Piagam Madinah merupakan konstitusi pertama dalam sejarah yang mengatur hubungan antar komunitas beragama di kota Madinah. Piagam ini menetapkan prinsip-prinsip dasar negara Islam pertama seperti persatuan, kesetaraan, kebebasan beragama, dan hak asasi warga negara termasuk minoritas Yahudi. Piagam ini juga mengatur tentang pertahanan negara, politik luar negeri, dan kepemimpinan Nabi Muhammad sebagai kepala neg
Piagam Madinah merupakan perjanjian pertama yang ditulis yang mengatur hubungan antar berbagai kelompok di kota Madinah pada tahun 622 M. Piagam ini menetapkan Muhammad sebagai pemimpin umat dan menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan beragama serta perlindungan hukum bagi semua warga Madinah, termasuk kelompok minoritas Yahudi. Piagam ini juga mengatur kerjasama pertahanan bersama dan penyelesaian seng
Piagam Madinah adalah perlembagaan pertama di dunia yang digubal oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M untuk menyatukan penduduk Madinah dan melindungi kedaulatan Islam. Ia menetapkan Islam sebagai agama rasmi negara, mengiktiraf kepimpinan Nabi Muhammad, dan memberi jaminan keselamatan serta kebebasan beragama kepada semua penduduk Madinah.
Piagam Madinah merupakan perjanjian pertama yang ditulis yang mengatur hubungan antar berbagai kelompok di kota Madinah pada tahun 622 M. Piagam ini menetapkan Muhammad sebagai pemimpin umat dan menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan beragama serta perlindungan hukum bagi semua warga Madinah, termasuk kelompok minoritas Yahudi. Piagam ini juga mengatur kerjasama pertahanan bersama dan penyelesaian seng
Piagam Madinah adalah perlembagaan pertama di dunia yang digubal oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M untuk menyatukan penduduk Madinah dan melindungi kedaulatan Islam. Ia menetapkan Islam sebagai agama rasmi negara, mengiktiraf kepimpinan Nabi Muhammad, dan memberi jaminan keselamatan serta kebebasan beragama kepada semua penduduk Madinah.
Perjanjian Hudaibiyah menetapkan gencatan senjata 10 tahun antara orang Islam Madinah dan Arab Quraisy Makkah, menjamin kebebasan agama, dan membenarkan umrah tahun berikut. Perjanjian ini memacu penyebaran Islam secara aman dan mengukuhkan kedujaan kerajaan Islam di Madinah.
Piagam Madinah merupakan perlembagaan pertama yang mengatur hubungan antara masyarakat berbilang kaum dan agama di Madinah. Ia menjamin kebebasan beragama, melindungi hak individu, dan mengekalkan keamanan serta keharmonian melalui pemerintahan Rasulullah. Piagam ini membuktikan Islam sebagai cara hidup yang lengkap dan adil, membolehkan pembentukan negara Islam yang maju.
1. Piagam Madinah merupakan perlembagaan pertama di dunia yang mengatur hubungan antara pelbagai kumpulan di Madinah termasuk orang Islam, Yahudi, dan lain-lain. Ia menetapkan nabi sebagai pemimpin tertinggi dan hakim agung.
2. Piagam ini menjamin kebebasan agama dan adat istiadat bagi semua kumpulan asalkan tidak bertentangan dengan Islam. Ia juga menetapkan tanggungjawab bersama unt
Madinah terletak di utara Makkah dan strategik untuk perdagangan. Penduduknya terdiri dari Nasrani, Yahudi, dan Arab. Kehidupan kurang aman kerana perselisihan suku Arab dan ekonomi dikuasai Yahudi. Perjanjian Aqabah membentuk persekutuan antara Nabi Muhammad dengan suku Aus dan Khazraj untuk memeluk dan mempertahankan Islam.
Piagam Madinah merupakan perjanjian yang ditandatangani Nabi Muhammad dan berbagai kelompok di Madinah untuk membentuk masyarakat yang bersatu meskipun berbeda agama, serta menetapkan Nabi sebagai pemimpin tertinggi. Piagam ini memiliki implikasi penting dalam membangun kota Madinah yang damai dan kuat."
Dokumen tersebut membahas latar belakang Madinah sebagai kota yang penduduknya terdiri dari berbagai suku seperti Nasrani, Yahudi, dan Arab. Kehidupan di kota ini kurang aman karena perselisihan antar suku dan dominasi ekonomi oleh Yahudi.
