Iman memiliki pengertian secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, iman berarti percaya. Sedangkan secara istilah, iman adalah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkannya dengan perbuatan. Iman mencakup enam rukun iman yaitu percaya kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, nabi, hari kiamat, dan takdir Allah.
Menurut bahasa “iman” berasal dari kata aamana yang berarti percaya.
Menurut Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan akad/perjanjian dengan hati, dan ikrar/bersumpah dengan lisan (ucapan) dan dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh (arkan).
iman kepada Allah menurut bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Iman kepada Allah berarti percaya kepada Allah. Apapun yang Allah ceritakan, Allah perintahkan dan Allah larang, kita harus mempercayainya. Dan tanda dari kepercayaan tersebut adalah kita melaksanakan segala intruksi-Nya, berupa perintah dan menjauhi larangan.
Dalam konteks keimanan kepada Allah, kepercayaan dimulai dari kepercayaan secara dogmatis. Kepercayaan ini kemudian akan melahirkan keyakinan setelah kita membuktikan konsep-konsep Allah yang tertuang dalam Al-quran.
Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik. Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat dikatakan pula sebagai asma Allah yang terindah.
Menurut bahasa “iman” berasal dari kata aamana yang berarti percaya.
Menurut Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan akad/perjanjian dengan hati, dan ikrar/bersumpah dengan lisan (ucapan) dan dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh (arkan).
iman kepada Allah menurut bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Iman kepada Allah berarti percaya kepada Allah. Apapun yang Allah ceritakan, Allah perintahkan dan Allah larang, kita harus mempercayainya. Dan tanda dari kepercayaan tersebut adalah kita melaksanakan segala intruksi-Nya, berupa perintah dan menjauhi larangan.
Dalam konteks keimanan kepada Allah, kepercayaan dimulai dari kepercayaan secara dogmatis. Kepercayaan ini kemudian akan melahirkan keyakinan setelah kita membuktikan konsep-konsep Allah yang tertuang dalam Al-quran.
Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik. Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat dikatakan pula sebagai asma Allah yang terindah.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response) TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Bagi Siapa saja yang butuh Jasa Konsultan Sptiritual Bisnis & Training SDM dapat menghubungi Kami : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response) TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Bagi Siapa saja yang butuh Jasa Konsultan Sptiritual Bisnis & Training SDM dapat menghubungi Kami : 0878-7063-5053 (Fast Response)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Secara Etimologi,
Iman berasal dari kata amana – yu’minu – imanan, yang artinya
percaya.
Secara Terminologi,
Iman adalah ‘aqdun bil qalbi, waiqraarun billisaani, wa’amalun bil
arkaan, yang artinya diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan
dan diwujudkan dengan amal perbuatan.
Iman sering juga dikenal dengan istilah akidah,
Akidah artinya ikatan, yaitu ikatan hati. Bahwa seseorang yang
beriman mengikatkan hati dan perasaan dengan sesuatu
kepercayaan yang tidak lagi ditukarnya dengan kepercayaan lain.
Kembali
4. Orang yang khusyuk dalam shalatnya. Orang yang
menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak
berguna. Orang yang menunaikan zakat. (QS. Al-
Mu’minuun, 23:2-4)
Orang yang menjaga kemaluannya (kecuali terhadap istri-
istri mereka atau budak yang mereka miliki. (QS. Al-
Mu’minuun, 23:5-6)
Orang yang memelihara amanat yang dipikul dan janjinya.
Orang yang memelihara shalat. (QS. Al-Mu’minuun, 23:8-9)
Apabila beroleh kebahagian dia bersyukur. (QS. An-nisaa,
4:147)
Apabila mendapat musibah (penderitaan) dia bersabar. (QS.
Al-Baqarah, 2:155-156)
Kembali
5. Dijamin tidak akan takut dan sedih. (QS. Al-Baqarah, 2:62)
Dijamin akan merasakan keamanan. (QS. Al- An’am, 6:82)
Dijamin akan diberikan kehidupan yang baik. (QS. An–Nahl,
16:97)
Dibukakan pintu keberkahan dari bumi dan langit. (QS. Al-A’raf,
7:96)
Akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar dan tempat
kembali yang baik. (QS. Ar-Ra’du, 13:29)
Kembali
6. PENGERTIAN IMAN
• Iman secara bahasa adalah : “Percaya” • Iman
secara definisi : “membenarkan dengan hati,
diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan
perbuatan”
