SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
IDENTIFIKASI POTENSI
WILAYAH KABUPATEN
BANDUNG BARAT
SEBAGAI KAWASAN
GEOPARK
Jurnal By : Asep Mulyadi, Windya Renata Dan
Mamat Ruhimat
pendahuluan
Kabupaten Bandung Barat (KBB),
Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah
1.167,59 jiwa/km2 merupakan daerah
yang banyak memiliki potensi sumber
daya alam yang dapat berpotensi
menjadi kawasan geopark.
Selain itu dari segi budaya, ada juga
kampung adat Cireunde yang menjadi
contoh kekayaan sumber daya Budaya
di Kabupaten Bandung Barat.
PLTA Saguling, Gua Pawon01
Terdapat lima belas objek yang berpotensi
untuk dijadikan kawasan Geopark
Pasir Pabeasan, Taman Batu02
Situ Ciburuy, Curug Malela,
Kawasan Pesantren Cililin03
Kawasan Perkebunan Holtikultura
Lembang, Gunung Tangkubanparahu,
Gunung Burangrang, Perkebunan
Kina Bukittunggul, dan Kampung Adat
Cireundeu.
04
Namun demikian potensi alam
yang besar tidak cukup untuk
mengangkat pariwisata Kabupaten
Bandung barat ini sebagai
Kawasan Geopark.
Kabupaten Bandung Barat belum
dapat dikembangkan dan dikelola
secara optimal karena beberapa
kendala seperti contoh kurangnya
fasilitas, sarana dan prasarana
dan dalam pengembangan untuk
menuju geopark masyarakat
hendaknya dapat berperan aktif
sebagai subjek dari aktivitas
pariwisata tersebut.
PETAPERSEBARAN
TUJUAN PENELITIAN
Mengidentifikasi kondisi
geografis di wilayah
Kabupaten Bandung Barat
berkaitan dengan
pengembangan kawasan
Geopark
Menganalisis kondisi
Geopark Berdasarkan
Geo-diversity, Bio-
diversity, dan Cultural-
diversity.
Mengidentikasi berbagai
upaya yang dapat
dilakukan guna
pengembangan
kawasan Geopark di
Kabupaten Bandung
Barat.
data yang dipakai dalam
penelitian adalah data
primer dan data sekunder.
metode survei
METODE PENELITIAN
Tahapan analisis
Dapat
disimpulkan
korelasi antara
kondisi fisik dan
sosial dianalisis
Data yang dipakai
kebanyakan data
sekunder yang
nantinya di survey
oleh peneliti.
Isi dari instrumen
tersebut merupakan
variabel dari
penelitian Geopark.
potensi
Geografis di
Kabupaten
Bandung Barat
mengetahui
kesempatan
Kabupaten
Bandung Barat
dijadikan Kawasan
Geopark.
Kondisi Geopark Berdasarkan
Geodiversity, Biodiversity, dan
Cultural-diversity dianalisis
menggunakan instrumen
lapangan.
menganalisis langsung dilapangan indikator apa sajakah yang
ada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dari beberarapa segi
Hasil dari pada lapangan akan diolah menggunakan
metode sturges, yang nantinya akan terlihat seberapa
pantaskah Wilayah Kabupaten Bandung Barat,
apabila akan dijadikan Kawasan Geopark. Setelah
menemukan hasil tersebut, kemudian peneliti
mempersentasekan variabel manakah yang unggul
apabila akan dijadikan Kawasan Geopark. peneliti
menggunakan instrumen wawancara yang nantinya
akan diolah menggunakan analisis deskriptif.
Wawancara dilaksanakan terhadap masyarakat lokal,
pengelola dan wisatawan/orang yang kebetulan
sedang berada di objek kawasan tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN
Wilayah Kabupaten Bandung Barat secara
geografis terletak antara 06º 41’ s/d 07º 19’
lintang Selatan dan 107º 22’ s/d 108º 05’ Bujur
Timur. Mempunyai rata-rata ketinggian 110
Mdpl dan Maksimum 2.2429 Mdpl. Secara
umum wilayah Kabupaten Bandung Barat
yang termasuk dalam daerah Bandung
beriklim tropis. Data BMKG Tahun 2009
menunjukan curah hujan rata-rata tahunan di
wilayah Kabupaten Bandung Barat < 1500 –
3500 mm/tahun. Secara Geologis Kabupaten
Bandung Barat dilingkup oleh berbagai macam
