SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
REVIEW
ANATOMI DAN FISIOLOGI
NEUROVASKULER
Pengertian
 Sistem saraf adalah sistem yang
mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan aktivitas tubuh kita
seperti berjalan, menggerakkan
tangan, mengunyah makanan dan
lainnya.
 Sistem Saraf tersusun dari jutaan
serabut sel saraf (neuron) yang
berkumpul membentuk suatu berkas
(faskulum). Neuron adalah komponen
utama dalam sistem saraf.
Fungsi
 Sistem saraf sebagai sistem
koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi
utama yaitu:
◦ Pengatur / pengendali kerja organ
tubuh,
◦ Pusat pengendali tanggapan,
◦ Alat komunikasi dengan dunia luar.
Struktur sel saraf
Struktur sel saraf (neuron)
 Setiap neuron terdiri dari satu badan
sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel
keluar dua macam serabut saraf, yaitu
dendrit dan akson (neurit).
 Dendrit berfungsi menangkap dan
mengirimkan impuls ke badan sel
saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke
jaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Jenis sel saraf
 Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf
berdasarkan bentuk, yaitu:
◦ Unipolar neuron
◦ Bipolar neuron
◦ Interneuron
◦ Pyramidal cell
◦ Motor neuron
Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf
berdasarkan fungsi, yaitu:
 Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)
◦ Berfungsi menghantarkan rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
 Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
◦ Berfungsi menghantarkan impuls motorik
dari susunan saraf pusat ke efektor.
 Sel Saraf Penghubung/ intermediet/
asosiasi
◦ Merupakan penghubung sel saraf yang
satu dengan sel saraf yang lain.
Sistem saraf
 Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf
terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat
◦ Otak
◦ Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf Perifer/ tepi
◦ 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
◦ 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal)
3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar
◦ Susunan saraf simpatik
◦ Susunan saraf parasimpatik
OTAK
 Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
◦ Otak besar (Cerebrum)
◦ Otak kecil (Cerebellum)
◦ Otak tengah (Mesencephalon)
Otak
Anatomi otak
 Otak besar (Serebrum)
◦ Berfungsi untuk untuk pengaturan semua
aktivitas mental yaitu berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
terletak di bagian depan otak.
◦ Terdiri atas :
 Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
 Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
 Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan
otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
 Antara bagian tengah dan belakang →pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan
sikap.
 Otak kecil (Cerebellum)
◦ Berfungsi untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot
tubuh serta menyeimbangkan tubuh.
◦ Letak otak kecil terdapat tepat di atas
batang otak.
 Otak Tengah (Mesensefalon)
◦ Terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol (menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak
besar dan sumsum tulang belakang).
◦ Di depan otak tengah (diencephalon)
 Talamus (Pusat pengatur sensoris)
 Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur
selera makan, Keseimbangan cairan tubuh).
Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks
mata).
Pelindung otak
 TENGKORAK.
 RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
 TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK
(MENINGEN).
◦ DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak
(melekat pada tulang)
◦ ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi
otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi
cairan serobrospinal (cairan limfa)
◦ PIAMETER : Penuh dengan pembuluh
darah, di permukaan otak, suplai oksigen
dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
cranium
SUMSUM LANJUTAN
(MEDULLA OBLONGATA).
 Banyak mengandung ganglion otak.
 Pusat pengatur gerak refleks fisiologis
(denyut jantung, pernafasan,
pelebaran dan penyempitan pembuluh
darah, bersin, batuk)
SUMSUM TULANG BELAKANG
(MEDULLA SPINALIS)
 Fungsi :