Hati Ucapan Perbuatan ARTINYA
Ya Ya Ya Mu’min
Tidak Ya Ya Munafiq
Ya Ya Tidak Fasiq
Tidak Tidak Tidak Kafir
7. 6 RUKUN IMAN
1. Percaya Allah SWT Allah adalah Tujuan Kita
2. Percaya MalaikatKita Senantiasa Diawasi
3. Percaya Kitab-kitab Al-Qur’an sbg Pedoman
4. Percaya Nabi/Rosul Rasulullah sbg Tauladan 5.
Percaya Hari Kiamat Dunia sebagai Tabungan
6. Percaya Qodho & Qodar Tidak Lupa Diri
ketika mendapatkan Nikmat & Tak Putus Asa
ketika Gagal
8. Manfaat Beriman Kepada Allah
• Rasa aman “Yang berkata (dengan hati yang yakin), bila bencana menimpa
dirinya. Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepadaNya-lah kita akan kembali”
(QS. Al-Baqoroh: 156)
• Percaya Diri “Dan milikNya-lah apa-apa yang ada dil angit dan di bumi
dan kepadaNya-lah ibadah dan ketaatan selama-lamanya. Maka mengapa kamu
takut kepada selain Allah ?” (QS. An-Nahl: 52)
• Integritas “Yaitu mereka yang beriman dan hatinya tenang karena menginat
Allah. Ketahuilah ! Hanya dengan mengingat Allah maka hati menjadi tenang”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
• Kebijaksanaan “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri
meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya” (QS. Al-Qiyamah: 14-15)
• Motivasi “Sungguh, telah Kami ciptakan manusia dgn sebaik-baiknya”
(QS. At-Thin: 4)
9. Beriman Kepada Malaikat
Bentuk Fisik:
Tercipta dari Nur (cahaya)
Mempunyai Sayap
Makhluk Ghaib
Bisa menyerupai manusia dengan izin Allah
Sifat-sifat:
Mempunyai tugas dari Allah
Selalu Taat dan Tidak pernah Membangkang
Sifat-sifat lainnya:
Selalu Menghadiri Majlis Dzikir
Menghadiri Sholat Fajar/subuh
Menghadiri orang yang membaca Al-Qur’an
Tawadhu kepada Penuntut ilmu dan Mendoakannya
Selalu Mencatat segala Perbuatan manusia
10. Manfaat Beriman Kepada Malaikat
1. Disiplin dan Istiqomah
2. Integritas dan Loyalitas
3. Kebiasaan Memberi dan Mengawali
“Barangsiapa melakukan kebaikan seberat zarah, Ia pasti melihatnya”
(QS. Az-Zalzalah: 7)
4. Kebiasaan untuk Berbuat Baik 5.
Menumbuhkan Rasa Saling Percaya
11. Beriman Kepada Kitab-kitab
Kitab-kitab Allah yang diturunkan adalah :
1. Zabur kepada Nabi Daud AS
2. Taurat kepada Nabi Musa AS
3. Injil kepada Nabi Isa AS
4. Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW 5.
Suhuf (lembaran2) kpd Nabi Ibrahim, dll.
13. Beriman Kepada Nabi & Rasul
Nabi: adalah Seorang manusia yang diberi Wahyu oleh Allah SWT
tetapi ia tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Maka jika ia
diperintahkan untuk menyampaikan kepada manusia, disebutlah
sebagai Rasul.
Jumlah Nabi dan rasul tidaklah diketahui secara pasti. Sebagian
ulama berkata Rasul itu berjumlah 313 orang, dan Nabi Allah ada
sejumlah 124.000 orang. (Wallahu A’lam Bis-Showab)
Adapun Nama-nama Rasul yang diabadikan Allah dan tercantum
di dalam Al-Qur’an ada sebanyak 25 orang.
Sebab2 Perlu Segera Didatangkan Rasulullah SAW, karena : 1.
Ajaran Rasul2 terdahlu kurang sempurna, perlu ada perbaikan
lebih lanjut serta penyempurnaannya.
2. Ajaran Rasul2 terdahulu banyak yang hilang atau dihilangkan.
3. Rasul2 terdahulu diutus hanya untuk bangsa tertentu saja.
14. Manfaat Beriman Kepada Nabi & Rasul
1. Menjadi Pemimpin yang Dicintai
“Kasihilah mereka yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan mengasihimu”.
2. Menjadi Pemimpin yang Dipercaya
Kesesuaian kata dengan perbuatan, Keberanian menegakkan kebenaran.
