SlideShare a Scribd company logo
BAB I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Betapa bahayanya memiliki sifat Riya‟ dan Ujub, Karena, alangkah banyak orang yang
memperbanyak amalan, namun hal itu tidak memberikan manfaat kepadanya kecuali rasa capai
dan keletihan semata di dunia dan siksaan di akhirat.
Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta‟ala memerintahkan agar amal yang dikerjakan
ialah amalan shalih, yaitu amal perbuatan yang sesuai dengan aturan syari‟at. Selanjutnya, Allah
Subhanahu wa Ta‟ala memerintahkan orang yang menjalankannya supaya mengikhlaskan
amalan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala semata, tidak mencari pahala atau pamrih dari
selain-Nya dengan amalan itu.

2. Rumusan Masalah

Secara garis besar pembuatan makalah kami ini akan membahas tentang:
1. Pembahasan tentang Riya‟.
2. Pembahasan tentang Ujub.
BAB II
B. PEMBAHASAN

1. Pembahasan Tentang Riya’
a. Definisi Riya’
Secara syar‟i, para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definisi
riya‟, namun intinya sama, yakni seorang melakukan ibadah untuk mendekatkan diri
kepada Allah, namun ia lakukan bukan karena Allah melainkan tujuan dunia. Al Qurthubi
mengatakan,” hakekat riya‟adalah mencari apa yang ada di dunia dengan ibadah dan arti
asalnya adalah mencari tempat di hati manusia”. Jadi riya‟ adalah melakukan ibadah
untuk mencari perhatian manusia sehingga mereka memuji pelakunya dan ia
mengharapkan pengagungan dan pujian serta penghormatan dari orang yang melihatnya.
Orang riya‟ ingin memperlihatkan superioritas dirinya kepada manusia. Orang riya‟ ingin
mendapatkan bagian keduniawian dari amal perbuatannya.
Orang riya‟ mencari amal perbuatan yang mestinya hanya antara dirinya
dengan Allah, tetapi dengan bertujuan kepada selain Dzat Allah Subhanahu wa Ta‟ala
Yang Maha Mulia, dan selain kehidupan akhirat. Orang yang riya‟ ingin melakukan suatu
ibadah yang telah diperintahkan Allah, akan tetapi ia melakukannya bukan karena Allah.
Riya‟ adalah topeng-keterpedayaan yang dapat menutupi manusia yang berwajah
masam, berjiwa buruk dan hati manusia yang keras. Riya‟ merupakan tabir halus (cat
pelapis) yang memburamkan antara suatu kejelekan dengan kejelekan lainnya. Riya‟
merupakan barang palsu (imitasi) yang dijajakan di pasar untuk diperdagangkan,
selamanya riya‟ tidak akan menguntungkan. Riya‟ merupakan suatu kesamaran, yang
tidak dapat diindera dan diketahui oleh semua orang.
B. Faktor-faktor penyebab riya

1. Latar belakang kehidupan
Jika seorang anak tumbuh dalam asuhan keluarga yang memiliki suasana riya atau
ia tumbuh dalam lingkungan dengan tradisi perilaku riya yang kental, maka sangat besar
kemungkinannya ia juga terjangkit penyakit hati itu. Karenanya, Rasulullah berpesan agar
umatnya memilih pasangan hidup yang islami. Kepada para ikhwan, beliau berpesan
“...Maka pilihlah wanita yang taat menjalankan agama, niscaya engkau akan beruntung.”
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Kepada orang tua atau wali dari akhwat beliau berpesan, “Jika didatangi oleh seseorang
(untuk meminang putrimu) yang engkau ridha akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah ia
(dengan putrimu)”. (HR. tirmidzi)

2. Persahabatan yang buruk
Yang dimaksud dengan persahabatan yang buruk adalah memiliki sahabat yang
berperangai buruk, dalam arti memiliki sifat riya‟ maupun sum‟ah. Persahabatan yang buruk
juga bisa mengakibatkan riya dan sum'ah. Terutama bagi orang yang lemah kepribadiannya
sehingga mudah terpengaruh. Sangat pentingnya persahabatan ini sehingga Rasulullah
mengumpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Kita bisa mendapat “bau
harum” dari pertemanan, kita juga bisa terkena “asap” dan “bau tidak sedap” dari
pertemanan.

3. Tidak memiliki ma'rifatullah
Jika seseorang memiliki ma'rifatullah yang baik, ia akan beribadah ikhlas kepada
Allah dan yakin ibadah itu dilihat oleh Allah dan dinilai-Nya. Ia juga sadar jika niatnya sudah
beralih kepada manusia, Allah justru tidak memberinya apa-apa.

4. Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan
Seseorang karena ingin memiliki kedudukan tinggi dalam pandangan manusia
atau supaya orang lain menilai ia layak mendapatkan amanah kepemimpinan menjadikannya
bersikap riya. Ia ingin segala amal kebaikannya terekspos dan secara langsung
mempengaruhi pencitraannya. Ia dianggap baik, shalih, dihormati, dikagumi, dan diangkat
atau dipilih menjadi pemimpin.

5. Tamak terhadap milik orang lain
Sikap tamak terhadap harta atau ingin memiliki lebih dari yang dimiliki oleh
orang lain juga bisa mengakibatkan riya. Seperti orang yang berperang tetapi niatnya
mendapatkan ghanimah, atau popularitas. Sebagaimana diriwayatkan Abu Musa bahwa
Rasulullah pernah ditanya, “Ya Rasulullah, ada seorang yang berperang untuk memperoleh
ghanimah, ada yang ingin disebut-sebut, dan ada yang ingin posisinya dilihat manusia.
Manakah diantara mereka yang berperang di jalan Allah?” Rasulullah SAW menjawab,
“Barangsiapa berperang dengan tujuan meninggikan kalimat Allah, dialah mujahid fi
sabilillah.” (HR. Bukhari)

6. Suka dipuji dan disanjung
Perangai suka dipuji dan disanjung akan mendorong seseorang berlaku riya dan
sum'ah, sementara kritik justru akan membuatnya maju menjadi lebih baik.

7. Terlalu ketat penilaian pemimpin
Dalam sebuah organisasi atau jamaah, jika pemipin atau qiyadah terlalu ketat
dalam menilai seseorang, bisa mengakibatkan timbulnya riya dan sum'ah pada orang
tersebut, khususnya yang tidak memiliki jiwa besar. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang baik itu tidak mengerjakan sesuatu kecuali ia menilainya baik dan tidak
meninggalkan sesuatu kecuali jika ia menilainya buruk.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

8. Terlalu dikagumi orang lain
Terlalu dikagumi orang lain juga bisa bisa menjadi sebab timbulnya riya.
Kekaguman bisa menjadi semacam candu. Semakin dikagumi seseorang akan semakin
berusaha agar kekaguman orang lain bertahan atau meningkat. Karenanya Rasulullah
mengingatkan agar tidak memuji orang di depannya secara langsung.

9. Takut menjadi omongan orang lain
Ini juga bisa menyebabkan timbulnya riya. Karena takut dinilai jelek orang lain,
atau menjadi bahan perbincangan, menjadi obyek ghibah, maka seseorang kemudian berbuat
yang baik dan berupaya mengeksposnya, atau mendemonstrasikan kebaikan dan amal
shalihnya.

10. Lalai terhadap dampak buruk riya.
Ketidaktahuan dan kelalaian seseorang terhadap dampak buruk dan bahaya riya
dan sum'ah menjadikannya tidak merasa salah atau menyesal berlaku riya dan sum'ah,
bahkan larut dalam sikap itu. Sebaliknya, jika seseorang memahami dengan baik dampak riya
dan sum'ah, yang sangat merugikan dirinya di akhirat kelak, ia akan berusaha menjaga diri
agar terhindar dari riya dan sum'ah itu.

2. Pembahasan Tentang Ujub
Definisi Ujub.

Sufyan Ats-Tsauri rohimahumulloh, meringkas definisi ujub sebagai berikut:
“Yaitu perasaan takjub terhadap diri sendiri sehingga seolah-olah dirinyalah yang paling
utama daripada yang lain. Padahal boleh jadi ia tidak dapat beramal sebagus amal saudaranya
itu dan boleh jadi perkara haram lebih suci jiwanya ketimbang dirinya”
Imam Syafi‟i rohimahumulloh berkata :
“Baransgsiapa yang mengangkat-angkat diri secara berlebihan, niscaya Allah akan
menjatuhkan martabatnya”

Orang yang terkena penyakit ujub akan memandang remeh dosa-dosa yang
dilakukannya dan menganggapnya bagai angin lalu.
Nabi SAW telah mengabarkan kepada kita dalam sebuah hadits:
“Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya,
dengan santai dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin
melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya” (HR.
Bukhari)

Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata:
“Iblis jika ia dapat melumpuhkan bani Adam dengan salah satu dari tiga perkara ini: ujub
terhadap diri sendiri, menganggap amalnya sudah banyak dan lupa terhadap dosa-dosanya.
Dia berkata: “Saya tidak akan mencari cara lain.”

