SlideShare a Scribd company logo
TUGAS INDIVIDU
SISTEM OPERASI
NAMA : SAMUEL BOSAWER
NPM : 16 411 045
KELAS : A
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
2017
A. MENDETEKSI DEADLOCK
Jika sistem tidak menyediakan algoritma mencegah deadlock dan menghindari
deadlock, maka terjadi deadlock. Pada lingkungan ini sistem harus menyediakan :
 Algoritma yang menguji state sistem untuk menentukan apakah deadlock
telah terjadi.
 Algoritma untuk memperbaiki dari deadlock.
1. Satu Anggota untuk Setiap Tipe Sumber Daya
Jika semua sumber daya hanya mempunyai satu anggota, kita dapat menentukan
algoritma mendeteksi deadlock menggunakan bentuk resource allocation graph yang
disebut wait-for graph.
Garis dari Pi ® Pj pada wait-for graph menandakan bahwa proses Pi menunggu
Pj melepaskan sumber daya yang dibutuhkan Pi. Garis Pi ® Pj terdapat pada wait-for
graph jika dan anya jika resource allocation graph berisi dua garis Pi ® Rq dan Rq ® Pj
untuk beberapa sumber daya Rq seperti Gambar 6-7.
Secara periodik sistem menggunakan algoritma yang mencari siklus pada graph.
Algoritma untuk mendeteksi siklus pada graph membutuhkan operasi n2 dimana n adalah
jumlah titik pada graph.
Gambar : (a) Resource allocation graph (b) Wait-for graph
2. Beberapa Anggota untuk Setiap Tipe Sumber Daya
Untuk Tipe sumber daya yang mempunyai beberapa anggota digunakan algoritma
yang sejenis dengan algoritma Banker dengan struktur daya seperti di bawah ini :
 Available : vector panjang m menandakan jumlah sumber daya yang tersedia
untuk setiap tipe sumber daya.
 Allocation : matrik n x m yang mendefinisikan jumlah sumber daya untuk setiap
tipe sumber daya yang sedang dialokasikan untuk setiap proses.
 Request : matrik n x m yang mendefinisikan permintaan setiap proses. Jika
Request [I, j] = k, maka proses Pi meminta k anggota tipe sumber daya Rj.
Algoritma mendeteksi deadlock mempunyai urutan berikut :
1. Work dan Finish adalah vektor panjang m dan n. Inisialisasi Work = Available.
Untuk i = 1, 2, …, n, jika Allocationi ¹ 0, maka Finish[i] = false; sebaliknya Finish[i]
= true.
2. Cari indeks i yang memenuhi kondisi berikut :
(a) Finish[i] == false
(b) Requesti £ Work
Jika tidak terdapat i ke langkah 4.
3. Work = Work + Allocationi
Finish[i] = true
Ke langkah 2.
4. Jika Finish[i] == false, untuk beberapa i, 1 £ i £ n, maka sistem berada pada state
deadlock state. Jika Finish[i] == false, maka Pi deadlock
Algoritma ini memerlukan operasi O(m x n2) untuk mendeteksi apakah sistem
berada pada state deadlock.
Untuk menggambarkan algoritma deteksi, misalnya sistem terdapat 5 proses P0
sampai P4 dan 3 tipe sumber daya A, B dan C. Tipe sumber daya A mempunyai 7
anggota, tipe sumber daya B mempunyai 2 anggota dan tipe sumber daya C
mempunyai
6 anggota. Pada waktu T0, state sumber daya yang dialokasikan adalah :
Sistem tidak berada pada state deadlock karena urutan <P0, P2, P3, P1, P4>
menghasilkan Finish[i] = true untuk semua i.
Sistem sekarang berada pada state deadlock. Meskipun proses P0 dapat membawa
sumber daya, jumlah sumber daya yang tersedia tidak dapat memenuhi permintaan proses
lain. Sehingga terjadi deadlock pada proses P1, P2, P3 dan P4.
3. Penggunaan Algoritma Deteksi
Untuk menjawab kapan dan berapa sering menggunakan algoritma deteksi, hal
ini tergantung pada :
 Seberapa sering terjadi deadlock.
 Berapa proses yang perlu dilakukan roll back.
Jika algoritma deteksi digunakan, terdapat beberapa siklus pada graph, hal ini
tidak dapat mengetahui berapa proses yang deadlock yang menyebabkan deadlock.
B. PERBAIKAN DARI DEADLOCK
Terdapat dua pilihan untuk membebaskan deadlock. Satu solusi sederhana adalah dengan
menghentikan satu atau beberapa proses untuk membebaskan kondisi menunggu sirkular.
Pilihan kedua adalah menunda beberapa sumber daya dari satu atau lebih proses yang
deadlock
A. Terminasi Proses
Untuk memperbaiki deadlock dengan terminasi proses, dapat diguankan salah satu
dari dua metode di bawah ini :
 Menghentikan (abort) semua proses yang deadlock
 Menghentikan satu proses setiap waktu sampai siklus deadlock hilang.
Untuk menentukan urutan proses yang harus dihentikan ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan :
 Prioritas proses.
 Berapa lama proses dijalankan dan berapa lama lagi selesai.
 Sumber daya yang digunakan proses.
 Sumber daya proses yang diperlukan untuk menyelesaikan task.
 Berapa proses yang perlu diterminasi.
 Apakah proses interaktif atau batch.
B. Menunda Sumber Daya
Untuk menghilangkan deadlock dengan menunda sumber daya, sumber daya dari
proses harus ditunda dan memberikan sumber daya tersebut ke proses lain sampai siklus
deadlock hilang.
Jika penundaan dibutuhkan untuk menghilangkan deadlock, terdapat tiga hal
yang perlu diperhatikan :
 Pilihlah korban (sumber daya) yang mempunyai biaya minimal.
 Lakukan rollback yaitu memulai kembali (restart) proses pada state yang aman.
 Harus dijamin starvation tidak akan terjadi karena kemungkinan beberapa proses
selalu terpilih sebagai korban termasuk jumlah rollback sebagai faktor biaya
C. METODE KOMBINASI MENANGANI DEADLOCK
Untuk menangani deadlock dilakukan kombinasi dari tiga algoritma dasar yaitu
mencegah deadlock, menghindari deadlock dan mendeteksi deadlock. Kombinasi ketiga
algoritma ini memungkinkan penggunaan yang optimal untuk setiap sumber daya pada
sistem.