Hubungan diplomatik antara negara Islam Madinah dengan negara-negara lain berkembang pesat pada zaman Nabi Muhammad SAW dan khalifah Al-Rasyidin. Nabi Muhammad SAW mengirim utusan ke berbagai kerajaan untuk menyebarkan agama Islam dan membangun kerjasama, sementara khalifah-khalifah melanjutkan upaya diplomasi untuk memperluas pengaruh Islam. Hubungan baik dengan negara-negara tetangga membantu memperkuat kedaulatan
Peranan piagam Madinah dan struktur pemerintahan di madinahjyejye
Piagam Madinah membentuk sebuah kerajaan Islam yang kuat dan berdaulat di Madinah dengan menjamin keselamatan dan kebebasan beragama bagi semua penduduk, termasuk kaum Yahudi/bukan Islam. Nabi Muhammad s.A.W ditetapkan sebagai ketua negara yang mengetuai kuasa eksekutif dan yudisial untuk mewujudkan perpaduan kaum di Madinah berdasarkan konsep keadilan dan tanpa diskriminasi.
Faktor-faktor yang mendorong Nabi Muhammad hijrah ke Madinah antara lain ancaman pembunuhan oleh kaum Quraisy dan perkembangan dakwah Islam di Yastrib melalui perjanjian Aqabah. Setelah hijrah, Rasulullah membina umat Islam dengan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar serta membuat perjanjian dengan kaum Yahudi di Madinah tentang kebebasan beragama dan kerjasama pertahanan kota.
Perjanjian Hudaibiyah menetapkan gencatan senjata 10 tahun antara orang Islam Madinah dan Arab Quraisy Makkah, menjamin kebebasan agama, dan membenarkan umrah tahun berikut. Perjanjian ini memacu penyebaran Islam secara aman dan mengukuhkan kedujaan kerajaan Islam di Madinah.
Piagam Madinah merupakan perlembagaan pertama yang mengatur hubungan antara masyarakat berbilang kaum dan agama di Madinah. Ia menjamin kebebasan beragama, melindungi hak individu, dan mengekalkan keamanan serta keharmonian melalui pemerintahan Rasulullah. Piagam ini membuktikan Islam sebagai cara hidup yang lengkap dan adil, membolehkan pembentukan negara Islam yang maju.
1. Piagam Madinah merupakan perlembagaan pertama di dunia yang mengatur hubungan antara pelbagai kumpulan di Madinah termasuk orang Islam, Yahudi, dan lain-lain. Ia menetapkan nabi sebagai pemimpin tertinggi dan hakim agung.
2. Piagam ini menjamin kebebasan agama dan adat istiadat bagi semua kumpulan asalkan tidak bertentangan dengan Islam. Ia juga menetapkan tanggungjawab bersama unt
Madinah terletak di utara Makkah dan strategik untuk perdagangan. Penduduknya terdiri dari Nasrani, Yahudi, dan Arab. Kehidupan kurang aman kerana perselisihan suku Arab dan ekonomi dikuasai Yahudi. Perjanjian Aqabah membentuk persekutuan antara Nabi Muhammad dengan suku Aus dan Khazraj untuk memeluk dan mempertahankan Islam.
Piagam Madinah merupakan perjanjian yang ditandatangani Nabi Muhammad dan berbagai kelompok di Madinah untuk membentuk masyarakat yang bersatu meskipun berbeda agama, serta menetapkan Nabi sebagai pemimpin tertinggi. Piagam ini memiliki implikasi penting dalam membangun kota Madinah yang damai dan kuat."
Dokumen tersebut membahas latar belakang Madinah sebagai kota yang penduduknya terdiri dari berbagai suku seperti Nasrani, Yahudi, dan Arab. Kehidupan di kota ini kurang aman karena perselisihan antar suku dan dominasi ekonomi oleh Yahudi.
Hubungan diplomatik antara negara Islam Madinah dengan negara-negara lain berkembang pesat pada zaman Nabi Muhammad SAW dan khalifah Al-Rasyidin. Nabi Muhammad SAW mengirim utusan ke berbagai kerajaan untuk menyebarkan agama Islam dan membangun kerjasama, sementara khalifah-khalifah melanjutkan upaya diplomasi untuk memperluas pengaruh Islam. Hubungan baik dengan negara-negara tetangga membantu memperkuat kedaulatan
Peranan piagam Madinah dan struktur pemerintahan di madinahjyejye
Piagam Madinah membentuk sebuah kerajaan Islam yang kuat dan berdaulat di Madinah dengan menjamin keselamatan dan kebebasan beragama bagi semua penduduk, termasuk kaum Yahudi/bukan Islam. Nabi Muhammad s.A.W ditetapkan sebagai ketua negara yang mengetuai kuasa eksekutif dan yudisial untuk mewujudkan perpaduan kaum di Madinah berdasarkan konsep keadilan dan tanpa diskriminasi.
