya bisa
dipertanggungjawabkan secaradipertanggungjawabkan secara
umum atau bersifat obyektif.umum atau bersifat obyektif.
Ilmu ≠ PengetahuanIlmu ≠ Pengetahuan
Pengetahuan:Pengetahuan: informasi yang bersifatinformasi yang bersifat
umum, didasarkan atas pengalamanumum, didasarkan atas pengalaman
sehari-hari.sehari-hari.
 Sosiologi mrp ilmu sosial yg memilikiSosiologi mrp ilmu sosial yg memiliki
obyek khusus yaitu “ UNSUR-UNSURobyek khusus yaitu “ UNSUR-UNSUR
KEMASYARAKATAN”.KEMASYARAKATAN”.
 Memenuhi unsur ilmu pengetahuan:Memenuhi unsur ilmu pengetahuan:
- Sosiologi bersifat- Sosiologi bersifat empirisempiris,,
berdasarkan hsl observasi yang nyata;berdasarkan hsl observasi yang nyata;
- Sosiologi bersifat- Sosiologi bersifat teoritisteoritis, terdpt, terdpt
unsur-unsur yg tersusun scr logisunsur-unsur yg tersusun scr logis
untuk menjelaskan hubungan sebabuntuk menjelaskan hubungan sebab
akibat.akibat.
-- Sosiologi bersifatSosiologi bersifat kumulatifkumulatif
atas dasar teori-teori sebelumnya’atas dasar teori-teori sebelumnya’
-- Sosiologi bersifatSosiologi bersifat non-ethisnon-ethis,,
tidak menilai baik atau buruknyatidak menilai baik atau buruknya
fakta, namun menjelaskan faktafakta, namun menjelaskan fakta
scr analitis yang obyektif.scr analitis yang obyektif.
Sosiologi BUKAN ilmu yang NORMATIF:Sosiologi BUKAN ilmu yang NORMATIF:
artinya tidak mengkaji apa yangartinya tidak mengkaji apa yang
seharusnya terjadi.seharusnya terjadi.
 SOSIOLOGI adalah ilmuSOSIOLOGI adalah ilmu
pengetahuan yangpengetahuan yang abstrak, bukanabstrak, bukan
yang konkrityang konkrit, krn:, krn:
- meneliti, mencari dan menemukan- meneliti, mencari dan menemukan
ttg prinsip-prinsip, pola-pola atauttg prinsip-prinsip, pola-pola atau
hukum interaksi antara manusiahukum interaksi antara manusia
dalam masyarakat, bentuk dandalam masyarakat, bentuk dan
struktur masyarakat.struktur masyarakat.
 Auguste Comte (1798-1857), dikenalAuguste Comte (1798-1857), dikenal
sbg Bapak Sosiologi.sbg Bapak Sosiologi.
 Sosiologi sbg ilmu ttg masyarakat, ygSosiologi sbg ilmu ttg masyarakat, yg
berupaya memahami kehidupanberupaya memahami kehidupan
bersama manusia, sejauh kehidupanbersama manusia, sejauh kehidupan
manusia yg dpt ditinjau atau diamatimanusia yg dpt ditinjau atau diamati
mll metode empiris.mll metode empiris.
 Masyarakat dipandang sbg unit dasarMasyarakat dipandang sbg unit dasar
analisis, sedangkan keluarga, politik,analisis, sedangkan keluarga, politik,
ekonomi, keagamaan dan interaksinyaekonomi, keagamaan dan interaksinya
sbg sub unit analisisnya.sbg sub unit analisisnya.
 Ilmu sosiologi didasarkan pdIlmu sosiologi didasarkan pd
Obyek yang dikaji adalah fakta ygObyek yang dikaji adalah fakta yg
obyektif, bermanfaat, mengarah pdobyektif, bermanfaat, mengarah pd
kepastian dan kecermatan.kepastian dan kecermatan.
Comte dianggap sbg perintisComte dianggap sbg perintis
positivisme.positivisme.
Sosiologi dibagi 2 bagian:Sosiologi dibagi 2 bagian:
(a) statika sosial ((a) statika sosial (social staticssocial statics)-)-
stabilitas tatanan sosial, misal strukturstabilitas tatanan sosial, misal struktur
sosial, hub antara institusi dg institusisosial, hub antara institusi dg institusi
lain.lain.
(b) dinamika sosial ((b) dinamika sosial (socialsocial
dynamicsdynamics)-perubahan sosial dan)-perubahan sosial dan
Teori Positivisme August ComteTeori Positivisme August Comte
 Perkembangan Sosiologi dikenal dgPerkembangan Sosiologi dikenal dg
HUKUM KEMAJUAN MANUSIA atauHUKUM KEMAJUAN MANUSIA atau
HUKUM TIGA JENJANG:HUKUM TIGA JENJANG:
(1) Jenjang TEOLOGI(1) Jenjang TEOLOGI
(2) Jenjang METAFISIKA(2) Jenjang METAFISIKA
(3) Jenjang POSITIF(3) Jenjang POSITIF
Tugas: kaji perbedaan tiga jenjangTugas: kaji perbedaan tiga jenjang
teori tsb.teori tsb.
Sosiologi kajiannya menggunakanSosiologi kajiannya menggunakan
Metode Penelitian Ilmiah:Metode Penelitian Ilmiah:
1.1. Perumusan MasalahPerumusan Masalah
2.2. Meninjau KepustakaanMeninjau Kepustakaan
3.3. Merumuskan HipotesisMerumuskan Hipotesis
4.4. Merencanakan desain PenelitianMerencanakan desain Penelitian
5.5. Pengumpulan data sesuai desainPengumpulan data sesuai desain
penelitianpenelitian
6.6. Menganalisis dataMenganalisis data
7.7. Menarik kesimpulan (Menarik kesimpulan (verifikaverifikasi)si)
SOSIOLOGISOSIOLOGI
(kajian Filsafat Ilmu)(kajian Filsafat Ilmu)
OntologiOntologi
Obyek kajian ilmu (menemukanObyek kajian ilmu (menemukan
obyek dan menentukan batas-obyek dan menentukan batas-
batasnya=genotiesauton)batasnya=genotiesauton)
EpistemologiEpistemologi
Memiliki strategi (cara-cara) untukMemiliki strategi (cara-cara) untuk
menemukan kebenaran ilmu dalammenemukan kebenaran ilmu dalam
bentuk metode pendekatan khususbentuk metode pendekatan khusus
(setiap ilmu berbeda)(setiap ilmu berbeda)
AksiologiAksiologi
Setiap hasil kajian ilmu memilikiSetiap hasil kajian ilmu memiliki
arti dan kegunaan(signifikansi)arti dan kegunaan(signifikansi)
bagi ilmu dan masyarakatnya.bagi ilmu dan masyarakatnya.
Persamaan dan Perbedaan KajianPersamaan dan Perbedaan Kajian
Sosiologi dengan PsikologiSosiologi dengan Psikologi
 OntologiaOntologia
Obyek Material manusiaObyek Material manusia
Obyek Formal aspekObyek Formal aspek
eksternaleksternal
 EpistemologiaEpistemologia
Metode penelitian sesuaiMetode penelitian sesuai
dengan substansidengan substansi
keilmuannya (tergantungkeilmuannya (tergantung
teori yang digunakan)teori yang digunakan)
 AksiologiaAksiologia
Signifikansi IlmuSignifikansi Ilmu
Signifikansi SosialSignifikansi Sosial
 OntologiaOntologia
Obyek Material manusiaObyek Material manusia
Obyek Formal aspekObyek Formal aspek
internalinternal
 EpistemologiaEpistemologia
Metode penelitianMetode penelitian
dengan pendekatandengan pendekatan
kuantitatif/statistikkuantitatif/statistik
Menggunakan kajianMenggunakan kajian
kasus, sesuai dengankasus, sesuai dengan
masalahnyamasalahnya
 AksiologiaAksiologia
Signifikansi IlmuSignifikansi Ilmu
Signifikansi SosialSignifikansi Sosial
Sejarah lahirnya sosiologiSejarah lahirnya sosiologi
Sejarah lahirnya sosiologi:Sejarah lahirnya sosiologi:
- Terjadinya perubahan sosial di masy- Terjadinya perubahan sosial di masy
Eropa Barat pd masaEropa Barat pd masa RevolusiRevolusi
IndustriIndustri (Inggris) dan(Inggris) dan RevolusiRevolusi
SosialSosial (Prancis).(Prancis).
- Pd awalnya kedua revolusi ini- Pd awalnya kedua revolusi ini
diharapkan membawa kehidupandiharapkan membawa kehidupan
modern bagi kesejahteraan danmodern bagi kesejahteraan dan
kemakmuran.kemakmuran.
- Pd kenyataannya, kedua revolusi- Pd kenyataannya, kedua revolusi
tsb menimbulkantsb menimbulkan kekacauan,kekacauan,
disharmonis, ada kesenjangandisharmonis, ada kesenjangan..
- Kelahiran sosiologi selain disebabkan- Kelahiran sosiologi selain disebabkan
oleh kedua revolusi juga terkait adanyaoleh kedua revolusi juga terkait adanya
perubahan jangka panjang yg melandaperubahan jangka panjang yg melanda
Eropa barat (Laeyendecker, 1983),Eropa barat (Laeyendecker, 1983),
yakni:yakni:
(a) tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad ke(a) tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad ke
1515
(b) perubahan di bidang sosial dan politik(b) perubahan di bidang sosial dan politik
(c) perubahan berkenaan reformasi(c) perubahan berkenaan reformasi
Protestan di Jerman (Martin Luther)Protestan di Jerman (Martin Luther)
(d) meningkatnya individualisme(d) meningkatnya individualisme
(e) lahirnya ilmu pengetahuan modern(e) lahirnya ilmu pengetahuan modern
(f) berkembangnya kepercayaan diri sendiri(f) berkembangnya kepercayaan diri sendiri
 Ritzer (1992) kekuatan sosial yangRitzer (1992) kekuatan sosial yang
mendorong pertumbuhan sosiologi:mendorong pertumbuhan sosiologi:
(a) revolusi politik(a) revolusi politik
(b) revolusi industri dan muncul(b) revolusi industri dan muncul
kapitalismekapitalisme
(c) munculnya sosialisme(c) munculnya sosialisme
(d) urbanisasi(d) urbanisasi
(e) perubahan keagamaan(e) perubahan keagamaan
(f) pertumbuhan ilmu pengetahuan(f) pertumbuhan ilmu pengetahuan
 Ibnu Khaldun, sarjana Arab (1333-Ibnu Khaldun, sarjana Arab (1333-
1406) sbg tokoh politik praktis-disebut1406) sbg tokoh politik praktis-disebut
bapak Sosiologi pd abad XIV, menulisbapak Sosiologi pd abad XIV, menulis
buku “Mukaddimah” ttg pengaruhbuku “Mukaddimah” ttg pengaruh
lingkungan fisik thd manusia, bentuklingkungan fisik thd manusia, bentuk
organisasi sosial primitif dan modern,organisasi sosial primitif dan modern,
hub antar kelompok dan berbagaihub antar kelompok dan berbagai
fenomena kultural.fenomena kultural.
Manusia dlm kehidupan bermasyManusia dlm kehidupan bermasy
hanya dpt dipenuhi mll kerja samahanya dpt dipenuhi mll kerja sama
antar sesamanya.antar sesamanya.
Perspektif Pendekatan SosiologiPerspektif Pendekatan Sosiologi
(ada asumsi-asumsi khusus untuk mengkaji masalah(ada asumsi-asumsi khusus untuk mengkaji masalah
sosiologi berdasarkan teori tertentu)sosiologi berdasarkan teori tertentu)
Teori
Asumsi
KONSEPSI
PARADIGMA Perspektif
Pendekatan
Sosiologi
Perspektif SosiologiPerspektif Sosiologi
((konsistensi antara pendekatan teori, asumsi yangkonsistensi antara pendekatan teori, asumsi yang
digunakandigunakan dgndgn konsep yang digunakan dalamkonsep yang digunakan dalam
penelitian)penelitian)
1.1. TeoriTeori == sekumpulan gambaran abstraksekumpulan gambaran abstrak
yang merupakan reduksi hasil pengamatanyang merupakan reduksi hasil pengamatan
dan asumsi kebenaran yang telah terujidan asumsi kebenaran yang telah teruji
sebagai hasil penelitian ilmiahsebagai hasil penelitian ilmiah
2.2. AsumsiAsumsi == suatu pendapat yang diyakinisuatu pendapat yang diyakini
kebenarannya sebagai hasil keyakinankebenarannya sebagai hasil keyakinan
ilmuwanilmuwan
3.3. KonsepsiKonsepsi ==merupakan hasil rekayasamerupakan hasil rekayasa
sosial tentang suatu pokok pikiran yangsosial tentang suatu pokok pikiran yang
menjadi titik tolak pengamatan dalammenjadi titik tolak pengamatan dalam
penelitianpenelitian
44.. ParadigmaParadigma ==sudut pandang ilmuwansudut pandang ilmuwan
(seorang atau sekelompok orang) tentang(seorang atau sekelompok orang) tentang
suatu masalah yang sedang menarik minatsuatu masalah yang sedang menarik minat
4 Perspektif Sosiologi4 Perspektif Sosiologi
 1 Perspektif Evolusionis1 Perspektif Evolusionis
 22 Perspektif InteraksionisPerspektif Interaksionis
 3 Perspektif Fungsionalis3 Perspektif Fungsionalis
 4 Perspektif Konflik4 Perspektif Konflik
 Yuli: Mengapa perspektif fungsionalYuli: Mengapa perspektif fungsional
dan interaksional menjadi perspektifdan interaksional menjadi perspektif
yang utama dan perspektif evolusiyang utama dan perspektif evolusi
bukan yg utama?bukan yg utama?
 Febri: Mengapa masyarakat sbgFebri: Mengapa masyarakat sbg
sistem sosial yang serasi dansistem sosial yang serasi dan
seimbang?seimbang?
 Miranti: Dalam perspektif evolusionis,Miranti: Dalam perspektif evolusionis,
masyarakat selalu bergerak majumasyarakat selalu bergerak maju
 IvanaIvana
 LianaLiana
PERBANDINGAN PERSPEKTIF INTERAKSIONIS,PERBANDINGAN PERSPEKTIF INTERAKSIONIS,
FUNGSIONAL DAN KONFLIKFUNGSIONAL DAN KONFLIK
KonsepKonsep InteraksionisInteraksionis
(GH.Mead, E Goffman)(GH.Mead, E Goffman)
FungsionalFungsional
(E Durkheim,Talcott Parson)(E Durkheim,Talcott Parson)
KonflikKonflik
(Karl Marx)(Karl Marx)
SocietySociety
► Konsep masyarakat,Konsep masyarakat,
negara itu tidak ada,negara itu tidak ada,
yang ditunjukkanyang ditunjukkan
adalah interaksi antaraadalah interaksi antara
orang-perorang (orang-orang-perorang (orang-
kelompok)kelompok)
► Orang orangOrang orang
berinteraksi tidakberinteraksi tidak
langsung tetapi denganlangsung tetapi dengan
simbol (bentuk bahasasimbol (bentuk bahasa
badan, bahasa isyaratbadan, bahasa isyarat
dan verbal)dan verbal)
► Konsep masyarakatKonsep masyarakat
adalah suatu sistemadalah suatu sistem
yang stabil dimanayang stabil dimana
orang-orang salingorang-orang saling
bekerja samabekerja sama
►Masy sbg jaringanMasy sbg jaringan
kelpkkelpk
► Orang orangOrang orang
berinteraksi supayaberinteraksi supaya
dapat diterima sebagaidapat diterima sebagai
anggota kelompok dalamanggota kelompok dalam
bentuk sosialisasibentuk sosialisasi
► Orang yang berhasilOrang yang berhasil
bersosialisasi adalahbersosialisasi adalah
mereka yg kemudianmereka yg kemudian
dapat memperoleh kelasdapat memperoleh kelas
sosial tttsosial ttt
► Konsep masyarakatKonsep masyarakat
adalah suatu sistem yangadalah suatu sistem yang
tidak stabil dimana orang-tidak stabil dimana orang-
orang adalah anggotaorang adalah anggota
kelas yang salingkelas yang saling
bertentanganbertentangan
► Sebagian orang yangSebagian orang yang
berhasil adalah yangberhasil adalah yang
memiliki modal yangmemiliki modal yang
kemudian mengekploitasikemudian mengekploitasi
orang lain untukorang lain untuk
kepentingannyakepentingannya
SocialSocial
ChangeChange
► Perubahan sosialPerubahan sosial
terjadi di tingkatan mikro,terjadi di tingkatan mikro,
akibat individu harusakibat individu harus
belajar dari lingkungannyabelajar dari lingkungannya
secara terbatassecara terbatas
► Tidak terhindarkanTidak terhindarkan
dlm masy yangdlm masy yang
kompleks disebabkankompleks disebabkan
adanya konstribusi yangadanya konstribusi yang
berbeda diantaraberbeda diantara
► Dipaksakan oleh suatuDipaksakan oleh suatu
kelas terhadap kelas ygkelas terhadap kelas yg
lain demi penguasaanlain demi penguasaan
(REVOLUSI ?)(REVOLUSI ?)
► Manusia hrs membuatManusia hrs membuat
KonsepKonsep Evolusionis
(August Comte dan
Herbert Spencer)
SocietySociety
►Konsep Masyarakat sbgKonsep Masyarakat sbg
organisme yang tumbuh danorganisme yang tumbuh dan
berkembang.berkembang.
►Masyarakat bergerak majuMasyarakat bergerak maju
Social ChangeSocial Change
►Masyarakat berkembang denganMasyarakat berkembang dengan
pola perubahan yang berbeda bedapola perubahan yang berbeda beda
Tugas DiskusiTugas Diskusi
Gunakan analisis 4 perspektif sosiologi untuk
menjawab masalah berikut.
1.Mengapa UNNES mendeklarasikan diri sebagai
KAMPUS KONSERVASI?
a. Bagaimana asumsinya tentang suatu
lembaga perguruan tinggi sbg sistem sosial?
b. Bagaimana asumsinya tentang
masyarakat kampus (sivitas akademika) UNNES?
2. Bagaimanakah peran mahasiswa Jurusan PLS
untuk mewujudkan UNNES sebagai KAMPUS
KONSERVASI?
Acuan:Acuan:
Universitas Konservasi adalah universitas yang dalam
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat memiliki konsep yang mengacu pada prinsip-
prinsip konservasi (perlindungan, pengawetan, dan
pemanfaatan secara lestari) baik konservasi terhadap sumber
daya alam, lingkungan, seni dan budaya.
 Visi UNNES:
“menjadi universitas konservasi bertaraf internasional, yang
sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020”.
Sehat adalah puncak dari kematangan tubuh.
Unggul adalah simbol dari kesempurnaan perkembangan.
Sejahtera adalah kesejahteraan internal Unnes sebagai
lembaga dan sejahtera dalam hal sumbangsih Unnes bagi
maslahat umat manusia.
Mahasiswa UNNES sebagai bagian sivitas akademika memiliki peran
penting terwujudnya TUJUH PILAR UTAMA Universitas konservasi
meliputi:
Konservasi keanekaragaman hayati.
Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal.
Pengelolaan limbah.
Kebijakan nirkertas.
Energi bersih.
Konservasi, etika, seni, dan budaya.
Kaderisasi konservasi.
Mahasiswa UNNES sebagai kader konservasi adalah seseorang atau
sekelompok orang yang telah dididik untuk berperan sebagai penerus
upaya konservasi, serta bersedia dan mampu menyampaikan nilai-nilai
konservasi kepada masyarakat.
Pada awal berdirinya hingga periode akhir 1990-an, Unnes yang saat itu
secara kelembagaan masih sebagai institut hanya mengemban mandat
pengembangan pendidikan keguruan dan ilmu-ilmu pendidikan.
Namun sejak menjadi universitas pada tahun 1999, Unnes mengemban
mandat yang lebih luas (wider mandate), tidak saja terbatas pada
pengembangan disiplin kependidikan dan keguruan tetapi juga disiplin ilmu-
ilmu lain.
Kini, globalisasi telah membawa Unnes ke dalam pusaran lalu-lintas
internasional. Dengan kata lain,bila pada masa sebelumnya Unnes dihadapkan
pada persoalan dibidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya dalam
skala lokal-nasional kini spektrum persoalan yang dihadapi melebar ke
tingkat global.
Unnes memandang setiap persoalan dan tantangan yang dihadapi,
sebagai sumber energi dan motivasi untuk tumbuh dan berkembang
menjadi pusat pendidikan yang sehat dalam segi tatakelola, unggul
dalam segi kompetensi, sekaligus mendorong terciptanya
kesejahteraan publik dalam segi peran dan kontribusi sosialnya.
Perubahan lingkup persoalan dan tantangan yang dihadapi, tentu saja
memberikan konsekuensi bagi Unnes; yakni bahwa Unnes tidak saja
diharapkan untuk berperan aktif dan memberikan kontribusinya pada
skala nasional tetapi juga pada skala internasional.
BIDANG KAJIAN SOSIOLOGIBIDANG KAJIAN SOSIOLOGI
1.1. Sosiologi MurniSosiologi Murni: teori-teori sosiologi: teori-teori sosiologi
((sosiology theorysosiology theory) klasik (Emil Durkheim,) klasik (Emil Durkheim,
Karl Marx dan Max Weber) dan modernKarl Marx dan Max Weber) dan modern
(interksionis, fungsional, konflik dll).(interksionis, fungsional, konflik dll).
Mencakup kajianMencakup kajian pure sociologypure sociology
2.2. Sosiologi TerapanSosiologi Terapan ((applied Sociologyapplied Sociology),),
dalam hal ini adalah Sosiologi Komparatif,dalam hal ini adalah Sosiologi Komparatif,
Kesejahteraan Social, Ilmu Politik,Kesejahteraan Social, Ilmu Politik,
Demografi-Sosiografi, Socio Biology,Demografi-Sosiografi, Socio Biology,
Kriminilogy, Sociologi Kesehatan, SosiologiKriminilogy, Sociologi Kesehatan, Sosiologi
Olah raga, Sosiologi Militer, SosiologiOlah raga, Sosiologi Militer, Sosiologi
Pedesaan-Perkotaan, OrganisasiPedesaan-Perkotaan, Organisasi
Sosial/Manajemen, Etnis-Race, SosiologiSosial/Manajemen, Etnis-Race, Sosiologi
Pendidikan, Perubahan Sosial dllPendidikan, Perubahan Sosial dll
METODEMETODE--METODE & TEKNIK PENELITIANMETODE & TEKNIK PENELITIAN
DALAM SOSIOLOGIDALAM SOSIOLOGI
WaktuWaktu
PendekatanPendekatan
MasalahMasalah
PenelitianPenelitian
1.1. Studi Cross Sectional (jangka pendek)Studi Cross Sectional (jangka pendek)
2.2. Studi Longitudinal (jangka panjang)Studi Longitudinal (jangka panjang)
Sifat KajianSifat Kajian
terhadapterhadap
masalahmasalah
PenelitianPenelitian
1.1. Kuasi Eksperimen (SetenganKuasi Eksperimen (Setengan
Eksperimen-perbandingan)Eksperimen-perbandingan)
2.2. Eksperimen LaboratoriumEksperimen Laboratorium
3.3. Eksperimen LapanganEksperimen Lapangan
StrategiStrategi
PendekatanPendekatan
MasalahMasalah
PenelitianPenelitian
1.1. Pendekatan Kuantitatif (numerik-Pendekatan Kuantitatif (numerik-
Statistik)Statistik)
2.2. Pendekatan Kualitatif (Kasus-Pendekatan Kualitatif (Kasus-
ideografik)ideografik)
Peran yang bisaPeran yang bisa
dimainkan olehdimainkan oleh
Sosiologi dalamSosiologi dalam
hidup keseharianhidup keseharian
1.1. Ahli ResearchAhli Research
2.2. Konsultan PublikKonsultan Publik
3.3. Teknisi (hubungan perburuhan, konseling)Teknisi (hubungan perburuhan, konseling)
4.4. Sebagai Pendidik/Guru (masalah nilai-nilai)Sebagai Pendidik/Guru (masalah nilai-nilai)
KEBUDAYAANKEBUDAYAAN
(Culture in Sociology Studies)(Culture in Sociology Studies)
TAMPILAN KEDUATAMPILAN KEDUA
CultureCulture
 Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dariKebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari
pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adatpengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yangistiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yang
lain yang diperoleh sebagai anggota masyarakatlain yang diperoleh sebagai anggota masyarakat
((Edward TaylorEdward Taylor).).
 Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari danKebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan
dialami bersama secara sosialdialami bersama secara sosial
 Kebudayaan adalah sejumlah keyakinan (belief),Kebudayaan adalah sejumlah keyakinan (belief),
kebiasaan (costum/folkways), tata kelakuan (mores)kebiasaan (costum/folkways), tata kelakuan (mores)
yang telah menjadi sistem perilaku yang terorganisiryang telah menjadi sistem perilaku yang terorganisir
bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari (bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari (Horton & LHorton & L
HuntHunt).).
 Kebudayaan bersifat normatif artinyaKebudayaan bersifat normatif artinya
kebudayaan menentukan standart perilaku.kebudayaan menentukan standart perilaku.
Nilai merupakan konstruksi imajinatif (terjadiNilai merupakan konstruksi imajinatif (terjadi
dalam pikiran manusia dan masyarakat)dalam pikiran manusia dan masyarakat)
 Norma dapat bersifat norma budaya (suatuNorma dapat bersifat norma budaya (suatu
konsep yang diharapkan ada- disebut budayakonsep yang diharapkan ada- disebut budaya
ideal) dan norma statistis (suatu yang nyata-ideal) dan norma statistis (suatu yang nyata-
di sebut ukuran dari perilaku)di sebut ukuran dari perilaku)
 Kebudayaan bukan merupakan akumulasi dariKebudayaan bukan merupakan akumulasi dari
kebiasaan (folkways) dan tata kelakuankebiasaan (folkways) dan tata kelakuan
(mores) tetapi sebagai suatu sistem perilaku(mores) tetapi sebagai suatu sistem perilaku
yang terorganisasiyang terorganisasi
 Bagaimana Budaya diorganisasi ?Bagaimana Budaya diorganisasi ?
Hoebel (dalam Horton 1986):Hoebel (dalam Horton 1986):
1.1. BBagian terkecil dari budaya adalah unsuragian terkecil dari budaya adalah unsur
(trait), yaitu dapat dipelajari tetapi tidak bisa(trait), yaitu dapat dipelajari tetapi tidak bisa
dibagi (sifat materi sptdibagi (sifat materi spt bubuku, sifat non materiku, sifat non materi
spt jabat tangan)spt jabat tangan)
2.2. bagian yang lebih besar adalah kumpulanbagian yang lebih besar adalah kumpulan
unsur-unsur kebudayaan (disebut kompleksunsur-unsur kebudayaan (disebut kompleks
kebudayaan /Culture Complex)kebudayaan /Culture Complex)
3.3. bagian yang komplek yang besar dan terpusatbagian yang komplek yang besar dan terpusat
pada kegiatan yang penting, yang dapatpada kegiatan yang penting, yang dapat
dipakai untuk mengatasi masalahdipakai untuk mengatasi masalah
 Kebudayaan Induk= kebudayaan yangKebudayaan Induk= kebudayaan yang
menjadi pusat kegiatan, memiliki masyarakatmenjadi pusat kegiatan, memiliki masyarakat
pendukung, memiliki dasar ideologispendukung, memiliki dasar ideologis
berdasarkan geografis, race, etnis danberdasarkan geografis, race, etnis dan
kekuatan lain yang sifatnya menetapkekuatan lain yang sifatnya menetap (contoh(contoh
budaya Jawa, budaya cina, budaya islam,budaya Jawa, budaya cina, budaya islam,
budaya orang tua dll)budaya orang tua dll)
 Kebudayaan Khusus/berlawanan dgKebudayaan Khusus/berlawanan dg
