Dokumen tersebut membahas tentang berbagai sifat tercela seperti hasad (dengki), ujub (sombong), dusta (bohong), dan khianat. Beberapa sifat tercela tersebut dijelaskan definisinya beserta contoh perilakunya dan hukum agama Islam mengenai sifat-sifat tercela tersebut.
2. Definisi sifat Tercela
Definisi sifat menurut Imam AI-Gozali adalah: Ungkapan tentang sikap
jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak
memerlukan pertimbangan atau pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khalaqa-yahluqu,artinya
menciptakan, dari akar kata ini pula ada kata makhluk (yang
diciptakan) dan kata khalik (pencipta), maka akhlak berarti segala sikap
dan tingkah laku manusia yang datang dari pencipta (Allah swt).
Sedangkan moral berasal darimaros (bahasa latin) yang berarti adat
kebiasaan, disinilah terlihat berbeda antara moral dengan akhlak, moral
berbentuk adat kebiasaan ciptaan manusia, sedangkan akhlak berbentuk
aturan yang mutlak dan pasti yang datang dari Allah swt.
3. • Sifat tercela yaitu suatu perilaku yang
melanggar aturan agama islam ,karena pada
dasarnya agama mengajarkan hal yang baik.
• macam – macam Sifat tercela ,antara lain :
• 1. Ananiyah (aninah )
• 2. Ghodob
• 3. Hasad
• 4. Ghibah ( menggunjing )
• 5. Namimah
4. PENGERTIAN DENGKI/HASAD
Definisi dari hasad adalah suatu sikap seseorang yang tidak senang terhadap
orang yang memperoleh keberuntungan, kenikmatan atau karunia dari Allah
swt. Hasad atau dengki ini dapat timbul biasanya diawali dengan suatu
permasalah atau permusuhan yang menyebabkan terjadinya persaingan
untuk saling menjatuhkan dan ingin lebih dari orang lain.
Contoh perilaku hasad (dengki)
• Tidak mensyukuri nikmat yang Allah swt berikan
• Tidak senang terhadap kesuksesan/keberhasilan seseorang
• Senang jika seseorang menderita (kesusahan)
• Timbul perasaan untuk mencelakakan orang lain, karena ingin lebih unggul
dari orang lain
• Berperilaku sombong, karena merasa dirinya lebih baik dari orang lain
sehingga apabila orang lain mendapatkan nikmat dari Allah swt ia tidak
senang atau tidak suka (misal saat orang lain membeli mobil baru).
• Membuat tidak percaya diri, karena merasa tersaingin oleh orang lain
5. Dalil tentang dengki [an-Nisâ'/4:32]
Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia
yang dilebihkan Allâh kepada sebagian kamu
atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki
ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa
yang mereka usahakan. Mohonlah kepada
Allâh sebagian dari karunia-Nya. Sungguh
Allâh Maha Mengetahui segala sesuatu. [an-
Nisâ'/4:32]
6. PENGERTITAN UJUB
Ujub artinya merasakan kelebihan pada dirinya tanpa melihat siapa yang
memberikan kelebihan itu. Ia adalah penyakit hati yang hanya diketahui oleh Allah
Ta’ala, jika nampak atsar/pengaruhnya kepada lahiriah seseorang seperti sombong
dalam berjalan, merendahkan manusia, menolak kebenaran dsb. maka yang
nampak ini disebut dengan kibr atau khuyala’ (kesombongan). Dan memang sebab
munculnya kesombongan adalah karena adanya ujub di hati. Ujub adalah salah satu
penyakit hati di samping hasad (dengki), kibr (sombong), riya’, dan mahabbatuts
tsanaa’ (mencintai sanjungan).
Imam Syafi’i rohimahumulloh berkata : “Baransgsiapa yang mengangkat-angkat diri
secara berlebihan, niscaya Allah akan menjatuhkan martabatnya” Orang yang
terkena penyakit ujub akan memandang remeh dosa-dosa yang dilakukannya dan
menganggapnya bagai angin lalu.
Nabi SAW telah mengabarkan kepada kita dalam sebuah hadits: “Orang yang jahat
akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan santai
dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin
melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap
menimpanya” (HR. Bukhari).
7. HUKUM UJUB
Hukum ujub
Ujub hukumnya haram dan termasuk dosa-dosa besar. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
(QS. Luqman: 18)
Ada yang mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah janganlah kamu
alihkan rahang mulutmu ketika disebut nama seseorang di hadapanmu
seakan-akan kamu meremehkannya. Sedangkan maksud “orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri” adalah orang-orang yang ujub terhadap
dirinya dan membanggakan dirinya di hadapan orang lain.
Bahkan sebagian ulama ada yang memasukkan ujub ke dalam bagian syirk
yang dapat menghapuskan amalan. Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Ketahuilah, bahwa ikhlas terkadang dihinggapi penyakit ujub. Siapa saja yang
merasa ujub karena amal yang dilakukannya, maka akan hapuslah amalnya…
dst.”
8. PENGERTIAN SOMBONG
Sombong atau dalam istilah Arabnya Al-Bathar, dalam kamus lisan Al-Arab disebutkan
bahwa arti kata bathar sinonim dengan takabur yang berarti sombong. Rasulullah SAW
dalam hadis menjelaskan definisi sombong :
Sombong ialah tidak menerima kebenaran dan menghina sesama manusia.
Menurut Raghib Al Asfahani Ia mengatakan, “Sombong adalah keadaan seseorang
yang merasa bangga dengan dirinya sendiri . Memandang dirinya lebih besar dari pada
orang lain, Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan
menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa
ketaatanataupun mengesakan-Nya”.