(1) Penghubung impuls dari dan ke otak.
(2) Memungkinkan jalan terpendek pada
gerak refleks.
 Di bagian dalam ada (1) akar dorsal
yang mengandung neuron sensorik. (2)
akar ventral yang mengandung neuron
motorik.
 Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi.
Sumsum tulang belakang
Saraf Tepi (Saraf Perifer)
 Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2
yaitu :
 12 pasang saraf serabut otak (saraf
cranial)
 3 pasang saraf sensori.
 5 pasang saraf motori.
 4 pasang saraf gabungan.
 31 pasang saraf sumsum tulang
belakang (saraf spinal).
 8 pasang → saraf leher (servikal).
 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Nervus cranialis
 Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :
1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam
penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari
dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah
dan samping kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea,
kepekaan lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga
keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara,
menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
Nervus cranialis
Persarafan MS
Sistim saraf perifer
Saraf Otonom
 SSO meninggalkan korda spinalis dan
mempersarafi otot jantung dan polos
serta kelenjar.
 SSO involunter (tidak disadari)
 System saraf autonom dibagi menjadi
2 yaitu :
◦ Sistim saraf simpatis
◦ Sistim saraf parasimpatis
Sistem Saraf Otonom
◦ Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi
 jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi
jantung.
 arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
 otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
 Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan
penurunan sekrei bronkus
 Merangsang kelenjar keringat
◦ Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:
 Jantung : memperlambat kecepatan denyut
 Sal cerna : meningkatkan motilitas
 Sal nafas : konstriksi jalan nafas
Sistem Saraf Simpatis
 Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.
 Terletak di sebelah kiri-kanan tulang
belakang.
 Berpangkal pada medulla spinalis di
daerah leher dan di daerah pinggang
sehingga disebut juga saraf torakolumbar.
 Pra ganglion pendek.
 Praganglion → urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion.
 Post ganglion → urat saraf yang berada
pada ujung ganglion.
Sistim Saraf Parasimpatis
 Urat praganglionnya panjang karena
menempel pada organ yang dibantu.
 Berpangkal pada medulla oblongata.
 Kerjanya berlawanan dengan kerja
saraf simpatis.
 Terbagi menjadi dua bagian : saraf
otonom kranial ( saraf kranial III, VII,
IX, X) dan saraf otonom sakral
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PEMBULUH DARAH
DAN DARAH
 Membawa darah bersih (oksigen) kecuali
arteri pulmonalis
 Mempunyai dinding yang tebal
 Mempunyai jaringan yang elastis
 Katup hanya pada permulaan keluar dari
jantung
 Menunjukkan adanya tempat untuk
mendengarkan denyut jantung
ARTERI
 Pembuluh darah arteri yang terbesar
adalah Aorta ( yang keluar dari
ventrikel sinistra) dan arteri pulmonalis
(yang keluar dari ventrikel dekstra).
 Cabang dari arteri disebut Arteriola
yang selanjutnya menjadi kapiler.
 Membawa darah kotor (sisa
metabolisme dan CO2), kecuali vena
pulmonalis
 Mempunyai dinding yg tipis
 Jaringannya kurang elastis
 Mempunyai katup-katup sepanjang
jalan yang mengarah ke jantung
 Tidak menunjukkan adanya tempat
mendengar denyut jantung.
VENA
 Pembuluh darah vena yang
ukurannya besar adalah vena kava
dan vena pulmonalis.
 Cabang dari vena disebut venolus/
venula yang selanjutnya menjadi
kapiler.
 Disebut juga pembuluh rambut
 Terdiri dari sel-sel endotel
 Diameter kira-kira 0,008 mm
KAPILER
 Alat penghubung antara pembuluh
darah arteri dan vena
 Tempat terjadinya pertukaran zat-zat
antara darah dan cairan jaringan
 Mengambil hasil-hasil dari kelenjar
 Menyerap zat makanan yang terdapat
di usus
 Menyaring darah yang terdapat di
ginjal
FUNGSI KAPILER
 Tunika intima/ interna, lapisan dalam
yang mempunyai lapisan endotel dan
berhubungan dgn darah.
 Tunika media, lapisan tengah, terdiri
dari jaringan otot, sifatnya elastis dan
termasuk otot polos.
 Tunika adventisia/ eksterna, lapisan
