SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Mountain Landscape
Preferences of Millennials
Based on Social Media Data: A
Case Study on Western
Sichuan
Kelompok 4:
- Halida Fatha Arrifa (475747)
- Nissa Larasati (476317)
- Lale Yuni Wulandari (484331)
- Fajar Setyo Rahmanto (484920)
- Gerda Crista (485023)
Keying Ding, Mian Yang, and Shixian Luo
Promosi & Pemasaran Pariwisata
Magister Kajian Pariwisata UGM 2021
1) Keying Ding
2) Mian Yang,
3) Shixian Luo
INFORMASI ARTIKEL
Art College, Sichuan Tourism University, Chengdu, China
Art College, Sichuan Tourism University, Chengdu, China
Graduate School of Horticulture, Chiba University, Chiba, Japan
https://www.mdpi.com/2073-445X/10/11/1246
PENULIS
Land, Volume 10, Issues 11, No 1246, November 2021
Q2
Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on
Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan
INTRODUCTION
Kekayaan bentang alam,
Preferensi lanskap yang
memotivasi kunjungan
Mountain Tourism
Daya beli yang tinggi,
Berperan dalam pengembangan
pariwisata, Adanya minat
kelestarian lingkungan, Senang
mengekspresikan dengan
memberi ulasan secara online
Millennials
Sumber konten ulasan secara
online, Media promosi
destinasi, Ruang
mengekspresikan diri milenial
Social Media
01 02 03
1. Memahami preferensi lanskap milenial dalam wisata pegunungan dari perspektif lanskap alam dan manusia
2. Mengetahui adakah perbedaan preferensi lanskap dalam wisata pegunungan dari sudut pandang milenial
berdasarkan jenis kelamin, moda transportasi, dan pola perjalanan wisata
3. Memberikan referensi untuk pengembangan dan perencanaan pariwisata berkelanjutan di kawasan
pegunungan sebagai pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lanskap
Jenis kelamin, usia, motivasi
bepergian, pola perjalanan
Faktor Preferensi
Perjalanan
04
SPESIFIKASI DATA
• 10 Destinasi wisata populer di
Western Sichuan Plateau Mountain
Areas (WSPMA)
450 780
Foto yang di posting di 10 destinasi terpilih
Pencarian melalui Ctrip, Xiaohongshu, dan
Mafengwo (situs jejaring sosial perjalanan populer di
Tiongkok) periode Juni 2020-Juni 2021
Difilter yang tidak bersifat komersial, yang
terpilih mengisi informasi tambahan
1230 orang, 10.399 foto
SUBJEK OBJEK
SPESIFIKASI DATA
SUBJEK
(WISATAWAN)
• Jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan)
• Moda transportasi
(kendaraan pribadi,
bersepeda, agen perjalanan,
atau transportasi umum)
• Pola perjalanan (individu,
teman, keluarga, atau
pasangan).
OBJEK
(LANSKAP)
• Natural landscape (forest,
waterscape, ice and snow,
bare land, meadow, weather)
• Human landscape (heritage,
customs and festivals,
architecture, folk culture, and
gastronomy).
METODE
Wisatawan (Subjek)
• Pengumpulan data lewat web
untuk menemukan responden
yang sesuai
• Diberikan kuisioner untuk
penguatan data : jenis kelamin,
moda transportasi, pola
perjalanan
Pengolahan
dengan Bonferroni
test
Pengolahan &
Penyajian Data
• Pengolahan data keseluruhan
Program IBM-SPSS 25
• Penyajian data dengan
Kruskal-Wallis
Lanskap (Objek)
• Metode klasifikasi lanskap dengan
membagi dalam 11 sub kategori
• Menghitung jumlah gambar yang
masuk dalam kategori &
menghitung frekuensi elemen
lanskap setiap kategori
Mix method dengan 2 sudut
pandang : wisatawan dan lanskap
RESULT
Pola perjalanan
• Individu: 288 org (23,4%)
• Dengan teman: 632 org
(51,4%)
• Dengan keluarga: 143
org (11,6%)
• Dengan pasangan: 167
org (13,6%)
Jenis Kelamin
• Pria: 450 orang (36,6%)
• Wanita: 780 orang
(63,4%)
Moda Transportasi
• Kendaraan pribadi: 767
org (62,4%)
• Bersepeda: 25 org (2%)
• Agen perjalanan: 270 org
(22%)
• Transportasi umum: 168
org (13,7%)
1230
RESPONDEN
Wanita cenderung lebih
tertarik untuk berbagi di
media sosial
Kebanyakan orang memilih
menggunakan kendaraan
pribadi sembari menikmati
keindahan alam sekitar dengan
leluasa di Western Sichuan
Plateau Mountain Areas (WSPA)
Dibanding melakukan
perjalanan sendiri, 80%
memilih menikmati
perjalanan bersama-sama
● Karakteristik Wisatawan Milenial
● Karakteristik Landscape
Natural landscape 6 kali lebih sering muncul daripada
human landscape. Dengan detail sebagai berikut:
3,54
3,05
2,52
2,33
1,91
1,54
Natural landscape
Ice and snow
Forest
Waterscape
Bare land
Weather
Meadow
1,36
0,39
0,39
0,21
0,13
Human landscape
Architecture
Heritage
Customs and festivals
Folk culture
Gastronomy
RESULT
● Karakteristik Landscape
RESULT
Berdasarkan jenis kelamin
Hasil:
• Milenial laki-laki: ‘weather’,
‘heritage’
• Milenial wanita:
‘waterspace’ dan ‘customs
and festivals’
● Karakteristik Landscape
RESULT
Berdasarkan moda transportasi
Hasil:
• Milenial yang bepergian
dengan agen perjalanan:
‘waterscape’, ‘ice and snow’
dan ‘gastronomi’
• Milenial dengan kendaraan
pribadi: ‘meadow’
• Milenial yang bepergian
dengan transportasi umum:
‘heritage’
● Karakteristik Landscape
RESULT
Berdasarkan pola perjalanan
Hasil:
• Milenial yang bepergian sendiri
(individu): ‘customs and
festival’ dan ‘ice and snow’
• Millennial yang bepergian
bersama teman: ‘heritage’’,
‘architecture’, ‘gastronomy’
• Milenial yang bepergian
dengan keluarga: ‘natural
landscape’
• Milenial yang bepergian
dengan pasangan: ‘meadow’
dan ‘folk culture’
CONCLUSIONS
 Konten geografi (natural landscape, human
landscape) yang diunggah oleh Milenial
mampu menjadi bahan analisis yang
mumpuni sebagai pengganti metode survei
untuk mengetahui preferensi tourists
landscape pada wisata gunung.
 Menurut peneliti, populasi wisata gunung
dan preferensi tourists landscape masih
belum dipelajari secara mendetail sehingga
temuan ini dapat menyadarkan dan
meningkatkan pemahaman para pembuat
keputusan ataupun stakeholder
 Preferensi Milenial terhadap natural
landscape, secara tidak langsung mampu
mendorong keinginan untuk memelihara
dan melindungi alam
CONCLUSIONS
 Secara tidak langsung Milenial pun dapat
membantu mempromosikan keindahan
alam di Western Sichuan Plateau Mountain
Areas (WSPA) melalui sosial medianya.
 Berdasarkan hasil yang ditemukan,
pengelola pun dapat merancang berbagai