kebudayaan Induk= counter culture=kebudayaan Induk= counter culture=
bangunan kebudayaan yang memiliki normabangunan kebudayaan yang memiliki norma
ttt yang menolak beberapa sifat darittt yang menolak beberapa sifat dari
kebudayaankebudayaan induk (budaya vegetarian,induk (budaya vegetarian,
budaya hipies, budaya hip-hop dll)
Kebudayaan seringkali dilihat dari unsur motif, kebiasaan,Kebudayaan seringkali dilihat dari unsur motif, kebiasaan,
nilai-nilai yang kita pahami. Konsep ini menunjukkannilai-nilai yang kita pahami. Konsep ini menunjukkan
bahwa kebudayaan itu relatif.bahwa kebudayaan itu relatif.
Mengapa ?Mengapa ?
Karena fungsi dan arti dari suatu unsur adalah berhubunganKarena fungsi dan arti dari suatu unsur adalah berhubungan
dengan lingkungan/keadaan kebudayaannya. Budayadengan lingkungan/keadaan kebudayaannya. Budaya
sendiri (budaya yang dimiliki) biasanya menjadisendiri (budaya yang dimiliki) biasanya menjadi
kebudayaan netral, tetapi menjadi kebudayaan yangkebudayaan netral, tetapi menjadi kebudayaan yang
bernilai ketika dicari fungsinya dalam kehidupanbernilai ketika dicari fungsinya dalam kehidupan
keseharian. Oleh karena itu kebudayaan dapat bersifatkeseharian. Oleh karena itu kebudayaan dapat bersifat
relatif karena mengandung relativisme pemahamanrelatif karena mengandung relativisme pemahaman
Tetapi kebudayaan bisa memiliki unsur-unsur yang terpaduTetapi kebudayaan bisa memiliki unsur-unsur yang terpadu
dengan kebudayaan lain dari sistem budaya yang berbeda,dengan kebudayaan lain dari sistem budaya yang berbeda,
sehingga disebut keterpaduan budayasehingga disebut keterpaduan budaya (contoh budaya(contoh budaya
memasak Cina memiliki persamaan dengan Jawa)memasak Cina memiliki persamaan dengan Jawa)
Etnosentrisme muncul ketika melihat bahwa kebudayaan kitaEtnosentrisme muncul ketika melihat bahwa kebudayaan kita
menjadi patokan dalam mengukur baik dan buruk/ tinggimenjadi patokan dalam mengukur baik dan buruk/ tinggi
dan rendah/ganjil dan tidak terhadap budaya lain dengandan rendah/ganjil dan tidak terhadap budaya lain dengan
mencari kemiripannya dengan budaya kita (Caplow dalammencari kemiripannya dengan budaya kita (Caplow dalam
Horton, 1986)Horton, 1986)
Etnosentrisme menjadi perilaku universal dalam seluruhEtnosentrisme menjadi perilaku universal dalam seluruh
masyarakat, dalam semua kelompok bahkan dalam semuamasyarakat, dalam semua kelompok bahkan dalam semua
kehidupan individu (kehidupan individu (sindroma etnosentrisme universalsindroma etnosentrisme universal))
Etnosentrisme menimpulkan pemilahan pandanganEtnosentrisme menimpulkan pemilahan pandangan
masyarakat tentang semua aspek kehidupan yangmasyarakat tentang semua aspek kehidupan yang
dialaminya.dialaminya.
Dalam kehidupan AgamaDalam kehidupan Agama
Dalam kehidupan KesukuanDalam kehidupan Kesukuan
Dalam kehidupan KelompokDalam kehidupan Kelompok
Dalam kehidupan Berolahraga dllDalam kehidupan Berolahraga dll
(Bab IV)(Bab IV)
KepribadianKepribadian
Suatu sistem kecenderungan perilaku menyeluruh dariSuatu sistem kecenderungan perilaku menyeluruh dari
seseorang. Kecenderungan ini diperoleh dariseseorang. Kecenderungan ini diperoleh dari
(1)(1) warisan biologis atau keturunan (heredity) – predistinasiwarisan biologis atau keturunan (heredity) – predistinasi
fisik, IQfisik, IQ
(2)(2) lingkungan fisik (menjadi referensi dalam kehidupanlingkungan fisik (menjadi referensi dalam kehidupan
sosial)sosial)
(3)(3) kebudayaan (norma-norma budaya)kebudayaan (norma-norma budaya)
(4)(4) pengalaman kelompok (reference group, peer group)pengalaman kelompok (reference group, peer group)
(5)(5) pengalaman unik (berjalan sbg proses dan bersifatpengalaman unik (berjalan sbg proses dan bersifat
individual)individual)
Mana yang paling dominan membentuk kepribadian?Mana yang paling dominan membentuk kepribadian?
SOSIALISASI ?SOSIALISASI ?
Sosialisasi adalah proses dengan mana seseorangSosialisasi adalah proses dengan mana seseorang
menghayati (mendarah dagingkan-internalized) norma-menghayati (mendarah dagingkan-internalized) norma-
norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulahnorma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulah
“diri” yang unik“diri” yang unik
Dalam kajian sosiologi pengalaman hidup berkelompokDalam kajian sosiologi pengalaman hidup berkelompok
sangat berperan dalam proses sosialisasi. Seorang aktorsangat berperan dalam proses sosialisasi. Seorang aktor
sosial dapat dipahami ketika orang melihat pengalamansosial dapat dipahami ketika orang melihat pengalaman
hidup sosialnyahidup sosialnya
Mengapa hal itu dapatMengapa hal itu dapat
terjadi ?terjadi ?
TEORI KEPRIBADIANTEORI KEPRIBADIAN
1.1. Cooley :Cooley :
Kepribadian merupakan pantulan cermin diri dariKepribadian merupakan pantulan cermin diri dari
orang lain (orang lain (the loking glass selfthe loking glass self))
Ada 3 langkah dlm proses pembentukan cermin diri:Ada 3 langkah dlm proses pembentukan cermin diri:
a.a. Persepsi kita ttg bgmna kita memandang orang lain;Persepsi kita ttg bgmna kita memandang orang lain;
b.b. Persepsi kita ttg bgmna penilaian mereka ttg kita;Persepsi kita ttg bgmna penilaian mereka ttg kita;
c.c. Perasaan kita ttg penilaian penilaian tsbPerasaan kita ttg penilaian penilaian tsb..
perkembangan kepribadian dapat diikuti dari unsur-unsurperkembangan kepribadian dapat diikuti dari unsur-unsur
yang tidak perlu obyektifyang tidak perlu obyektif
TEORI KEPRIBADIANTEORI KEPRIBADIAN
2. George Herbert Mead (1934)2. George Herbert Mead (1934)
Kepribadian sangat ditentukan oleh konsepKepribadian sangat ditentukan oleh konsep
generalisasi orang lain, yang terdiri darigeneralisasi orang lain, yang terdiri dari
harapan-harapan yang diyakini seseorangharapan-harapan yang diyakini seseorang
terhadap orang yang lain.terhadap orang yang lain.
Proses ini melaluiProses ini melalui
(a). Proses pengambilan peran ((a). Proses pengambilan peran ( role takingrole taking))
(b). Proses untuk memainkan peran ((b). Proses untuk memainkan peran ( rolerole
playingplaying))
PROSES BELAJAR MENJADI DEWASA MLLPROSES BELAJAR MENJADI DEWASA MLL
INTERAKSI DALAM BERMAIN PERANINTERAKSI DALAM BERMAIN PERAN
TEORI KEPRIBADIANTEORI KEPRIBADIAN
3. Freud3. Freud ::
 Kepribadian dibentuk melalui interaksi dengan orangKepribadian dibentuk melalui interaksi dengan orang
lain, keduanya bermuara kepada keselarasan diri danlain, keduanya bermuara kepada keselarasan diri dan
lingkungannyalingkungannya
 Menurutnya Individu dan masyarakat merupakanMenurutnya Individu dan masyarakat merupakan
sesuatu yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainsesuatu yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain
 Freud melihat bahwa telah terjadi konflik yangFreud melihat bahwa telah terjadi konflik yang
mendasar dan tidak selaras antara diri danmendasar dan tidak selaras antara diri dan
masyarakatnya, sehingga posisi rasional dari manusiamasyarakatnya, sehingga posisi rasional dari manusia
seperti bagian dari bola es yang tidak terlihat. Hanyaseperti bagian dari bola es yang tidak terlihat. Hanya
sebagian kecil motifasi manusia yang terlihat tetapisebagian kecil motifasi manusia yang terlihat tetapi
sebagian terbesar terbenam dan tersembunyi dan itusebagian terbesar terbenam dan tersembunyi dan itu
sangat mempengaruhi perilaku manusiasangat mempengaruhi perilaku manusia
 Id (pusat nafsu yang a-sosial),Id (pusat nafsu yang a-sosial), ego (pusat kendali-ego (pusat kendali-
sadar dan rasionalsadar dan rasional) super-ego (kompleks dari cita-cita) super-ego (kompleks dari cita-cita
yang membentuk nurani)yang membentuk nurani)
TEORI KEPRIBADIAN (Erikson)TEORI KEPRIBADIAN (Erikson)
 4. Erikson4. Erikson
Usia Krisis Identitas Kebajikan dasar utk
dikembangkan
Masa bayi Percaya vs Tidak Percaya Harapan
Masa kanak-kanak Otonomi vs Malu,
bimbang
Kemauan
Masa Bermain Inisiatif vs Rasa bersalah Tujuan
Masa sekolah Kerajinan vs Rasa
Rendah diri
Kecakapan
Remaja Identitas vs kekacauan Kesetiaan
Dewasa Keakraban vs Isolasi Kasih sayang
Setengah Umur Generativitas vs Stagnasi Perawatan
Masa Tua Integritas vs
Keputusasaaan
Kebijakan
(Bab 5)
Shakespeare: Dunia ini “panggung sandiwara”, ditentukan oleh
perubahan dalam peran dan kedudukan (status) seseorang dalam
masyarakatnya. Peran ini sangat penting karena tidak bisa
dihindarkan
Kedudukan (Status/posisi): sebagai suatu perangkat/posisi
seseorang dalam suatu kelompok, atau posisi suatu
kelompok dalam hubungannya dengan orang lain
Peran (akting): perilaku yang diharapkan dari seseorang
yang mempunyai suatu status (setiap orang lazim
memerankan beberapa peran/akting)
Sosialisasi Melalui Peran
Setiap orang harus belajar melakukan peran
dalam hidupnya, supaya ia sukses menjalani
hidup
 Masa kanak-kanak (berfantasi, bermain, dilindungi,
simbol kebahagiaan keluarga)
 Masa Remaja (Ibarat bunga sedang mekar-mewangi)
 Masa Dewasa (bertanggung jawab: bekerja/punya
penghasilan, menikah/punya istri/ berumah tangga,
lebih produktif, fisik kuat)
 Menjadi Orang Tua (pensiun, penghasilan menurun,
sakit-sakitan, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan)
 Mati (berakhirnya peran dan status)
Kecil dambaan orangtua, remaja dambaan pacar, dewasa
mewah dan kaya raya, tua sangat bahagia, mati masuk
sorga ?
Bagaimana manusia dapat sukses
dalam berakting (mengambil peran)
dalam hidupnya?
Paling Tidak melibatkan dua aspek
1. Kita harus belajar untuk
melaksanakan kewajiban dan
menuntut hak-hak dari suatu peran
2. Kita harus memiliki sikap, perasaan
dan harapan-harapan yang sesuai
dengan peran tersebut
Mana yang lebih penting?
Peran Sosial dan Kepribadian
memiliki relativitas hubungan
(sangat tergantung kepada situasi, kemampuan dan harapan)
Moreno:
bermain dengan perperan ‘seolah-olah’
sebagai orang lain merupakan proses
belajar yang paling efektif
Perangkat Peran
1.Individu memiliki perangkat peran (role set), yang
menunjukkan bahwa satu status bisa memuat beragam
peran sekaligus (mis: seorang dokter,
olahragawan,seorang ibu…….)
2. Tidak semua peran berhasil dimainkan oleh individu
(seorang pendakwah, ayah yang gagal mendidik anak,
suami yang sangat labil……..
3. Peran=perilaku, maka perilaku peran adalah perilaku
yang sesungguhnya dari orang yang melakukan (oleh
karena itu masing2 orang berbeda tergantung
pentafsirannya)
4. Simbol/atribut (seragam/gelar) dapat membantu
memperkokoh peran seseorang, karena memiliki ikatan
moral (militer dengan seragam)
 Ascribed Status (status yang diberikan): yaitu status yang
diperoleh seseorang bukan karena usahanya/kemampuan
kerja seseorang, tetapi karena telah bersifat ‘given’, contoh;
gelar bangsawan, kaya dari orangtua, sex, etnis, agama dll,
terlepas dari apakah dia cantik/gagah atau tidak
 Achieved Status (status yang diperoleh melalui pilihan
individual dan persaingan/perjuangan hidup): yaitu status
yang diperjuangkan yang diperoleh karena memiliki
kemampuan, prestasi dan mungkin karena nasib baik atau
nasib buruk
Bagaimana gambaran peran/status dalam masyarakat
tradisional dan masyarakat modern?
Variasi Kepribadian, dan Peran
 Status Discrepancy/status Incongruity=ketidak
konsistennya status yang dimiliki seseorang (seorang
lulusan universitas jadi sopir angkot). Hal ini
berhubungan dengan kelas, status sosial & race.
 Kepribadian tidak selalu tumbuh sesuai dengan
peran (seorang guru/dokter bertemperamen sangar)
Bagaimana anda melihat seorang lelaki designer pakaian
wanita yang tampil feminin?
Diskusi pls rombel 1 2015
 Bagaimanakah peran sosialisasi kepada
masyarakat jika anak lebih terpengaruh
dengan media massa? Apakah seimbang
perkembangan kepribadiannya?
 Bagaimanakah cara memastikan bahwa
perkembangan anak pada fase kedua
(remaja) dalam lingkungan yang baik?
 Jelaskan perwujudan kepribadian yg
bersifat abstrak !
 Irlan: Apabila kepribadian tidak dimiliki
seseorg apa dampak org tsb?
Setiap org pasti berkepribadian (Negatif
atau positif). Kepribadian hasil proses
sosialisasi. Belajar sepanjang hayat shg
membentuk kecenderungan perilaku
sesorg pd situasi tertentu.
 Nanda: Apa keterkaitan antara peran
dan status?
Perspektif fungsional. Masy sbg sistem.
Anggota masy berfungsi menjalankan
peran sesuai statusnya dg baik.
 Hesti: perangkat peran apa saja,
dampak kepribadian
 Ade: Bagaimana jika peran dan status
tidak berkesinambungan?
 Distantia: Konflik peran, contohnya
seperti apa. Bagaimana cara
mengatasinya
Kegagalan peran yangKegagalan peran yang
dimainkan aktor sosialdimainkan aktor sosial
• Kegagalan peran akan membuat seorang aktor frustrasi
bahkan deperesi berat
• Kegagalan peran dapat disebabkan karena beban peran
teralalu berat
• Setiap peran secara relatif membawa desakan peran (role
strain) yang berbeda-beda untuk setiap individu tergantung
kepentingan yang dirasakan
• Kalau seorang aktor akan memainkan peran dalam hidup
ini maka butuh persiapan yang cukup. Kurangnya
persiapan dapat membawa kegagalan dalam berperan
• Persiapan peran membutuhkan: keseriusan, kontinuitas,
dorongan, kesempatan yang cukup, dan kesanggupan
untuk selalu belajar
Bab 6Bab 6
1.1. Masalah seks selalu bikin pusing dan hebohMasalah seks selalu bikin pusing dan heboh
(seks dinilai paling baik dari jenisnya sendiri,(seks dinilai paling baik dari jenisnya sendiri,
mereka bermusuhan tetapi mereka tak bisamereka bermusuhan tetapi mereka tak bisa
hidup tanpa yang lain)hidup tanpa yang lain)
2.2. Cerita seks selalu menarik dan lebih menarikCerita seks selalu menarik dan lebih menarik
ketimbang cerita lainketimbang cerita lain
3.3. Cerita seks di Indonesia ditabukan tetapiCerita seks di Indonesia ditabukan tetapi
akan selalu muncul pada semua forumakan selalu muncul pada semua forum
pertemuan baik secara formal dan informalpertemuan baik secara formal dan informal
4.4. Dorongan seks bersifat universal terjadiDorongan seks bersifat universal terjadi
disemua bangsa dan kelas sosial, dandisemua bangsa dan kelas sosial, dan
dorongan itu sebagai warisan biologisnyadorongan itu sebagai warisan biologisnya
Istilah-istilah ttg Sex
 Sex: Sifat biologis yang membedakan pria dan wanita
 Gender: Peran sexual secara sosial (membawa peran sexual
identity)
 Androgyny: memiliki 2 kencenderungan sexualitas sama
dominan (orang dengan preferensi sexual dengan jenis sex
yang sama/homo sexual : misal lesbian/gay)
 Sex Drive: dorongan sex secara biologis bagi manusia untuk
mencari tanggapan dari individu/kelompok
Kelenturan & Dorongan SexKelenturan & Dorongan Sex
 Kawin (biologis) untuk beberapa komunitasKawin (biologis) untuk beberapa komunitas
hewan membutuhkan latihan sosial (kasushewan membutuhkan latihan sosial (kasus
monyet Harlow-tak bisa kawin/membunuhmonyet Harlow-tak bisa kawin/membunuh
anaknya, kasus anjing yang dapat kawinanaknya, kasus anjing yang dapat kawin
ketika harus dibantu oleh pemiliknya)ketika harus dibantu oleh pemiliknya)
 Kawin (biologis) pada manusiaKawin (biologis) pada manusia
menonjolkan keanekaragaman kulturalmenonjolkan keanekaragaman kultural
(terpola secara kultural) dalam(terpola secara kultural) dalam
menunjukkan daya tariknya (sex apeal):menunjukkan daya tariknya (sex apeal):
bentuk tubuh, bau tubuh, cara bercinta, dllbentuk tubuh, bau tubuh, cara bercinta, dll
Bagaimana sifat & dorongan seksBagaimana sifat & dorongan seks
dikalangan hewan dan manusia?dikalangan hewan dan manusia?
• Dikalangan hewanDikalangan hewan
hubungan sex dapathubungan sex dapat
terjadi pada masa kawin.terjadi pada masa kawin.
Hewan betina yang telahHewan betina yang telah
matang akanmatang akan
mengeluarkan cairanmengeluarkan cairan
pheromone pada masapheromone pada masa
siklus yang tepatsiklus yang tepat
• Manusia memilikiManusia memiliki
kesinambungankesinambungan
seksualitas biologis,seksualitas biologis,
kehidupan wanitanyakehidupan wanitanya
dapat merangsang setiapdapat merangsang setiap
saat (shg tidak perlusaat (shg tidak perlu
mengeluarkan zatmengeluarkan zat
apapun). Manusia dapatapapun). Manusia dapat
melakukan hubunganmelakukan hubungan
seksual terus menerusseksual terus menerus
tanpa menanti siklus yangtanpa menanti siklus yang
tepattepat
Perbedaan & Persamaan PerilakuPerbedaan & Persamaan Perilaku
Seksualitas Hewan & ManusiaSeksualitas Hewan & Manusia
 Beberapa hewan kawinBeberapa hewan kawin
untuk seumur hidup denganuntuk seumur hidup dengan
pasangan tetapnyapasangan tetapnya
(merpati), tetapi sebagian(merpati), tetapi sebagian
terbesar si betina akan siapterbesar si betina akan siap
melayani pejantan manapunmelayani pejantan manapun
yang berselera.yang berselera.
 Menurut norma masyarakatMenurut norma masyarakat
manusia akan kawin denganmanusia akan kawin dengan
pasangan tetap yangpasangan tetap yang
dilembagakan dalamdilembagakan dalam
perkawinanperkawinan
 Dorongan biologisnya,Dorongan biologisnya,
membuat manusia jugamembuat manusia juga
mempraktekkan hampir semuamempraktekkan hampir semua
hubungan seksual yang terjadihubungan seksual yang terjadi
pada dunia hewanpada dunia hewan
 Tidak ada beda dorongan sexTidak ada beda dorongan sex
antara pria/wanita (Juliaantara pria/wanita (Julia
Hartley Moore: 2004; priaHartley Moore: 2004; pria
mencari kesempatan/ wanitamencari kesempatan/ wanita
menunggu kesempatan)menunggu kesempatan)
Bagaimana SosiologiBagaimana Sosiologi
Berbicara Soal Sex?Berbicara Soal Sex?
 Sex merupakan dekonstruksi masyarakatnyaSex merupakan dekonstruksi masyarakatnya
(termasuk menunjukkan bahwa seseorang(termasuk menunjukkan bahwa seseorang
menjadi pria/wanita)menjadi pria/wanita)
 Sex dapat diwawas secara primer (dilakukanSex dapat diwawas secara primer (dilakukan
dalam lembaga perkawinan dengan pasangandalam lembaga perkawinan dengan pasangan
tetap) dan sekunder (sebagai rekreasi:tetap) dan sekunder (sebagai rekreasi:
pariwisata/jual beli).pariwisata/jual beli).
 Terdpt kecenderungan pd era industri, wanitaTerdpt kecenderungan pd era industri, wanita
menjadi eksploitasi ekonomi. Wanita menjadimenjadi eksploitasi ekonomi. Wanita menjadi
model industri otomotifmodel industri otomotif
 Sex dapat menjadi alat untuk mencapai tujuanSex dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan
dari seseorang/lembagadari seseorang/lembaga
KETERTIBAN SOSIALKETERTIBAN SOSIAL
PENGENDALIAN SOSIALPENGENDALIAN SOSIAL
BAB VIIBAB VII
 Bayangkan andaikata didalam masayarakatBayangkan andaikata didalam masayarakat
tidak terdapat norma hukum yang mengikattidak terdapat norma hukum yang mengikat
kelompok? Wah..tentunya sulit semua akankelompok? Wah..tentunya sulit semua akan
berlaku sekehendak hatiberlaku sekehendak hati
 Social order (ketertiban sosial), sistemSocial order (ketertiban sosial), sistem
kemasyarakatan, hubungan dan kebiasaankemasyarakatan, hubungan dan kebiasaan
yang berlangsung secara lancar demiyang berlangsung secara lancar demi
mencapai sasaran hidup bermasyarakat.mencapai sasaran hidup bermasyarakat.
Social Control:Social Control:
segenap cara atau proses yang ditempuhsegenap cara atau proses yang ditempuh
oleh sekelompok orang atau masyarakatoleh sekelompok orang atau masyarakat
sehingga para anggotanya dapat bertindaksehingga para anggotanya dapat bertindak
sesuai dengan harapan kelompok atausesuai dengan harapan kelompok atau
masyarakatmasyarakat
 Dilakukan dalam proses sosialisasiDilakukan dalam proses sosialisasi
 Eric Fromm (1944):jika masy inginEric Fromm (1944):jika masy ingin
berfungsi secara efisien, maka anggotaberfungsi secara efisien, maka anggota
masy hrs memiliki sifat yg membuatmasy hrs memiliki sifat yg membuat
mereka ingin berbuat sesuai dg apa ygmereka ingin berbuat sesuai dg apa yg
harus mereka lakukan sbg anggota masyharus mereka lakukan sbg anggota masy
Social ControlSocial Control
Dilakukan dengan TekananDilakukan dengan Tekanan
SosialSosial
 Banyak dilakukan denganBanyak dilakukan dengan
pendekatan psikologi sosial.pendekatan psikologi sosial.
 Tekanan bisa dilakukan dariTekanan bisa dilakukan dari
yang bersifat elementeryang bersifat elementer
sampai jenis tekanan yangsampai jenis tekanan yang
beratberat
Tekanan yang elementer adalahTekanan yang elementer adalah
iklan bagi penanggung pajak,iklan bagi penanggung pajak,
tekanan berat dapat berupatekanan berat dapat berupa
interogasi bagi para tertuduhinterogasi bagi para tertuduh
dalam kasus-kasus tertentudalam kasus-kasus tertentu
Social Control ditujukan kpdSocial Control ditujukan kpd
Kelompok SosialKelompok Sosial
(kelompok Primer dan kelompok sekunder)(kelompok Primer dan kelompok sekunder)
 Kelompok Primer: kelompok kecil, akrab, danKelompok Primer: kelompok kecil, akrab, dan
pergaulan bersifat informal (keluarga,klik,kelompokpergaulan bersifat informal (keluarga,klik,kelompok
bermain). Dalam masyarakat tradisional kontrol kepadabermain). Dalam masyarakat tradisional kontrol kepada
kelompok primer sangat tinggi, pelanggaran ataskelompok primer sangat tinggi, pelanggaran atas
norma berakibat ‘penebusan dosa’norma berakibat ‘penebusan dosa’
 Kelompok Sekunder: kelompok impersonal, pergaulanKelompok Sekunder: kelompok impersonal, pergaulan
formal, punya stratifikasi, punya kepentinganformal, punya stratifikasi, punya kepentingan
(utilitarian) seperti serikat kerja, perkumpulan usaha(utilitarian) seperti serikat kerja, perkumpulan usaha
dagang, pengajian atau organisasi mahasiswa. Ketidakdagang, pengajian atau organisasi mahasiswa. Ketidak
sesuaian pada norma kelompok sekunder dptsesuaian pada norma kelompok sekunder dpt
berakibat digunjingkan (gosip) dpt berakibat dikucilkan.berakibat digunjingkan (gosip) dpt berakibat dikucilkan.
Social ControlSocial Control
(Mekanisme)(Mekanisme)
 Social control pada kelompok sekunder akan lebihSocial control pada kelompok sekunder akan lebih
baik dilakukan dengan pengaruh kelompok primerbaik dilakukan dengan pengaruh kelompok primer
 Pengendalian menggunakan ‘Bahasa’, dalam halPengendalian menggunakan ‘Bahasa’, dalam hal
penggunaan bahasa untuk mengendalikan normapenggunaan bahasa untuk mengendalikan norma
sosial (dlm kebudayaan Jawa-ada unggah-ungguh)sosial (dlm kebudayaan Jawa-ada unggah-ungguh)
 Pengendalian Sosial dengan menggunakan adat-Pengendalian Sosial dengan menggunakan adat-
istiadatistiadat
 Pengendalian diri dilakukan dengan aturan-aturanPengendalian diri dilakukan dengan aturan-aturan
birokrasi formalbirokrasi formal
(mana yang lebih berhasil mengadakan social(mana yang lebih berhasil mengadakan social
control) dengan berbagai mekanismecontrol) dengan berbagai mekanisme
penyelenggaraan yang ada?)penyelenggaraan yang ada?)
SOCIAL DEVIASIONSOCIAL DEVIASION
(Penyimpangan Sosial)(Penyimpangan Sosial)
 Setiap perilaku yg dinyatakan sbgSetiap perilaku yg dinyatakan sbg
suatu pelanggaran thd norma-normasuatu pelanggaran thd norma-norma
kelompok atau masyarakatkelompok atau masyarakat
 Tidak ada penyimpangan yg berdiriTidak ada penyimpangan yg berdiri
