2. Sensitivitas dan Spesivisitas
• Istilah sensitivitas dan spesivisitas mula-
mula digunakan oleh Yerushelmi tahun
1947 sebagai indeks statistik dalam
penelitiannya tentang pemeriksa
variabilitas ahli radiologi.
• Kini keduanya digunakan dalam
epidemiologi untuk menyatakan masalah
secara kuantitatif dan merupakan alat yang
penting dalam analisis data epidemiologi.
3. • Sensitivitas kemampuan skrining
untuk menentukan yang benar-benar
sakit dari kelompok yang dianggap
sakit.
• Spesifisitas kemampuan skrining
untuk menentukan yang benar-benar
tidak sakit dari kelompok yang dianggap
tidak sakit.
4. • Idealnya, hasil skrining harus 100% sensitif
dan 100% spesifik, tetapi dalam praktek hal
ini sulit dilakukan karena kelemahan seperti:
- Tidak semua hasil pemeriksaan dapat
dinyatakan dengan tegas “ya” atau ‘tidak”.
- Perhitungan sensitivitas dan spesivisitas
sering dilakukan setelah penyakit diketahui
atau didiagnosis, sedangkan tujuan skrining
adalah mendeteksi penyakit yang belum
tampak.
5. • Untuk mengatasi kelemahan tsb dilakukan
perhitungan perkiraan nilai kecermatan dengan tujuan
menaksir banyaknya orang yang benar-benar
menderita dari semua hasil tes positf. Perkiraan tsb
terdiri dari:
- Positive Predictive Value (PPV)
Proporsi mereka dengan hasil test positif yang benar-
benar sakit.
- Negative Predictive Value (NPV)
Proporsi mereka dengan hasil test negatif yang benar-
benar tidak sakit.
• Selain nilai PPV dan NPV, dapat dihitung juga
komplemennya yaitu False Positive Rate dan False
Negative Rate
6. Formula
Sensitivitas : a/(a+c) x 100%
Spesifisitas : d/(b+d) x 100%
PPV : a/(a+b) x 100%
NPV : d/(c+d) x 100%
FPR : b/(a+b) x 100%
FNR : c/(c+d) x 100%
7. Soal 1
Dari populasi 1000 orang, diperoleh 100 orang
mempunyai penyakit X. Skrining dilakukan
untuk mengidentifikasi 100 oarang yang
mempunyai penyakit. Dari hasil pemeriksaan
HB ternyata didapatkan 80 orang yang positif
sedang 20 orang negatif. Dari 900 yang tidak
sakit ternyata yang hasil tesnya positif sebanyak
50 orang. Berapa sensitifitas dan spesifisitas
alat tersebut?
Hitung nilai PPV dan NPV nya!
8. Dik:
- Populasi : 1000
- Jumlah orang yang sakit: 100
TP: 80
FN: 20
- Jumlah orang yang tidak sakit: 900
FP: 50
TN: 850
Dit:
- Sensitifitas?
- Spesifisitas?
- PPV?
- NPV?
9. Hasil Tes Sakit Tidak Sakit Jumlah
Positif 80 50 130
Negatif 20 850 870
Jumlah 100 900 1.000
TABEL KONTINGENSI
10. Jawab:
- Sensitifitas = a/(a+c) = 80/100
= 0,8 x 100%
= 80% Dari 100 orang yg dianggap sakit ada
80 orang yg benar2 sakit
- Spesifisitas = d/(b+d) = 850/900
= 0,944 x 100%
= 94,4% Dari 100 orang yg dianggap tidak
sakit ada 94 orang yg benar2 tidak sakit/sehat
- PPV = a/(a+b) = 80/130
= 0,615 x 100%
= 61,5% Dari 100 orang dgn hasil tes positif ada 61-
62 orang yg benar2 sakit.
- NPV = d/(c+d) = 850/870
= 0,977 x 100%
= 97,7% Dari 100 orang dgn hasil tes negatif ada 97-
98 orang yg benar2 tdk sakit/sehat.