variasi bentukan menyimpan juga variasi
batuannya.
Kondisi Geografis Kabupaten Bandung Barat
Hasil dari lapangan akan diolah menggunakan metode sturges,
maka Akan terlihat pantaskah dijadikan kawasan Geopark
Setelah menemukan hasil tersebut, kemudian peneliti mempersentasekan variabel manakah
yang unggul
peneliti menggunakan instrumen wawancara yang nantinya akan diolah
menggunakan analisis deskriptif
Wawancara dilaksanakan terhadap masyarakat lokal, pengelola dan wisatawan/orang
yang kebetulan sedang berada di objek kawasan tersebut
HasilAnalisisSubWilayah
Identifikasi Kawasan Geopark Kabupaten Bandung Barat
Dalam pengelompokannya Kabupaten Bandung Barat dibagi menjadi
beberapa sub wilayah berdasarkan usia geologi yang terdapat pada Kabupaten
Bandung Barat diantaranya adalah Sub wilayah Holosen, sub wilayah Miosen,
sub wilayah Oligosen, sub wilayah Pleistosen, sub wilayah Pliosen. Namun
Hanya ada 4 Sub wilayah berdasarkan usia geologi yang mencangkup objek-
objek sampel pada penelitian ini, yaitu Sub wilayah Pleistosen, sub wilayah
Miosen, Sub wilayah Holosen, Sub wilayah Pliosen.
Sub wilayah Pleistosen yang paling banyak mencakup sampel
penelitian diantaranya Kawasan PLTA Saguling, Gua Pawon, Pasir Pabeasan,
Taman Batu, Wisata Bunga Cihideung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung
Burangrang, Kawasan Perkebunan Hotikultura Lembang, Taman Wisata Alam
Maribaya, Situ Ciburuy, Patahan Lembang, Perkebunan Kina Bukittunggul.
Sisanya terbagi rata pada masing masing sub wilayah usia geologi yaitu Curug
malela di sub wilayah Miosen, Kawasan Pesantren Cililin di sub wilayah
Holosen, dan Kampung Adat Cireundeu di sub wilayah Pliosen.
Dapat disimpulkan dalam segi
kemenarikan, sarana pendidikan,
sarana wisata, pengembangan
ekonomi kerakyatan, dan
konservasi masih terbilang kurang
sehinga butuh pengelolaan untuk
menjadikan wilayah Kabupaten
Bandung Barat sebagai Kawasan
Geopark.
Potensi Kawasan Geopark Berdarkan
Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural-
diversity.
KESIMPULAN
Kondisi Geografis Kabupaten Bandung Barat memliki variasi bentukan yaitu
kawasan kars, kawasan vulkanis, patahan, perkebunan, hingga bendungan.
Kondisi tersebut sangat menunjang untuk pengembangannya sebagai Kawasan
Geopark. Potensi Potensi Kabupaten Bandung Barat untuk menjadi Kawasan
Geopark berdasarkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural-diversity menurut
Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang RTRWN (Pasal 52 ayat 5,
Pasal 53 ayat 1) dengan analisis perhitungan Sturges menyatakan bahwa
Geodiversity memiliki batas nominal 765, Biodiversity 316, Cultural-diversity
360. Hasil Skoring yang dinyatakan oleh peneliti terhadap Geodiversity 915,
Biodiversity 760, dan Cultural-diversity 656, sehingga Kabupaten Bandung
Barat layak dijadikan Kawasan Geopark berdasarkan variabel Geodiversity,
Biodiversity, dan Cultural-diversity yang diambil dari 15 lokasi yang berada di
Kabupaten Bandung Barat.
disimpulkan dalam segi kemenarika,
sarana pendidikan, sarana wisata,
pengembangan ekonomi kerakyatan, dan
konservasi masih terbilang kurang sehinga
butuh pengelolaan untuk menjadikan
wilayah Kabupaten Bandung Barat segai
Kawasan Geopark. Sehingga hasil
Identifikasi Wilayah Kabupaten Bandung
Barat layak dijadikan Kawasan Geopark
namun harus ada pembenahan dalam segi
sumber daya manusia atau pelaku
pengenmabangan Kawasan Geopark
seperti hasil dari Global Geopark Network
(GGN).
POTENSI GEOPARK

