Evapotranspirasi adalah proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air dan penguapan melalui jaringan tumbuhan melalui stomata
Evapotranspirasi adalah proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air dan penguapan melalui jaringan tumbuhan melalui stomata
pada hari ini kita melanjutkan pelajaran biologi pada materi ekologi 4, yang akan kita bahas adalah
Daur Biogeokimia,
Daur Karbon (C),
Nitrogen (N),
Daur Air/H20,
Daur Fosfor/Phosphorus (P),
Daur Belerang/Sulfur (S)
(Pengertian Daur Biogeokimia dan Fungsinya) – Daur Biogeokimia Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organic dengan bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Secara umum, karbon akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof (tumbuhan, ganggang, dll yang mampu melaksanakan fotosintesis).
organisme tersebut, sebut saja tumbuhan, akan memproses karbon menjadi bahan makanan yang disebut karbohidrat, dengan proses kimia sebagai berikut : 6 CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2 Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa + Oksigen. hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof sebagai makanan plus oksigen untuk bernafas. tidak peduli makhluk herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber pertama energi yang tersimpan dalam karbohidrat adalah tumbuhan.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
Siklus air
1. i
SIKLUS AIR
MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan yang
diampu oleh Dra. Ammi Syulasmi, M.Si
oleh:
Kelompok 2
Kelas A
Elsa Asrida F. 1303672
Nur Imam Rhamdani 1301964
Nurul Fadhillah R. 1300583
R. Dian Nur R. 1300556
Rizky Ayu Kania 1301315
Septiani Khaerunnisa 1300557
Siti Nur Aeni M. 1302123
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah ini dengan judul “Siklus Air”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Lingkungan. Tujuan dari Kamian makalah ini adalah untuk mengetahui proses
siklus air, mengetahui ketersediaan air di bumi, dan cara untuk tetap menjaga
ketersediaan air bersih di bumi.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami beberapa kesulitan,
namun berkat dukungan moril dan spiritual dari beberapa pihak kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Dra. Ammi Syulasmi,
M.Si sebagai dosen mata kuliah Ilmu Lingkungan dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang
ingin kami berikan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi para
pembaca mengenai siklus air yang merupakan salah satu bagian dari siklus
biogeokimia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat
kemampuan kami yang terbatas. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi terwujudnya
penyempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Bandung, Maret 2014
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 3
2.1 Siklus Biogeokimia ........................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Siklus Biogeokimia ................................................ 3
2.1.2 Fungsi Siklus Biogeokimia ...................................................... 3
2.2 Jenis-jenis Siklus Biogeokimia ......................................................... 4
2.3 Pengertian dan Proses Siklus Air ...................................................... 5
2.4 Manfaat Siklus Air bagi Kehidupan .................................................. 7
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................10
BAB IV PENUTUP .............................................................................................12
4.1 Simpulan ............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siklus adalah perputaran sesuatu yang saling terkait. Biogeokimia adalah
segala yang berhubungan dengan tiga komponen, yaitu makluk hidup sebagai
unsur biotik, tanah atau lingkungan dan unsur-unsur kimia yang berada di
alam sebagai unsur abiotik. Di alam telah terjadi siklus yang berhubungan
dengan tiga komponen tadi. Siklus ini akan sangat memengaruhi
keberlangsungan kehidupan di muka bumi. Salah satu siklus biogeokimia
adalah siklus air.
Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat
ditemukan disemua tempat di permukaan bumi ini. Air merupakan sumber
daya abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari. Hampir semua kegiatan hidup manusia bersinggungan langsung
dengan air. Misalnya, air digunakan untuk keperluan minum, memasak,
mencuci, dan lain-lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik tolak
untuk menyimpulkan seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada
dibumi. Dengan adanya siklus air yang terjadi di alam, memang sangat besar
harapan siklus itu terus ada.
Dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini, kebutuhan air terutama
air bersih sangatlah kurang. Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat
dengan signifikan menyebabkan penggunaan air juga turut meningkat.