sendiri, penyimpangan mrpksendiri, penyimpangan mrpk
konsekwensi dari suatu peraturankonsekwensi dari suatu peraturan
yang tidak dpt dijalankanyang tidak dpt dijalankan
Jenis-jenisJenis-jenis
PenyimpanganPenyimpangan
 Penyimpangan yang (a) dpt diterima oleh masy (misalPenyimpangan yang (a) dpt diterima oleh masy (misal
perilaku orang genius, orang penting/seniman/tokoh,perilaku orang genius, orang penting/seniman/tokoh,
selebriti) dan yang (b) dpt ditolak masy (tindak kriminal)selebriti) dan yang (b) dpt ditolak masy (tindak kriminal)
 (a) Penyimpangan relative (dpt dilakukan orang dewasa(a) Penyimpangan relative (dpt dilakukan orang dewasa
sekali waktu, mis melanggar rambu lalin (b) penyimpangansekali waktu, mis melanggar rambu lalin (b) penyimpangan
mutlak (penyimpangan yg melanggar hukum masyarakat)mutlak (penyimpangan yg melanggar hukum masyarakat)
 Penyimpangan thd (a) Budaya Nyata (perilaku nyata ygPenyimpangan thd (a) Budaya Nyata (perilaku nyata yg
dilakukan masyarakat sehari-hari) (b) Budaya Ideal (perilakudilakukan masyarakat sehari-hari) (b) Budaya Ideal (perilaku
harapan yag dikehendaki oleh masyarakat)harapan yag dikehendaki oleh masyarakat)
 Penyimpangan yg bersifat adaptif, yaitu penyimpanganPenyimpangan yg bersifat adaptif, yaitu penyimpangan
karena pengaruh dari orangtuanya (merokok, membuangkarena pengaruh dari orangtuanya (merokok, membuang
sampah sembarang tempat dll)sampah sembarang tempat dll)
Teori PeyimpanganTeori Peyimpangan
 Teori Biologis: orang tak bisaTeori Biologis: orang tak bisa
menyesuaikan diri krn cacat tubuhmenyesuaikan diri krn cacat tubuh
(krn predistinasi tubuh)(krn predistinasi tubuh)
 Teori Sheldon: Tubuh ada 3 jenis,Teori Sheldon: Tubuh ada 3 jenis,
yaitu Endomorp (bundar, gemuk,yaitu Endomorp (bundar, gemuk,
halus), Mesomorp (berotot,atletis),&halus), Mesomorp (berotot,atletis),&
Ectomoph (tipis, kurus)Ectomoph (tipis, kurus)
Teori PenyimpanganTeori Penyimpangan
 Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorangTeori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang
krn penyakit mentalkrn penyakit mental
 Teori Sosialisasi: adanya norma inti yang berlaku dalamTeori Sosialisasi: adanya norma inti yang berlaku dalam
masyarakat. Ada masa transisi ketika orang harusmasyarakat. Ada masa transisi ketika orang harus
menyesuaikan diri dg masymenyesuaikan diri dg masy
 Teori Rekasi masyarakat (teori labeling): dalam masyarakatTeori Rekasi masyarakat (teori labeling): dalam masyarakat
ada aturan eksplisit setiap ada pelanggaran norma. Hal ituada aturan eksplisit setiap ada pelanggaran norma. Hal itu
membuat orang kemudian mendapat STIGMA tertentumembuat orang kemudian mendapat STIGMA tertentu
 Teori Anatomi: Durheim (1897), ‘ketiadaan norma’ terjadiTeori Anatomi: Durheim (1897), ‘ketiadaan norma’ terjadi
dimana dlm masy berlaku banyak norma yg salingdimana dlm masy berlaku banyak norma yg saling
bertentangan. Masy akhirnya tidak memiliki peganganbertentangan. Masy akhirnya tidak memiliki pegangan
normatifnormatif
 Teori Konflik: dlm pandangan budaya andaikata dlm satuTeori Konflik: dlm pandangan budaya andaikata dlm satu
masy terdapat lebih dari satu etnis/budaya maka sukarmasy terdapat lebih dari satu etnis/budaya maka sukar
mengadakan kesepakatan nilai (value consensus). Kasusmengadakan kesepakatan nilai (value consensus). Kasus
masy kota Semarang, dominan etnis Jawa tetapi tidak dptmasy kota Semarang, dominan etnis Jawa tetapi tidak dpt
memaksa etnis lain untuk mengalami peristiwa etnis ygmemaksa etnis lain untuk mengalami peristiwa etnis yg
sama. Teori konflik kelas, berkembang lebih spesifik dansama. Teori konflik kelas, berkembang lebih spesifik dan
selalu ada dlm masyselalu ada dlm masy
 Teori Pengendalian: individu berusaha menyesuaikan diri dgTeori Pengendalian: individu berusaha menyesuaikan diri dg
ORGANISASIORGANISASI
SOSIALSOSIAL
(BABVIII)(BABVIII)
GroupGroup
(kelompok)(kelompok)
 setiap kumpulansetiap kumpulan
manusia secara fisikmanusia secara fisik
(ada yg menamakan(ada yg menamakan
agregation/kolektivita)agregation/kolektivita)
 Setiap orang ygSetiap orang yg
memiliki ciri-ciri tttmemiliki ciri-ciri ttt
 Sejumlah orang ygSejumlah orang yg
memiliki pola interaksimemiliki pola interaksi
yg terkoordinir danyg terkoordinir dan
terjadi secaraterjadi secara
berulang-ulangberulang-ulang
 Sekumpulan orang ygSekumpulan orang yg
memiliki kesadaranmemiliki kesadaran
bersama akanbersama akan
keanggotaannya dankeanggotaannya dan
saling berinteraksisaling berinteraksi
Individu & KelompokIndividu & Kelompok
Kelompok mencerminkan Individu atau
sebaliknya Individu mencerminkan
kelompok?
Kelompok
INDIVIDU
Bentuk Kelompok Sosial
In-Groups: bisa kecil atau besar yang mengikat
anggota kelompok dengan emosi dan
rasionalnya (keluarga/etnis/jenis kelamin dll)
Out-Groups: orang-orang yang berada diluar
kelompok sendiri (in-graups)
Jarak Sosial (social distance):adalah situasi
dimana orang dpt mengukur kadar kedekatan
atau penerimaan terhadap kelompok sosial
dimana kita menjadi anggotanya (jarak sosial
thd anak/istri hampir tidak ada, bagaimana
kalau anggota keluarga menderita Virus HIV?,
hal ini membuat jarak sosial ttt)
Reference Group:
kelompok acuan yaitu kelompok yang dianggap penting sebagai
model, meskipun kita bukan merupakan anggota kelompok
Stereotipe:
Pandangan (image) umum suatu kelompok terhadap
kelompok lainnya tentang sejumlah orang. Pandangan ini
bisa bersifat positif atau negatif (orang Madura kasar-
pekerja keras, orang Cina Pelit-pekerja keras, orang Jawa
halus bahasa-pemalas)
Makna Stereotipe
Merupakan reduksi perilaku budaya yang diduga
dikembangkan para penjajah untuk mengadudomba orang-
orang pribumi demi legitimasi kekuasaan penjajah
(membuat bangsa kita lemah dan saling curiga)
Apa yang disebut
Kelompok Primer & Sekunder ?
• Kelompok Primer:
kelompok kecil yang memiliki ikatan
emosi yg tinggi,hubungan pribadi,
dalam arena informal, akrab,
personal dan total
• Kelompok Sekunder:
hubungan sosial formal, impersonal,
tak terikat, impersonal dan
tersegmentasi dan berdasarkan azas
manfaar (utilitarianism)
MasyarakatMasyarakat
Paguyuban& PatembayanPaguyuban& Patembayan
Hubungan PaguyubanHubungan Paguyuban
(Gemeinschaft)(Gemeinschaft)
 PersonalPersonal
 InformalInformal
 TradisionalTradisional
 SentimentalSentimental
 UmumUmum
 Masyarakat AgrarisMasyarakat Agraris
Hubungan PatembayanHubungan Patembayan
(Gesellschaft)(Gesellschaft)
 ImpersonalImpersonal
 Formal, KontraktualFormal, Kontraktual
 UtilitarianUtilitarian
 Realistis, KetatRealistis, Ketat
 KhususKhusus
 Masyarakat industriMasyarakat industri
BAB IXBAB IX
LEMBAGA SOSIALLEMBAGA SOSIAL
 Konsep Sosiologis menegaskan bahwaKonsep Sosiologis menegaskan bahwa
Institusi (lembaga sosial) adalah suatuInstitusi (lembaga sosial) adalah suatu
sistem norma untuk mencapai suatu tujuansistem norma untuk mencapai suatu tujuan
atau kegiatan yang oleh masyarakatatau kegiatan yang oleh masyarakat
dipandang penting atau secara formaldipandang penting atau secara formal
sekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yangsekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yang
berkisar pada suatu kegiatan pokok manusiaberkisar pada suatu kegiatan pokok manusia
 Lembaga adalah proses terstrukturLembaga adalah proses terstruktur
(tersusun) untuk melaksanakan berbagai(tersusun) untuk melaksanakan berbagai
kegiatan tertentukegiatan tertentu
Lembaga : AsosiasiLembaga : Asosiasi
LembagaLembaga
 Memiliki bentuk organisasiMemiliki bentuk organisasi
 Sistem gagasan dan perilakuSistem gagasan dan perilaku
yang terorganisir dalamyang terorganisir dalam
perilaku ituperilaku itu
 Setiap lembaga memilikiSetiap lembaga memiliki
asosiasi dimana norma-normaasosiasi dimana norma-norma
lembaga dilaksanakanlembaga dilaksanakan
AsosiasiAsosiasi
 Kelompok gagasan (sistemKelompok gagasan (sistem
keyakinan) dari orang orangkeyakinan) dari orang orang
yang percayayang percaya
 Orang orang menerimaOrang orang menerima
kepercayaan yangkepercayaan yang
dipraktekkandipraktekkan
Individu dan Perilaku Kelembagaan
• Tidak semua peran dalam kehidupan
keseharian dapat dilembagakan (peran
anak nakal, anak manis/anak mama
adalah peran individual)
• Peran yg dilembagakan adalah peran yg
memiliki harapan atas peran yang
dimainkan itu dalam hubungannya dg
lembaga.
FUNGSI LEMBAGA
• FUNGSI MANIFES:
tujuan lembaga yang diakui, bersifat jelas dan
biasanya dipuji.
Contoh: Lembaga ekonomi menghasilkan dan
mendistribusikan kebutuhan pokok.
• FUNGSI LATEN:
tujuan lembaga yang tidak dikehendaki dan
tidak diakui, sbg hasil sampingan.
Contoh: Lembaga ekonomi menimbulkan
perbedaan stratifikasi sosial, meningkatkan
pengangguran.
Unsur-unsur Lembaga
Unsur/Unsur/
LembagaLembaga
KELUARGAKELUARGA PENDIDIKANPENDIDIKAN PERUSAHAANPERUSAHAAN
POLAPOLA
PERILAKUPERILAKU
 afeksi/cintaafeksi/cinta
KesetiaanKesetiaan
Tanggung jawabTanggung jawab
Rasa hormatRasa hormat
Semangat BelajarSemangat Belajar
Cinta IlmuCinta Ilmu
pengetahuanpengetahuan
Status Sosial (spy dptStatus Sosial (spy dpt
diakomudasi dalamdiakomudasi dalam
sistem kerja)sistem kerja)
Dedikasi kepadaDedikasi kepada
lembagalembaga
Solidaritas kelompokSolidaritas kelompok
kerjakerja
ProfesionalisasiProfesionalisasi
BUDAYABUDAYA
SIMBOLIKSIMBOLIK
Cincin kawinCincin kawin
Nama keluargaNama keluarga
Unsur materiUnsur materi
(harta,prestige)(harta,prestige)
Maskot/lambangMaskot/lambang
Pakaian seragamPakaian seragam
Hymne (mars)Hymne (mars)
Maskot/simbolMaskot/simbol
Nama besarNama besar
perusahaanperusahaan
TUJUANTUJUAN
Sosialisasi-mendidikSosialisasi-mendidik
KeturunanKeturunan
Perbaikan generasiPerbaikan generasi
Mempersiapkan masaMempersiapkan masa
depandepan
IdealismeIdealisme
Mempersiapkan masaMempersiapkan masa
depan diri dan keluargadepan diri dan keluarga
Peningkatan karierPeningkatan karier
dan pensiundan pensiun
KELUARGA
• STRUKTUR KELUARGA:
Kelompok kekerabatan yg
disatukan oleh darah atau
perkawinan.
Kelompok kekerabatan yg
menyelenggarakan pemeliharaan
anak dan kebutuhan manusiawi lain
(Horton, 1999: 268).
Komposisi Keluarga
a. Keluarga kehidupan suami-
istri (conjungal family)
b. Keluarga batih (nuclear
family)
c. Keluarga kerabat sedarah
(consanguine family)
d. Keluarga luas (extended
family)
Perubahan Struktur
Keluarga (di AS)
• Keluarga tanpa ayah atau ibu.
• Orangtua tanpa nikah
• Rumah tangga bujangan
• Hidup bersama tanpa menikah
• Perceraian meningkat
Perkawinan
• Suatu pola sosial yang disetujui,
dengan cara mana dua orang
atau lebih membentuk keluarga.
• Perkawinan neolokal:
- Perkawinan patrilokal
- Perkawinan matrilokal
• ENDOGAMI:
menunjuk jodoh dipilih di dalam
kelompoknya sendiri.
• EKSOGAMI:
menunjuk jodoh dipilih dari luar
kelompoknya sendiri.
FUNGSI KELUARGA
1. Pengaturan Seksual
2. Reproduksi
3. Sosialisasi
4. Afeksi
5. Penentuan Status
6. Perlindungan
7. Ekonomis
Perubahan Fungsi
Keluarga
• Fungsi Ekonomis menurun
• Fungsi pengaturan seksual menurun
• Fungsi reproduksi kurang penting
• Fungsi sosialisasi semakin penting
• Fungsi kasih sayang & keakraban
semakin penting
• Fungsi penentuan status tetap bertahan
• Fungsi perlindungan menurun.
Fokus kajian sosiologi-
Lembaga pendidikan
• Peranan pendidikan di masyarakat;
• Dinamika interaksi sosial di dalam dan di luar
sekolah;
• Struktur kelembagaan sekolah sbg sistem
sosial;
• Hubungan masyarakat sbg lingk eksternal
dengan persekolahan;
• Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi thd
pelaks pend.
• Masalah-masalah sekolah sbg agen inovasi
sosial
Hubungan Pendidikan dgn Aspek-aspek
di Masyarakat
• Fungsi/peranan utama pendidikan bagi masyarakat
adalah:
a. ALAT pemelihara dan pengembangan
kebudayaan masyarakat.
Sekolah bertanggung jawab mentransmisikan
warisan budaya kpd generasi penerus.
Kebudayaan meliputi: tata nilai, kepercayaan
dan norma-norma masyarakat.
b. Menghasilkan inovasi (pembaruan) sosial yg
berkenaan dgn ras, budaya dan kelpk.
Interaksi sosial di dlm persekolahan antar ras,
antar bdy dan kellpk
c. Mengubah struktur sosial masyarakat
Keluarga tidak menjadi unit produksi sbgimana
pada masy petani primitif, shg para pemuda
bekerja di pabrik dan kantor.
Perubahan ini menyebabkan kebutuhan
pendidikan utk meningkatkan kualitas SDM.
Perubahan jenis pengetahuan dan pekerjaan
memberikan peranan pendidikan lebih luas utk
mentransformasikan kebudayaan.
• Pemisahan peranan keluarga dan pekerjaan,
memperkuat fungsi sekolah sbg agent penting utk
transformasi kebudy.
• Keluarga masih berperan sbg sosialisasi bagi
anak usia 0-5 thn (prasekolah), usia sekolah dan
usia dewasa.
d. Berperan dalam proses pengendalian
sosial.
Sekolah berperan menyelesaikan konflik
teman sebaya, perbedaan nilai keluarga
dengan nilai di sekolah.
e. Berperan sbg indikator kelas sosial atau
sistem status.
Mahasiswa sbg masyarakat terpelajar,
sarjana sbg pengangguran terdidik dan
terlatih.
f. Berperan sbg simbol terpercaya dlm
kebudayaan demokratis.
Pendidikan yg tinggi mengarahkan
perilaku yg arif dan bijak = menghargai
perbedaan, hapus deskriminasi
Dinamika interaksi sosial di dalam dan di
luar sekolah
• Interaksi Sosial adalah hubungan dan pengaruh
timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok , dan kelompok dengan kelompok.
Faktor yg mempengaruhi interaksi sosial: imitasi
(peniruan), identifikasi (penyamaan ciri), sugesti
(penerimaan sikan dan tindakan scr emosional), simpati
(kemampuan merasakan diri dalam keadaan orang lain),
motivasi, empati.
• Dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan
perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari
waktu ke waktu.
• Dinamika interaksi sosial adalah interaksi
mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan
antara komponen masyarakat yang akhirnya
menimbulkan perubahan – perubahan dalam
Perbedaan pola budaya di dalam
dan di luar sekolah
Persekolahan Luar persekolahan
Hubungan guru dgn murid dalam
latar akademik (peningkatan
pengetahuan, sikap dan
psikomotor) dg aturan formal/kaku
Hubungan antar manusia dalam
latar sosial (kerjasama,
kekerabatan), norma fleksibel
disusun bersama.
Stratifikasi berdasarkan pangkat
dan jabatan, jenjang pendidikan
Stratifikasi berdasarkan pola
keturunan, status ekonomi, politik
Pola interaksi antara pimpinan dgn
bawahan (bersifat vertikal) dlm
jaringan kerja yg saling kait
mengkait. Guru, kepala sekolah,
pengawas, TU
Interaksi
kekerabatan/kekeluargaan
(bersifat horizontal)
Kepribadian guru tertekan oleh
otoritas sekolah menyebabkan
Kepribadian manusia yang
bebas/merdeka, dpt
Struktur Kelembagaan
Sekolah sbg Sistem Sosial
• Memiliki tujuan organisasi persekolahan.
Terdpt rintangan berupa konflik yg berhubungan
dgn pemaknaan suatu “pendidikan yg baik” krn
berkaitan dgn sistem nilai di masyarakat dan di
sekolah.
• Memiliki arus jaringan kerja dari sejumlah posisi
saling terkait.
Terdpt rintangan mengenai hak dan kewajiban
personal dgn kompetensi dan posisinya.
• Memiliki regulasi /peraturan
Terdpt ketegangan perbedaan norma yg dianut guru
dgn norma yg dianut siswa dari lingk keluarganya.
Hubungan Masyarakat
(Lingkungan Eksternal) dengan
Persekolahan
• Ada perubahan demografis di masyarakat, akan
mempengaruhi komposisi kesiswaan pada sistem
persekolahan.
Misal: urbanisasi, membawa dampak sekolah di
desa sepi, di kota padat. Butuh perencanaan
pendidikan dalam kawasan wilayah.
• Struktur kelas sosial ekonomi di masyarakat,
berpengaruh terhdp teknik penilaian hasil belajar
siswa.
Misal: Orgtua dgn pendidikan rendah, kelas
ekonomi rendah mengihrpkan penilaian hasil
belajar dgn standar yang rendah (yg penting anak
lulus) tidak berorientasi pd kualitas utk
berkompetisi.
• Struktur kekuasaan di masyarakat, terlibat dalam
pengambilan kebijaksanaan terutama yg berkaitan dgn
pendanaan akan mempengaruhi mutu program sekolah
dan hasil pendidikan.
• Penghubung sekolah dgn masyarakat (Dewan
pendidikan dan komite sekolah) dgn latar belakang
pendidikan, pekerjaan, penghasilannya dalam berperan
meningkatkan mutu sekolah.
• Konflik peran tenaga kependidikan persekolahan
terkait dgn status/posisi di masyarakat dgn di sekolah.
Dampak Iptek terhadap
Pendidikan
Dampak Positif
• Pembelajaran Jarak Jauh
Kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
• Munculnya media massa, khususnya media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan
guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
• Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
• Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-
informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian
manapun melalui Internet. Internet dapat
digunakan sebagai alat yang efektif untuk
memperoleh pengetahuan.
• Teknologi menawarkan media audio-visual yang
interaktif pada proses pembelajaran. Presentasi
PowerPoint dan perangkat lunak animasi dapat
digunakan untuk memberikan informasi kepada
siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan
membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. 
Dampak Negatif
• Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah
pengetahuan untuk melakukan tindak kriminal dan tidak
dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di
bidang pendidikan juga mencetak generasi yang
berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
rendah.
• Menurunnya motivasi dan prestasi belajar serta
berkurangnya jumlah jam belajar para remaja rela
membolos saat jam sekolah demi bermain game di
warnet-warnet kesayangannya.
• Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Pornografi
yang bisa di akses dan mudah di buka di internet menjadi
candu bagi para remaja maupun masyarakat
Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia
menganut paham integralistik yang bersumber dari
norma kehidupan masyarakat:
(1)Kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan,
musyawarah untuk mufakat,
(2)Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup
bermasyarakat,
(3)Negara melindungi warga negaranya,
(4)Selaras serasi seimbang antara hak dan
kewajiban. 
Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya
meningkatkan kualitas manusia orang perorang
melainkan juga kualitas struktur masyarakatnya
DISKUSI
1. Pendidikan dewasa ini belum memenuhi harapan
masyarakat. Banyak gejolak konflik atau gangguan sosial
2. Nilai-nilai sosial di sekolah jika diterapkan di masyarakat
tidak relevan. Nilai di sekolah cenderung formal, materi
yg muluk2, nilai idealisme. Sedangkan di masyarakat
membutuhan nilai sosial yg dpt digunakan utk
berinteraksi individu dg individu, individu dg kelompok,
kelompok dg kelompok yg bersifat kontekstual.
Jawab:
Sekolah menciptakan nilai eksklusif, terpisah atau berbeda
dg masyrakat utk menunjukkan kelas khusus dlm
stratifikasi sosial. Sekolah belum intensif beriinteraksi dg
pranata sosial.
MASALAH SOSIAL &
MANFAAT SOSIOLOGI
• Masalah sosial/Problema sosial:
gejala unsur-unsur masyarakat tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
menyebabkan kekecewaan dan
penderitaan.
Unsur-unsur masyarakat = norma,
kelompok sosial, lapisan masyarakat,
organisasi masyarakat, proses sosial.
• Masalah sosial menyangkut
nilai-nilai sosial dan moral,
• Menyangkut tat kelakuan yg
immoral, berlawanan hukum
dan bersifat merusak.
• Masalah sosial ditelaah dgn
mempertimbangkan ukuran-
ukuran masyarakat mengenai
apa yg dianggap baik dan buruk.
Masalah bersifat sosial,
krn:
• Berhubungan erat dgn nilai-nilai
sosial dan lembaga kemasyarakat,
• Berkenaan dgn hubungan antar
manusia dlm kerangka bagian
kebudayaan yg normatif, dan
menganggu kelanggengan dlm
masyarakat.
Persesuaian sosial
Ukuran sosiologis
masalah sosial
1. Kriteria Umum: adanya
perbedaan yg mencolok antara
nilai-nilai dgn kondisi nyata
kehidupan.
• Nilai-nilai sosial berhubungan
erat dg waktu. Sukar utk
menentukan frekuensi suatu
gejala abnormal/problem sosial
• 2. Masalah sosial mrp
persoalan yg timbul bersumber
langsung pd kondisi-kondisi yg
bersifat sosial dan proses sosial
(ruang lingkup yg sempit).
Akibat gejala sosial
menyebabkan masalah sosial
(ruang lingkup luas)
3. Siapa pihak yg menetapkan
masalah sosial?
• Sikap masyarakat sendiri, yg
berorientasi pada nilai-nilai
sosial budaya masyarakat
setempat (kontekstual).
4. Manifest social problems:
masyarakat tidak menyukai
tindakan yg menyimpang.
• Laten social problem:
masyarakat tidak mengakui
adanya tindakan penyimpangan,
tidak merasakan dampak
buruknya.
• 5. Perhatian masy thd masalah
sosial
• 6. Sistem nilai dan dptnya
masalah sosial diperbaiki.
• Identifikasi apa saja
masalah/problem sosial di
lingkungan sekitar Anda
berdasarkan ukuran-ukuran
tsb?
LEMBAGA POLITIK DAN
EKONOMI
• PERKEMBANGAN LEMBAGA
EKONOMI
a. Analisis fungsional: Lembaga
ekonomi lahir dari usaha yg bersifat
COBA-COBA (trial and error) –atau
Analisis konflik: lahir dari
keberhasilan suatu kelompok
memaksakan tugas dan kewajiban kpd
kelompk lainnya.
• Aktifitas ekonomi dimulai dari
mengumpulkan biji-bijian dan tumbuhan,
berburu, pembagian tugas & hak
bersama– kebutuhan cukup diatur
keluarga, tdk butuh pemerintahan.
• Perdagangan dimulai dari ada keinginan
memproduksi, dilanjutkan adanya proses
pertukaran distandarisasi (burter), diatur
dan dilembagakan.
• Lembaga ekonomi lahir sejak:
- ada pertukaran barang scr rutin,
- ada tuntutan dari seseorng kpd org
lain,
* Lembaga ekonomi dan politik lahir :
- pemeliharaan ternak,
- petani butuh tanah.
- pertumbuhan industri
• Pertumbuhan otoritas politik seirama
dgn pertumbuhan kompleksitas budaya.
• Dari kepala keluarga- ke dewan suku-
ke masy bangsa (negara).
• Feodalisme: seperangkat lembaga
ekonomi dan politik yg mengatur
sistem kerja dan kehidupan
berkembang pada tahap peralihan dari
masy suku ke masy bangsa (negara)
didasarkan atas hak dan kewajiban
timbal balik- bersifat kedaerahan.
• Feodalisme berakhir ketika
perdagangan, pertumbuhan kota dan
perkembangan negara kesatuan yg
terpusat.
• Kemunculan pemerintahan (lembaga
politik) berurusan dgn masalah
ekonomi, yakni:
- ada konflik kepentingan antara raja
dgn bangsawan dan kaum gereja,
- ada peperangan
- masyarakat modern butuh pelayanan
sosial.
Pola-pola Politik-
Ekonomi
• Tipe Ekonomi Campuran (kapitalisme
campur tgn pemerintah, inisiatif individu lebih
besar),
• Tipe Komunis (rakyat tdk memiliki sarana
pengendalian, kebebasan individu dibatasi,
ketat, bersifat kolektivitas)
• Masyarakat Fasis (partai diktator dipimpin
org kharismatik)
• Fungsi manifes ketiga pola:
- memelihara ketertiban.
- mencapai konsensus,
- meningkatkan produksi ekonomi
• Fungsi laten ketiga pola:
- Merusak kebudayaan tradisional,
- Mempercepat rusaknya kelestarian
lingkungan
• Sistem merkantilisme: negara
bertanggungjwb utk mengendalikan dan
mengarahkan kegtn ekonomi.
• Sistem kapitalisme muncul sbg reaksi
thd sistem merkantilisme.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Sosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
 