Faktor-faktor yang mendorong Nabi Muhammad hijrah ke Madinah antara lain ancaman pembunuhan oleh kaum Quraisy dan perkembangan dakwah Islam di Yastrib melalui perjanjian Aqabah. Setelah hijrah, Rasulullah membina umat Islam dengan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar serta membuat perjanjian dengan kaum Yahudi di Madinah tentang kebebasan beragama dan kerjasama pertahanan kota.
Zaman Pemerintahan Rasul s.a.w [Sejarah Peradaban Islam (EP 20723)]akmalmustafakamal
Zaman pemerintahan Nabi Muhammad s.a.w. dimulai setelah baginda menerima wahyu pertama di Gua Hira pada usia 40 tahun. Pemerintahan Nabi s.a.w. di Makkah awalnya fokus pada menyebarkan dakwah Islam secara diam-diam kepada keluarga dan sahabat terdekat. Setelah 3 tahun, Nabi s.a.w. memperluas dakwah secara terbuka kepada seluruh masyarakat Mak
Perang Mu'tah terjadi karena pembunuhan utusan Muslim ke Syam oleh Syurahbil. Kaum Muslimin mengirimkan pasukan 3 ribu orang di bawah pimpinan Zaid bin Haritsah, kemudian Ja'far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah. Mereka berhadapan dengan 200 ribu pasukan Romawi dan sekutunya. Perang berlangsung tujuh hari dengan tewasnya komandan dan 12 sahabat Muslim. Akhirnya pasukan Romawi mundur setel
Dokumen tersebut membahas tentang ayat Al-Quran yang mengizinkan berperang, termasuk sebab-sebab diizinkannya berperang, ciri-ciri orang yang mendapat pertolongan Allah, dan etika berperang dalam Islam.
Perang Mu'tah melibatkan 3000 pasukan Islam melawan 200,000 pasukan Romawi setelah pembunuhan utusan Nabi oleh pasukan Romawi. Tiga panglima Islam, Zaid bin Haritsah, Jafar bin Abu Thalib, dan Abdullah bin Rawahah gugur dalam pertempuran. Khalid bin Walid kemudian memimpin pasukan Islam dan berhasil mengalahkan Romawi melalui taktik militer yang cerdik tanpa banyak korban. Perang ini menunjukkan keberanian pasukan
Dokumen tersebut membahas tentang peperangan dalam Islam. Ia menjelaskan alasan diizinkannya peperangan untuk mempertahankan agama Islam, etika-etika dalam berperang seperti larangan membunuh wanita, anak-anak dan orang tua, serta konsep berdamai dan hikmah diizinkannya berperangan. Dokumen ini juga membahas tentang persiapan mempertahankan negara dan ciri-ciri orang yang mendapat pertolongan Allah.
Dokumen ini membahas latar belakang Perang Hunain antara kaum Muslimin melawan suku Hawazin dan Tsaqif. Perang terjadi setelah penaklukan Mekkah oleh Nabi Muhammad. Kaum Muslimin sebanyak 12.000 orang dipimpin Nabi meninggalkan Mekkah menuju lembah Hunain untuk menghadapi musuh yang bermarkas di sana dengan jumlah lebih besar. Perang dimenangkan kaum Muslimin setelah semangat mereka kembali berkat
Pembinaan dan pembentukan umat Islam pertama di Mekkah dilakukan melalui dua tahap dakwah oleh Nabi Muhammad saw, yakni secara diam-diam selama tiga tahun dan secara terbuka selama sepuluh tahun. Walaupun mendapat tentangan dari puak Quraisy, dakwah Nabi saw terus berjalan hingga berhasil membentuk umat Islam pertama di Mekkah.
1. Perang Tabuk merupakan persiapan militer Nabi Muhammad dan kaum muslimin melawan pasukan Romawi yang berjumlah 40.000 tentara di bawah pimpinan Heraklius.