atraksi untuk menggaet berbagai kalangan
wisatawan.
 Lanskap padang rumput (meadow) dapat
dibangun space untuk bersantai
 Karena wanita lebih tertarik mengunggah
konten di media sosial, pengelola dapat
membuat tempat khusus yang menarik atau
spot selfie
Observation
Customer Review for
Underwater Zone
Destinations
CONTOH KASUS
TULAMBEN, BALI
STRATEGIC ISSUE: WHY MARINE TOURISM?
INDONESIA IS THE BIGGEST
MARINE AND ANCHIPELAGO IN
THE WORLD
• Number of islands 17.504, and
13.466 islands registered by PBB;
• The second longest coastline after
Canada (95.181kms)
Source:datadan informasigeospasial,2013
Land Area
1,9 juta km2 = 190 juta
ha (25%)
Sea Area
5,8 juta km2
(75%)
• Nusantara Sea = sea area between islands NKRI = 2.8
million km2
• Territorial Sea = sea area from the coastal baseline up
to 12 miles toward the high seas = 0.3 million km2
• ZEEI = sea area of the coastal baseline up to 200
miles offshore = 2.7 million km2.
• Total economic potential of Indonesia's marine: US $
1.2 trillion / year or 7 times APBN 2015 (Rp 2,000
trillion = US $ 170 billion) or 1.2 GDP national
• Employment: 40 million people or 1/3 of the total
Indonesian workforce.
• Indonesia 2014Foreign exchange of tourism
amounted to 10 billion US dollars. Marine tourism
accounts for 10% which is equivalent to 1 billion
dollars;
• Malaysia : Marine tourism contributes 40% of the
tourism sector, about 8 billion dollars.
Ecotourismrelated to reefs is a business now
estimatedto be worth at least US$9 billion per year.
World Bank.
(Source: RohminDahuri,2014)
TOURIST PREFERENCE BASED ON ATTRACTION
Source: PES, 2013
Cipto Aji Gunawan, Ssi, 2014
DirektoratMKKIE Ditjen PDP, 2014
CULTURE
(60%)
MANMADE
(5%)
NATURE
(35%)
Ecotourism
45%
Marine Tourism
35%
Adventure Tourism
20%
Coastal Zone
60%
Sea Zone
25%
Under Water Zone
15%
Sun Bathing
Sightseeing
Sailing/Yatching
Cruising
Diving
Snorkeling
DERAWAN RAJA AMPAT PULAU KOMODO TULAMBEN
BASES FOR
SEGMENTING
CONSUMER MARKETS
Source: Kotler Keller, Identifying Market
Segments and Targets, 2016
Market segment
A group of customers
who share a similar set
of needs and wants
Geographic
segmentation
Nations
States
Regions
Countries
Cities
Neighbor
hoods
Source: R Prasetijo, M Antara, IW Arthana, AS
Wiranatha (2019) A QUANTITATIVE
PERSPECTIVEOF DIVERS PERCEPTION OF
TULAMBEN UNDERWATER AS THE DIVING SITE
IN BALI, INDONESIA. InternationalJournalof
Economics,Commerce and Management, 7 (9).
European
65%
America
2,6%
Australia &
New Zealand
7,8%
Asia
24,6%
Dari data penelitian 2019,
wisatawan dari Eropa yang
paling banyak berkunjung ke
Tulamben sebanyak 65%
Demographic
segmentation
Age &
life-cycle
stage
Life
stage
Gender
Income
Generation
Race &
culture
DEMOGRAPHIC SEGMENTATION OF DIVING
TOURISM IN TULAMBEN
• Age and life-cycle stage
• Menurut penelitian Rahmat Prasetijo, dkk (2019) usia para
wisatawan selam berkisar antaran 21-40 tahun dengan
persentase sebagai berikut:
• Life stage
• Persentase wisatawan selam yang mengeyam pendidikan
dari tingkat SMA-Pascasarjana sebesar 88,1% dan dari
88,1% ini, 33%nya sudah di tingkat pascasarjana.
• Gender
• Persentase gender wisatawan selam di Tulamben 67%
adalah laki-laki dan 33% nya perempuan. Perhitungan ini
serupa dengan beberapa penelitian lain, Salim et al. (2012)
menemukan bahwa wisatawan selam didominasi oleh
kaum laki-laki seperti di Australia 67% dan di Malaysia,
71%.
67% 33%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
21-25 th 26-30 th 31-35 th 36-40 th
25% 24,48%
17,71%
10,94%
Jumlah
• Generation
• Wisatawan selam didominasi oleh Generasi Y (Milenial)
dengan persentase 75% dan Generasi Z dengan
presentase sebesar 25%
• Income :
• Biaya 1 kali menyelam untuk pemula (picnicker) per
orang berkisar dari Rp. 700.000 – 1.200.000 tergantung
biaya sewa peralatan, dan jika ada sertifikasi yang akan
diambil harganya juga akan lebih mahal.
• Menurut penelitian Rahmat Prasetijo, dkk (2019) bahwa :
27,60%
16,70%
16,70%
39,00%
WISATAWAN BERDASARKAN PROFESI
Manager
Karyawan Swasta
Pebisnis
Profesi lainnya
United Kingdom
5,7%
Negara-negara di Eropa
mendominasi wisatawan yang
menyelam di Tulamben
France
19,7%
Germany
10,4%
Netherlands
5,2% China
4,7%
Australia
7,3%
Indonesian
9,4%
• Race and Culture :
Source: R Prasetijo, M Antara, IW
Arthana, AS Wiranatha (2019) A
QUANTITATIVEPERSPECTIVEOF DIVERS
PERCEPTION OF TULAMBEN
UNDERWATER AS THE DIVING SITE IN
BALI, INDONESIA. InternationalJournalof
Economics,Commerce and Management,
7 (9).
DIVE SITE DI TULAMBEN
Tulamben is famous for its shipwrecks but also for its marine diversity, let us
introduce some of the best dive sites. For more details on any dive site, click on one
of the icons above.
• USAT Liberty : dive on this famous shipwreck from the WWII !
• Coral Garden : magnificent coral reef located in one of the richest and biodiverse
regions of Tulamben. It is also the site where we are most likely to see Blacktip
sharks.
• Boga Wreck : sunk in 2011 to formed an artificial reef, mission accomplished!
Statues, cars and other objects have also been sunk, it makes the site amazing for
pictures!
• Drop Off : descending from 3 to 80 meters depth, it has been created by the lava
flow of the Mount Agung eruption of 1963...
• Seraya Secret : one of the most famous macro sites of Bali.
• Canyon : perpendicular canyon going from 2 to 24 meters deep. Explore a little
cave at approximately 30 meters to the West!
• Batu Belah : big lumps of corals on a sand bed. The structure of the dive site
stands out from the others in Tulamben region along with the other species found
here.
CUSTOMER REVIEWS
• Dive Center – Dive Concepts
CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
 Traveler Type: Family
 Periode : Jan 2020 – Feb
2022
 10 Review (7 Wisatawan
Domestik dan 3 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya)
 Seluruh Review memberi
bintang 5
CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
 Traveler Type: Couples
 Periode : Jan 2020 – Feb
2022
 48 Review (30 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya campuran))