luar, terdiri dari jaringan ikat yang
berguna menguatkan dinding arteri
LAPISAN PEMBULUH
DARAH
Pembuluh darah
Yang dibedakan Vena Arteri
Tempat Dekat permukaan
tubuh, tampak kebiru-
biruan
Agak ke dalam,
tersembunyi
Dinding pembuluh Tipis, tidak elastis Tebal, kuat dan elastis
Aliran darah Menuju ke jantung Dari jantung
denyut Tidak terasa Denyut terasa
katup Di sepanjang pembuluh
Hanya di satu tempat
dekat jantung
Jika terluka
Tidak memancar, hanya
menetes
Darah memancar ke
luar.
PERBEDAAN VENA, ARTERI
 Arteri
◦ Mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke
jaringan, untuk ini arteri mempunyai dinding yang tebal
dan kuat krn darah mengalir dengan cepat pada arteri.
 Arteriola
◦ Cabang kecil dari arteri. berfungsi sebagai kendali
darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler. Arteriol
mempunyai dinding otot yang kuat, mampu menutup
arteriol dan melakukan dilatasi beberapa kali lipat
FUNGSI SIRKULASI
 Kapiler
◦ Untuk pertukaran cairan, zat makanan elektrolit,
hormon dan bahan lainnya antara darah dan
cairan interstisial.
 Venula
◦ Mengumpulkan darah dari kapiler secara
bertahap, bergabung menjadi vena yang
semakin besar
 Vena
◦ Saluran penampung dan pengangkut darah dari
jaringan kembali ke jantung, karena tekanan
pada sistem vena sangat rendah.
 Darah adalah suatu jaringan tubuh yang
terdapat di dalam pembuluh darah, yang
warnanya merah (warna tergantung kadar O2
dan CO2).
 Karakteristik darah:
◦ Volume darah: 7 – 10% BB (5 Lt pada Dewasa
Normal)
◦ Komponen darah: Eritrosit, Leukosit, Trombosit
 40-45% Volume darah; Tersuspensi dalam
plasma darah
◦ PH darah : 7,37 – 7,45
◦ Temp : 38 ºc
◦ Viskositas lebih kental dari air dgn BJ 1,041 –
DARAH
 Sebagai alat angkut
 Sebagai pertahanan tubuh terhadap
serangan penyakit dan racun dgn
perantaraan leukosit dan antibodi
 Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
FUNGSI DARAH
 Sel-sel darah
◦ Eritrosit (sel darah merah)
◦ Leukosit (sel darah putih)
◦ Trombosit (sel pembeku darah).
 Plasma darah (cairan darah)
BAGIAN-BAGIAN DARAH
 Berbentuk cakram bikonkaf, tidak
berinti, dalam 1 mm3 terdapat 5 juta
buah sel darah merah.
 Membrannya sangat tipis sehingga
sangat mudah dilewati gas seperti O2
dan CO2. Eritrosit Tersusun terutama
oleh Hemoglobin (95%)
 Fungsi eritrosit adalah Transport O2,
Sistem Buffer (Berikatan dengan Ion
H).
ERITROSIT
Sel darah merah
 Produksi Eritrosit (Eritropoesis):
◦ Terjadi di sumsum tulang dan memerlukan
besi, Vit B12, asam folat, piridoksin (B6).
◦ Dipengaruhi oleh O2 dalam jaringan
◦ Masa hidup: 120 hari.
◦ Eritrosit tua dihancurkan di sistem
Retikuloendotelial (hati dan Limpa).
◦ Pemecahan Hb menghasilkan Bilirubin dan
Besi. Besi berikatan dengan Protein
(Transferin) dan diolah kembali menjadi Hb
baru
 Berfungsi untuk melindungi tubuh dari
invasi bakteri atau benda asing.
Mempunyai inti, Ukurannya besar dan
kemampuannya mengikat warna
 Dalam 1 mm3 terdapat 6000 – 9000
sel leukosit
LEUKOSIT
 1. Neutrofil
◦ Neutrofil mempunyai banyak lobus dihubungkan
filamen tipis material inti dinamakan leukosit
Polimorfonuklear (PMN), granula berwarna ungu
pucat
◦ Neutrofil muncul pada 1 jam pertama reaksi
peradangan dan berumur pendek (Infeksi Akut)
 2. Basofil
◦ Basofil adalah leukosit granula berwarna biru,
menyerap pewarna yang bersifat basa
JENIS LEUKOSIT
 3. Eosinofil
◦ Eosinofil adalah leukosit Granula berwarna
merah terang, menyerap pewarna yang bersifat
asam (eosin)
 4. Limfosit
◦ Limposit B dan T dihasilkan dari jaringan RES
dan kelenjar limfe
◦ Limfosit T fungsinya membunuh sel secara
langsung dengan mengeluarkan limfokin
◦ Limfosit B menghasilkan antibodi
 5. Monosit
◦ Monosit diproduksi sumsum tulang, merupakan
Leukosit terbesar dan berumur panjang (Infeksi
kronis) sehingga dapat berubah menjadi histiosit
jaringan seperti : sel kuffer di hati, makrofag
peritoneal, makrofag alveolar dll.
Sel darah putih
basofil
monosit
limfosit
neutrofil
eosinofil
 Diproduksi oleh sumsum tulang
menjadi megakariosit, tergantung
adanya trombopoetin.
 Berukuran 2 – 4 um, bentuk tidak
teratur, tidak punya inti, jumlahnya
selalu berubah sekitar 150.000 –
450.000 per mm3 darah. Berperan
untuk mengontrol perdarahan.
TROMBOSIT
PEMBULUH DARAH