Akibatnya, kelangkaan air bersih pun terjadi. Apalagi disaat musim kemarau
seperti sekarang ini, banyak sekali deretan orang yang mengantri untuk
mendapatkan air bersih. Kelangkaan air bersih ini merupakan salah satu
masalah yang harus segera ditanggulangi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka akan didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses siklus air berlangsung?
5. 2
2. Bagaimana pengaruh siklus air bagi ketersediaan air di muka bumi?
3. Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan air di
muka bumi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui proses siklus air.
2. Mengetahui dan memahami pengaruh siklus air bagi ketersediaan air
dimuka bumi.
3. Mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga
ketersediaan air di muka bumi.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah siklus air ini yaitu memberikan
informasi kepada para pembaca dan masyarakat umun tentang bagaimana
proses terjadinya siklus air, bagaimana pentingnya peranan air dalam
kehidupan sehingga dapat memberikan pemahaman bagaimana
menggunakan air dalam kehidupan sehari-hari secara efektif demi menjaga
keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi.
6. 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Siklus Biogeokimia
2.2.1 Pengertian Siklus Biogeokimia
Biogeokimia merupakan perubahan atau pertukaran yang terjadi
secara terus menerus antara komponen biosfer yang tak hidup dengan
yang hidup disertai dengan adanya unsur-unsur kimia yang tersedia di
alam baik berupa hasil penguraian oleh mikroorganisme maupun yang
tersedia secara bebas.
Pada ekosistem, materi di setiap tingkat trofik tidaklah hilang.
Materi yang berupa unsur-unsur penyusun untuk bahan organik tersebut
didaur ulang, dimana unsur-unsur tersebut masuk dalam komponen
biotik diantaranya udara, air, dan tanah. Siklus ulang materi ini disebut
juga dengan Siklus Biogeokimia, hal ini dikarenakan dalam perubahan
tersebut melibatkan beberapa makhluk hidup serta batuan (geofisik).
2.2.2 Fungsi Siklus Biogeokimia
Perubahan atau daur ulang unsur-unsur yang sudah dikenal dengan
sebutan Siklus Biogeokimia ini mempunyai peranan dan fungsi yang
penting dalam menjaga kelangsungan hidup di bumi, hal ini
dikarenakan semua materi hasil siklus beogeokimia tersebut dapat
digunakan oleh semua yang ada di muka bumi ini, termasuk komponen
biotik ataupun komponen abiotik.
2.2 Jenis-jenis Siklus Biogeokimia
Siklus Biogeokimia yang ada di bumi terbagi ke dalam beberapa bagian
berdasarkan unsur kimia yang berperannya yaitu diantaranya:
1. Siklus Air (Water cycle)
Siklus air adalah peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer
melaui penguapan, kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan,
mengalir di atas permukaan dan di dalam tanah sebagai sungai yang
7. 4
menuju ke laut. Siklus air memiliki beberapa jenis, yaitu siklus pendek,
siklus sedang, dan siklus panjang.
2. Siklus Nitrogen
Merupakan suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
Nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain.
Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis.
Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen,
mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi. Gas nitrogen banyak terdapat di
atmosfer, yaitu 80% dari udara. Walaupun terdapat sangat banyak
molekul nitrogen di dalam atmosfer, nitrogen dalam bentuk gas tidaklah
reaktif. Hanya beberapa organisme yang mampu untuk mengkonversinya
menjadi senyawa organik dengan proses yang disebut fiksasi nitrogen.
Diantara beberapa siklus biogeokimia lainnya seperti siklus fosfor
dan sulfur, siklus nitrogen adalah siklus biokimia yang sangat kompleks.
3. Siklus Karbon
Diawali dengan pembentukan CO2 diudara. CO2 dapat terbentuk
karena dua hal, yaitu aktivitas organisme dan aktivitas alam. Aktivitas
Organisme termasuk respirasi, dekomposisi makhluk hidup yang mati,
pembakaran batubara, asap pabrik, dll. Aktivitas alam meliputi erupsi
vulkanik.