 Seluruh Review memberi
bintang 5
 Wisatawan terbanyak
datang di periode Jan-
Mar 2020 sebanyak 34
Customer
CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
 Traveler Type: Solo
Traveler
 Periode : Jan 2020 – Feb
2022
 63 Review (29 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya campuran)
 Seluruh Review memberi
bintang 5
 Wisatawan terbanyak
datang di periode Jan-
Mar 2020 sebanyak 33
Customer
CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
 Traveler Type: Traveling
with Friends
 Periode : Jan 2020 – Feb
2022
 82 Review (30 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya campuran)
 Seluruh Review memberi
bintang 5
 Wisatawan terbanyak
datang di periode Jan-
Mar 2020 sebanyak 31
Customer
CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
 Traveler Type: On
Business Purpose
 Periode : Jan 2020 – Feb
2022
 0 Review
Jumlah mention terbanyak yang
ada pada customer review ini:
Yogi
Tito
Thank
you so
much
173 reviews
23 reviews
13 reviews
• Terdapat 203 Reviews dari periode Januari 2020-Februari 2022 (masa
Pandemi) Tahun 2019 ada 930 Review
• Kriteria customer detail tapi kurang beberapa kriteria lainnya seperti (Usia,
Asal Negara, dan jenis kelamin customer dan Profesi)
• Melalui customer review, Pengelola destinasi/pengelola objek wisata
dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan dari sebuah
destinasi/objek wisata.
• Melalui customer review, dapat diketahui juga periode kunjungan yang
paling ramai sehingga destinasi dapat menyiapkan fasilitas yang lebih
memadai saat ramainya pengunjung.
• Melalui customer review, Pengelola destinasi/pengelola objek wisata
dapat mengetahui pasar potensial dari sebuah objek wisata/destinasi
• Melalui customer review kita dapat melihat tingkat kepuasan wisatawan.
KESIMPULAN DARI CUSTOMER REVIEW SEBUAH
DIVE CENTER MELALUI TRIPADVISOR
Psychographic
segmentation
Psychological
/ personality
traits
Lifestyle
Values
KELAS SOSIAL
Pemimpin masyarakat, pendidik,
Golongan, Elite, Menengah, atau Golongan
menengah kebawah, pejabat dll
GAYA HIDUP
Masyarakat Perkotaan bergaya hidup
modern. Masyarakat pedesaan
bergaya hidup sopan, sederhana, arif
dan bijaksana
KEPRIBADIAN
Kepribadian seorang manusia.
Penggemar, pecandu, atau
pemerhati produk
Menurut (Philip Kotler dan Kevin Lane keller 2009,p.233), Segmentasi psikografis
adalah pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berbeda berdasarkan kelas
sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
Source: Kotler Keller, Identifying Market
Segments and Targets, 2016
Penelitian segmentasi psikografis yang paling dikenal adalah model klasifikasi VALS
(Values and Lifestyles). Menurut Kotler & Keller (2015) VALS digambarkan sebagai model
dua dimensi yaitu, faktor motivasi dan karakteristik demografis
Pada dimensi motivasi, konsumen dibagi berdasarkan tiga motivasi
utama (primary motivation), yaitu:
1. Ideals Motivation (Thinkers & Belivers)
Konsumen yang memiliki motivasi ini memilih berdasarkan
pengetahuan, keyakinan dan prinsip yang dianutnya, bukan atas
perasaan atau keinginan untuk diakui secara sosial.
2. Achievement Motivation (Achievers & Strivers)
Selalu berjuang untuk posisi sosial yang jelas adalah ciri khas
konsumen yang memiliki motivasi ini, konsumen-konsumen ini juga
sangat dipengaruhi oleh tindakan, persetujuan, dan opini dari pihak lain.
Dapat dikatakan konsumen dalam motivasi ini membeli simbol status
sosial, serta mencari produk dan jasa yang menunjukkan
keberhasilannya kepada kelompoknya
3. Self-Expression (Makers & Experiencers)
Motivation Konsumen yang berorientasikan pada tindakan untuk
mengekspresikan pilihan-pilihannya memiliki motivasi ini. Konsumen-
konsumen dengan motivasi ini biasanya menyukai keberagaman,
berani mengambil resiko dan ingin membeli “pengalaman” yang bisa
berupa aktivitas sosial atau fisik
Market Analysis: A Strategy to Increase Visits of Domestic Tourist
Post Eruption of Mount Agung, Bali (Jurnal Manajemen Pariwisata dan
Perhotelan, Mei-Juni 2020, Vol. 8)
I Wayan Suardana, Putu Saroyini Piartrini, Ni Made Ariani, Yohanes
Kristianto
Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Penelitian ini berkonsentrasi pada strategi pemasaran atraksi wisata
selam dan snorkeling di beberapa daerah dibali salah satunya
Tulemben-Bali. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yang
merupakan gabungan dari analisis kuantitatif dan kualitatif. Sampel
ditentukan sebanyak 250 wisatawan domestik dengan metode
purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif
kuantitatif. Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan analisis
SWOT.
Objek Wisata Tulamben-Bali
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ;
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Ekowisata Petualangan Wisatawan
ego
Piknik
23%
21%
16%
39%
Motivasi Wisatawan
Motivasi Wisatawan
• Persepsi wisatawan terhadap wisata selam di Bali juga
menunjukkan persepsi yang positif, dengan rata-rata 4,2
atau sangat baik dan puas.
• Model pengembangan dengan penetrasi pasar dan
diversifikasi produk nyegaragunung (sea-mountain) menjadi
model positioning wisata selam Bali yang dipadukan dengan
kegiatan spiritual di kawasan sekitar kawasan wisata selam.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik
wisatawan yang datang ke Bali diving dikelompokkan
menjadi empat kategori yaitu
• Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh
kepuasan yang diterima konsumen selama melakukan pembelian,
yang akan mengakibatkan peningkatan niat perilaku individu untuk
kembali ingin dilayani oleh penyedia yang sama. Hasil analisis peran
persepsi risiko terhadap hubungan kepuasan dengan niat berperilaku
terbukti signifikan secara statistik. Risiko yang dirasakan berhubungan
positif dengan tindakan kecemasan. Semakin rendah tingkat
kecemasan atau risiko yang dialami individu, semakin kuat
pengaruhnya terhadap niat wisatawan untuk berperilaku. Persepsi risiko
bukanlah fakta atau situasi yang sebenarnya berisiko, yang dapat
