3. Ijarah dibentuk dari Al-Ajru. Al-Ajru didunia adalah kompensasi sedangkan
Al-Ajru di akhIrat adalah pahala. Adapaun ijarah dalam istilah adalah akad atas
manfaat/jasa dengan suatu kompensasi.
Ijarah adalah akad antara bank (mu’ajjir) dengan nasabah (mutta’jir) untuk
menyewa suatu barang/objek sewa milik bank dan bank mendapat imbalan jasa atas
barang yang disewanya, dan diakhiri dengan pembelian obyek sewa oleh nasabah.
surah At-Tholaq:6
“jika mereka menyusui (anak-anak) kalian untuk kalian maka berikaanlah kepada
mereka upah nya”
4. RUKUN-RUKUN IJARAH:
• Ijab dan qabul dengan lafal ijarah/sewa atau dengan yang
maknanya sama
• Dua pihak yang berakad. Keduanya disyaratkan memiliki
kelayakan melangsungkan akad, yaitu keduanya harus bakal.
• Obyek yang diakadkan harus bisa dimanfaatkan.
5. Dari segi objeknya, akad ijarah dibagi para ulama
fiqih kepada dua macam:
• Ijarah yang bersifat manfaat (sewa).
• Ijarah yang bersifat pekerjaan (jasa).
Ijarah ‘ala al-‘amal (upah mengupah) terbagi
kepada dua yaitu:
• Ijarah Khusus
• Ijarah Musytarak
6. 1. Adanya kerelaan kedua pihak.
2. Pengetahuan akan manfaat ijarah
3. Perkerjaan yang diakadkan haruslah berada dalam batas
kemampuan untuk dipenuhi hakikatnnya secara syar’i
4. Manfaat tersebut haruslah manfaat yang mubah (boleh),
bukan haram dan bukan pula waji.
7.
8. 1. Ijarah berakhir apabila dibatalkan.
2. Manfaat yang di harapkan telah terpenuhi atau pekerjaan
telah selesai kecuali ada uzur atau halangan.
3. Menurut Ulama Hanafiyah, akad sewa dapat batal, karena
munculnya halangan mendadak terhadap si penyewa.
4. Menurut Ulama Hanafiyah, wafatnya salah seorang yang
berakad dalam akad ijarah, maka tidak boleh diwariskan.