SlideShare a Scribd company logo
1 of 106
Salah satu ciri dari makhluk hidup
adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan
bergerak bila aka impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau seluruh
bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia
dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat
mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan
hewan menggunakan alat gerak yang
tersusun dalam sistem gerak.
Sistem Gerak terdiri dari 3, yaitu
tulang, sendi, dan otot. Ketiganya
bekerja sama membentuk sistem
gerak. Sistem geraklah yg memberi
bentuk tubuh, sebagai alat gerak,
jalan, dan berlari serta melakukan
aktifitas lainnya.
Alat-alat gerak yang digunakan
pada manusia dan hewan ada 2
macam yaitu alat gerak pasif berupa
tulang dan alat gerak aktif berupa
otot. Kedua alat gerak ini akan
bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk
suatu sistem yang disebut sistem
gerak.
Yaitu rangka yang terdapat di
luar tubuh makhluk hidup. Skeleton
jenis ini terdapat hampir di semua
jenis Invertebarta tingkat rendah
kecuali Protozoa, Invertebrata
tingkat tinggi kecuali Phyllum
Mollusca, Class Chepalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
Yaitu rangka yang terdapat di
dalam tubuh makhluk hidup.
Skeleton jenis ini terdapat pada
seluruh Vertebrata, Class Pisces,
Amphia, Reptilia, Aves dan
Mammalia (PARAM) kecuali
Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu.
Selain itu terdapat juga di pada
hewan Invertebrata Phyllum
Mollusca, Class Cephalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
Rangka tubuh yaitu tulang-
tulang yang menyusun tubuh kita
menjadi suatu rangka.
Fungsi rangka, yaitu :
a. Memberi bentuk tubuh
   Contoh : Tulang tengkorak
b. Menegakkan tubuh
   Contoh : Tulang kaki
Tulang dapat dibedakan berdasarkan
jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik
yaitu :
1. Tulang rawan/tulang muda/cartilago
     Cartilago berfungsi untuk melindungi
   bagian ujung epifise tulang. Terutama
   dalam proses osifikasi/penulangan.
   Cartilago banyak banyak dijumpai pada
   masa bayi terutama pada saat proses
   perkembangan embrio menjadi fetus.
   Pembentukan rangka fetus di dominasi
   oleh cartilago.
a. Cartilago Hialin
        Cartilago ini memiliki kandungan matriks
    homogen yang kaya akan serabut kolagen,
    transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat
    lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat
    dijumpai pada organ permukaan persendian,
    tulang iga dan pada saluran respirasi terutama
    dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
        Cartilago ini memiliki kandungan matriks
    berupa berkas-berkas serabut kolagen.
    Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat
    dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada
    tulang tempurung lutut (tendon dan
    ligamentum) dan tulang gelang panggul.
Cartilago ini memiliki kandungan
matriks berupa serabut elastic berwarna
kuning yang bercabang-cabang. Bersifat
lentur/elastic dan tidakakan berubah
menjadi tulang sejati bila manusia
beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada
ujung hidung/cuping, saluran
eustachius (pada telinga bagian
tengah) dan daun telinga.
Osteon berfungsi :
-Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
-Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk melalui proses :
Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang
muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi
dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat
perekat kolagen sehingga akan membuat tulang
sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat
tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan
matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium
dan fosfor (phosphate), hal inilah yang
membuat osteon menjadi keras.
Tulang tengkorak adalah tulang