More Related Content

What's hot

Geografi Pariwisata
Geografi PariwisataGeografi Pariwisata
Geografi PariwisataTari Putri
 
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4FLORIPAOT
 
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangPengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangawan putih
 
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupatenPemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupatenNasruddin_jalil
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
 
Malasari Field Guide Book
Malasari Field Guide BookMalasari Field Guide Book
Malasari Field Guide BookGeoparkPongkor
 
Laporan observasi sumber daya alam
Laporan observasi sumber daya alamLaporan observasi sumber daya alam
Laporan observasi sumber daya alamAdolvin Mahadiputra
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahariEko Efendi
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012Ariston Pamungkas
 

What's hot (11)

Geografi Pariwisata
Geografi PariwisataGeografi Pariwisata
Geografi Pariwisata
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
 
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
 
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangPengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
 
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupatenPemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
 
Malasari Field Guide Book
Malasari Field Guide BookMalasari Field Guide Book
Malasari Field Guide Book
 
Laporan observasi sumber daya alam
Laporan observasi sumber daya alamLaporan observasi sumber daya alam
Laporan observasi sumber daya alam
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
 
Ide- of KA-YANGAN BOROBUDUR
Ide- of KA-YANGAN BOROBUDURIde- of KA-YANGAN BOROBUDUR
Ide- of KA-YANGAN BOROBUDUR
 

Similar to POTENSI GEOPARK

Pengenalan Kabupaten Bandung Barat
Pengenalan Kabupaten Bandung BaratPengenalan Kabupaten Bandung Barat
Pengenalan Kabupaten Bandung Baratreadoneitz
 
Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...
Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...
Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...dhanzsity
 
04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdf
04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdf04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdf
04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdfdesriantoboy2
 
Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B RaflesTarihoran
 
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananKota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananNurlina Y.
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraRossiana Fazri
 
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDianora Didi
 
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...CIFOR-ICRAF
 
Syahrani ayu sabila
Syahrani ayu sabilaSyahrani ayu sabila
Syahrani ayu sabilasyahraniay
 
Buku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdf
Buku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdfBuku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdf
Buku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdfelmustafa2
 
PPT Webinar Wahyuni.pptx
PPT Webinar Wahyuni.pptxPPT Webinar Wahyuni.pptx
PPT Webinar Wahyuni.pptxrehan462367
 
Pengelolaan Geodiversity Site di Gunungkidul
Pengelolaan Geodiversity Site di GunungkidulPengelolaan Geodiversity Site di Gunungkidul
Pengelolaan Geodiversity Site di GunungkidulPMUGeoHeritagePark
 
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
Jurnal Geografi Pertanian
Jurnal Geografi PertanianJurnal Geografi Pertanian
Jurnal Geografi PertanianRicky Ramadhan
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxTamNe
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunungsamerdanta sinulingga
 
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark GeoparkPongkor
 

Similar to POTENSI GEOPARK (20)

Pengenalan Kabupaten Bandung Barat
Pengenalan Kabupaten Bandung BaratPengenalan Kabupaten Bandung Barat
Pengenalan Kabupaten Bandung Barat
 
Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...
Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...
Pengembangan Ekowisata di Gua Gong Pacitan Menggunakan Tinjauan Fisik, Sosial...
 
04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdf
04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdf04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdf
04. Persentasi pak kades Ponggok oke.pdf
 
Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B
 
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananKota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
 
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
 
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
 
Syahrani ayu sabila
Syahrani ayu sabilaSyahrani ayu sabila
Syahrani ayu sabila
 
Buku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdf
Buku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdfBuku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdf
Buku Pintar Ijen Geopark Wilayah Bondowoso A6 - Edit Fix_2_Pak Kabid&PHIG.pdf
 
PPT Webinar Wahyuni.pptx
PPT Webinar Wahyuni.pptxPPT Webinar Wahyuni.pptx
PPT Webinar Wahyuni.pptx
 
Pengelolaan Geodiversity Site di Gunungkidul
Pengelolaan Geodiversity Site di GunungkidulPengelolaan Geodiversity Site di Gunungkidul
Pengelolaan Geodiversity Site di Gunungkidul
 