CO2 di udara kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis. Hasil akhir fotosintesis adalah Amilum dan Oksigen. Proses
pernafasan manusia dan hewan menghasilkan CO2 dan H2O. CO2
tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan dan begitu seterusnya.
4. Siklus Fosfor
Diawali dengan pembentukan fosfat anorganik oleh alam. Fosfor
terdapat di alam dalam bentuk ion posfat dan banyak terdapat batu-
batuan yang kaya dengan posfat yang mengalami erosi dan pelapukan
terkikis dan hanyut oleh air membentuk larutan posfat.
5. Siklus Sulfur atau Belerang
8. 5
Sulfur banyak terdapat di kerak bumi. Sulfur dapat diserap oleh
tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sulfur diperlukan dalam sintesis senyawa
protein. Sulfat dalam tanah diserap oleh tumbuhan. Selanjutnya
digunakan untuk sintesis protein. Melalui rantai makanan sulfur
berpindah ke konsumen.
Jika organisme mati, senyawa sulfur dalam organisme akan terurai
secara aerob membentuk sulfat kembali dan bila penguraian berlangsung
secara anaerob menghasilkan gas sulfur dan sulfida. Gas sulfur dan
sulfida juga berasal dari hasil reduksi senyawa sulfat secara anaerob oleh
bakteri pereduksi sulfur. Oleh bakteri sulfur, gas sulfur, dan sulfida di
udara dioksida menghasilkan sulfur, selanjutnya sulfur dioksida lagi
membentuk sulfat dalam tanah.
2.3 Pengertian dan Proses Siklus Air
Peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer melalui penguapan,
kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan, mengalir di atas
permukaan bumi dan juga di dalam tanah merupakan pengertian dari siklus
air atau siklus hidrologi (Refdino, 2013).
Sedangkan menurut Zahiruddin (2013) siklus air merupakan sebuah
rangkaian dari proses berpindahnya air yang berada di permukaan bumi dari
satu tempat ke tempat lain hingga kembali ke tempat asalnya.
Gambar 2.3.1 Diagram Siklus Air.John M. Evans, 2013
9. 6
Menurut Zahiruddin (2013) siklus air dapat dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu:
1. Siklus pendek: melalui proses kondensasi, air laut yang menguap
berubah menjadi awan, lalu hujan akan jatuh ke laut dan proses tersebut
akan terus berulang.
2. Siklus sedang: Angin membawa air laut yang menguap menuju ke
daratan, selanjutnya berubah menjadi awan melalui proses kondensasi
dan jatuh sebagai hujan di daratan kemudian meresap ke dalam tanah lalu
kembali lagi ke laut melalui sungai atau saluran-saluran air.
3. Siklus panjang: Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses
kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di
daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan
yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan
karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair
terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.
Proses siklus air didukung dengan adanya matahari, karena matahari lah
yang menyebabkan terjadinya penguapan (evaporasi). Dalam proses siklus
air, pertama-tama terjadi penguapan atau evaporasi air di atas permukaan
bumi ke atmosfer, lalu uap air tersebut mengembun menjadi awan karena
pengaruh suhu dingin di atmosfer. Lalu angin membawa uap air bergerak di
seluruh dunia, partikel awan bertabrakan dan jatuh dari langit sebagai
presipitasi, beberapa ada yang jatuh sebagai salju dan dapat terakumulasi
sebagai es dan gletser kemudian mencair di atas permukaan bumi.Sebagian
besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau tanah sebagai hujan.
Selanjutnya air tersebut mengalir di sungai dan saluran-saluran air yang lain.
Semua aliran itu bergerak menuju lautan.Sedangkan air yang mengalir dalam
tanah disimpan sebagai air tawar di danau (Gafatar, 2012).
Lebih jelasnya, proses pada siklus air dapat dilihat pada diagram di
bawah ini:
10. 7
Gambar 2.3.2, Diagram Proses pada Siklus Air. Anonim, 2012
Beberapa istilah khusus dalam Siklus Air menurut Setiawan (2013):
1. Evaporasi : proses penguapan air dari lautan atau perairan darat
(sungai, danau).