pembentuk kepala. Didalam tengkorak
terdapat mata, otak, dan organ lainnya
yang terlindung oleh tulang-tulang
tengkorak tersebut. Tulang tengkorak
tersusun atas tulang pipi, tulang rahang
tulang mata, tulang hidung, tulang dahi,
tulang ubun-ubun tulang pelipis, dan
tulang baji.
Tulang anggota badan tersusun
oleh tulang belakang, tulang dada,
tulang rusuk, dan gelang panggul.
Tulang anggota badan berfungsi
untuk melindungi organ-organ
dalam yang lunak, seperti jantung,
paru-paru,ginjal, dan organ lainnya.
Tulang belakang
tersusun atas ruas-ruas
tulang yang f leksibel,
tetapi kuat. Tulang
belakang tersiri atas 33
tuas, yaitu 7 ruas tulang
leher, 12 ruas tulang
punggung, 5 rusas tulang
pinggang, 5 ruas tulang
kelangkang (Sakrum),
dan 4 ruas tulang ekor.
tulang dada terletak dekat
tulang rusuk atau lebih tepatny di
tengah-tengah dada. Tulang dada
terdiri atas bagian hulu, badan, dan
taju pedang.
Tulang rusuk pada manusia
terdiri atas 24 buah atau 12 pasang.
Tulang rusuk manusia memiliki
fungsi sebagai pelindung organ-
organ dalam, seperti jantung, dan
paru-paru. Tulang rusuk manusia,
terdiri atas 7 pasang tulang rusuk
sejati, tiga pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang.
Tulang panggul
atau gelang panggul
terletak di ujung
bawah tulang
belakang. Gelang
panggul terdiri atas 2
tulang usus (Ilium), 2
tulang kemaluan
(Ischium), dan 2
tulang duduk (Pubis).
Tulang Anggota gerak pada
manusia terdiri atas tulang anggota
gerak bagian atas (tangan) dan
tulang anggota gerak bagian bawah
(kaki). Masing-masing tulang
tersebut tersusun oleh beberapa
tulang.
     Tulang anggota gerak bagian
atas atau tangan terbentuk dari
tulang lengan atas (humerus),
Tulang tidaklah padat benar. Di
bagian tengah tulang rongga yang berisi
sumsum. Pada tulang yang ukurannya
besar, misalnya tulang kaki sapi atau
tulang kaki kambing.
Tulang dapat tumbuh dan memanjang,
karena dibagian ujung-ujung tulang
terjadi pembentukan sel-sel tulang
baru. Pada saat yang bersamaan tulang
juga tumbuh melebar dan menebal.
Secara umum tulang dibedakan
menjadi tulang keras dan tulang rawan
atau disebut juga kartilago. Kedua jenis
tulang itu berbeda dalam hal
penyusunannya.
     Tulang keras tersusun atas campuran
antara kalsium dan kolagen, sedangkan
tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang
rawan yang sifatnya kenyal dan lentur.
Contoh tulang keras, yaitu tulang
tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki.
Contoh tulang rawan adalah tulang
hidung dan tulang telinga
Tulang-tulang yang menyusun
tubuh kita sangat banyak
jumlahnya. Berdasarkan bentuknya,
tulang penyusun tubuh kita dapat
diedakan menjadi 4 jenis, yaitu
tulang pipa, tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang tidak beraturan.
Tulang ini pada umumnya
berbentuk tabung, berongga dan
memanjang. Pada kedua bagian
ujungnya terjadi perluasan tulang.
Fungsi dari perluasan ini untuk
berhubungan dengan tulang yang
lain. Pada rongga tulang ini berisi
sumsum kuning dan lemak.
Tulang pendek memiliki bentuk
sesuia dengan namanya berbentuk
pendek. Tulang ini bersifat ringan
dan kuat. Meskipun tulang ini
pendek, tulang ini mampu menahan
beban yang cukup berat.
Contohnya adalah tulang
pergelangan tangan,telapak tangan,
dan telapak kaki.
Tulang ini memiliki bentuk
pipih seperti pelat/gepeng. Contoh
dari tulang pipih adalah tulang
penyusun tengkorak, tulang rusuk,
dan tulang dada.
Tulang jenis ini merupakan
gabungan dari berbagai bentuk
tulang. Contohnya adalah tulang
wajah dan tulang yang terdapat pada
ruas-ruas tulang belakang.
A. Tulang Tengkorak :
1)   Tulang dahi              =   1 buah
2)    Tulang ubun-ubun        =   2 buah
3)    Tulang kepalabelakang   =   1 buah
4)    Tulang pelipis          =   2 buah
5)    Tulang baji             =   2 buah
6)    Tulang tapis            =   2 buah
7)    Tulang mata             =   2 buah
8)    Tulang air mata         =   2 buah
