7. Salah satu ciri dari makhluk hidup
adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan
bergerak bila aka impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau seluruh
bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia
dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat
mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan
hewan menggunakan alat gerak yang
tersusun dalam sistem gerak.
8.
9. Sistem Gerak terdiri dari 3, yaitu
tulang, sendi, dan otot. Ketiganya
bekerja sama membentuk sistem
gerak. Sistem geraklah yg memberi
bentuk tubuh, sebagai alat gerak,
jalan, dan berlari serta melakukan
aktifitas lainnya.
10. Alat-alat gerak yang digunakan
pada manusia dan hewan ada 2
macam yaitu alat gerak pasif berupa
tulang dan alat gerak aktif berupa
otot. Kedua alat gerak ini akan
bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk
suatu sistem yang disebut sistem
gerak.
11.
12.
13.
14. Yaitu rangka yang terdapat di
luar tubuh makhluk hidup. Skeleton
jenis ini terdapat hampir di semua
jenis Invertebarta tingkat rendah
kecuali Protozoa, Invertebrata
tingkat tinggi kecuali Phyllum
Mollusca, Class Chepalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
15. Yaitu rangka yang terdapat di
dalam tubuh makhluk hidup.
Skeleton jenis ini terdapat pada
seluruh Vertebrata, Class Pisces,
Amphia, Reptilia, Aves dan
Mammalia (PARAM) kecuali
Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu.
Selain itu terdapat juga di pada
hewan Invertebrata Phyllum
Mollusca, Class Cephalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
16. Rangka tubuh yaitu tulang-
tulang yang menyusun tubuh kita
menjadi suatu rangka.
Fungsi rangka, yaitu :
a. Memberi bentuk tubuh
Contoh : Tulang tengkorak
b. Menegakkan tubuh
Contoh : Tulang kaki
17.
18. Tulang dapat dibedakan berdasarkan
jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik
yaitu :
1. Tulang rawan/tulang muda/cartilago
Cartilago berfungsi untuk melindungi
bagian ujung epifise tulang. Terutama
dalam proses osifikasi/penulangan.
Cartilago banyak banyak dijumpai pada
masa bayi terutama pada saat proses
perkembangan embrio menjadi fetus.
Pembentukan rangka fetus di dominasi
oleh cartilago.
19.
20.
21.
22. a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks
homogen yang kaya akan serabut kolagen,
transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat
lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat
dijumpai pada organ permukaan persendian,
tulang iga dan pada saluran respirasi terutama
dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks
berupa berkas-berkas serabut kolagen.
Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat
dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada
tulang tempurung lutut (tendon dan
ligamentum) dan tulang gelang panggul.
23. Cartilago ini memiliki kandungan
matriks berupa serabut elastic berwarna
kuning yang bercabang-cabang. Bersifat
lentur/elastic dan tidakakan berubah
menjadi tulang sejati bila manusia
beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada
ujung hidung/cuping, saluran
eustachius (pada telinga bagian
tengah) dan daun telinga.
24. Osteon berfungsi :
-Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
-Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk melalui proses :
Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang
muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi
dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat
perekat kolagen sehingga akan membuat tulang
sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat
tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan
matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium
dan fosfor (phosphate), hal inilah yang
membuat osteon menjadi keras.
25. Tulang tengkorak adalah tulang
pembentuk kepala. Didalam tengkorak
terdapat mata, otak, dan organ lainnya
yang terlindung oleh tulang-tulang
tengkorak tersebut. Tulang tengkorak
tersusun atas tulang pipi, tulang rahang
tulang mata, tulang hidung, tulang dahi,
tulang ubun-ubun tulang pelipis, dan
tulang baji.
26. Tulang anggota badan tersusun
oleh tulang belakang, tulang dada,
tulang rusuk, dan gelang panggul.
Tulang anggota badan berfungsi
untuk melindungi organ-organ
dalam yang lunak, seperti jantung,
paru-paru,ginjal, dan organ lainnya.