More Related Content

What's hot

(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasanMoh. Wildan
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Anatomi fisiologi umum
Anatomi fisiologi umumAnatomi fisiologi umum
Anatomi fisiologi umumDirlan Aselole
 
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10EmirSyarif
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepalaasih gahayu
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiValny Majid
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterSeta Wicaksana
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafCatatan Medis
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMALena Setianingsih
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 

What's hot (20)

(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
 
Askep trauma kepala
Askep trauma kepalaAskep trauma kepala
Askep trauma kepala
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Anatomi fisiologi umum
Anatomi fisiologi umumAnatomi fisiologi umum
Anatomi fisiologi umum
 
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
Saraf cranial
Saraf cranialSaraf cranial
Saraf cranial
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
 
Pathway aneurisma
Pathway aneurisma Pathway aneurisma
Pathway aneurisma
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Nama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusiaNama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusia
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Woc stroke
Woc strokeWoc stroke
Woc stroke
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 

Similar to Anfis neurovaskuler

ANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptxANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptxsardiantidwitirta
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfhasrul10
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfAgathaHaselvin
 
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptxANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptxemelda27
 
1. anfis persyarafan.ppt
1. anfis persyarafan.ppt1. anfis persyarafan.ppt
1. anfis persyarafan.pptfiranasir1
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppttugas10
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptZoldyk09
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaMarwah Nur Azizah
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Agung Anggoro
 
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxsistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxFebriZuan
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSugeng Pamudji
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaDonna Dwipermana
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Kurnia Wati
 
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.pptJanieMraz
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 

Similar to Anfis neurovaskuler (20)

ANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptxANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF - Copy.pptx
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdf
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
 
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptxANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
 
1. anfis persyarafan.ppt
1. anfis persyarafan.ppt1. anfis persyarafan.ppt
1. anfis persyarafan.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
 
S. koord ok
S. koord okS. koord ok
S. koord ok
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
 
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxsistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada Manusia
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