9)    Tulang rongga mata      =   2 buah
10) Tulang pipi               =   2 buah
11) Tulang hidung          =   2 buah
12) Tulang rahang atas     =   2 buah
13) Tulang rahang bawah    =   2 buah
14) Tulang langit-langit   =   2 buah
15) Tulang pangkal lidah   =   1 buah
B. Tulang Pendengaran :
1)   Tulang martil         = 2 buah
2)   Tulang landasan       = 2 buah
3)   Tulang sanggurdi      = 2 buah
1)   Tulang leher         = 7 ruas
2)   Tulang punggung      = 12 ruas
3)   Tulang pinggang      = 5 ruas
4)   Tulang kelangkang    = 5 buah
5)   Tulang ekor          = 4 ruas (menyatu)
D. Tulang dada :
1)   Tulang dada bagian hulu    = 1 buah
2)   Tulang dada bagian badan = 1 buah
3)   Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
1)   Tulang rusuk sejati      = 7 pasang
2)    Tulang rusuk palsu      = 3 pasang
3)    Tulang rusuk melayang   = 2 pasang
F. Tulang gelang bahu :
1)   Tulang selangka          = 2 buah
2)    Tulang belikat          = 2 buah
G. Tulang gelang panggul :
1)   Tulang usus              = 2 buah
2)    Tulang duduk            = 2 buah
3)    Tulang kemaluan         = 2 buah
A. Tulang pergerakan atas :
1)     Tulang lengan atas      = 2 buah
2)     Tulang pengumpil        = 2 buah
3)     Tulang hasta            = 2 buah
4)     Tulang pergelangan tangan= 2 x 8 buah
5)     Tulang telapak tangan   = 2 x 5 buah
6)     Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
B. Tulang pergerakan bawah :
1)     Tulang paha               =   2 buah
2)     Tulang tempurung lutut    =   2 buah
3)     Tulang betis              =   2 buah
4)     Tulang kering             =   2 buah
5)     Tulang pergelangan kaki   =   2 x 7 ruas
6)     Tulang telapak kaki       =   2 x 5 buah
7)     Tulang ruas jari kaki     =   2 x 14 ruas
Pada kerangka tubuh manusia
terdapat kurang lebih 200 tulang
yang saling berhubungan. Hubungan
antar tulang disebut sendi atau
artikulasi. Pada sistem gerak
manusia, persendian mempunyai
peranan penting dalam proses
terjadinya gerak.
Artikulasi dapat dibedakan menjadi:
Disebut juga dengan sendi mati.
    Yaitu hubungan antara 2 tulang
yang tidak dapat digerakkan sama
sekali. Artikulasi ini tidak memiliki
celah sendi dan dihubungkan
dengan jaringan serabut. Dijumpai
pada hubungan tulang pada tulang-
tulang tengkorak yang disebut
sutura/suture.
Disebut juga dengan sendi kaku.
    Yaitu hubungan antara 2
tulang yang dapat digerakkan secara
terbatas. Artikulasi ini dihubungkan
dengan cartilago. Dijumpai pada
hubungan ruas-ruas tulang
belakang, tulang rusuk dengan
tulang belakang.
Disebut juga dengan sendi hidup.
    Yaitu hubungan antara 2
tulang yang dapat digerakkan
secara leluasa atau tidak terbatas.
Untuk melindungi bagian ujung-
ujung tulang sendi, di daerah
persendian terdapat rongga yang
berisi minyak sendi/cairan synovial
yang berfunggsi sebagai pelumas
sendi.
Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan hanya
satu arah saja. Dijumpai pada
hubungan tulang Humerus dengan
Ulna dan Radius/sendi pada siku,
hubungan antar Femur dengan Tibia
dan Fibula/sendi pada lutut.
Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan kedua
arah. Dijumpai pada hubungan
antara Carpal dengan Metacarpal,
sendi pada tulang ibu jari.
Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan salah satu
tulang berputar terhadap tulang
yang lain sebagai porosnya.
Dijumpai pada hubungan antara
Humerus dengan Ulna dan Radius,
hubungan antar Atlas dengan
Cranium.
Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan ke
segala arah/gerakan bebas. Dijumpai
pada hubungan Scapula dengan
Humerus, hubungan antara Femur
dengan Pelvis virilis.
Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan pada
satu bidang saja atau gerakan
bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas
Vertebrae, ruas-ruas Metatarsal dan
ruas-ruas Metacarpal.
Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan badan
