Pokdarwis Dieng Pandawa merupakan forum komunikasi masyarakat pariwisata di Desa Dieng Kulon yang didirikan pada tahun 2005 untuk memperdayakan masyarakat, khususnya pemuda, dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di kawasan Dieng. Pokdarwis ini telah berperan dalam penyelenggaraan Festival Budaya Dieng sejak 2008 dan menjadi mitra bagi pemerintah dalam pengelolaan destinasi wisata Dieng.
4. DIENG DALAM KEPARIWISATAAN INDONESIA
4
4 Destinasi Pariwisata Nasional di Jawa
Tengah meliputi : DPN Semarang-Karimun
Jawa dskt, DPN Borobudur – Yogya dskt, DPN
Solo – Sangiran dskt, dan DPN Pangandaran –
Nusa Kambangan dskt.
(Ripparnas PP No. 50 Tahun 2011)
Jawa Tengah terbagi dalam 6 Destinasi
Pariwisata Provinsi meliputi : DPP Tegal –
Pekalongan dskt, DPP Semarang –
Karimunjawa dskt, DPP Rembang – Blora, DPP
Nusakambangan – Baturraden dskt, DPP
Borobudur – Dieng, DPP Solo – Sangiran dskt.
(Perda No. 10 Th. 2012 tentang Ripparprov Jateng)
DPP Borobudur – Dieng terbagi menjadi
Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi : KSPP
Borobudur – Mendut- Pawon- Magelang Kota
dsk, KSPP Prambanan – Klaten Kota dsk, KSPP
Merapi – Merbabu dsk, KSPP Dieng dsk.
7. SISTEM CLUSTER PARIWISATA DIENG
7
Pengembangan Wisata Budaya dan Alam
Atraksi Utama : Candi Arjuna
Atraksi Penunjang : Candi Gatotkaca, Candi Bima
dan Telaga.
INTI
PENDUKUNG
Pengembangan Wisata Alam
Atraksi Utama : Telaga Warna
Atraksi Penunjang : Telaga Pengilon
Pengembangan Wisata Alam
Atraksi Utama : Kawah Sileri
Atraksi Penunjang : Kawah Candradimuko, Kawah
Sinta, Kawah Merdada
Pengembangan Wisata Alam
Atraksi Utama : Air Terjun Sikarim
Atraksi Penunjang : Telaga Cebong
Pengembangan Wisata Alam
Atraksi Utama : Dieng Plateau
Atraksi Penunjang : Kawasan Sikidang
Sumber : Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Par Prov Jateng - FGD Pengelolaan Dieng,
9. DAMPAK PARIWISATA DIENG THD EKONOMI
9
Sumber : Prasetyo, Bagus dalam Dampak Pengembangan Pariwisata terhadap Perkembangan UMKM pada Kawasan Wisata Dieng, 2018
Kepala UPT Dieng
Banjarnegara
“Ibnu Hasan”
“Jelas Pariwisata Dieng sangat mampu menjadikan magnet bagi banyak orang untuk datang ke kawasan tsb,
hal ini menjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri dalam peningkatan pendapatan mereka
Jenis Usaha
Pendapatan Rata-Rata UMKM dlm fase
Pengembangan Pariwisata (perbulan)
2009-2011 2012-2014 2014-2017
Homestay Rp. 3.600.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 9.000.000,-
Warung Makan Rp. 3.000.000,- Rp. 4.500.000,- Rp. 6.000.000,-
Kios Rp. 1.500.000,- Rp. 1.800.000,- Rp. 2.500.000,-
Rata-Rata Pendapatan dari seluruh UMKM Rp. 2.700.000,- Rp. 3.760.000,- Rp. 4.950.000,-
PAD Pariwisata Wonosobo Capai Rp. 5,084 M
• Disparbud Kab. Wonosobo menginformasikan bahwa target Rp 3,828 M terlampaui dengan persentase penerimaan mencapai
100,46 persen
• Realisasi penerimaan pendapatan sektor pariwisata tersebar dari tempat rekreasi dan olahraga, yakni Rp 4,983 M. Dari ODTW
sendiri Dataran Tinggi Dieng masih menjadi penyumbang terbesar PAD Wonosobo dari sektor pariwisata
Sumber : www.suaramerdeka.com, 21 Jan 2019
10. Rata-rata lama
menginap wisnus di
hotel bintang baik di
Jawa Tengah dan
Wonosobo dari tahun
2013-2016 menurun
Jenis hotel/penginapan
beragam mulai dari
losmen dan homestay
sampai hotel bintang 3.