More Related Content

What's hot

Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
laurensius08
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Nerossi Jonathan
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
ahmad haidaroh
 
Pengenalan scilab
Pengenalan scilabPengenalan scilab
Pengenalan scilab
buangan1
 
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)
Ajeng Savitri
 
Modul 5 Metode Inferensi dan Penalaran
Modul 5   Metode Inferensi dan PenalaranModul 5   Metode Inferensi dan Penalaran
Modul 5 Metode Inferensi dan Penalaran
ahmad haidaroh
 
Contoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeContoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman Code
Albertus H.
 
6. metode inferensi
6. metode inferensi6. metode inferensi
6. metode inferensi
eman02
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Nabil Muhammad Firdaus
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
rukmono budi utomo
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
Sherly Uda
 
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas AlgoritmaAnalisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Adam Mukharil Bachtiar
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
DEDE IRYAWAN
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Memory
MemoryMemory
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
Rakhmi Khalida, M.M.S.I
 
Efisiensi algoritma
Efisiensi algoritmaEfisiensi algoritma
Efisiensi algoritma
Icha Dicaprio
 
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutanPertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Endang Retnoningsih
 

What's hot (20)

Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Desain Top Down
Desain Top DownDesain Top Down
Desain Top Down
 
Pengenalan scilab
Pengenalan scilabPengenalan scilab
Pengenalan scilab
 
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)
 
