1. Penelitian ini bertujuan untuk memahami preferensi lanskap milenial dalam wisata pegunungan dari perspektif lanskap alam dan manusia serta mengetahui adakah perbedaan preferensi berdasarkan jenis kelamin, moda transportasi, dan pola perjalanan wisata.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa milenial lebih tertarik
Pengembangan destinasi wisata pada tingkat tapak lahan dengan pendekatan anal...
Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan
1. Mountain Landscape
Preferences of Millennials
Based on Social Media Data: A
Case Study on Western
Sichuan
Kelompok 4:
- Halida Fatha Arrifa (475747)
- Nissa Larasati (476317)
- Lale Yuni Wulandari (484331)
- Fajar Setyo Rahmanto (484920)
- Gerda Crista (485023)
Keying Ding, Mian Yang, and Shixian Luo
Promosi & Pemasaran Pariwisata
Magister Kajian Pariwisata UGM 2021
2. 1) Keying Ding
2) Mian Yang,
3) Shixian Luo
INFORMASI ARTIKEL
Art College, Sichuan Tourism University, Chengdu, China
Art College, Sichuan Tourism University, Chengdu, China
Graduate School of Horticulture, Chiba University, Chiba, Japan
https://www.mdpi.com/2073-445X/10/11/1246
PENULIS
Land, Volume 10, Issues 11, No 1246, November 2021
Q2
Mountain Landscape Preferences of Millennials Based on
Social Media Data: A Case Study on Western Sichuan
3. INTRODUCTION
Kekayaan bentang alam,
Preferensi lanskap yang
memotivasi kunjungan
Mountain Tourism
Daya beli yang tinggi,
Berperan dalam pengembangan
pariwisata, Adanya minat
kelestarian lingkungan, Senang
mengekspresikan dengan
memberi ulasan secara online
Millennials
Sumber konten ulasan secara
online, Media promosi
destinasi, Ruang
mengekspresikan diri milenial
Social Media
01 02 03
1. Memahami preferensi lanskap milenial dalam wisata pegunungan dari perspektif lanskap alam dan manusia
2. Mengetahui adakah perbedaan preferensi lanskap dalam wisata pegunungan dari sudut pandang milenial
berdasarkan jenis kelamin, moda transportasi, dan pola perjalanan wisata
3. Memberikan referensi untuk pengembangan dan perencanaan pariwisata berkelanjutan di kawasan
pegunungan sebagai pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lanskap
Jenis kelamin, usia, motivasi
bepergian, pola perjalanan
Faktor Preferensi
Perjalanan
04
4. SPESIFIKASI DATA
• 10 Destinasi wisata populer di
Western Sichuan Plateau Mountain
Areas (WSPMA)
450 780
Foto yang di posting di 10 destinasi terpilih
Pencarian melalui Ctrip, Xiaohongshu, dan
Mafengwo (situs jejaring sosial perjalanan populer di
Tiongkok) periode Juni 2020-Juni 2021
Difilter yang tidak bersifat komersial, yang
terpilih mengisi informasi tambahan
1230 orang, 10.399 foto
SUBJEK OBJEK
5. SPESIFIKASI DATA
SUBJEK
(WISATAWAN)
• Jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan)
• Moda transportasi
(kendaraan pribadi,
bersepeda, agen perjalanan,
atau transportasi umum)
• Pola perjalanan (individu,
teman, keluarga, atau
pasangan).
OBJEK
(LANSKAP)
• Natural landscape (forest,
waterscape, ice and snow,
bare land, meadow, weather)
• Human landscape (heritage,
customs and festivals,
architecture, folk culture, and
gastronomy).