mempengaruhi perilaku wisatawan untuk menghindari atau
membatalkan perjalanan ke destinasi tertentu. Secara umum, wisatawan
akan membuat keputusan perjalanan berdasarkan persepsi daripada
kenyataan.
• Niat individu untuk melakukan kegiatan wisata didasarkan pada
perhitungan untung rugi dan resiko yang diperoleh selama perjalanan.
Persepsi negatif tentang risiko yang ditimbulkan oleh suatu destinasi
dapat membangun atau memperkuat kepercayaan wisatawan. Risiko
pada individu tidak memperkuat atau melemahkan kepercayaan, tetapi
dalam kepercayaan terbentuk persepsi risiko yang menggerakkan niat
wisatawan untuk berwisata.
Sumber : Journal of Tourism and Hospitality Management,
May-June 2020, Vol. 8, No. 3, 117-129
doi: 10.17265/2328-2169/2020.03.005
Behavioral
segmentation
User
status
Usage
rate
Benefit
Sought
Buyer-
readiness
stage
Loyalty
status
Attitude
Occasions
According to Armstrong and Kotler (2005: 95) the target consumers for a product or a campaign can be grouped on the basis
of their behavioral characteristics which can be as follows
Occasions
• Occasions are when the customers are divided into segments based on the time of day,
week, month and year. People is therefore being grouped according to the time
(occasions) on which they get the idea to buy, make their purchase or use the purchased
item.
Contoh:
• Wisatawan berlatar pegawai kantoran dan anak sekolah,
akan cenderung melakukan perjalanan wisata pada saat
hari/musim liburan (Peak Season).
• Kasus lain, orang dengan profil pekerjaan tertentu (misal:
tour guide) akan memilih waktu diluar hari/musim
liburan (Low Season).
User Status
• By segmenting according to nonusers, ex-users, potential users, first-time users and
regular users of a product a company can customize its marketing for each group.
Contoh:
• Biasanya wisatawan dari kalangan anak muda akan
diklasifikasikan sebagai potential user terhadap
produk wisata adventure: rafting, climbing, caving dsb.
Usage Rate
• The usage rate segmentation divides the customers according to how much they use a
product. They are divided into groups of non-users, light, medium and heavy product
users and companies often seek to target one heavy user rather than several light users.
Contoh:
Jamaah Umroh asal Indonesia akan
disegmentasikan secara khusus, karena
frekuensi dan jumlah kunjungan yang besar
atau banyak.
Benefit Sought
• Benefit Sought (Benefit segmentation) is widely
acknowledged as one of the best ways to segment
markets. Benefit Sought divides the customers
according to the different benefits they may seek
from a product. Benefit segmentation seeks to find
the benefits people look for in a certain product, the
kinds of people who look for each benefit and the
brands that deliver each benefit.
Contoh:
Segmentasi terhadap wisatawan tertentu yang memilih
berwisata untuk meningkatkan kapasitas pribadinya (Capacity
Building), seperti melakukan wisata edukasi, budaya, sejarah,
kesehatan (wellness), dll.
Buyer-Readiness Stage
• Buyer-readiness stage refers to people’s awareness and interest of the product. Some
people are unaware of the product, some are aware, some are informed, some are
interested, some desire the product and some intend to buy (Kotler and Keller, 2009:
264).
Contoh:
• Orang yang melakukan perjalanan wisata
(wisatawan/tourist) akan sedikit banyak memahami
bahwa harga-harga barang ditempat wisata sedikit
lebih mahal dibanding tempat lain pada umumnya.
• Maka dari itu timbul istilah: Backpacker, Flashpacker,
Group Tour, yang didasarkan pada kesiapan daya
belinya.
Loyalty Status
• Loyalty status A market can also be segmented according to
the loyalty of the customers. It is assumed that customers are
always loyal by buying the same product. These customers are
referred to as hard-core loyal. Other people that are loyal
toward two or three brands and buy these on a random basis
are referred to as being split loyal. A third group of people are
those who shift from one brand to another and staying with that
brand for a period of time until they shift to another brand.
Contoh:
• Wisatawan lebih percaya terhadap maskapai penerbangan
yang kredibel seperti: Garuda Indonesia.
• Turis tertentu biasanya juga memilih tempat menginap
berdasarkan group hotel “terpercaya”, sebagai tempat dia
menginap (ex: Swiss-bell Inter, Hilton, Accor dsb).
Attitude
• As a final variable to the behavioral segmentation is attitude toward a product. People
can be divided into segments based on whether they have an enthusiastic, positive,
indifferent, negative or hostile attitude toward a product. By considering the customers’
attitudes toward a brand or product the company will get a wide-ranging view of the
market and its segments (Kotler and Keller, 2009: 265).
Contoh:
• Turis Indonesia khususnya (k-drama lovers) yang
berkunjung ke Korea Selatan biasanya akan mencari
makanan khas korea yang ada/terdapat dalam
drama korea yang mereka tonton.
• Wisatawan muslim akan cenderung memilih tempat
makan atau produk makanan yang sudah berlabel
halal.
BEHAVIORAL SEGMENTATIONS: TULAMBEN, BALI
NO.
BEHAVIORAL
SEGMENTATIONS
KASUS TULAMBEN, BALI SUMBER
1. OCCASIONS Data Belum Ditemukan
2. USER STATUS
• Men and women aged 12 – 40 years and up.
• Good health conditions and have the ability to swim.
(Wingit, R. dkk, 2017)
3. USAGE RATE
• Domestic and foreign tourists with interest in diving tourism.
• Disabled customer segment.
4. BENEFIT SOUGHT
• Underwater landscape with mega-biodiversity, shipwreck,
macro dive, night dive and artificial underwater.
• Dive sites for disabled customer segment.
5.
BUYER-READINESS
STAGE
• Entrance ticket/retribution & village levy.
• Parking service/accommodation/food/transportation/diving
trip.
6. LOYALITY STATUS
• Kepuasan yang didapat selama menyelam menjadi alasan
untuk kembai lagi.
• Bahkan ada yang berkunjung kembali ke bali sebanyak 3 kali.
(Suardana., dkk, 2020)
7. ATTITUDE • Disabled customer segment (diving). (Wingit, R. dkk, 2017)
THANK YOU