Manusia modern menurut alex inkeles
Manusia modern menurut alex inkelesManusia modern menurut alex inkeles
Manusia modern menurut alex inkeles
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan SosialMateri Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
 
Perubahan sosial veblen
Perubahan sosial veblenPerubahan sosial veblen
Perubahan sosial veblen
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Paradigma Sosiologi
 
Sejarah/Perkembangan Pemikiran Ekonomi
Sejarah/Perkembangan Pemikiran EkonomiSejarah/Perkembangan Pemikiran Ekonomi
Sejarah/Perkembangan Pemikiran Ekonomi
 
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanPerubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
 
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunanMakalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
 
akuntansi manajemen publik versus swasta
akuntansi manajemen publik versus swastaakuntansi manajemen publik versus swasta
akuntansi manajemen publik versus swasta
 
TEORI KONFLIK.ppt
TEORI KONFLIK.pptTEORI KONFLIK.ppt
TEORI KONFLIK.ppt
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
 
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
Bab 1-akuntansi (Akuntansi Dasar)
 
Elastisitas. keelompok
Elastisitas. keelompokElastisitas. keelompok
Elastisitas. keelompok
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Wawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial BudayaWawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial Budaya
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
2. biomekanika
2. biomekanika2. biomekanika
2. biomekanika
 

Viewers also liked

Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
Farel Santoso
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatan
suher lambang
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
evinurleni
 
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmuSosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu
Padmi Amik
 
Perubahan Sosial dan Budaya pada Masyarakat
Perubahan Sosial dan Budaya pada MasyarakatPerubahan Sosial dan Budaya pada Masyarakat
Perubahan Sosial dan Budaya pada Masyarakat
Deny Sullivan
 
Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenangKekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenang
abd3llah
 
Perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaanPerubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaan
kadirahmad
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
Novri To Day
 

Viewers also liked (20)

Sosiologi horton
Sosiologi hortonSosiologi horton
Sosiologi horton
 
Budaya konteks multikultural
Budaya konteks multikulturalBudaya konteks multikultural
Budaya konteks multikultural
 
Sosiologi horton
Sosiologi hortonSosiologi horton
Sosiologi horton
 
Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu
Pengantar sosiologi  antropologi filsafat IlmuPengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu
Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatan
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmuSosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu
 
Perilaku manusia
Perilaku manusiaPerilaku manusia
Perilaku manusia
 
Perubahan Sosial dan Budaya pada Masyarakat
Perubahan Sosial dan Budaya pada MasyarakatPerubahan Sosial dan Budaya pada Masyarakat
Perubahan Sosial dan Budaya pada Masyarakat
 
Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenangKekuasaan dan wewenang
Kekuasaan dan wewenang
 
Perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaanPerubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial dan kebudayaan
 
Orientasi pelanggan
Orientasi pelangganOrientasi pelanggan
Orientasi pelanggan
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remaja
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
 

Similar to Sosiologi paul horton

I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
Heru Paryono
 
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfBrown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
AfifSusanto1
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses society
Malik Fauzi
 
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
UciSanusi25
 

Similar to Sosiologi paul horton (20)

SOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.pptSOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.ppt
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
Topik 1 apa itu sosiologi
Topik 1 apa itu sosiologiTopik 1 apa itu sosiologi
Topik 1 apa itu sosiologi
 
Temu ii iii. sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Temu ii iii. sosiologi sebagai ilmu pengetahuanTemu ii iii. sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Temu ii iii. sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
SOSIOLOGI DAN PERADABAN
SOSIOLOGI DAN PERADABANSOSIOLOGI DAN PERADABAN
SOSIOLOGI DAN PERADABAN
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
 
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
 
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
 
bahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docxbahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docx
 
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologiTokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
 
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfBrown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
 
Sosiologi SMA
Sosiologi SMASosiologi SMA
Sosiologi SMA
 
2.Sosiologi-sebagai-ilmu-pengetahuan.ppt
2.Sosiologi-sebagai-ilmu-pengetahuan.ppt2.Sosiologi-sebagai-ilmu-pengetahuan.ppt
2.Sosiologi-sebagai-ilmu-pengetahuan.ppt
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses society
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Pokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiPokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologi
 
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
 
Sejarah Sosiologi.ppt
Sejarah Sosiologi.pptSejarah Sosiologi.ppt
Sejarah Sosiologi.ppt
 
Pengantar Sosio Antrop.pptx
Pengantar Sosio Antrop.pptxPengantar Sosio Antrop.pptx
Pengantar Sosio Antrop.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Sosiologi paul horton