Dalam buku ihya’ ulumuddin Al-Ghazali nendefinisikan sombong adalah suatu sifat
yang ada didalam jiwa yang tumbuh dari penglihatan nafsu dan tampak dalam
perbuatan lahir.
9. Secara universal maka, perbuatan sombong dapat dipahami dengan membanggakan
diri sendiri, mengganggap dirinya lebih dari orang lain. perbuatan sombong dibagi
beberapa tingkatan yaitu:
1. Kesombongan terhadap Allah SWT, yaitu dengan cara tidak tunduk
terhadap perintahnya, enggan menjalankan perintahnya
2. Sombong terhadap rasul, yaitu perbuatan enggan mengkuti apa yang
diajarkannya dan menganggap Rasulullah sama sebagaimana dirinya hanya manusia
biasa.
3. Sombong terhadap sesama manusia dan hamba ciptaanya, yaitu
menganggap dirinya lebih dari orang lain dan makhluk ciptaan Allah yang lain dengan
kata lain menghina orang lain atau ciptaan Allah lainya.
4.-SAJDAH :15 Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat
ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka
segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah
sombong.
10. PENGERTIAN DUSTA/BOHONG
Raghib al-Ashfahani berkata:
“Asal jujur dan bohong adalah dalam perkataan, baik itu pada perkara yang telah
lampau, akan datang, atau berupa sebuah janji. Dinamakan bohong karena ucapannya
menyelisihi apa yang ada di dalam hatinya.” (Fathul Bari, 10/623).
Berkata Imam Nawawi:
“Ketahuilah, madzhab Ahlus Sunnah berkata bahwa bohong adalah mengabarkan
sesuatu yang menyelisihi kenyataannya, sama saja engkau sengaja atau tidak sengaja.
Orang yang berbohong dengan tidak sengaja, maka tidak ada dosanya, akan tetapi ia
akan berdosa apabila melakukannya dengan sengaja.”
(Al-Adzkar, hal. 326, lihat pula Al-Adab asy-Syar’iyah, 1/53)
Hukum Berbohong
Ketahuilah, dalil-dalil dari Kitab dan Sunnah yang menegaskan haramnya berbohong
secara umum sangat banyak. Bohong termasuk dosa yang jelek dan aib yang tercela.
Umat ini telah sepakat akan keharaman berbohong, ditambah lagi dengan adanya dalil-
dalil yang sangat banyak dalam masalah ini. (Al-Adzkar, hal. 324).
11. PENGERTIAN KHIANAT
khianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah
dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri
orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak
akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.
Sementara kata KHIANAT disebutkan 2x di dalam ayat al Quran yaitu di QS Al Mukmin :19 dan An Nisaa’ :
105
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi
penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat, (QS An Nisaa’ :
105)---Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS Al
Mukmin :19)
Nabi Muhammad saw bersabda :
“Tsalaatsun man kunna fiihi fa huwa munaafiqun wa in shaama wa shallaa wa za’ama annahu muslimun:idzaa
haddatsa kadzaba wa idzaa wa’ada akhlafa wa idza’tumina khaana”
Artinya :
“Tiga perkara, barangsiapa ada pada tiga perkara itu, maka dia itu orang munafiq, walaupun ia berpuasa,
mengerjakan sholat dan mendakwakan bahwa ia muslim. Yaitu : apabila berbicara, ia berdusta, apabila
berjanji, ia menyalahi janji dan apabila dipercayai, ia berkhianat” (HR Bukhari-Muslim-dari Abu Hurairah)
Nabi Muhammad saw bersabda: “Laisal khulfu an ja’idar rajulur rajula wa fii niyyatihi an yafia”
Artinya: “Tidaklah menyalahi janji, bahwa seseorang berjanji dengan seseorang dan pada niatnya akan
menepatinya”
12. PENGERTIAN IRI
iri adalah perasaan tidak senang melihat orang lain mendapat kebahagian atau nikmat dari Allah
swt. Misalnya, tidak senang melihat orang lain sukses dalam belajar, perdagangan dan
kedudukan (jabatan), atau kenaikan pangkat.
Sifat iri hati harus dihindari karena berbagai hal berikut.:
•Kalau berlebihan, akan menjadi dengki, artinya bukan saja tidak senang dengan melihat
orang lain yang mendapat kenikmatan, akan tetapi mengharapkan agar kenikmatan itu berpindah
kepadanya
• Dapat menimbulkan perbuatan jahat.
• Dapat menimbulkan perasaan ujub atau perasaan jengkel terhadap orang yang menyamai atau
menandinginya
•Dapat menimbulkan perasaan takabur
• Berpandangan sempit, senang mendapatkan kesuksesan, tetapi mereka tidak mau berusaha dan
bekerja keras.
Perasaan iri boleh memiliki seseorang, asal iri tersebut pada perbuatan yang positif, artinya sifat
tidak mau kalah dalam untuk mendapatkan kenikmatan yang dicapai orang lain. Dalam hal ini
seseorang dapat berperasaan apabila orang lain mendapatkan kenikmatan atau kesuksesan, saya
pun pasti dapat. Selanjutnya, ia akan berusaha dengan bekerja keras untuk mencapainya. Dengan
jalan itulah, ia mampu mencapai apa yang dicita-citakan, seperti yang telah dianjurkan dalam
firman Allah swt. yang artinya berlombalah kamu dalam kebaikan.
13. Seseorang yang terkena penyakit iri hati dapat dihilangkan dengan cara, seperti
menjauhkan diri dari sebab-sebab yang menimbulkan dan harus menyadari sepenuhnya
bahwa setiap orang akan mendapatkan nikmat dari Allah swt. sesuai dengan hal ini
bagian masing-masing, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah swt berikut...
Artinya :
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian
kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bagian
daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bagian dari apa
yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Q.S. An-Nisa' :32 )".