2. Transpirasi : proses penguapan air dari mahluk hidup.
3. Kondensasi : proses perubahan uap air menjadi awan.
4. Presipitasi : proses jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi
dalam berbagai wujud (air, salju, es).
5. Run off : proses aliran air di atas permukaan bumi.
6. Infiltrasi : proses peresapan air oleh pori-pori tanah.
7. Perkolasi : proses aliran air di bawah permukaan tanah.
2.4 Manfaat Siklus Air bagi Kehidupan
Siklus air merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat.
Manfaat siklus air diantaranya (Harini, 2013):
1. Wash Biosfer
Biosfer merupakan tempat hidup makhluk hidup. Biosfer terdiri dari
litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara). Dalam
perjalanannya siklus air melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu litosfer,
11. 8
hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang sangat
baik, Hasil penguapan dalam siklus air merupakan air yang relatif
bersih.Air bersih ini sebagai bahan dasar untuk mencuci biosfer.
2. Water Move Position
Jumlah air di bumi relatif stabil, tidak bertambah tidak berkurang, hanya posisi
atau tempat dan kualitasnya yang berubah. Secara teoritis semuaair dibumi
kondisinya statis,oleh karena panas matahari, panas bumi, tinggi rendah permukaan
bumi, sehingga air bergerak mengikuti hukum siklus air. Secara langsung siklus air
memutar atau memindahkan air dari berbagai tempat. Semula di daratan, di lautan,
dipindahkan ke udara, ke tanah dsb. Menurut Lamb James C (Juli Soemirat, 1996),
air yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/tahun (0,038% total
keseluruhan air). Sirkulasi air dalam proses siklus air pada evaporasi (penguapan)
sebanyak521.000 km3/tahun yang berasal dari 84% evaporasi lautan dan 14%
evaporasi daratan, namun ketika presipitasi yang jatuh ke lautan 80% dan 20% jatuh
ke daratan. Dibanding antara proporsi evaporasi dan presipitasi di daratan ada beda 6%
atau sekitar 31.260 km3/tahun. Keadaan tersebut dikarenakan di daratan terdapat
gunung-gunung dan bukit-bukit dataran tinggi yang dapat menahan awan dan terjadi
kondesasi serta presipitasi di daerah pegunungan, sehingga air akan mengaliri sungai
dan air bawah tanah menuju dataran rendah sampai ke laut. Di dataran rendah yang
datar dan lautan secara acak adalah seimbang antara evaporasi dan presipitasi.Kondisi
kelebihan presipitasi dari evaporasi tersebut seimbang dengan air sungai atau air
bawah yang mengalir sampai menuju atau masuk kelaut (Soemirat, 1996).
3. Water Suply
Air yang ikut sirkulasi siklus air hanya 521.000 km3/th, yang berarti
1,427.1015 liter/hari. Bila pendudukbumi 6 milyar dan kebutuhan air 200 liter/hari,
maka akan membutuhkan air 1,2.1012liter/hari, sedangkan air yang ikut sirkulasi
sebesar 1,427.1015 liter/hari. Jadi masih ada kelebihan air yang dimanfaatkan oleh
tumbuhan dan hewan lainnya yang tidak akan mengganggu kondisi air yang sedang
mengalir di sungai, air bawah tanah, danau, dan keberadaan laut. Dalam siklus air, air
melalui berbagai tempat.Terutama di daratan baik yang melalui permukaan atau
bawah tanah.Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk
12. 9
memenuhi kebutuhan manusia, hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap
daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan
kelebihan, tetapi secara total masih sangat mencukupi.
4. Resource Life
Air merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil
adakehidupan.Tanpa adanya proses siklus air maka tidak akan ada air sebagai
pendukung berlangsungnya kehidupan di muka bumi.
5. Resource Energy
Siklus air memungkinkan air hujan jatuh di pegunungan atau dataran tinggi.