More Related Content

Similar to Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan

Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XAde Ela Pratiwi
 
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangPengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangawan putih
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxTamNe
 
Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B RaflesTarihoran
 
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiranKebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiranawan putih
 
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanPariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
 
Artikel desa wisata
Artikel desa wisataArtikel desa wisata
Artikel desa wisataedi sofyan
 
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...RONI KA
 
PRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptx
PRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptxPRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptx
PRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptxTimothyBrandon4
 
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptxPengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptxyusufasyidhiqi1
 
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng PandawaStudi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng PandawaRumba .
 
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxPerdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxBobby Meidrie
 
Prespektif Livelihood di desa wisata Bantaragung
Prespektif Livelihood di desa wisata BantaragungPrespektif Livelihood di desa wisata Bantaragung
Prespektif Livelihood di desa wisata BantaragungEdwar Fitri
 
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktrStrategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktrawan putih
 
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...samerdanta sinulingga
 
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...hary hermawan
 

Similar to Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan (20)

PRESENTASI-1.pptx
PRESENTASI-1.pptxPRESENTASI-1.pptx
PRESENTASI-1.pptx
 
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
 
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangPengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
 
Materi geopark
Materi geoparkMateri geopark
Materi geopark
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
 
Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B
 
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiranKebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiran
 
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanPariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
 
Artikel desa wisata
Artikel desa wisataArtikel desa wisata
Artikel desa wisata
 
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
 
PRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptx
PRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptxPRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptx
PRESENTASI GABUNGAN STUDIO B PARIWISATA.pptx
 
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptxPengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
 
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng PandawaStudi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng Pandawa
 
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxPerdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
 
Prespektif Livelihood di desa wisata Bantaragung
Prespektif Livelihood di desa wisata BantaragungPrespektif Livelihood di desa wisata Bantaragung
Prespektif Livelihood di desa wisata Bantaragung
 
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktrStrategi pengembangan dpp borobudur   dieng dsktr
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktr
 
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
 
Kajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambut
Kajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambutKajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambut
Kajian pembangunan wisata alam pada ekosistem gambut
 