6. METODE
Wisatawan (Subjek)
• Pengumpulan data lewat web
untuk menemukan responden
yang sesuai
• Diberikan kuisioner untuk
penguatan data : jenis kelamin,
moda transportasi, pola
perjalanan
Pengolahan
dengan Bonferroni
test
Pengolahan &
Penyajian Data
• Pengolahan data keseluruhan
Program IBM-SPSS 25
• Penyajian data dengan
Kruskal-Wallis
Lanskap (Objek)
• Metode klasifikasi lanskap dengan
membagi dalam 11 sub kategori
• Menghitung jumlah gambar yang
masuk dalam kategori &
menghitung frekuensi elemen
lanskap setiap kategori
Mix method dengan 2 sudut
pandang : wisatawan dan lanskap
7. RESULT
Pola perjalanan
• Individu: 288 org (23,4%)
• Dengan teman: 632 org
(51,4%)
• Dengan keluarga: 143
org (11,6%)
• Dengan pasangan: 167
org (13,6%)
Jenis Kelamin
• Pria: 450 orang (36,6%)
• Wanita: 780 orang
(63,4%)
Moda Transportasi
• Kendaraan pribadi: 767
org (62,4%)
• Bersepeda: 25 org (2%)
• Agen perjalanan: 270 org
(22%)
• Transportasi umum: 168
org (13,7%)
1230
RESPONDEN
Wanita cenderung lebih
tertarik untuk berbagi di
media sosial
Kebanyakan orang memilih
menggunakan kendaraan
pribadi sembari menikmati
keindahan alam sekitar dengan
leluasa di Western Sichuan
Plateau Mountain Areas (WSPA)
Dibanding melakukan
perjalanan sendiri, 80%
memilih menikmati
perjalanan bersama-sama
● Karakteristik Wisatawan Milenial
8. ● Karakteristik Landscape
Natural landscape 6 kali lebih sering muncul daripada
human landscape. Dengan detail sebagai berikut:
3,54
3,05
2,52
2,33
1,91
1,54
Natural landscape
Ice and snow
Forest
Waterscape
Bare land
Weather
Meadow
1,36
0,39
0,39
0,21
0,13
Human landscape
Architecture
Heritage
Customs and festivals
Folk culture
Gastronomy
RESULT
10. ● Karakteristik Landscape
RESULT
Berdasarkan moda transportasi
Hasil:
• Milenial yang bepergian
dengan agen perjalanan:
‘waterscape’, ‘ice and snow’
dan ‘gastronomi’
• Milenial dengan kendaraan
pribadi: ‘meadow’
• Milenial yang bepergian
dengan transportasi umum:
‘heritage’
11. ● Karakteristik Landscape
RESULT
Berdasarkan pola perjalanan
Hasil:
• Milenial yang bepergian sendiri
(individu): ‘customs and
festival’ dan ‘ice and snow’
• Millennial yang bepergian
bersama teman: ‘heritage’’,
‘architecture’, ‘gastronomy’
• Milenial yang bepergian
dengan keluarga: ‘natural
landscape’
• Milenial yang bepergian
dengan pasangan: ‘meadow’
dan ‘folk culture’
12. CONCLUSIONS
Konten geografi (natural landscape, human
landscape) yang diunggah oleh Milenial
mampu menjadi bahan analisis yang
mumpuni sebagai pengganti metode survei
untuk mengetahui preferensi tourists
landscape pada wisata gunung.
Menurut peneliti, populasi wisata gunung
dan preferensi tourists landscape masih
belum dipelajari secara mendetail sehingga
temuan ini dapat menyadarkan dan
meningkatkan pemahaman para pembuat
keputusan ataupun stakeholder
Preferensi Milenial terhadap natural
landscape, secara tidak langsung mampu
mendorong keinginan untuk memelihara
dan melindungi alam
13. CONCLUSIONS
Secara tidak langsung Milenial pun dapat
membantu mempromosikan keindahan
alam di Western Sichuan Plateau Mountain
Areas (WSPA) melalui sosial medianya.
Berdasarkan hasil yang ditemukan,
pengelola pun dapat merancang berbagai
atraksi untuk menggaet berbagai kalangan
wisatawan.