  • 2. Daftar BacaanDaftar Bacaan.. 1.Paul B Horton & Chester L Hunt, 1986,1.Paul B Horton & Chester L Hunt, 1986,Sosiologi,Sosiologi, PenerbitPenerbit Erlangga, JakartaErlangga, Jakarta 2. Soerjono Soekanto, 20102. Soerjono Soekanto, 2010.. Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi. Jakarta:. Jakarta: RajawaliRajawali 33. Agus Salim, 2007. Agus Salim, 2007.. Teori Sosiologi Klasik dan Modern (sketsaTeori Sosiologi Klasik dan Modern (sketsa pemikiran awal),pemikiran awal), Penerbit Unnes Press.Penerbit Unnes Press. 4. Basrowi. 20054. Basrowi. 2005.. Pengantar Sosiologi.Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia. Bogor.Ghalia Indonesia. Bogor. ))
  • 3. Sosiologi ?Sosiologi ?  Sosiologi mempelajari masyarakat danSosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan menelitiperilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompokkelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa,tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, komunitas, pemerintahan dan berbagaikomunitas, pemerintahan dan berbagai organisasi sosial, agama, politik, bisnis danorganisasi sosial, agama, politik, bisnis dan organisasi lainnya.organisasi lainnya. (Paul B. Horton).(Paul B. Horton).  Dengan demikian sosiologi adalah ilmu yangDengan demikian sosiologi adalah ilmu yang mempelajari proses interaksi hubunganmempelajari proses interaksi hubungan antara (a) individu dengan individu (b)antara (a) individu dengan individu (b) individu dengan kelompok /budaya ©individu dengan kelompok /budaya © kelompok/budaya dengan kelompok/budayakelompok/budaya dengan kelompok/budaya..
  • 4. SosiolSosioloogi=Disiplin Ilmgi=Disiplin Ilmuu??  Ilmu :Ilmu : pengetahuan yang bersifatpengetahuan yang bersifat khusus, telah disusun secarakhusus, telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah,sistematis dengan metode ilmiah, sehingga kebenarannya bisasehingga kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan secaradipertanggungjawabkan secara umum atau bersifat obyektif.umum atau bersifat obyektif. Ilmu ≠ PengetahuanIlmu ≠ Pengetahuan Pengetahuan:Pengetahuan: informasi yang bersifatinformasi yang bersifat umum, didasarkan atas pengalamanumum, didasarkan atas pengalaman sehari-hari.sehari-hari.
  • 5.  Sosiologi mrp ilmu sosial yg memilikiSosiologi mrp ilmu sosial yg memiliki obyek khusus yaitu “ UNSUR-UNSURobyek khusus yaitu “ UNSUR-UNSUR KEMASYARAKATAN”.KEMASYARAKATAN”.  Memenuhi unsur ilmu pengetahuan:Memenuhi unsur ilmu pengetahuan: - Sosiologi bersifat- Sosiologi bersifat empirisempiris,, berdasarkan hsl observasi yang nyata;berdasarkan hsl observasi yang nyata; - Sosiologi bersifat- Sosiologi bersifat teoritisteoritis, terdpt, terdpt unsur-unsur yg tersusun scr logisunsur-unsur yg tersusun scr logis untuk menjelaskan hubungan sebabuntuk menjelaskan hubungan sebab akibat.akibat.
  • 6. -- Sosiologi bersifatSosiologi bersifat kumulatifkumulatif atas dasar teori-teori sebelumnya’atas dasar teori-teori sebelumnya’ -- Sosiologi bersifatSosiologi bersifat non-ethisnon-ethis,, tidak menilai baik atau buruknyatidak menilai baik atau buruknya fakta, namun menjelaskan faktafakta, namun menjelaskan fakta scr analitis yang obyektif.scr analitis yang obyektif. Sosiologi BUKAN ilmu yang NORMATIF:Sosiologi BUKAN ilmu yang NORMATIF: artinya tidak mengkaji apa yangartinya tidak mengkaji apa yang seharusnya terjadi.seharusnya terjadi.
  • 7.  SOSIOLOGI adalah ilmuSOSIOLOGI adalah ilmu pengetahuan yangpengetahuan yang abstrak, bukanabstrak, bukan yang konkrityang konkrit, krn:, krn: - meneliti, mencari dan menemukan- meneliti, mencari dan menemukan ttg prinsip-prinsip, pola-pola atauttg prinsip-prinsip, pola-pola atau hukum interaksi antara manusiahukum interaksi antara manusia dalam masyarakat, bentuk dandalam masyarakat, bentuk dan struktur masyarakat.struktur masyarakat.
  • 8.  Auguste Comte (1798-1857), dikenalAuguste Comte (1798-1857), dikenal sbg Bapak Sosiologi.sbg Bapak Sosiologi.  Sosiologi sbg ilmu ttg masyarakat, ygSosiologi sbg ilmu ttg masyarakat, yg berupaya memahami kehidupanberupaya memahami kehidupan bersama manusia, sejauh kehidupanbersama manusia, sejauh kehidupan manusia yg dpt ditinjau atau diamatimanusia yg dpt ditinjau atau diamati mll metode empiris.mll metode empiris.  Masyarakat dipandang sbg unit dasarMasyarakat dipandang sbg unit dasar analisis, sedangkan keluarga, politik,analisis, sedangkan keluarga, politik, ekonomi, keagamaan dan interaksinyaekonomi, keagamaan dan interaksinya sbg sub unit analisisnya.sbg sub unit analisisnya.  Ilmu sosiologi didasarkan pdIlmu sosiologi didasarkan pd
  • 9. Obyek yang dikaji adalah fakta ygObyek yang dikaji adalah fakta yg obyektif, bermanfaat, mengarah pdobyektif, bermanfaat, mengarah pd kepastian dan kecermatan.kepastian dan kecermatan. Comte dianggap sbg perintisComte dianggap sbg perintis positivisme.positivisme. Sosiologi dibagi 2 bagian:Sosiologi dibagi 2 bagian: (a) statika sosial ((a) statika sosial (social staticssocial statics)-)- stabilitas tatanan sosial, misal strukturstabilitas tatanan sosial, misal struktur sosial, hub antara institusi dg institusisosial, hub antara institusi dg institusi lain.lain. (b) dinamika sosial ((b) dinamika sosial (socialsocial dynamicsdynamics)-perubahan sosial dan)-perubahan sosial dan
  • 10. Teori Positivisme August ComteTeori Positivisme August Comte  Perkembangan Sosiologi dikenal dgPerkembangan Sosiologi dikenal dg HUKUM KEMAJUAN MANUSIA atauHUKUM KEMAJUAN MANUSIA atau HUKUM TIGA JENJANG:HUKUM TIGA JENJANG: (1) Jenjang TEOLOGI(1) Jenjang TEOLOGI (2) Jenjang METAFISIKA(2) Jenjang METAFISIKA (3) Jenjang POSITIF(3) Jenjang POSITIF Tugas: kaji perbedaan tiga jenjangTugas: kaji perbedaan tiga jenjang teori tsb.teori tsb.
  • 11. Sosiologi kajiannya menggunakanSosiologi kajiannya menggunakan Metode Penelitian Ilmiah:Metode Penelitian Ilmiah: 1.1. Perumusan MasalahPerumusan Masalah 2.2. Meninjau KepustakaanMeninjau Kepustakaan 3.3. Merumuskan HipotesisMerumuskan Hipotesis 4.4. Merencanakan desain PenelitianMerencanakan desain Penelitian 5.5. Pengumpulan data sesuai desainPengumpulan data sesuai desain penelitianpenelitian 6.6. Menganalisis dataMenganalisis data 7.7. Menarik kesimpulan (Menarik kesimpulan (verifikaverifikasi)si)
  • 12. SOSIOLOGISOSIOLOGI (kajian Filsafat Ilmu)(kajian Filsafat Ilmu) OntologiOntologi Obyek kajian ilmu (menemukanObyek kajian ilmu (menemukan obyek dan menentukan batas-obyek dan menentukan batas- batasnya=genotiesauton)batasnya=genotiesauton) EpistemologiEpistemologi Memiliki strategi (cara-cara) untukMemiliki strategi (cara-cara) untuk menemukan kebenaran ilmu dalammenemukan kebenaran ilmu dalam bentuk metode pendekatan khususbentuk metode pendekatan khusus (setiap ilmu berbeda)(setiap ilmu berbeda) AksiologiAksiologi Setiap hasil kajian ilmu memilikiSetiap hasil kajian ilmu memiliki arti dan kegunaan(signifikansi)arti dan kegunaan(signifikansi) bagi ilmu dan masyarakatnya.bagi ilmu dan masyarakatnya.
  • 13. Persamaan dan Perbedaan KajianPersamaan dan Perbedaan Kajian Sosiologi dengan PsikologiSosiologi dengan Psikologi  OntologiaOntologia Obyek Material manusiaObyek Material manusia Obyek Formal aspekObyek Formal aspek eksternaleksternal  EpistemologiaEpistemologia Metode penelitian sesuaiMetode penelitian sesuai dengan substansidengan substansi keilmuannya (tergantungkeilmuannya (tergantung teori yang digunakan)teori yang digunakan)  AksiologiaAksiologia Signifikansi IlmuSignifikansi Ilmu Signifikansi SosialSignifikansi Sosial  OntologiaOntologia Obyek Material manusiaObyek Material manusia Obyek Formal aspekObyek Formal aspek internalinternal  EpistemologiaEpistemologia Metode penelitianMetode penelitian dengan pendekatandengan pendekatan kuantitatif/statistikkuantitatif/statistik Menggunakan kajianMenggunakan kajian kasus, sesuai dengankasus, sesuai dengan masalahnyamasalahnya  AksiologiaAksiologia Signifikansi IlmuSignifikansi Ilmu Signifikansi SosialSignifikansi Sosial
  • 14. Sejarah lahirnya sosiologiSejarah lahirnya sosiologi
  • 15. Sejarah lahirnya sosiologi:Sejarah lahirnya sosiologi: - Terjadinya perubahan sosial di masy- Terjadinya perubahan sosial di masy Eropa Barat pd masaEropa Barat pd masa RevolusiRevolusi IndustriIndustri (Inggris) dan(Inggris) dan RevolusiRevolusi SosialSosial (Prancis).(Prancis). - Pd awalnya kedua revolusi ini- Pd awalnya kedua revolusi ini diharapkan membawa kehidupandiharapkan membawa kehidupan modern bagi kesejahteraan danmodern bagi kesejahteraan dan kemakmuran.kemakmuran. - Pd kenyataannya, kedua revolusi- Pd kenyataannya, kedua revolusi tsb menimbulkantsb menimbulkan kekacauan,kekacauan, disharmonis, ada kesenjangandisharmonis, ada kesenjangan..
  • 16. - Kelahiran sosiologi selain disebabkan- Kelahiran sosiologi selain disebabkan oleh kedua revolusi juga terkait adanyaoleh kedua revolusi juga terkait adanya perubahan jangka panjang yg melandaperubahan jangka panjang yg melanda Eropa barat (Laeyendecker, 1983),Eropa barat (Laeyendecker, 1983), yakni:yakni: (a) tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad ke(a) tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad ke 1515 (b) perubahan di bidang sosial dan politik(b) perubahan di bidang sosial dan politik (c) perubahan berkenaan reformasi(c) perubahan berkenaan reformasi Protestan di Jerman (Martin Luther)Protestan di Jerman (Martin Luther) (d) meningkatnya individualisme(d) meningkatnya individualisme (e) lahirnya ilmu pengetahuan modern(e) lahirnya ilmu pengetahuan modern (f) berkembangnya kepercayaan diri sendiri(f) berkembangnya kepercayaan diri sendiri
  • 17.  Ritzer (1992) kekuatan sosial yangRitzer (1992) kekuatan sosial yang mendorong pertumbuhan sosiologi:mendorong pertumbuhan sosiologi: (a) revolusi politik(a) revolusi politik (b) revolusi industri dan muncul(b) revolusi industri dan muncul kapitalismekapitalisme (c) munculnya sosialisme(c) munculnya sosialisme (d) urbanisasi(d) urbanisasi (e) perubahan keagamaan(e) perubahan keagamaan (f) pertumbuhan ilmu pengetahuan(f) pertumbuhan ilmu pengetahuan
  • 18.  Ibnu Khaldun, sarjana Arab (1333-Ibnu Khaldun, sarjana Arab (1333- 1406) sbg tokoh politik praktis-disebut1406) sbg tokoh politik praktis-disebut bapak Sosiologi pd abad XIV, menulisbapak Sosiologi pd abad XIV, menulis buku “Mukaddimah” ttg pengaruhbuku “Mukaddimah” ttg pengaruh lingkungan fisik thd manusia, bentuklingkungan fisik thd manusia, bentuk organisasi sosial primitif dan modern,organisasi sosial primitif dan modern, hub antar kelompok dan berbagaihub antar kelompok dan berbagai fenomena kultural.fenomena kultural. Manusia dlm kehidupan bermasyManusia dlm kehidupan bermasy hanya dpt dipenuhi mll kerja samahanya dpt dipenuhi mll kerja sama antar sesamanya.antar sesamanya.
  • 19. Perspektif Pendekatan SosiologiPerspektif Pendekatan Sosiologi (ada asumsi-asumsi khusus untuk mengkaji masalah(ada asumsi-asumsi khusus untuk mengkaji masalah sosiologi berdasarkan teori tertentu)sosiologi berdasarkan teori tertentu) Teori Asumsi KONSEPSI PARADIGMA Perspektif Pendekatan Sosiologi
  • 20. Perspektif SosiologiPerspektif Sosiologi ((konsistensi antara pendekatan teori, asumsi yangkonsistensi antara pendekatan teori, asumsi yang digunakandigunakan dgndgn konsep yang digunakan dalamkonsep yang digunakan dalam penelitian)penelitian) 1.1. TeoriTeori == sekumpulan gambaran abstraksekumpulan gambaran abstrak yang merupakan reduksi hasil pengamatanyang merupakan reduksi hasil pengamatan dan asumsi kebenaran yang telah terujidan asumsi kebenaran yang telah teruji sebagai hasil penelitian ilmiahsebagai hasil penelitian ilmiah 2.2. AsumsiAsumsi == suatu pendapat yang diyakinisuatu pendapat yang diyakini kebenarannya sebagai hasil keyakinankebenarannya sebagai hasil keyakinan ilmuwanilmuwan 3.3. KonsepsiKonsepsi ==merupakan hasil rekayasamerupakan hasil rekayasa sosial tentang suatu pokok pikiran yangsosial tentang suatu pokok pikiran yang menjadi titik tolak pengamatan dalammenjadi titik tolak pengamatan dalam penelitianpenelitian 44.. ParadigmaParadigma ==sudut pandang ilmuwansudut pandang ilmuwan (seorang atau sekelompok orang) tentang(seorang atau sekelompok orang) tentang suatu masalah yang sedang menarik minatsuatu masalah yang sedang menarik minat
  • 21. 4 Perspektif Sosiologi4 Perspektif Sosiologi  1 Perspektif Evolusionis1 Perspektif Evolusionis  22 Perspektif InteraksionisPerspektif Interaksionis  3 Perspektif Fungsionalis3 Perspektif Fungsionalis  4 Perspektif Konflik4 Perspektif Konflik
  • 22.  Yuli: Mengapa perspektif fungsionalYuli: Mengapa perspektif fungsional dan interaksional menjadi perspektifdan interaksional menjadi perspektif yang utama dan perspektif evolusiyang utama dan perspektif evolusi bukan yg utama?bukan yg utama?  Febri: Mengapa masyarakat sbgFebri: Mengapa masyarakat sbg sistem sosial yang serasi dansistem sosial yang serasi dan seimbang?seimbang?  Miranti: Dalam perspektif evolusionis,Miranti: Dalam perspektif evolusionis, masyarakat selalu bergerak majumasyarakat selalu bergerak maju  IvanaIvana  LianaLiana
  • 23. PERBANDINGAN PERSPEKTIF INTERAKSIONIS,PERBANDINGAN PERSPEKTIF INTERAKSIONIS, FUNGSIONAL DAN KONFLIKFUNGSIONAL DAN KONFLIK KonsepKonsep InteraksionisInteraksionis (GH.Mead, E Goffman)(GH.Mead, E Goffman) FungsionalFungsional (E Durkheim,Talcott Parson)(E Durkheim,Talcott Parson) KonflikKonflik (Karl Marx)(Karl Marx) SocietySociety ► Konsep masyarakat,Konsep masyarakat, negara itu tidak ada,negara itu tidak ada, yang ditunjukkanyang ditunjukkan adalah interaksi antaraadalah interaksi antara orang-perorang (orang-orang-perorang (orang- kelompok)kelompok) ► Orang orangOrang orang berinteraksi tidakberinteraksi tidak langsung tetapi denganlangsung tetapi dengan simbol (bentuk bahasasimbol (bentuk bahasa badan, bahasa isyaratbadan, bahasa isyarat dan verbal)dan verbal) ► Konsep masyarakatKonsep masyarakat adalah suatu sistemadalah suatu sistem yang stabil dimanayang stabil dimana orang-orang salingorang-orang saling bekerja samabekerja sama ►Masy sbg jaringanMasy sbg jaringan kelpkkelpk ► Orang orangOrang orang berinteraksi supayaberinteraksi supaya dapat diterima sebagaidapat diterima sebagai anggota kelompok dalamanggota kelompok dalam bentuk sosialisasibentuk sosialisasi ► Orang yang berhasilOrang yang berhasil bersosialisasi adalahbersosialisasi adalah mereka yg kemudianmereka yg kemudian dapat memperoleh kelasdapat memperoleh kelas sosial tttsosial ttt ► Konsep masyarakatKonsep masyarakat adalah suatu sistem yangadalah suatu sistem yang tidak stabil dimana orang-tidak stabil dimana orang- orang adalah anggotaorang adalah anggota kelas yang salingkelas yang saling bertentanganbertentangan ► Sebagian orang yangSebagian orang yang berhasil adalah yangberhasil adalah yang memiliki modal yangmemiliki modal yang kemudian mengekploitasikemudian mengekploitasi orang lain untukorang lain untuk kepentingannyakepentingannya SocialSocial ChangeChange ► Perubahan sosialPerubahan sosial terjadi di tingkatan mikro,terjadi di tingkatan mikro, akibat individu harusakibat individu harus belajar dari lingkungannyabelajar dari lingkungannya secara terbatassecara terbatas ► Tidak terhindarkanTidak terhindarkan dlm masy yangdlm masy yang kompleks disebabkankompleks disebabkan adanya konstribusi yangadanya konstribusi yang berbeda diantaraberbeda diantara ► Dipaksakan oleh suatuDipaksakan oleh suatu kelas terhadap kelas ygkelas terhadap kelas yg lain demi penguasaanlain demi penguasaan (REVOLUSI ?)(REVOLUSI ?) ► Manusia hrs membuatManusia hrs membuat
  • 24. KonsepKonsep Evolusionis (August Comte dan Herbert Spencer) SocietySociety ►Konsep Masyarakat sbgKonsep Masyarakat sbg organisme yang tumbuh danorganisme yang tumbuh dan berkembang.berkembang. ►Masyarakat bergerak majuMasyarakat bergerak maju Social ChangeSocial Change ►Masyarakat berkembang denganMasyarakat berkembang dengan pola perubahan yang berbeda bedapola perubahan yang berbeda beda
  • 25. Tugas DiskusiTugas Diskusi Gunakan analisis 4 perspektif sosiologi untuk menjawab masalah berikut. 1.Mengapa UNNES mendeklarasikan diri sebagai KAMPUS KONSERVASI? a. Bagaimana asumsinya tentang suatu lembaga perguruan tinggi sbg sistem sosial? b. Bagaimana asumsinya tentang masyarakat kampus (sivitas akademika) UNNES? 2. Bagaimanakah peran mahasiswa Jurusan PLS untuk mewujudkan UNNES sebagai KAMPUS KONSERVASI?
  • 26. Acuan:Acuan: Universitas Konservasi adalah universitas yang dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat memiliki konsep yang mengacu pada prinsip- prinsip konservasi (perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari) baik konservasi terhadap sumber daya alam, lingkungan, seni dan budaya.  Visi UNNES: “menjadi universitas konservasi bertaraf internasional, yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020”. Sehat adalah puncak dari kematangan tubuh. Unggul adalah simbol dari kesempurnaan perkembangan. Sejahtera adalah kesejahteraan internal Unnes sebagai lembaga dan sejahtera dalam hal sumbangsih Unnes bagi maslahat umat manusia.
  • 27. Mahasiswa UNNES sebagai bagian sivitas akademika memiliki peran penting terwujudnya TUJUH PILAR UTAMA Universitas konservasi meliputi: Konservasi keanekaragaman hayati. Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal. Pengelolaan limbah. Kebijakan nirkertas. Energi bersih. Konservasi, etika, seni, dan budaya. Kaderisasi konservasi. Mahasiswa UNNES sebagai kader konservasi adalah seseorang atau sekelompok orang yang telah dididik untuk berperan sebagai penerus upaya konservasi, serta bersedia dan mampu menyampaikan nilai-nilai konservasi kepada masyarakat.
  • 28. Pada awal berdirinya hingga periode akhir 1990-an, Unnes yang saat itu secara kelembagaan masih sebagai institut hanya mengemban mandat pengembangan pendidikan keguruan dan ilmu-ilmu pendidikan. Namun sejak menjadi universitas pada tahun 1999, Unnes mengemban mandat yang lebih luas (wider mandate), tidak saja terbatas pada pengembangan disiplin kependidikan dan keguruan tetapi juga disiplin ilmu- ilmu lain. Kini, globalisasi telah membawa Unnes ke dalam pusaran lalu-lintas internasional. Dengan kata lain,bila pada masa sebelumnya Unnes dihadapkan pada persoalan dibidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya dalam skala lokal-nasional kini spektrum persoalan yang dihadapi melebar ke tingkat global.
  • 29. Unnes memandang setiap persoalan dan tantangan yang dihadapi, sebagai sumber energi dan motivasi untuk tumbuh dan berkembang menjadi pusat pendidikan yang sehat dalam segi tatakelola, unggul dalam segi kompetensi, sekaligus mendorong terciptanya kesejahteraan publik dalam segi peran dan kontribusi sosialnya. Perubahan lingkup persoalan dan tantangan yang dihadapi, tentu saja memberikan konsekuensi bagi Unnes; yakni bahwa Unnes tidak saja diharapkan untuk berperan aktif dan memberikan kontribusinya pada skala nasional tetapi juga pada skala internasional.
  • 30. BIDANG KAJIAN SOSIOLOGIBIDANG KAJIAN SOSIOLOGI 1.1. Sosiologi MurniSosiologi Murni: teori-teori sosiologi: teori-teori sosiologi ((sosiology theorysosiology theory) klasik (Emil Durkheim,) klasik (Emil Durkheim, Karl Marx dan Max Weber) dan modernKarl Marx dan Max Weber) dan modern (interksionis, fungsional, konflik dll).(interksionis, fungsional, konflik dll). Mencakup kajianMencakup kajian pure sociologypure sociology 2.2. Sosiologi TerapanSosiologi Terapan ((applied Sociologyapplied Sociology),), dalam hal ini adalah Sosiologi Komparatif,dalam hal ini adalah Sosiologi Komparatif, Kesejahteraan Social, Ilmu Politik,Kesejahteraan Social, Ilmu Politik, Demografi-Sosiografi, Socio Biology,Demografi-Sosiografi, Socio Biology, Kriminilogy, Sociologi Kesehatan, SosiologiKriminilogy, Sociologi Kesehatan, Sosiologi Olah raga, Sosiologi Militer, SosiologiOlah raga, Sosiologi Militer, Sosiologi Pedesaan-Perkotaan, OrganisasiPedesaan-Perkotaan, Organisasi Sosial/Manajemen, Etnis-Race, SosiologiSosial/Manajemen, Etnis-Race, Sosiologi Pendidikan, Perubahan Sosial dllPendidikan, Perubahan Sosial dll
  • 31. METODEMETODE--METODE & TEKNIK PENELITIANMETODE & TEKNIK PENELITIAN DALAM SOSIOLOGIDALAM SOSIOLOGI WaktuWaktu PendekatanPendekatan MasalahMasalah PenelitianPenelitian 1.1. Studi Cross Sectional (jangka pendek)Studi Cross Sectional (jangka pendek) 2.2. Studi Longitudinal (jangka panjang)Studi Longitudinal (jangka panjang) Sifat KajianSifat Kajian terhadapterhadap masalahmasalah PenelitianPenelitian 1.1. Kuasi Eksperimen (SetenganKuasi Eksperimen (Setengan Eksperimen-perbandingan)Eksperimen-perbandingan) 2.2. Eksperimen LaboratoriumEksperimen Laboratorium 3.3. Eksperimen LapanganEksperimen Lapangan StrategiStrategi PendekatanPendekatan MasalahMasalah PenelitianPenelitian 1.1. Pendekatan Kuantitatif (numerik-Pendekatan Kuantitatif (numerik- Statistik)Statistik) 2.2. Pendekatan Kualitatif (Kasus-Pendekatan Kualitatif (Kasus- ideografik)ideografik) Peran yang bisaPeran yang bisa dimainkan olehdimainkan oleh Sosiologi dalamSosiologi dalam hidup keseharianhidup keseharian 1.1. Ahli ResearchAhli Research 2.2. Konsultan PublikKonsultan Publik 3.3. Teknisi (hubungan perburuhan, konseling)Teknisi (hubungan perburuhan, konseling) 4.4. Sebagai Pendidik/Guru (masalah nilai-nilai)Sebagai Pendidik/Guru (masalah nilai-nilai)
  • 32. KEBUDAYAANKEBUDAYAAN (Culture in Sociology Studies)(Culture in Sociology Studies) TAMPILAN KEDUATAMPILAN KEDUA CultureCulture  Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dariKebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adatpengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yangistiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh sebagai anggota masyarakatlain yang diperoleh sebagai anggota masyarakat ((Edward TaylorEdward Taylor).).  Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari danKebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosialdialami bersama secara sosial  Kebudayaan adalah sejumlah keyakinan (belief),Kebudayaan adalah sejumlah keyakinan (belief), kebiasaan (costum/folkways), tata kelakuan (mores)kebiasaan (costum/folkways), tata kelakuan (mores) yang telah menjadi sistem perilaku yang terorganisiryang telah menjadi sistem perilaku yang terorganisir bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari (bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari (Horton & LHorton & L HuntHunt).).
  • 33.  Kebudayaan bersifat normatif artinyaKebudayaan bersifat normatif artinya kebudayaan menentukan standart perilaku.kebudayaan menentukan standart perilaku. Nilai merupakan konstruksi imajinatif (terjadiNilai merupakan konstruksi imajinatif (terjadi dalam pikiran manusia dan masyarakat)dalam pikiran manusia dan masyarakat)  Norma dapat bersifat norma budaya (suatuNorma dapat bersifat norma budaya (suatu konsep yang diharapkan ada- disebut budayakonsep yang diharapkan ada- disebut budaya ideal) dan norma statistis (suatu yang nyata-ideal) dan norma statistis (suatu yang nyata- di sebut ukuran dari perilaku)di sebut ukuran dari perilaku)