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
 

Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan

  • 1. Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan Kelompok 4: - Halida Fatha Arrifa (475747) - Nissa Larasati (476317) - Lale Yuni Wulandari (484331) - Fajar Setyo Rahmanto (484920) - Gerda Crista (485023) Keying Ding, Mian Yang, and Shixian Luo Promosi & Pemasaran Pariwisata Magister Kajian Pariwisata UGM 2021
  • 2. 1) Keying Ding 2) Mian Yang, 3) Shixian Luo INFORMASI ARTIKEL Art College, Sichuan Tourism University, Chengdu, China Art College, Sichuan Tourism University, Chengdu, China Graduate School of Horticulture, Chiba University, Chiba, Japan https://www.mdpi.com/2073-445X/10/11/1246 PENULIS Land, Volume 10, Issues 11, No 1246, November 2021 Q2 Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan
  • 3. INTRODUCTION Kekayaan bentang alam, Preferensi lanskap yang memotivasi kunjungan Mountain Tourism Daya beli yang tinggi, Berperan dalam pengembangan pariwisata, Adanya minat kelestarian lingkungan, Senang mengekspresikan dengan memberi ulasan secara online Millennials Sumber konten ulasan secara online, Media promosi destinasi, Ruang mengekspresikan diri milenial Social Media 01 02 03 1. Memahami preferensi lanskap milenial dalam wisata pegunungan dari perspektif lanskap alam dan manusia 2. Mengetahui adakah perbedaan preferensi lanskap dalam wisata pegunungan dari sudut pandang milenial berdasarkan jenis kelamin, moda transportasi, dan pola perjalanan wisata 3. Memberikan referensi untuk pengembangan dan perencanaan pariwisata berkelanjutan di kawasan pegunungan sebagai pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lanskap Jenis kelamin, usia, motivasi bepergian, pola perjalanan Faktor Preferensi Perjalanan 04
  • 4. SPESIFIKASI DATA • 10 Destinasi wisata populer di Western Sichuan Plateau Mountain Areas (WSPMA) 450 780 Foto yang di posting di 10 destinasi terpilih Pencarian melalui Ctrip, Xiaohongshu, dan Mafengwo (situs jejaring sosial perjalanan populer di Tiongkok) periode Juni 2020-Juni 2021 Difilter yang tidak bersifat komersial, yang terpilih mengisi informasi tambahan 1230 orang, 10.399 foto SUBJEK OBJEK
  • 5. SPESIFIKASI DATA SUBJEK (WISATAWAN) • Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) • Moda transportasi (kendaraan pribadi, bersepeda, agen perjalanan, atau transportasi umum) • Pola perjalanan (individu, teman, keluarga, atau pasangan). OBJEK (LANSKAP) • Natural landscape (forest, waterscape, ice and snow, bare land, meadow, weather) • Human landscape (heritage, customs and festivals, architecture, folk culture, and gastronomy).
  • 6. METODE Wisatawan (Subjek) • Pengumpulan data lewat web untuk menemukan responden yang sesuai • Diberikan kuisioner untuk penguatan data : jenis kelamin, moda transportasi, pola perjalanan Pengolahan dengan Bonferroni test Pengolahan & Penyajian Data • Pengolahan data keseluruhan Program IBM-SPSS 25 • Penyajian data dengan Kruskal-Wallis Lanskap (Objek) • Metode klasifikasi lanskap dengan membagi dalam 11 sub kategori • Menghitung jumlah gambar yang masuk dalam kategori & menghitung frekuensi elemen lanskap setiap kategori Mix method dengan 2 sudut pandang : wisatawan dan lanskap
  • 7. RESULT Pola perjalanan • Individu: 288 org (23,4%) • Dengan teman: 632 org (51,4%) • Dengan keluarga: 143 org (11,6%) • Dengan pasangan: 167 org (13,6%) Jenis Kelamin • Pria: 450 orang (36,6%) • Wanita: 780 orang (63,4%) Moda Transportasi • Kendaraan pribadi: 767 org (62,4%) • Bersepeda: 25 org (2%) • Agen perjalanan: 270 org (22%) • Transportasi umum: 168 org (13,7%) 1230 RESPONDEN Wanita cenderung lebih tertarik untuk berbagi di media sosial Kebanyakan orang memilih menggunakan kendaraan pribadi sembari menikmati keindahan alam sekitar dengan leluasa di Western Sichuan Plateau Mountain Areas (WSPA) Dibanding melakukan perjalanan sendiri, 80% memilih menikmati perjalanan bersama-sama ● Karakteristik Wisatawan Milenial
  • 8. ● Karakteristik Landscape Natural landscape 6 kali lebih sering muncul daripada human landscape. Dengan detail sebagai berikut: 3,54 3,05 2,52 2,33 1,91 1,54 Natural landscape Ice and snow Forest Waterscape Bare land Weather Meadow 1,36 0,39 0,39 0,21 0,13 Human landscape Architecture Heritage Customs and festivals Folk culture Gastronomy RESULT
  • 9. ● Karakteristik Landscape RESULT Berdasarkan jenis kelamin Hasil: • Milenial laki-laki: ‘weather’, ‘heritage’ • Milenial wanita: ‘waterspace’ dan ‘customs and festivals’
  • 10. ● Karakteristik Landscape RESULT Berdasarkan moda transportasi Hasil: • Milenial yang bepergian dengan agen perjalanan: ‘waterscape’, ‘ice and snow’ dan ‘gastronomi’ • Milenial dengan kendaraan pribadi: ‘meadow’ • Milenial yang bepergian dengan transportasi umum: ‘heritage’
  • 11. ● Karakteristik Landscape RESULT Berdasarkan pola perjalanan Hasil: • Milenial yang bepergian sendiri (individu): ‘customs and festival’ dan ‘ice and snow’ • Millennial yang bepergian bersama teman: ‘heritage’’, ‘architecture’, ‘gastronomy’ • Milenial yang bepergian dengan keluarga: ‘natural landscape’ • Milenial yang bepergian dengan pasangan: ‘meadow’ dan ‘folk culture’
  • 12. CONCLUSIONS  Konten geografi (natural landscape, human landscape) yang diunggah oleh Milenial mampu menjadi bahan analisis yang mumpuni sebagai pengganti metode survei untuk mengetahui preferensi tourists landscape pada wisata gunung.  Menurut peneliti, populasi wisata gunung dan preferensi tourists landscape masih belum dipelajari secara mendetail sehingga temuan ini dapat menyadarkan dan meningkatkan pemahaman para pembuat keputusan ataupun stakeholder  Preferensi Milenial terhadap natural landscape, secara tidak langsung mampu mendorong keinginan untuk memelihara dan melindungi alam
  • 13. CONCLUSIONS  Secara tidak langsung Milenial pun dapat membantu mempromosikan keindahan alam di Western Sichuan Plateau Mountain Areas (WSPA) melalui sosial medianya.  Berdasarkan hasil yang ditemukan, pengelola pun dapat merancang berbagai atraksi untuk menggaet berbagai kalangan wisatawan.  Lanskap padang rumput (meadow) dapat dibangun space untuk bersantai  Karena wanita lebih tertarik mengunggah konten di media sosial, pengelola dapat membuat tempat khusus yang menarik atau spot selfie
  • 14. Observation Customer Review for Underwater Zone Destinations CONTOH KASUS TULAMBEN, BALI
  • 15. STRATEGIC ISSUE: WHY MARINE TOURISM? INDONESIA IS THE BIGGEST MARINE AND ANCHIPELAGO IN THE WORLD • Number of islands 17.504, and 13.466 islands registered by PBB; • The second longest coastline after Canada (95.181kms) Source:datadan informasigeospasial,2013 Land Area 1,9 juta km2 = 190 juta ha (25%) Sea Area 5,8 juta km2 (75%) • Nusantara Sea = sea area between islands NKRI = 2.8 million km2 • Territorial Sea = sea area from the coastal baseline up to 12 miles toward the high seas = 0.3 million km2 • ZEEI = sea area of the coastal baseline up to 200 miles offshore = 2.7 million km2. • Total economic potential of Indonesia's marine: US $ 1.2 trillion / year or 7 times APBN 2015 (Rp 2,000 trillion = US $ 170 billion) or 1.2 GDP national • Employment: 40 million people or 1/3 of the total Indonesian workforce. • Indonesia 2014Foreign exchange of tourism amounted to 10 billion US dollars. Marine tourism accounts for 10% which is equivalent to 1 billion dollars; • Malaysia : Marine tourism contributes 40% of the tourism sector, about 8 billion dollars. Ecotourismrelated to reefs is a business now estimatedto be worth at least US$9 billion per year. World Bank. (Source: RohminDahuri,2014)
  • 16. TOURIST PREFERENCE BASED ON ATTRACTION Source: PES, 2013 Cipto Aji Gunawan, Ssi, 2014 DirektoratMKKIE Ditjen PDP, 2014 CULTURE (60%) MANMADE (5%) NATURE (35%) Ecotourism 45% Marine Tourism 35% Adventure Tourism 20% Coastal Zone 60% Sea Zone 25% Under Water Zone 15% Sun Bathing Sightseeing Sailing/Yatching Cruising Diving Snorkeling