27. Tulang belakang
tersusun atas ruas-ruas
tulang yang f leksibel,
tetapi kuat. Tulang
belakang tersiri atas 33
tuas, yaitu 7 ruas tulang
leher, 12 ruas tulang
punggung, 5 rusas tulang
pinggang, 5 ruas tulang
kelangkang (Sakrum),
dan 4 ruas tulang ekor.
28. tulang dada terletak dekat
tulang rusuk atau lebih tepatny di
tengah-tengah dada. Tulang dada
terdiri atas bagian hulu, badan, dan
taju pedang.
29. Tulang rusuk pada manusia
terdiri atas 24 buah atau 12 pasang.
Tulang rusuk manusia memiliki
fungsi sebagai pelindung organ-
organ dalam, seperti jantung, dan
paru-paru. Tulang rusuk manusia,
terdiri atas 7 pasang tulang rusuk
sejati, tiga pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang.
30. Tulang panggul
atau gelang panggul
terletak di ujung
bawah tulang
belakang. Gelang
panggul terdiri atas 2
tulang usus (Ilium), 2
tulang kemaluan
(Ischium), dan 2
tulang duduk (Pubis).
31. Tulang Anggota gerak pada
manusia terdiri atas tulang anggota
gerak bagian atas (tangan) dan
tulang anggota gerak bagian bawah
(kaki). Masing-masing tulang
tersebut tersusun oleh beberapa
tulang.
Tulang anggota gerak bagian
atas atau tangan terbentuk dari
tulang lengan atas (humerus),
32.
33. Tulang tidaklah padat benar. Di
bagian tengah tulang rongga yang berisi
sumsum. Pada tulang yang ukurannya
besar, misalnya tulang kaki sapi atau
tulang kaki kambing.
Tulang dapat tumbuh dan memanjang,
karena dibagian ujung-ujung tulang
terjadi pembentukan sel-sel tulang
baru. Pada saat yang bersamaan tulang
juga tumbuh melebar dan menebal.
34.
35. Secara umum tulang dibedakan
menjadi tulang keras dan tulang rawan
atau disebut juga kartilago. Kedua jenis
tulang itu berbeda dalam hal
penyusunannya.
Tulang keras tersusun atas campuran
antara kalsium dan kolagen, sedangkan
tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang
rawan yang sifatnya kenyal dan lentur.
Contoh tulang keras, yaitu tulang
tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki.
Contoh tulang rawan adalah tulang
hidung dan tulang telinga
36. Tulang-tulang yang menyusun
tubuh kita sangat banyak
jumlahnya. Berdasarkan bentuknya,
tulang penyusun tubuh kita dapat
diedakan menjadi 4 jenis, yaitu
tulang pipa, tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang tidak beraturan.
37. Tulang ini pada umumnya
berbentuk tabung, berongga dan
memanjang. Pada kedua bagian
ujungnya terjadi perluasan tulang.
Fungsi dari perluasan ini untuk
berhubungan dengan tulang yang
lain. Pada rongga tulang ini berisi
sumsum kuning dan lemak.
38.
39. Tulang pendek memiliki bentuk
sesuia dengan namanya berbentuk
pendek. Tulang ini bersifat ringan
dan kuat. Meskipun tulang ini
pendek, tulang ini mampu menahan
beban yang cukup berat.
Contohnya adalah tulang
pergelangan tangan,telapak tangan,
dan telapak kaki.
40. Tulang ini memiliki bentuk
pipih seperti pelat/gepeng. Contoh
dari tulang pipih adalah tulang
penyusun tengkorak, tulang rusuk,
dan tulang dada.
41. Tulang jenis ini merupakan
gabungan dari berbagai bentuk
tulang. Contohnya adalah tulang
wajah dan tulang yang terdapat pada
ruas-ruas tulang belakang.