melengkung ke depan
(membungkuk) dan ke belakang
serta gerakan memutar (menggeliat).
Yaitu hubungan antar tulang
yang gerakan tulangnya seolah-olah
mengitari tulang yang lain.
Dijumpai pada hubungan
Metacarpal dengan Radius.
Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan
berporos dua, dengan gerak ke kiri
dan ke kanan; gerakan maju dan
mundur; gerakan muka/depan dan
belakang. Ujung tulang yang satu
berbentuk ovaldanmasuk ke dalam
suatu lekuk yang berbentuk elips.
Dijumpai pada hubungan Radius
dengan Carpal.
Jenis dan Fungsi Otot
Coba perhatikan apa yang akan terjadi
apabila manusia tidak Memiliki otot?
Manusia tidak akan dapat melakukan
pergerakan, sebab otot merupakan alat
gerak aktif yang sangat penting bagi
manusia.
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot,
yaitu:
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
• Memiliki bentuk sel otot seperti
silibdris/gelendong dengan kedua
ujung meruncing.
• Memiliki satu buah inti sel yang
terletak di tengah sel otot.
• Mempunyai permukaan sel otot yang
polos dan halus/licin.
• Pergerakan sel otot ini diluar
kehendak/tanpa disadari dengan sifat
pergerakan lambat dan teratur.
Sehingga dengan demikian tidak
memungkinkan cepat lelah pada sel
otot.
o Memiliki bentuk sel yang panjang
seperti serabut/benang/filament.
o Memiliki banyak inti sel yang terletak
di tepi.
o Memiliki permukaan yang tampak
bergaris-garis gelap dan terang yanag
melintang pada struktur selnya. Hal ini
dikarenakan adanya myofibril yang
tidak seragam/tidak sama tebalnya pad
permukaan sel otot.
o Pergerakan sel otot ini sesuai
dengan kehendak/diperintah oleh
otak. Sehingga sifat pergerakannya
cepat dan tidak teratur serta mudah
lelah.
o Sel otot ini hanya dijumpai di
rangka, karena melekat di tulang
untuk pergerakan.
• Memiliki bentuksel yang
memanjang seperti serabut/filament
yang bercabang. Percabangan sel
otot jantung disebut dengan
Sinsitium.
• Memilki banyak inti sel yang
terletak di tepi agak ke tengah.
• Pergerakan sel otot ini tanpa
disadari/diluar kehendak.s ehingga
sifat pergerakannya adalah lamat,
teratur dan tidak mudah lelah.
Otot manusia bekerja dengan cara
berkontraksi sehingga otot akan
memendek, mengeras dan bagian
tengahnya menggelembung
(membesar). Karena memendek maka
tulang yang dilekati oleh otot tersebut
akan tertarik atau terangkat. Kontraksi
satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakkan tulang kesatu arah
tertentu. Agar tulang dapat kembali ke
posisi semula, otot tersebut harus
mengadakan relaksasi dan tulang harus
ditarik ke posisi semula.
Berdasarkan cara kerjanya
dibedakan menjadi :
Yaitu hubungan antar otot sayng
cara kerjanya saling
berlawanan/bertolak belakang/tidak
searah.
Contoh gerak antagonis yaitu kerja
otot bisep dan trisep pada lengan
atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang
mempunyai dua tendon (dua ujung)
yang melekat pada tulang dan
terletak di lengan atas bagian depan.
• Otot ekstensor (meluruskan)
dengan f leksor (membengkokkan).
• Otot abductor (menjauhi sumbu
badan) dengan adductor
(mendekatisumbu badan).
• Otot supinator (menengadah)
dengan pronator (menelungkup).
• Otot depressor (gerakan ke bawah)
dengan elevator (gerakan ke atas).
Yaitu hubungan antar otot yang cara
kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot
yang bergerak dengan arah yang sama.
Contoh: gerak tangan menengadah dan
menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara
otot pro nator teres dengan otot pro nator
kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak
tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot
antara tulang rusuk ketika kita bernapas
Yaitu bagian ujung otot yang
melekat pada tulang dengan
pergerakan yang tetap/stabil pada
saat kontraksi.
Yaitu bagian ujung otot yang
melekat pada tulang dengan
pergerakan yang berubah posisi pada
saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara
kerja otot :
b) Relaksasi
     Impuls plasma sel otot
menyerap Ca 2 + aktomiosin aktin +
myosin serabut otot memanjang
relaksasi.
Penyebab kelainan oleh :
• Genetis
• Kuman penyakit.
• Kelainan susunan tulang dan sendi.
• Kebiasaan sikap duduk yang salah.
• Kebiasaan aktivitas kerja yang
berlebihan.
• Kurang gizi.
• Kecelakaan.
Kelainan dan gangguan pada
tulang dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya karena
kelainan yang dibawa sejak lahir,
infeksi penyakit, karena makanan
atau kebiasaan posisi tubuh yang
salah.
Beberapa contoh kelainan pada
tulang dan rangka, antara lain:
Yaitu kelainan pada tulang
akibat kecelakaan, baik kendaraan
bermotor atau jatuh. Dibedakan
menjadi 2 yaitu fraktura yang
tertutup (patah tulang yang tidak
sampai merobek kulit/otot) dan
fraktura yang terbuka (patah tulang
yang merobek/menembus
kulit/otot).
Yaitu kelainan tulang
yang menimbulkan keretakan
pada tulang, akibat kecelakaaan
atau yang lainnya yang
berbenturan keras dengan
benda-benda padat/keras.
Yaitu kelainan pada tulang yang
disebakan karena adanya
pengeropososan tulang. Hal ini
karena tubuh sudah tidak mampu
lagi menyerap dan menggunakan
Calcium secara normal. Penyakit ini
terjadi terutama pada wanita kulit
putih usia lanjut setelah menopause.
Yaitu kelainan tulang karena
sikap duduk sehingga tulang
belakang melekung pada daerah
lumbalis. Ha ini akan
mengakibatkan posisi kepala tertarik
ke belakang dan dikarenakan
kebiasaan tidur yang pinggangnya
diganjal bantal.
Yaitu kelainan tulang punggung
membengkok ke samping, ini dapat
tejadi pada orang yang menderita
sakit jantung yang menahan rasa
sakitnya, sehingga terbiasa miring
dan mengakibatkan tulang
punggungnya menjadi miring.
Hal ini akan menyebabkan badan
akan bengkok membentuk huruf S.
Yaitu kelainan tulang karena
sikap duduk sehingga tulang
belakang yanag terlalu membengkok
ke belakang, dikarenakan kebiasaan
duduk/bekerja dengan posisi
membungkuk.
Yaitu kelainan pada tulang
akibat kekurangan vitamin D,
sehingga kakinya berbentuk X atau
O
Yaitu kelainan pada tulang yang
disebabkan oleh virus, sehingga
keadaan tulangnya mengecil dan
abnormal.
Yaitu kelainan otot yang
membesar dan menjadi lebih kuat
karena sel otot diberikan
kegiatan/aktivitas yang terus
menerus secara berlebihan.
Yaitu kelainan otot yang
mengecil, lemah, fungsi otot yang
menurun. Hal ini disebabkan adanya
penyakit polimielitis yang dapat
merusakkan sel saraf pada otot.
Yaitu kelainan otot karena
adanya peradangan otot trapesius
leher akibat gerakan yang
menghentak secara tiba-tiba/salah
gerak.
Yaitu kelainan otot yang
disebabkan adanya infeksi
bakteri Clostridium tetani. Sehingga
menyebabkan otot menjadi kejang-
kejang.
Kelainan otot pada manusia dapat
diakibatkan adanya gerak dan kerja
otot. Hal Ini dapat terjadi akibat
gangguan faktor luar maupun faktor
dalam.
      Faktor luar dapat diakibatkan
karena kecelakaan dan serangan
penyakit, sedang faktor dalam bisa
terjadi karena bawaan atau kesalahan
gerak akibat otot yang tidak pernah
dilatih.
• Tetanus kelainan otot yang tegang
terus menerus yang disebabkan oleh
racun bakteri.
• Atrofi otot kelainan yang
menyebabkan otot mengecil akibat
serangan virus polio atau karena otot
tidak difungsikan lagi untuk
bergerak, akibat lumpuh.
• Kaku leher (stiff ) Kelainan yang
terjadi karena gerak hentakan yang
menyebabkan otot Trapesius
meradang.
• Kram kelainan otot yang terjadi
karena aktivitas otot yang terus
menerus sehingga otot menjadi
kejang.
• Keseleo (terkilir) kelainan otot
yang terjadi jika gerak sinergis salah
satu otot bekerja berlawanan arah.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Biologi gambar buku besar
Biologi gambar buku besarBiologi gambar buku besar
Biologi gambar buku besar
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Rangka otot1
Rangka otot1Rangka otot1
Rangka otot1
 
Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
 
Sistem Gerak XI
Sistem Gerak XISistem Gerak XI
Sistem Gerak XI
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 
Alat gerak manusia
Alat gerak manusiaAlat gerak manusia
Alat gerak manusia
 
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
 
Bab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem GerakBab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem Gerak
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 
Bab i. sistem gerak pada makhluk hidup
Bab i. sistem gerak pada makhluk hidupBab i. sistem gerak pada makhluk hidup
Bab i. sistem gerak pada makhluk hidup
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 

Similar to SistemTulangManusia

Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansanindyaaypra
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiauqik
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptmayadarius1
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPoetra Chebhungsu
 
Sistem gerak manusia-athiyah
Sistem gerak manusia-athiyahSistem gerak manusia-athiyah
Sistem gerak manusia-athiyahAthiyyah Yaa
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaWulung Gono
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRenni Charlote
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptsoalujian84
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 

Similar to SistemTulangManusia (20)

Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem Gerak Manusia
Sistem Gerak ManusiaSistem Gerak Manusia
Sistem Gerak Manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismon
 
Sistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puekSistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puek
 
Sistem gerak manusia-athiyah
Sistem gerak manusia-athiyahSistem gerak manusia-athiyah
Sistem gerak manusia-athiyah
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
 
Sistem gerak2
Sistem gerak2Sistem gerak2
Sistem gerak2
 

More from Budi Setyawansby (20)

Materi tekanan
Materi tekananMateri tekanan
Materi tekanan
 
Revisi atom, molekul, ion
Revisi atom, molekul, ionRevisi atom, molekul, ion
Revisi atom, molekul, ion
 
Tugas cahaya
Tugas cahayaTugas cahaya
Tugas cahaya
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Patah tulang 1
Patah tulang 1Patah tulang 1
Patah tulang 1
 
Otot polos
Otot polosOtot polos
Otot polos
 
Otot lurik
Otot lurikOtot lurik
Otot lurik
 
Otot jantung
Otot jantungOtot jantung
Otot jantung
 
Otot 1111
Otot 1111Otot 1111
Otot 1111
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Osteoporosis 1
Osteoporosis 1Osteoporosis 1
Osteoporosis 1
 
Making organic fertilizer
Making organic fertilizerMaking organic fertilizer
Making organic fertilizer
 