2. Kaum muslimin berlomba-lomba menyumbang untuk persiapan perang melalui harta, perbekalan, dan senjata meskipun ada beberapa orang yang tidak ikut serta.
3. Pasukan Islam akhirnya tiba di Tabuk tanpa terjadi pertempuran karena pasukan
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan IslamEzad Azraai Jamsari
Nota perkuliahan PBJJ bagi kursus PPPY1272 Fiqh Sirah, kursus WAJIB dari Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Presentasi membahas ontologi sebagai bagian dari filsafat dasar yang mengkaji makna eksistensi dengan menanyangkan apa arti ada, golongan hal yang ada, sifat kenyataan, dan hubungan antara obyek dengan pengetahuan manusia. Secara ontologis, ilmu membatasi ruang lingkupnya pada dunia empiris yang dapat dijangkau oleh pengalaman manusia.
Piagam Madinah menetapkan hak dan kewajiban berbagai suku di kota Madinah untuk hidup berdampingan dalam kerukunan. Mereka dianggap sebagai satu umat, dan memiliki kewajiban untuk saling membantu dan melindungi satu sama lain, termasuk membayar diat dan tebusan tawanan secara adil. Piagam ini juga menjamin perlindungan bagi non-Muslim di Madinah asalkan mereka tidak mencelakai umat Islam.
Makalah ini membahas Piagam Madinah yang merupakan perjanjian politik dan keamanan yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW untuk menyatukan berbagai suku di kota Madinah. Piagam ini berisi 47 pasal yang mengatur kerjasama antar-suku, hak-hak minoritas seperti Yahudi, dan sistem pertahanan bersama."
Dokumen tersebut membahasikan landasan filsafat takaful berdasarkan saranan kerjasama dalam Al-Quran dan hadis, Piagam Madinah sebagai asas kerjasama umat, serta rasional kewujudan takaful. Piagam Madinah menjadi pedoman awal kerjasama umat dengan menetapkan tanggungjawab bersama untuk saling melindungi, sementara takaful dirancang untuk membantu mereka yang terkena musibah melalui sistem saling tolong menolong.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negara dan masyarakat madani, asal mulanya terbentuknya negara, tujuan negara dan masyarakat madani, pluralisme dalam masyarakat madani, serta sistem politik untuk mewujudkan masyarakat madani. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar tentang negara dan masyarakat madani dalam perspektif Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang jinayat atau kejahatan dalam hukum Islam beserta hukumannya, termasuk qisas, diyat, dan hudud untuk berbagai jenis kejahatan seperti pembunuhan, zina, minum minuman keras, mencuri, dan perampokan.
Teks tersebut membahas tentang substansi dan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah setelah hijrah dari Mekkah. Dakwah Nabi di Madinah mencakup kebebasan beragama, mewajibkan azan, shalat, zakat dan puasa, serta khutbah wada'. Strateginya adalah meletakkan dasar kehidupan bermasyarakat dengan membangun masjid dan ukhuwah Islamiyah, serta menjalin hubungan dengan non-Muslim berdas
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. A. Sirah Nabi & Lahirnya Masyarakat Islam B. Hijrah ke Madinah & terbentuknya Negara Islam C. Prinsip-prinsip Dasar Nabi sebagai Kepala Negara D. Piagam Madinah
3.
4.
5.
6. Mukaddimah : Dengan nama Allah Tuhan yang maha pengasih dan penyayang Inilah piagam dari Muhammad SAW di antara orang-orang yang beriman dan memeluk Islam yang berasal dari suku Quraisy dan dari Yasrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama. I. Persatuan Ummat Pasal 1 Sesungguhnya mereka adalah satu bangsa satu negara (ummat) yang bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia lainnya. II. Hak Asasi Manusia Pasal 2 Kaum Muhajirin dari suku Quraisy tetap mempunyai hak asli, yaitu saling menanggung dan membayar diyat (uang tebusan) di antara mereka (karena membunuh) dengan cara yang baik dan adil di antara orang-orang yang beriman. Pasal 3 Bani Auf tetap mempunyai hak asli mereka, tanggung menanggung dalam uang tebusan darah. Setiap keluarga mereka membayar bersama uang tebusan dengan baik dan adil di antara mereka. Pasal 4 Bani Sa’idah (dari Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan mereka. Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman. Pasal 5 Bani Harits (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan di antara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman.
