Dokumen tersebut membahas tentang rencana ekspedisi untuk pemetaan jalur pendakian Gunung Nokilalaki di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Ekspedisi ini akan mengukur koordinat, ketinggian, kemiringan, dan trek jalur menggunakan metode manual selama 5 hari. Tujuannya adalah memetakan kondisi jalur pendakian gunung tersebut.
Pert 1 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pdfVolltZ
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar peta dan pemetaan, meliputi pengertian peta, unsur-unsur peta, jenis-jenis peta berdasarkan isi dan skala, serta proyeksi peta.
Bumi terbentuk dari awan gas dan debu kosmik yang menyusut membentuk Matahari dan planet-planet. Bumi awalnya berupa bola panas berpijar, lalu terbentuk kerak dan atmosfer. Struktur Bumi terdiri dari kerak, mantel, dan inti. Perkembangan kehidupan dimulai dari sel-sel mikroskopis hingga hewan kompleks. Gerak planet Bumi menyebabkan pergantian siang dan malam serta musim.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi foto udara pankromatik berwarna untuk mengidentifikasi jenis tanah dan pemetaan vegetasi guna menentukan wilayah yang cocok untuk pengembangan pertanian di Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan meliputi persiapan data dan citra, interpretasi secara visual dan digital, uji lapangan, serta interpretasi ulang.
Pert 1 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pdfVolltZ
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar peta dan pemetaan, meliputi pengertian peta, unsur-unsur peta, jenis-jenis peta berdasarkan isi dan skala, serta proyeksi peta.
Bumi terbentuk dari awan gas dan debu kosmik yang menyusut membentuk Matahari dan planet-planet. Bumi awalnya berupa bola panas berpijar, lalu terbentuk kerak dan atmosfer. Struktur Bumi terdiri dari kerak, mantel, dan inti. Perkembangan kehidupan dimulai dari sel-sel mikroskopis hingga hewan kompleks. Gerak planet Bumi menyebabkan pergantian siang dan malam serta musim.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi foto udara pankromatik berwarna untuk mengidentifikasi jenis tanah dan pemetaan vegetasi guna menentukan wilayah yang cocok untuk pengembangan pertanian di Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan meliputi persiapan data dan citra, interpretasi secara visual dan digital, uji lapangan, serta interpretasi ulang.
Dokumen tersebut membahas penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan terumbu karang di seluruh perairan Indonesia agar dapat mengelola sumber daya terumbu karang secara efektif dan efisien. Pemetaan dilakukan menggunakan citra satelit Landsat-TM untuk menghasilkan data luasan dan sebaran terumbu karang secara nasional. Pemetaan dilaksanakan dalam dua tahap untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Makalah ini membahas pengaruh dan peranan kartografi dan pemetaan dalam evaluasi lahan. Kartografi berperan dalam penyajian data secara spasial, sedangkan pemetaan menggunakan titik koordinat dari satelit untuk memberikan identitas wilayah lahan. Proses evaluasi lahan memanfaatkan kartografi dan pemetaan untuk memetakan dan menyimpan data kondisi lahan secara berkala demi penelitian masa depan.
Teks tersebut membahas tentang geomatika dan geodesi. Geomatika adalah ilmu modern yang mengintegrasikan pengumpulan, pemodelan, analisis, dan pengelolaan data spasial, sedangkan geodesi adalah cabang ilmu yang menentukan posisi titik di permukaan bumi, ukuran dan luas permukaan bumi, serta bentuk dan ukuran bumi. Teks tersebut juga menjelaskan pengertian ilmu ukur tanah yang bertujuan untuk memindahkan ke
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
Tugas mata kuliah ini membahas tentang citra penginderaan jauh dengan resolusi rendah, menengah, dan tinggi yang diambil dari satelit Landsat 7. Terdapat pembahasan tentang karakteristik citra Landsat dan proses koreksi geometrik yang dilakukan untuk menghasilkan citra yang terkoreksi secara geometris. Metode fusi citra Brovey digunakan untuk menggabungkan citra multispektral dan citra pankromatik Landsat agar didap
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
-Nama : Pipin Dewi Lestari -NIM : 1310200003 -Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng -Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan -Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Proses pemetaan partisipatif melibatkan seluruh masyarakat dalam menentukan tema, tujuan, dan proses pemetaan wilayah mereka untuk kepentingan pengambilan keputusan. Tahapannya meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, pembuatan sketsa, fokus group diskusi, pengolahan data menjadi peta dasar dan peta tematik, serta tindak lanjut dengan digitalisasi dan sosialisasi peta.