Lanskap padang rumput (meadow) dapat
dibangun space untuk bersantai
Karena wanita lebih tertarik mengunggah
konten di media sosial, pengelola dapat
membuat tempat khusus yang menarik atau
spot selfie
15. STRATEGIC ISSUE: WHY MARINE TOURISM?
INDONESIA IS THE BIGGEST
MARINE AND ANCHIPELAGO IN
THE WORLD
• Number of islands 17.504, and
13.466 islands registered by PBB;
• The second longest coastline after
Canada (95.181kms)
Source:datadan informasigeospasial,2013
Land Area
1,9 juta km2 = 190 juta
ha (25%)
Sea Area
5,8 juta km2
(75%)
• Nusantara Sea = sea area between islands NKRI = 2.8
million km2
• Territorial Sea = sea area from the coastal baseline up
to 12 miles toward the high seas = 0.3 million km2
• ZEEI = sea area of the coastal baseline up to 200
miles offshore = 2.7 million km2.
• Total economic potential of Indonesia's marine: US $
1.2 trillion / year or 7 times APBN 2015 (Rp 2,000
trillion = US $ 170 billion) or 1.2 GDP national
• Employment: 40 million people or 1/3 of the total
Indonesian workforce.
• Indonesia 2014Foreign exchange of tourism
amounted to 10 billion US dollars. Marine tourism
accounts for 10% which is equivalent to 1 billion
dollars;
• Malaysia : Marine tourism contributes 40% of the
tourism sector, about 8 billion dollars.
Ecotourismrelated to reefs is a business now
estimatedto be worth at least US$9 billion per year.
World Bank.
(Source: RohminDahuri,2014)
16. TOURIST PREFERENCE BASED ON ATTRACTION
Source: PES, 2013
Cipto Aji Gunawan, Ssi, 2014
DirektoratMKKIE Ditjen PDP, 2014
CULTURE
(60%)
MANMADE
(5%)
NATURE
(35%)
Ecotourism
45%
Marine Tourism
35%
Adventure Tourism
20%
Coastal Zone
60%
Sea Zone
25%
Under Water Zone
15%
Sun Bathing
Sightseeing
Sailing/Yatching
Cruising
Diving
Snorkeling
18. BASES FOR
SEGMENTING
CONSUMER MARKETS
Source: Kotler Keller, Identifying Market
Segments and Targets, 2016
Market segment
A group of customers
who share a similar set
of needs and wants
20. Source: R Prasetijo, M Antara, IW Arthana, AS
Wiranatha (2019) A QUANTITATIVE
PERSPECTIVEOF DIVERS PERCEPTION OF
TULAMBEN UNDERWATER AS THE DIVING SITE
IN BALI, INDONESIA. InternationalJournalof
Economics,Commerce and Management, 7 (9).
European
65%
America
2,6%
Australia &
New Zealand
7,8%
Asia
24,6%
Dari data penelitian 2019,
wisatawan dari Eropa yang
paling banyak berkunjung ke
Tulamben sebanyak 65%
22. DEMOGRAPHIC SEGMENTATION OF DIVING
TOURISM IN TULAMBEN
• Age and life-cycle stage
• Menurut penelitian Rahmat Prasetijo, dkk (2019) usia para
wisatawan selam berkisar antaran 21-40 tahun dengan
persentase sebagai berikut:
• Life stage
• Persentase wisatawan selam yang mengeyam pendidikan
dari tingkat SMA-Pascasarjana sebesar 88,1% dan dari
88,1% ini, 33%nya sudah di tingkat pascasarjana.
• Gender
• Persentase gender wisatawan selam di Tulamben 67%
adalah laki-laki dan 33% nya perempuan. Perhitungan ini
serupa dengan beberapa penelitian lain, Salim et al. (2012)
menemukan bahwa wisatawan selam didominasi oleh
kaum laki-laki seperti di Australia 67% dan di Malaysia,
71%.