Akomodasi lebih banyak
terdapat di Kab.
Wonosobo
Jenis bidang usaha
terbanyak meliputi spa,
tur & travel dan suvenir.
Jumlah tenaga kerja
terbanyak dari Batik Tulis
Lasem 300 orang
AMENITAS DAN USAHA PARIWISATA DIENG
10
Sumber : Wonosobo dalam angka 2017 dan Buku Saku Disbudpar 2016, Kab. Banjarnegara dalam Angka Tahun 2015 & Kab. Wonosobo dalam Angka Tahun 2015
13. POKDARWIS DIENG PANDAWA
Pokdarwis Dieng Pandawa adalah forum rembug dan komunikasi
masyarakat pariwisata kawasan Dieng yang berada di Desa Dieng Kulon,
Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Diinisiasi pada tahun 2005 dan diresmikan pada tahun 2007
Merupakan Pokdarwis pertama yang dibentuk di kawasan Dieng Kabupaten
Banjarnegara, Wonosobo dan Batang à menjadi trigger terbentuknya
pokdarwis-pokdarwis lainnya
Merupakan embrio dari program Dieng Culture Festival yang hingga kini
telah dihelat dan memasuki tahun kesembilan
Pokdarwis ini tidak hanya mampu memperdayakan pemuda dan pemudi
bahkan semua lapisan masyarakat dari orang tua (Pelaku seni dan
budaya), petani, kaum perempuan dan ibu-ibu (pelaku pengelola home
stay dan Home industry makanan khas) .
kelompok ini aktif pula dalam kegiatan pengenalan kepada masyarakat
tentang pentingnya pariwisata dalam berbagai sudut pandang, salah
satunya dalam segi ekonomi. 13
14. KRONOLOGIS PERKEMBANGAN POKDARWIS DIENG PANDAWA
Alif Faozi sebagai ketua pemuda di Dieng melihat banyaknya
pemuda di kawasan Dieng sebagai potensi SDM yang dapat
diberdayakan
à berinisiatif untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah.
Program pengembangan ekonomi lokal dan regional dari
Pemprov Jateng dimanfaatkan untuk mengembangkan kluster
kawasan dengan konsep pariwisata berbasis masyarakat.
Dibentuk Pokdarwis di bawah naungan Karang Taruna dan
diresmikan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara
à pada awalnya keberadaan Pokdarwis ini kurang mendapat
respon positif, bahkan disebut kelompok modyar yo wis
(kelompok ya sudah mati saja-red)
Melalui pendekatan 3A, fokus pengembangan dilakukan pada
sektor amenitas, yang menjadi peluang usaha masyarakat.