Dokumen tersebut membahas penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan terumbu karang di seluruh perairan Indonesia agar dapat mengelola sumber daya terumbu karang secara efektif dan efisien. Pemetaan dilakukan menggunakan citra satelit Landsat-TM untuk menghasilkan data luasan dan sebaran terumbu karang secara nasional. Pemetaan dilaksanakan dalam dua tahap untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Makalah ini membahas pengaruh dan peranan kartografi dan pemetaan dalam evaluasi lahan. Kartografi berperan dalam penyajian data secara spasial, sedangkan pemetaan menggunakan titik koordinat dari satelit untuk memberikan identitas wilayah lahan. Proses evaluasi lahan memanfaatkan kartografi dan pemetaan untuk memetakan dan menyimpan data kondisi lahan secara berkala demi penelitian masa depan.
Teks tersebut membahas tentang geomatika dan geodesi. Geomatika adalah ilmu modern yang mengintegrasikan pengumpulan, pemodelan, analisis, dan pengelolaan data spasial, sedangkan geodesi adalah cabang ilmu yang menentukan posisi titik di permukaan bumi, ukuran dan luas permukaan bumi, serta bentuk dan ukuran bumi. Teks tersebut juga menjelaskan pengertian ilmu ukur tanah yang bertujuan untuk memindahkan ke
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
Tugas mata kuliah ini membahas tentang citra penginderaan jauh dengan resolusi rendah, menengah, dan tinggi yang diambil dari satelit Landsat 7. Terdapat pembahasan tentang karakteristik citra Landsat dan proses koreksi geometrik yang dilakukan untuk menghasilkan citra yang terkoreksi secara geometris. Metode fusi citra Brovey digunakan untuk menggabungkan citra multispektral dan citra pankromatik Landsat agar didap
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
-Nama : Pipin Dewi Lestari -NIM : 1310200003 -Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng -Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan -Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Proses pemetaan partisipatif melibatkan seluruh masyarakat dalam menentukan tema, tujuan, dan proses pemetaan wilayah mereka untuk kepentingan pengambilan keputusan. Tahapannya meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, pembuatan sketsa, fokus group diskusi, pengolahan data menjadi peta dasar dan peta tematik, serta tindak lanjut dengan digitalisasi dan sosialisasi peta.
1. BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia kaya akan sumber daya alam merupakan warisan nusantara yang
harus di lestarikan sebagai identitas/langgam daerah masing-masing.
Keanekaragaman hayati pesona alam, flora-fauna, bahasa, aneka ragam suku dan
etnis yang menempati seluruh Nusantara. Suku-suku ini memiliki keragaman yang
tiada duanya, sangat otentik dan memiliki kearifan lokal di dalam identitas
kehidupan mereka.Pendakian atau disebut juga kelana alam atau treking umumnya
merujuk pada perjalanan panjang dan penuh semangat yang biasanya melewati
jalan kecil di area pedalaman. Di Indonesia, pendakian ini identik dengan
perjalanan menuju puncak gunung.
Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang
berupa fakta, dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya
alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari
unsur muka Bumi yang disajikan. Penyajian unsur-unsur permukaan bumi di atas
peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid atau gratikul. Diluar batas tepi daerah
peta, pada umumnya dicantumkan berbagai keterangan yang disebut tepi.
Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh
pemakai peta
2. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam kegiatan ini,adalah
sebagai berikut :
- Bagaimana kondisi jalur Lintas pendakian gunung Nokilalaki?
1.3 Batasan Masalah
Luas lingkup hanya meliputi pembahasan tentang pemetaan jalur Pendakian
Gunung Nokilalaki. Adapun batasan – batasan masalah mengenai Pemetaan dan
pengukuran jalur Pendakian Gunung Nokilalaki:
• Sudut
Adapun Sudut yang dimaksud adalah Sudut Vertikal Dan horizontal Titik Patok.
• Jarak
Yang dimaksud jarak adalah jarak datar dan jarak miring antar patok.
• Kemiringan
Kemiringan yang dimaksud adalah kemiringan dari jalur dari setiap titik-titik
koordinat.
• Trek jalur
Trek jalur yang di maksud yakni bagaimana trek daripada lintas pendakian
gonung nokilalaki
• Pembuatan Peta jalur Pendakian Gunung Nokilalaki.
3. 1.4 Tujuan dan kegunaan ekspedisi
Tujuan Ekspedisi
1. Untuk syarat kenaikan Jenjang Anggota di MAPATECHNO
2. Pemeteaan Jalur Pendakian Gunung Nokilalaki
3. Menganalisa dan Mengevaluasi hasil pengukuran
4. Sebagai Sarana Pemantapan Dalam Bidang Gunung Hutan
KegunaanEkspedisi
Dari Hasil Ekspedisi, kita berharap bisa menjadi penyedia informasi
keadaan atau gambaran jalur Pendakian Gunung Nokilalaki dan hasil
pengukuran dengan metode manual dan metode track jalur menggunakan
GPS yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan penelitian
kedepannya.