67% 33%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
21-25 th 26-30 th 31-35 th 36-40 th
25% 24,48%
17,71%
10,94%
Jumlah
23. • Generation
• Wisatawan selam didominasi oleh Generasi Y (Milenial)
dengan persentase 75% dan Generasi Z dengan
presentase sebesar 25%
• Income :
• Biaya 1 kali menyelam untuk pemula (picnicker) per
orang berkisar dari Rp. 700.000 – 1.200.000 tergantung
biaya sewa peralatan, dan jika ada sertifikasi yang akan
diambil harganya juga akan lebih mahal.
• Menurut penelitian Rahmat Prasetijo, dkk (2019) bahwa :
27,60%
16,70%
16,70%
39,00%
WISATAWAN BERDASARKAN PROFESI
Manager
Karyawan Swasta
Pebisnis
Profesi lainnya
24. United Kingdom
5,7%
Negara-negara di Eropa
mendominasi wisatawan yang
menyelam di Tulamben
France
19,7%
Germany
10,4%
Netherlands
5,2% China
4,7%
Australia
7,3%
Indonesian
9,4%
• Race and Culture :
Source: R Prasetijo, M Antara, IW
Arthana, AS Wiranatha (2019) A
QUANTITATIVEPERSPECTIVEOF DIVERS
PERCEPTION OF TULAMBEN
UNDERWATER AS THE DIVING SITE IN
BALI, INDONESIA. InternationalJournalof
Economics,Commerce and Management,
7 (9).
25. DIVE SITE DI TULAMBEN
Tulamben is famous for its shipwrecks but also for its marine diversity, let us
introduce some of the best dive sites. For more details on any dive site, click on one
of the icons above.
• USAT Liberty : dive on this famous shipwreck from the WWII !
• Coral Garden : magnificent coral reef located in one of the richest and biodiverse
regions of Tulamben. It is also the site where we are most likely to see Blacktip
sharks.
• Boga Wreck : sunk in 2011 to formed an artificial reef, mission accomplished!
Statues, cars and other objects have also been sunk, it makes the site amazing for
pictures!
• Drop Off : descending from 3 to 80 meters depth, it has been created by the lava
flow of the Mount Agung eruption of 1963...
• Seraya Secret : one of the most famous macro sites of Bali.
• Canyon : perpendicular canyon going from 2 to 24 meters deep. Explore a little
cave at approximately 30 meters to the West!
• Batu Belah : big lumps of corals on a sand bed. The structure of the dive site
stands out from the others in Tulamben region along with the other species found
here.
27. CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
Traveler Type: Family
Periode : Jan 2020 – Feb
2022
10 Review (7 Wisatawan
Domestik dan 3 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya)
Seluruh Review memberi
bintang 5
28. CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
Traveler Type: Couples
Periode : Jan 2020 – Feb
2022
48 Review (30 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya campuran))
Seluruh Review memberi
bintang 5
Wisatawan terbanyak
datang di periode Jan-
Mar 2020 sebanyak 34
Customer
29. CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
Traveler Type: Solo
Traveler
Periode : Jan 2020 – Feb
2022
63 Review (29 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya campuran)
Seluruh Review memberi
bintang 5
Wisatawan terbanyak
datang di periode Jan-
Mar 2020 sebanyak 33
Customer
30. CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
Traveler Type: Traveling
with Friends
Periode : Jan 2020 – Feb
2022
82 Review (30 Wisatawan
Asing – berdasarkan profil
dan sisanya campuran)
Seluruh Review memberi
bintang 5
Wisatawan terbanyak
datang di periode Jan-
Mar 2020 sebanyak 31
Customer
31. CUSTOMER REVIEWS
• Dive Concepts
KRITERIA
Traveler Type: On
Business Purpose
Periode : Jan 2020 – Feb
2022
0 Review
Jumlah mention terbanyak yang
ada pada customer review ini:
Yogi
Tito
Thank
you so
much
173 reviews
23 reviews
13 reviews
32. • Terdapat 203 Reviews dari periode Januari 2020-Februari 2022 (masa
Pandemi) Tahun 2019 ada 930 Review
• Kriteria customer detail tapi kurang beberapa kriteria lainnya seperti (Usia,
Asal Negara, dan jenis kelamin customer dan Profesi)
• Melalui customer review, Pengelola destinasi/pengelola objek wisata
dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan dari sebuah
destinasi/objek wisata.