3. Menjadi Pemimpin yang Membimbing
Keberanian memberikan motivasi, mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi,
serta mampu memberikan contoh teladan.
4. Menjadi Pemimpin yang Berkepribadian
Mampu memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain, adil, demokratis,
terbuka, serta mampu mengatasi masalah yang dipimpin.
5. Menjadi Pemimpin yang Abadi
Mengarahkan kepada ajaran-ajaran kebenaran, kebaikan yang berlaku
sepanjang zaman bagi kebahagiaan semua orang, memimpin berdasarkan
hati nurani, hidup dalam kejujuran dan tidak hidup dalam kepura-puraan
(kemunafikan), sehingga selalu dikenang walaupun sudah tiada lagi di dunia.
15. Beriman Kepada Hari Kiamat
“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat yang datang dengan tiba-tiba
(Kiamat) kepada mereka. Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang. Tetapi
apakah arti kesadaran mereka itu, jikalau saat yang dinanti-nantika itu telah tiba’
(QS. Muhammad: 18)
TANDA-TANDA TIBANYA HARI KIAMAT
TANDA-TANDA KECIL (SUGHRO) TANDA-TANDA BESAR (KUBRO)
1. Diutusnya Nabi Muhammad SAW 1. Terbitnya matahari dari arah barat
2. Pemimpin yang tidak berkualitas 2. Keluarnya binatang “Ya’juj Ma’juj”
3. Perang besar antara 2 golongan besar 3. Munculnya Imam Al-Mahdi
4. Adanya kaum Dajjal (pendusta) 4. Turunnya Nabi Isa Al-Masih
5. Lenyapnya ilmu (wafatnya para ulama) 5. Turunnya Makhluk Dajjal
6. Banyaknya goncangan (gempa bumi)
7. Zaman berdekatan (waktu terasa cepat) 8.
Melimpahnya harta sehingga tidak ada lagi
orang yang mau menerima zakat
9. Bermegah-megahan di dalam gedung
10.Orang penting & baik lebih cepat wafat
16. Beriman Kepada Qodho & Qodar
Qodho menurut Al-Qur’an memiliki banyak makna, diantaranya :
1. Hukum: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap hukum (qodho) yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya” (An-Nisa: 65)
2. Perintah: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya” (Al-Isro: 23)
3. Memberitakan: “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu:
"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali” (Al-Isra: 4)
4. Menghendaki: “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup
berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia” (Ali Imran: 47)
5. Menjadikan: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa” (Al-Fushilat: 12)
Sedangkan makna Qodar dalam Al-Qur’an adalah : Suatu aturan umum yang telah ditetapkan
Allah bagi alam ini, dimana terdapat hubungan sebab akibat, sbb :
•“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Qomar: 49)
•“Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku” (Al-Ahzab: 38)
•“Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan seteliti-telitinya” (Al-Furqon: 2)
17. Beriman Kepada Qodho & Qodar
Beberapa Contoh Qodar Allah :
1. Jagat Raya ini dengan segala bintang dan planetnya berjalan sesuai
menurut “Hukum Alam” (sebenarnya adalah: “Hukum Allah”) 2. Dalam diri
kita ada Ruh, dengan Ruh itu kita hidup. Akan tetapi kita sama sekali tidak
punya kekuasaan terhadap Ruh itu. Manakala ia akan memisahkan diri
dengan jasmani kita maka ia (Ruh) tidak akan memandang usia dan
kedudukan. Itulah Takdir Allah 3. Setiap manusia lahir ke dunia bukanlah
atas kehendaknya sendiri. Manusia tidak bisa memilih dari jenis bangsa dan
jenis kulit yang diinginkan. Tetapi semuanya terlepas dari kehendak dan
kekuasaan manusia itu sendiri.
4. Pada diri tiap-tiap orang ada memiliki watak (sifat) pembawaan lahir dan
bakat yang berbeda-beda satu sama lainnya.
5. Bahwa tidak pernah terdapat seseorang yang ingin sakit atau gagal,
namun kenyataannya banyak orang-orang yang sakit dan gagal. Dengan
demikian, maka kelirulah Aliran Qodariyah yang mempunyai persepsi bahwa
manusia itu dilahirkan bebas merdeka secara sempurna untuk mengatur
hidup dan kehidupannya. Begitu juga Aliran Mu’tazilah yang senantiasa
melebih-lebihkan kemampuan akal manusia serta melebih-lebihkan manusia
atas kebebasannya untuk berbuat.