1. SEMIOTIKA
“Ngeslupi”
Disusun Oleh:
Nama : Pramoda Anindya Dipta
NIM : 13010110130069
Jurusan : Sastra Indonesia 2010
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012
2. Ngeslupi berasal dari kata selup (bahasa Jawa) yang berarti memasuki. Ngeslupi adalah adat
Jawa Tengah yang biasa dilakukan saat pindah atau menempati rumah baru, tujuannya adalah
berdoa dan memohon kelancaran kepada Tuhan selama tinggal di rumah tersebut.
• What : Tradisi Ngeslupi
• Where : Di Perumahan Grand Tembalang Regency
• When : Senin, 26 Maret 2012
• Who :
Saya
Keluarga
Teman
Tetangga (beberapa warga Grand Tembalang Regency)
• Why : Karena kami adalah suku Jawa maka kami harus menjalankan tadisi ini, ngeslupi
merupakan salah satu tradisi Jawa Tengah yang harus kita lestarikan dengan cara tetap
menjalankannya.
• How : Membawa barang-barang sebagai berikut:
1. Tikar
2. Sapu lidi
3. Lampu teplok (lentera)
4. Kendhi yang sudah diisi air (tempat air yang terbut dari tanah liat)
Membawa makanan berupa:
1. Nasi Kluban (nasi gudangan)
2. Pisang Raja (dua sisir)
3. Bengkoang
4. Apem
Ngeslupi dilaksanakan satu hari satu malam, terbagi dari dua acara yang dilaksanakan pada
pagi hari dan malam hari. Pagi hari kami melaksanakan syukuran berupa doa-doa yang dipimpin oleh
ustadz, kemudian menyiramkan air yang ada di dalam kenhi tersebut ke sekeliling rumah. Setelah itu
kami makan nasi kluban. Acara terakhir membaca Surat Al baqarah dari juz 1 sampai dengan juz 3.
Malam harinya kami begadang bersama, masih dalam tradisi ngeslupi ini.
3. Peristiwa Ngeslupi
Di Tembalang
No. Peristiwa Makna dan alasan
1. Dilaksanakan pada
pagi hari
Pagi adalah waktu di saat udara masih segar, dan orang-orang masih
bersemangat pada saat ini. Dengan mengadakan acara di pagi hari
hari, harapannya orang/keluarga yang menghuni rumah baru bisa
selalu bersemangat saat menjalani hidup.
2. Syukuran, doa, dan
membaca Al Quran
Bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas rezeki dan kesempatan dari-
Nya untuk menempti tempat tinggal baru. Mendoakan keluarga,
kerabat, dan bermujanat agar kehidupan dapat lebih baik lagi. Al
Quranmerupakan pedoman hidup orang Muslim, membaca A Quran
adalah ibadah.
3. Menyiramkan air
kendhi ke sekeliling
rumah
Air bersifat membersihkan dan menyegarkan, sehingga menyiramkan
air di sekeliling rumah bertujuan untuk membuat tanah tidak
berdebu dan air ini juga bermaksud tolak balak karena sudah
didoakan terlebih dahulu sebelum disiramkan.
4. Sapu lidi Lidi yang jumlahnya banyak dan sudah diikat menjadi sapu sulit sekali
untuk dipatahkan, berbeda dengan lidi yang hanya berjumlah satu
buah. sapu lidi melambangkan kebersamaan, kekuatan, kekompakan.
Layaknya sapu lidi, orang yang bersatu, bersama-sama, dan kompak
akan lebih tegar dan lebih kuat dalam menghadapi segala sesuatu.
5. Lampu teplok (lentera) Lampu teplok mampu menyinari di kegelapan. Maknanya adalah
cahaya dapat menuntun pada kegelapan. Filosofinya cahaya
diibaratkan solusi/pedomanm sedangkan kegelapan adalah sebuah
masalah, sehingga cahaya merupakan solusi saat terdapat masalah.
Pada zaman dahulu saat belum ada listrik, masyarakat Indonesia
menggunakan lampu teplok sebagai pengganti lampu listrik. Jadi
lampu teplok ini digunakan sebagai penerangrumah tersebut pada
saat malam hari. Kita dapat menggunakan lampu teplok saat terjadi
pemadaman listrik.
6. Pisang Raja (dua sisir) Pisang dua sisir bentuknya seperti tangan yang sedang memanjatkan
doa. Sedangkan Raja melambangkan kemakmuran dan
kesejahteraan. Sehingga simbol ini dapat diartikan sebagai doa agar
penghuni rumah mendapat kemakmuran dan kesejahteraan.
7. Bengkoang Bengkoang adalah salah satu umbi tanam yang buahnya terdapat di
4. bawah tanah. Buah ini melambangkan kesederhanaan dan sifat
merakyat.
8. Apem Apem selalu dikaitkan dengan pisang. Apem melambangkan wanita,
dan pisang melambangkan pria. Pria dan wanita diartikan sebagai
sesuatu yang saling membutuhkan satu sama lain. Harapannya
keluarga yang tinggal di tempat baru ini menjadi keluarga yang selalu
bersam, tak terpisahkan.
Kesimpulan
Tradisi ngeslupi mempunyai runtutan kegiatan yang mempunyai makna positif. Ngeslupi membuat
kita mengerti akan kekayaan tradisi Indonesia khususnya yang ada di pulau Jawa. Tradisi ini juga
syarat akan filosofi yang baik. Jadilah suku Jawa yang njawani, dengan melestarikannya.