Oleh karena gravitasi air mengalir menuju tempatyang rendah.Perbedaan ketinggian
daratanyang dilalui airakan mengakibatkan kekuatan air untuk mengalir lebih kuat,
semakin tinggi menuju ke rendah semakin kuat kekuatan air. Kekuatan air tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada kekuatan yang cukup oleh
penduduk dimanfaatkan untuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan
yang besar dapat digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik yang dapat
dinikmati di rumah kita saat ini.
Manfaat lain adanya siklus air diantaranya :
1. Sebagai sarana transportasi aliran sungai, lautan, danau.
2. Untuk menjadi kelembaban atmosfer maupun litosfer.
3. Membentuk musim.
4. Mempengaruhi iklim, pergerakan udara/angina.
5. Menyebarkan berbagai mikroorganisme (Harini, 2013)
13. 10
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan pada hasil studi literatur, proses perputaran antara komponen
biotik dan abiotik termasuk di dalamnya unsur-unsur dan reaksi-reaksi kimia
dapat disebut sebagai siklus biogeokimia. Fokus pembahasan pada makalah ini
adalah mengenai siklus air yaitu salah satu bagian dari beberapa siklus
biogeokimia.
Siklus air adalah proses perputaran air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evavorasi, dan transpirasi. Untuk lebih memahami tahapan proses siklus air,
berikut pembahasannya:
1. Kondensasi, disebut juga pengembunan adalah ketika uap air mengembang,
mendingin, kemudian membentuk titik-titik air yang kemudian berkumpul
membentuk awan.
2. Presipitasi, proses ini adalah proses pembentukkan hujan karena titik-titik air
di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat sehingga akan turun
sebagai hujan baik itu hujan air, hujan es, hujan salju. Awan-awan pembentuk
hujan tersebut akan tersebar dibantu arah angin.
3. Evavorasi, proses ini adalah proses penguapan dari benda-benda abiotik
dalam hal ini umumnya penguapan air di laut (namun bisa juga di danau atau
sungai di daratan) yang berubag menjadi uap air (gas).
4. Transpirasi, sama halnya seperti evavorasi, proses ini adalah proses
penguapan juga namun perbedaannya terletak pada sumbernya yaitu dari
tumbuhan. Jadi pada proses ini tumbuhan mengeluarkan uap air melalui
stomata atau mulut daun.
Dalam siklusnya, selain ke-empat faktor diatas, ada beberapa faktor lagi yang
mendukung terjadinya proses siklus air yaitu infiltrasi disertai perlokasi ke dalam
tanah, jadi air diserap oleh tanah kemudian bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah atau pori-pori tanah dan batuan hingga air tersebut dapat bergabung ke
dalam sumber air yang berada di bawah tanah. Faktor yang lainnya yaitu Run off
14. 11
atau air permukaan yaitu air yang bergerak di atas permukaan tanah seperti air
yang mengalir di sungai maupun yang tergenang seperti rawa, danau, atau waduk;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Semua aliran air tersebut akan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-
komponen siklus air yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).
Sudah sangat jelas, air menjadi bahan utama yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup untuk keberlangsungan hidupnya. Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, dan siklus air pun masih berjalan dengan baik sehingga
siklus air tetap menjaga ketersediaan air di bumi.
Namun yang menjadi masalah adalah mengenai ketersediaan air bersih. Tidak
ada yang salah pada proses siklusnya, yang menjadi masalah adalah kondisi bumi
yang sudah mulai tercemar. Air bersih adalah air yang layak untuk dikonsumsi
dan digunakan, air yang terbebas dari unsur-unsur kimia lain apalagi yang
berbahaya. Bagaimana tidak, ketersediaan air pada saat ini memang sangat minim,
dengan banyaknya jumlah penduduk khusunya di Indonesia dengan pabrik
industri yang berdiri dimana saja, kerusakan hutan, pencemaran lingkungan
khususnya sampah, sangatlah menggangu untuk ketersediaan air bersih, bahkan
bagi penduduk yang hidup di daerah daratan tinggi atau hulu sungai saja tidak
mudah untuk mendapat air bersih terlebih lagi penduduk yang tinggal di hilir
sungai. Untuk itu dapat dilakukan upaya-upaya kecil untuk menjaga ketersediaan
air yang layak konsumsi di muka bumi ini, diantaranya:
1. Menghemat penggunaan air, menggunakan air sebijak dan seefisien mungkin.
2. Menjaga kelestarian hutan dan pohon-pohon yang dapat menyimpan dan
menyerap air.
