Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kelompok 1 Pengantar Mata Kuliah Manajemen Kualitas Menganalisis Standarisasi Kepariwisataan Alam di Indonesia
1. Anggota Kelompok 1
A r t o n B r i y a n P
1 2 2 0 1 1 9 1 0 0 0 7
A g u s t y a s W i d i a n i n g s i h
1 2 2 0 1 1 9 1 0 0 7 1
M a r i a Pa s ka h l i n a R
1 2 2 0 1 1 9 1 0 0 3 6
Penerapan SNI untuk Pengelolaan
Pariwisata Alam di Indonesia
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=Fe8kXYape0Y&t=7796s
Mata Kuliah Pengantar Manajemen Kualitas
Dosen : Dr. Dadang Surjasa
Universitas Trisakti
Magister Manajemen
2. Pengantar
Standar Nasional Indonesia (SNI)
8013:2014 Pengelolaan
Pariwisata Alam adalah standar
yang menetapkan prinsip, kriteria
dan indikator pengelolaan
pariwisata alam sebagai
panduan pengelolaan pariwisata
alam di kawasan hutan dan/atau
kawasan lainnya yang dikelola
dengan prinsip-prinsip pariwisata
alam.
3. • Indonesia memiliki potensi alam yang luar biasa. Lebih dari 17.000 pulau dengan lebih
dari 300 suku bangsa dengan 742 bahasa daerah mewarnai budaya Indonesia.
Indonesia juga memiliki 51 taman nasional dan keanekaragaman hayati terbesar
nomor 3 di dunia.
• Berdasarkan data dari the travel & tourism competitive index 2019, Indonesia berada
dalam posisi ke 10 dari 140 negara. Indeks ini melihat 3 hal, sumber daya alam, harga,
dan keterbukaan internasional. Berdasarkan rencana pembangunan nasional, tahun 2045
Indonesia ditargetkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata utama di Asia dan dunia
dengan 73.6 juta wisatawan mancanegara, dan pertumbuhan devisa 4.9% per tahun.
Selama masa pandemi covid-19, kunjungan wisatawan mancanegara bulan April tahun ini
turun sebesar 87,44% daripada bulan April tahun 2019.
4. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab di bidang
standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN telah menetapkan Standar Nasional Indonesia
(SNI) 8013 : 2014 Pengelolaan Pariwisata Alam. Standar yang disusun oleh Komite Teknis
65-01 Pengelolaan Hutan ini menetapkan prinsip, kriteria dan indikator pengelolaan
pariwisata alam sebagai panduan pengelolaan pariwisata alam di kawasan hutan dan desa
wisata /atau kawasan lainnya yang dikelola dengan prinsip-prinsip pariwisata alam.
5. Top 5 Wisata alam di Indonesia menurut Kemenpar.go.id
Raja Ampat
Labuan Bajo
Ubud
Danau Toba
Green Canyon
Sumber :
https://www.kemenparekraf.go.id/categories/berita-utama
6. 1. RAJA AMPAT
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat
gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di timur
provinsi Maluku Utara dan berada di barat kota Sorong.
Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah
Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Top 5 Wisata alam di Indonesia menurut Kemenpar.go.id
8. Top 5 Wisata alam di Indonesia menurut Kemenpar.go.id
2. LABUAN BAJO
Labuan Bajo merupakan salah satu desa dari 19 desa
dan kelurahan yang berada di kecamatan Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara
Timur.
10. 3. Ubud – Bali
Adalah sebuah desa adat sekaligus menjadi destinasi wisata di
daerah Kabupaten Gianyar, provinsi Bali.
Ubud terutama terkenal diantara para wisatawan mancanegara
karena terletak dataran yang berkontur di sertai sawah dan hutan
serta berjurang-jurang yang membuat pemandangan alam sangat
indah.
Top 5 Wisata alam di Indonesia menurut
Kemenpar.go.id
12. 4. DANAU TOBA
Danau Toba adalah danau alami berukuran besar di
Indonesia yang berada di kaldera Gunung Supervulkan.
Danau ini memiliki panjang 100 kilometer, lebar 30
kilometer, dan titik terdalamnya 605 meter. Danau ini
terletak di tengah pulau Sumatra bagian utara dengan
ketinggian permukaan sekitar 900 meter. Ini adalah danau
terbesar dan terdalam di Indonesia dan danau
vulkanik terbesar di dunia.