Modul 5 Metode Inferensi dan Penalaran
Modul 5   Metode Inferensi dan PenalaranModul 5   Metode Inferensi dan Penalaran
Modul 5 Metode Inferensi dan Penalaran
 
Contoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeContoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman Code
 
6. metode inferensi
6. metode inferensi6. metode inferensi
6. metode inferensi
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas AlgoritmaAnalisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
Analisis Algoritma - Pengantar Kompleksitas Algoritma
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Memory
MemoryMemory
Memory
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Efisiensi algoritma
Efisiensi algoritmaEfisiensi algoritma
Efisiensi algoritma
 
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutanPertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
 

Similar to Sistem Operasi _ Mendeteksi deadlock

Slide3 manajemen proses
Slide3 manajemen prosesSlide3 manajemen proses
Slide3 manajemen prosesHz Tena
 
Sri Handayani - Deadlock
Sri Handayani  - DeadlockSri Handayani  - Deadlock
Sri Handayani - Deadlock
belajarkomputer
 
Deadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdf
Deadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdfDeadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdf
Deadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdf
ARYAPUTRAABSHARI
 
Yogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - DeadlockYogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - Deadlock
belajarkomputer
 
Yogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - DeadlockYogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - Deadlock
belajarkomputer
 
MF427_10_172043.ppt
MF427_10_172043.pptMF427_10_172043.ppt
MF427_10_172043.ppt
AdanImam1
 
Taofik Hidayat Ilham - Deadlock
Taofik Hidayat Ilham - DeadlockTaofik Hidayat Ilham - Deadlock
Taofik Hidayat Ilham - Deadlock
belajarkomputer
 
Santi Yuliana - Deadlock
Santi Yuliana - DeadlockSanti Yuliana - Deadlock
Santi Yuliana - Deadlock
belajarkomputer
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
Deadlock
eddie Ismantoe
 
6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)
6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)
6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)
Novian Anggis
 
Tugas terdistribusi
Tugas terdistribusiTugas terdistribusi
Tugas terdistribusi
Ervina Yudhistira
 
Nurrohmah - Sinkronisasi Proses
Nurrohmah - Sinkronisasi ProsesNurrohmah - Sinkronisasi Proses
Nurrohmah - Sinkronisasi Proses
belajarkomputer
 
Process mining with alpha++ algorithm
Process mining with alpha++ algorithmProcess mining with alpha++ algorithm
Process mining with alpha++ algorithm
Fadlika Dita Nurjanto
 
Sinkronisasi
SinkronisasiSinkronisasi
Sinkronisasi
eddie Ismantoe
 
7 deadlock uplod
7 deadlock uplod7 deadlock uplod
7 deadlock uplod
Setia Juli Irzal Ismail
 
Deadlock rahmawati
Deadlock   rahmawatiDeadlock   rahmawati
Deadlock rahmawati
sarman yahya
 
Deadlock kelompok 3
Deadlock   kelompok 3Deadlock   kelompok 3
Deadlock kelompok 3
afifahzahra10
 

Similar to Sistem Operasi _ Mendeteksi deadlock (20)

Slide3 manajemen proses
Slide3 manajemen prosesSlide3 manajemen proses
Slide3 manajemen proses
 
Sri Handayani - Deadlock
Sri Handayani  - DeadlockSri Handayani  - Deadlock
Sri Handayani - Deadlock
 
Deadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdf
Deadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdfDeadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdf
Deadlock_Arya Putra Abshari (210209501101) PTIK C 2021.pdf
 
Yogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - DeadlockYogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - Deadlock
 
Yogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - DeadlockYogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - Deadlock
 
MF427_10_172043.ppt
MF427_10_172043.pptMF427_10_172043.ppt
MF427_10_172043.ppt
 
Taofik Hidayat Ilham - Deadlock
Taofik Hidayat Ilham - DeadlockTaofik Hidayat Ilham - Deadlock
Taofik Hidayat Ilham - Deadlock
 