7. Pasal 6 Bani Jusyam (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan (diyat) di antara mereka. Setiap keluarga (thaifah) dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman. Pasal 7 Bani Najr (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan (diyat) di antara mereka. Setiap keluarga (thaifah) dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman. Pasal 8 Bani Amr bin Auf (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan (diyat) di antara mereka. Setiap keluarga (thaifah) dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman. Pasal 9 Bani Nabith (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan (diyat) di antara mereka. Setiap keluarga (thaifah) dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman. Pasal 10 Bani Aus (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka, saling menanggung uang tebusan (diyat) di antara mereka. Setiap keluarga (thaifah) dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman.
8. III. Persatuan dan Keagamaan Pasal 11 Sesungguhnya orang yang beriman tidak akan melalaikan tanggung jawabnya untuk memberi sumbangan bagi orang yang berhutang karena membayar uang tebusan darah dengan baik dan adil di kalangan orang-orang beriman. Pasal 12 Tidak seorangpun dari orang-orang yang beriman diperbolehkan membuat persekutuan dengan teman sekutu dari orang yang beriman lainnya tanpa persetujuan lebih dulu. Pasal 13 Setiap orang yang beriman dan bertaqwa harus menentang setiap orang yang berbuat kesalahan, melanggar ketertiban, penipuan, permusuhan atau pengacauan di kalangan orang-orang yang beriman. Mereka harus dihukum walau terhadap anaknya sendiri. Pasal 14 Tidak diperkenankan seorang beriman membunuh seorang yang beriman lainnya lantaran orang yang tidak beriman tidak diperkenankan seorang yang beriman membantu seorang kafir untuk melawan seorang yang beriman lainnya. Pasal 15 Jaminan Tuhan adalah satu dan merata, melindungi nasib orang-orang yang lemah. Segenap orang yang beriman harus saling menjamin dan setia kawan antar mereka dari gangguan manusia lain.
9. IV. Persatuan Warga Negara Pasal 16 Sesungguhnya bangsa Yahudi yang setia pada negara berhak mendapat bantuan dan perlindungan serta tidak boleh dikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum. Pasal 17 Perdamaian dari orang-orang yang beriman adalah satu. Tidak diperkenankan segolongan orang yang beriman membuat perjanjian tanpa ikut sertanya segolongan lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Tuhan. Kecuali atas dasar persamaan dan keadilan di antara mereka. Pasal 18 Setiap penyerangan yang dilakukan terhadap kita (Madinah) merupakan suatu tantangan terhadap semuanya yang harus diperkuat oleh seluruh golongan. Pasal 19 Segenap orang-orang yang beriman harus memberikan pembelaan terhadap tiap-tiap darah yang tertumpah di jalan Tuhan. Dan setiap orang yang beriman yang bertaqwa harus berteguh hati atas jalan yang baik dan kuat. Pasal 20 Perlindungan yang diberikan oleh orang Musyrik terhadap harta dan jiwa seorang musuh Quraisy tidak diakui.
10. Pasal 21 Barang siapa yang membunuh terhadap seorang mukmin disertai bukti terhadap perbuatannya, maka ia harus dihukum bunuh, kecuali ada wali yang rela menerima ganti rugi. Dan orang mukmin harus mengutuk perbuatan tersebut dan diizinkan menghukum kejahatan tersebut. Pasal 22 Tidak dibenarkan bagi seorang yang mengakui piagam ini dan percaya kepada Tuhan dan hari akhir akan membantu orang yang salah dan memberikan tempat kediaman baginya. Siapa yang memberikan bantuan dantempat tinggal bagi penghianat negara atau orang yang salah akan mendapat kemurkaan dan kutukan dari Tuhan di hari kiamat nanti. Serta tidak diterima pengakuan dan persaksiannya. Pasal 23 Apabila ada perselisihan pendapat di antara kamu dalam suatu hal, maka kembalikan penyelesaiannya pada hukum Tuhan dan keputusan Muhammad. V. Golongan Minoritas Pasal 24 Warga negara dari golongan Yahudi memikul biaya bersama dengan kaum mukmin selama negara dalam peperangan. Pasal 25 Kaum Yahudi dari bani Auf adalah satu bangsa-negara dengan orang mukmin. Kaum Yahudi bebas memeluk mereka dan kaum muslimin bebas memeluk agamanya. Kebebasan ini berlaku juga untuk pengikut dan sekutu mereka. Kecuali ada yang mengacau dan berbuat kejahatan yang menimpa diri bersangkutan dan keluarganya .