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa seorang lelaki berkata:
“Allah tidak akan mengampuni si Fulan! Maka Allah Subhanahu wa Ta‟ala pun berfirman:
“Siapakah yang lancang bersumpah atas namaKu bahwa Aku tidak mengampuni Fulan?!
Sungguh Aku telah mengampuninya dan menghapus amalanmu!” (HR. Muslim)

Sebab-Sebab Ujub

1. Faktor Lingkungan dan Keturunan
Yaitu keluarga dan lingkungan tempat seseorang itu tumbuh. Ia akan menyerap
kebiasaan-kebiasaan keduanya atau salah satunya yang positif maupun negatif, seperti sikap
senang dipuji, selalu menganggap diri suci dll.

2. Sanjungan dan Pujian yang Berlebihan.
Sering kita temui sebagian orang yang terlalu berlebihan dalam memuji hingga
seringkali membuat yang dipuji lupa diri.
3. Bergaul Dengan Orang yang Terkena Penyakit Ujub.
Tidak aneh lagi/sudah jelas bahwa setiap orang akan mengikuti pola tingkah laku
temannya. Rasulullah SAW sendiri bersabda:
“Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang jahat adalah seperti orang yang berteman
dengan penjual minyak wangi dan pandai besi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Kufur Nikmat dan Lupa Kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala
Begitu banyak nikmat yang diterima seorang hamba, tetapi ia lupa kepada Allah
Subhanahu wa Ta‟ala yang telah memberinya nikmat itu. Sehingga hal itu menggiringnya
kepada penyakit ujub, ia membanggakan dirinya yang sebenarnya tidak pantas untuk
dibanggakan.

5. Menangani Suatu Pekerjaan Sebelum Matang Dalam Menguasainya dan Belum Terbina
Dengan Sempurna
Sekarang ini banyak kita temui orang-orang yang berlagak pintar persis seperti
kata pepatah „sudah dipetik sebelum matang‟. Yang lebih parah lagi adalah seorang yang
mencuat sebagai seorang ulama padahal ia tidak memiliki ilmu sama sekali. Lalu ia
berkomentar tentang banyak permasalahan, yang terkadang ia sendiri jahil tentang hal itu
Sepintas lalu apa yang mereka ucapkan mungkin benar, namun lambat laun masyarakat akan
tahu bahwa mereka telah tertipu!

6. Jahil dan Mengabaikan Hakikat Diri (Lupa Daratan)
Sekiranya setiap manusia benar-benar merenungi dirinya, asal-muasal
penciptaannya sampai tumbuh menjadi manusia sempurna, niscaya ia tidak akan terkena
penyakit ujub.

7. Berbangga-bangga Dengan Nasab dan Keturunan
Setiap manusia terkadang memandang mulia diri-nya karena darah biru yang
mengalir di tubuhnya, jabatan yang dimilikinya, maupun status social dalam dirinya. Ia
menganggap dirinya lebih utama dari si Fulan dan Fulan. Ia tidak mau mendatangi si Fulan
sekalipun berkepentingan. Dan tidak mau mendengarkan ucapan si Fulan. Tidak syak lagi,
ini merupakan penyebab utama datangnya penyakit ujub.

8. Lengah Terhadap Akibat yang Timbul dari Penyakit Ujub
Sekiranya setiap manusia menyadari bahwa ia hanya menuai dosa dari penyakit
ujub yang menjangkiti dirinya dan menyadari bahwa ujub itu adalah sebuah pelanggaran,
sedikitpun ia tidak akan kuasa bersikap ujub. Apalagi jika ia merenungi sabda Rasulullah
SAW:
”Sesungguhnya seluruh orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari Kiamat bagaikan
semut yang diinjak-injak manusia.” Ada seseorang yang bertanya: “Wahai Rasulullah,
bukankah seseorang itu ingin agar baju yang dikenakannya bagus, sendal yang dipakainya
juga bagus?” Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah, dan menyukai
keindahan, hakikat sombong itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.”
(HR. Muslim dari Abdullah bin Mas‟ud radhiyallahu „anhu) awal hadits berbunyi: “Tidak
akan masuk Surga orang yang terdapat sebesar biji zarrah kesombongan dalam hatinya).
BAB III
C. PENUTUP

1. DAFTAR PUSTAKA

http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3330-beda-riya-dan-ujub.html
http://saidalfaraby.wordpress.com/
http://kaahil.wordpress.com/
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=506:
menghilangkan-riya-ujub-dan-sumah&catid=1:tanya-jawab
http://kaimislam.wordpress.com/
http://ewidoyoko.blogspot.com/

More Related Content

What's hot

aqidah akhlak
aqidah akhlakaqidah akhlak
aqidah akhlak
Diana Nova
 
Power ikhlas bsi
Power ikhlas bsiPower ikhlas bsi
Power ikhlas bsi
Muhammad Zen
 
Katakan kebenaran itu meskipun terasa pahit
Katakan kebenaran itu meskipun terasa pahitKatakan kebenaran itu meskipun terasa pahit
Katakan kebenaran itu meskipun terasa pahitRahmat Hidayat
 