  • 34.  Kebudayaan bukan merupakan akumulasi dariKebudayaan bukan merupakan akumulasi dari kebiasaan (folkways) dan tata kelakuankebiasaan (folkways) dan tata kelakuan (mores) tetapi sebagai suatu sistem perilaku(mores) tetapi sebagai suatu sistem perilaku yang terorganisasiyang terorganisasi  Bagaimana Budaya diorganisasi ?Bagaimana Budaya diorganisasi ? Hoebel (dalam Horton 1986):Hoebel (dalam Horton 1986): 1.1. BBagian terkecil dari budaya adalah unsuragian terkecil dari budaya adalah unsur (trait), yaitu dapat dipelajari tetapi tidak bisa(trait), yaitu dapat dipelajari tetapi tidak bisa dibagi (sifat materi sptdibagi (sifat materi spt bubuku, sifat non materiku, sifat non materi spt jabat tangan)spt jabat tangan) 2.2. bagian yang lebih besar adalah kumpulanbagian yang lebih besar adalah kumpulan unsur-unsur kebudayaan (disebut kompleksunsur-unsur kebudayaan (disebut kompleks kebudayaan /Culture Complex)kebudayaan /Culture Complex) 3.3. bagian yang komplek yang besar dan terpusatbagian yang komplek yang besar dan terpusat pada kegiatan yang penting, yang dapatpada kegiatan yang penting, yang dapat dipakai untuk mengatasi masalahdipakai untuk mengatasi masalah
  • 35.  Kebudayaan Induk= kebudayaan yangKebudayaan Induk= kebudayaan yang menjadi pusat kegiatan, memiliki masyarakatmenjadi pusat kegiatan, memiliki masyarakat pendukung, memiliki dasar ideologispendukung, memiliki dasar ideologis berdasarkan geografis, race, etnis danberdasarkan geografis, race, etnis dan kekuatan lain yang sifatnya menetapkekuatan lain yang sifatnya menetap (contoh(contoh budaya Jawa, budaya cina, budaya islam,budaya Jawa, budaya cina, budaya islam, budaya orang tua dll)budaya orang tua dll)  Kebudayaan Khusus/berlawanan dgKebudayaan Khusus/berlawanan dg kebudayaan Induk= counter culture=kebudayaan Induk= counter culture= bangunan kebudayaan yang memiliki normabangunan kebudayaan yang memiliki norma ttt yang menolak beberapa sifat darittt yang menolak beberapa sifat dari kebudayaankebudayaan induk (budaya vegetarian,induk (budaya vegetarian, budaya hipies, budaya hip-hop dll)
  • 36. Kebudayaan seringkali dilihat dari unsur motif, kebiasaan,Kebudayaan seringkali dilihat dari unsur motif, kebiasaan, nilai-nilai yang kita pahami. Konsep ini menunjukkannilai-nilai yang kita pahami. Konsep ini menunjukkan bahwa kebudayaan itu relatif.bahwa kebudayaan itu relatif. Mengapa ?Mengapa ? Karena fungsi dan arti dari suatu unsur adalah berhubunganKarena fungsi dan arti dari suatu unsur adalah berhubungan dengan lingkungan/keadaan kebudayaannya. Budayadengan lingkungan/keadaan kebudayaannya. Budaya sendiri (budaya yang dimiliki) biasanya menjadisendiri (budaya yang dimiliki) biasanya menjadi kebudayaan netral, tetapi menjadi kebudayaan yangkebudayaan netral, tetapi menjadi kebudayaan yang bernilai ketika dicari fungsinya dalam kehidupanbernilai ketika dicari fungsinya dalam kehidupan keseharian. Oleh karena itu kebudayaan dapat bersifatkeseharian. Oleh karena itu kebudayaan dapat bersifat relatif karena mengandung relativisme pemahamanrelatif karena mengandung relativisme pemahaman Tetapi kebudayaan bisa memiliki unsur-unsur yang terpaduTetapi kebudayaan bisa memiliki unsur-unsur yang terpadu dengan kebudayaan lain dari sistem budaya yang berbeda,dengan kebudayaan lain dari sistem budaya yang berbeda, sehingga disebut keterpaduan budayasehingga disebut keterpaduan budaya (contoh budaya(contoh budaya memasak Cina memiliki persamaan dengan Jawa)memasak Cina memiliki persamaan dengan Jawa)
  • 37. Etnosentrisme muncul ketika melihat bahwa kebudayaan kitaEtnosentrisme muncul ketika melihat bahwa kebudayaan kita menjadi patokan dalam mengukur baik dan buruk/ tinggimenjadi patokan dalam mengukur baik dan buruk/ tinggi dan rendah/ganjil dan tidak terhadap budaya lain dengandan rendah/ganjil dan tidak terhadap budaya lain dengan mencari kemiripannya dengan budaya kita (Caplow dalammencari kemiripannya dengan budaya kita (Caplow dalam Horton, 1986)Horton, 1986) Etnosentrisme menjadi perilaku universal dalam seluruhEtnosentrisme menjadi perilaku universal dalam seluruh masyarakat, dalam semua kelompok bahkan dalam semuamasyarakat, dalam semua kelompok bahkan dalam semua kehidupan individu (kehidupan individu (sindroma etnosentrisme universalsindroma etnosentrisme universal)) Etnosentrisme menimpulkan pemilahan pandanganEtnosentrisme menimpulkan pemilahan pandangan masyarakat tentang semua aspek kehidupan yangmasyarakat tentang semua aspek kehidupan yang dialaminya.dialaminya. Dalam kehidupan AgamaDalam kehidupan Agama Dalam kehidupan KesukuanDalam kehidupan Kesukuan Dalam kehidupan KelompokDalam kehidupan Kelompok Dalam kehidupan Berolahraga dllDalam kehidupan Berolahraga dll
  • 38. (Bab IV)(Bab IV) KepribadianKepribadian Suatu sistem kecenderungan perilaku menyeluruh dariSuatu sistem kecenderungan perilaku menyeluruh dari seseorang. Kecenderungan ini diperoleh dariseseorang. Kecenderungan ini diperoleh dari (1)(1) warisan biologis atau keturunan (heredity) – predistinasiwarisan biologis atau keturunan (heredity) – predistinasi fisik, IQfisik, IQ (2)(2) lingkungan fisik (menjadi referensi dalam kehidupanlingkungan fisik (menjadi referensi dalam kehidupan sosial)sosial) (3)(3) kebudayaan (norma-norma budaya)kebudayaan (norma-norma budaya) (4)(4) pengalaman kelompok (reference group, peer group)pengalaman kelompok (reference group, peer group) (5)(5) pengalaman unik (berjalan sbg proses dan bersifatpengalaman unik (berjalan sbg proses dan bersifat individual)individual) Mana yang paling dominan membentuk kepribadian?Mana yang paling dominan membentuk kepribadian?
  • 39. SOSIALISASI ?SOSIALISASI ? Sosialisasi adalah proses dengan mana seseorangSosialisasi adalah proses dengan mana seseorang menghayati (mendarah dagingkan-internalized) norma-menghayati (mendarah dagingkan-internalized) norma- norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulahnorma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulah “diri” yang unik“diri” yang unik Dalam kajian sosiologi pengalaman hidup berkelompokDalam kajian sosiologi pengalaman hidup berkelompok sangat berperan dalam proses sosialisasi. Seorang aktorsangat berperan dalam proses sosialisasi. Seorang aktor sosial dapat dipahami ketika orang melihat pengalamansosial dapat dipahami ketika orang melihat pengalaman hidup sosialnyahidup sosialnya Mengapa hal itu dapatMengapa hal itu dapat terjadi ?terjadi ?
  • 40. TEORI KEPRIBADIANTEORI KEPRIBADIAN 1.1. Cooley :Cooley : Kepribadian merupakan pantulan cermin diri dariKepribadian merupakan pantulan cermin diri dari orang lain (orang lain (the loking glass selfthe loking glass self)) Ada 3 langkah dlm proses pembentukan cermin diri:Ada 3 langkah dlm proses pembentukan cermin diri: a.a. Persepsi kita ttg bgmna kita memandang orang lain;Persepsi kita ttg bgmna kita memandang orang lain; b.b. Persepsi kita ttg bgmna penilaian mereka ttg kita;Persepsi kita ttg bgmna penilaian mereka ttg kita; c.c. Perasaan kita ttg penilaian penilaian tsbPerasaan kita ttg penilaian penilaian tsb.. perkembangan kepribadian dapat diikuti dari unsur-unsurperkembangan kepribadian dapat diikuti dari unsur-unsur yang tidak perlu obyektifyang tidak perlu obyektif
  • 41. TEORI KEPRIBADIANTEORI KEPRIBADIAN 2. George Herbert Mead (1934)2. George Herbert Mead (1934) Kepribadian sangat ditentukan oleh konsepKepribadian sangat ditentukan oleh konsep generalisasi orang lain, yang terdiri darigeneralisasi orang lain, yang terdiri dari harapan-harapan yang diyakini seseorangharapan-harapan yang diyakini seseorang terhadap orang yang lain.terhadap orang yang lain. Proses ini melaluiProses ini melalui (a). Proses pengambilan peran ((a). Proses pengambilan peran ( role takingrole taking)) (b). Proses untuk memainkan peran ((b). Proses untuk memainkan peran ( rolerole playingplaying)) PROSES BELAJAR MENJADI DEWASA MLLPROSES BELAJAR MENJADI DEWASA MLL INTERAKSI DALAM BERMAIN PERANINTERAKSI DALAM BERMAIN PERAN
  • 42. TEORI KEPRIBADIANTEORI KEPRIBADIAN 3. Freud3. Freud ::  Kepribadian dibentuk melalui interaksi dengan orangKepribadian dibentuk melalui interaksi dengan orang lain, keduanya bermuara kepada keselarasan diri danlain, keduanya bermuara kepada keselarasan diri dan lingkungannyalingkungannya  Menurutnya Individu dan masyarakat merupakanMenurutnya Individu dan masyarakat merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainsesuatu yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain  Freud melihat bahwa telah terjadi konflik yangFreud melihat bahwa telah terjadi konflik yang mendasar dan tidak selaras antara diri danmendasar dan tidak selaras antara diri dan masyarakatnya, sehingga posisi rasional dari manusiamasyarakatnya, sehingga posisi rasional dari manusia seperti bagian dari bola es yang tidak terlihat. Hanyaseperti bagian dari bola es yang tidak terlihat. Hanya sebagian kecil motifasi manusia yang terlihat tetapisebagian kecil motifasi manusia yang terlihat tetapi sebagian terbesar terbenam dan tersembunyi dan itusebagian terbesar terbenam dan tersembunyi dan itu sangat mempengaruhi perilaku manusiasangat mempengaruhi perilaku manusia  Id (pusat nafsu yang a-sosial),Id (pusat nafsu yang a-sosial), ego (pusat kendali-ego (pusat kendali- sadar dan rasionalsadar dan rasional) super-ego (kompleks dari cita-cita) super-ego (kompleks dari cita-cita yang membentuk nurani)yang membentuk nurani)
  • 43. TEORI KEPRIBADIAN (Erikson)TEORI KEPRIBADIAN (Erikson)  4. Erikson4. Erikson Usia Krisis Identitas Kebajikan dasar utk dikembangkan Masa bayi Percaya vs Tidak Percaya Harapan Masa kanak-kanak Otonomi vs Malu, bimbang Kemauan Masa Bermain Inisiatif vs Rasa bersalah Tujuan Masa sekolah Kerajinan vs Rasa Rendah diri Kecakapan Remaja Identitas vs kekacauan Kesetiaan Dewasa Keakraban vs Isolasi Kasih sayang Setengah Umur Generativitas vs Stagnasi Perawatan Masa Tua Integritas vs Keputusasaaan Kebijakan
  • 44. (Bab 5) Shakespeare: Dunia ini “panggung sandiwara”, ditentukan oleh perubahan dalam peran dan kedudukan (status) seseorang dalam masyarakatnya. Peran ini sangat penting karena tidak bisa dihindarkan Kedudukan (Status/posisi): sebagai suatu perangkat/posisi seseorang dalam suatu kelompok, atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan orang lain Peran (akting): perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai suatu status (setiap orang lazim memerankan beberapa peran/akting)
  • 45. Sosialisasi Melalui Peran Setiap orang harus belajar melakukan peran dalam hidupnya, supaya ia sukses menjalani hidup  Masa kanak-kanak (berfantasi, bermain, dilindungi, simbol kebahagiaan keluarga)  Masa Remaja (Ibarat bunga sedang mekar-mewangi)  Masa Dewasa (bertanggung jawab: bekerja/punya penghasilan, menikah/punya istri/ berumah tangga, lebih produktif, fisik kuat)  Menjadi Orang Tua (pensiun, penghasilan menurun, sakit-sakitan, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan)  Mati (berakhirnya peran dan status) Kecil dambaan orangtua, remaja dambaan pacar, dewasa mewah dan kaya raya, tua sangat bahagia, mati masuk sorga ?
  • 46. Bagaimana manusia dapat sukses dalam berakting (mengambil peran) dalam hidupnya? Paling Tidak melibatkan dua aspek 1. Kita harus belajar untuk melaksanakan kewajiban dan menuntut hak-hak dari suatu peran 2. Kita harus memiliki sikap, perasaan dan harapan-harapan yang sesuai dengan peran tersebut Mana yang lebih penting?
  • 47. Peran Sosial dan Kepribadian memiliki relativitas hubungan (sangat tergantung kepada situasi, kemampuan dan harapan) Moreno: bermain dengan perperan ‘seolah-olah’ sebagai orang lain merupakan proses belajar yang paling efektif
  • 48. Perangkat Peran 1.Individu memiliki perangkat peran (role set), yang menunjukkan bahwa satu status bisa memuat beragam peran sekaligus (mis: seorang dokter, olahragawan,seorang ibu…….) 2. Tidak semua peran berhasil dimainkan oleh individu (seorang pendakwah, ayah yang gagal mendidik anak, suami yang sangat labil…….. 3. Peran=perilaku, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan (oleh karena itu masing2 orang berbeda tergantung pentafsirannya) 4. Simbol/atribut (seragam/gelar) dapat membantu memperkokoh peran seseorang, karena memiliki ikatan moral (militer dengan seragam)
  • 49.  Ascribed Status (status yang diberikan): yaitu status yang diperoleh seseorang bukan karena usahanya/kemampuan kerja seseorang, tetapi karena telah bersifat ‘given’, contoh; gelar bangsawan, kaya dari orangtua, sex, etnis, agama dll, terlepas dari apakah dia cantik/gagah atau tidak  Achieved Status (status yang diperoleh melalui pilihan individual dan persaingan/perjuangan hidup): yaitu status yang diperjuangkan yang diperoleh karena memiliki kemampuan, prestasi dan mungkin karena nasib baik atau nasib buruk Bagaimana gambaran peran/status dalam masyarakat tradisional dan masyarakat modern?
  • 50. Variasi Kepribadian, dan Peran  Status Discrepancy/status Incongruity=ketidak konsistennya status yang dimiliki seseorang (seorang lulusan universitas jadi sopir angkot). Hal ini berhubungan dengan kelas, status sosial & race.  Kepribadian tidak selalu tumbuh sesuai dengan peran (seorang guru/dokter bertemperamen sangar) Bagaimana anda melihat seorang lelaki designer pakaian wanita yang tampil feminin?
  • 51. Diskusi pls rombel 1 2015  Bagaimanakah peran sosialisasi kepada masyarakat jika anak lebih terpengaruh dengan media massa? Apakah seimbang perkembangan kepribadiannya?  Bagaimanakah cara memastikan bahwa perkembangan anak pada fase kedua (remaja) dalam lingkungan yang baik?  Jelaskan perwujudan kepribadian yg bersifat abstrak !
  • 52.  Irlan: Apabila kepribadian tidak dimiliki seseorg apa dampak org tsb? Setiap org pasti berkepribadian (Negatif atau positif). Kepribadian hasil proses sosialisasi. Belajar sepanjang hayat shg membentuk kecenderungan perilaku sesorg pd situasi tertentu.  Nanda: Apa keterkaitan antara peran dan status? Perspektif fungsional. Masy sbg sistem. Anggota masy berfungsi menjalankan peran sesuai statusnya dg baik.
  • 53.  Hesti: perangkat peran apa saja, dampak kepribadian  Ade: Bagaimana jika peran dan status tidak berkesinambungan?  Distantia: Konflik peran, contohnya seperti apa. Bagaimana cara mengatasinya
  • 54. Kegagalan peran yangKegagalan peran yang dimainkan aktor sosialdimainkan aktor sosial • Kegagalan peran akan membuat seorang aktor frustrasi bahkan deperesi berat • Kegagalan peran dapat disebabkan karena beban peran teralalu berat • Setiap peran secara relatif membawa desakan peran (role strain) yang berbeda-beda untuk setiap individu tergantung kepentingan yang dirasakan • Kalau seorang aktor akan memainkan peran dalam hidup ini maka butuh persiapan yang cukup. Kurangnya persiapan dapat membawa kegagalan dalam berperan • Persiapan peran membutuhkan: keseriusan, kontinuitas, dorongan, kesempatan yang cukup, dan kesanggupan untuk selalu belajar
  • 55. Bab 6Bab 6 1.1. Masalah seks selalu bikin pusing dan hebohMasalah seks selalu bikin pusing dan heboh (seks dinilai paling baik dari jenisnya sendiri,(seks dinilai paling baik dari jenisnya sendiri, mereka bermusuhan tetapi mereka tak bisamereka bermusuhan tetapi mereka tak bisa hidup tanpa yang lain)hidup tanpa yang lain) 2.2. Cerita seks selalu menarik dan lebih menarikCerita seks selalu menarik dan lebih menarik ketimbang cerita lainketimbang cerita lain 3.3. Cerita seks di Indonesia ditabukan tetapiCerita seks di Indonesia ditabukan tetapi akan selalu muncul pada semua forumakan selalu muncul pada semua forum pertemuan baik secara formal dan informalpertemuan baik secara formal dan informal 4.4. Dorongan seks bersifat universal terjadiDorongan seks bersifat universal terjadi disemua bangsa dan kelas sosial, dandisemua bangsa dan kelas sosial, dan dorongan itu sebagai warisan biologisnyadorongan itu sebagai warisan biologisnya
  • 56. Istilah-istilah ttg Sex  Sex: Sifat biologis yang membedakan pria dan wanita  Gender: Peran sexual secara sosial (membawa peran sexual identity)  Androgyny: memiliki 2 kencenderungan sexualitas sama dominan (orang dengan preferensi sexual dengan jenis sex yang sama/homo sexual : misal lesbian/gay)  Sex Drive: dorongan sex secara biologis bagi manusia untuk mencari tanggapan dari individu/kelompok
  • 57. Kelenturan & Dorongan SexKelenturan & Dorongan Sex  Kawin (biologis) untuk beberapa komunitasKawin (biologis) untuk beberapa komunitas hewan membutuhkan latihan sosial (kasushewan membutuhkan latihan sosial (kasus monyet Harlow-tak bisa kawin/membunuhmonyet Harlow-tak bisa kawin/membunuh anaknya, kasus anjing yang dapat kawinanaknya, kasus anjing yang dapat kawin ketika harus dibantu oleh pemiliknya)ketika harus dibantu oleh pemiliknya)  Kawin (biologis) pada manusiaKawin (biologis) pada manusia menonjolkan keanekaragaman kulturalmenonjolkan keanekaragaman kultural (terpola secara kultural) dalam(terpola secara kultural) dalam menunjukkan daya tariknya (sex apeal):menunjukkan daya tariknya (sex apeal): bentuk tubuh, bau tubuh, cara bercinta, dllbentuk tubuh, bau tubuh, cara bercinta, dll
  • 58. Bagaimana sifat & dorongan seksBagaimana sifat & dorongan seks dikalangan hewan dan manusia?dikalangan hewan dan manusia? • Dikalangan hewanDikalangan hewan hubungan sex dapathubungan sex dapat terjadi pada masa kawin.terjadi pada masa kawin. Hewan betina yang telahHewan betina yang telah matang akanmatang akan mengeluarkan cairanmengeluarkan cairan pheromone pada masapheromone pada masa siklus yang tepatsiklus yang tepat • Manusia memilikiManusia memiliki kesinambungankesinambungan seksualitas biologis,seksualitas biologis, kehidupan wanitanyakehidupan wanitanya dapat merangsang setiapdapat merangsang setiap saat (shg tidak perlusaat (shg tidak perlu mengeluarkan zatmengeluarkan zat apapun). Manusia dapatapapun). Manusia dapat melakukan hubunganmelakukan hubungan seksual terus menerusseksual terus menerus tanpa menanti siklus yangtanpa menanti siklus yang tepattepat
  • 59. Perbedaan & Persamaan PerilakuPerbedaan & Persamaan Perilaku Seksualitas Hewan & ManusiaSeksualitas Hewan & Manusia  Beberapa hewan kawinBeberapa hewan kawin untuk seumur hidup denganuntuk seumur hidup dengan pasangan tetapnyapasangan tetapnya (merpati), tetapi sebagian(merpati), tetapi sebagian terbesar si betina akan siapterbesar si betina akan siap melayani pejantan manapunmelayani pejantan manapun yang berselera.yang berselera.  Menurut norma masyarakatMenurut norma masyarakat manusia akan kawin denganmanusia akan kawin dengan pasangan tetap yangpasangan tetap yang dilembagakan dalamdilembagakan dalam perkawinanperkawinan  Dorongan biologisnya,Dorongan biologisnya, membuat manusia jugamembuat manusia juga mempraktekkan hampir semuamempraktekkan hampir semua hubungan seksual yang terjadihubungan seksual yang terjadi pada dunia hewanpada dunia hewan  Tidak ada beda dorongan sexTidak ada beda dorongan sex antara pria/wanita (Juliaantara pria/wanita (Julia Hartley Moore: 2004; priaHartley Moore: 2004; pria mencari kesempatan/ wanitamencari kesempatan/ wanita menunggu kesempatan)menunggu kesempatan)
  • 60. Bagaimana SosiologiBagaimana Sosiologi Berbicara Soal Sex?Berbicara Soal Sex?  Sex merupakan dekonstruksi masyarakatnyaSex merupakan dekonstruksi masyarakatnya (termasuk menunjukkan bahwa seseorang(termasuk menunjukkan bahwa seseorang menjadi pria/wanita)menjadi pria/wanita)  Sex dapat diwawas secara primer (dilakukanSex dapat diwawas secara primer (dilakukan dalam lembaga perkawinan dengan pasangandalam lembaga perkawinan dengan pasangan tetap) dan sekunder (sebagai rekreasi:tetap) dan sekunder (sebagai rekreasi: pariwisata/jual beli).pariwisata/jual beli).  Terdpt kecenderungan pd era industri, wanitaTerdpt kecenderungan pd era industri, wanita menjadi eksploitasi ekonomi. Wanita menjadimenjadi eksploitasi ekonomi. Wanita menjadi model industri otomotifmodel industri otomotif  Sex dapat menjadi alat untuk mencapai tujuanSex dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan dari seseorang/lembagadari seseorang/lembaga
  • 61. KETERTIBAN SOSIALKETERTIBAN SOSIAL PENGENDALIAN SOSIALPENGENDALIAN SOSIAL BAB VIIBAB VII  Bayangkan andaikata didalam masayarakatBayangkan andaikata didalam masayarakat tidak terdapat norma hukum yang mengikattidak terdapat norma hukum yang mengikat kelompok? Wah..tentunya sulit semua akankelompok? Wah..tentunya sulit semua akan berlaku sekehendak hatiberlaku sekehendak hati  Social order (ketertiban sosial), sistemSocial order (ketertiban sosial), sistem kemasyarakatan, hubungan dan kebiasaankemasyarakatan, hubungan dan kebiasaan yang berlangsung secara lancar demiyang berlangsung secara lancar demi mencapai sasaran hidup bermasyarakat.mencapai sasaran hidup bermasyarakat.
  • 62. Social Control:Social Control: segenap cara atau proses yang ditempuhsegenap cara atau proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakatoleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindaksehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan harapan kelompok atausesuai dengan harapan kelompok atau masyarakatmasyarakat  Dilakukan dalam proses sosialisasiDilakukan dalam proses sosialisasi  Eric Fromm (1944):jika masy inginEric Fromm (1944):jika masy ingin berfungsi secara efisien, maka anggotaberfungsi secara efisien, maka anggota masy hrs memiliki sifat yg membuatmasy hrs memiliki sifat yg membuat mereka ingin berbuat sesuai dg apa ygmereka ingin berbuat sesuai dg apa yg harus mereka lakukan sbg anggota masyharus mereka lakukan sbg anggota masy
  • 63. Social ControlSocial Control Dilakukan dengan TekananDilakukan dengan Tekanan SosialSosial  Banyak dilakukan denganBanyak dilakukan dengan pendekatan psikologi sosial.pendekatan psikologi sosial.  Tekanan bisa dilakukan dariTekanan bisa dilakukan dari yang bersifat elementeryang bersifat elementer sampai jenis tekanan yangsampai jenis tekanan yang beratberat Tekanan yang elementer adalahTekanan yang elementer adalah iklan bagi penanggung pajak,iklan bagi penanggung pajak, tekanan berat dapat berupatekanan berat dapat berupa interogasi bagi para tertuduhinterogasi bagi para tertuduh dalam kasus-kasus tertentudalam kasus-kasus tertentu
  • 64. Social Control ditujukan kpdSocial Control ditujukan kpd Kelompok SosialKelompok Sosial (kelompok Primer dan kelompok sekunder)(kelompok Primer dan kelompok sekunder)  Kelompok Primer: kelompok kecil, akrab, danKelompok Primer: kelompok kecil, akrab, dan pergaulan bersifat informal (keluarga,klik,kelompokpergaulan bersifat informal (keluarga,klik,kelompok bermain). Dalam masyarakat tradisional kontrol kepadabermain). Dalam masyarakat tradisional kontrol kepada kelompok primer sangat tinggi, pelanggaran ataskelompok primer sangat tinggi, pelanggaran atas norma berakibat ‘penebusan dosa’norma berakibat ‘penebusan dosa’  Kelompok Sekunder: kelompok impersonal, pergaulanKelompok Sekunder: kelompok impersonal, pergaulan formal, punya stratifikasi, punya kepentinganformal, punya stratifikasi, punya kepentingan (utilitarian) seperti serikat kerja, perkumpulan usaha(utilitarian) seperti serikat kerja, perkumpulan usaha dagang, pengajian atau organisasi mahasiswa. Ketidakdagang, pengajian atau organisasi mahasiswa. Ketidak sesuaian pada norma kelompok sekunder dptsesuaian pada norma kelompok sekunder dpt berakibat digunjingkan (gosip) dpt berakibat dikucilkan.berakibat digunjingkan (gosip) dpt berakibat dikucilkan.