11. Soal 2
Dari populasi 20.000 orang, 30% diantaranya
mempunyai penyakit X. Dari hasil pemeriksaan
orang yang sakit, ternyata didapatkan 5.500
orang yang hasil tesnya positif. Dari hasil
pemeriksaan orang yang tidak sakit,
didapatkan 300 orang yang hasil tesnya positif.
Berapa sensitifitas dan spesifisitas alat
tersebut?
Hitung nilai PPV dan NPV nya!
TUGAS!!
(Kerjakan di double folio dengan
tulisan tangan)
12. • Dik:
▫ Populasi : 20.000
▫ Sakit : 30% x 20.000 = 6.000
▫ Tidak sakit = 20.000-6.000 = 14.000
Hasil Tes Penyakit X
+ -
+ 5.500 300 5.800
- 500 13.700 14.200
6.000 14.000 20.000
13. • Sensitivitas = a/(a+c) x 100% = (5.500/6.000) x 100% =
91,67% Dari 100 orang yg dianggap sakit ada 91-92 orang
yg benar2 sakit.
• Spesifisitas = d/(b+d) x 100% = (13.700/14.000) x 100% =
97,86% Dari 100 orang yg dianggap tdk sakit ada 97-98
orang yg benar2 tdk sakit/sehat.
• PPV = a/(a+b) x 100% = (5.500/5.800) x 100% = 94,83%
Dari 100 orang dgn hasil tes positif ada 94-95 orang yg
benar2 sakit.
• NPV = d/(c+d) x 100% = (13.700/14.200) x 100% = 96,48%
Dari 100 orang dgn hasil tes negatif ada 96-97 orang yg
benar2 tdk sakit/sehat.
14. Soal 3
Pada populasi 1000 orang, terdapat
prevalensi penyakit X sebesar 20%. Dari
hasil skrining, diperoleh nilai sensitivitas
dan spesifisitas masing-masing 95%.
Hitung nilai TP, TN, FP, FN, PPV, dan NPV!
15. Soal 4
Sebuah tes skrining dgn mamografi utk mendeteksi
kanker payudara di Provinsi X sedang dievaluasi
keefektifannya. Mamografi tsb dilakukan pada 800
WUS. Didapatkan fakta bahwa 200 org yg didiagnosis
terkena kanker payudara hasilnya positif. Sedangkan 20
org yg terkena kanker payudara menunjukkan hasil uji
negatif. Terdapat 30 org yg tidak terkena penyakit
kanker payudara hasil ujinya positif. Berdasarkan info
tsb, maka :
a. Identifikasi jlh WUS yg masuk dalam katagori : TP,
FP, FN, dan TN
b. Gambarkan tabelnya
c. Tentukan berapa sensitivitas dan spesifisitasnya?
d. Berapa nilai PPV dan NPV?
16. Soal 5
Pemeriksaan kehamilan dgn tes urine thdp
100 ibu diperoleh hasil : 40 yg ibu positif
ternyata yg benar-benar hamil 25 org,
sedang yg hasil urine negatif terdapat 2 ibu
yg benar-benar hamil. Hitung sensitivitas,
spesifisitas, PPV, NPV, dan interpretasikan
hasilnya!
17. Soal 6
Sebanyak 64.810 wanita usia 40-60 thn
mengikuti skrining tes pap smear. Dari 1.115
wanita dgn skrining tes positif, dikonfirmasi
kanker srviks ada 132 org. Dari 63.695 peserta
yg negatif ternyata 45 org dikonfirmasi kanker
serviks.
a. Susun data tsb dlm tabulasi yg lengkap
b. Hitung sensitivitas dan spesifisitasnya!
c. Berapa nilai PPV dan NPV nya?
18. Soal 7
Pemeriksaan thd 500 Narapidana utk
penyakit HIV/AIDS didapatkan hasil: 50
Napi positif diantaranya yg benar
menderita HIV 5 Napi, dan diantara yg
negatif ada 1 Napi yg menderita HIV. Hitung
sensitivitas, spesifisitas, PPV, NPV, dan
interpretasikan hasilnya!