Ilmu ikhlas 2
Ilmu ikhlas 2Ilmu ikhlas 2
Ilmu ikhlas 2
Ummu Mawaddah
 
Perkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan imanPerkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan imanPensil Dan Pemadam
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanMohd Tony Saidi
 
HAJI.pptx
HAJI.pptxHAJI.pptx
HAJI.pptx
windajubaidah2
 
34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slideimuska
 
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan imanBab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
Nur Asilah Ahmad
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11
sitisarahrahmania
 
Buletin 5
Buletin 5Buletin 5
Buletin 5
ichsanovsky
 
Ppt bab 6
Ppt bab 6Ppt bab 6
Ppt bab 6
NailaLuluatul
 
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Muliamateri Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
Amalia Sofitri
 
Agama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa BesarAgama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa BesarYudistira Ydstr
 
PPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VI
PPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VIPPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VI
PPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VI
RifkamaliaS
 
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)
Eloknadlifah
 
PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1
PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1
PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1
RifkamaliaS
 

What's hot (19)

Ikhlas
IkhlasIkhlas
Ikhlas
 
aqidah akhlak
aqidah akhlakaqidah akhlak
aqidah akhlak
 
Power ikhlas bsi
Power ikhlas bsiPower ikhlas bsi
Power ikhlas bsi
 
Katakan kebenaran itu meskipun terasa pahit
Katakan kebenaran itu meskipun terasa pahitKatakan kebenaran itu meskipun terasa pahit
Katakan kebenaran itu meskipun terasa pahit
 
Ilmu ikhlas 2
Ilmu ikhlas 2Ilmu ikhlas 2
Ilmu ikhlas 2
 
Perkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan imanPerkara perkara yang membatalkan iman
Perkara perkara yang membatalkan iman
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan iman
 
HAJI.pptx
HAJI.pptxHAJI.pptx
HAJI.pptx
 
34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide
 
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan imanBab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 11
 
Buletin 5
Buletin 5Buletin 5
Buletin 5
 
Ppt bab 6
Ppt bab 6Ppt bab 6
Ppt bab 6
 
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Muliamateri Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
 
Agama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa BesarAgama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
Agama Islam Kelas 11 - Dosa Besar
 
PPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VI
PPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VIPPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VI
PPT KELAS 7 SEMESTER 2 BAB VI
 
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4 (1)
 
PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1
PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1
PPT QURDITS BAB VI KELAS 7 SEMESTER 1
 

Viewers also liked

Replace this with_that_global_change
Replace this with_that_global_changeReplace this with_that_global_change
Replace this with_that_global_changejrozene
 
Marc edit save-as_marc
Marc edit save-as_marcMarc edit save-as_marc
Marc edit save-as_marcjrozene
 
Promotion Idea of Bio-Kult, Sandoz
Promotion Idea of Bio-Kult, SandozPromotion Idea of Bio-Kult, Sandoz
Promotion Idea of Bio-Kult, SandozMaleeha Tarannum
 
Item report
Item reportItem report
Item reportjrozene
 
Music Business Entrepreneurship
Music Business EntrepreneurshipMusic Business Entrepreneurship
Music Business EntrepreneurshipLeena Sowambur
 
Delete for students
Delete for studentsDelete for students
Delete for studentsjrozene
 
AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.
AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.
AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.
pratikardeshna
 
Rolul literaturii
Rolul literaturiiRolul literaturii
Rolul literaturiiInna Ndreea
 
Avionics Software Standards
Avionics Software StandardsAvionics Software Standards
Avionics Software StandardsSushma Reddy
 
Surat menyurat
Surat   menyuratSurat   menyurat
Surat menyuratmaniiesita
 
Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)Paarief Udin
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaMujahid Vanquisher
 
Perilaku tercela-Diskriminasi
Perilaku tercela-DiskriminasiPerilaku tercela-Diskriminasi
Perilaku tercela-Diskriminasi
Beril258
 
Pestle Analysis of M-financing in Bangladesh
Pestle Analysis of M-financing in BangladeshPestle Analysis of M-financing in Bangladesh
Pestle Analysis of M-financing in Bangladesh
Maleeha Tarannum
 
4 kisi-kisi-usbn-sma-tulis
4 kisi-kisi-usbn-sma-tulis4 kisi-kisi-usbn-sma-tulis
4 kisi-kisi-usbn-sma-tulisMuhammad Asyrofi
 
sk kd pend. agama islam sma-ma
sk kd pend. agama islam sma-mask kd pend. agama islam sma-ma
sk kd pend. agama islam sma-ma
SMA Negeri 9 KERINCI
 