3. Membuat sumu-sumur resapan air.
4. Tidak membuang limbah ke sungai (melalui proses pengolahan dahulu).
5. Membuat daerah penampung air dan memperdalam serta memperlebar
diameter sungai.
15. 12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kami dapat mengetahui proses siklus air yang terjadi di muka bumi,
yaitu melalui kondensasi, presipitasi, evavorasi, transpirasi, infiltrasi disertai
dengan perlokasi dan run off yang terus bergantian.
Kemudian ketersediaan air dimuka bumi relative tetap sehingga siklus air
dapat dikatakan berjalan dengan baik. Namun yang menjadi masalah adalah
pada proses infiltrasi, perlokasi, dan run off ada faktor ekternal yaitu kondisi
lingkungan yang tercemar yang memengaruhi ketersediaan air bersih.
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian air
khususnya air layak konsumsi adalah dengan menghemat penggunaan air,
merawat, menanam, dan menjaga kelestarian tumbuhan terutama hutan,
membuat daerah resapan dan penampungan air, serta yang paling penting
yaitu tidak mencemari lingkungan dalam bentuk apapun.
16. 13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2000). Siklus Biogeokimia. [Online]. Tersedia:
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/003
2%20Bio%201-7c.htm (Diakses pada 14 Maret 2014).
Azizah, Nurlela. (2012). Siklus Fosfor, Siklus Fosfat dalam Biogeokimia.
[Online]. Tersedia.: http://kamusq.com/2012/10/siklus-fosfor-Siklus-fosfat-
dalam.html (Diakses pada 14 Maret 2014).
Azizah, Nurlela. (2012). Siklus Karbon, Siklus Carbon dalam Biogeokimia.
[Online]. Tersedia: http://www.kamusq.com/2012/10/siklus-karbon-Siklus-
carbon-dalam.html (Diakses pada 14 Maret 2014)
Gafatar, S. (2012). Proses Terjadinya Siklus Air. [Online]. Tersedia:
http://sbr.gafatar.org/proses-terjadinya-siklus-air-sc-16-18/ (Diakses pada 14
Maret 2014).
Handika. (2013). Siklus Siklus sulfur (S). [Online]. Tersedia:
http://handikap60.blogspot.com/2013/04/siklus-Siklus-sulfur-s.html (Diakses
pada 14 Maret 2014).
Harini, Y. (2013). Siklus Air. [Online]. Tersedia:
http://yusliharini.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(Diakses 14 Maret 2014).
Pamungkas, Abdee. (2012). Pengertian dan Macam-Macam Siklus Biogeokimia.
[Online].Tersedia: http://www.diwarta.com/pengertian-dan-macam-macam-
Siklus-biogeokimia/555/ (Diakses pada 14 Maret 2014).
Refdino, A. (2013). Pengertian Siklus Hidrologi dan Macam-macam Siklus
Hidrologi. [Online]. Tersedia:
http://assharrefdino.blogspot.com/2013/11/pengertian-siklus-hidrologi-dan-
macam.html (Diakses 14 Maret 2014).
Setiawan, A. (2013). Siklus Air. [Online]. Tersedia:
http://geograph88.blogspot.com/2013/05/siklus-air.html (Diakses 14 Maret
2014).
17. 14
Zahiruddin. (2013). Pengertian dan Proses Siklus Air atau Water Cycle. [Online].
Tersedia : http://srtabright.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-proses-
siklus-air-atau-water-cycle.html (Diakses 14 Maret 2014).