42. A. Tulang Tengkorak :
1) Tulang dahi = 1 buah
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
3) Tulang kepalabelakang = 1 buah
4) Tulang pelipis = 2 buah
5) Tulang baji = 2 buah
6) Tulang tapis = 2 buah
7) Tulang mata = 2 buah
8) Tulang air mata = 2 buah
9) Tulang rongga mata = 2 buah
10) Tulang pipi = 2 buah
43. 11) Tulang hidung = 2 buah
12) Tulang rahang atas = 2 buah
13) Tulang rahang bawah = 2 buah
14) Tulang langit-langit = 2 buah
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
B. Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
44. 1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor = 4 ruas (menyatu)
D. Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
45. 1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
F. Tulang gelang bahu :
1) Tulang selangka = 2 buah
2) Tulang belikat = 2 buah
G. Tulang gelang panggul :
1) Tulang usus = 2 buah
2) Tulang duduk = 2 buah
3) Tulang kemaluan = 2 buah
46. A. Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan= 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
47. B. Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang paha = 2 buah
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
3) Tulang betis = 2 buah
4) Tulang kering = 2 buah
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
48. Pada kerangka tubuh manusia
terdapat kurang lebih 200 tulang
yang saling berhubungan. Hubungan
antar tulang disebut sendi atau
artikulasi. Pada sistem gerak
manusia, persendian mempunyai
peranan penting dalam proses
terjadinya gerak.
Artikulasi dapat dibedakan menjadi:
49. Disebut juga dengan sendi mati.
Yaitu hubungan antara 2 tulang
yang tidak dapat digerakkan sama
sekali. Artikulasi ini tidak memiliki
celah sendi dan dihubungkan
dengan jaringan serabut. Dijumpai
pada hubungan tulang pada tulang-
tulang tengkorak yang disebut
sutura/suture.
50.
51. Disebut juga dengan sendi kaku.
Yaitu hubungan antara 2
tulang yang dapat digerakkan secara
terbatas. Artikulasi ini dihubungkan
dengan cartilago. Dijumpai pada
hubungan ruas-ruas tulang
belakang, tulang rusuk dengan
tulang belakang.
52.
53. Disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2
tulang yang dapat digerakkan
secara leluasa atau tidak terbatas.
Untuk melindungi bagian ujung-
ujung tulang sendi, di daerah
persendian terdapat rongga yang
berisi minyak sendi/cairan synovial
yang berfunggsi sebagai pelumas
sendi.
54. Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan hanya
satu arah saja. Dijumpai pada
hubungan tulang Humerus dengan
Ulna dan Radius/sendi pada siku,
hubungan antar Femur dengan Tibia
dan Fibula/sendi pada lutut.
55.
56. Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan kedua
arah. Dijumpai pada hubungan
antara Carpal dengan Metacarpal,
sendi pada tulang ibu jari.
57.
58. Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan salah satu
tulang berputar terhadap tulang
yang lain sebagai porosnya.
Dijumpai pada hubungan antara
Humerus dengan Ulna dan Radius,
hubungan antar Atlas dengan
Cranium.
59.
60. Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan ke
segala arah/gerakan bebas. Dijumpai
pada hubungan Scapula dengan
Humerus, hubungan antara Femur
dengan Pelvis virilis.
61.
62. Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan pada
satu bidang saja atau gerakan
bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas
Vertebrae, ruas-ruas Metatarsal dan
ruas-ruas Metacarpal.
63.
64. Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan badan
melengkung ke depan
(membungkuk) dan ke belakang
serta gerakan memutar (menggeliat).
65. Yaitu hubungan antar tulang
yang gerakan tulangnya seolah-olah
mengitari tulang yang lain.
Dijumpai pada hubungan
Metacarpal dengan Radius.
66. Yaitu hubungan antar tulang
yang memungkinkan gerakan
berporos dua, dengan gerak ke kiri
dan ke kanan; gerakan maju dan
mundur; gerakan muka/depan dan
belakang. Ujung tulang yang satu
berbentuk ovaldanmasuk ke dalam
suatu lekuk yang berbentuk elips.
Dijumpai pada hubungan Radius
dengan Carpal.
67. Jenis dan Fungsi Otot
Coba perhatikan apa yang akan terjadi
apabila manusia tidak Memiliki otot?