  • 17. DERAWAN RAJA AMPAT PULAU KOMODO TULAMBEN
  • 18. BASES FOR SEGMENTING CONSUMER MARKETS Source: Kotler Keller, Identifying Market Segments and Targets, 2016 Market segment A group of customers who share a similar set of needs and wants
  • 20. Source: R Prasetijo, M Antara, IW Arthana, AS Wiranatha (2019) A QUANTITATIVE PERSPECTIVEOF DIVERS PERCEPTION OF TULAMBEN UNDERWATER AS THE DIVING SITE IN BALI, INDONESIA. InternationalJournalof Economics,Commerce and Management, 7 (9). European 65% America 2,6% Australia & New Zealand 7,8% Asia 24,6% Dari data penelitian 2019, wisatawan dari Eropa yang paling banyak berkunjung ke Tulamben sebanyak 65%
  • 22. DEMOGRAPHIC SEGMENTATION OF DIVING TOURISM IN TULAMBEN • Age and life-cycle stage • Menurut penelitian Rahmat Prasetijo, dkk (2019) usia para wisatawan selam berkisar antaran 21-40 tahun dengan persentase sebagai berikut: • Life stage • Persentase wisatawan selam yang mengeyam pendidikan dari tingkat SMA-Pascasarjana sebesar 88,1% dan dari 88,1% ini, 33%nya sudah di tingkat pascasarjana. • Gender • Persentase gender wisatawan selam di Tulamben 67% adalah laki-laki dan 33% nya perempuan. Perhitungan ini serupa dengan beberapa penelitian lain, Salim et al. (2012) menemukan bahwa wisatawan selam didominasi oleh kaum laki-laki seperti di Australia 67% dan di Malaysia, 71%. 67% 33% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 21-25 th 26-30 th 31-35 th 36-40 th 25% 24,48% 17,71% 10,94% Jumlah
  • 23. • Generation • Wisatawan selam didominasi oleh Generasi Y (Milenial) dengan persentase 75% dan Generasi Z dengan presentase sebesar 25% • Income : • Biaya 1 kali menyelam untuk pemula (picnicker) per orang berkisar dari Rp. 700.000 – 1.200.000 tergantung biaya sewa peralatan, dan jika ada sertifikasi yang akan diambil harganya juga akan lebih mahal. • Menurut penelitian Rahmat Prasetijo, dkk (2019) bahwa : 27,60% 16,70% 16,70% 39,00% WISATAWAN BERDASARKAN PROFESI Manager Karyawan Swasta Pebisnis Profesi lainnya
  • 24. United Kingdom 5,7% Negara-negara di Eropa mendominasi wisatawan yang menyelam di Tulamben France 19,7% Germany 10,4% Netherlands 5,2% China 4,7% Australia 7,3% Indonesian 9,4% • Race and Culture : Source: R Prasetijo, M Antara, IW Arthana, AS Wiranatha (2019) A QUANTITATIVEPERSPECTIVEOF DIVERS PERCEPTION OF TULAMBEN UNDERWATER AS THE DIVING SITE IN BALI, INDONESIA. InternationalJournalof Economics,Commerce and Management, 7 (9).
  • 25. DIVE SITE DI TULAMBEN Tulamben is famous for its shipwrecks but also for its marine diversity, let us introduce some of the best dive sites. For more details on any dive site, click on one of the icons above. • USAT Liberty : dive on this famous shipwreck from the WWII ! • Coral Garden : magnificent coral reef located in one of the richest and biodiverse regions of Tulamben. It is also the site where we are most likely to see Blacktip sharks. • Boga Wreck : sunk in 2011 to formed an artificial reef, mission accomplished! Statues, cars and other objects have also been sunk, it makes the site amazing for pictures! • Drop Off : descending from 3 to 80 meters depth, it has been created by the lava flow of the Mount Agung eruption of 1963... • Seraya Secret : one of the most famous macro sites of Bali. • Canyon : perpendicular canyon going from 2 to 24 meters deep. Explore a little cave at approximately 30 meters to the West! • Batu Belah : big lumps of corals on a sand bed. The structure of the dive site stands out from the others in Tulamben region along with the other species found here.
  • 26. CUSTOMER REVIEWS • Dive Center – Dive Concepts
  • 27. CUSTOMER REVIEWS • Dive Concepts KRITERIA  Traveler Type: Family  Periode : Jan 2020 – Feb 2022  10 Review (7 Wisatawan Domestik dan 3 Wisatawan Asing – berdasarkan profil dan sisanya)  Seluruh Review memberi bintang 5
  • 28. CUSTOMER REVIEWS • Dive Concepts KRITERIA  Traveler Type: Couples  Periode : Jan 2020 – Feb 2022  48 Review (30 Wisatawan Asing – berdasarkan profil dan sisanya campuran))  Seluruh Review memberi bintang 5  Wisatawan terbanyak datang di periode Jan- Mar 2020 sebanyak 34 Customer
  • 29. CUSTOMER REVIEWS • Dive Concepts KRITERIA  Traveler Type: Solo Traveler  Periode : Jan 2020 – Feb 2022  63 Review (29 Wisatawan Asing – berdasarkan profil dan sisanya campuran)  Seluruh Review memberi bintang 5  Wisatawan terbanyak datang di periode Jan- Mar 2020 sebanyak 33 Customer
  • 30. CUSTOMER REVIEWS • Dive Concepts KRITERIA  Traveler Type: Traveling with Friends  Periode : Jan 2020 – Feb 2022  82 Review (30 Wisatawan Asing – berdasarkan profil dan sisanya campuran)  Seluruh Review memberi bintang 5  Wisatawan terbanyak datang di periode Jan- Mar 2020 sebanyak 31 Customer
  • 31. CUSTOMER REVIEWS • Dive Concepts KRITERIA  Traveler Type: On Business Purpose  Periode : Jan 2020 – Feb 2022  0 Review Jumlah mention terbanyak yang ada pada customer review ini: Yogi Tito Thank you so much 173 reviews 23 reviews 13 reviews
  • 32. • Terdapat 203 Reviews dari periode Januari 2020-Februari 2022 (masa Pandemi) Tahun 2019 ada 930 Review • Kriteria customer detail tapi kurang beberapa kriteria lainnya seperti (Usia, Asal Negara, dan jenis kelamin customer dan Profesi) • Melalui customer review, Pengelola destinasi/pengelola objek wisata dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan dari sebuah destinasi/objek wisata. • Melalui customer review, dapat diketahui juga periode kunjungan yang paling ramai sehingga destinasi dapat menyiapkan fasilitas yang lebih memadai saat ramainya pengunjung. • Melalui customer review, Pengelola destinasi/pengelola objek wisata dapat mengetahui pasar potensial dari sebuah objek wisata/destinasi • Melalui customer review kita dapat melihat tingkat kepuasan wisatawan. KESIMPULAN DARI CUSTOMER REVIEW SEBUAH DIVE CENTER MELALUI TRIPADVISOR
  • 34. KELAS SOSIAL Pemimpin masyarakat, pendidik, Golongan, Elite, Menengah, atau Golongan menengah kebawah, pejabat dll GAYA HIDUP Masyarakat Perkotaan bergaya hidup modern. Masyarakat pedesaan bergaya hidup sopan, sederhana, arif dan bijaksana KEPRIBADIAN Kepribadian seorang manusia. Penggemar, pecandu, atau pemerhati produk Menurut (Philip Kotler dan Kevin Lane keller 2009,p.233), Segmentasi psikografis adalah pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
  • 35. Source: Kotler Keller, Identifying Market Segments and Targets, 2016 Penelitian segmentasi psikografis yang paling dikenal adalah model klasifikasi VALS (Values and Lifestyles). Menurut Kotler & Keller (2015) VALS digambarkan sebagai model dua dimensi yaitu, faktor motivasi dan karakteristik demografis Pada dimensi motivasi, konsumen dibagi berdasarkan tiga motivasi utama (primary motivation), yaitu: 1. Ideals Motivation (Thinkers & Belivers) Konsumen yang memiliki motivasi ini memilih berdasarkan pengetahuan, keyakinan dan prinsip yang dianutnya, bukan atas perasaan atau keinginan untuk diakui secara sosial. 2. Achievement Motivation (Achievers & Strivers) Selalu berjuang untuk posisi sosial yang jelas adalah ciri khas konsumen yang memiliki motivasi ini, konsumen-konsumen ini juga sangat dipengaruhi oleh tindakan, persetujuan, dan opini dari pihak lain. Dapat dikatakan konsumen dalam motivasi ini membeli simbol status sosial, serta mencari produk dan jasa yang menunjukkan keberhasilannya kepada kelompoknya 3. Self-Expression (Makers & Experiencers) Motivation Konsumen yang berorientasikan pada tindakan untuk mengekspresikan pilihan-pilihannya memiliki motivasi ini. Konsumen- konsumen dengan motivasi ini biasanya menyukai keberagaman, berani mengambil resiko dan ingin membeli “pengalaman” yang bisa berupa aktivitas sosial atau fisik