Kali pertama DCF diselenggarakan atas kerjasama dari Equator
Sinergi Indonesia, Pokdarwis Dieng Pandawa dan Dieng
Ecotourism. 14
2005
2006
2007
2008
2010
15. VISI DAN MISI POKDARWIS DIENG PANDAWA
MISI 1
Mengembangkan
Industri Wisata demi
terciptanya lapangan
kerja dan kesejahteraan
masyarakat
15
MISI 2 MISI 3 MISI 4
VISI
Terwujudnya pariwisata Dieng yang bermutu, berdaya saing, dan bermanfaat bagi
kesejahteraan masyarakat Dieng pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Mengkampanyekan
Sapta Pesona (Aman,
Tertib, Sejuk, Indah,
Ramah Tamah,
Kenangan) kepada
masyarakat Dieng
Meningkatkan
kapasitas Sumber
Daya Masyarakat
Dieng terutama hal
kepariwisataan
Memanfaatkan /
menggali potensi SDA
Dieng dalam
mendukung pariwisata
sehingga kedepan bisa
lebih baik
16. Mengenalkan Sapta
Pesona (Aman, Tertib,
Sejuk, Indah, Ramah
Tamah, Kenangan)
kepada masyarakat
Dieng
bertindak sebagai
fasilitator bagi usaha-
usaha masyarakat
Bersama Pemerintahan
Desa membuat link
kepada lembaga-
lembaga (Lembaga
pendidikan, Lembaga
pemerintah/dinas
terkait, Perusahaan
melalui CSR)
01 02 03
FUNGSI DAN PERAN POKDARWIS DIENG PANDAWA
16
Pokdarwis sebagai perintis Desa Wisata Dieng kulon membina dan mengarahkan masyarakat
menjadi tuan rumah yang baik
17. KEDUDUKAN POKDARWIS DIENG PANDAWA DALAM PENGELOLAAN
DESTINASI DIENG DAN SEKITARNYA
17
DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, DAN
PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN WONOSOBO
KECAMATAN BATUR
DESA DIENG KULON
POKDARWIS DIENG PANDAWA
DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA
KABUPATEN BANJARNEGARA
KECAMATAN
DESA KELURAHAN
POKDARWIS
MASYARAKAT
18. KOLABORASI DENGAN STAKEHOLDER LAIN
18
POKDARWIS
DIENG
PANDAWA
PELAKU INDUSTRI
UNIVERSITAS
SWASTA, NGOs & MEDIAINSTITUSI PEMERINTAH
• Paguyuban Karawitan Masyarakat
• PHRI
• Asosiasi Pedagang Carica
• Paguyuban Pengemudi Dieng-Batur
• Kelompok Tani
• Pemangku Adat
• PT. Geodipa
• Equator Sinergi Indonesia
• Dieng Ecotourism
• Media Cetak
• Karang Taruna
Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada
• Kementerian Pariwisata
• Instansi di level provinsi
• Instansi di level kota/kab
• BUMD (perhutani, PTPN)
MASYARAKAT UMUM
• Local Inhabitants
19. PERAN STAKEHOLDER LAIN
19
KEMENPAREKRAF DISPARPROV DISPARKAB & UPTD
PERGURUAN TINGGI SWASTA, NGO, MEDIA MASYARAKAT UMUM
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL
• Pemetaan Kondisi Daerah
• Pemetaan Potensi Pariwisata Daerah
• Pengembangan Program Live In
• Investasi
• CSR
• Peliputan / dokumentasi kegiatan
• Promosi
• Perencanaan strategis dan teknis
destinasi pariwisata
• Penelitian & kajian kepariwisataan
• KKN tematik pariwisata
• Narasumber kegiatan peningkatan
kapasitas
• Dukungan pendanaan (APBN,
hibah)
• Program peningkatan kapasitas SDM
(sertifikasi kompetensi, bimtek,
pelatihan, dll
• Calendar of Events Nasional
• Promosi Internasional
• Dukungan pendanaan (APBD Prov)
• Program peningkatan kapasitas SDM
(bimtek, pelatihan, dll
• Calendar of Events
• Promosi Nasional
• Koordinasi Lintas Kabupaten
• Dukungan pendanaan (APBD Kab)
• Mitra utama pengelolaan desa
wisata
• Rekomendasi dan Fasilitasi
pembangunan fisik dan non-fisik
• Calendar of Events
24. LOCAL CHAMPION
“Kesuksesan DCF bukan hanya dari saya, pengurus saya, dan
masyarakat Dieng. Tapi semua stakeholder. Mulai dari
pemerintah, industri, akademisi, dan teman-teman media.”
--- Alif Faozi, 2018
2005 -- Pemuda Dieng Kulon, Alif Faozi yang ingin memajukan pariwisata Dieng
yang menjunjung kebudayaan daerah dan dikombinasi dengan nuansa modern
sehingga dapat terjual dan meningkatkan perekonomian. .
2006 -- Melihat fenomena banyak pemuda yang “belum banyak kegiatan”. Alif
berharap pemuda memiliki kreativitas.
2006 – Bersama pemuda-pemuda lainnya dibentuklah Pokdarwis Dieng Pandawa.
2010 -- Menciptakan branding “Dieng Kulon Negeri Atas Awan” agar punya ciri
khas.
2010 -- Mulai diadakan event tahunan “Dieng Culture Festival” walaupun ada
pertentangan namun Alif tidak menyerah.