Viewers also liked (20)

Replace this with_that_global_change
Replace this with_that_global_changeReplace this with_that_global_change
Replace this with_that_global_change
 
Royal Diplomatic Club
Royal Diplomatic ClubRoyal Diplomatic Club
Royal Diplomatic Club
 
Marc edit save-as_marc
Marc edit save-as_marcMarc edit save-as_marc
Marc edit save-as_marc
 
Promotion Idea of Bio-Kult, Sandoz
Promotion Idea of Bio-Kult, SandozPromotion Idea of Bio-Kult, Sandoz
Promotion Idea of Bio-Kult, Sandoz
 
Item report
Item reportItem report
Item report
 
Music Business Entrepreneurship
Music Business EntrepreneurshipMusic Business Entrepreneurship
Music Business Entrepreneurship
 
Delete for students
Delete for studentsDelete for students
Delete for students
 
AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.
AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.
AVERMARK AUTOMATION PVT. LTD.
 
Game
GameGame
Game
 
Rolul literaturii
Rolul literaturiiRolul literaturii
Rolul literaturii
 
Avionics Software Standards
Avionics Software StandardsAvionics Software Standards
Avionics Software Standards
 
Surat menyurat
Surat   menyuratSurat   menyurat
Surat menyurat
 
01. agama islam sma
01. agama islam sma01. agama islam sma
01. agama islam sma
 
Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
 
Perilaku tercela-Diskriminasi
Perilaku tercela-DiskriminasiPerilaku tercela-Diskriminasi
Perilaku tercela-Diskriminasi
 
Pestle Analysis of M-financing in Bangladesh
Pestle Analysis of M-financing in BangladeshPestle Analysis of M-financing in Bangladesh
Pestle Analysis of M-financing in Bangladesh
 
4 kisi-kisi-usbn-sma-tulis
4 kisi-kisi-usbn-sma-tulis4 kisi-kisi-usbn-sma-tulis
4 kisi-kisi-usbn-sma-tulis
 
sk kd pend. agama islam sma-ma
sk kd pend. agama islam sma-mask kd pend. agama islam sma-ma
sk kd pend. agama islam sma-ma
 
Nov
NovNov
Nov
 

Similar to Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar

SIFAT UJUB.pdf
SIFAT UJUB.pdfSIFAT UJUB.pdf
SIFAT UJUB.pdf
SitirohayaSitirohaya
 
SUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAHSUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAH
Potpotya Fitri
 
Pai kelas 9. bab 11.
Pai kelas 9. bab 11.Pai kelas 9. bab 11.
Pai kelas 9. bab 11.
zuhrotunnisa95
 
Pai kelas 9. bab 11. takabur
Pai kelas 9. bab 11. takaburPai kelas 9. bab 11. takabur
Pai kelas 9. bab 11. takaburzuhrotunnisa95
 
Pai kelas-9.-bab-11.-takabur
Pai kelas-9.-bab-11.-takaburPai kelas-9.-bab-11.-takabur
Pai kelas-9.-bab-11.-takabur
sifatulfalah3120
 
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdfETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
WahyudinST
 
Pengertian ujub
Pengertian ujubPengertian ujub
Pengertian ujub
RoisMansur
 
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz GaulHadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Abdul Muchith
 
Presentase Sifat Terpuji.
Presentase Sifat Terpuji. Presentase Sifat Terpuji.
Presentase Sifat Terpuji. Shuryy Maibi
 
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKANQawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Amiruddin Ahmad
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanandriandika
 
Ziarah antara muslimah
Ziarah antara muslimahZiarah antara muslimah
Ziarah antara muslimah
Sarah Alfarisy
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
amirulmuminin9
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
amirulmuminin9
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
Mamaz-AJi
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
BangFaeshal
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
ghozali27
 
Bab 11 takabur(1)
Bab 11 takabur(1)Bab 11 takabur(1)
Bab 11 takabur(1)
amirulmuminin9
 
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Awanda Gita
 

Similar to Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar (20)

SIFAT UJUB.pdf
SIFAT UJUB.pdfSIFAT UJUB.pdf
SIFAT UJUB.pdf
 
SUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAHSUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAH
 
Pai kelas 9. bab 11.
Pai kelas 9. bab 11.Pai kelas 9. bab 11.
Pai kelas 9. bab 11.
 