Lordosis 1
Lordosis 1Lordosis 1
Lordosis 1
 
Lepas sendi
Lepas sendiLepas sendi
Lepas sendi
 
Kifosis 1
Kifosis 1Kifosis 1
Kifosis 1
 
Kebiasaan posisi duduk
Kebiasaan posisi dudukKebiasaan posisi duduk
Kebiasaan posisi duduk
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

SistemTulangManusia

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
  • 8.
  • 9. Sistem Gerak terdiri dari 3, yaitu tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem geraklah yg memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan aktifitas lainnya.
  • 10. Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
  • 15. Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
  • 16. Rangka tubuh yaitu tulang- tulang yang menyusun tubuh kita menjadi suatu rangka. Fungsi rangka, yaitu : a. Memberi bentuk tubuh Contoh : Tulang tengkorak b. Menegakkan tubuh Contoh : Tulang kaki
  • 17.
  • 18. Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu : 1. Tulang rawan/tulang muda/cartilago Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. a. Cartilago Hialin Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin. b. Cartilago Fibrosa/serabut Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
  • 23. Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
  • 24. Osteon berfungsi : -Sebagai penyusun sistem rangka tubuh. -Sebagai pelindung organ-organ yang vital. Terbentuk melalui proses : Osifikasi Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras. Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
  • 25. Tulang tengkorak adalah tulang pembentuk kepala. Didalam tengkorak terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung oleh tulang-tulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun tulang pelipis, dan tulang baji.
  • 26. Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang panggul. Tulang anggota badan berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru,ginjal, dan organ lainnya.
  • 27. Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang f leksibel, tetapi kuat. Tulang belakang tersiri atas 33 tuas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 rusas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (Sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.
  • 28. tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatny di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang.
  • 29. Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ- organ dalam, seperti jantung, dan paru-paru. Tulang rusuk manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, tiga pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.
  • 30. Tulang panggul atau gelang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (Ilium), 2 tulang kemaluan (Ischium), dan 2 tulang duduk (Pubis).
  • 31. Tulang Anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah (kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa tulang. Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang lengan atas (humerus),
  • 32.
  • 33. Tulang tidaklah padat benar. Di bagian tengah tulang rongga yang berisi sumsum. Pada tulang yang ukurannya besar, misalnya tulang kaki sapi atau tulang kaki kambing. Tulang dapat tumbuh dan memanjang, karena dibagian ujung-ujung tulang terjadi pembentukan sel-sel tulang baru. Pada saat yang bersamaan tulang juga tumbuh melebar dan menebal.
  • 34.
  • 35. Secara umum tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan atau disebut juga kartilago. Kedua jenis tulang itu berbeda dalam hal penyusunannya. Tulang keras tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen, sedangkan tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang sifatnya kenyal dan lentur. Contoh tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga
  • 36. Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita dapat diedakan menjadi 4 jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
  • 37. Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
  • 38.
  • 39. Tulang pendek memiliki bentuk sesuia dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan,telapak tangan, dan telapak kaki.
  • 40. Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat/gepeng. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
  • 41. Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
  • 42. A. Tulang Tengkorak : 1) Tulang dahi = 1 buah 2) Tulang ubun-ubun = 2 buah 3) Tulang kepalabelakang = 1 buah 4) Tulang pelipis = 2 buah 5) Tulang baji = 2 buah 6) Tulang tapis = 2 buah 7) Tulang mata = 2 buah 8) Tulang air mata = 2 buah 9) Tulang rongga mata = 2 buah 10) Tulang pipi = 2 buah
  • 43. 11) Tulang hidung = 2 buah 12) Tulang rahang atas = 2 buah 13) Tulang rahang bawah = 2 buah 14) Tulang langit-langit = 2 buah 15) Tulang pangkal lidah = 1 buah B. Tulang Pendengaran : 1) Tulang martil = 2 buah 2) Tulang landasan = 2 buah 3) Tulang sanggurdi = 2 buah
  • 44. 1) Tulang leher = 7 ruas 2) Tulang punggung = 12 ruas 3) Tulang pinggang = 5 ruas 4) Tulang kelangkang = 5 buah 5) Tulang ekor = 4 ruas (menyatu) D. Tulang dada : 1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah 2) Tulang dada bagian badan = 1 buah 3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
  • 45. 1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang 2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang 3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang F. Tulang gelang bahu : 1) Tulang selangka = 2 buah 2) Tulang belikat = 2 buah G. Tulang gelang panggul : 1) Tulang usus = 2 buah 2) Tulang duduk = 2 buah 3) Tulang kemaluan = 2 buah
  • 46. A. Tulang pergerakan atas : 1) Tulang lengan atas = 2 buah 2) Tulang pengumpil = 2 buah 3) Tulang hasta = 2 buah 4) Tulang pergelangan tangan= 2 x 8 buah 5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah 6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