• Melalui customer review, dapat diketahui juga periode kunjungan yang
paling ramai sehingga destinasi dapat menyiapkan fasilitas yang lebih
memadai saat ramainya pengunjung.
• Melalui customer review, Pengelola destinasi/pengelola objek wisata
dapat mengetahui pasar potensial dari sebuah objek wisata/destinasi
• Melalui customer review kita dapat melihat tingkat kepuasan wisatawan.
KESIMPULAN DARI CUSTOMER REVIEW SEBUAH
DIVE CENTER MELALUI TRIPADVISOR
34. KELAS SOSIAL
Pemimpin masyarakat, pendidik,
Golongan, Elite, Menengah, atau Golongan
menengah kebawah, pejabat dll
GAYA HIDUP
Masyarakat Perkotaan bergaya hidup
modern. Masyarakat pedesaan
bergaya hidup sopan, sederhana, arif
dan bijaksana
KEPRIBADIAN
Kepribadian seorang manusia.
Penggemar, pecandu, atau
pemerhati produk
Menurut (Philip Kotler dan Kevin Lane keller 2009,p.233), Segmentasi psikografis
adalah pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berbeda berdasarkan kelas
sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
35. Source: Kotler Keller, Identifying Market
Segments and Targets, 2016
Penelitian segmentasi psikografis yang paling dikenal adalah model klasifikasi VALS
(Values and Lifestyles). Menurut Kotler & Keller (2015) VALS digambarkan sebagai model
dua dimensi yaitu, faktor motivasi dan karakteristik demografis
Pada dimensi motivasi, konsumen dibagi berdasarkan tiga motivasi
utama (primary motivation), yaitu:
1. Ideals Motivation (Thinkers & Belivers)
Konsumen yang memiliki motivasi ini memilih berdasarkan
pengetahuan, keyakinan dan prinsip yang dianutnya, bukan atas
perasaan atau keinginan untuk diakui secara sosial.
2. Achievement Motivation (Achievers & Strivers)
Selalu berjuang untuk posisi sosial yang jelas adalah ciri khas
konsumen yang memiliki motivasi ini, konsumen-konsumen ini juga
sangat dipengaruhi oleh tindakan, persetujuan, dan opini dari pihak lain.
Dapat dikatakan konsumen dalam motivasi ini membeli simbol status
sosial, serta mencari produk dan jasa yang menunjukkan
keberhasilannya kepada kelompoknya
3. Self-Expression (Makers & Experiencers)
Motivation Konsumen yang berorientasikan pada tindakan untuk
mengekspresikan pilihan-pilihannya memiliki motivasi ini. Konsumen-
konsumen dengan motivasi ini biasanya menyukai keberagaman,
berani mengambil resiko dan ingin membeli “pengalaman” yang bisa
berupa aktivitas sosial atau fisik
36. Market Analysis: A Strategy to Increase Visits of Domestic Tourist
Post Eruption of Mount Agung, Bali (Jurnal Manajemen Pariwisata dan
Perhotelan, Mei-Juni 2020, Vol. 8)
I Wayan Suardana, Putu Saroyini Piartrini, Ni Made Ariani, Yohanes
Kristianto
Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Penelitian ini berkonsentrasi pada strategi pemasaran atraksi wisata
selam dan snorkeling di beberapa daerah dibali salah satunya
Tulemben-Bali. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yang
merupakan gabungan dari analisis kuantitatif dan kualitatif. Sampel
ditentukan sebanyak 250 wisatawan domestik dengan metode
purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif
kuantitatif. Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan analisis
SWOT.