Santi Yuliana - Deadlock
Santi Yuliana - DeadlockSanti Yuliana - Deadlock
Santi Yuliana - Deadlock
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
Deadlock
 
6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)
6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)
6. Konkurensi_deadlock & starvation (pert 9 & 10)
 
Tugas terdistribusi
Tugas terdistribusiTugas terdistribusi
Tugas terdistribusi
 
Nurrohmah - Sinkronisasi Proses
Nurrohmah - Sinkronisasi ProsesNurrohmah - Sinkronisasi Proses
Nurrohmah - Sinkronisasi Proses
 
Process mining with alpha++ algorithm
Process mining with alpha++ algorithmProcess mining with alpha++ algorithm
Process mining with alpha++ algorithm
 
Sinkronisasi
SinkronisasiSinkronisasi
Sinkronisasi
 
7 deadlock uplod
7 deadlock uplod7 deadlock uplod
7 deadlock uplod
 
Deadlock rahmawati
Deadlock   rahmawatiDeadlock   rahmawati
Deadlock rahmawati
 
Pert.6 deadlock lanjutan
Pert.6 deadlock lanjutanPert.6 deadlock lanjutan
Pert.6 deadlock lanjutan
 
Os ppt.7
Os ppt.7Os ppt.7
Os ppt.7
 
Deadlock kelompok 3
Deadlock   kelompok 3Deadlock   kelompok 3
Deadlock kelompok 3
 
Pertemuan 6 rev 310108_ok
Pertemuan 6 rev 310108_okPertemuan 6 rev 310108_ok
Pertemuan 6 rev 310108_ok
 

Recently uploaded

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 

Recently uploaded (8)