1.5 Nama Kegiatan
Ekpedisi Mapatechno “Pemetaan jalur pendakian gunung Nokikilalaki”
4. 1.6 Peserta Kegiatan
No. Nama Nama Lapangan NomorAnggota Muda Jurusan
1 SandyMahardika Predator Am.mptc.XXVII-019 Teknik Geologi
2 Made SugiSantika ABYSSAL Am.mptc.XXX-001 Teknik Geologi
3 Indra Hadisetya STALAK Am.mptc.XXX-002 Teknik Geologi
4 FrillianSiappa BUYU Am.mptc.XXX-003 Teknik Mesin
5 PutrawanWada NL VOICE Am.mptc.XXX-004 Teknik Geologi
1.7 Sasaran Kegiatan
Sasaran pada kegiatan ekspedisi ini yaitu, sedapatnya mengedukasi
para pegiat alam dalam berkegiatan di alam. Adapun target kegiatan ini
yaitu diharapkan agar setelah kagiatan ini berlangsung para pegiat alam
dapat mengetahui bagaimana situasi keadaan jalur Nokilalaki
1.8 Waktu Kegiatan
Mulai dari Tanggal 30 Januari s/d 4 Februari 2023. Adapun
perubahan waktu tergantung situasi dan Kondisi.
5. 1.9 Tempat Pelaksanaan Dan Estimasi waktu
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah :
- Titik start di Desa Tongoa, Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi
Biromaru.
Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sesuai dengan estimasi
waktu yang Tim Perhitungkan berdasarkan metode pengambilan data
dan Analisa Jalur yaitu selama 5 hari Perjalanan.
1.10 Bentuk Kegiatan
Bentuk Kegitan TIM ekspedisi Pemetaan jalur pendakian gunung
Nokikilalaki adalah sebagai berikut :
Pendakian
Pendakian dilakukan dari desa Tongoa menuju puncak gunung
nokilalaki dengan ketinggian 2355 Mdpl, dengan estimasi waktu 5 hari.
Pengambilan data
Adapun pengambilan data yang dilakukan tim, berupa data awal
meliputi azimuth, jarak lintasan, kordinat, elevasi, trek jalur, kemiringan.
6. 1.11 Hasil Kegiatan
Output dalam kegiatan ini Berupa Laporan Kegiatan Ekspedisi, Peta
Jalur pendakian gunung Nokikilalaki Beserta Data Pemetaan Jalur,
Buklet, Bener, di Lapangan mengunakan metode manual
7. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemetaan
Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang
berupa fakta, dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun
sumberdaya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta
simbol-simbol dari unsur muka Bumi yang disajikan. Penyajian unsur-unsur
permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid atau
gratikul. Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya dicantumkan berbagai
keterangan yang disebut tepi. Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta dapat
dipergunakan sebaik-baiknya oleh pemakai peta
Pemetaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses terpadu yang
mencakup pengumpulan, pengolahan dan visualisasi dari data spasial
(keruangan). Data spasial umumnya didefinisikan sebagai data keruangan
yang terkait dengan permukaan Bumi (termasuk dasar laut) serta obyek,
fenomena dan proses yang berada, terjadi atauberlangsung di atasnya.
Produk suatu proses pemetaan adalah suatu informasi spasial yang dapat
divisualisasikan dalam bentuk atlas (kertas maupun elektronis), peta
(kertas maupun digital), basis data digital maupun Sistem Informasi
Geografis (SIG).
8. 2.2 Perhitungan Jarak, Sudut dan Azimuth
Penentuan titik posisi secara tereritis dilakukan dengan cara perhitungan
jarak,sudut,dan azimuth.
. - Jarak
Jarak merupakan rentangan hubungan terpendek antara dua titik. Jauh
rentangan antara dua titik dinyatakan dalam satuan ukuran panjang.).
Dalam hal ini untuk pengukuran jarak dilakukan secara manual
menggunakan pita ukur.
- Sudut
Terdapat dua macam sudut yaitu Sudut Mendatar dan Sudut Tegak
- Beda Tinggi
Yang dimaksud beda tinggi ialah selisih ketinggian antara titik-titik
dipermukaan bumi terhadap suatu permukaan datar acuan misalnya
permukaan air laut rata-rata. Beda tinggi bias diukur secara langsung
melalui pengukuran barometris, menyipat datar atau secara tidak langsung
melalui pengukuran jarak miring dan sudut lerengnya disebut cara
pengukuran trigonometris.
9. BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanan Kegiatan
Metode pelaksanaan kegiatan ekspedisi ini adalah dengan metode
Pemetaan dengan metode manual yaitu dengan turun langsung ke lapangan
melakukan pendataan jalur yang terdiri dari :
- Metode Pythagoras
- Titik Koordinat
- Ketinggian atau Elevasi
- Kemiringan
3.2 Perlengkapan
- Perlengkapan Navigasi
- Perlengkapan Jelajah
- Perlengkapan Pendataan
- Perlengkapan Dasar kelompok
- Perlengkapan Dasar Individu
10. Demikian Metode Penelitian ini kami buat, jikalau ada saran dan juga
pandangan yang membangun penulis sangan mengharapkan. Atas kerja sama
Tim dan Perhatiaanya Kami Ucapkan Terima Kasih.