Sekarang -- “Dieng Culture Festival” dikenal bahkan hingga macanegara dan Alif
tetap menciptakan event-event dan daya tarik wisata yang beragam sehingga
wisatawan tidak bosan untuk berkunjung kembali.
24
patience
visionary
trustworthy
innovative
courageous
proactive
Good
communicator
sensible
discipline
resourceful
28. STAKEHOLDER ANALYSIS – IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
POKDARWIS “Dieng Pandhawa”
Pada awalnya, Dieng Pandawa adalah organisasi pemuda di Desa Dieng Kulon. Kegiatan yang dilakukan oleh
Dieng Pandhawa mulai memasuki aspek pariwisata sejak tahun 2005, karena Dieng Pandhawa beranggapan
bahwa aspek pariwisata adalah masa depan bagi masyarakat Dieng.
Visi dari Pokdarwis “Dieng Pandhawa” adalah Terwujudnya Pariwisata Dieng yang bermutu, berdaya saing,
dan bermanfaat bagi masyarakat Dieng pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Misi dari Pokdarwis “Dieng Pandhawa” :
1) mengembangkan ekowisata demi terciptanya lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat
2) mengkampanyekan sapta pesona (aman, tertib, sejuk, indah, ramah tamah, kenangan) kepada
masyarakat Dieng
3) meningkatkan SDM masyarakat Dieng terutama hal kepariwisataan
4) memanfaatkan / menggali potensi SDA Dieng dalam mendukung pariwisata sehingga kedepan bisa lebih
baik.
Pokdarwis “Dieng Pandhawa” memiliki delapan kelompok kerja (pokja), yaitu pokja souvenir / kerajinan,
pokja home industry makanan khas Dieng, pokja home stay, pokja pramuwisata dan angkutan, pokja seni
dan budaya, pokja keamanan, pokja agrotourism dan lingkungan hidup serta pokja promosi dan pemasaran.
Pada tahun 2010, Pokdarwis “Dieng Kulon” mengadakan acara yaitu “Dieng Culture Festival”. Acara ini
mengangkat 25 citra Dieng sebagai objek wisata yang memiliki nilai kebudayaan yang sangat tinggi.
28
Sejarah Berdirinya
Visi
Misi
Kelompok Kerja
Achievement
29. STAKEHOLDER ANALYSIS - SCORING
PANDUAN UNTUK MENGETAHUI
TINGKAT KEPENTINGAN
PANDUAN UNTUK MENGETAHUI
BESARNYA PENGARUH
Setelah mengidentifikasikan stakeholder, dibuat indikator scoring untuk mengetahui tingkat kepentingan dan besarnya pengaruh.
29
30. STAKEHOLDER ANALYSIS – PEMETAAN STAKEHOLDER
1
2
3&4
9
10
6
7&8
5
11&12
K
E
P
E
N
T
I
N
G
A
N
P E N G A R U H
KEY PLAYER
CONTEXT
SETTERS
CROWD
SUBJECT
(Bryson, 1995)
Key Player à Ini adalah stakeholder dengan daya tinggi, minat tinggi dengan siapa anda
ingin berkolaborasi dan tetap terlibat penuh.
Subject à Ini adalah stakeholder berkekuatan rendah, berkepentingan tinggi, yang dapat
menawarkan wawasan dan gagasan hebat untuk proyek ini.
Context Setter à Para stakeholder berkekuatan tinggi dan berkepentingan rendah,
dapat memiliki banyak pengaruh terhadap proyek tetapi tidak ingin terlibat dalam
perincian.
Crowd à Para stakeholder berkekuatan rendah, berkepentingan rendah disebut
kerumunan. Orang-orang ini akan memerlukan beberapa komunikasi berkelanjutan
tentang kemajuan proyek tetapi mungkin yang paling sedikit dari semua pemangku
kepentingan.
Pokdarwis Dieng Pandhawa merupakan Key Player dalam
pengembangan wisata di Kawasan Dieng. Paling aktif dalam
pengembangan wisata memiliki kepentingan dan pengaruh yang
besar. Bersifat supportive dalam tata kelola wisata. Terlibat
dalam proses tata kelola dan pengambilan keputusan. Terlibat
dan harus berkonsultasi secara teratur.