Objek Wisata Tulamben-Bali
37. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ;
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Ekowisata Petualangan Wisatawan
ego
Piknik
23%
21%
16%
39%
Motivasi Wisatawan
Motivasi Wisatawan
• Persepsi wisatawan terhadap wisata selam di Bali juga
menunjukkan persepsi yang positif, dengan rata-rata 4,2
atau sangat baik dan puas.
• Model pengembangan dengan penetrasi pasar dan
diversifikasi produk nyegaragunung (sea-mountain) menjadi
model positioning wisata selam Bali yang dipadukan dengan
kegiatan spiritual di kawasan sekitar kawasan wisata selam.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik
wisatawan yang datang ke Bali diving dikelompokkan
menjadi empat kategori yaitu
38. • Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh
kepuasan yang diterima konsumen selama melakukan pembelian,
yang akan mengakibatkan peningkatan niat perilaku individu untuk
kembali ingin dilayani oleh penyedia yang sama. Hasil analisis peran
persepsi risiko terhadap hubungan kepuasan dengan niat berperilaku
terbukti signifikan secara statistik. Risiko yang dirasakan berhubungan
positif dengan tindakan kecemasan. Semakin rendah tingkat
kecemasan atau risiko yang dialami individu, semakin kuat
pengaruhnya terhadap niat wisatawan untuk berperilaku. Persepsi risiko
bukanlah fakta atau situasi yang sebenarnya berisiko, yang dapat
mempengaruhi perilaku wisatawan untuk menghindari atau
membatalkan perjalanan ke destinasi tertentu. Secara umum, wisatawan
akan membuat keputusan perjalanan berdasarkan persepsi daripada
kenyataan.
• Niat individu untuk melakukan kegiatan wisata didasarkan pada
perhitungan untung rugi dan resiko yang diperoleh selama perjalanan.
Persepsi negatif tentang risiko yang ditimbulkan oleh suatu destinasi
dapat membangun atau memperkuat kepercayaan wisatawan. Risiko
pada individu tidak memperkuat atau melemahkan kepercayaan, tetapi
dalam kepercayaan terbentuk persepsi risiko yang menggerakkan niat
wisatawan untuk berwisata.
Sumber : Journal of Tourism and Hospitality Management,
May-June 2020, Vol. 8, No. 3, 117-129
doi: 10.17265/2328-2169/2020.03.005
40. Occasions
• Occasions are when the customers are divided into segments based on the time of day,
week, month and year. People is therefore being grouped according to the time
(occasions) on which they get the idea to buy, make their purchase or use the purchased
item.
Contoh:
• Wisatawan berlatar pegawai kantoran dan anak sekolah,
akan cenderung melakukan perjalanan wisata pada saat
hari/musim liburan (Peak Season).
• Kasus lain, orang dengan profil pekerjaan tertentu (misal:
tour guide) akan memilih waktu diluar hari/musim
liburan (Low Season).
41. User Status
• By segmenting according to nonusers, ex-users, potential users, first-time users and
regular users of a product a company can customize its marketing for each group.
Contoh:
• Biasanya wisatawan dari kalangan anak muda akan
diklasifikasikan sebagai potential user terhadap
produk wisata adventure: rafting, climbing, caving dsb.
42. Usage Rate
• The usage rate segmentation divides the customers according to how much they use a
product. They are divided into groups of non-users, light, medium and heavy product
users and companies often seek to target one heavy user rather than several light users.
Contoh:
Jamaah Umroh asal Indonesia akan
disegmentasikan secara khusus, karena
frekuensi dan jumlah kunjungan yang besar
atau banyak.