Manusia tidak akan dapat melakukan
pergerakan, sebab otot merupakan alat
gerak aktif yang sangat penting bagi
manusia.
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot,
yaitu:
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
68. • Memiliki bentuk sel otot seperti
silibdris/gelendong dengan kedua
ujung meruncing.
• Memiliki satu buah inti sel yang
terletak di tengah sel otot.
• Mempunyai permukaan sel otot yang
polos dan halus/licin.
• Pergerakan sel otot ini diluar
kehendak/tanpa disadari dengan sifat
pergerakan lambat dan teratur.
Sehingga dengan demikian tidak
memungkinkan cepat lelah pada sel
otot.
69.
70. o Memiliki bentuk sel yang panjang
seperti serabut/benang/filament.
o Memiliki banyak inti sel yang terletak
di tepi.
o Memiliki permukaan yang tampak
bergaris-garis gelap dan terang yanag
melintang pada struktur selnya. Hal ini
dikarenakan adanya myofibril yang
tidak seragam/tidak sama tebalnya pad
permukaan sel otot.
71. o Pergerakan sel otot ini sesuai
dengan kehendak/diperintah oleh
otak. Sehingga sifat pergerakannya
cepat dan tidak teratur serta mudah
lelah.
o Sel otot ini hanya dijumpai di
rangka, karena melekat di tulang
untuk pergerakan.
72. • Memiliki bentuksel yang
memanjang seperti serabut/filament
yang bercabang. Percabangan sel
otot jantung disebut dengan
Sinsitium.
• Memilki banyak inti sel yang
terletak di tepi agak ke tengah.
• Pergerakan sel otot ini tanpa
disadari/diluar kehendak.s ehingga
sifat pergerakannya adalah lamat,
teratur dan tidak mudah lelah.
73.
74. Otot manusia bekerja dengan cara
berkontraksi sehingga otot akan
memendek, mengeras dan bagian
tengahnya menggelembung
(membesar). Karena memendek maka
tulang yang dilekati oleh otot tersebut
akan tertarik atau terangkat. Kontraksi
satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakkan tulang kesatu arah
tertentu. Agar tulang dapat kembali ke
posisi semula, otot tersebut harus
mengadakan relaksasi dan tulang harus
ditarik ke posisi semula.
77. Yaitu hubungan antar otot sayng
cara kerjanya saling
berlawanan/bertolak belakang/tidak
searah.
Contoh gerak antagonis yaitu kerja
otot bisep dan trisep pada lengan
atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang
mempunyai dua tendon (dua ujung)
yang melekat pada tulang dan
terletak di lengan atas bagian depan.
78.
79. • Otot ekstensor (meluruskan)
dengan f leksor (membengkokkan).
• Otot abductor (menjauhi sumbu
badan) dengan adductor
(mendekatisumbu badan).
• Otot supinator (menengadah)
dengan pronator (menelungkup).
• Otot depressor (gerakan ke bawah)
dengan elevator (gerakan ke atas).
80. Yaitu hubungan antar otot yang cara
kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot
yang bergerak dengan arah yang sama.
Contoh: gerak tangan menengadah dan
menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara
otot pro nator teres dengan otot pro nator
kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak
tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot
antara tulang rusuk ketika kita bernapas
81. Yaitu bagian ujung otot yang
melekat pada tulang dengan
pergerakan yang tetap/stabil pada
saat kontraksi.
82. Yaitu bagian ujung otot yang
melekat pada tulang dengan
pergerakan yang berubah posisi pada
saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara
kerja otot :
83. b) Relaksasi
Impuls plasma sel otot
menyerap Ca 2 + aktomiosin aktin +
myosin serabut otot memanjang
relaksasi.
84. Penyebab kelainan oleh :
• Genetis
• Kuman penyakit.
• Kelainan susunan tulang dan sendi.
• Kebiasaan sikap duduk yang salah.
• Kebiasaan aktivitas kerja yang
berlebihan.
• Kurang gizi.
• Kecelakaan.