Pai kelas 9. bab 11. takabur
Pai kelas 9. bab 11. takaburPai kelas 9. bab 11. takabur
Pai kelas 9. bab 11. takabur
 
Pai kelas-9.-bab-11.-takabur
Pai kelas-9.-bab-11.-takaburPai kelas-9.-bab-11.-takabur
Pai kelas-9.-bab-11.-takabur
 
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdfETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
 
Pengertian ujub
Pengertian ujubPengertian ujub
Pengertian ujub
 
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz GaulHadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
 
Presentase Sifat Terpuji.
Presentase Sifat Terpuji. Presentase Sifat Terpuji.
Presentase Sifat Terpuji.
 
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKANQawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
 
Ziarah antara muslimah
Ziarah antara muslimahZiarah antara muslimah
Ziarah antara muslimah
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
 
Bab 11 takabur
Bab 11 takaburBab 11 takabur
Bab 11 takabur
 
Bab 11 takabur(1)
Bab 11 takabur(1)Bab 11 takabur(1)
Bab 11 takabur(1)
 
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
 
Makalah tasawuf2
Makalah tasawuf2Makalah tasawuf2
Makalah tasawuf2
 

Recently uploaded

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar

  • 1. BAB I A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Betapa bahayanya memiliki sifat Riya‟ dan Ujub, Karena, alangkah banyak orang yang memperbanyak amalan, namun hal itu tidak memberikan manfaat kepadanya kecuali rasa capai dan keletihan semata di dunia dan siksaan di akhirat. Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta‟ala memerintahkan agar amal yang dikerjakan ialah amalan shalih, yaitu amal perbuatan yang sesuai dengan aturan syari‟at. Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta‟ala memerintahkan orang yang menjalankannya supaya mengikhlaskan amalan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala semata, tidak mencari pahala atau pamrih dari selain-Nya dengan amalan itu. 2. Rumusan Masalah Secara garis besar pembuatan makalah kami ini akan membahas tentang: 1. Pembahasan tentang Riya‟. 2. Pembahasan tentang Ujub.
  • 2. BAB II B. PEMBAHASAN 1. Pembahasan Tentang Riya’ a. Definisi Riya’ Secara syar‟i, para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definisi riya‟, namun intinya sama, yakni seorang melakukan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun ia lakukan bukan karena Allah melainkan tujuan dunia. Al Qurthubi mengatakan,” hakekat riya‟adalah mencari apa yang ada di dunia dengan ibadah dan arti asalnya adalah mencari tempat di hati manusia”. Jadi riya‟ adalah melakukan ibadah untuk mencari perhatian manusia sehingga mereka memuji pelakunya dan ia mengharapkan pengagungan dan pujian serta penghormatan dari orang yang melihatnya. Orang riya‟ ingin memperlihatkan superioritas dirinya kepada manusia. Orang riya‟ ingin mendapatkan bagian keduniawian dari amal perbuatannya. Orang riya‟ mencari amal perbuatan yang mestinya hanya antara dirinya dengan Allah, tetapi dengan bertujuan kepada selain Dzat Allah Subhanahu wa Ta‟ala Yang Maha Mulia, dan selain kehidupan akhirat. Orang yang riya‟ ingin melakukan suatu ibadah yang telah diperintahkan Allah, akan tetapi ia melakukannya bukan karena Allah. Riya‟ adalah topeng-keterpedayaan yang dapat menutupi manusia yang berwajah masam, berjiwa buruk dan hati manusia yang keras. Riya‟ merupakan tabir halus (cat pelapis) yang memburamkan antara suatu kejelekan dengan kejelekan lainnya. Riya‟ merupakan barang palsu (imitasi) yang dijajakan di pasar untuk diperdagangkan, selamanya riya‟ tidak akan menguntungkan. Riya‟ merupakan suatu kesamaran, yang tidak dapat diindera dan diketahui oleh semua orang.
  • 3. B. Faktor-faktor penyebab riya 1. Latar belakang kehidupan Jika seorang anak tumbuh dalam asuhan keluarga yang memiliki suasana riya atau ia tumbuh dalam lingkungan dengan tradisi perilaku riya yang kental, maka sangat besar kemungkinannya ia juga terjangkit penyakit hati itu. Karenanya, Rasulullah berpesan agar umatnya memilih pasangan hidup yang islami. Kepada para ikhwan, beliau berpesan “...Maka pilihlah wanita yang taat menjalankan agama, niscaya engkau akan beruntung.