43. Benefit Sought
• Benefit Sought (Benefit segmentation) is widely
acknowledged as one of the best ways to segment
markets. Benefit Sought divides the customers
according to the different benefits they may seek
from a product. Benefit segmentation seeks to find
the benefits people look for in a certain product, the
kinds of people who look for each benefit and the
brands that deliver each benefit.
Contoh:
Segmentasi terhadap wisatawan tertentu yang memilih
berwisata untuk meningkatkan kapasitas pribadinya (Capacity
Building), seperti melakukan wisata edukasi, budaya, sejarah,
kesehatan (wellness), dll.
44. Buyer-Readiness Stage
• Buyer-readiness stage refers to people’s awareness and interest of the product. Some
people are unaware of the product, some are aware, some are informed, some are
interested, some desire the product and some intend to buy (Kotler and Keller, 2009:
264).
Contoh:
• Orang yang melakukan perjalanan wisata
(wisatawan/tourist) akan sedikit banyak memahami
bahwa harga-harga barang ditempat wisata sedikit
lebih mahal dibanding tempat lain pada umumnya.
• Maka dari itu timbul istilah: Backpacker, Flashpacker,
Group Tour, yang didasarkan pada kesiapan daya
belinya.
45. Loyalty Status
• Loyalty status A market can also be segmented according to
the loyalty of the customers. It is assumed that customers are
always loyal by buying the same product. These customers are
referred to as hard-core loyal. Other people that are loyal
toward two or three brands and buy these on a random basis
are referred to as being split loyal. A third group of people are
those who shift from one brand to another and staying with that
brand for a period of time until they shift to another brand.
Contoh:
• Wisatawan lebih percaya terhadap maskapai penerbangan
yang kredibel seperti: Garuda Indonesia.
• Turis tertentu biasanya juga memilih tempat menginap
berdasarkan group hotel “terpercaya”, sebagai tempat dia
menginap (ex: Swiss-bell Inter, Hilton, Accor dsb).
46. Attitude
• As a final variable to the behavioral segmentation is attitude toward a product. People
can be divided into segments based on whether they have an enthusiastic, positive,
indifferent, negative or hostile attitude toward a product. By considering the customers’
attitudes toward a brand or product the company will get a wide-ranging view of the
market and its segments (Kotler and Keller, 2009: 265).
Contoh:
• Turis Indonesia khususnya (k-drama lovers) yang
berkunjung ke Korea Selatan biasanya akan mencari
makanan khas korea yang ada/terdapat dalam
drama korea yang mereka tonton.
• Wisatawan muslim akan cenderung memilih tempat
makan atau produk makanan yang sudah berlabel
halal.
47. BEHAVIORAL SEGMENTATIONS: TULAMBEN, BALI
NO.
BEHAVIORAL
SEGMENTATIONS
KASUS TULAMBEN, BALI SUMBER
1. OCCASIONS Data Belum Ditemukan
2. USER STATUS
• Men and women aged 12 – 40 years and up.
• Good health conditions and have the ability to swim.
(Wingit, R. dkk, 2017)
3. USAGE RATE
• Domestic and foreign tourists with interest in diving tourism.
• Disabled customer segment.
4. BENEFIT SOUGHT
• Underwater landscape with mega-biodiversity, shipwreck,
macro dive, night dive and artificial underwater.
• Dive sites for disabled customer segment.
5.
BUYER-READINESS
STAGE
• Entrance ticket/retribution & village levy.
• Parking service/accommodation/food/transportation/diving
trip.
6. LOYALITY STATUS
• Kepuasan yang didapat selama menyelam menjadi alasan
untuk kembai lagi.
• Bahkan ada yang berkunjung kembali ke bali sebanyak 3 kali.
(Suardana., dkk, 2020)
7. ATTITUDE • Disabled customer segment (diving). (Wingit, R. dkk, 2017)