  • 65. Social ControlSocial Control (Mekanisme)(Mekanisme)  Social control pada kelompok sekunder akan lebihSocial control pada kelompok sekunder akan lebih baik dilakukan dengan pengaruh kelompok primerbaik dilakukan dengan pengaruh kelompok primer  Pengendalian menggunakan ‘Bahasa’, dalam halPengendalian menggunakan ‘Bahasa’, dalam hal penggunaan bahasa untuk mengendalikan normapenggunaan bahasa untuk mengendalikan norma sosial (dlm kebudayaan Jawa-ada unggah-ungguh)sosial (dlm kebudayaan Jawa-ada unggah-ungguh)  Pengendalian Sosial dengan menggunakan adat-Pengendalian Sosial dengan menggunakan adat- istiadatistiadat  Pengendalian diri dilakukan dengan aturan-aturanPengendalian diri dilakukan dengan aturan-aturan birokrasi formalbirokrasi formal (mana yang lebih berhasil mengadakan social(mana yang lebih berhasil mengadakan social control) dengan berbagai mekanismecontrol) dengan berbagai mekanisme penyelenggaraan yang ada?)penyelenggaraan yang ada?)
  • 66. SOCIAL DEVIASIONSOCIAL DEVIASION (Penyimpangan Sosial)(Penyimpangan Sosial)  Setiap perilaku yg dinyatakan sbgSetiap perilaku yg dinyatakan sbg suatu pelanggaran thd norma-normasuatu pelanggaran thd norma-norma kelompok atau masyarakatkelompok atau masyarakat  Tidak ada penyimpangan yg berdiriTidak ada penyimpangan yg berdiri sendiri, penyimpangan mrpksendiri, penyimpangan mrpk konsekwensi dari suatu peraturankonsekwensi dari suatu peraturan yang tidak dpt dijalankanyang tidak dpt dijalankan
  • 67. Jenis-jenisJenis-jenis PenyimpanganPenyimpangan  Penyimpangan yang (a) dpt diterima oleh masy (misalPenyimpangan yang (a) dpt diterima oleh masy (misal perilaku orang genius, orang penting/seniman/tokoh,perilaku orang genius, orang penting/seniman/tokoh, selebriti) dan yang (b) dpt ditolak masy (tindak kriminal)selebriti) dan yang (b) dpt ditolak masy (tindak kriminal)  (a) Penyimpangan relative (dpt dilakukan orang dewasa(a) Penyimpangan relative (dpt dilakukan orang dewasa sekali waktu, mis melanggar rambu lalin (b) penyimpangansekali waktu, mis melanggar rambu lalin (b) penyimpangan mutlak (penyimpangan yg melanggar hukum masyarakat)mutlak (penyimpangan yg melanggar hukum masyarakat)  Penyimpangan thd (a) Budaya Nyata (perilaku nyata ygPenyimpangan thd (a) Budaya Nyata (perilaku nyata yg dilakukan masyarakat sehari-hari) (b) Budaya Ideal (perilakudilakukan masyarakat sehari-hari) (b) Budaya Ideal (perilaku harapan yag dikehendaki oleh masyarakat)harapan yag dikehendaki oleh masyarakat)  Penyimpangan yg bersifat adaptif, yaitu penyimpanganPenyimpangan yg bersifat adaptif, yaitu penyimpangan karena pengaruh dari orangtuanya (merokok, membuangkarena pengaruh dari orangtuanya (merokok, membuang sampah sembarang tempat dll)sampah sembarang tempat dll)
  • 68. Teori PeyimpanganTeori Peyimpangan  Teori Biologis: orang tak bisaTeori Biologis: orang tak bisa menyesuaikan diri krn cacat tubuhmenyesuaikan diri krn cacat tubuh (krn predistinasi tubuh)(krn predistinasi tubuh)  Teori Sheldon: Tubuh ada 3 jenis,Teori Sheldon: Tubuh ada 3 jenis, yaitu Endomorp (bundar, gemuk,yaitu Endomorp (bundar, gemuk, halus), Mesomorp (berotot,atletis),&halus), Mesomorp (berotot,atletis),& Ectomoph (tipis, kurus)Ectomoph (tipis, kurus)
  • 69. Teori PenyimpanganTeori Penyimpangan  Teori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorangTeori Psikologi: perilaku menyimpang dilakukanseseorang krn penyakit mentalkrn penyakit mental  Teori Sosialisasi: adanya norma inti yang berlaku dalamTeori Sosialisasi: adanya norma inti yang berlaku dalam masyarakat. Ada masa transisi ketika orang harusmasyarakat. Ada masa transisi ketika orang harus menyesuaikan diri dg masymenyesuaikan diri dg masy  Teori Rekasi masyarakat (teori labeling): dalam masyarakatTeori Rekasi masyarakat (teori labeling): dalam masyarakat ada aturan eksplisit setiap ada pelanggaran norma. Hal ituada aturan eksplisit setiap ada pelanggaran norma. Hal itu membuat orang kemudian mendapat STIGMA tertentumembuat orang kemudian mendapat STIGMA tertentu  Teori Anatomi: Durheim (1897), ‘ketiadaan norma’ terjadiTeori Anatomi: Durheim (1897), ‘ketiadaan norma’ terjadi dimana dlm masy berlaku banyak norma yg salingdimana dlm masy berlaku banyak norma yg saling bertentangan. Masy akhirnya tidak memiliki peganganbertentangan. Masy akhirnya tidak memiliki pegangan normatifnormatif  Teori Konflik: dlm pandangan budaya andaikata dlm satuTeori Konflik: dlm pandangan budaya andaikata dlm satu masy terdapat lebih dari satu etnis/budaya maka sukarmasy terdapat lebih dari satu etnis/budaya maka sukar mengadakan kesepakatan nilai (value consensus). Kasusmengadakan kesepakatan nilai (value consensus). Kasus masy kota Semarang, dominan etnis Jawa tetapi tidak dptmasy kota Semarang, dominan etnis Jawa tetapi tidak dpt memaksa etnis lain untuk mengalami peristiwa etnis ygmemaksa etnis lain untuk mengalami peristiwa etnis yg sama. Teori konflik kelas, berkembang lebih spesifik dansama. Teori konflik kelas, berkembang lebih spesifik dan selalu ada dlm masyselalu ada dlm masy  Teori Pengendalian: individu berusaha menyesuaikan diri dgTeori Pengendalian: individu berusaha menyesuaikan diri dg
  • 70. ORGANISASIORGANISASI SOSIALSOSIAL (BABVIII)(BABVIII) GroupGroup (kelompok)(kelompok)  setiap kumpulansetiap kumpulan manusia secara fisikmanusia secara fisik (ada yg menamakan(ada yg menamakan agregation/kolektivita)agregation/kolektivita)  Setiap orang ygSetiap orang yg memiliki ciri-ciri tttmemiliki ciri-ciri ttt  Sejumlah orang ygSejumlah orang yg memiliki pola interaksimemiliki pola interaksi yg terkoordinir danyg terkoordinir dan terjadi secaraterjadi secara berulang-ulangberulang-ulang  Sekumpulan orang ygSekumpulan orang yg memiliki kesadaranmemiliki kesadaran bersama akanbersama akan keanggotaannya dankeanggotaannya dan saling berinteraksisaling berinteraksi
  • 71. Individu & KelompokIndividu & Kelompok Kelompok mencerminkan Individu atau sebaliknya Individu mencerminkan kelompok? Kelompok INDIVIDU
  • 72. Bentuk Kelompok Sosial In-Groups: bisa kecil atau besar yang mengikat anggota kelompok dengan emosi dan rasionalnya (keluarga/etnis/jenis kelamin dll) Out-Groups: orang-orang yang berada diluar kelompok sendiri (in-graups) Jarak Sosial (social distance):adalah situasi dimana orang dpt mengukur kadar kedekatan atau penerimaan terhadap kelompok sosial dimana kita menjadi anggotanya (jarak sosial thd anak/istri hampir tidak ada, bagaimana kalau anggota keluarga menderita Virus HIV?, hal ini membuat jarak sosial ttt)
  • 73. Reference Group: kelompok acuan yaitu kelompok yang dianggap penting sebagai model, meskipun kita bukan merupakan anggota kelompok Stereotipe: Pandangan (image) umum suatu kelompok terhadap kelompok lainnya tentang sejumlah orang. Pandangan ini bisa bersifat positif atau negatif (orang Madura kasar- pekerja keras, orang Cina Pelit-pekerja keras, orang Jawa halus bahasa-pemalas) Makna Stereotipe Merupakan reduksi perilaku budaya yang diduga dikembangkan para penjajah untuk mengadudomba orang- orang pribumi demi legitimasi kekuasaan penjajah (membuat bangsa kita lemah dan saling curiga)
  • 74. Apa yang disebut Kelompok Primer & Sekunder ? • Kelompok Primer: kelompok kecil yang memiliki ikatan emosi yg tinggi,hubungan pribadi, dalam arena informal, akrab, personal dan total • Kelompok Sekunder: hubungan sosial formal, impersonal, tak terikat, impersonal dan tersegmentasi dan berdasarkan azas manfaar (utilitarianism)
  • 75. MasyarakatMasyarakat Paguyuban& PatembayanPaguyuban& Patembayan Hubungan PaguyubanHubungan Paguyuban (Gemeinschaft)(Gemeinschaft)  PersonalPersonal  InformalInformal  TradisionalTradisional  SentimentalSentimental  UmumUmum  Masyarakat AgrarisMasyarakat Agraris Hubungan PatembayanHubungan Patembayan (Gesellschaft)(Gesellschaft)  ImpersonalImpersonal  Formal, KontraktualFormal, Kontraktual  UtilitarianUtilitarian  Realistis, KetatRealistis, Ketat  KhususKhusus  Masyarakat industriMasyarakat industri
  • 76. BAB IXBAB IX LEMBAGA SOSIALLEMBAGA SOSIAL  Konsep Sosiologis menegaskan bahwaKonsep Sosiologis menegaskan bahwa Institusi (lembaga sosial) adalah suatuInstitusi (lembaga sosial) adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuansistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakatatau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formaldipandang penting atau secara formal sekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yangsekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusiaberkisar pada suatu kegiatan pokok manusia  Lembaga adalah proses terstrukturLembaga adalah proses terstruktur (tersusun) untuk melaksanakan berbagai(tersusun) untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentukegiatan tertentu
  • 77. Lembaga : AsosiasiLembaga : Asosiasi LembagaLembaga  Memiliki bentuk organisasiMemiliki bentuk organisasi  Sistem gagasan dan perilakuSistem gagasan dan perilaku yang terorganisir dalamyang terorganisir dalam perilaku ituperilaku itu  Setiap lembaga memilikiSetiap lembaga memiliki asosiasi dimana norma-normaasosiasi dimana norma-norma lembaga dilaksanakanlembaga dilaksanakan AsosiasiAsosiasi  Kelompok gagasan (sistemKelompok gagasan (sistem keyakinan) dari orang orangkeyakinan) dari orang orang yang percayayang percaya  Orang orang menerimaOrang orang menerima kepercayaan yangkepercayaan yang dipraktekkandipraktekkan
  • 78. Individu dan Perilaku Kelembagaan • Tidak semua peran dalam kehidupan keseharian dapat dilembagakan (peran anak nakal, anak manis/anak mama adalah peran individual) • Peran yg dilembagakan adalah peran yg memiliki harapan atas peran yang dimainkan itu dalam hubungannya dg lembaga.
  • 79. FUNGSI LEMBAGA • FUNGSI MANIFES: tujuan lembaga yang diakui, bersifat jelas dan biasanya dipuji. Contoh: Lembaga ekonomi menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok. • FUNGSI LATEN: tujuan lembaga yang tidak dikehendaki dan tidak diakui, sbg hasil sampingan. Contoh: Lembaga ekonomi menimbulkan perbedaan stratifikasi sosial, meningkatkan pengangguran.
  • 80. Unsur-unsur Lembaga Unsur/Unsur/ LembagaLembaga KELUARGAKELUARGA PENDIDIKANPENDIDIKAN PERUSAHAANPERUSAHAAN POLAPOLA PERILAKUPERILAKU  afeksi/cintaafeksi/cinta KesetiaanKesetiaan Tanggung jawabTanggung jawab Rasa hormatRasa hormat Semangat BelajarSemangat Belajar Cinta IlmuCinta Ilmu pengetahuanpengetahuan Status Sosial (spy dptStatus Sosial (spy dpt diakomudasi dalamdiakomudasi dalam sistem kerja)sistem kerja) Dedikasi kepadaDedikasi kepada lembagalembaga Solidaritas kelompokSolidaritas kelompok kerjakerja ProfesionalisasiProfesionalisasi BUDAYABUDAYA SIMBOLIKSIMBOLIK Cincin kawinCincin kawin Nama keluargaNama keluarga Unsur materiUnsur materi (harta,prestige)(harta,prestige) Maskot/lambangMaskot/lambang Pakaian seragamPakaian seragam Hymne (mars)Hymne (mars) Maskot/simbolMaskot/simbol Nama besarNama besar perusahaanperusahaan TUJUANTUJUAN Sosialisasi-mendidikSosialisasi-mendidik KeturunanKeturunan Perbaikan generasiPerbaikan generasi Mempersiapkan masaMempersiapkan masa depandepan IdealismeIdealisme Mempersiapkan masaMempersiapkan masa depan diri dan keluargadepan diri dan keluarga Peningkatan karierPeningkatan karier dan pensiundan pensiun
  • 81. KELUARGA • STRUKTUR KELUARGA: Kelompok kekerabatan yg disatukan oleh darah atau perkawinan. Kelompok kekerabatan yg menyelenggarakan pemeliharaan anak dan kebutuhan manusiawi lain (Horton, 1999: 268).
  • 82. Komposisi Keluarga a. Keluarga kehidupan suami- istri (conjungal family) b. Keluarga batih (nuclear family) c. Keluarga kerabat sedarah (consanguine family) d. Keluarga luas (extended family)
  • 83. Perubahan Struktur Keluarga (di AS) • Keluarga tanpa ayah atau ibu. • Orangtua tanpa nikah • Rumah tangga bujangan • Hidup bersama tanpa menikah • Perceraian meningkat
  • 84. Perkawinan • Suatu pola sosial yang disetujui, dengan cara mana dua orang atau lebih membentuk keluarga. • Perkawinan neolokal: - Perkawinan patrilokal - Perkawinan matrilokal
  • 85. • ENDOGAMI: menunjuk jodoh dipilih di dalam kelompoknya sendiri. • EKSOGAMI: menunjuk jodoh dipilih dari luar kelompoknya sendiri.
  • 86. FUNGSI KELUARGA 1. Pengaturan Seksual 2. Reproduksi 3. Sosialisasi 4. Afeksi 5. Penentuan Status 6. Perlindungan 7. Ekonomis
  • 87. Perubahan Fungsi Keluarga • Fungsi Ekonomis menurun • Fungsi pengaturan seksual menurun • Fungsi reproduksi kurang penting • Fungsi sosialisasi semakin penting • Fungsi kasih sayang & keakraban semakin penting • Fungsi penentuan status tetap bertahan • Fungsi perlindungan menurun.
  • 88.
  • 89. Fokus kajian sosiologi- Lembaga pendidikan • Peranan pendidikan di masyarakat; • Dinamika interaksi sosial di dalam dan di luar sekolah; • Struktur kelembagaan sekolah sbg sistem sosial; • Hubungan masyarakat sbg lingk eksternal dengan persekolahan; • Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi thd pelaks pend. • Masalah-masalah sekolah sbg agen inovasi sosial
  • 90. Hubungan Pendidikan dgn Aspek-aspek di Masyarakat • Fungsi/peranan utama pendidikan bagi masyarakat adalah: a. ALAT pemelihara dan pengembangan kebudayaan masyarakat. Sekolah bertanggung jawab mentransmisikan warisan budaya kpd generasi penerus. Kebudayaan meliputi: tata nilai, kepercayaan dan norma-norma masyarakat. b. Menghasilkan inovasi (pembaruan) sosial yg berkenaan dgn ras, budaya dan kelpk. Interaksi sosial di dlm persekolahan antar ras, antar bdy dan kellpk
  • 91. c. Mengubah struktur sosial masyarakat Keluarga tidak menjadi unit produksi sbgimana pada masy petani primitif, shg para pemuda bekerja di pabrik dan kantor. Perubahan ini menyebabkan kebutuhan pendidikan utk meningkatkan kualitas SDM. Perubahan jenis pengetahuan dan pekerjaan memberikan peranan pendidikan lebih luas utk mentransformasikan kebudayaan. • Pemisahan peranan keluarga dan pekerjaan, memperkuat fungsi sekolah sbg agent penting utk transformasi kebudy. • Keluarga masih berperan sbg sosialisasi bagi anak usia 0-5 thn (prasekolah), usia sekolah dan usia dewasa.
  • 92. d. Berperan dalam proses pengendalian sosial. Sekolah berperan menyelesaikan konflik teman sebaya, perbedaan nilai keluarga dengan nilai di sekolah. e. Berperan sbg indikator kelas sosial atau sistem status. Mahasiswa sbg masyarakat terpelajar, sarjana sbg pengangguran terdidik dan terlatih. f. Berperan sbg simbol terpercaya dlm kebudayaan demokratis. Pendidikan yg tinggi mengarahkan perilaku yg arif dan bijak = menghargai perbedaan, hapus deskriminasi
  • 93. Dinamika interaksi sosial di dalam dan di luar sekolah • Interaksi Sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok , dan kelompok dengan kelompok. Faktor yg mempengaruhi interaksi sosial: imitasi (peniruan), identifikasi (penyamaan ciri), sugesti (penerimaan sikan dan tindakan scr emosional), simpati (kemampuan merasakan diri dalam keadaan orang lain), motivasi, empati. • Dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. • Dinamika interaksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan – perubahan dalam
  • 94. Perbedaan pola budaya di dalam dan di luar sekolah Persekolahan Luar persekolahan Hubungan guru dgn murid dalam latar akademik (peningkatan pengetahuan, sikap dan psikomotor) dg aturan formal/kaku Hubungan antar manusia dalam latar sosial (kerjasama, kekerabatan), norma fleksibel disusun bersama. Stratifikasi berdasarkan pangkat dan jabatan, jenjang pendidikan Stratifikasi berdasarkan pola keturunan, status ekonomi, politik Pola interaksi antara pimpinan dgn bawahan (bersifat vertikal) dlm jaringan kerja yg saling kait mengkait. Guru, kepala sekolah, pengawas, TU Interaksi kekerabatan/kekeluargaan (bersifat horizontal) Kepribadian guru tertekan oleh otoritas sekolah menyebabkan Kepribadian manusia yang bebas/merdeka, dpt
  • 95. Struktur Kelembagaan Sekolah sbg Sistem Sosial • Memiliki tujuan organisasi persekolahan. Terdpt rintangan berupa konflik yg berhubungan dgn pemaknaan suatu “pendidikan yg baik” krn berkaitan dgn sistem nilai di masyarakat dan di sekolah. • Memiliki arus jaringan kerja dari sejumlah posisi saling terkait. Terdpt rintangan mengenai hak dan kewajiban personal dgn kompetensi dan posisinya. • Memiliki regulasi /peraturan Terdpt ketegangan perbedaan norma yg dianut guru dgn norma yg dianut siswa dari lingk keluarganya.
  • 96. Hubungan Masyarakat (Lingkungan Eksternal) dengan Persekolahan • Ada perubahan demografis di masyarakat, akan mempengaruhi komposisi kesiswaan pada sistem persekolahan. Misal: urbanisasi, membawa dampak sekolah di desa sepi, di kota padat. Butuh perencanaan pendidikan dalam kawasan wilayah. • Struktur kelas sosial ekonomi di masyarakat, berpengaruh terhdp teknik penilaian hasil belajar siswa. Misal: Orgtua dgn pendidikan rendah, kelas ekonomi rendah mengihrpkan penilaian hasil belajar dgn standar yang rendah (yg penting anak lulus) tidak berorientasi pd kualitas utk berkompetisi.
  • 97. • Struktur kekuasaan di masyarakat, terlibat dalam pengambilan kebijaksanaan terutama yg berkaitan dgn pendanaan akan mempengaruhi mutu program sekolah dan hasil pendidikan. • Penghubung sekolah dgn masyarakat (Dewan pendidikan dan komite sekolah) dgn latar belakang pendidikan, pekerjaan, penghasilannya dalam berperan meningkatkan mutu sekolah. • Konflik peran tenaga kependidikan persekolahan terkait dgn status/posisi di masyarakat dgn di sekolah.
  • 98. Dampak Iptek terhadap Pendidikan Dampak Positif • Pembelajaran Jarak Jauh Kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. • Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. • Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
  • 99. • Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi- informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui Internet. Internet dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk memperoleh pengetahuan. • Teknologi menawarkan media audio-visual yang interaktif pada proses pembelajaran. Presentasi PowerPoint dan perangkat lunak animasi dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. 
  • 100. Dampak Negatif • Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah pengetahuan untuk melakukan tindak kriminal dan tidak dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. • Menurunnya motivasi dan prestasi belajar serta berkurangnya jumlah jam belajar para remaja rela membolos saat jam sekolah demi bermain game di warnet-warnet kesayangannya. • Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Pornografi yang bisa di akses dan mudah di buka di internet menjadi candu bagi para remaja maupun masyarakat
  • 101. Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat: (1)Kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat, (2)Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat, (3)Negara melindungi warga negaranya, (4)Selaras serasi seimbang antara hak dan kewajiban.  Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia orang perorang melainkan juga kualitas struktur masyarakatnya
  • 102. DISKUSI 1. Pendidikan dewasa ini belum memenuhi harapan masyarakat. Banyak gejolak konflik atau gangguan sosial 2. Nilai-nilai sosial di sekolah jika diterapkan di masyarakat tidak relevan. Nilai di sekolah cenderung formal, materi yg muluk2, nilai idealisme. Sedangkan di masyarakat membutuhan nilai sosial yg dpt digunakan utk berinteraksi individu dg individu, individu dg kelompok, kelompok dg kelompok yg bersifat kontekstual. Jawab: Sekolah menciptakan nilai eksklusif, terpisah atau berbeda dg masyrakat utk menunjukkan kelas khusus dlm stratifikasi sosial. Sekolah belum intensif beriinteraksi dg pranata sosial.
  • 103. MASALAH SOSIAL & MANFAAT SOSIOLOGI • Masalah sosial/Problema sosial: gejala unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, menyebabkan kekecewaan dan penderitaan. Unsur-unsur masyarakat = norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, organisasi masyarakat, proses sosial.
  • 104. • Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, • Menyangkut tat kelakuan yg immoral, berlawanan hukum dan bersifat merusak. • Masalah sosial ditelaah dgn mempertimbangkan ukuran- ukuran masyarakat mengenai apa yg dianggap baik dan buruk.
  • 105. Masalah bersifat sosial, krn: • Berhubungan erat dgn nilai-nilai sosial dan lembaga kemasyarakat, • Berkenaan dgn hubungan antar manusia dlm kerangka bagian kebudayaan yg normatif, dan menganggu kelanggengan dlm masyarakat.
  • 107.
  • 108. Ukuran sosiologis masalah sosial 1. Kriteria Umum: adanya perbedaan yg mencolok antara nilai-nilai dgn kondisi nyata kehidupan. • Nilai-nilai sosial berhubungan erat dg waktu. Sukar utk menentukan frekuensi suatu gejala abnormal/problem sosial
  • 109. • 2. Masalah sosial mrp persoalan yg timbul bersumber langsung pd kondisi-kondisi yg bersifat sosial dan proses sosial (ruang lingkup yg sempit). Akibat gejala sosial menyebabkan masalah sosial (ruang lingkup luas)
  • 110. 3. Siapa pihak yg menetapkan masalah sosial? • Sikap masyarakat sendiri, yg berorientasi pada nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat (kontekstual).
  • 111. 4. Manifest social problems: masyarakat tidak menyukai tindakan yg menyimpang. • Laten social problem: masyarakat tidak mengakui adanya tindakan penyimpangan, tidak merasakan dampak buruknya.
  • 112. • 5. Perhatian masy thd masalah sosial • 6. Sistem nilai dan dptnya masalah sosial diperbaiki.
  • 113. • Identifikasi apa saja masalah/problem sosial di lingkungan sekitar Anda berdasarkan ukuran-ukuran tsb?
  • 114. LEMBAGA POLITIK DAN EKONOMI • PERKEMBANGAN LEMBAGA EKONOMI a. Analisis fungsional: Lembaga ekonomi lahir dari usaha yg bersifat COBA-COBA (trial and error) –atau Analisis konflik: lahir dari keberhasilan suatu kelompok memaksakan tugas dan kewajiban kpd kelompk lainnya.
  • 115. • Aktifitas ekonomi dimulai dari mengumpulkan biji-bijian dan tumbuhan, berburu, pembagian tugas & hak bersama– kebutuhan cukup diatur keluarga, tdk butuh pemerintahan. • Perdagangan dimulai dari ada keinginan memproduksi, dilanjutkan adanya proses pertukaran distandarisasi (burter), diatur dan dilembagakan.
  • 116. • Lembaga ekonomi lahir sejak: - ada pertukaran barang scr rutin, - ada tuntutan dari seseorng kpd org lain, * Lembaga ekonomi dan politik lahir : - pemeliharaan ternak, - petani butuh tanah. - pertumbuhan industri
  • 117. • Pertumbuhan otoritas politik seirama dgn pertumbuhan kompleksitas budaya. • Dari kepala keluarga- ke dewan suku- ke masy bangsa (negara). • Feodalisme: seperangkat lembaga ekonomi dan politik yg mengatur sistem kerja dan kehidupan berkembang pada tahap peralihan dari masy suku ke masy bangsa (negara) didasarkan atas hak dan kewajiban timbal balik- bersifat kedaerahan.
  • 118. • Feodalisme berakhir ketika perdagangan, pertumbuhan kota dan perkembangan negara kesatuan yg terpusat. • Kemunculan pemerintahan (lembaga politik) berurusan dgn masalah ekonomi, yakni: - ada konflik kepentingan antara raja dgn bangsawan dan kaum gereja, - ada peperangan - masyarakat modern butuh pelayanan sosial.
  • 119. Pola-pola Politik- Ekonomi • Tipe Ekonomi Campuran (kapitalisme campur tgn pemerintah, inisiatif individu lebih besar), • Tipe Komunis (rakyat tdk memiliki sarana pengendalian, kebebasan individu dibatasi, ketat, bersifat kolektivitas) • Masyarakat Fasis (partai diktator dipimpin org kharismatik)
  • 120. • Fungsi manifes ketiga pola: - memelihara ketertiban. - mencapai konsensus, - meningkatkan produksi ekonomi • Fungsi laten ketiga pola: - Merusak kebudayaan tradisional, - Mempercepat rusaknya kelestarian lingkungan
  • 121. • Sistem merkantilisme: negara bertanggungjwb utk mengendalikan dan mengarahkan kegtn ekonomi. • Sistem kapitalisme muncul sbg reaksi thd sistem merkantilisme.