85. Kelainan dan gangguan pada
tulang dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya karena
kelainan yang dibawa sejak lahir,
infeksi penyakit, karena makanan
atau kebiasaan posisi tubuh yang
salah.
Beberapa contoh kelainan pada
tulang dan rangka, antara lain:
86. Yaitu kelainan pada tulang
akibat kecelakaan, baik kendaraan
bermotor atau jatuh. Dibedakan
menjadi 2 yaitu fraktura yang
tertutup (patah tulang yang tidak
sampai merobek kulit/otot) dan
fraktura yang terbuka (patah tulang
yang merobek/menembus
kulit/otot).
87. Yaitu kelainan tulang
yang menimbulkan keretakan
pada tulang, akibat kecelakaaan
atau yang lainnya yang
berbenturan keras dengan
benda-benda padat/keras.
88. Yaitu kelainan pada tulang yang
disebakan karena adanya
pengeropososan tulang. Hal ini
karena tubuh sudah tidak mampu
lagi menyerap dan menggunakan
Calcium secara normal. Penyakit ini
terjadi terutama pada wanita kulit
putih usia lanjut setelah menopause.
89.
90. Yaitu kelainan tulang karena
sikap duduk sehingga tulang
belakang melekung pada daerah
lumbalis. Ha ini akan
mengakibatkan posisi kepala tertarik
ke belakang dan dikarenakan
kebiasaan tidur yang pinggangnya
diganjal bantal.
91.
92. Yaitu kelainan tulang punggung
membengkok ke samping, ini dapat
tejadi pada orang yang menderita
sakit jantung yang menahan rasa
sakitnya, sehingga terbiasa miring
dan mengakibatkan tulang
punggungnya menjadi miring.
Hal ini akan menyebabkan badan
akan bengkok membentuk huruf S.
93.
94. Yaitu kelainan tulang karena
sikap duduk sehingga tulang
belakang yanag terlalu membengkok
ke belakang, dikarenakan kebiasaan
duduk/bekerja dengan posisi
membungkuk.
95.
96. Yaitu kelainan pada tulang
akibat kekurangan vitamin D,
sehingga kakinya berbentuk X atau
O
97.
98. Yaitu kelainan pada tulang yang
disebabkan oleh virus, sehingga
keadaan tulangnya mengecil dan
abnormal.
99.
100. Yaitu kelainan otot yang
membesar dan menjadi lebih kuat
karena sel otot diberikan
kegiatan/aktivitas yang terus
menerus secara berlebihan.
101. Yaitu kelainan otot yang
mengecil, lemah, fungsi otot yang
menurun. Hal ini disebabkan adanya
penyakit polimielitis yang dapat
merusakkan sel saraf pada otot.
102. Yaitu kelainan otot karena
adanya peradangan otot trapesius
leher akibat gerakan yang
menghentak secara tiba-tiba/salah
gerak.
103. Yaitu kelainan otot yang
disebabkan adanya infeksi
bakteri Clostridium tetani. Sehingga
menyebabkan otot menjadi kejang-
kejang.
104. Kelainan otot pada manusia dapat
diakibatkan adanya gerak dan kerja
otot. Hal Ini dapat terjadi akibat
gangguan faktor luar maupun faktor
dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan
karena kecelakaan dan serangan
penyakit, sedang faktor dalam bisa
terjadi karena bawaan atau kesalahan
gerak akibat otot yang tidak pernah
dilatih.
105. • Tetanus kelainan otot yang tegang
terus menerus yang disebabkan oleh
racun bakteri.
• Atrofi otot kelainan yang
menyebabkan otot mengecil akibat
serangan virus polio atau karena otot
tidak difungsikan lagi untuk
bergerak, akibat lumpuh.
106. • Kaku leher (stiff ) Kelainan yang
terjadi karena gerak hentakan yang
menyebabkan otot Trapesius
meradang.
• Kram kelainan otot yang terjadi
karena aktivitas otot yang terus
menerus sehingga otot menjadi
kejang.
• Keseleo (terkilir) kelainan otot
yang terjadi jika gerak sinergis salah
satu otot bekerja berlawanan arah.