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
 
Kajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambut
Kajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambutKajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambut
Kajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambut
 
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
 
Jurnal Geografi Pertanian
Jurnal Geografi PertanianJurnal Geografi Pertanian
Jurnal Geografi Pertanian
 
Destinasi wisata
Destinasi wisataDestinasi wisata
Destinasi wisata
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
 
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global Geopark
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

POTENSI GEOPARK

  • 1. IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SEBAGAI KAWASAN GEOPARK Jurnal By : Asep Mulyadi, Windya Renata Dan Mamat Ruhimat
  • 2. pendahuluan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 1.167,59 jiwa/km2 merupakan daerah yang banyak memiliki potensi sumber daya alam yang dapat berpotensi menjadi kawasan geopark. Selain itu dari segi budaya, ada juga kampung adat Cireunde yang menjadi contoh kekayaan sumber daya Budaya di Kabupaten Bandung Barat.
  • 3. PLTA Saguling, Gua Pawon01 Terdapat lima belas objek yang berpotensi untuk dijadikan kawasan Geopark Pasir Pabeasan, Taman Batu02 Situ Ciburuy, Curug Malela, Kawasan Pesantren Cililin03 Kawasan Perkebunan Holtikultura Lembang, Gunung Tangkubanparahu, Gunung Burangrang, Perkebunan Kina Bukittunggul, dan Kampung Adat Cireundeu. 04
  • 4. Namun demikian potensi alam yang besar tidak cukup untuk mengangkat pariwisata Kabupaten Bandung barat ini sebagai Kawasan Geopark. Kabupaten Bandung Barat belum dapat dikembangkan dan dikelola secara optimal karena beberapa kendala seperti contoh kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana dan dalam pengembangan untuk menuju geopark masyarakat hendaknya dapat berperan aktif sebagai subjek dari aktivitas pariwisata tersebut. PETAPERSEBARAN
  • 5. TUJUAN PENELITIAN Mengidentifikasi kondisi geografis di wilayah Kabupaten Bandung Barat berkaitan dengan pengembangan kawasan Geopark Menganalisis kondisi Geopark Berdasarkan Geo-diversity, Bio- diversity, dan Cultural- diversity. Mengidentikasi berbagai upaya yang dapat dilakukan guna pengembangan kawasan Geopark di Kabupaten Bandung Barat.
  • 6. data yang dipakai dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. metode survei METODE PENELITIAN
  • 7. Tahapan analisis Dapat disimpulkan korelasi antara kondisi fisik dan sosial dianalisis Data yang dipakai kebanyakan data sekunder yang nantinya di survey oleh peneliti. Isi dari instrumen tersebut merupakan variabel dari penelitian Geopark. potensi Geografis di Kabupaten Bandung Barat mengetahui kesempatan Kabupaten Bandung Barat dijadikan Kawasan Geopark. Kondisi Geopark Berdasarkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural-diversity dianalisis menggunakan instrumen lapangan.
  • 8. menganalisis langsung dilapangan indikator apa sajakah yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dari beberarapa segi
  • 9. Hasil dari pada lapangan akan diolah menggunakan metode sturges, yang nantinya akan terlihat seberapa pantaskah Wilayah Kabupaten Bandung Barat, apabila akan dijadikan Kawasan Geopark. Setelah menemukan hasil tersebut, kemudian peneliti mempersentasekan variabel manakah yang unggul apabila akan dijadikan Kawasan Geopark. peneliti menggunakan instrumen wawancara yang nantinya akan diolah menggunakan analisis deskriptif. Wawancara dilaksanakan terhadap masyarakat lokal, pengelola dan wisatawan/orang yang kebetulan sedang berada di objek kawasan tersebut