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 

Sistem Operasi _ Mendeteksi deadlock

  • 1. TUGAS INDIVIDU SISTEM OPERASI NAMA : SAMUEL BOSAWER NPM : 16 411 045 KELAS : A PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA 2017
  • 2. A. MENDETEKSI DEADLOCK Jika sistem tidak menyediakan algoritma mencegah deadlock dan menghindari deadlock, maka terjadi deadlock. Pada lingkungan ini sistem harus menyediakan :  Algoritma yang menguji state sistem untuk menentukan apakah deadlock telah terjadi.  Algoritma untuk memperbaiki dari deadlock. 1. Satu Anggota untuk Setiap Tipe Sumber Daya Jika semua sumber daya hanya mempunyai satu anggota, kita dapat menentukan algoritma mendeteksi deadlock menggunakan bentuk resource allocation graph yang disebut wait-for graph. Garis dari Pi ® Pj pada wait-for graph menandakan bahwa proses Pi menunggu Pj melepaskan sumber daya yang dibutuhkan Pi. Garis Pi ® Pj terdapat pada wait-for graph jika dan anya jika resource allocation graph berisi dua garis Pi ® Rq dan Rq ® Pj untuk beberapa sumber daya Rq seperti Gambar 6-7. Secara periodik sistem menggunakan algoritma yang mencari siklus pada graph. Algoritma untuk mendeteksi siklus pada graph membutuhkan operasi n2 dimana n adalah jumlah titik pada graph. Gambar : (a) Resource allocation graph (b) Wait-for graph 2. Beberapa Anggota untuk Setiap Tipe Sumber Daya Untuk Tipe sumber daya yang mempunyai beberapa anggota digunakan algoritma yang sejenis dengan algoritma Banker dengan struktur daya seperti di bawah ini :  Available : vector panjang m menandakan jumlah sumber daya yang tersedia untuk setiap tipe sumber daya.  Allocation : matrik n x m yang mendefinisikan jumlah sumber daya untuk setiap tipe sumber daya yang sedang dialokasikan untuk setiap proses.  Request : matrik n x m yang mendefinisikan permintaan setiap proses. Jika Request [I, j] = k, maka proses Pi meminta k anggota tipe sumber daya Rj.
  • 3. Algoritma mendeteksi deadlock mempunyai urutan berikut : 1. Work dan Finish adalah vektor panjang m dan n. Inisialisasi Work = Available. Untuk i = 1, 2, …, n, jika Allocationi ¹ 0, maka Finish[i] = false; sebaliknya Finish[i] = true. 2. Cari indeks i yang memenuhi kondisi berikut : (a) Finish[i] == false (b) Requesti £ Work Jika tidak terdapat i ke langkah 4. 3. Work = Work + Allocationi Finish[i] = true Ke langkah 2. 4. Jika Finish[i] == false, untuk beberapa i, 1 £ i £ n, maka sistem berada pada state deadlock state. Jika Finish[i] == false, maka Pi deadlock Algoritma ini memerlukan operasi O(m x n2) untuk mendeteksi apakah sistem berada pada state deadlock. Untuk menggambarkan algoritma deteksi, misalnya sistem terdapat 5 proses P0 sampai P4 dan 3 tipe sumber daya A, B dan C. Tipe sumber daya A mempunyai 7 anggota, tipe sumber daya B mempunyai 2 anggota dan tipe sumber daya C mempunyai 6 anggota. Pada waktu T0, state sumber daya yang dialokasikan adalah : Sistem tidak berada pada state deadlock karena urutan <P0, P2, P3, P1, P4> menghasilkan Finish[i] = true untuk semua i. Sistem sekarang berada pada state deadlock. Meskipun proses P0 dapat membawa sumber daya, jumlah sumber daya yang tersedia tidak dapat memenuhi permintaan proses lain. Sehingga terjadi deadlock pada proses P1, P2, P3 dan P4.
  • 4. 3. Penggunaan Algoritma Deteksi Untuk menjawab kapan dan berapa sering menggunakan algoritma deteksi, hal ini tergantung pada :  Seberapa sering terjadi deadlock.  Berapa proses yang perlu dilakukan roll back. Jika algoritma deteksi digunakan, terdapat beberapa siklus pada graph, hal ini tidak dapat mengetahui berapa proses yang deadlock yang menyebabkan deadlock. B. PERBAIKAN DARI DEADLOCK Terdapat dua pilihan untuk membebaskan deadlock. Satu solusi sederhana adalah dengan menghentikan satu atau beberapa proses untuk membebaskan kondisi menunggu sirkular. Pilihan kedua adalah menunda beberapa sumber daya dari satu atau lebih proses yang deadlock A. Terminasi Proses Untuk memperbaiki deadlock dengan terminasi proses, dapat diguankan salah satu dari dua metode di bawah ini :  Menghentikan (abort) semua proses yang deadlock  Menghentikan satu proses setiap waktu sampai siklus deadlock hilang. Untuk menentukan urutan proses yang harus dihentikan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan :  Prioritas proses.  Berapa lama proses dijalankan dan berapa lama lagi selesai.  Sumber daya yang digunakan proses.  Sumber daya proses yang diperlukan untuk menyelesaikan task.  Berapa proses yang perlu diterminasi.  Apakah proses interaktif atau batch. B. Menunda Sumber Daya Untuk menghilangkan deadlock dengan menunda sumber daya, sumber daya dari proses harus ditunda dan memberikan sumber daya tersebut ke proses lain sampai siklus deadlock hilang. Jika penundaan dibutuhkan untuk menghilangkan deadlock, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan :  Pilihlah korban (sumber daya) yang mempunyai biaya minimal.  Lakukan rollback yaitu memulai kembali (restart) proses pada state yang aman.  Harus dijamin starvation tidak akan terjadi karena kemungkinan beberapa proses selalu terpilih sebagai korban termasuk jumlah rollback sebagai faktor biaya C. METODE KOMBINASI MENANGANI DEADLOCK Untuk menangani deadlock dilakukan kombinasi dari tiga algoritma dasar yaitu mencegah deadlock, menghindari deadlock dan mendeteksi deadlock. Kombinasi ketiga algoritma ini memungkinkan penggunaan yang optimal untuk setiap sumber daya pada sistem.