  • 36. Market Analysis: A Strategy to Increase Visits of Domestic Tourist Post Eruption of Mount Agung, Bali (Jurnal Manajemen Pariwisata dan Perhotelan, Mei-Juni 2020, Vol. 8) I Wayan Suardana, Putu Saroyini Piartrini, Ni Made Ariani, Yohanes Kristianto Universitas Udayana, Bali, Indonesia Penelitian ini berkonsentrasi pada strategi pemasaran atraksi wisata selam dan snorkeling di beberapa daerah dibali salah satunya Tulemben-Bali. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yang merupakan gabungan dari analisis kuantitatif dan kualitatif. Sampel ditentukan sebanyak 250 wisatawan domestik dengan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif. Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan analisis SWOT. Objek Wisata Tulamben-Bali
  • 37. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% Ekowisata Petualangan Wisatawan ego Piknik 23% 21% 16% 39% Motivasi Wisatawan Motivasi Wisatawan • Persepsi wisatawan terhadap wisata selam di Bali juga menunjukkan persepsi yang positif, dengan rata-rata 4,2 atau sangat baik dan puas. • Model pengembangan dengan penetrasi pasar dan diversifikasi produk nyegaragunung (sea-mountain) menjadi model positioning wisata selam Bali yang dipadukan dengan kegiatan spiritual di kawasan sekitar kawasan wisata selam. • Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik wisatawan yang datang ke Bali diving dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu
  • 38. • Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh kepuasan yang diterima konsumen selama melakukan pembelian, yang akan mengakibatkan peningkatan niat perilaku individu untuk kembali ingin dilayani oleh penyedia yang sama. Hasil analisis peran persepsi risiko terhadap hubungan kepuasan dengan niat berperilaku terbukti signifikan secara statistik. Risiko yang dirasakan berhubungan positif dengan tindakan kecemasan. Semakin rendah tingkat kecemasan atau risiko yang dialami individu, semakin kuat pengaruhnya terhadap niat wisatawan untuk berperilaku. Persepsi risiko bukanlah fakta atau situasi yang sebenarnya berisiko, yang dapat mempengaruhi perilaku wisatawan untuk menghindari atau membatalkan perjalanan ke destinasi tertentu. Secara umum, wisatawan akan membuat keputusan perjalanan berdasarkan persepsi daripada kenyataan. • Niat individu untuk melakukan kegiatan wisata didasarkan pada perhitungan untung rugi dan resiko yang diperoleh selama perjalanan. Persepsi negatif tentang risiko yang ditimbulkan oleh suatu destinasi dapat membangun atau memperkuat kepercayaan wisatawan. Risiko pada individu tidak memperkuat atau melemahkan kepercayaan, tetapi dalam kepercayaan terbentuk persepsi risiko yang menggerakkan niat wisatawan untuk berwisata. Sumber : Journal of Tourism and Hospitality Management, May-June 2020, Vol. 8, No. 3, 117-129 doi: 10.17265/2328-2169/2020.03.005
  • 39. Behavioral segmentation User status Usage rate Benefit Sought Buyer- readiness stage Loyalty status Attitude Occasions According to Armstrong and Kotler (2005: 95) the target consumers for a product or a campaign can be grouped on the basis of their behavioral characteristics which can be as follows
  • 40. Occasions • Occasions are when the customers are divided into segments based on the time of day, week, month and year. People is therefore being grouped according to the time (occasions) on which they get the idea to buy, make their purchase or use the purchased item. Contoh: • Wisatawan berlatar pegawai kantoran dan anak sekolah, akan cenderung melakukan perjalanan wisata pada saat hari/musim liburan (Peak Season). • Kasus lain, orang dengan profil pekerjaan tertentu (misal: tour guide) akan memilih waktu diluar hari/musim liburan (Low Season).
  • 41. User Status • By segmenting according to nonusers, ex-users, potential users, first-time users and regular users of a product a company can customize its marketing for each group. Contoh: • Biasanya wisatawan dari kalangan anak muda akan diklasifikasikan sebagai potential user terhadap produk wisata adventure: rafting, climbing, caving dsb.
  • 42. Usage Rate • The usage rate segmentation divides the customers according to how much they use a product. They are divided into groups of non-users, light, medium and heavy product users and companies often seek to target one heavy user rather than several light users. Contoh: Jamaah Umroh asal Indonesia akan disegmentasikan secara khusus, karena frekuensi dan jumlah kunjungan yang besar atau banyak.
  • 43. Benefit Sought • Benefit Sought (Benefit segmentation) is widely acknowledged as one of the best ways to segment markets. Benefit Sought divides the customers according to the different benefits they may seek from a product. Benefit segmentation seeks to find the benefits people look for in a certain product, the kinds of people who look for each benefit and the brands that deliver each benefit. Contoh: Segmentasi terhadap wisatawan tertentu yang memilih berwisata untuk meningkatkan kapasitas pribadinya (Capacity Building), seperti melakukan wisata edukasi, budaya, sejarah, kesehatan (wellness), dll.
  • 44. Buyer-Readiness Stage • Buyer-readiness stage refers to people’s awareness and interest of the product. Some people are unaware of the product, some are aware, some are informed, some are interested, some desire the product and some intend to buy (Kotler and Keller, 2009: 264). Contoh: • Orang yang melakukan perjalanan wisata (wisatawan/tourist) akan sedikit banyak memahami bahwa harga-harga barang ditempat wisata sedikit lebih mahal dibanding tempat lain pada umumnya. • Maka dari itu timbul istilah: Backpacker, Flashpacker, Group Tour, yang didasarkan pada kesiapan daya belinya.
  • 45. Loyalty Status • Loyalty status A market can also be segmented according to the loyalty of the customers. It is assumed that customers are always loyal by buying the same product. These customers are referred to as hard-core loyal. Other people that are loyal toward two or three brands and buy these on a random basis are referred to as being split loyal. A third group of people are those who shift from one brand to another and staying with that brand for a period of time until they shift to another brand. Contoh: • Wisatawan lebih percaya terhadap maskapai penerbangan yang kredibel seperti: Garuda Indonesia. • Turis tertentu biasanya juga memilih tempat menginap berdasarkan group hotel “terpercaya”, sebagai tempat dia menginap (ex: Swiss-bell Inter, Hilton, Accor dsb).
  • 46. Attitude • As a final variable to the behavioral segmentation is attitude toward a product. People can be divided into segments based on whether they have an enthusiastic, positive, indifferent, negative or hostile attitude toward a product. By considering the customers’ attitudes toward a brand or product the company will get a wide-ranging view of the market and its segments (Kotler and Keller, 2009: 265). Contoh: • Turis Indonesia khususnya (k-drama lovers) yang berkunjung ke Korea Selatan biasanya akan mencari makanan khas korea yang ada/terdapat dalam drama korea yang mereka tonton. • Wisatawan muslim akan cenderung memilih tempat makan atau produk makanan yang sudah berlabel halal.
  • 47. BEHAVIORAL SEGMENTATIONS: TULAMBEN, BALI NO. BEHAVIORAL SEGMENTATIONS KASUS TULAMBEN, BALI SUMBER 1. OCCASIONS Data Belum Ditemukan 2. USER STATUS • Men and women aged 12 – 40 years and up. • Good health conditions and have the ability to swim. (Wingit, R. dkk, 2017) 3. USAGE RATE • Domestic and foreign tourists with interest in diving tourism. • Disabled customer segment. 4. BENEFIT SOUGHT • Underwater landscape with mega-biodiversity, shipwreck, macro dive, night dive and artificial underwater. • Dive sites for disabled customer segment. 5. BUYER-READINESS STAGE • Entrance ticket/retribution & village levy. • Parking service/accommodation/food/transportation/diving trip. 6. LOYALITY STATUS • Kepuasan yang didapat selama menyelam menjadi alasan untuk kembai lagi. • Bahkan ada yang berkunjung kembali ke bali sebanyak 3 kali. (Suardana., dkk, 2020) 7. ATTITUDE • Disabled customer segment (diving). (Wingit, R. dkk, 2017)