Anfis neurovaskuler

  • 2. Pengertian  Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya.  Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf.
  • 3. Fungsi  Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: ◦ Pengatur / pengendali kerja organ tubuh, ◦ Pusat pengendali tanggapan, ◦ Alat komunikasi dengan dunia luar.
  • 5. Struktur sel saraf (neuron)  Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).  Dendrit berfungsi menangkap dan mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
  • 6. Jenis sel saraf  Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu: ◦ Unipolar neuron ◦ Bipolar neuron ◦ Interneuron ◦ Pyramidal cell ◦ Motor neuron
  • 7. Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan fungsi, yaitu:  Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen) ◦ Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.  Sel Saraf Motorik (saraf Eferen) ◦ Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.  Sel Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi ◦ Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
  • 8. Sistem saraf  Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu : 1. Sistem Saraf Pusat ◦ Otak ◦ Sumsum Tulang Belakang 2. Sistem Saraf Perifer/ tepi ◦ 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) ◦ 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) 3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar ◦ Susunan saraf simpatik ◦ Susunan saraf parasimpatik
  • 9. OTAK  Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu : ◦ Otak besar (Cerebrum) ◦ Otak kecil (Cerebellum) ◦ Otak tengah (Mesencephalon)
  • 10. Otak
  • 12.  Otak besar (Serebrum) ◦ Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar terletak di bagian depan otak. ◦ Terdiri atas :  Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.  Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.  Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.  Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
  • 13.  Otak kecil (Cerebellum) ◦ Berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh. ◦ Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang otak.
  • 14.  Otak Tengah (Mesensefalon) ◦ Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang). ◦ Di depan otak tengah (diencephalon)  Talamus (Pusat pengatur sensoris)  Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera makan, Keseimbangan cairan tubuh). Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks mata).
  • 15. Pelindung otak  TENGKORAK.  RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.  TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN). ◦ DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada tulang) ◦ ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan limfa) ◦ PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan otak, suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
  • 17. SUMSUM LANJUTAN (MEDULLA OBLONGATA).  Banyak mengandung ganglion otak.  Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
  • 18. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULLA SPINALIS)  Fungsi : (1) Penghubung impuls dari dan ke otak. (2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.  Di bagian dalam ada (1) akar dorsal yang mengandung neuron sensorik. (2) akar ventral yang mengandung neuron motorik.  Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi.
  • 20. Saraf Tepi (Saraf Perifer)  Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :  12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)  3 pasang saraf sensori.  5 pasang saraf motori.  4 pasang saraf gabungan.  31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).  8 pasang → saraf leher (servikal).  12 pasang → saraf punggung (Torakal).  5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).  5 pasang → saraf pinggul (Sakral).  1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
  • 21. Nervus cranialis  Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya : 1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman 2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan 3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar 4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan samping kanan kiri 5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan lidah dan gigi 6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping 7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan) 8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga keseimbangan 9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan 10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan 11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu 12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
  • 25. Saraf Otonom  SSO meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi otot jantung dan polos serta kelenjar.  SSO involunter (tidak disadari)  System saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu : ◦ Sistim saraf simpatis ◦ Sistim saraf parasimpatis
  • 26. Sistem Saraf Otonom ◦ Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi  jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung.  arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi  otot polos saluran cerna : penurunan motilitas  Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan penurunan sekrei bronkus  Merangsang kelenjar keringat ◦ Sistem saraf Parasimpatis mempersarafi:  Jantung : memperlambat kecepatan denyut  Sal cerna : meningkatkan motilitas  Sal nafas : konstriksi jalan nafas
  • 27. Sistem Saraf Simpatis  Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.  Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.  Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah pinggang sehingga disebut juga saraf torakolumbar.  Pra ganglion pendek.  Praganglion → urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion.  Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung ganglion.