  • 10. HASIL DAN PEMBAHASAN Wilayah Kabupaten Bandung Barat secara geografis terletak antara 06º 41’ s/d 07º 19’ lintang Selatan dan 107º 22’ s/d 108º 05’ Bujur Timur. Mempunyai rata-rata ketinggian 110 Mdpl dan Maksimum 2.2429 Mdpl. Secara umum wilayah Kabupaten Bandung Barat yang termasuk dalam daerah Bandung beriklim tropis. Data BMKG Tahun 2009 menunjukan curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kabupaten Bandung Barat < 1500 – 3500 mm/tahun. Secara Geologis Kabupaten Bandung Barat dilingkup oleh berbagai macam variasi bentukan menyimpan juga variasi batuannya. Kondisi Geografis Kabupaten Bandung Barat
  • 11. Hasil dari lapangan akan diolah menggunakan metode sturges, maka Akan terlihat pantaskah dijadikan kawasan Geopark Setelah menemukan hasil tersebut, kemudian peneliti mempersentasekan variabel manakah yang unggul peneliti menggunakan instrumen wawancara yang nantinya akan diolah menggunakan analisis deskriptif Wawancara dilaksanakan terhadap masyarakat lokal, pengelola dan wisatawan/orang yang kebetulan sedang berada di objek kawasan tersebut
  • 13. Identifikasi Kawasan Geopark Kabupaten Bandung Barat Dalam pengelompokannya Kabupaten Bandung Barat dibagi menjadi beberapa sub wilayah berdasarkan usia geologi yang terdapat pada Kabupaten Bandung Barat diantaranya adalah Sub wilayah Holosen, sub wilayah Miosen, sub wilayah Oligosen, sub wilayah Pleistosen, sub wilayah Pliosen. Namun Hanya ada 4 Sub wilayah berdasarkan usia geologi yang mencangkup objek- objek sampel pada penelitian ini, yaitu Sub wilayah Pleistosen, sub wilayah Miosen, Sub wilayah Holosen, Sub wilayah Pliosen. Sub wilayah Pleistosen yang paling banyak mencakup sampel penelitian diantaranya Kawasan PLTA Saguling, Gua Pawon, Pasir Pabeasan, Taman Batu, Wisata Bunga Cihideung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, Kawasan Perkebunan Hotikultura Lembang, Taman Wisata Alam Maribaya, Situ Ciburuy, Patahan Lembang, Perkebunan Kina Bukittunggul. Sisanya terbagi rata pada masing masing sub wilayah usia geologi yaitu Curug malela di sub wilayah Miosen, Kawasan Pesantren Cililin di sub wilayah Holosen, dan Kampung Adat Cireundeu di sub wilayah Pliosen.
  • 14. Dapat disimpulkan dalam segi kemenarikan, sarana pendidikan, sarana wisata, pengembangan ekonomi kerakyatan, dan konservasi masih terbilang kurang sehinga butuh pengelolaan untuk menjadikan wilayah Kabupaten Bandung Barat sebagai Kawasan Geopark. Potensi Kawasan Geopark Berdarkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural- diversity.
  • 15. KESIMPULAN Kondisi Geografis Kabupaten Bandung Barat memliki variasi bentukan yaitu kawasan kars, kawasan vulkanis, patahan, perkebunan, hingga bendungan. Kondisi tersebut sangat menunjang untuk pengembangannya sebagai Kawasan Geopark. Potensi Potensi Kabupaten Bandung Barat untuk menjadi Kawasan Geopark berdasarkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural-diversity menurut Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang RTRWN (Pasal 52 ayat 5, Pasal 53 ayat 1) dengan analisis perhitungan Sturges menyatakan bahwa Geodiversity memiliki batas nominal 765, Biodiversity 316, Cultural-diversity 360. Hasil Skoring yang dinyatakan oleh peneliti terhadap Geodiversity 915, Biodiversity 760, dan Cultural-diversity 656, sehingga Kabupaten Bandung Barat layak dijadikan Kawasan Geopark berdasarkan variabel Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural-diversity yang diambil dari 15 lokasi yang berada di Kabupaten Bandung Barat.
  • 16. disimpulkan dalam segi kemenarika, sarana pendidikan, sarana wisata, pengembangan ekonomi kerakyatan, dan konservasi masih terbilang kurang sehinga butuh pengelolaan untuk menjadikan wilayah Kabupaten Bandung Barat segai Kawasan Geopark. Sehingga hasil Identifikasi Wilayah Kabupaten Bandung Barat layak dijadikan Kawasan Geopark namun harus ada pembenahan dalam segi sumber daya manusia atau pelaku pengenmabangan Kawasan Geopark seperti hasil dari Global Geopark Network (GGN).