11. Pasal 26 Kaum Yahudi dari Bani Najjar diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Bani Auf Pasal 27 Kaum Yahudi dari Bani Harts diperlaukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf Pasal 28 Kaum Yahudi dari bani Saidah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf Pasal 29 Kaum Yahudi dari bani Jusyam diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf Pasal 30 Kaum Yahudi dari bani Aus diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Au Pasal 31 Kaum Yahudi dari bani Tsa’labah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf. Kecuali ada yang mengacau dan berbuat kejahatan yang menimpa diri bersangkutan dan keluarganya. Pasal 32 Suku Jafriah adalah bertalian darah dengan kaum Yahudi dari Bani Tsa’labah dan diperlakukan seperti Bani Tsa’labah. Pasal 33 Bani Sutheibah diperlakukan sama dengan kaum Yahudi dari bani Auf
12. Pasal 34 Pengikut dan sekutu dari Bani ts’labah diperlakukan sama seperti Bani Tsa’labah Pasal 35 Semua pegawai dan pembela kaum Yahudi diperlakukan sama seperti kaum Yahudi VI. Warga Negara Pasal 36 Warga negara tidak diperbolehkan bertindak diluar izin dari Muhammad SAW. Seorang warga boleh bertindak membalas kejahatan terhadap apa yang dilakukan kepadanya. Siapa yang berbuat kejahatan, maka balasannya akan menimpa dirinya dan keluarganya, kecuali dapat membela diri. Tuhan melindungi orang yang setia terhadap piagam ini. Pasal 37 Kaum Yahudi memikul biaya seperti kaum muslimin. Di antara kaum Muslim dan Yahudi berhak membela dan memerangi setiap musuh yang menentang piagam ini. Di antara mereka harus saling menasihati dan berbuat baik serta menjauhi perbuatan dosa. Seorang warga negara tidak dianggap salah atas apa yang diperbuat sahabat atau sekutunya. Pertolongan, pembelaan dan bantuan harus diberikan kepada orang atau golongan yang teraniaya. Pasal 38 Warga negara kaum Yahudi memikul biaya bersama-sama warga mukmin selama peperangan terjadi.
13. VII. Pertahanan Negara Pasal 39 Kota Yasrib, ibu kota negara tidak boleh dilanggar kehormatannya oleh peserta piagam ini. Pasal 40 Semua tetangga yang berdampingan rumah harus diperlakukan seperti dirinya dan tidak boleh diganggu ketentramannya dan dipersalahkan. Pasal 41 Seorang tetangga perempuan tidak boleh diganggu ketentramannya atau kehormatannya, serta setiap kunjungan harus disertai izin suaminya. VIII. Pimpinan Negara Pasal 42 Setiap pertengkaran atau peristiwa yang terjadi antar pengikut piagam ini harus segera dilaporkan dan diselesaikan menurut hukum Tuhan dan kebijaksanaan Muhammad SAW. Pasal 43 Sesungguhnya musuh Quraisy tidak boleh dilindungi juga orang yang membantu mereka.
14. Pasal 44 Di kalangan warga negara suda berjanji untuk menentang setiap agresor yang datang menyerang kota Yasrib. IX. Politik Perdamaian Pasal 45 Apabila ada negara yang diajak membuat penjanjian perdamaian, dan mereka bersedia, maka perjanjian tersebut harus segera dilaksanakan kecuali mereka menujukkan permusuhan terhadap agama Islam. Dan warga negara wajib mendukung setiap perjanjian damai tersebut. Pasal 46 Sesungguhnya kaum Yahudi dan Bani Aus dan sekutunya mempunyai kewajiban yang sama dalam menjaga setiap perdamaian. Sesungguhnya perdamaian dapat menghilangkan kesalahan. X. Penutup Pasal 47 - Setiap warga negara yang bekerja dan berusaha, maka usaha tersebut atas dirinya sendiri - Sesungguhnya Tuhan menyertai semua peserta piagam ini - Piagam ini tidak diperbolehkan melindungi orang yang salah dan berbuat dholim - Sesungguhnya (mulai saat ini) orang yang bepergian adalah aman - Orang yang menetap juga aman kecuali yang dholim dan berbuat salah - Sesungguhnya Tuhan melindungi orang yang berbuat taqwa - Dan akhirnya Muhammad adalah pesuruh Tuhan. Semoga Tuhan mencurahkan sholawat dan kesejahteraan atasnya.