  • 28. Sistim Saraf Parasimpatis  Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ yang dibantu.  Berpangkal pada medulla oblongata.  Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.  Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial ( saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sakral
  • 29. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
  • 30.  Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis  Mempunyai dinding yang tebal  Mempunyai jaringan yang elastis  Katup hanya pada permulaan keluar dari jantung  Menunjukkan adanya tempat untuk mendengarkan denyut jantung ARTERI
  • 31.  Pembuluh darah arteri yang terbesar adalah Aorta ( yang keluar dari ventrikel sinistra) dan arteri pulmonalis (yang keluar dari ventrikel dekstra).  Cabang dari arteri disebut Arteriola yang selanjutnya menjadi kapiler.
  • 32.  Membawa darah kotor (sisa metabolisme dan CO2), kecuali vena pulmonalis  Mempunyai dinding yg tipis  Jaringannya kurang elastis  Mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung  Tidak menunjukkan adanya tempat mendengar denyut jantung. VENA
  • 33.  Pembuluh darah vena yang ukurannya besar adalah vena kava dan vena pulmonalis.  Cabang dari vena disebut venolus/ venula yang selanjutnya menjadi kapiler.
  • 34.  Disebut juga pembuluh rambut  Terdiri dari sel-sel endotel  Diameter kira-kira 0,008 mm KAPILER
  • 35.  Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena  Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan  Mengambil hasil-hasil dari kelenjar  Menyerap zat makanan yang terdapat di usus  Menyaring darah yang terdapat di ginjal FUNGSI KAPILER
  • 36.  Tunika intima/ interna, lapisan dalam yang mempunyai lapisan endotel dan berhubungan dgn darah.  Tunika media, lapisan tengah, terdiri dari jaringan otot, sifatnya elastis dan termasuk otot polos.  Tunika adventisia/ eksterna, lapisan luar, terdiri dari jaringan ikat yang berguna menguatkan dinding arteri LAPISAN PEMBULUH DARAH
  • 38. Yang dibedakan Vena Arteri Tempat Dekat permukaan tubuh, tampak kebiru- biruan Agak ke dalam, tersembunyi Dinding pembuluh Tipis, tidak elastis Tebal, kuat dan elastis Aliran darah Menuju ke jantung Dari jantung denyut Tidak terasa Denyut terasa katup Di sepanjang pembuluh Hanya di satu tempat dekat jantung Jika terluka Tidak memancar, hanya menetes Darah memancar ke luar. PERBEDAAN VENA, ARTERI
  • 39.  Arteri ◦ Mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, untuk ini arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat krn darah mengalir dengan cepat pada arteri.  Arteriola ◦ Cabang kecil dari arteri. berfungsi sebagai kendali darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler. Arteriol mempunyai dinding otot yang kuat, mampu menutup arteriol dan melakukan dilatasi beberapa kali lipat FUNGSI SIRKULASI
  • 40.  Kapiler ◦ Untuk pertukaran cairan, zat makanan elektrolit, hormon dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.  Venula ◦ Mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap, bergabung menjadi vena yang semakin besar
  • 41.  Vena ◦ Saluran penampung dan pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung, karena tekanan pada sistem vena sangat rendah.
  • 42.  Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah, yang warnanya merah (warna tergantung kadar O2 dan CO2).  Karakteristik darah: ◦ Volume darah: 7 – 10% BB (5 Lt pada Dewasa Normal) ◦ Komponen darah: Eritrosit, Leukosit, Trombosit  40-45% Volume darah; Tersuspensi dalam plasma darah ◦ PH darah : 7,37 – 7,45 ◦ Temp : 38 ºc ◦ Viskositas lebih kental dari air dgn BJ 1,041 – DARAH
  • 43.  Sebagai alat angkut  Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dgn perantaraan leukosit dan antibodi  Menyebarkan panas ke seluruh tubuh FUNGSI DARAH
  • 44.  Sel-sel darah ◦ Eritrosit (sel darah merah) ◦ Leukosit (sel darah putih) ◦ Trombosit (sel pembeku darah).  Plasma darah (cairan darah) BAGIAN-BAGIAN DARAH
  • 45.  Berbentuk cakram bikonkaf, tidak berinti, dalam 1 mm3 terdapat 5 juta buah sel darah merah.  Membrannya sangat tipis sehingga sangat mudah dilewati gas seperti O2 dan CO2. Eritrosit Tersusun terutama oleh Hemoglobin (95%)  Fungsi eritrosit adalah Transport O2, Sistem Buffer (Berikatan dengan Ion H). ERITROSIT
  • 47.  Produksi Eritrosit (Eritropoesis): ◦ Terjadi di sumsum tulang dan memerlukan besi, Vit B12, asam folat, piridoksin (B6). ◦ Dipengaruhi oleh O2 dalam jaringan ◦ Masa hidup: 120 hari. ◦ Eritrosit tua dihancurkan di sistem Retikuloendotelial (hati dan Limpa). ◦ Pemecahan Hb menghasilkan Bilirubin dan Besi. Besi berikatan dengan Protein (Transferin) dan diolah kembali menjadi Hb baru
  • 48.  Berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi bakteri atau benda asing. Mempunyai inti, Ukurannya besar dan kemampuannya mengikat warna  Dalam 1 mm3 terdapat 6000 – 9000 sel leukosit LEUKOSIT
  • 49.  1. Neutrofil ◦ Neutrofil mempunyai banyak lobus dihubungkan filamen tipis material inti dinamakan leukosit Polimorfonuklear (PMN), granula berwarna ungu pucat ◦ Neutrofil muncul pada 1 jam pertama reaksi peradangan dan berumur pendek (Infeksi Akut)  2. Basofil ◦ Basofil adalah leukosit granula berwarna biru, menyerap pewarna yang bersifat basa JENIS LEUKOSIT
  • 50.  3. Eosinofil ◦ Eosinofil adalah leukosit Granula berwarna merah terang, menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin)  4. Limfosit ◦ Limposit B dan T dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe ◦ Limfosit T fungsinya membunuh sel secara langsung dengan mengeluarkan limfokin ◦ Limfosit B menghasilkan antibodi
  • 51.  5. Monosit ◦ Monosit diproduksi sumsum tulang, merupakan Leukosit terbesar dan berumur panjang (Infeksi kronis) sehingga dapat berubah menjadi histiosit jaringan seperti : sel kuffer di hati, makrofag peritoneal, makrofag alveolar dll.
  • 53.  Diproduksi oleh sumsum tulang menjadi megakariosit, tergantung adanya trombopoetin.  Berukuran 2 – 4 um, bentuk tidak teratur, tidak punya inti, jumlahnya selalu berubah sekitar 150.000 – 450.000 per mm3 darah. Berperan untuk mengontrol perdarahan. TROMBOSIT
  • 54.
  • 55.
  • 56.