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah) Kepada orang tua atau wali dari akhwat beliau berpesan, “Jika didatangi oleh seseorang (untuk meminang putrimu) yang engkau ridha akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu)”. (HR. tirmidzi) 2. Persahabatan yang buruk Yang dimaksud dengan persahabatan yang buruk adalah memiliki sahabat yang berperangai buruk, dalam arti memiliki sifat riya‟ maupun sum‟ah. Persahabatan yang buruk juga bisa mengakibatkan riya dan sum'ah. Terutama bagi orang yang lemah kepribadiannya sehingga mudah terpengaruh. Sangat pentingnya persahabatan ini sehingga Rasulullah mengumpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Kita bisa mendapat “bau harum” dari pertemanan, kita juga bisa terkena “asap” dan “bau tidak sedap” dari pertemanan. 3. Tidak memiliki ma'rifatullah Jika seseorang memiliki ma'rifatullah yang baik, ia akan beribadah ikhlas kepada Allah dan yakin ibadah itu dilihat oleh Allah dan dinilai-Nya. Ia juga sadar jika niatnya sudah beralih kepada manusia, Allah justru tidak memberinya apa-apa. 4. Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan Seseorang karena ingin memiliki kedudukan tinggi dalam pandangan manusia
  • 4. atau supaya orang lain menilai ia layak mendapatkan amanah kepemimpinan menjadikannya bersikap riya. Ia ingin segala amal kebaikannya terekspos dan secara langsung mempengaruhi pencitraannya. Ia dianggap baik, shalih, dihormati, dikagumi, dan diangkat atau dipilih menjadi pemimpin. 5. Tamak terhadap milik orang lain Sikap tamak terhadap harta atau ingin memiliki lebih dari yang dimiliki oleh orang lain juga bisa mengakibatkan riya. Seperti orang yang berperang tetapi niatnya mendapatkan ghanimah, atau popularitas. Sebagaimana diriwayatkan Abu Musa bahwa Rasulullah pernah ditanya, “Ya Rasulullah, ada seorang yang berperang untuk memperoleh ghanimah, ada yang ingin disebut-sebut, dan ada yang ingin posisinya dilihat manusia. Manakah diantara mereka yang berperang di jalan Allah?” Rasulullah SAW menjawab, “Barangsiapa berperang dengan tujuan meninggikan kalimat Allah, dialah mujahid fi sabilillah.” (HR. Bukhari) 6. Suka dipuji dan disanjung Perangai suka dipuji dan disanjung akan mendorong seseorang berlaku riya dan sum'ah, sementara kritik justru akan membuatnya maju menjadi lebih baik. 7. Terlalu ketat penilaian pemimpin Dalam sebuah organisasi atau jamaah, jika pemipin atau qiyadah terlalu ketat dalam menilai seseorang, bisa mengakibatkan timbulnya riya dan sum'ah pada orang tersebut, khususnya yang tidak memiliki jiwa besar. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang baik itu tidak mengerjakan sesuatu kecuali ia menilainya baik dan tidak meninggalkan sesuatu kecuali jika ia menilainya buruk.” (HR. Muslim dan Abu Dawud) 8. Terlalu dikagumi orang lain Terlalu dikagumi orang lain juga bisa bisa menjadi sebab timbulnya riya. Kekaguman bisa menjadi semacam candu. Semakin dikagumi seseorang akan semakin berusaha agar kekaguman orang lain bertahan atau meningkat. Karenanya Rasulullah
  • 5. mengingatkan agar tidak memuji orang di depannya secara langsung. 9. Takut menjadi omongan orang lain Ini juga bisa menyebabkan timbulnya riya. Karena takut dinilai jelek orang lain, atau menjadi bahan perbincangan, menjadi obyek ghibah, maka seseorang kemudian berbuat yang baik dan berupaya mengeksposnya, atau mendemonstrasikan kebaikan dan amal shalihnya. 10. Lalai terhadap dampak buruk riya. Ketidaktahuan dan kelalaian seseorang terhadap dampak buruk dan bahaya riya dan sum'ah menjadikannya tidak merasa salah atau menyesal berlaku riya dan sum'ah, bahkan larut dalam sikap itu. Sebaliknya, jika seseorang memahami dengan baik dampak riya dan sum'ah, yang sangat merugikan dirinya di akhirat kelak, ia akan berusaha menjaga diri agar terhindar dari riya dan sum'ah itu. 2. Pembahasan Tentang Ujub Definisi Ujub. Sufyan Ats-Tsauri rohimahumulloh, meringkas definisi ujub sebagai berikut: “Yaitu perasaan takjub terhadap diri sendiri sehingga seolah-olah dirinyalah yang paling utama daripada yang lain. Padahal boleh jadi ia tidak dapat beramal sebagus amal saudaranya itu dan boleh jadi perkara haram lebih suci jiwanya ketimbang dirinya” Imam Syafi‟i rohimahumulloh berkata : “Baransgsiapa yang mengangkat-angkat diri secara berlebihan, niscaya Allah akan menjatuhkan martabatnya” Orang yang terkena penyakit ujub akan memandang remeh dosa-dosa yang dilakukannya dan menganggapnya bagai angin lalu.