  • 47. B. Tulang pergerakan bawah : 1) Tulang paha = 2 buah 2) Tulang tempurung lutut = 2 buah 3) Tulang betis = 2 buah 4) Tulang kering = 2 buah 5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas 6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah 7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
  • 48. Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak. Artikulasi dapat dibedakan menjadi:
  • 49. Disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang- tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
  • 50.
  • 51. Disebut juga dengan sendi kaku. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
  • 52.
  • 53. Disebut juga dengan sendi hidup. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung- ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
  • 54. Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Humerus dengan Ulna dan Radius/sendi pada siku, hubungan antar Femur dengan Tibia dan Fibula/sendi pada lutut.
  • 55.
  • 56. Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Carpal dengan Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
  • 57.
  • 58. Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Humerus dengan Ulna dan Radius, hubungan antar Atlas dengan Cranium.
  • 59.
  • 60. Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Scapula dengan Humerus, hubungan antara Femur dengan Pelvis virilis.
  • 61.
  • 62. Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Vertebrae, ruas-ruas Metatarsal dan ruas-ruas Metacarpal.
  • 63.
  • 64. Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
  • 65. Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Metacarpal dengan Radius.
  • 66. Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Radius dengan Carpal.
  • 67. Jenis dan Fungsi Otot Coba perhatikan apa yang akan terjadi apabila manusia tidak Memiliki otot? Manusia tidak akan dapat melakukan pergerakan, sebab otot merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi manusia. Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu: a. Otot polos b. Otot lurik c. Otot jantung
  • 68. • Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing. • Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot. • Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin. • Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
  • 69.
  • 70. o Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament. o Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi. o Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
  • 71. o Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah. o Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
  • 72. • Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium. • Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. • Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
  • 73.
  • 74. Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula.
  • 75.
  • 77. Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah. Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan.
  • 78.
  • 79. • Otot ekstensor (meluruskan) dengan f leksor (membengkokkan). • Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan). • Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup). • Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
  • 80. Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah. Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama. Contoh: gerak tangan menengadah dan menelungkup. Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pro nator teres dengan otot pro nator kuadratus. Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas
  • 81. Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
  • 82. Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi. Bagan/skema mekanisme cara kerja otot :
  • 83. b) Relaksasi Impuls plasma sel otot menyerap Ca 2 + aktomiosin aktin + myosin serabut otot memanjang relaksasi.
  • 84. Penyebab kelainan oleh : • Genetis • Kuman penyakit. • Kelainan susunan tulang dan sendi. • Kebiasaan sikap duduk yang salah. • Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan. • Kurang gizi. • Kecelakaan.
  • 85. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
  • 86. Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
  • 87. Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan atau yang lainnya yang berbenturan keras dengan benda-benda padat/keras.
  • 88. Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal. Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit putih usia lanjut setelah menopause.
  • 89.
  • 90. Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang dan dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.
  • 91.
  • 92. Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
  • 93.
  • 94. Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke belakang, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.
  • 95.
  • 96. Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O
  • 97.
  • 98. Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
  • 99.
  • 100. Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
  • 101. Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.
  • 102. Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.
  • 103. Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang- kejang.
  • 104. Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam. Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
  • 105. • Tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri. • Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
  • 106. • Kaku leher (stiff ) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang. • Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang. • Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.