Top 5 Wisata alam di Indonesia menurut
Kemenpar.go.id
14. 5. GREEN CANYON
Cukang Taneuh yang artinya Jembatan Tanah dalam
bahasa Sunda adalah sebuah ngarai yang terletak di
Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Cukang Taneuh
juga dikenal sebagai Green Canyon. Nama terkenalnya
Green Canyon berasal dari warna airnya yang hijau dan
lingkungannya yang hijau.
Top 5 Wisata alam di Indonesia menurut Kemenpar.go.id
18. Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan
Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan
kehutanan, menerangkan, standar ini memiliki 5
prinsip.
- Prinsip pertama adalah kelestarian fungsi
ekosistem.
- Kedua tentang kelestarian objek daya tarik
wisata alam.
- Ketiga kelestarian sosial budaya.
- Keempat SNI ini juga menerapkan prinsip
kepuasan, keselamatan, kenyamanan
pengunjung.
- Kelima, prinsip terakhir adalah prinsip
manfaat ekonomi.
Kawasan pariwisata yang akan menjadi pilot project penerpaan
SNI 8013:2014 adalah ke top 5 wisata alam yang telah
dipaparkan tadi dan ke-5 object wisata tersebut telah
menerapkan 5 prinsip pengelolaan pariwisat.
19. Pariwisata merupakan salah satu sektor utama dalam aktivitas ekonomi dunia yang
perkembangan kedepannya menuntut pengelolaan yang lestari, selaras, serasi dan seimbang bagi
kesejahteraan manusia Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Dalam hal ini, pariwisata alam merupakan salah satu kekuatan utama produk pariwisata Indonesia
selain produk wisata budaya ataupun produk wisata buatan lainnya. Wisata alam berkaitan erat
dengan tempat atau objek yang lingkungannya masih alami, unik, dan asli.
Pariwisata Alam
20. Kegiatan pariwisata alam yang dilakukan di dalam kawasan hutan haruslah tetap
mempertahankan bentang alam, perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, selaras dengan
sosial budaya masyarakat setempat, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, pengusaha
maupun pemerintah serta tetap menjamin kepuasan, keselamatan, dan kenyamanan pengunjung
objek daya tarik wisata alam tersebut.
Secara lebih spesifik, pengelolaan pariwisata alam haruslah dilakukan dengan memperhitungkan
pemanfaatan jasa lingkungan yang optimal dan berdasarkan daya dukung masing-masing
ekosistem yang ada.
21. Pengelolaan kegiatan wisata alam yang
tepat tentunya dapat menjadi sarana
untuk meningkatkan kesadaran dan
kecintaan masyarakat terhadap alam,
sehingga timbul “rasa memiliki” pada
alam sekitar.
Setiap kegiatan wisata tentunya akan
memberikan dampak terhadap aspek
ekologis, ekonomi, maupun sosial-budaya
pada kawasan hutan atau kawasan
lainnya yang menjadi areal pengelolaan.
Dampak negatif dari kegiatan wisata alam
perlu diminimalisir dan dikontrol agar tidak
berdampak luas.
22. Objek daya tarik wisata alam utama yang menjadi magnet
dalam setiap kegiatan wisata alam harus tetap terpelihara
keberadaan dan kualitas lingkungannya. Setiap potensi dampak
negatif seperti vandalisme, kerusakan vegetasi, polusi, dan limbah
harus dapat diukur, dicegah, dan ditangani.
Diperlukan sebuah alat monitoring yang telah
terstandardisasi secara nasional untuk memastikan
pariwisata alam dikelola sesuai prinsip-prinsip pariwisata
alam agar tidak terjadi kerusakan pada kawasan pariwisata
alam tersebut. Alat monitoring tersebut akan tersedia
melalui pengembangan skema penilaian kesesuaian yang
mengacu pada prinsip, kriteria dan indikator dari SNI
8013:2014 tentang menjaga pariwisata alam.
Sehingga pariwisata alam di Indonesia akan diberlakukannya SNI
8013:2014 agar tingkat kontinuitas pariwisata alam dapat terjaga.
25. Terima Kasih
A r t o n B r i y a n P
1 2 2 0 1 1 9 1 0 0 0 7
A g u s t y a s W i d i a n i n g s i h
1 2 2 0 1 1 9 1 0 0 7 1
M a r i a P a s k a h l i n a R
1 2 2 0 1 1 9 1 0 0 3 6