  • 6. Nabi SAW telah mengabarkan kepada kita dalam sebuah hadits: “Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan santai dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya” (HR. Bukhari) Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata: “Iblis jika ia dapat melumpuhkan bani Adam dengan salah satu dari tiga perkara ini: ujub terhadap diri sendiri, menganggap amalnya sudah banyak dan lupa terhadap dosa-dosanya. Dia berkata: “Saya tidak akan mencari cara lain.” Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa seorang lelaki berkata: “Allah tidak akan mengampuni si Fulan! Maka Allah Subhanahu wa Ta‟ala pun berfirman: “Siapakah yang lancang bersumpah atas namaKu bahwa Aku tidak mengampuni Fulan?! Sungguh Aku telah mengampuninya dan menghapus amalanmu!” (HR. Muslim) Sebab-Sebab Ujub 1. Faktor Lingkungan dan Keturunan Yaitu keluarga dan lingkungan tempat seseorang itu tumbuh. Ia akan menyerap kebiasaan-kebiasaan keduanya atau salah satunya yang positif maupun negatif, seperti sikap senang dipuji, selalu menganggap diri suci dll. 2. Sanjungan dan Pujian yang Berlebihan. Sering kita temui sebagian orang yang terlalu berlebihan dalam memuji hingga seringkali membuat yang dipuji lupa diri.
  • 7. 3. Bergaul Dengan Orang yang Terkena Penyakit Ujub. Tidak aneh lagi/sudah jelas bahwa setiap orang akan mengikuti pola tingkah laku temannya. Rasulullah SAW sendiri bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang jahat adalah seperti orang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan pandai besi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 4. Kufur Nikmat dan Lupa Kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala Begitu banyak nikmat yang diterima seorang hamba, tetapi ia lupa kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah memberinya nikmat itu. Sehingga hal itu menggiringnya kepada penyakit ujub, ia membanggakan dirinya yang sebenarnya tidak pantas untuk dibanggakan. 5. Menangani Suatu Pekerjaan Sebelum Matang Dalam Menguasainya dan Belum Terbina Dengan Sempurna Sekarang ini banyak kita temui orang-orang yang berlagak pintar persis seperti kata pepatah „sudah dipetik sebelum matang‟. Yang lebih parah lagi adalah seorang yang mencuat sebagai seorang ulama padahal ia tidak memiliki ilmu sama sekali. Lalu ia berkomentar tentang banyak permasalahan, yang terkadang ia sendiri jahil tentang hal itu Sepintas lalu apa yang mereka ucapkan mungkin benar, namun lambat laun masyarakat akan tahu bahwa mereka telah tertipu! 6. Jahil dan Mengabaikan Hakikat Diri (Lupa Daratan) Sekiranya setiap manusia benar-benar merenungi dirinya, asal-muasal penciptaannya sampai tumbuh menjadi manusia sempurna, niscaya ia tidak akan terkena penyakit ujub. 7. Berbangga-bangga Dengan Nasab dan Keturunan Setiap manusia terkadang memandang mulia diri-nya karena darah biru yang mengalir di tubuhnya, jabatan yang dimilikinya, maupun status social dalam dirinya. Ia menganggap dirinya lebih utama dari si Fulan dan Fulan. Ia tidak mau mendatangi si Fulan
  • 8. sekalipun berkepentingan. Dan tidak mau mendengarkan ucapan si Fulan. Tidak syak lagi, ini merupakan penyebab utama datangnya penyakit ujub. 8. Lengah Terhadap Akibat yang Timbul dari Penyakit Ujub Sekiranya setiap manusia menyadari bahwa ia hanya menuai dosa dari penyakit ujub yang menjangkiti dirinya dan menyadari bahwa ujub itu adalah sebuah pelanggaran, sedikitpun ia tidak akan kuasa bersikap ujub. Apalagi jika ia merenungi sabda Rasulullah SAW: ”Sesungguhnya seluruh orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari Kiamat bagaikan semut yang diinjak-injak manusia.” Ada seseorang yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah seseorang itu ingin agar baju yang dikenakannya bagus, sendal yang dipakainya juga bagus?” Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah, dan menyukai keindahan, hakikat sombong itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas‟ud radhiyallahu „anhu) awal hadits berbunyi: “Tidak akan masuk Surga orang yang terdapat sebesar biji zarrah kesombongan dalam hatinya).
  • 9. BAB III C. PENUTUP 1. DAFTAR PUSTAKA http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/3330-beda-riya-dan-ujub.html http://saidalfaraby.wordpress.com/ http://kaahil.wordpress.com/ http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=506: menghilangkan-riya-ujub-dan-sumah&catid=1:tanya-jawab http://kaimislam.wordpress.com/ http://ewidoyoko.blogspot.com/